0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan8 halaman
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
1. Dokumen tersebut menceritakan pengalaman penulis menemukan cincin emas saat berwudhu di Masjid Tuban dan menyerahkannya kepada takmir masjid.
2. Meskipun ada kesempatan untuk memiliki cincin tersebut, penulis tetap memilih untuk menyerahkannya kepada takmir dengan harapan bisa dikembalikan pada pemiliknya.
3. D
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
1. Dokumen tersebut menceritakan pengalaman penulis menemukan cincin emas saat berwudhu di Masjid Tuban dan menyerahkannya kepada takmir masjid.
2. Meskipun ada kesempatan untuk memiliki cincin tersebut, penulis tetap memilih untuk menyerahkannya kepada takmir dengan harapan bisa dikembalikan pada pemiliknya.
3. D
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
1. Dokumen tersebut menceritakan pengalaman penulis menemukan cincin emas saat berwudhu di Masjid Tuban dan menyerahkannya kepada takmir masjid.
2. Meskipun ada kesempatan untuk memiliki cincin tersebut, penulis tetap memilih untuk menyerahkannya kepada takmir dengan harapan bisa dikembalikan pada pemiliknya.
3. D
Rencana jalan-jalan ke kota wali yaitu Tuban sangat
menyenangkan kami semua. Setelah 4 tahun berkecimpung dengan berbagai kegiatan organisasi membuat kami ingin melepaskan penat sesaat. Tujuan kita saat itu pantai Panyuran, sebuah pantai yang masih perawan. Sepanjang perjalanan ditempuh selama 2 jam dengan mobil elf, jika sudah terlihat penjual minuman dari pohon siwalan yang biasa disebut "legen" serta buahnya siwalan tentu kota Tuban sudah dekat.
Sampailah rombongan di lokasi, pohon kelapa yang
melambai di tiup angin seakan mengajak kita-kita" hidup jangan terlalu tegang, Tetaplah kokoh mesti ombak menghadang."
Kami bercanda ria tak lupa foto dan berjalan menelusuri
riuhnya ombak di pinggiran pantai. Airnya bersih, pasirnya juga putih. Selesai dari pantai lanjut sholat dhuhur di masjid yang sangat unik letaknya juga di seputaran desa Panyuran. Konon kabarnya masjid tersebut dibikin oleh wali yang bernama Sunan Bonang. Masjid yang berada di bawah gunung tersebut tidak besar, hanya cukup sekitar 50 orang. Karena yang datang berkunjung full, akhirnya rombongan memutuskan sholat di masjid besar saja, yang letaknya di tengah kota dekat alun-alun Tuban. Masjid Tuban yang sangat megah itu membuat kami krasan. Tempat wudhunya juga bagus, ornamen bangunannya kelihatan legendaris.
Saat aku berwudhu, jilbab kulepas di atas kran, Alangkah
kagetnya aku melihat cincin besar sekali. " Hah, cincin emas ." Aku terperanjat sejenak, kuhentikan wudhuku di tengah- tengah. Kepegang berat sekali, sekitar 10 gram. Warna emasnya persis emas timur tengah, sepertinya ini emas dari Makkah, spontan aku panggil teman-temanku. " Hai rek, iki lo aku nemu emas."
" Tenan ta, iyo, mrene ta."
Sontak teman-teman melongo juga, cincin sebesar ini pasti
orangnya gemuk ya, ujar si Tatik mengira-ira. " Iya lah, cincinku saja lingkarannya kecil karena memang kurus sih." Ha,ha,ha disambut gelak tawa semuanya.
Segera kuputuskan mencari takmir masjid besar untuk
menyerahkan cincin tersebut.
Ketemulah takmir di kantor masjid tersebut dan langsung
mengumumkan dengan suara mikrofon.
Assalamu'alaikum, wr,wb " Pengumuman, barangsiapa yang
merasa cincinnya tertinggal di area tempat wudhu, dengan ciri-ciri emas, segera diambil di kantor takmir." Terima kasih. Pak takmir mengumumkan 3 x dengan suara mikrofon masjid yang terdengar diseluruh sudut ruang masjid bahkan sampai keluar ruang.
