Disusun Oleh:
PROPOSAL
Dosen Pengampu
Puji syukur kepada Allah SWT berkat rahmat, hidayah, dan karunianya sehingga penulis
dapat menyelesaikan proposal penelitian ini berjudul “PENGARUH KOMPETENSI
PUSTAKAWAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UIN IMAM
BONJOL PADANG”. Proposal penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat ujian
akhir semester mata kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif. Dalam penyusunan proposal ini,
penulis menyadari akan kekurangan dan proposal penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempatan
proposal penelitian ini.
Maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesarbesarnya kepada Bapak Dr. Arwendria, SIP, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis. Penulis sangat berharap semoga
proposal penelitian ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis mengucapkan
Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................................................1
B. Rumusan masalah.....................................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian .....................................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................................................3
E. Definisi Operasional Variabel..................................................................................................3
A. Rancangan Penelitian.............................................................................................................11
B. Populasi, Sample dan Sampling Penelitian............................................................................11
C. Variable Penelitian.................................................................................................................11
D. Teknik Pengumpulan Data.....................................................................................................12
E. Analisis Data..........................................................................................................................12
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan suatu organisasi seperti perpustakaan sangat dipengaruhi oleh adanya sumber
daya manusia yang terdapat di dalam perpustakaan tersebut. Adapun sumber daya manusia
yang dimaksudkan disini adalah seorang pustakawan, dimana pustakawan memiliki peran
yang sangat penting dalam membantu untuk mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan
oleh perpustakaan, serta dapat membantunya dalam membangun citra positif dihadapan
masyarakat. Seperti pernyataaan Sulistyo Basuki (1993:8) yang mendefinisikan bahwa
pustakawan adalah seseorang yang memberikan dan melaksanakan kegiatan perpustakaan
dalam usaha pemberian pelayanan kepada masyarakat sesuai misi yang diemban oleh badan
induknya berdasarkan ilmu perpustakaan, dokumentasi, dan informasi yang diperolehnya
melalui pendidikan.
Kinerja yang baik merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan standar dan kriteria yang ditetapkan untuk pekerjaan tersebut
merujuk pada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh pihak perpustakaan. Supriyanto dan Machfudz
(2010:141) menyebutkan bahwa standar kinerja seseorang dinyatakan baik apabila
mencangkup beberapa faktor seperti kuantitas, kualitas, ketepatan waktu, kedisiplinan,
kreativitas dan inovasi, kehadiran, kerjasama tim, bertanggung jawab dan melakukan
perencanaan pekerjaan. Gabungan dari variabel-variabel tersebut memungkinkan para
pustakawan mengeluarkan segenap potensi dan kompetensi/skill yang dimiliki untuk
mendukung keberhasilan kinerja pustakawan.
Untuk dapat menghasilkan kinerja yang baik maka dibutuhkan suatu kompetensi yang baik
pula didalam diri pustakawan, dan adapun kompetensi tersebut juga diharapkan sesuai
dengan bidang ilmu perpustakaan yang sebelumnya diperoleh melalui pendidikan
kepustakawanan agar lebih memudahkan para pustakawan dalam menjalankan pekerjaannya.
Seperti pernyataan yang terdapat didalam Undang-undang perpustakaan nomer 43 tahun
2007 yang mendefinisikan bahwa pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi
yang diperoleh melalui pendidikan dan/ atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai
tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengolahan dan pelayanan perpustakaan.
Kompetensi selalu berhubungan dengan kinerja karna hubungan kompetensi dengan kinerja
sangat erat sehingga hal ini tampak pada hubungan keduanya, yaitu sebab akibat. Muheriono
(2012:10) menyebutkan babwa hubungan antara kompetensi pustakawan dengan kinerja
adalah sangat erat dan penting sekali relevansinya, maka apabila pustakawan ingin
meningkatkan kinerjanya seharusnya mempunyai kompetensi yang sesuai dengan tugas
pekerjaanya (the right man the right job).
Menurut Suherman (2009:101), kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh pegawai
perpustakaan merupakan kompetensi kepakaran yang terbentuk dalam dua hal yaitu hard
skill dan soft skiil. Pertama lebih bersifat scientific achievement yaitu berkenaan dengan
pengusaan teknis dan detail dalam bidang kepustakawanan dan keperpustakaan, sedangkan
yang kedua bersifat psychological achievement yaitu berkaitan dengan kemampuan dalam
berfikir strategis sebagai perumusan kebijakan, wawasan masa depan (forward looking), dan
kemampuan perencanaan strategis, kemampuan manajerial, kemampuan komunikasi publik,
dan lainnya. Kemudian menurut Wicaksono (2004:7) juga menyebutkan bahwa secara umum
kompetensi yang harus dimiliki oleh pegawai perpustakaan terbagi dari empat jenis
kompetensi/skill yaitu skill manajemen informasi, skill interpersonal, skill teknologi
informasi, dan skill manajemen. Seseorang dapat dinyatakan memiliki kompetensi apabila
mereka menguasai pengetahuan dalam bidangnya, memiliki kemampuan dan motivasi tinggi
dalam pencapaian kesuksesan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka permasalahan dapat dirumuskan
sebagai berikut:
a) Apa saja kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pustakawan?
