Abstract
This paper describes some of the competencies that must be possessed by a librarian as a
profession-al. Some of these competencies must reflect qualifications, competencies and
performance in accor-dance with the policy and management of the Civil State Apparatus
(ASN). Competencies owned by librarians will serve as the basis of consideration,
assessment, to provide promotion or promotion to acquire a step to higher positions.
Competence is not only related to the ability to carry out the main tasks and functions of
librarians as set forth in the regulation, Permenpan RB No. 9 of 2014 Sec-tion 4 which is
referred to as competence relating to performance indicators, but must be supported also by
other competencies such as interpersonal skills that include adaptability, communication
and advocacy, negotiation, change management, decision making, problem solving, high
initiative, innovation and collaboration and leadership competence, leadership.
Keywords: librarian, assesment, competency
Abstrak
68
Al-Maktabah Vol. 16, Desember 2017
69
Amrullah Hasbana, MA : Standar Kompetensi Pustakawan sebagai Instrumen Asesmen
Jabatan Fungsional Pustakawan
1. Perencanaan, penyelenggaraan kegia- petensi. Pada pasal 34 disebutkan bahwa (1) Pus-
tan perpustakaan; dan takawan harus memiliki kompetensi profesional
dan kompetensi personal, (2) Kompetensi profe-
2. Monitoring dan evaluasi penyelengga-
sional sebagaimana dimaksud di ayat (1) mencak-
raan kegiatan perpustakaan up aspek pengetahuan, keahlian dan sikap kerja,
c. Pelayanan Perpustakaan, meliputi: (3) Kompetensi personal sebagaimana dimaksud
1. Pelayanan teknis; dan pada ayat (1) mencakup aspek kepribadian dan
2. Pelayanan pemustaka interaksi sosial.
d. Pengembangan sistem kepustakawanan, Tugas pokok dan fungsi pustakawan yang ter-
meliputi: maktub di dalam regulasi-regulasi tentang pus-
takawan menjadi rujukan Pedoman Pustakawan
1. Pengkajian kepustakawanan Berprestasi yang diselenggarakan oleh Direk-
2. Pengembangan kepustakawanan torat Pendidikan Tinggi. Pustakawan secara
3. Penganalisisan/ pengkritisan karya prosentase jumlah memang lebih banyak ada di
kepustakawanan; dan Perguruan Tinggi, sehingga pustakawan dalam
Pedoman Pustakawan Berprestasi 2015 didefi-
4. Penelaahan pengembangan sistem nisikan dengan tenaga profesional yang merupa-
kepustakawanan kan bagian integral dalam proses pembelajaran,
e. Pengembangan profesi, meliputi: penelitian dan pengabdian masyarakat (tridhar-
1. Pembuatan karya tulis/ karya ilmiah di ma perguruan tinggi). Adapun tugas pokok dan
fungsi pustakawan yang dijadikan acuan penilaian
bidang kepustakawanan
dalam Pustakawan Berprestasi antara lain;
2. Penerjemahan/ penyaduran buku
dan bahan-bahan lain bidang 1. Pengembangan koleksi, mencakup: (a) Kajian
Pengguna, (b) Penyusunan dan atau revisi
kepustakawanan; dan
kebijakan pengembangan koleksi dan (c)
3. Penyusunan buku pedoman/ ketentuan Seleksi bahan Perpustakaan
pelaksanaan/ ketentuan teknis Jabatan 2. Pengolahan bahan perpustakaan mencakup:
Fungsional Pustakawan (a) Katalogisasi dan (b) Klasifikasi
f. Penunjang tugas Pustakawan, meliputi: 3. Pelayanan pengguna mencakup: (a) Layanan
1. Pengajar/ pelatih pada diklat fungsional/ sirkulasi dan (b) Layanan Referensi, seperti
teknis di bidang kepustakawanan penelusuran informasi (repackaging
information, path-finder), diseminasi
2. Peran serta dalam seminar/ lokakarya/ informasi (informasi kilat, diseminasi
konferensi di bidang kepustakawanan informasi terseleksi), literasi informasi/
3. Keanggotaan dalam Organisasi Profesi pendidikan pemustaka dan promosi
4. Keanggotaan dalam Tim Penilai 4. Pengembangan sistem mencakup
5. Perolehan penghargaan/ tanda jasa; pada pengembangan sistem otomasi
dan perpustakaan atau perpustakaan digital
6. Perolehan gelar/ijazah kesarjanaan dan pengembangan sistem administrasi
lainnya 5. Karya tulis mencakup seluruh karya
pustakawan dalam bidang kepustakawanan
dan atau ilmu perpustakaan/ informasi
Memperkuat seluruh definisi di atas, Pera-
turan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
atau dokumentasi.
