0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan2 halaman
Surat kuasa ini memberikan wewenang kepada Raden Kiansantang S.H.,M.H sebagai penerima kuasa untuk mewakili Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI dalam menanggapi permohonan terhadap Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 di Mahkamah Konstitusi. Penerima kuasa diberi wewenang untuk menghadiri sidang, mengajukan bukti, dan melakukan upaya hukum lainny
Surat kuasa ini memberikan wewenang kepada Raden Kiansantang S.H.,M.H sebagai penerima kuasa untuk mewakili Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI dalam menanggapi permohonan terhadap Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 di Mahkamah Konstitusi. Penerima kuasa diberi wewenang untuk menghadiri sidang, mengajukan bukti, dan melakukan upaya hukum lainny
Surat kuasa ini memberikan wewenang kepada Raden Kiansantang S.H.,M.H sebagai penerima kuasa untuk mewakili Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI dalam menanggapi permohonan terhadap Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 di Mahkamah Konstitusi. Penerima kuasa diberi wewenang untuk menghadiri sidang, mengajukan bukti, dan melakukan upaya hukum lainny
SURAT KUASA Yang betanda tangan di bawah ini: Jabatan : Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Kedudukan : Jl. Jendral Gatot Subroto, Senayan Jakarta
Selanjutnya dalam Surat Kuasa ini disebut Pemberi Kuasa
Nama : Wisnu Apriadi, S.H., M.H
Tempat dan Tanggal Lahir : Lombok, 23 Januari 1975 Umur : 48 Tahun Jenis Kelamin : Laki-Laki Agama : Hindu Kewarganegaraan : Indonesia Alamat : Jl. Aditiawarman I No.16, Kebayoran Baru, Jakareta Selatan. Jabatan : ANGGOTA KOMISI III DPR RI KHUSUS Untuk dan atas nama PEMBERI KUASA mewakili baik secara bersama-sama atau sendiri- sendiri, sebagai pihak terkait DPR Nomor : 332/SKK-V/2019 dalam adanya permohonan Undang - Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum pada Pasal 5 terhadap Undang - Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas yang terdapat pada Pasal 2, Pasal 5, Pasal 9, Pasal 13, Pasal 75, Pasal 77, dan Pasal 28 Ayat (1) UUD 1945.
Untuk kepentingan dimaksud maka PENERIMA KUASA diberi kuasa untuk
membuat,menandatangani dan mengajukan jawaban di Mahkamah Konstitusi, menghadap maupun menghadiri panggilan-panggilan dari Mahkamah Konstitusi dan instansi-instansi lain terkait,mengajukan bukti-bukti, serta melakukan upaya-upaya hukum lain yang bermanfaat bagi PEMBERI KUASA sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-Undangan. Demikian Surat Kuasa ini dibuat dengan diberikan Hak Subtitusi baik sebagian maupunkeseluruhan dan untuk dapat dipergunakan sebagian tugasnya. JAKARTA, 17 Juni 2019
seorang Presiden Republik Indonesia
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Penerima Kuasa
Republik Indonesia
Dr. (H.C) Puan Maharani Nakshatra Kusyala Raden Kiansantang S.H.,M.H