Anda di halaman 1dari 18

• Sena Aditya Permana

• M Irfan Herdianto
• M Ananta Sahadi
• Danang Joyo Nugroho

JAWA TENGAH
JAWA TENGAH

Jawa Tengah memiliki banyak seni dan budaya.


Diantaranya kesenian yang terkenal yaitu batik dan
wayang yang kini sudah banyak di kenal bahkan
sampai ke manca Negara. Berikut hal-hal mengenai
jawa tengah 
Rumah Adat Jawa Tengah
Rumah adat Jawa Tengah di kenal dengan nama
rumah Joglo. Joglo merupakan rumah adat Jawa
Tengah yang terbuat dari kayu. Rumah ini
mempunyai nilai seni yg cukup tinggi dan hanya
dimiliki orang dari kalangan mampu. Rumah joglo
berdenah bujur sangkar dan mempunyai empat
pokok tiang di tengah yang di sebut saka guru, dan
digunakan blandar bersusun yang disebut
tumpangsari. Blandar tumpangsari ini bersusun ke
atas, makin ke atas makin melebar.
Pakaian Adat Jawa Tengah
Pakaian tradisional kaum perempuan Suku Jawa khususnya
Jawa Tengah pada umumnya sama yaitu menggunakan
kebaya, kemben, dan kain tapih pinjung dengan stagen.
Bagi para kaum laki-laki, khususnya kerabat keraton adalah
memakai baju beskap kembang-kembang atau motif bunga
lainnya. Pada kepala memakai destar (blankon), kain
samping jarik, stagen untuk mengikat kain samping, keris
dan alas kaki (cemila). Pakaian ini dinamakan Jawi Jangkep,
yaitu pakaian laki-laki Jawa lengkap dengan keris.
KESENIAN
BATIK
Batik tidak hanya terkenal di daerah Jawa Tengah saja
tetapi juga di daerah lain di Indonesia pun memiliki
balik masing-masing. Namun setiap daerah memiliki
motif yang berbeda. Di Jawa Tengah mempunyai
motif dasar yang relatif terikat pada pakem tertentu.
Motif-motif ini mempunyai sifat simbolis dan
berlatarkan kebudayaan Hindu-Jawa.
Wayang Kulit
Wayang Kulit adalah Kesenian wayang dalam
bentuknya yang asli timbul sebelum kebudayaan
Hindu masuk di Indonesia dan mulai berkembang
pada jaman Hindu Jawa. Figur tokoh yang
digambarkan untuk pertama kali adalah Batara
Guru atau Sang Hyang Jagadnata yaitu perwujudan
dari Dewa Wisnu.
Tari serimpi
Tari Serimpi adalah jenis tarian tradisional Daerah
Jawa Tengah. Tarian ini diperagakan oleh empat
orang penari yang semuanya adalah wanita. Jumlah
ini sesuai dengan arti kata serimpi yang berarti 4.
Menurut Kanjeng Brongtodiningrat, komposisi
empat penari sebagai simbol dari empat penjuru
mata angin yakni Toya (air), Grama (api), Angin
(udara) dan Bumi (tanah). Sedangkan nama
peranannya adalah Batak, Gulu, Dhada dan Buncit
yang melambangkan tiang Pendopo.
Gamelan Jawa
Gamelan Jawa merupakan Budaya Hindu yang
digubah oleh Sunan Bonang, guna mendorong
kecintaan pada kehidupan Transedental (Alam
Malakut)”Tombo Ati” adalah salah satu karya Sunan
Bonang. Sampai saat ini tembang tersebut masih
dinyanyikan dengan nilai ajaran Islam, juga pada
pentas-pentas seperti: Pewayangan, hajat
Pernikahan dan acara ritual budaya Keraton.
Ketoprak
Ketroprak merupakan suatu teater rakyat yang
terkenal di Jawa Tengah.
Adat Istiadat
Mitoni
Pada saat usia kehamilan 7 bulan, diadakan
acara nujuh bulanan atau mitoni.
upacara ‘mitoni’ yang memiliki arti suatu
kegiatan yang dilakukan pada hitungan ke-7.
Upacara ini bertujuan agar janin dalam
kandungan selalu dianugrahi keselamatan.
brokohan
Ketika bayinya lahir, diadakan slametan, yang
dinamakan brokohan
Selamatan ini diadakan setelah bayi dan
ibunya dirawat serta tembuni telah
dikuburkan.
tedak-siten
Acara tedak-siten, yaitu acara dimana bayi
yang berusia 245 hari untuk pertama kalinya
menginjak tanah. Didalam acara itu si anak di
masukkan kedalam kurungan yang sudah
dihiasi pernak pernik.

pingitan
Saat-saat menjelang perkawinan, bagi calon
mempelai putri dilakukan 'pingitan' yaitu
calon mempelai putri dilarang keluar rumah
dan tidak boleh bertemu dengan
calon mempelai putra. Seluruh tubuh
pengantin putri dilulur dengan ramu-ramuan,
dan dianjurkan pula berpuasa.
siraman
Sehari sebelum acara pernikahan, biasanya
diadakan acara siraman bagi para pengantin.
Dimana air siraman tersebut sudah di campur
dengan bermacam-macam bunga.
Upacara Brobosan
Upacara brobosan, yaitu upacara melintas di
bawah mayat yang sudah di tandu dengan
cara berjongkok.
Upacara Brobosan diselenggarakan di
halaman rumah orang yang meninggal,
sebelum dimakamkan, dan dipimpin oleh
anggota keluarga yang paling tua.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai