Anda di halaman 1dari 3

Fakta tentang bau badan manusia

Salah satu faktor yang mempengaruhi bau di badan seseorang adalah aktivitas dari kelenjar
apokrin yang berfungsi meminyaki bulu dan rambut di tubuh. Aktivitas ini dipengaruhi pula
oleh hormon androgen (testosteron).

Pada laki-laki umumnya memiliki bau badan


yang lebih tajam daripada perempuan karena bulu di tubuhnya lebih banyak sehingga
kelenjar apokrinnya lebih besar-besar dan aktif. Umumnya bau di ketiak dan kelamin lebih
menyengat dibanding bagian tubuh lain karena bulunya lebih lebat sehingga kelenjar
apokrinnya lebih aktif. Disitu keringat bercampur dalam ruang tertutup sehingga memicu
berkembang biaknya kuman. Reaksi dalam tubuh kuman tersebut menghasilkan metabolisme
yang bisa menimbulkan bau, karenanya jika kuman berkembang biak ditambah dengan
keringat bisa memicu bau badan pada seseorang.

Mengapa ada sebagian orang yang tidak memiliki bau badan


Bau badan ini sangat alami dan setiap orang pasti mempunyai bau yang khas. Faktor-faktor
yang mempengaruhi bau badan berbeda tiap orang antara lain konsumsi makanan yang
memiliki bau tajam seperti jengkol, petai, dan bawang putih serta faktor higienitas misalnya
sering berolahraga dan malas mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Benarkan seseorang dengan kotoran telinga yang kering tidak memiliki bau badan ?
Penelitian di Monell Chemical Senses Center di Philadelphia, menunjukkan bahwa gen yang
terkait dengan kecenderungan seseorang untuk memiliki bau badan disebut ABCC11, juga
terkait dengan warna dan tekstur kotoran telinga. Salah satu varian dari ABCC11, yang
biasanya ditemukan pada orang keturunan Asia Timur, menyebabkan kotoran telinga kering,
berwarna putih, dan bau badan kurang. Sedangkan varian lain dari gen, sebagian besar
ditemukan di antara orang-orang keturunan Afrika dan Eropa, menyebabkan kotoran telinga
menjadi basah dan berwarna kuning kecokelatan, dan juga lebih mungkin menyebabkan bau
badan. Namun penelitian ini tentu perlu dibuktikan lebih lanjut.
Penyebab timbulnya milia
Milia adalah benjolan kecil berwarna putih yang umumnya tumbuh di bagian wajah, seperti
hidung, pipi, dan di bawah mata. Penyebab pasti milia belum ditemukan secara pasti. Namun
diduga penumpukan sel kulit mati yang terperangkap di pori-pori dekat permukaan kulit. Hal
ini dipengaruhi seperti tidak menjaga kebersihan pribadi terutama area wajah, penggunaan
produk skincare berbasis minyak yang berlebihan, serta penggunaan steroid jangka panjang.

Cara mengatasi milia


Milia umumnya tidak memerlukan penanganan khusus, karena milia tidak berbahaya dan ada
beberapa kasus yang dapat hilang dengan sendirinya. Meski demikian, milia juga bisa sangat
menganggu bahkan dapat bersifat permanen. Pada kondisi tersebut, perlu tindakan dari dokter
seperti ekstrasi, chemical peeling, atau laser untuk menghilangkan milia tersebut. Salah satu
hal yang dapat dilakukan agar milia tidak timbul adalah dengan menggunakan make up
dengan bahan yang tidak terlalu berat serta rajin membersihkan wajah dengan cara eksfoliasi.

Jenis eye cream yang aman agar tidak timbul milia


Carilah eye cream yang mengandung bahan aktif seperti AHA, BHA, dan retinol. AHA
memiliki fungsi untuk mengangkat sel-sel kulit mati agar menghindari penumpukan terutama
pada area mata. BHA membantu menyeimbangkan produksi minyak sehingga area bawah
mata tetap mendapatkan kelembapan cukup baik. Retinol memiliki fungsi yang krusial yakni
untuk regenerasi sel kulit dan membuatnya tampak lebih sehat.
Apa itu retinol ?
Retinol adalah bahan aktif turunan dari vitamin A yang banyak digunakan dalam produk
skincare. Kandungan senyawa ini memiliki banyak fungsi, mulai dari mengatasi jerawat,
memperbaiki tekstur kulit, hingga untuk mencegah penuaan dini.

Kapan seseorang bisa menggunakan retinol ?


Sebenarnya tidak ada patokan usia yang pasti kapan seseorang dapat mulai menggunakan
retinol. Sebagian besar dermatologist merekomendasikan penggunaan retinol saat kita berada
di usia 20an. Hal ini dikarenakan pada usia 20an mulai terjadi penurunan kolagen pada kulit
yang berakibat pada munculnya tanda-tanda penuaan dini seperti garis halus, kerutan, dan
kulit yang tampak kendur. Dengan menggunakan retinol sedini mungkin dapat mendorong
terbentuknya kolagen baru sehingga mencegah tanda-tanda penuaan dini.

Apakah retinol aman untuk kulit berjerawat, kering dan sensitif ?


Aman namun perlu berhati-hati menggunakan retinol jika baru pertama kali dan memiliki tipe
kulit yang sensitif. Retinol memiliki efek samping seperti kulit terasa kering, gatal atau
kemerahan. Untuk mengurangi efek samping retinol ini, coba gunakan retinol dua atau tiga
hari sekali di malam hari, dan tingkatkan hingga menggunakannya setiap malam. Karena
risiko sensitivitas matahari, retinol paling baik digunakan pada malam hari dan jangan lupa
gunakan sunscreen atau tabir surya di pagi hari.

Anda mungkin juga menyukai