Anda di halaman 1dari 12

Standar Kompetensi Pustakawan sebagai Instrumen Asesmen

Jabatan Fungsional Pustakawan

Oleh : Amrullah Hasbana

Abstract

This paper describes some of the competencies that must be possessed by a librarian as a
profession-al. Some of these competencies must reflect qualifications, competencies and
performance in accor-dance with the policy and management of the Civil State Apparatus
(ASN). Competencies owned by librarians will serve as the basis of consideration,
assessment, to provide promotion or promotion to acquire a step to higher positions.
Competence is not only related to the ability to carry out the main tasks and functions of
librarians as set forth in the regulation, Permenpan RB No. 9 of 2014 Sec-tion 4 which is
referred to as competence relating to performance indicators, but must be supported also by
other competencies such as interpersonal skills that include adaptability, communication
and advocacy, negotiation, change management, decision making, problem solving, high
initiative, innovation and collaboration and leadership competence, leadership.
Keywords: librarian, assesment, competency

Abstrak

Tulisan ini mendiskripisikan beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh


seorang pus-takawan sebagai salah satu pemangku jabatan fungsional. Beberapa
kompetensi tersebut ha-rus mencerminkan kualifikasi, kompentensi dan kinerja
sesuai dengan kebijakan dan ma-najemen Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kompetensi yang dimiliki oleh pustakawan akan dijadikan sebagai dasar
pertimbangan, assesmen, untuk memberikan promosi jabatan atau kenaikan pangkat
ke jenjang atau jabatan yang lebih tinggi. Kompetensi tidak saja berkaitan dengan
kemampuan melaksanakan tugas pokok dan fungsi pustakawan sebagaimana ter-
maktub di dalam Permenpan RB Nomor 9 tahun 2014 Pasal 4 yang disebut sebagai
kompe-tensi yang berkaitan dengan indikator kinerja, namun harus didukung pula
oleh kompetensi lainnya seperti interpersonal skills yang mencakup kecakapan
beradaptasi, komunikasi dan advokasi, negosiasi, manajemen perubahan,
pengambilan keputusan, pemecahan masalah, inisiatif tinggi, mampu berinovasi dan
berkolaborasi dan Kompetensi kepemimpinan, lead-ership.
Kata Kunci : pustakawan, assesment, kompetensi

68
Al-Maktabah Vol. 16, Desember 2017

A. Pendahuluan pada unit-unit perpustakaan, dokumentasi dan


informasi pada instansi pemerintah. Pada pasal
Gerakan reformasi birokrasi yang digagas se- 7 disebutkan bahwa tugas pokok pejabat fung-
jak tahun 2010 melalui Peraturan Presiden No 81 sional pustakawan terbagi pada 2; pustakawan
tahun 2010, telah memberikan banyak perubah- tingkat terampil dan pustakawan tingkat ahli.
an di dalam tata laksana dan manajemen birokra- Pustakawan tingkat terampil bertugas dalam pen-
si. Undang-undang ASN nomor 5 tahun 2014 gorganisasian dan pendayagunaan koleksi bah-
sebagai implementasi Reformasi Birokrasi mis- an pustaka/sumber informasi, pemasyarakatan
alnya memuat perubahan besar dalam dinamika perpustakaan, dokumentasi dan informasi, se-
birokrasi Indonesia yakni penerapan sistem mer- dangkan pustakawan tingkat ahli bertugas dalam
it dalam promosi jabatan secara terbuka. Sistem pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi
merit adalah kebijakan dan manajemen ASN bahan pustaka/sumber informasi, pemasyaraka-
yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi tan perpustakaan, dokumentasi dan informasi
dan kinerja secara adil dan wajar tanpa membe- serta pengkajian pengembangan perpustakaan,
dakan latar belakang, politik, ras, warna kulit, ag- dokumentasi dan informasi.
ama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan,
umur ataupun kondisi kecacatan. Di dalam Undang-undang Nomor 43 tahun
2007 tentang Perpustakaan, Pustakawan didefi-
Pemberlakuan sistem merit melalui selek- nisikan dengan seseorang yang memiliki kom-
si terbuka dengan prinsip kompetitif, fairness, petensi yang diperoleh melalui pendidikan dan
reward dan punishment berbasis kinerja dan atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai
standar integritas serta perilaku untuk kepentin- tugas dan tanggung jawab dan pelayanan per-
gan publik menuntut birokrasi Indonesia segera pustakaan. Di pasal 29 disebutkan bahwa pus-
berbenah. Pembenahan yang paling mendesak takawan dan tenaga teknis perpustakaan merupa-
adalah lahirnya standar kompetensi jabatan dan kan bagian dari Tenaga perpustakaan. Kewajiban
instrument assessment jabatan. Standar kom- tenaga perpustakaan dijelaskan pada pasal 32; (a)
petensi adalah kecakapan terkait jabatan yang memberikan layanan prima terhadap pemusta-
menjadi dasar penilaian di dalam Instrumen as- ka, (b) menciptakan suasana perpustakaan yang
sessmen, melalui standar kompetensi, instru- kondusif dan (c) memberikan keteladanan dan
ment-instrumen penilaian ditetapkan dan men- menjaga nama baik lembaga dan kedudukann-
jadi acuan di dalam promosi dan penempatan. ya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Pada pustakawan, standar kompetensi merujuk 2014
pada uraian kerja yang berlaku di perpustakaan
dan keahlian-keahlian pendukung yang menjadi Permenpan RB Nomor 9 tahun 2014 Pasal 4
daya dorong kenaikan pangkat fungsional pus- menyebutkan bahwa tugas pokok pustakawan yai-
takawan. tu melaksanakan kegiatan bidang kepustakawa-
nan yang meliputi pengelolaan perpustakaan, pe-
Sebagai jabatan fungsional yang terlibat di layanan perpustakaan dan pengembangan sistem
dalam birokrasi, standar kompetensi pustakawan kepustakawanan. Pada Bab V tentang Unsur dan
merupakan gabungan karier struktural dan fung- Sub Unsur Kegiatan, Pasal 8 yang menyatakan
sional secara bersamaan, maka standar kompe- bahwa Jabatan Fungsional Pustakawan yang
tensi yang diperlukan di dalam assessment tidak dapat dinilai angka kreditnya, terdiri dari:
hanya skill dalam leadership melainkan juga
knowledge. a. Pendidikan, meliputi:
1. Pendidikan sekolah dan memperoleh
ijazah/gelar;
B. Tugas, Pokok dan Fungsi 2. Diklat fungsional/ teknis di bidang
Pustakawan dalam Regulasi kepustakawanan dan memperoleh Surat
Berdasarkan pada Peraturan Menteri Penday- Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
agunaan Aparatur Negara Nomor: 9 tahun 2014 (STTPP) atau sertifikat dan
Pasal 3, disebutkan bahwa Pustakawan adalah 3. Diklat Prajabatan
pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai b. Pengelolaan Perpustakaan, meliputi:
pelaksana penyelenggara tugas kepustakawanan

