Anda di halaman 1dari 25

GASTROENTERITIS AKUT

Oleh
dr. As’ad Akba

Pembimbing
dr. Hj. Halima Hafid
 

BAB I
PENDAHULUAN

Gastroenteritis merupakan keluhan yang cukup mudah di temui pada anak- anak
maupun dewasa di seluruh dunia. Gastroenteritis adalah suatu keadaan dimana
feses hasil dari buang air besar (defekasi) yang berkonsistensi cair ataupun
setengah cair dan kandungan air lebih banyak dari feses pada umumnya.

BAB II
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

Jenis Tanggal
Nama Umur Alamat
Kelamin Masuk PKM

17 Desember
An. A 2 Th L KETAPANG
2020
ANAMNESIS PASIEN
Keluhan Utam
● BAB Encer

Riwayat Penyakit Sekaran


● Pasien datang diantar ibunya dengan keluhan BAB konsistensi encer dirasakan sejak 1
hari sebelum masuk puskesmas, namun terasa memberat sejak pagi sebelum masuk
puskesmas. BAB encer dirasakan sudah sebanyak lebih dari 10 kali sejak kemarin dan
pagi ini sebanyak lebih dari 5 kali, berlendir (+), berdarah (-). Demam (+) dialami sejak pagi,
bersifat menetap, kejang (-). Mual ada dan Muntah ada frekuensi sebanyak 3 kali berisi
makanan dan cairan dirasakan. Batuk tidak ada, sesak tidak ada, nyeri menelan tidak ada.
Pasien tampak rewel, lemas dan haus. BAK kesan lancar.
a

ANAMNESIS PASIEN
Riwayat Penyakit Dahul
● Pasien baru menderita sakit seperti ini

Riwayat Penyakit Dalam Keluarg


● Keluarga yang tinggal serumah dengan penderita tidak memiliki keluhan yang sama

Riwayat Pekerjaan, Kebiasaan dan Lingkunga


● Di sekitar lingkungan rumah tidak ada yang menderita penyakit yang sama.
u

PEMERIKSAAN UMUM
● Keadaan umu : Lemas / Gizi Bai
● Kesadara : Compos menti
● Berat bada : 12.2 k
● Tinggi Bada : 85 c
● Antopometri BB/P : 1SD (Normal

Tanda-tanda vita
● Nad : 110 kali/meni
● Pernafasa : 40 kali/meni
● Suh : 37,3o
● VA :5
S
u
i
n
n
n
n
m
l

B
m

PEMERIKSAAN FISIS
Kepala
● Bentuk : normocephal, rambut hitam dan
distribusi merat THT
● Simetris wajah : simetri ● Telinga : bentuk normal, simetris, lubang lapang,
● Deformitas : tidak ad serumen (-/-
● Mulut : tampak kerin ● Hidung : bentuk normal, sekret (-/-)
Mat ● Bibir : normal, sianosis (-), pucat (-
● Tampak cekung (+ ● Tonsil : T1-T1 hiperemis (-
● Eksoptalmus/enoptalmus : (- ● Faring : hiperemis (-
● Gerakan : segala ara ● Lidah : kotor (-), tremor (-)
● Tekanan bola mata : tdk diperiks
● Mukosa mulut : koplik spot (-
● Kelopak mata : edema palpebra (-
● Leher : simetris, pembesaran KGB tidak ad
● Konjungtiva : anemis (-/-
● Sklera : ikterus (-/-  
● Kornea : jernih
● Pupil : bulat, isokor 2,5 mm/2,5 mm
a

PEMERIKSAAN FISIS

Thoraks Jantung
● Inspeksi : Simetris kiri dan kana ● Inspeksi : Ictus cordis tidak nampa
● Palpasi : Massa tidak ada, nyeri ● Palpasi : ictus cordis tidak teraba
tekan tidak ad ● Perkusi: pekak
● Perkusi : Sono Batas atas : ICS II sinistr
● Auskultasi : Bunyi pernapasan vesicula Batas kanan : ICS III-IV linea
● Bunyi tambahan: rhonki (-), wheezing (-) parasternalis dextr
Batas kiri : ICS V linea
midclavicularis sinistr
● Auskultas : BJ I / II : murni
reguler, murmur(-)

i
a

PEMERIKSAAN FISIS
Abdomen
Extremita
● Inspeksi : tampak
● Akral hangat, edema tidak ada,
cembung, ikut gerak napa
sianosis tidak ada, peteki (-) pada
● Auskultas : Peristaltik
ekstremitas atas dextra.
meningka
● Palpas : nyeri tekan
regio abdomen lainnya (-). hepar
dan Lien tidak teraba Massa
Tumor (-).
● Perkusi : Tympani.
i


i
t

ASSESMENT PLANNING TERAPI


● Paracetamol syr 120 mg setiap 8 jam
● Gastroenteritis Aku ● Oralit 3 jam 1 : 3 gelas, 1 gelas tiap kali
● Dehidrasi ringan sedang mencre
● Zinc Syr 20mg selama 10 har
t

BAB III
Tinjauan Pustaka

Apa itu Gastroenteritis?

