3. Volume cairan, 3.1 Pantau warna, jumlah, dan frekuensi kehilangan cairan
kekurangan 3.2 Observasi khususnya terhadap kehilangan cairan yang
berhubungan dengan tinggi elektrolit (mis., diare, drainase luka, pengisapan
pengeluaran cairan nasogastrik, diaforesis, dan drainase ileostomi)
aktif ditandai 3.3 Pantau pendarahan (mis., periksa semua sekret dari
dengan muntah, adanya darah nyata atau darah samar)
diare, tugor kulit 3.4 Identifikasi faktor pengaruh terhadap tambah buruknya
menurun, mukosa dehidrasi
bibir kering, (mis., obat-obatan, demam, stress, dan program
hipotensi, takikardia pengobatan)
3.5 Anjurkan pasien untuk menginformasikan perawat bila
haus
3.6 Manajemen cairan (NIC) :
Atur ketersediaan produk
darah untuk transfusi
Berikan ketentuan penggantian
nasogastik berdasarkan
haluaran
Berikan terapi IV
3.7 Tentukan jumlah cairan yang
masuk dalam 24 jam, hitung
asupan yang diinginkan sepanjang
sif siang, sore, dan sif malam
3.8 Pastikan bahwa pasien terhidrasi
dengan baik sebelum pembedahan
3.9 Ubah posisi pasien trendelenbrug
atau tinggikan tugkai pasien bila
hipotensi, kecuali
dikontraindikasikan