b) Bagaimana pengaruh kompetensi pustakawan terhadap kinerja pustakawan?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kompetensi apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pustakawan.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kompetensi pustakawan terhadap kinerja
pustakawan.
D. Manfaat Penelitian
Untuk menjadi suatu informasi bagi pembaca, menambah wawasan dan pengetahuan
pembaca mengenai kompetensi pustakawan terhadap kinerja pustakawan.
Kinerja merupakan prestasi kerja yang dihasilkan oleh seseorang yang ditunjukkan dalam
bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap, sifat dan motif dalam waktu atau periode tertentu
sesuai dengan standar, sasaran dan tujuan organisasi. Jadi, pustakawan yang berkinerja tinggi
bisa dilihat dalam 5 karakteristik tadi dalam menjalankan tugas kepustakawanannya.
Pustakawan yang berkinerja baik akan membantu perpustakaan untuk terus meningkatkan
citra dan kualitas perpustakaan di mata masyarakat pengguna.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
Menurut Spencer dan Spencer dalam Prihadi (2004:38) terdapat lima karakteristik
kompetensi, yaitu :
1) Motif (motive) adalah hal-hal yang seseorang pikir atau inginkan secara
konsisten yang menimbulkan tindakan.
2) Sifat (traits) adalah karakteristik fisik dan respons-respons konsisten terhadap
situasi atau informasi.
3) Konsep diri (Self – Concept) adalah sikap dan nilai-nilai yang dimiliki
seseorang.
4) Pengetahuan (Knowledge), adalah informasi yang dimiliki seseorang untuk
bidang tertentu. Pengetahuan (knowledge) merupakan kompetensi yang
kompleks.
5) Ketrampilan (Skill). adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas
tertentu baik secara fisik maupun mental.
Sedangkan menurut Spencer dan Spencer dalam Dharma (2005:17), konsep diri (Self-
concept), watak/sifat (traits) dan motif kompetensi lebih tersembunyi (hidden), dalam
(deeper) dan berbeda pada titik sentral keperibadian seseorang. Kompetensi
pengetahuan (Knowledge Competencies) dan keahlian (Skill Competencies)
cenderung lebih nyata (visible) dan relatif berbeda di permukaan sebagai salah satu
karakteristik yang dimiliki manusia. Kemudian karakteristik pribadi yang mencakup
perangai, konsep dan pengetahuan memprediksi tindakan-tindakan perilaku
keterampilan, yang pada gilirannya akan memprediksi prestasi kerja.
Program sertifikasi kompetensi pustakawan juga telah diatur di dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 tahun 2014 tentang
jabatan pustakawan dan angka kreditnya pada Bab X Kompetensi pasal 33 disebutkan
bahwa (1) Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme, pustakawan yang akan
naik jabatan harus mengikuti dan lulus uji kompetensi. (2) Dikecualikan dari uji
kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi Pustakawan yang telah memiliki
sertifikat kompetensi. Beberapa alasan yang mendasar tentang perlunya sertifikasi
pustakawan, yaitu: (1) membuat pustakawan lebih diakui oleh masyarakat, (2)
memotivasi diri pustakawan untuk maju, (3) membuat pemerintah lebih memperhatikan
profesi pustakawan, (4) memberikan rasa keadilan bagi pustakawan, serta (5) dapat
digunakan sebagai standar minimal kemampuan pustakawan (Rochani: 2011).
2. Kinerja Pustakawan
Grounlund mendefinisikan kinerja sebagai penampilan perilaku kerja yang ditandai
oleh keluwesan gerak, ritmen, dan urutan kerja yang sesuai dengan prosedur sehingga
diperoleh hasil yang memenuhi syarat kualitas, kecepatan dan jumlah (Herman Jusuf,
2000 : 20).
Adapun menurut Armstrong dan Baron dalam Wibowo (2012: 7) kinerja merupakan
hasil pekerjaan yang berhubungan erat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan
konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi.
