Anda di halaman 1dari 3

BIOTEKNOLOGI

D
I
S
U
S
U
N
Nama: M Reyhan Ramadhan
Kelas: lX.5
PENDAHULUAN

Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi
masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami
proses kemunduran mutu dan pembusukan, dimana hal ini terjadi setelah ikan
ditangkap. Oleh sebab itu pengawetan ikan perlu diketahui semua lapisan
masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi
kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi
bakteri untuk berkembang biak (Suhartini dan Hidayat, 2005).

Untuk mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan perlakukan


yang baik selama proses pengawetan seperti : menjaga kebersihan bahan dan
alat yang digunakan, menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang
bersih. Ada bermacam-macam pengawetan ikan, antara lain dengan cara:
penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, dan
pendinginan ikan.

Pengolahan ikan asin adalah cara pengawetan ikan yang telah kuno, tetapi saat
kini masih banyak dilakukan orang di berbagai negara. Di Indonesia,
bahkan ikan asin masih menempati posisi penting sebagai salah satu bahan
pokok kebutuhan hidup rakyat banyak. Meskipun ikan asin sangat
memasyarakat, ternyata pengetahuan masyarakat mengenai ikan asin yang aman
dan baik untuk dikonsumsi masih kurang. Buktinya ikan asin yang mengandung
formalin masih banyak beredar dan dikonsumsi, padahal dampaknya sangat
merugikan kesehatan. Formalin digunakan karena dapat memperpanjang
keawetan ikan asin.
Cara pengawetan ini merupakan usaha yang paling mudah dalam
menyelamatkan hasil tangkapan nelayan. Dengan penggaraman proses
pembusukan dapat dihambat sehingga ikan dapat disimpan lebih lama.
Penggunaan garam sebagai bahan pengawet terutama diandalkan pada
kemampuannya menghambat pertumbuhan bakteri dan kegiatan enzim
penyebab pembusukan ikan yang terdapat dalam tubuh ikan
Alat Dan Bahan

1.Pisau
2.Garam
3.Telenan
4.Baskom

Anda mungkin juga menyukai