Gastroenteritis akut adalah diare dengan onset


mendadak dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam
sehari disertai dengan muntah dan berlangsung kurang
dari 14 hari.
EPIDEMIOLOGI

WHO (World Health Organization) dan


UNICEF
Terdapat 1,87 juta orang meninggal akibat kasus
gastroenteritis pertahun.

Global
Secara global diperkirakan sebanyak 179.000.000
isiden gastroenteritis akut pada orang dewasa
setiap tahunnya.

Indonesia
Insiden gastroenteritis akut mencapa
96.278 insiden.
i

ETIOLOGI

VIRUS BAKTERI PARASIT

● Rotavirus • Diarrheagenic • Giardia


● Human E.Col Lambli
• Campylobacter
Caliciviruse • Shigell • Entamoeba
● Adenovirus • Vibrio Choler Hystolitica
• Salmonella
i

PATOFISIOLOGI

Agen infeksi Host (Tubuh


(agent) Merusak manusia
mengeluarkan mukosa mempertahankan
toksin diri)

Meningkatkan
Tubuh asam lambung
DIARE kompensasi dan motilitas
usus
MANIFESTASI KLINIS

Buang air besar


Nyeri region Kejang pada otot Dehidrasi Penurunan
konsistensi ence Mual & muntah Gangguan elektrolit kesadara
abdomen peru
t

DIAGNOSIS Anamnesis
• Keluhan utama = onset, tingkat keparahan, frekuensi diar
• Karakteristik fese
• Rasa hau
• Riwayat makanan/perjalanan terakhir

Pemeriksaan Fisik
• Status giz
• Tanda-tanda vital
• Derajat dehidras
• Pemeriksaan colok dubur

Pemeriksaan Penunjang
• Darah perifer lengka
• Serum elektroli
• Analisa gas dara
• Feses secara mikroskopi
s

PENATALAKSANAAN

Rehidrasi cairan
01

Menyesuaikan jumlah
02 cairan

Terapi simptomatik
03

Pemberian antibiotic
04 empiris
KOMPLIKASI PROGNOSIS

• Dehidrasi ringan-bera Dubia ad bonam


• Penurunan elektroli
• Syok hipovolemi
t

SARAN UNTUK PUSKESMAS BUNGORO

HOST AGENT

GASTROENTERITIS
AKUT
ENVIRONMENT

Edukasi
● Edukasi pasien dan keluarga untuk menjaga higenitas pasien dan lingkungan, memberi edukasi tentang obat yang di minum,
memberi informasi mengenai keadaan pasien secara lengkap, memastikan asupan cairan dan intake oral pasien terjamin.

DAFTAR PUSTAKA

1. Riddle, M., DuPont, H. and Connor, B. (2016). ACG Clinical Guideline: Diagnosis, Treatment, and Prevention of Acute Diarrheal Infections in Adults. The American
Journal of Gastroenterology, 111(5), pp.602-622.

2. Barr, w. and smith, a. (2017). [online] Available at: http://Acute Diarrhea in Adults WENDY BARR, MD, MPH, MSCE, and ANDREW SMITH, MD Lawrence Family
Medicine Residency, Lawrence, Massachusetts [Accessed 5 Mar. 2017].

3. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II eidsi V. Jakarta: Interna Publishing; 2009

4. Al-Thani, A., Baris, M., Al-Lawati, N. and Al-Dhahry, S. (2013). Characterising the aetiology of severe acute gastroenteritis among patients visiting a hospital in Qatar
using real-time polymerase chain reaction. BMC Infectious Diseases, 13(1).

5. Depkes RI., 2012. Angka Kejadian Gastroenteritis Masih Tinggi. http://www.depkes.go.id/index.php [Accessed 5 Mar. 2017 ]

6. Anon, (2017). [online] Available at: (http://www.who.int/child-adolescenthealth/Emergencies/Diarrhoea_guidelines.pdf) A manual for physicians and other senior
health workers [Accessed 9 Apr. 2017].

7. How, C. (2010). Acute gastroenteritis: from guidelines to real life. Clinical and Experimental Gastroenterology, p.97.

8. Dennis L., Anthony S., Stephen H., Dan L., Larry J., Joseph L. 2016. Harrison's Gastroenterology and Hepatology. 3rd Edition. Philadelphia: McGraw Hill.

9. Worldgastroenterology.org. (2017). English | World Gastroenterology Organisation. [online] Available at: http://www.worldgastroenterology.org /guidelines/global-
guidelines/acute-diarrhea/acute-diarrhea-english [Accessed 5 Mar. 2017]

10. Bresee, J., Bulens, S., Beard, R., Dauphin, L., Slutsker, L., Bopp, C., Eberhard, M., Hall, A., Vinje, J., Monroe, S. and Glass, R. (2012). The Etiology of Severe 50
Acute Gastroenteritis Among Adults Visiting Emergency Departments in the United States. Journal of Infectious Diseases, 205(9), pp.1374-1381.

11. Amin L. Tatalaksana Diare Akut. Continuing Medical Education. 2015;42(7):504-8.


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai