Anda di halaman 1dari 15

BAB III, ENTRY AGE NORMAL

Setiap tahun pemberi kerja berkewajiban menyisihkan sebagian dana untuk manfaat pension. Penyisihan
dana ini tergantung pilihan pendiri dana pension, salah satu metoda ini menentukan besaran yang sama
untuk setiap tahunnya. Metoda entry age normal adalah metoda pendanaan pension yang melakukan
pendanaan dengan besaran iuran normal yang sama untuk setiap tahun.

Prinsip dasar metoda ini adalah melakukan keseimbangan antara nilai sekarang dari benefit dengan nilai
sekarang dari iuran yang akan datang.

𝑃𝑉𝐹(𝑁𝐶) = 𝑃𝑉𝐹(𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡)

Sedangkan untuk Actuarial Liability berdasarkan didefinisikan sebagai selisih antara nilai sekarang antara
benefit dengan nilai sekarang dari pembayaran iuran dimasa mendatang.

𝐴𝐿𝑥 = 𝑃𝑉𝐹(𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡) − 𝑃𝑉𝐹(𝑁𝐶)

Khusus pada metoda entry age normal, usia awal pendanaan pension selalu diasumsikan sama dengan
usia awal bekerja (𝑎 = 𝑒). Untuk kasus dimana usia ini berbeda akan dibahas pada bab berikutnya
dengan menggunakan metoda pendanaan pension lainnya.

3.1. Perhitungan Iuran Normal


Keseimbangan antara nilai sekarang dari benefit yang akan diterima dengan nilai sekarang dari iuran yang
akan datang merupakan dasar utama dari metoda ini dibentuk.

𝑃𝑉𝐹(𝑁𝐶) = 𝑃𝑉𝐹(𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡)

Sehubungan dengan iuran normal dibayarkan setiap tahun dalam jumlah yang sama maka total nilai
sekarang dari total iuran normal adalah sebagai berikut

𝑃𝑉𝐹(𝑁𝐶) = 𝑁𝐶 𝑎̈ 𝑟−𝑒
̅̅̅̅̅̅|

Bentuk anuitas dari iuran seperti ini 𝑎̈ 𝑟−𝑒


̅̅̅̅̅̅| merupakan anuitas pasti. Sedangkan bentuk anuitas yang
dikaitkan dengan probabilitas kematian akan maka iuran normal dibayarkan setiap tahun dalam jumlah
(τ)
yang sama akan dinotasikan sebagai 𝑎̈ 𝑒: 𝑟−𝑒
̅̅̅̅̅̅| . Jadi yang tepat untuk notasi nilai sekarang dari total iuran
normal adalah sebagai berikut

(τ)
𝑃𝑉𝐹(𝑁𝐶) = 𝑁𝐶 𝑎̈ 𝑒: 𝑟−𝑒
̅̅̅̅̅̅|
Disisi lain nilai sekarang dari benefit yang akan datang adalah

(𝜏)
𝐷𝑟
𝑃𝑉𝐹(𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡) = (𝜏)
(𝐵𝑟 )
𝐷𝑒

Jadi keseimbangan antara iuran dan benefit saat awal penentuan iuran normal adalah sebagai berikut

𝑃𝑉𝐹(𝑁𝐶) = 𝑃𝑉𝐹(𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡)
(𝜏)
(τ) 𝐷𝑟
𝑁𝐶 𝑎̈ 𝑒: 𝑟−𝑒
̅̅̅̅̅̅| = (𝜏)
(𝐵𝑟 )
𝐷𝑒

(𝜏) (𝜏) (𝜏)


𝑁𝑒 − 𝑁𝑟 𝐷𝑟
𝑁𝐶 ( (𝜏)
) = (𝜏) (𝐵𝑟 )
𝐷𝑒 𝐷𝑒

Sehingga kita dapat memperoleh iuran normal setiap tahun untuk peserta yang masuk pada usia e dan
pension pada usia r adalah sebagai berikut

(τ)
𝑁𝐶𝑒 𝑎̈ 𝑒: 𝑟−𝑒
̅̅̅̅̅̅| = 𝑃𝑉𝐹(𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡)

𝑃𝑉𝐹(𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡)
𝑁𝐶𝑒 = (τ)
𝑎̈ 𝑒: 𝑟−𝑒
̅̅̅̅̅̅|