Akupun menunggu kira-kira siapa yang punya. Bukan
berharap untuk bisa memiliki, namun memastikan saja kalau yang punya pasti bukan orang sembarangan. Rata-rata berat cincin 3 sampai dengan 5 gram untuk ukuran pemakainya dengan ekonomi standart.
Setelah kutunggu sampai 1 jam belum juga datang, takmir
mengumumkan lagi dan tetap tidak ada yang merasa memiliki. Akhirnya takmir memberikan lagi ke aku, namun aku tidak mau karena memang bukan hakku. " Pak takmir, silahkan cincin ini disimpan dulu, siapa tahu pemiliknya belum menyadari kalau tertinggal di masjid." Ujarku.
" Owh gitu ya mbak, siap mb, cincin kita amankan di kantor ya."
Akhirnya aku dan rombongan keluar dari masjid dan sudah
disambut bakul-bakul makanan khas serta souvenir, karena memang kota wisata jadi pedagangnya banyak sekali. Healing kali ini betul-betul berkesan, disamping bisa menikmati indahnya laut, masjid juga menikmati kuliner tak kalah pentingnya menikmati nikmatnya kejujuran.
Berjalannya waktu, aku sudah lupa tentang penemuan
cincin di masjid. Dan tak dinyana aku mendapatkan pekerjaan jasa di lingkungan pemda Tuban yaitu pengerjaan jasa kebersihan. Mengelola 100 an karyawan dengan gaji semampunya pemda Tuban artinya belum UMK. Pekerjaan itu sudah berjalan selama 5 tahun, setelah kurenungkan mungkin Allah memberi imbalan atas kejujuran yang pernah kualami. Benar memang kejujuran membawa berkah. Hal yang tidak mudah dilakukan manusia normal, terkadang kita terbuai dengan sifat yang mengarah ketidakjujuran dan itu hampir setiap hari tergoda.
Entah saat bergaul dengan teman, berkata-kata tak jujur,
dengan suami atau istri juga sering berbohong. Kebohongan demi kebohongan akan menambah kebohongan lainnya. Sementara kejujuran akan mendatangkan kebaikan demi kebaikan. Bahkan untuk urusan kesehatanpun jika kita mau jujur maka segala kemungkinan resiko sakit akan segera teratasi, sebagai contoh saat periksa ke dokter, ditanya dokter, apa yang dirasa, mana yang sakit, awalnya bagaimana bla bla bla, nah kita tidak jujur maka diagnosanya akan keliru, obatnya juga keliru. Bisa jadi sakitnya tidak segera sembuh karena kita tidak terus terang.
Karena kejujuran membawa berkah, dalam soal rezekipun.
Tak perlulah berbuat kebohongan untuk meraih keuntungan karena justru akan menghilangkan kepercayaan orang lain kepada kita. Dengan terus membiasakan sifat jujur akan mendatangkan rezeki berlipat-lipat. Bahkan rezeki akan mengalir terus menerus. Jujur pada diri sendiri akan berefek kepada orang lain, teman kita tentu nyaman. Dan kejujuran akan mendekatkan kita pada tuhan karena tuhan memerintahkan untuk berbuat shidiq, dengan shidiq akan berbuah amanah, bisa dipercaya dan tentu sifat ini akan dimiliki oleh ummat nabi Muhammad yang percaya bahwa Allah maha tahu segalannya. Pada akhirnya hidup kita akan berkah, membahagiakan dan bermanfaat.
Bionarasi
Khusnatul mawaddah, pendidik PAUD aktif di
FTBM,Himpaudi,'Aisyiyah daerah. Lahir di kota minyak Bojonegoro 48 tahun yang lalu. Suka menulis cerita dan menyukai anak. Senang bisa bergabung dengan teman seperjuangan bersama Salisma projec.
Illustrasi
Berawal dari healing, ada hikmah saat menemukan barang
yang bukan milik kita. Meskipun ada kesempatan bisa memiliki namun keihlasan untuk menyerahkan dan berharap ketemu dengan pemiliknya sejati. Kejujuran berperan penting dalam menstimulasi keberkahan hidup, ketenangan dan kebahagiaan. Jadi jangan takut berbuat jujur dimanapun berada bahkan saat kita berperan jadi apapun didunia ini.