Kinerja dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek atau faktor, salah satunya yaitu
motivasi diri (internal) seseorang. Didin wachyudin mengemukakan bahwa bekerja
mempunyai lima dimensi (Didin Wachyudi, 2002 : 56), yakni:
1. Dimensi fisiologis,
2. Dimensi psikologis,
3. Dimensi sosial,
4. Dimensi ekonomi,
5. Dimensi keseimbangan.
Bagi profesi pustakawan secara internasional aspek kinerja pustakawan berdasarkan ISO
11620 tahun 2008 yang meliputi:
1. Kepuasan pemakai
2. Pemanfaatan anggaran
3. Penyediaan dokumen (ketersediaan/penggunaan)
4. Penemuan kembali dokumen (kecepatan temu balik)
5. Peminjaman dokumen
6. Pengiriman dokumen dari luar
7. Layanan referensi (rerata pertanyaan yang terjawab dengan benar)
8. Penelusuran informasi(berhasil atau tidaknya penelusuran lewat catalog)
9. Pendidikan Pemakai
10. Fasilitas (ketersediaan/penggunaan)
11. Pengadaan dokumen
12. Pengolahan dokumen
13. Pengkatalogan
14. Promosi Layanan
15. Penggunaan SDM
C. Kerangka Berpikir
KOMPETENSI
PUSTAKAWAN (X)
Ho KINERJA PUSTAKAWAN
(Y)
Ha
D. Hipotesis Penelitian
Ho : Tidak ada pengaruh kompetensi pustakawan terhadap kinerja pustakawan di
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang.
Ha : Ada pengaruh kompetensi pustakawan terhadap kinerja pustakawan di
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian kuantitatif menurut Creswell (2009: 12) diartikan sebagai metode penelitian
yang digunakan untuk menguji hubungan antar variabel, dapat diukur, biasanya
menggunakan instrumen penelitian, sehingga data bernomor dapat dianalisis
menggunakan prosedur statistik.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field
research) yang bersifat kuantitatif. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pendekatan survey. Jenis penelitian ini dipilih karena untuk melihat seberapa
besar pengaruh antara kompetensi pustakawan dan kinerja pustakawan di perpustakaan
UIN Imam Bonjol Padang
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok objek yang diteliti
mempunyai variasi antara satu dengan yang lain dalam kelompok tersebut (Sugiyono
dalam Umar, 2013: 47). Variabel dalam penelitian ini adalah variabel independen dan
variabel dependen. Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi adanya variabel terikat (Sugiyono, 2005: 33).
Variabel independen pada penelitian ini adalah kompetensi pustakawan, selanjutnya
dinyatakan sebagai variabel (X). Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel
yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Sugiyono, 2005: 33). Variabel dependen pada
penelitian ini adalah kinerja pustakawan, selanjutnya dinyatakan sebagai variabel (Y).
2. Observasi
Peneliti melakukan pengumpulan data melalui pengamatan langsung mengenai
pengaruh kompetensi terhadap kinerja pustakawan.
E. Analisis Data
Menurut Sugiyono (2014:206) menjelaskan bahwa “analisis data merupakan kegiatan
setelah data dari seluruh responden terkumpul. Analisis data adalah pengelompokan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, menabulasi data berdasarkan variabel dari
seluruh responden, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dana
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan”.
Ket:
2. Uji realibilitas untuk mengukur tingkat kepercayaan kuesioner yang disebarkan.
Rumus Alpha Cronbach sevagai berikut :
Ket:
3. Uji Normalitas Uji normalitas merupakan suatu uji yang dilakukan dengan tujuan
untuk menilai data yang disebarkan pada sebuah kelompok data atau variabel apakah
data yang disebarkan tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini data
harus berdistribusi normal, dengan signifikan > 0,05 (besar dari 0,05).
DAFTAR PUSTAKA
Hasanah, M. N., & Irhandayaningsih, A. (2019). Pengaruh jabatan fungsional terhadap kinerja
pustakawan di perpustakaan Universitas Indonesia. Jurnal Ilmu Perpustakaan, 7(1), 201-210.
Diakses dari https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jip/article/viewFile/22831/20877
Masruri, A., Kuntoro, S. A., & Arikunto, S. (2016). Pengembangan kompetensi dan pendidikan
berkelanjutan pustakawan PTAIN: Studi kasus di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 4(1), 1-14. Diakses dari
https://journal.uny.ac.id/index.php/jppfa/article/view/9818
Rodin, R. (2015). Sertifikasi uji kompetensi sebagai upaya peningkatan profesionalitas dan
eksistensi pustakawan. Jupiter, 14(2). Diakses dari
https://journal.unhas.ac.id/index.php/jupiter/article/view/33
Kartikasari, D., & Permana, A. (2012). Pengaruh kompetensi pustakawan terhadap kinerja
perpustakaan di UPT Perpustakan Universitas Negeri Semarang. Jurnal Ilmu
Perpustakaan, 1(1), 28-34. Diakses dari
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jip/article/view/28