Berdasarkan rumusan anuitas dan nilai sekarang dari manfaat dapat diperoleh

(𝜏)
𝐷𝑒
𝑁𝐶𝑒 = 𝑃𝑉𝐹(𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡) ( (𝜏) (𝜏)
)
𝑁𝑒 − 𝑁𝑟

(𝜏) (𝜏)
𝐷𝑟 𝐷𝑒
𝑁𝐶𝑒 = (𝜏)
(𝐵𝑟 ) ( (𝜏) (𝜏)
)
𝐷𝑒 𝑁𝑒 − 𝑁𝑟
(𝜏)
𝐷𝑟
𝑁𝐶𝑒 = (𝐵𝑟 ) ( (𝜏) (𝜏)
)
𝑁𝑒 − 𝑁𝑟

Karena perhitungan iuran normal bersifat individual maka total iuran ditentukan berdasarkan
penjumlahan iuran normal tiap-tiap peserta yang masih hidup saat itu.
𝑛

𝑇𝑁𝐶 = ∑ 𝑁𝐶𝑒𝑖
𝑖=1
Contoh 3.1: Misalkan usia peserta masuk 26 tahun dan pensiun normal diusia 56 tahun. Jika
manfaat pensiun normal sebesar Rp. 120 juta dibayar sekaligus maka dapat diperoleh iuran normal
sebesar

(𝜏)
𝐷56
𝑁𝐶26 = ( (𝜏) (𝜏)
) (𝑅𝑝. 120 𝑗𝑢𝑡𝑎)
𝑁26 − 𝑁56
(𝜏) (𝜏) (𝜏)
Jika diketahui 𝑁56 = 2.505 , 𝑁26 = 73.685 dan 𝐷56 = 286 diperoleh iuran normal sebesar

286
𝑁𝐶26 = ( ) (𝑅𝑝. 120 𝑗𝑢𝑡𝑎) = 𝑅𝑝. 482.579, −
73.685 − 2.505

Jika terdapat 10 peserta yang berusia 26 tahun makan diperoleh total iuran normal sebesar

10

𝑇𝑁𝐶 = ∑ 𝑁𝐶26 = 10 × 𝑅𝑝. 482.579 = 𝑅𝑝. 4.825.790, −


𝑖=1

3.2. Perhitungan Kewajiban Aktuaria


Kewajiban aktuaria pada metoda ini dapat dibagi menjadi dua macam yaitu metoda prospektif dan
retropektif. Metoda prosepektif mempunyai banyak keungulan dibandingkan metoda retrospektif, untuk
Actuarial Liability berdasarkan metoda prospektif didefinisikan sebagai

𝐴𝐿𝑥 = 𝑃𝑉𝐹(𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡) − 𝑃𝑉𝐹(𝑁𝐶)


(𝜏) (𝜏) (𝜏)
𝐷𝑟 𝑁𝑥 − 𝑁𝑟
𝐴𝐿𝑥 = (𝜏) (𝐵𝑟 ) − 𝑁𝐶𝑒 ( (𝜏)
)
𝐷𝑥 𝐷𝑥

Sedangkan untuk Actuarial Liability berdasarkan metoda retropektif didefinisikan

(𝜏) (𝜏)
(τ) 𝑁𝑒 − 𝑁𝑥
𝐴𝐿𝑥 = 𝑁𝐶𝑒 𝑠̈𝑒: 𝑥−𝑒
̅̅̅̅̅̅| = 𝑁𝐶𝑒 ( (𝜏)
)
𝐷𝑥

Karena perhitungan kewajiban bersifat individu maka kewajiban aktuaria ditentukan berdasarkan
penjumlahan kewajiban aktuaria secara individu untuk masing-masing peserta yang masih hidup saat itu.
𝑁

𝑇𝐴𝐿𝑡 = ∑ 𝐴𝐿𝑥𝑖
𝑖=1

Perhatikan bahwa perhitungan total actuarial liability merupakan nilai posisi akhir priode dan iuran
normal merupakan beban tahunan untuk pendanaan pension.
Contoh 3.2: Misalkan seorang pekerja telah bekerja 10 tahun dan mulai bekerja saat usia 26 tahun dan
pensiun normal diusia 56 tahun. Jika manfaat pensiun normal sebesar Rp. 150 juta dibayar sekaligus
maka dapat diperoleh iuran normal sebesar