69
Amrullah Hasbana, MA : Standar Kompetensi Pustakawan sebagai Instrumen Asesmen
Jabatan Fungsional Pustakawan

1. Perencanaan, penyelenggaraan kegia- petensi. Pada pasal 34 disebutkan bahwa (1) Pus-
tan perpustakaan; dan takawan harus memiliki kompetensi profesional
dan kompetensi personal, (2) Kompetensi profe-
2. Monitoring dan evaluasi penyelengga-
sional sebagaimana dimaksud di ayat (1) mencak-
raan kegiatan perpustakaan up aspek pengetahuan, keahlian dan sikap kerja,
c. Pelayanan Perpustakaan, meliputi: (3) Kompetensi personal sebagaimana dimaksud
1. Pelayanan teknis; dan pada ayat (1) mencakup aspek kepribadian dan
2. Pelayanan pemustaka interaksi sosial.

d. Pengembangan sistem kepustakawanan, Tugas pokok dan fungsi pustakawan yang ter-
meliputi: maktub di dalam regulasi-regulasi tentang pus-
takawan menjadi rujukan Pedoman Pustakawan
1. Pengkajian kepustakawanan Berprestasi yang diselenggarakan oleh Direk-
2. Pengembangan kepustakawanan torat Pendidikan Tinggi. Pustakawan secara
3. Penganalisisan/ pengkritisan karya prosentase jumlah memang lebih banyak ada di
kepustakawanan; dan Perguruan Tinggi, sehingga pustakawan dalam
Pedoman Pustakawan Berprestasi 2015 didefi-
4. Penelaahan pengembangan sistem nisikan dengan tenaga profesional yang merupa-
kepustakawanan kan bagian integral dalam proses pembelajaran,
e. Pengembangan profesi, meliputi: penelitian dan pengabdian masyarakat (tridhar-
1. Pembuatan karya tulis/ karya ilmiah di ma perguruan tinggi). Adapun tugas pokok dan
fungsi pustakawan yang dijadikan acuan penilaian
bidang kepustakawanan
dalam Pustakawan Berprestasi antara lain;
2. Penerjemahan/ penyaduran buku
dan bahan-bahan lain bidang 1. Pengembangan koleksi, mencakup: (a) Kajian
Pengguna, (b) Penyusunan dan atau revisi
kepustakawanan; dan
kebijakan pengembangan koleksi dan (c)
3. Penyusunan buku pedoman/ ketentuan Seleksi bahan Perpustakaan
pelaksanaan/ ketentuan teknis Jabatan 2. Pengolahan bahan perpustakaan mencakup:
Fungsional Pustakawan (a) Katalogisasi dan (b) Klasifikasi
f. Penunjang tugas Pustakawan, meliputi: 3. Pelayanan pengguna mencakup: (a) Layanan
1. Pengajar/ pelatih pada diklat fungsional/ sirkulasi dan (b) Layanan Referensi, seperti
teknis di bidang kepustakawanan penelusuran informasi (repackaging
information, path-finder), diseminasi
2. Peran serta dalam seminar/ lokakarya/ informasi (informasi kilat, diseminasi
konferensi di bidang kepustakawanan informasi terseleksi), literasi informasi/
3. Keanggotaan dalam Organisasi Profesi pendidikan pemustaka dan promosi
4. Keanggotaan dalam Tim Penilai 4. Pengembangan sistem mencakup
5. Perolehan penghargaan/ tanda jasa; pada pengembangan sistem otomasi
dan perpustakaan atau perpustakaan digital
6. Perolehan gelar/ijazah kesarjanaan dan pengembangan sistem administrasi
lainnya 5. Karya tulis mencakup seluruh karya
pustakawan dalam bidang kepustakawanan
dan atau ilmu perpustakaan/ informasi
Memperkuat seluruh definisi di atas, Pera-
turan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
atau dokumentasi.
24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-un- 6. Pengabdian kepada Masyarakat berupa
dang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan partisipasi atau keterlibatan dalam kegiatan
Pasal 32 ayat 3 menyebutkan bahwa Pustakawan, kemasyarakatan seperti penyuluhan,
tenaga teknis perpustakaan, tenaga ahli dalam bantuan pengelolaan perpustakaan dan
bidang perpustakaan, dan kepala perpustakaan lainnya
memiliki tugas pokok, kualifikasi dan atau kom-

