Anda di halaman 1dari 3

. Assalamu alaikum ww.

Alhamdulillahi lazi nahmaduhuwanastainuh wanastgfirhu


wanauzu billahi min syururu ampusina wamin sayyi ati amalina mayhdillahu pala
mudillalah wamanyudlillahu pala hadialahu. Asyhadu Alla ilaha Illallah iyyahu
nabudu waiyahu nastain Wasyhadu Anna Muhammadan abduhu warasuluhu
,Mabeuzu rahmatan lilalamin . Allahu mma ppasalim wasalim wabarik ala
Muhammadin waala Alihi wasahbihi ajmain Amma Baad, paya ibdallah usikum
waiyyaya bi nafsi bitaqwalllah pakad pasal muttakun Pakala Taala pikiabil karim
,Kullu Nafsin zaikatul maut wanablukum bi syari wal hhaer fitnatun wailayna
turjaun , sadakallahu adhim wasadaka rasulil karim ,wala zalika mina syahidina
wasysyakirin Amma BaduKaum musllimi sidang jamaah jumat yang insya Allah dirahmati oleh Allah
subhanahu wataala izinkanlah saya sebagai naibul pail pengganti pelaku
pembawa hotbhat mengajak kepada kita sekalian menyampaikan puji syukur
kehadrat tuhan yang maha kuasa ,mahha penentu atas segalanya ,Tuhan yang
maha pengasih tak pilih kasih maha penyayang pelimpah rahmat,yang telah
mmelimpahkan rahmatnya kepada kita sekalian ,sehingga pada kesempatan yang
berbahagia ini kita masih diberikan kekuata kesehatan sdan kesempatan unyuk
hadir ditempat yang mubarakah dalam rangk melaksanakan kewajiban yang
dipikilakan kepada kita sebagai umat islam yakni melaksanakan shalat jumat secara
berjamaah. Dan tak luupa pula kita kirimkan salamm dn taslim kepada junjungan
naibi kita Muhammad SAW. Yang telah membawakan risalahkebenaran yang dapat
dijadikan contoh tauladan yang paling baik {Uswatun hasanah} dan pembawa
rahmat bagi seluh ala mini (Rahmatan lil alamin )
Hadirin yyang erbahagia, Kalau kita menyimak,menelaaah secara saksama ttentang
ayat yang saya bacakan pada mukaddimah khotba tadi, maka memberikan
pemahaman kepada kita bahwa hidup kiata didunia ini hanyalah
sementara,diibaratkan seorang musafir singga sejenah dan sesudah itu kita akan
melanjutkan perjalanan menuju tempat yang abadi. Hidup ini pasti berakhir Kullu
nafsin zaikatul maut,tiap-tiap yang bernyawa pasti akan mati akan menemui
ajalnya,tdak terkeuali dan tidak mengenal tua atau muda, konglomerat atau
orang melrat, doker atau pasien yang sementara diketeter, presiden atau pesinden ,
orang kantoran atau lover Koran kalu Tuhan berkendak ,tidak ada daya dan upaya
untuk menolaknya sedikitpun la yastakdimuna saatan wala yastakhiruna saatan
tidak dapat dimajukan dan tidak dapat pula dimundurkan sesaat pun. Almautu
baa bun kwmatian adalah pinti yanh harus dilewati.
Hadirin siding jamaah jumat yang ibnsya Allah dirahmati oleh Allah SWT,lanjuan
ayat Wanabukum Bi Syarri Wal haer fitnata wailaina Turjjaun - sebelum kita mati
akan diuji dengan keburukan dan kebaikan selama kita berada diatas dunia ini kita
akan mengalami suatu proses yangdaang silih berganti bagai dua sisi mata uang
logam apakah itu namanya kebka kita henurukan ,, kesusahan ,penderritaan
maupun musibah maka hendaknya kita berrsabar Innnalaha Maasabirin dan jika
kebaikan ,keberuntungan,kesenangan maupun kebahagiaan yang datang kepada