24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-un- 6. Pengabdian kepada Masyarakat berupa
dang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan partisipasi atau keterlibatan dalam kegiatan
Pasal 32 ayat 3 menyebutkan bahwa Pustakawan, kemasyarakatan seperti penyuluhan,
tenaga teknis perpustakaan, tenaga ahli dalam bantuan pengelolaan perpustakaan dan
bidang perpustakaan, dan kepala perpustakaan lainnya
memiliki tugas pokok, kualifikasi dan atau kom-
70
Al-Maktabah Vol. 16, Desember 2017
Berdasarkan kode etik Ikatan Pustakawan In- Nanan Khasanah (2008) mencirikan kompe-
donesia, yang disebut pustakawan adalah “seseo- tensi pustakawan dengan 2 jenis, yaitu:
rang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan 1. Kompetensi profesional yaitu kemampuan
dengan jalan memberikan pelayanan kepada mas- yang terkait dengan pengetahuan pustakawan
yarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya di bidang sumber-sumber informasi,
berdasarkan ilmu perpustakaan, dokumentasi teknologi, manajemen dan penelitian, dan
dan informasi yang dimiliki melalui pendidikan”. kemampuan menggunakan pengetahuan
Poerwadarminta dalam Aziz (2006; 44) menyebut- tersebut sebagai dasar untuk menyediakan
kan bahwa pustakawan merupakan tenaga profe- layanan perpustakaan dan informasi
si dalam bidang informasi, khususnya informasi 2. Kompetensi individu, yang menggambarkan
public melalui lembaga kepustakawanan yang satu kesatuan keterampilan, perilaku dan
meliputi berbagai jenis perpustakaan. nilai yang dimiliki pustakawan agar dapat
Definisi pustakawan sebagaimana yang dise- bekerja secara efektif, menjadi komunikator
butkan Poerwadarminta lahir dari perkemban- yang baik, selalu meningkatkan pengetahuan,
gan perpustakaan yang mengarah ke perpus- dapat memperlihatkan nilai lebihnya, serta
takaan digital, yang berdampak pada pelayanan dapat bertahan terhadap perubahan dan
perpustakaan yang terakses langsung pada sum- perkembangan dalam dunia kerjanya
ber informasi. Untuk memenuhi perkembangan Marshall (2003) menjelaskan tingkat-tingkat
perpustakaan ini, seorang pustakawan harus bisa kompetensi yaitu:
beradaptasi dengan perkembangan teknologi in-
formasi. 1. Keterampilan adalah hal-hal yang orang bisa
lakukan dengan baik
Perlu secara bersama-sama disadari bahwa 2. Pengetahuan adalah apa yang diketahui
perpustakaan memiliki posisi yang sangat strat- seseorang tentang suatu topic
egis dalam upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa. Undang-undang No. 43 tahun 2007 men- 3. Peran sosial adalah citra yang ditunjukkan
jelaskan fungsi perpustakaan sebagai tempat oleh seseorang di muka public
melakukan pendidikan dan penelitian, pelestarian 4. Citra diri adalah gambaran yang dimiliki
data dan informasi, sumber informasi dan rekrea- seseorang mengenai diri sendiri
si.2 Mengacu kepada fungsi perpustakaan yang 5. Watak adalah karakteristik yang mengakar
lebih update, kompetensi pustakawan juga perlu pada diri sendiri
di-update, agar peran dan fungsi pustakawan bisa
menjadi lebih baik. 6. Motif adalah pikiran-pikiran dan preferensi-
preferensi tak sadar yang mendorong
Kompetensi dalam Kamus Bahasa Indonesia
seseorang berperilaku
didefinisikan dengan pengetahuan, keterampi-
lan, dan karakteristik pribadi yang sangat penting Mengintegrasikan definisi Marshal dan Nanan
untuk mencapai keberhasilan pada suatu peker- Khasanah, Kompetensi Profesional adalah
jaan. Titik Kismiyati dalam paparannya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keterampilan,
Standar Kompetensi Perpustakaan menjelaskan pengetahuan dan peran sosial. Sedangkan
“orang yang kompeten adalah orang yang men- kompetensi individu adalah citra diri, watak
guasai pekerjaannya dan memiliki motivasi, ket- dan motif. Library Science Lits, social
erampilan serta pengetahuan, dan secara kon- community for librarians, menyebutkan
sisten menjalankan tanggung jawab tersebut kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh
pustakawan masa kini sebagai berikut:
2
Pendidikan: perpustakaan tempat belajar, mencari ilmu
melalui koleksi yang dimiliki; Penelitian: perpustakaan meupakan 1. Kemampuan untuk menggunakan
sarana penunjang penelitian, sumber literatur yang dibutuhkan pe- teknologi dan menggunakannya untuk
neliti; Pelestarian: perpustakaan merupakan sarana untuk melestari-
kan budaya bangsa berupa naskah kuno, antiquariat, manuskrip meningkatkan efektivitas keseluruhan
yang memiliki nilai historis dan ilmiah tinggi; Informasi: perpus- perpustakaan termasuk metode berbasis
takaan merupakan gudang informasi; Rekreasi: perpustakaan
umum menyediakan sarana rekreasi ilmiah berupa pemutaran film, web untuk meningkatkan akses teknologi
menyediakan koleksi musik, dan audio visual lainnya.