70
Al-Maktabah Vol. 16, Desember 2017

C. Kompetensi Teknis Pustakawan dengan memenuhi standar yang ditetapkan.

Berdasarkan kode etik Ikatan Pustakawan In- Nanan Khasanah (2008) mencirikan kompe-
donesia, yang disebut pustakawan adalah “seseo- tensi pustakawan dengan 2 jenis, yaitu:
rang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan 1. Kompetensi profesional yaitu kemampuan
dengan jalan memberikan pelayanan kepada mas- yang terkait dengan pengetahuan pustakawan
yarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya di bidang sumber-sumber informasi,
berdasarkan ilmu perpustakaan, dokumentasi teknologi, manajemen dan penelitian, dan
dan informasi yang dimiliki melalui pendidikan”. kemampuan menggunakan pengetahuan
Poerwadarminta dalam Aziz (2006; 44) menyebut- tersebut sebagai dasar untuk menyediakan
kan bahwa pustakawan merupakan tenaga profe- layanan perpustakaan dan informasi
si dalam bidang informasi, khususnya informasi 2. Kompetensi individu, yang menggambarkan
public melalui lembaga kepustakawanan yang satu kesatuan keterampilan, perilaku dan
meliputi berbagai jenis perpustakaan. nilai yang dimiliki pustakawan agar dapat
Definisi pustakawan sebagaimana yang dise- bekerja secara efektif, menjadi komunikator
butkan Poerwadarminta lahir dari perkemban- yang baik, selalu meningkatkan pengetahuan,
gan perpustakaan yang mengarah ke perpus- dapat memperlihatkan nilai lebihnya, serta
takaan digital, yang berdampak pada pelayanan dapat bertahan terhadap perubahan dan
perpustakaan yang terakses langsung pada sum- perkembangan dalam dunia kerjanya
ber informasi. Untuk memenuhi perkembangan Marshall (2003) menjelaskan tingkat-tingkat
perpustakaan ini, seorang pustakawan harus bisa kompetensi yaitu:
beradaptasi dengan perkembangan teknologi in-
formasi. 1. Keterampilan adalah hal-hal yang orang bisa
lakukan dengan baik
Perlu secara bersama-sama disadari bahwa 2. Pengetahuan adalah apa yang diketahui
perpustakaan memiliki posisi yang sangat strat- seseorang tentang suatu topic
egis dalam upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa. Undang-undang No. 43 tahun 2007 men- 3. Peran sosial adalah citra yang ditunjukkan
jelaskan fungsi perpustakaan sebagai tempat oleh seseorang di muka public
melakukan pendidikan dan penelitian, pelestarian 4. Citra diri adalah gambaran yang dimiliki
data dan informasi, sumber informasi dan rekrea- seseorang mengenai diri sendiri
si.2 Mengacu kepada fungsi perpustakaan yang 5. Watak adalah karakteristik yang mengakar
lebih update, kompetensi pustakawan juga perlu pada diri sendiri
di-update, agar peran dan fungsi pustakawan bisa
menjadi lebih baik. 6. Motif adalah pikiran-pikiran dan preferensi-
preferensi tak sadar yang mendorong
Kompetensi dalam Kamus Bahasa Indonesia
seseorang berperilaku
didefinisikan dengan pengetahuan, keterampi-
lan, dan karakteristik pribadi yang sangat penting Mengintegrasikan definisi Marshal dan Nanan
untuk mencapai keberhasilan pada suatu peker- Khasanah, Kompetensi Profesional adalah
jaan. Titik Kismiyati dalam paparannya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keterampilan,
Standar Kompetensi Perpustakaan menjelaskan pengetahuan dan peran sosial. Sedangkan
“orang yang kompeten adalah orang yang men- kompetensi individu adalah citra diri, watak
guasai pekerjaannya dan memiliki motivasi, ket- dan motif. Library Science Lits, social
erampilan serta pengetahuan, dan secara kon- community for librarians, menyebutkan
sisten menjalankan tanggung jawab tersebut kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh
pustakawan masa kini sebagai berikut:
2
Pendidikan: perpustakaan tempat belajar, mencari ilmu
melalui koleksi yang dimiliki; Penelitian: perpustakaan meupakan 1. Kemampuan untuk menggunakan
sarana penunjang penelitian, sumber literatur yang dibutuhkan pe- teknologi dan menggunakannya untuk
neliti; Pelestarian: perpustakaan merupakan sarana untuk melestari-
kan budaya bangsa berupa naskah kuno, antiquariat, manuskrip meningkatkan efektivitas keseluruhan
yang memiliki nilai historis dan ilmiah tinggi; Informasi: perpus- perpustakaan termasuk metode berbasis
takaan merupakan gudang informasi; Rekreasi: perpustakaan
umum menyediakan sarana rekreasi ilmiah berupa pemutaran film, web untuk meningkatkan akses teknologi
menyediakan koleksi musik, dan audio visual lainnya.

71
Amrullah Hasbana, MA : Standar Kompetensi Pustakawan sebagai Instrumen Asesmen
Jabatan Fungsional Pustakawan

informasi 14. Kemampuan memahami isu-isu yang


2. Pengetahuan yang baik dari pengarsipan berbeda yang dihadapi segala macam
dan pengajuan informasi serta menjaga bentuk perpustakaan
database serta informasi referensi Canadian Association of Research Libraries
3. Mampu mengevaluasi sumber daya bahan menjabarkan kompetensi yang perlu ada pada
pustaka dan menemukan bahan pustaka pustakawan adalah;
terbaik untuk menangani pertanyaan- 1. Foundational knowledge; mencakup
pertanyaan yang ada atau isu-isu yang pengetahuan tentang
berkembang
• Social, budaya, ekonomi, politik dan
4. Kemampuan untuk dengan cepat dan informasi yang ada di lingkungan
profesional mencari database, sumber daya dimana pustakawan bekerja
internet dan katalog untuk menemukan
• Perpustakaan dan praktik-praktik
informasi yang dibutuhkan
professional seperti etika, nilai-nilai
5. Kemampuan berkomunikasi dengan baik dan prinsip dasar perpustakaan serta
antara sesama staf perpustakaan, dengan informasi profesi, peran perpustakaan
pelanggan atau tamu-tamu yang datang ke dalam unit kerja serta sistem yang
perpustakaan berjalan di dalam organisasi tempat
6. Pengetahuan yang mendalam tentang perpustakaan berada (struktur,
buku. Pustakawan yang baik terbiasa kebijakan, anggaran dan layanan)
membaca berbagai genre dan tipe buku, • Lingkungan ekstra institusional
sehingga mereka mampu memberikan seperti daerah, provinsi, organisasi
saran kepada pembaca terkait tingkat nasional dan internasional yang bisa
membaca mereka dan kepentingan mempengaruhi organisasi
mereka
• Peraturan perundang-undangan yang
7. Kemampuan untuk mempromosikan berkaitan dengan perpustakaan dan
kegiatan membaca pustakawan
8. Kemampuan untuk menyajikan informasi
2. Interpersonal skills meliputi kemampuan
secara jelas dan menarik, sehingga dibutuhkan
keterampilan public speaking yang baik
beradaptasi, komunikasi dan advokasi
sehingga bisa memberikan kepuasan pada efektif, negosiasi, manajemen perubahan,
pelanggan pengambilan keputusan, pemecahan
9. Kemampuan beradaptasi dengan alat-alat masalah, inisiatif tinggi, mampu berinovasi
baru, bagaimana pun teknologi informasi akan dan berkolaborasi, promosi dan pemasaran,
menghadirkan sistem yang terus berkembang mentoring, keterampilan menulis serta
dan pustakawan harus mampu berkembang mempresentasikan informasi-informasi
bersama dengan itu mengenai perpustakaan
10.
Pengetahuan yang cukup tentang kejadian 3. Leadership and management adalah hal-
terkini yang tampak tidak ilmiah, namun dapat hal yang berkaitan dengan bagaimana
memfasilitasi kebutuhan pelanggan mempengaruhi dan memotivasi orang
11.
Team Player, kemampuan bekerjasama lain dalam membangun kerjasama dengan
dengan orang lain berbagai gaya, scenario dan organisasi
12.
Kemampuan untuk membantu mengatasi belajar, memahami manajemen keuangan
masalah dengan berfokus pada solusi bukan mulai dari prinsip-prinsip perencanaan,
pada masalah penganggaran sampai pelaporan kegiatan,
13.
Keterampilan organisasi yang senantiasa melakukan manajemen sumber daya
ditingkatkan melalui pelatihan pustakawan di manusia, serta mampu melakukan
dalam berbagai bidang pengembangan terhadap layanan