(𝜏)
𝐷56
𝑁𝐶26 = ( 𝜏
( ) (𝜏)
) (𝑅𝑝. 150 𝑗𝑢𝑡𝑎)
𝑁26 − 𝑁56
(𝜏) (𝜏) (𝜏)
Jika diketahui 𝑁56 = 2.505 , 𝑁26 = 73.685 dan 𝐷56 = 286 diperoleh iuran normal sebesar

286
𝑁𝐶26 = ( ) (𝑅𝑝. 150 𝑗𝑢𝑡𝑎) = 𝑅𝑝. 603.223, −
73.685 − 2.505

Selanjutnya menentukan besarnya kewajiban aktuaria dari peserta tersebut diusia 36 tahun

(𝜏) (𝜏) (𝜏)


𝐷56 𝑁 −𝑁
𝐴𝐿36 = (𝜏) (𝑅𝑝. 150 𝑗𝑢𝑡𝑎) − 603.223 ( 36 (𝜏) 56 )
𝐷36 𝐷36

(𝜏) (𝜏)
Jika diketahui 𝑁36 = 24.757 dan 𝐷36 = 2.588 dapat diperoleh nilai kewajiban aktuaria sebesar

286 24.757 − 286


𝐴𝐿36 = (𝑅𝑝 150 𝑗𝑢𝑡𝑎 ) − 603.223 ( )
2.588 2.588

= 16.576.506 − 5.703.813 = 𝑅𝑝. 10.872.692, −

3.3. Manfaat Pensiun Lungsum Berdasarkan Masa Kerja


Pada sistuasi khusus manfaat pensiun dengan besaran yang ditetapkan tanpa melihat masa kerja dan
upah seseorang maka manfaat pensiun tidak bergantung pada variabel 𝑟. Pada manfaat ini manfaat
dibayarkan secara anuitas bulanan sehingga seorang pekerja akan pensiun normal akan menerima
manfaat pembayaran sebesar β rupiah per satu tahun masa kerja secara anuitas.

𝐵𝑟 = 𝛽 𝑀𝐾 = 𝛽 (𝑟 − 𝑒)

Jadi dapat diperoleh Normal Contribution (iuran normal) yang dihitung menggunakan metoda ini adalah
(𝜏)
𝐷𝑟
𝑁𝐶𝑒 = (𝐵𝑟 ) ( (𝜏) (𝜏)
)
𝑁𝑒 − 𝑁𝑟

(𝜏)
𝐷𝑟
𝑁𝐶𝑒 = 𝛽 (𝑟 − 𝑒) ( (𝜏) (𝜏)
)
𝑁𝑒 − 𝑁𝑟
Untuk Actuarial Liability berdasarkan metoda prospetif didefinisikan sebagai

𝐴𝐿𝑥 = 𝑃𝑉𝐹(𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡) − 𝑃𝑉𝐹(𝑁𝐶)


(𝜏) (𝜏) (𝜏)
𝐷𝑟 𝑁𝑥 − 𝑁𝑟
𝐴𝐿𝑥 = (𝜏)
(𝐵𝑟 ) − 𝑁𝐶𝑒 ( (𝜏)
)
𝐷𝑥 𝐷𝑥

(𝜏) (𝜏) (𝜏)


𝐷𝑟 𝑁 −𝑁
𝐴𝐿𝑥 = 𝛽 (𝜏)
(𝑟 − 𝑒) − 𝑁𝐶𝑒 ( 𝑥 (𝜏) 𝑟 )
𝐷𝑥 𝐷𝑥

SOAL 3.1: Dana pensiun dibentuk pada tanggal 1 Januari 2000 dengan dana awal sebesar Rp. 1 juta.
Manfaat Pensiun secara anuitas telah tentukan sebesar Rp. 20 Juta rupiah per tahun untuk setiap masa
kerja yang dilaluinya. Jika saat itu ada 20 pekerja mulai bekerja dan semua pekerja langsung didaftarkan
pada saat yang sama. Asumsi semua peserta aktif sampai akhir tahun 2002 dan tidak ada pekerja baru.

