Anda di halaman 1dari 8

Healing Membawa Hikmah

Oleh : Khusnatul mawaddah

Ig : mawaddahkhusnatul

Rencana jalan-jalan ke kota wali yaitu Tuban sangat


menyenangkan kami semua. Setelah 4 tahun berkecimpung
dengan berbagai kegiatan organisasi membuat kami ingin
melepaskan penat sesaat. Tujuan kita saat itu pantai
Panyuran, sebuah pantai yang masih perawan. Sepanjang
perjalanan ditempuh selama 2 jam dengan mobil elf, jika
sudah terlihat penjual minuman dari pohon siwalan yang
biasa disebut "legen" serta buahnya siwalan tentu kota
Tuban sudah dekat.

Sampailah rombongan di lokasi, pohon kelapa yang


melambai di tiup angin seakan mengajak kita-kita" hidup
jangan terlalu tegang, Tetaplah kokoh mesti ombak
menghadang."

Kami bercanda ria tak lupa foto dan berjalan menelusuri


riuhnya ombak di pinggiran pantai. Airnya bersih, pasirnya
juga putih. Selesai dari pantai lanjut sholat dhuhur di masjid
yang sangat unik letaknya juga di seputaran desa Panyuran.
Konon kabarnya masjid tersebut dibikin oleh wali yang
bernama Sunan Bonang. Masjid yang berada di bawah
gunung tersebut tidak besar, hanya cukup sekitar 50 orang.
Karena yang datang berkunjung full, akhirnya rombongan
memutuskan sholat di masjid besar saja, yang letaknya di
tengah kota dekat alun-alun Tuban. Masjid Tuban yang
sangat megah itu membuat kami krasan. Tempat wudhunya
juga bagus, ornamen bangunannya kelihatan legendaris.

Saat aku berwudhu, jilbab kulepas di atas kran, Alangkah


kagetnya aku melihat cincin besar sekali. " Hah, cincin
emas ." Aku terperanjat sejenak, kuhentikan wudhuku di
tengah- tengah. Kepegang berat sekali, sekitar 10 gram.
Warna emasnya persis emas timur tengah, sepertinya ini
emas dari Makkah, spontan aku panggil teman-temanku.
" Hai rek, iki lo aku nemu emas."

" Tenan ta, iyo, mrene ta."

Sontak teman-teman melongo juga, cincin sebesar ini pasti


orangnya gemuk ya, ujar si Tatik mengira-ira. " Iya lah,
cincinku saja lingkarannya kecil karena memang kurus sih."
Ha,ha,ha disambut gelak tawa semuanya.

Segera kuputuskan mencari takmir masjid besar untuk


menyerahkan cincin tersebut.

Ketemulah takmir di kantor masjid tersebut dan langsung


mengumumkan dengan suara mikrofon.

Assalamu'alaikum, wr,wb " Pengumuman, barangsiapa yang


merasa cincinnya tertinggal di area tempat wudhu, dengan
ciri-ciri emas, segera diambil di kantor takmir." Terima kasih.
Pak takmir mengumumkan 3 x dengan suara mikrofon masjid
yang terdengar diseluruh sudut ruang masjid bahkan sampai
keluar ruang.

Akupun menunggu kira-kira siapa yang punya. Bukan


berharap untuk bisa memiliki, namun memastikan saja kalau
yang punya pasti bukan orang sembarangan. Rata-rata berat
cincin 3 sampai dengan 5 gram untuk ukuran pemakainya
dengan ekonomi standart.

Setelah kutunggu sampai 1 jam belum juga datang, takmir


mengumumkan lagi dan tetap tidak ada yang merasa
memiliki. Akhirnya takmir memberikan lagi ke aku, namun
aku tidak mau karena memang bukan hakku. " Pak takmir,
silahkan cincin ini disimpan dulu, siapa tahu pemiliknya
belum menyadari kalau tertinggal di masjid." Ujarku.

" Owh gitu ya mbak, siap mb, cincin kita amankan di kantor
ya."

Akhirnya aku dan rombongan keluar dari masjid dan sudah


disambut bakul-bakul makanan khas serta souvenir, karena
memang kota wisata jadi pedagangnya banyak sekali. Healing
kali ini betul-betul berkesan, disamping bisa menikmati
indahnya laut, masjid juga menikmati kuliner tak kalah
pentingnya menikmati nikmatnya kejujuran.

Berjalannya waktu, aku sudah lupa tentang penemuan


cincin di masjid. Dan tak dinyana aku mendapatkan
pekerjaan jasa di lingkungan pemda Tuban yaitu pengerjaan
jasa kebersihan. Mengelola 100 an karyawan dengan gaji
semampunya pemda Tuban artinya belum UMK. Pekerjaan
itu sudah berjalan selama 5 tahun, setelah kurenungkan
mungkin Allah memberi imbalan atas kejujuran yang pernah
kualami. Benar memang kejujuran membawa berkah. Hal
yang tidak mudah dilakukan manusia normal, terkadang kita
terbuai dengan sifat yang mengarah ketidakjujuran dan itu
hampir setiap hari tergoda.

Entah saat bergaul dengan teman, berkata-kata tak jujur,


dengan suami atau istri juga sering berbohong. Kebohongan
demi kebohongan akan menambah kebohongan lainnya.
Sementara kejujuran akan mendatangkan kebaikan demi
kebaikan. Bahkan untuk urusan kesehatanpun jika kita mau
jujur maka segala kemungkinan resiko sakit akan segera
teratasi, sebagai contoh saat periksa ke dokter, ditanya
dokter, apa yang dirasa, mana yang sakit, awalnya bagaimana
bla bla bla, nah kita tidak jujur maka diagnosanya akan keliru,
obatnya juga keliru. Bisa jadi sakitnya tidak segera sembuh
karena kita tidak terus terang.

Karena kejujuran membawa berkah, dalam soal rezekipun.


Tak perlulah berbuat kebohongan untuk meraih keuntungan
karena justru akan menghilangkan kepercayaan orang lain
kepada kita. Dengan terus membiasakan sifat jujur akan
mendatangkan rezeki berlipat-lipat. Bahkan rezeki akan
mengalir terus menerus. Jujur pada diri sendiri akan berefek
kepada orang lain, teman kita tentu nyaman. Dan kejujuran
akan mendekatkan kita pada tuhan karena tuhan
memerintahkan untuk berbuat shidiq, dengan shidiq akan
berbuah amanah, bisa dipercaya dan tentu sifat ini akan
dimiliki oleh ummat nabi Muhammad yang percaya bahwa
Allah maha tahu segalannya.
Pada akhirnya hidup kita akan berkah, membahagiakan dan
bermanfaat.

Bionarasi

Khusnatul mawaddah, pendidik PAUD aktif di


FTBM,Himpaudi,'Aisyiyah daerah. Lahir di kota minyak
Bojonegoro 48 tahun yang lalu. Suka menulis cerita dan
menyukai anak. Senang bisa bergabung dengan teman
seperjuangan bersama Salisma projec.

Illustrasi

Berawal dari healing, ada hikmah saat menemukan barang


yang bukan milik kita. Meskipun ada kesempatan bisa
memiliki namun keihlasan untuk menyerahkan dan berharap
ketemu dengan pemiliknya sejati. Kejujuran berperan
penting dalam menstimulasi keberkahan hidup, ketenangan
dan kebahagiaan. Jadi jangan takut berbuat jujur dimanapun
berada bahkan saat kita berperan jadi apapun didunia ini.

Anda mungkin juga menyukai