72
Al-Maktabah Vol. 16, Desember 2017

perpustakaan dengan menilai kebutuhan oleh pustakawan dapat disimpulkan ke dalam


dan merencanakan serta melaksanakan dua komponen besar. Komponen pertama yang
layanan baru yang sesuai dengan berkaitan dengan indikator kinerja dan ber-
kebutuhan pelanggan hubungan erat dengan tugas pokok dan fungsi
pustakawan, yang termasuk ke dalam komponen
4. Collections development adalah indikator kinerja ini antara lain: standar pengeta-
kompetensi inti yang berkaitan dengan: huan kerja seperti information literacy, layanan
siklus penerbitan ilmiah, pengembangan pelanggan, information technology skills, dan
koleksi, digital curation, digital kompetensi lainnya yang berhubungan erat den-
preservation, manajemen pelestarian gan produktivitas dan kualitas kerja.
koleksi, manajemen pelestarian koleksi Komponen kedua adalah yang terkait dengan
dan manajemen rekaman mutu dan arsip kemampuan berorganisasi yang diwakili oleh ke-
data perpustakaan mampuan seperti adaptasi, mengelola orang lain,
5. Information literacy adalah unsur penting berinisiatif, bekerja sama dan pemecahan mas-
yang harus dimiliki oleh pustakawan, alah. Kompetensi ini bisa menjadi kompetensi
dengan berkomitmen untuk mampu khusus yang akan menjadi dasar bagi pengang-
katan pustakawan ke dalam jabatan struktural.
menginformasikan keaksaraan (sebagai
Jika kompetensi indikator kinerja adalah cermi-
bagian dari prinsip literasi informasi dalam
nan dari tenaga kerja teknis kompeten dan pro-
lingkungan akademik, termasuk numeric duktif, maka kompetensi berorganisasi adalah
dan keaksaraan data. Belajar dan mengajar cerminan dari nilai promosi dalam pengemban-
untuk secara efektif berhubungan gan pustakawan yang lebih professional.
dengan pemangku kepentingan dan
mengintegrasikan program literasi
informasi yang sesuai, berpikir kritis dan D. Kecakapan terkait Jabatan
belajar sepanjang hayat sebagai bagian Pustakawan
dari upaya memahami konsep dan prinsip
literasi informasi, sehingga pustakawan Kecakapan3 dalam Kamus Bahasa Indonesia
mampu memberikan pelayanan informasi didefinisikan dengan kemampuan, kesanggupan,
dan memiliki pengetahuan tentang kepandaian atau kemahiran dalam mengerjakan
sesuatu. Istilah kecakapan tidak sama dengan
prinsip dan teknik untuk secara efektif
istilah kemampuan atau kepandaian, kecakapan
berinteraksi dengan pengguna untuk
adalah ukuran dari kompetensi atau kemam-
menentukan kebutuhan informasi puan. Kata dasar, ahli dan terampil, merupakan
6. Research sebagai bagian dari kontribusi sebagian contoh dari ukuran kecakapan atas
diri seorang pustakawan melalui penelitian kompetensi/kemampuan atau keahlian tertentu.
atau publikasi, presentasi pada konferensi, Itu sebabnya definisi kecakapan menurut Barrie
pengajaran, manajemen kegiatan melalui Hopson dan Scally (1981) adalah kemampuan
kepanitiaan, terlibat dalam asosiasi yang tumbuh bersama dengan pengembangan
profesional, pengabdian masyarakat serta diri yang dilakukan seseorang dalam beradaptasi
dengan situasi dan lingkungannya.
mengembangkan teori atau projek baru.
3
Terminologi kecakapan berkembang bersamaan den-
7. Information technology skills sangat gan tuntutan zaman yang tidak hanya berlandaskan pada kognisi,
dibutuhkan oleh pustakawan meliputi melainkan juga pada keterampilan baik sosial maupun spiritual.
Mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk jen-
pengetahuan tentang Integrated jang pendidikan dasar dan menengah yang dituangkan dalam
Library Systems (ILS), Web desain Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun
2013 dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) tentang
dan perkembangan sosial media, capaian pembelajaran yang dinyatakan melalui kemampuan yang
pengembangan sumber daya elektronik, diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan,
kompetensi dan akumulasi pengalaman kerja. Itu sebabnya, WHO
sistem repository dan sistem database. (1997) mendefinisikan kecakapan hidup sebagai keterampilan atau
Mengacu kepada dua organisasi besar pus- kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berperilaku positif, yang
memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan
takawan di atas, kompetensi yang diperlukan dan tantangan dalam kehidupan secara lebih efektif