71
Amrullah Hasbana, MA : Standar Kompetensi Pustakawan sebagai Instrumen Asesmen
Jabatan Fungsional Pustakawan
72
Al-Maktabah Vol. 16, Desember 2017
73
Amrullah Hasbana, MA : Standar Kompetensi Pustakawan sebagai Instrumen Asesmen
Jabatan Fungsional Pustakawan
Berdasarkan pada kamus kompetensi jabatan yang terkait dengan kemampuan berorganisasi,
Kementerian Agama Republik Indonesia yang maka dapat disimpulkan tingkat kecakapan se-
merupakan turunan dari Keputusan Menteri Ag- bagai berikut:
ama Nomor 207 tahun 2013 tentang Asessmen
a. Tingkat kecakapan kompetensi indikator
Kompetensi Kemenag, dijelaskan pada Bab IV
tentang Tingkat Kecakapan Kompetensi Jabatan. kinerja
Dalam paparannya disebutkan bahwa setiap je- Lev-
Makna Umum
nis kompetensi diuraikan ke dalam beberapa el
level kecakapan atau tingkat kemampuan. Level Mengenal dan mengetahui konsep mendasar/
1 cara kerja tentang pengetahuan atau keterampi-
kecakapan digunakan sebagai mistar pengukur
lan di bidang perpustakaan
kesenjangan kompetensi, yaitu beda antara stan- Menggunakan dan atau menerapkan konsep
dar kompetensi suatu jabatan dengan kompeten- dasar dan atau cara kerja tentang pengetahuan
2
si yang dimiliki individu yang duduk atau akan atau keterampilan di bidang perpustakaan den-
duduk pada jabatan tersebut. gan arahan dan bimbingan
Bertindak mampu menerapkan pengetahuan
Contoh pengukuran tingkat kecakapan mana- di bidang perpustakaan dan menggunakannya
jerial adalah, penyusunan skala 1 sampai 5 den- 3
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan,
gan penjelasan sebagai berikut: dapat mengatasi masalah-masalah yang bersifat
rutin, namun memerlukan bantuan bila masalah
yang bersifat istimewa/khusus
Lev-
Makna Umum Berpengalaman dalam menerapkan pengetahuan
el
tentang perpustakaan, ahli dan diakui dapat men-
4
Mampu membina diri sendiri sehingga gatasi masalah, memiliki otoritas bidang tersebut
1 dalam hal penerapan
dapat melaksanakan tugas-tugasnya
Mampu membina orang lain sehingga dapat Sangat berpengalaman, mahir dalam menerap-
2 kan ilmu perpustakaan, punya otoritas dalam
melaksanakan tugas-tugasnya 5 bidang tersebut yang diakui dalam lingkup or-
Mampu membina gugus kerja, sehingga ganisasi, dapat mengatasi situasi yang kompleks
3 dapat meningkatkan prestasi gugus/ bagian dan mengintegrasikannya dengan bidang lain
kerja
Mampu membina unit Kerja/Kanwil/Direk-
4 torat sehingga dapat meningkatkan prestasi b. Tingkat kecakapan berorganisasi
gugus kerja Di tingkat kecakapan berorganisasi, keter-
Mampu membina organisasi, sehingga ampilan yang dibutuhkan lebih bersifat sosial
5 yang ditunjukkan melalui sikap. Karena sifatnya
dapat meningkatkan prestasi organisasi
yang abstrak, kecakapan berorganisasi dinilai
Penjelasan mengenai table di atas adalah berdasarkan pengamatan langsung dan atau re-
tinjauan dari hubungan antara pegawai dengan komendasi dari rekan kerja dan pimpinan. Beber-
organisasi, pegawai dengan tingkat 1 sampai 3 apa keterampilan lainnya bisa diujikan melalui
perilakunya dipengaruhi oleh organisasi dalam tes psikologi, namun pengamatan tetap diperlu-
bentuk sistem dan prosedur yang berlaku, sema- kan untuk mendapatkan implementasi sikap in-
kin rendah tingkat semakin besar dipengaruhi dividu yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
organisasi. Sebaliknya, pegawai dengan ting- Sikap-sikap yang dibutuhkan di dalam kecakapan
kat 4 sampai 5 justru mempengaruhi organisasi berorganisasi diantaranya adalah: integritas, ker-
(semakit tinggi level semakin besar pengaruh ja tim, adaptasi terhadap perubahan, orientasi
seorang pegawai ke organisasi), karena prilaku terhadap layanan dan kualitas, mampu mengelola