kita hhendaknya kita bersyukur ,karena kaluu kita tidk bersyukur Allah member
tegguran keras kepada kita sebagaiman firmannya Lain Syakartum laazidannakum
,Walain kafartum inna azabi lasyadid. Artinya bila engkau bersyukur atas nikmatku
maka kutambahkan dan apabila engkau kufur /ingkar maka azab ku amat pedih.
Hadirin siding jjamaah jumat yavd saya muliakan . kematian pasti datang yang jjadi
masalah adalah hidup sesudah mati ini masih banyak orang menyagsikan apakah
betul ada yag demikianitu dia mengira bahwa , setelah mati maka habis pula
perkara sehingga hidupnya dihabiskan dengan hura-hura katanya belum ada
orang yang pernah dating dari sana sehingga belum yakin betul karena m emng
untuk meuakini sesuatu dikenal istilah, Aenal Yakin , Ilmu yakin dan Hakkul yakin.
Ada orang yakin setelah melihat denagn mata kepala sendiri ,ada dengan melalui
ilmu,penelian yang saksma baru yakin dan adapula yang hakkul yakin ini adalah
kesadaran ima kalau itu datangnya dari Al Quran maka itu harus diyakini
kebenaranya samina watana dengarkan dan laksanakan, hanya saja masih
banyak yang raguapakan betul kalau berbuat amal akan diaganjar dengan
kenikmata di sorga dan bila berbuat kemungkaran tempatnya dineraka . manusia
memang cenderung mau melihat langsung seandainya usai salat subuh dia
mendapatkan sembako maka ia akan berbondog bonding dating kemasjid dan tidak
ada yang mau duduk disaf belakang. Karena keyakinannya belum mantap masih
ragu apa betul apa yang disampaikan oleh Ustad bahwa salat sunat subuh saja itu
lebih berharga dari dunia dengan sinya dan keraguan inilah yang sering
berkecamuh dihati anak adam. Situasi seperti ini digambarkan dalam sebuah kisah
Ada tiga orang musafir sedang berjalan akan melewati sebuah gua /trowongan
panjang yang gelap gulita dan sebelum masuk diterowongan itu diamanahkan/
diingatkan oleh seorang kakek untuk mengambil benda yang didapat didalam gua
itu :
Musafir I, memasuki gua itu dengan santainya ia berjalan tampa ada beben setela
mendapati sesuatu yang ada dikakinya karena gelap tidak dilihat ia tidak
menghiraukan pesan kakek dan beralasan hanya menambah beban dan kerepotan
didalam perjalanan
Musafir II, ketika masuk di gua itu dengan sedikit berhati-hati karena banyak
rintangan ,ada beberpa benda yang menhalangi dikakinya ,karena mengingat pesan
orang tua sebelum masuk gua siapa tau betul keyakinannya ada tapi tidak banyak
maka diambilnyalah sedikit bongkahan dan dimasukkan kedalam sakunya lalu
berjalan melewati terowongan itu.
Musafir III, dengan tenang ia masuk trowongan gelap gulita itu ia tak luput member
salam dan mengucapkan Basmalah lalu berjalan penuh hati-hati , dia teringat pada
pesan orang tua dan dia mengambil beberapa bongkahan dia masukkan dikantong
celana nya di saku bajunya adapula yang digenggam ditangnnya dan dia yakin
bahwa benda yang diambil itu adalah ada manfaatnya diluar gua nanti dan ia
segera berlalu melewati gua itu ketika itu gua itupun tertutup.

Setelah ketiga musafir itu semua tiba diluar maka semuanya menyesal, kenapa
mereka menyesal karena benda yang ada dilam gua itu adalah bongkahan emas .
Musafir I penyesalannya luar biasa dia menangis karena dia tidak menggunakan
kesempatan untuk mengambil benda yang telah diamanahkan sebelum masuk gua
pada hal itu amat berharga. Musafit Kedua ,menyesal kenapa hanya mengambil 2
bongkahan saja pada hal masih ada saku bajunya ,songkoknya kenapa tidak
mengambil lebih banyak. Dan Musafir Ketiga juga menyesal karena masih ada
waktu kesempatan untuk melebarkan sarung nya unyuk mengambil lebih banyah
tapi itu tidak dilakukan .
Begitulah sebuah perumpamaan dikaitkan dengan kehidupan kita didunia para
kiayai ,para mubaliq mengingatkan kepada kita mengambil sesuatu / beramal
mengerjakan shalat karena itu akan bermanfat dihari kebangkitan sesudah mati ,
karena masalah keyakinan ada yang tidak kerjakan, ada yang mengerjakannya
dengan setengah hati dan ada yang bersungguh sungguh karena mereka yakin
Hakkul Yakin maka dia laksanakan . Olehnya itu kami mengajak kepada kita sekalian
unruk meningkatkan ketaqwaan kita utamanya tentang adanya hari akhirat
yaumul hisab akan kita dibangkitkan untuk mempertanggung jawabkan segala
amal dan dosa kita , semoga kita mendapatkan keselamatan dunia dan akhirst
nanti Amin
Demikianlah khotbah yang saya bawakan ini semoga bermanfaat bagi kita sekalian
utamanya bagi diri saya sendiri aminBarakallahu li
walakum ..

Anda mungkin juga menyukai