73
Amrullah Hasbana, MA : Standar Kompetensi Pustakawan sebagai Instrumen Asesmen
Jabatan Fungsional Pustakawan

Berdasarkan pada kamus kompetensi jabatan yang terkait dengan kemampuan berorganisasi,
Kementerian Agama Republik Indonesia yang maka dapat disimpulkan tingkat kecakapan se-
merupakan turunan dari Keputusan Menteri Ag- bagai berikut:
ama Nomor 207 tahun 2013 tentang Asessmen
a. Tingkat kecakapan kompetensi indikator
Kompetensi Kemenag, dijelaskan pada Bab IV
tentang Tingkat Kecakapan Kompetensi Jabatan. kinerja
Dalam paparannya disebutkan bahwa setiap je- Lev-
Makna Umum
nis kompetensi diuraikan ke dalam beberapa el
level kecakapan atau tingkat kemampuan. Level Mengenal dan mengetahui konsep mendasar/
1 cara kerja tentang pengetahuan atau keterampi-
kecakapan digunakan sebagai mistar pengukur
lan di bidang perpustakaan
kesenjangan kompetensi, yaitu beda antara stan- Menggunakan dan atau menerapkan konsep
dar kompetensi suatu jabatan dengan kompeten- dasar dan atau cara kerja tentang pengetahuan
2
si yang dimiliki individu yang duduk atau akan atau keterampilan di bidang perpustakaan den-
duduk pada jabatan tersebut. gan arahan dan bimbingan
Bertindak mampu menerapkan pengetahuan
Contoh pengukuran tingkat kecakapan mana- di bidang perpustakaan dan menggunakannya
jerial adalah, penyusunan skala 1 sampai 5 den- 3
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan,
gan penjelasan sebagai berikut: dapat mengatasi masalah-masalah yang bersifat
rutin, namun memerlukan bantuan bila masalah
yang bersifat istimewa/khusus
Lev-
Makna Umum Berpengalaman dalam menerapkan pengetahuan
el
tentang perpustakaan, ahli dan diakui dapat men-
4
Mampu membina diri sendiri sehingga gatasi masalah, memiliki otoritas bidang tersebut
1 dalam hal penerapan
dapat melaksanakan tugas-tugasnya
Mampu membina orang lain sehingga dapat Sangat berpengalaman, mahir dalam menerap-
2 kan ilmu perpustakaan, punya otoritas dalam
melaksanakan tugas-tugasnya 5 bidang tersebut yang diakui dalam lingkup or-
Mampu membina gugus kerja, sehingga ganisasi, dapat mengatasi situasi yang kompleks
3 dapat meningkatkan prestasi gugus/ bagian dan mengintegrasikannya dengan bidang lain
kerja
Mampu membina unit Kerja/Kanwil/Direk-
4 torat sehingga dapat meningkatkan prestasi b. Tingkat kecakapan berorganisasi
gugus kerja Di tingkat kecakapan berorganisasi, keter-
Mampu membina organisasi, sehingga ampilan yang dibutuhkan lebih bersifat sosial
5 yang ditunjukkan melalui sikap. Karena sifatnya
dapat meningkatkan prestasi organisasi
yang abstrak, kecakapan berorganisasi dinilai
Penjelasan mengenai table di atas adalah berdasarkan pengamatan langsung dan atau re-
tinjauan dari hubungan antara pegawai dengan komendasi dari rekan kerja dan pimpinan. Beber-
organisasi, pegawai dengan tingkat 1 sampai 3 apa keterampilan lainnya bisa diujikan melalui
perilakunya dipengaruhi oleh organisasi dalam tes psikologi, namun pengamatan tetap diperlu-
bentuk sistem dan prosedur yang berlaku, sema- kan untuk mendapatkan implementasi sikap in-
kin rendah tingkat semakin besar dipengaruhi dividu yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
organisasi. Sebaliknya, pegawai dengan ting- Sikap-sikap yang dibutuhkan di dalam kecakapan
kat 4 sampai 5 justru mempengaruhi organisasi berorganisasi diantaranya adalah: integritas, ker-
(semakit tinggi level semakin besar pengaruh ja tim, adaptasi terhadap perubahan, orientasi
seorang pegawai ke organisasi), karena prilaku terhadap layanan dan kualitas, mampu mengelola
dan pegawai tersebut dapat merubah sistem dan konflik serta mampu merencanakan dan mengor-
prosedur yang berlaku di organisasi ke arah yang ganisasi pekerjaan. Adapun tingkat kecakapan
lebih baik. yang dibutuhkan secara garis besar adalah:
Sehubungan dengan dua kompetensi besar
yang harus dimiliki pustakawan, yakni kompeten-
si pertama yang berkaitan dengan indikator kin-
erja dan berhubungan erat dengan tugas pokok
dan fungsi pustakawan dan kompetensi kedua