dan pegawai tersebut dapat merubah sistem dan konflik serta mampu merencanakan dan mengor-
prosedur yang berlaku di organisasi ke arah yang ganisasi pekerjaan. Adapun tingkat kecakapan
lebih baik. yang dibutuhkan secara garis besar adalah:
Sehubungan dengan dua kompetensi besar
yang harus dimiliki pustakawan, yakni kompeten-
si pertama yang berkaitan dengan indikator kin-
erja dan berhubungan erat dengan tugas pokok
dan fungsi pustakawan dan kompetensi kedua
74
Al-Maktabah Vol. 16, Desember 2017
• Integritas
Level Penjelasan Level Indikator Perilaku • Kerja Tim
1 Mentaati peraturan, • Mentaati peraturan dan
Level Penjelasan Level Indikator Perilaku
norma, etika organ- etika berorganisasi
isasi yang berlaku • Menyesuaikan diri dengan 1 Berpatisipasi dan • Berperan serta dalam
secara konsisten norma yang berlaku berperan di dalam kelompok kerja
• Menghormati kesetaraan kelompok kerja • Menjaga efektifitas
2 Mengajak orang lain • Mengikuti peraturan dan organisasi kelompok kerja
untuk bekerja sesuai tata tertib organisasi • Membangun kerjasama
etika organisasi yang • Berperilaku etis dan sesuai kelompok kerja
berlaku dan dapat antara perkataan dan per- 2 Bekerjasama inter- • Berpartisipasi aktif dalam
dipercaya ilaku aktif yang efektif menyelesaikan tugas
• Memberikan pelayanan kelompok kerja
secara baik sesuai standar • Berbagi informasi dan
pelayanan yang disepakati memberikan berbagai
3 Membangun keper- • Dapat menjadi contoh dan masukan kreatif bagi pen-
cayaan mampu membangun keper- capaian kinerja kelompok
cayaan orang lain terhadap kerja yang optimal
dirinya • Senantiasa mendengar-
• Mengutamakan kepent- kan dan menghargai
ingan organisasi daripada pendapat anggota kelom-
kepentingan pribadi atau pok kerja lainnya
timnya pada saat terjadi 3 Berperan aktif • Menjalin hubungan ek-
benturan kepentingan meningkatkan sternal dengan pihak lain
• Menunjukkan tanggung efektivitas tim • Membangkitkan se-
jawab pribadi atas apa yang mangat orang lain dan
dilakukannya membantunya dalam
4 Mempromosikan • Rutin mensosialisasikan menyelesaikan tugas tim
nilai-nilai luhur nilai-nilai organisasi kepada secara efektif
organisasi pegawai lain • Berbagi informasi yang
• Menentang dengan tegas relevan dan meminta
segala pelanggaran pera- pendapat/ide dari orang
turan organisasi lain untuk mencapai
• Mengusulkan mekanisme keputusan tim yang
kerja yang transparan dan terbaik
akuntabel
• Menyatakan keadaan yang 4 Meningkatkan • Berperan aktif dan
sebenarnya walaupun produktivitas dan merintis hubungan kerja
harus menanggung kon- membangun kemi- dengan pihak lain
sekuensi negatif traan • Mampu mengidentifi-
kasi kelemahan tim dan
5 Menjadi teladan bagi • Bertindak sebagai teladan mengantisipasi berbagai
orang lain/ organ- serta mengembangkan hambatan yang ada
isasi dalam bertin- lingkungan kerja sehingga • Berkolaborasi dengan an-
dak/ bekerja sesuai memungkinkan tampilnya ggota tim kerja maupun
dengan nilai-nilai dan perilaku jujur, etis dan adil orang lain secara sinergis
etika sebagai nilai dan perilaku dan mampu memfasilitasi
utama pegawai berbagai kepentingan
• Membuat konsep kebija- yang berbeda dari mas-
kan dan strategi penerapan ing-masing anggota tim
sikap integritas dalam
pelaksanaan tugas dan
norma-norma yang sejalan
dengan nilai strategis
organisasi
• Melakukan monitoring
dan evaluasi terhadap
penerapan sikap integritas
di dalam organisasi dan
membuat rekomendasi
perbaikan
75
Amrullah Hasbana, MA : Standar Kompetensi Pustakawan sebagai Instrumen Asesmen
Jabatan Fungsional Pustakawan
76
Al-Maktabah Vol. 16, Desember 2017
77
Amrullah Hasbana, MA : Standar Kompetensi Pustakawan sebagai Instrumen Asesmen
Jabatan Fungsional Pustakawan
78
Al-Maktabah Vol. 16, Desember 2017
79