Anda di halaman 1dari 4

SURAT KUASA KHUSUS

No. 16/SKK.PUU-XI/X/2018

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ir. H. Joko Widodo 

Tempat, Tanggal Lahir : Karanganyar, 21 Juni 1961

Agama : Islam

Pekerjaan : Presiden Republik Indonesia


Alamat : Jl. Situbondo 10 Menteng, Jakarta
(yang selanjutnya disebut sebagai “PEMBERI KUASA”), dalam bertindak untuk dan atas
nama diri sendiri:
1. Nama : Laeli Wahyuningrum, S.H., M.H., Ph.D.

Tempat, Tanggal Lahir : Jombang, 23-Juni-1978

Agama : Islam

Pekerjaan : Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) 

Alamat : Jl. Denpasar, Kuningan, No. 6, Jakarta Selatan

2. Nama : Dr. Fata Nurjati Auliya, S.H., LLM.

Tempat, Tanggal Lahir : Majalengka, 18-Juni-1972

Agama : Islam

Pekerjaan : Plt. Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan

Alamat : Jl. Denpasar, Kuningan, No. 40, Jakarta Selatan

Untuk memberi keterangan perihal pengujian Pasal 222 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang bertindak atas nama diri sendiri sendiri
(selanjutnya disebut sebagai “PENERIMA KUASA”).

--------------------------------------------------KHUSUS--------------------------------------------------
Bertindak untuk dan atas nama PEMBERI KUASA guna mewakili, mendampingi, dan
membela kepentingan PEMBERI KUASA selaku termohon di Mahkamah Konstitusi.
Berdasarkan register terkait permohonan pengujian Pasal 222 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum terhadap Undang-Undang Dasar
1945.

Dalam hal ini untuk mewakili pemberi kuasa untuk melakukan tindakan hukum baik di
pengadilan maupun di luar pengadilan terhadap perbuatan melawan hukum yang diduga
dilakukan oleh Pemerintah beserta jajarannya. Dan menegakkan hak asasi manusia.------------

Penerima kuasa diberi hak dan wewenang untuk melakukan perbuatan hukum yaitu:
1. Penerima kuasa dapat membuat somasi, membuat laporan pidana, mengajukan gugatan
perdata, gugatan PTUN, mengajukan permohonan kepada Komisi Yudisial dan
Mahkamah Konstitusi RI.
2. Penerima kuasa dapat membuat surat-surat permohonan-permohonan pembaharuan dalam
hal perizinan, menandatangani semua surat-surat sehubungan dengan pekerjaan ini tanpa
ada yang dikecualikan.
3. Penerima kuasa dapat melakukan upaya perdamaian pada semua pihak yang terkait
dengan perkara ini.
4. Penerima kuasa dapat menghadap instansi pemerintah pusat dan daerah, Kepolisian, TNI,
Kejaksaan, Kehakiman, Panitera-Panitera, Hakim-Hakim, pada semua tingkat dan
jabatannya.

Surat kuasa ini diberikan dengan hak substitusi baik sebagian maupun seluruhnya dikuasakan
kepada orang lain dan hak retensi.

Surat kuasa ini berlaku sejak ditandatangani bersama dan tidak dapat ditarik/dicabut kembali
(onherroepelijk). Pembatalan dan pencabutan secara sepihak tidak akan mengakhiri surat
kuasa ini.
PENERIMA KUASA I PEMBERI KUASA

Laeli Wahyuningrum, S.H., M.H., Ph. D


Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Ir. H. Joko Widodo
(Menkumham)  Presiden Republik Indonesia

PENERIMA KUASA II

Dr. Fata Nurjati Auliya, S.H., LLM.


Plt. Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan
Jakarta, 22 September 2018

Anda mungkin juga menyukai