74
Al-Maktabah Vol. 16, Desember 2017

• Integritas
Level Penjelasan Level Indikator Perilaku • Kerja Tim
1 Mentaati peraturan, • Mentaati peraturan dan
Level Penjelasan Level Indikator Perilaku
norma, etika organ- etika berorganisasi
isasi yang berlaku • Menyesuaikan diri dengan 1 Berpatisipasi dan • Berperan serta dalam
secara konsisten norma yang berlaku berperan di dalam kelompok kerja
• Menghormati kesetaraan kelompok kerja • Menjaga efektifitas
2 Mengajak orang lain • Mengikuti peraturan dan organisasi kelompok kerja
untuk bekerja sesuai tata tertib organisasi • Membangun kerjasama
etika organisasi yang • Berperilaku etis dan sesuai kelompok kerja
berlaku dan dapat antara perkataan dan per- 2 Bekerjasama inter- • Berpartisipasi aktif dalam
dipercaya ilaku aktif yang efektif menyelesaikan tugas
• Memberikan pelayanan kelompok kerja
secara baik sesuai standar • Berbagi informasi dan
pelayanan yang disepakati memberikan berbagai
3 Membangun keper- • Dapat menjadi contoh dan masukan kreatif bagi pen-
cayaan mampu membangun keper- capaian kinerja kelompok
cayaan orang lain terhadap kerja yang optimal
dirinya • Senantiasa mendengar-
• Mengutamakan kepent- kan dan menghargai
ingan organisasi daripada pendapat anggota kelom-
kepentingan pribadi atau pok kerja lainnya
timnya pada saat terjadi 3 Berperan aktif • Menjalin hubungan ek-
benturan kepentingan meningkatkan sternal dengan pihak lain
• Menunjukkan tanggung efektivitas tim • Membangkitkan se-
jawab pribadi atas apa yang mangat orang lain dan
dilakukannya membantunya dalam
4 Mempromosikan • Rutin mensosialisasikan menyelesaikan tugas tim
nilai-nilai luhur nilai-nilai organisasi kepada secara efektif
organisasi pegawai lain • Berbagi informasi yang
• Menentang dengan tegas relevan dan meminta
segala pelanggaran pera- pendapat/ide dari orang
turan organisasi lain untuk mencapai
• Mengusulkan mekanisme keputusan tim yang
kerja yang transparan dan terbaik
akuntabel
• Menyatakan keadaan yang 4 Meningkatkan • Berperan aktif dan
sebenarnya walaupun produktivitas dan merintis hubungan kerja
harus menanggung kon- membangun kemi- dengan pihak lain
sekuensi negatif traan • Mampu mengidentifi-
kasi kelemahan tim dan
5 Menjadi teladan bagi • Bertindak sebagai teladan mengantisipasi berbagai
orang lain/ organ- serta mengembangkan hambatan yang ada
isasi dalam bertin- lingkungan kerja sehingga • Berkolaborasi dengan an-
dak/ bekerja sesuai memungkinkan tampilnya ggota tim kerja maupun
dengan nilai-nilai dan perilaku jujur, etis dan adil orang lain secara sinergis
etika sebagai nilai dan perilaku dan mampu memfasilitasi
utama pegawai berbagai kepentingan
• Membuat konsep kebija- yang berbeda dari mas-
kan dan strategi penerapan ing-masing anggota tim
sikap integritas dalam
pelaksanaan tugas dan
norma-norma yang sejalan
dengan nilai strategis
organisasi
• Melakukan monitoring
dan evaluasi terhadap
penerapan sikap integritas
di dalam organisasi dan
membuat rekomendasi
perbaikan

75
Amrullah Hasbana, MA : Standar Kompetensi Pustakawan sebagai Instrumen Asesmen
Jabatan Fungsional Pustakawan

5 Membangun • Mengendalikan seluruh 5 Memprakarsai • Mampu bertindak sebagai inisi-


hubungan kerjasa- tim dalam rangka menca- perubahan pada ator perubahan pada organisasi
ma dengan organi- pai target-target dannilai tingkat organisasi yang besar
sasi lain strategis organisasi den- yang besar • Mampu menyusun strategi
gan menjunjung tinggi dalam menerapkan manajemen
nilai-nilai kompetensi perubahan serta menjelaskan
yang sehat secara rinci alasan/ dasar-dasar
• Memberdayakan seluruh perubahan
pegawai sebagai anggota • Secara rutin memantau proses
tim yang sangat dibu- perubahan yang terjadi di organ-
tuhkan oleh anggota tim isasi
lainnya, sehingga setiap
anggota tim merasa sa-
ling membutuhkan dan
dibutuhkan • Pelayanan Berkualitas
• Mengevaluasi kebijakan Level Penjelasan Level Indikator Perilaku
dan efektifitas pelaksa-
naan tugas-tugas tim 1 Memahami • Mengerti dengan seksama
kerja tahap-tahap petunjuk pelaksanaan pelayanan
pelayanan pekerjaan secara urut sesuai
tahapan
• Kurang perduli terhadap hasil
pekerjaan
• Adaptatif • Melayani seadanya
Lev- Penjelasan Level Indikator Perilaku 2 Memberikan • Secara konsisten hasil kerja
el pelayanan sesuai memenuhi persyaratan yang
prosedur ditetapkan
1 Memahami dan • Mengenali kebutuhan untuk be-
• Mengerahkan seluruh sumber
menyadari peru- rubah bagi kemajuan organisasi
daya yang tersedia guna menca-
bahan • Mau menyesuaikan diri dengan
pai target kerja
perubahan
• Selalu berusaha menemukan
• Masih melakukan kegiatan kerja
cara-cara baru untuk menyem-
yang sudah tidak sesuai dengan
purnakan pelayanan
kondisi yang ada
3 Mengevaluasi • Memperbaiki layanan kepada
2 Menerima dan • Sadar mengenai perubahan
kebutuhan pelanggan sesuai identifikasi
mengelola peru- yang terjadi di organisasi dan
pelanggan untuk kebutuhan dan keinginan pelang-
bahan berusaha menyesuaikan diri
meningkatkan gan
dengan perubahan tersebut
pelayanan • Mempelajari informasi mengenai
• Mampu mengidentifikasi
peraturan dan perundang-undan-
aspek-aspek pekerjaan dan
gan terkait hal-hal yang harus
lingkungan kerja yang berubah
diperbaiki dalam pelayanan
• Melaksanakan proses kerja baru
sesuai dengan tuntutan perubah- 4 Mengambil • Menyusun rencana tindakan
an langkah-langkah terhadap evaluasi kinerja untuk
antisipatuf untuk menghindari kesalahan yang
3 Mempromosikan • Menginformasikan perlunya
memprediksi sama (sebelumnya) dan mening-
perubahan kepada perubahan kepada orang lain
perubahan kebu- katkan layanan berbasis pelang-
orang lain dengan disertai alasan yang jelas
tuhan pelanggan gan
• Membantu orang lain menye-
• Aktif dalam mencari informasi
suaikan diri dengan perubahan
mengenai kebutuhan pelayanan
• Mampu mengelola perubahan
yang optimal
pada unit kerjanya
• Senantiasa mengevaluasi hasil
4 Mendorong dan • Mampu merencanakan berbagai layanan dengan standar pe-
membantu orang kegiatan dan program pembela- layanan yang dipersyaratkan
lain terhadap peru- jaran dalam rangka penyesuaian
5 Menumbuhkem- • Menentukan strategi pelayanan
bahan unit kerja terhadap perubahan
bangkan budaya berperspektif jangka panjang
• Mampu mempengaruhi unit
dan metode baru guna memenuhi kebutuhan dan
kerjanya untuk menerima peru-
dalam mening- keinginan public
bahan
katkan mutu • Berusaha mencapai hasil kerja
• Melalukan monitoring dan
pelayanan yang belum pernah dicapai
evaluasi terhadap program
sebelumnya oleh orang lain
perubahan dan pembelajaran
• Menjadi contoh bagi orang lain
organisasi untuk kebutuhan
dalam berkontribusi bagi organi-
rencana jangka panjang
sasi

