Dr. Ir. Ahmad Kelsen, Laki-laki, lahir di Surabaya pada 23 Oktober 1968, pekerjaan pegawai di
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, agama Islam, kewarganegaraan Indonesia, saat ini
bertempat tinggal di Banyu Urip Lor No 321
Dalam hal ini memilih tempat kedudukan hukum di kantor kuasanya yang tersebut dibawah ini,9
menerangkan memberi kuasa dengan hak substitusi kepada :
Para Advokat dan Konsultan Hukum Pada Mamik Law Firm berkantor di di Jalan Jemursari No.
1, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, Untuk bertindak baik bersama-sama maupun salah satu
diantara mereka.
KHUSUS
Untuk mendapingi maupun mewakili pemberi kuasa untuk melakukan sidang mediasi dalam
perkara sengketa yayasan yang terjadi, dan dapat melakukan tindakan-tindakan selanjutnya yang
dibutuhkan yang menjadi kelanjutan dari proses mediasi dalam persidangan yang berlangsung.
Dan untuk itu selanjutnya menghadap di Pengadilan-Pengadilan, Instansi-Instansi Pemerintah
maupun Swatsa dan Pejabat-Pejabat, baik sipil maupun militer dimana saja dengan hak penuh
seperti pemberi kuasa bertindak, membuat dan menandatangani surat-surat, tanda terima maupun
dokumen-dokumen penting, mengajukan tuntutan , gugatan maupun perdamaian, untuk
singatnya yang diberi kuasa berbuat segala sesuatu yang dianggap penting dan/atau bermanfaat
demi kepentingan pemberi kuasa.
Dalam hal ini memilih domisili atau tempat kediaman hukum di kantor kuasanya dibawah ini
dengan menyerahkan kuasa khusus dengan hak retensi dan substitusi kepada :
Para Advokat dan Konsultan Hukum Pada Mamik Law Firm berkantor di di Jalan Jemursari No.
1, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, Dalam hal ini bertindak bersama-sama maupun
masing-masing sendiri, yang selanjutnya disebut sebagai PENERIMA KUASA.
---------------------------------------------------KHUSUS-------------------------------------------------
Untuk dan atas nama pemberi kuasa menghadapi dan menangani gugatan perdata Perbuatan
Melawan Hukum selaku Tergugat pada Perkara Nomor 100/PUU-IV/2023 di Pengadilan
Mahkamah.
Berkenaan dengan pemberian kuasa di atas, Penerima Kuasa berhak dan berwenang untuk :
Menghadiri serta berbicara baik di dalam maupun di luar Persidangan, menghadap Pejabat
Peradilan, Kepolisian, Instansi Pemerintah, maupun Swasta, membuat dan menandatangani dan
mengajukan gugatan, melakukan pemeriksaan dokumen atau berkas dan meminta salinannya,
mengajukan jawaban dan tanggapan, replik, dan duplik dalam konvensi dan rekonvensi, baik
lisan maupun tulisan, mengajukan berbagai macam alat bukti termasuk saksi-saksi dan ahli-ahli,
mengajukan/menghadapi upaya hukum banding, mengajukan memori/kontra memori banding,
mengajukan upaya hukum kasasi, mengajukan memori kasasi/kontra memori kasasi, mengajukan
eksekusi, melakukan segala upaya yang dipandang penting dan perlu demi guna kepentingan
PEMBERI KUASA di atas, sepanjang tidak bertentangan dengan hukum dan keadilan.
Penerima kuasa tidak dapat melakukan upaya hukum di luar hal tersebut tanpa persetujuan
Pemberi Kuasa.
Surat kuasa ini berlaku mulai ditandatanganinya surat kuasa, dan akan berakhir sampai pada saat
perkara ini selesai.