76
Al-Maktabah Vol. 16, Desember 2017

• Kelola Konflik • Perencanaan dan Organisasi Pekerjaan


Level Penjelasan Level Indikator Perilaku Level Penjelasan Level Indikator Perilaku
1 Memahami persoa- • Mengetahui terjadinya 1 Memahami tujuan, • Memahami tahapan-taha-
lan/masalah permasalahan visi dan misi unit kerja pan perencanaan
• Memahami penyebab terjad- organisasi • Memahami kondisi sumber
inya masalah daya yang terdapat di unit
• Berupaya untuk tidak terli- kerja
bat dalam masalah • Mengidentifikasi informasi
2 Mengklarifikasi situ- • Mengidentifikasi sum- 2 Melaksanakan • Menjelaskan konsep peren-
asi konflik dengan ber-sumber konflik ber- pengorganisasian canaan dasar
cara mengumpulkan dasarkan jenis konflik kegiatan • Menjelaskan maksud dan
informasi dari berb- • Meletakkan berbagai sudut tujuan penyusunan rencana
agai sumber pandang/kepentingan kerja dan kegiatan harian/
dalam konteks yang tepat sederhana
• Berupaya untuk terlibat • Menyusun run down
dalam penyelesaian konflik kegiatan dan memeriksa
3 Mengupayakan • Mengetahui bentuk-bentuk run down dan check list
semua pihak terbuka konflik yang memungk- pelaksanaan kegiatan
inkan terjadinya masalah 3 Menyusun kegiatan • Menyusun rencana kerja
berkepanjangan dengan mengiden- dan kegiatan serta mampu
• Mengupayakan berbagai pi- tifikasi permasala- menjelaskan maksud dan
hak untuk bersikap terbuka han dan menyusun tujuan rencana kerja dan
dan objektif dalam penyele- tahapan penyelesaian kegiatan
saian konflik masalah • Menguraikan secara rinci
• Mendorong semua pihak sistem dan prosedur peny-
untuk menyelesaikan konf- usunan rencana kerja
lik • Mampu mendeskripsikan
4 Memberikan Solusi • Memberikan beberapa alter- dampak dari kegiatan
natif solusi dengan berbagai terhadap keberlangsungan
konsekuensinya organisasi
• Solusi yang dicapai ber- 4 Mengarahkan • Mengevaluasi rencana den-
dasarkan fakta dan kondisi pelaksanaan kegiatan gan menghubungkannya
• Menumbuhkan kondisi dengan mengorgan- dengan kegiatan-kegiatan
yang kondusif untuk berba- isasi kegiatan untuk lainnya
gi pandangan mendukung kinerja • Menyusun kegiatan organ-
5 Menyelesaikan akar • Menyelesaikan konflik isasi yang berhubungan
permasalahan menjadi hal yang positif dan erat dengan capaian dan
produktif atau target jangka panjang
• Menemukan masalah sebe- • Mempersiapkan pelak-
lum masalah itu terjadi sanaan kegiatan dengan
• Menumbuhkembangkan detail dan mempertimbang-
kondisi yang kondusif kan terjadinya kesalahan
dengan mengedepankan 5 Menghitung resiko • Memperhitungkan pem-
pencegahan konflik dan mengasumsikan biayaan yang efektif dan
rencana-rencana lan- efisien
jutan untuk mengem- • Mengorganisasi capaian
bangkan organisasi kegiatan dengan target visi
dan misi organisasi
• Mengevaluasi setiap kegia-
tan dengan mengedepank-
an upaya perbaikan

77
Amrullah Hasbana, MA : Standar Kompetensi Pustakawan sebagai Instrumen Asesmen
Jabatan Fungsional Pustakawan

E. Instrumen Asesmen Pemangku Jabatan yang bersifat langsung untuk


Fungsional Pustakawan mengumpulkan berbagai evidence yang
Instrumen dalam Kamus Besar Bahasa In- menggambarkan kompetensi pustakawan.
donesia didefinisikan dengan alat yang dipakai Di dalam wawancara ini, kegiatan
untuk mengerjakan sesuatu, lebih banyak diter- presentasi ide dari pustakawan yang diuji
jemahkan sebagai sarana penelitian untuk meng- bisa dilakukan secara bersamaan
umpulkan data sebagai bahan pengolahan. Di Kelima instrument penilaian di atas bersifat
dalam asessmen, instrument adalah alat untuk tidak langsung, ini artinya membutuhkan tim
melakukan penilaian terhadap tingkat kecakapan penilai yang ahli dalam melihat kompetensi-kom-
kompetensi. petensi yang ditetapkan. Namun, untuk keber-
Instrument yang paling utama adalah pen- langsungan penilaian kinerja jangka panjang, ke-
gamatan langsung atau observasi, namun dalam giatan penilaian tidak langsung ini bersifat instan
menilai seseorang untuk menduduki jabatan dan tidak kontinyu, sehingga jika dimungkinkan
struktural, pengamatan langsung tidak selalu bisa penilaian langsung, hal ini sangat baik untuk ke-
menjadi rujukan. Hal-hal di luar kendali seperti berlangsungan organisasi.
birokrasi, hubungan kepentingan, kekerabatan, Itu sebabnya, perlu ditetapkan indikator-in-
sampai primordialisme bisa mempengaruhi pen- dikator yang bisa menjadi acuan penilaian, tu-
gamatan. Di sisi lain, menilai kecakapan bisa jadi juannya untuk mampu meningkatkan kinerja
dilakukan dalam waktu singkat yang tidak me- pustakawan, karena mereka mengetahui bahwa
mungkinkan dapat menghasilkan pengamatan apa yang mereka kerjakan dinilai dan memberi
yang objektif. efek besar di dalam karir mereka. Association
Beberapa metode penilaian atau alat uji kom- of College and Research Libraries menyarankan
petensi bisa dikembangkan untuk mendapatkan penetapan indikator dengan memberikan pan-
nilai kecakapan dari pustakawan-pustakawan duan terkait kompetensi inti optimal. Peringkat
yang hendak menduduki jabatan. Beberapa penilaian dijelaskan apa yang tidak memuaskan,
metode yang bisa dilakukan, diantaranya: perlu perbaikan, sudah mencapai tujuan, dan te-
ladan. Kompetensi inti tersebut harus dituang-
1. Analisis kasus, yaitu suatu metode kan di dalam uraian kerja yang menjadi tugas
yang menggunakan instrument berupa para pustakawan dengan memberikan ruang
simulasi, dimana pustakawan akan untuk mereka mengelaborasi, menginovasi dan
diberikan materi dalam bentuk bacaan mengkreatifikasi pekerjaan mereka sendiri.
yang menggambarkan masalah organisasi
Pendidikan dan pelatihan menjadi kunci uta-
kemudian diminta menyiapkan satu set ma di dalam menciptakan kemampuan elabora-
rekomendasi tentang bagaimana masalah tivf, inovatif dan kreatif. Pekerjaan pustakawan ti-
tersebut harus ditangani dak terbatas pada kegiatan rutinitas yang bersifat
2. Role playing, yakni metode yang juga teknis belaka, sehingga pendidikan dan pelatihan
bersifat simulative, dimana pustakawan terhadap pustakawan diperlukan untuk memu-
akan diminta memainkan peran tertentu nculkan ide-ide baru yang kelak menjadi dasar
dalam situasi yang dirancang sedemikian bagi perkembangan dan perubahan pustakawan
itu sendiri. Pada perubahan dan perkembangan
rupa untuk mengukur kompetensinya
itu, form pengamatan langsung bisa dibuat, seh-
3. In tray, adalah simulasi dalam ingga indikator akan terus menunjukkan angka
penyusunan perencanaan, pengelolaan yang meningkat, dan pengamatan tidak langsung
dan pengambilan keputusan pribadi terhadap pustakawan akan lebih tertarget pada
terhadap sejumlah permasalahan komponen-komponen inti yang dikembangkan
4. Psikometri, yaitu serangkaian tes-tes dari tugas mereka.
psikologis untuk mengukur aspek potensi Laporan pendidikan dan pelatihan yang diiku-
inteligensi, potensi kerja dan kepribadian ti oleh pustakawan penting sekali untuk dielab-
5. Wawancara adalah kegiatan assessment orasi secara bersama-sama, sebab pada laporan
itu terdapat ilmu-ilmu tentang pengembangan

78
Al-Maktabah Vol. 16, Desember 2017

perpustakaan yang dapat dijadikan tugas dan G. Daftar Pustaka


indikator baru dalam proses penilaian terhadap
pustakawan. Hal lain yang juga sangat urgen carl-abrc.ca, 2010, Core Competencies for 21st Centu-
adalah menempatkan orang-orang yang menger- ry Carl Librarians, Canadian Association of
ti tentang perpustakaan dan kepustakawanan di Research Libraries
bagian sumber daya manusia. Sebagai unit yang crln.acrl.org, Developing Core Competencies for Li-
tidak berdiri sendiri, perpustakaan menempel brary Staff, College and Research Libraries,
erat pada kebijakan suatu organisasi. Bagian Association of College and Research Libraries
sumber daya manusia yang tidak mengetahui, Kamus Kompetensi Jabatan Kementerian Agama RI,
memahami dan mengerti tentang perpustakaan 2015
dan kepustakawanan akan menjadi kendala bagi KMA Nomor 207 Tahun 2015
perkembangan perpustakaan itu sendiri. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: 132/KEP/M.PAN/12/2002
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
F. Penutup dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor Nomor 9 tahun 2014
Tuntutan reformasi birokrasi yang mengede- Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
pankan efektifitas dan efisiensi pegawai di dalam dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
birokrasi, berefek cukup banyak terhadap pus- 13 tahun 2014
takawan di organisasi kepemerintahan. Doron- Peraturan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional Re-
gan untuk memperbaiki sistem dan stake hold- publik Indonesia dan Kepala Badan Kepega-
waian Negara Republik Indonesia Nomor 8
er, berdampak pula pada uji kompetensi dalam
Tahun 2014 dan Nomor 32 Tahun 2014
menduduki jabatan. Pustakawan sebagai tenaga Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik
fungsional yang memiliki struktur kelembagaan Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 tentang Pe-
juga menjadi bagian dari uji kompetensi tersebut. tunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakwan
Menjadi sangat penting, mengeksplor kompeten- dan Anka Kreditnya
si yang dibutuhkan pustakawan agar penilaian Peraturan Presiden No 81 tahun 2010
terhadap pustakawan bisa lebih objektif dan Shorlete Ammons Stephens et. al., 2009, Developing
akuntabel. Core Leadership Competencies for the Library
Profession, Purdue University
Kompetensi ini dirujuk pada aturan-aturan sis.nlm.nih.gov, American Library Association Core
yang menjelaskan tentang uraian kerja dan ja- Competencies of Librarianship: Final Ver-
batan pustakawan dengan tambahan teknis yang sion, National Library of Medicine (NLM) Spe-
berlangsung di perpustakaan. Kegiatan-kegiatan cialized Information Services
seperti sirkulasi, katalogisasi sampai dengan dig- Undang-undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Per-
italisasi merupakan kompetensi teknis yang pent- pustakaan
ing untuk dieksplorasi. Dengan demikian sifat uji Undang-undang ASN (Aparatur Sipil Negara) nomor
kompetensi tidak hanya menilai, melainkan men- 5 tahun 2014
gevaluasi fokus pada keterampilan individu yang
diperlukan. Pendidikan dan pelatihan akan menja-
di tindak lanjut dari setiap uji kompetensi dan ke-
cakapan, langkah ini tidak hanya membantu pus-
takawan, tetapi juga mendorong kinerja birokrasi.
Komponen kunci dari program ini adalah un-
tuk menciptakan kinerja yang optimal, dengan
memberikan daftar rinci keterampilan, indikator
dan capaian kompetensi diharapkan pustakawan
dan perpustakaan terdorong untuk memperbaiki
diri terutama mulai melihat peluang untuk belajar
menjadi lebih baik.

79

Anda mungkin juga menyukai