(𝝉) (𝝉)
Usia Pekerja 𝑫𝒙 𝑵𝒙
25 10 orang 10.571,41 111.906,30
26 10 orang 9.585,65 101.334,89
27 - 8.691,63 91.746,24
28 - 7.880,92 83.054,61
29 - 7.145,61 75.173,70
30 - 6.478,84 68.028,09
56 - 476,39 4.451,00

a. Tentukan besarnya iuran normal tahunan (per orang).

Usia Masuk Iuran Normal


25
26

b. Tentukan besarnya kewajiban aktuaria pada akhir tahun 2001 dan 2002.

Usia Masuk 31 Des 2001 31 Des 2002


25
26

SOAL 3.2: Gunakan informasi soal 3.1a, tentukan besarnya akumulasi dana pada akhir tahun 2002. Jika
diketahui bahwa hasil investasi aktual sebesar 8% per tahun. Diasumsikan bahwa total actual iuran yang
dibayar sama dengan iuran normal yang dihitung dan dibayarkan pada 1 juli setiap tahunnya.
Tahun Dana Awal Tahun Total NC Dana Akhir Tahun
2000 1 Juta
2001
2002

Kondisi Unfunded actuarial liability atau ketidak-cukupan kewajiban aktuaria yang terjadi pada akhir
tahun ke t didefinikan sebagai selisih antara Actuarial Liability dikurangi akumulasi dana yang terkumpul.

𝑈𝐴𝐿𝑡 = 𝑇𝐴𝐿𝑡 − 𝐹𝑡

Selain memanambahkan iuran tambahan dapat juga dilakukan perubahan asumsi aktuaria yang dilakukan
untuk menghitung ulang kewajiban aktuaria yang timbul. Untuk Actuarial Liability berdasarkan metoda
prospetif didefinisikan sebagai

(𝜏) (𝜏) (𝜏)


𝐷𝑟 𝑁𝑟 − 𝑁𝑥
𝐴𝐿𝑥 = (𝛽 (𝜏) (𝑟 − 𝑒)) − 𝑁𝐶𝑒 ( (𝜏)
)
𝐷𝑥 𝐷𝑥

Jika manfaat dinaikan maka

(𝜏) (𝜏) (𝜏)


𝐷𝑟 𝑁𝑟 − 𝑁𝑥
𝐴𝐿𝑥 = (1 + ∆) (𝛽 (𝜏) (𝑟 − 𝑒)) − 𝑁𝐶𝑒 ( (𝜏)
)
𝐷𝑥 𝐷𝑥

jika manfaat pensiun dinaikan maka terjadi kenaikan UAL oleh karena itu perlu ditambahkan sejumlah
dana untuk mengurangi UAL yang terjadi. Jika menambah sekaligus tidak dapat dilakukan maka dihitung
besaran iuran yang baru yang mana iuran terebut merupakan tambahan dari iuran normal sebelumnya
(sebelum perubahan manfaat). Jadi pada kondisi kenaikan manfaat maka ketidak-cukupan kewajiban
aktuaria akan terjadi sehingga perdihitung iuran normal lagi.

SOAL 3.3: Gunakan informasi soal 3.1, jika diketahui dana yang tersedia pada awal akhir tahun 2002
sebesar nilai pada jawaban soal 3.2. Tentukan besarnya unfunded actuarial liability (UAL) jika benefit
dinaikan 10% pada akhir tahun 2022 dari 20 juta menjadi 22 juta per tahun dan semua peserta hidup
sampai akhir tahun 2002.

3.4. Manfaat Pensiun Anuitas Berdasarkan Masa Kerja


Pada sistuasi khusus manfaat pensiun dengan besaran yang ditetapkan tanpa melihat masa kerja dan
upah seseorang maka manfaat pensiun tidak bergantung pada variabel 𝑟. Pada manfaat ini manfaat
dibayarkan secara anuitas bulanan sehingga seorang pekerja akan pensiun normal akan menerima
manfaat pembayaran sebesar β rupiah per satu tahun masa kerja secara anuitas.
(12) (12)
𝐵𝑟 = 𝛽 𝑀𝐾 𝑎̈ 𝑟 = 𝛽 (𝑟 − 𝑒) 𝑎̈ 𝑟

Jadi dapat diperoleh Normal Contribution (iuran normal) yang dihitung menggunakan metoda ini adalah
(𝜏)
𝐷𝑟
𝑁𝐶𝑒 = (𝐵𝑟 ) ( (𝜏) (𝜏)
)
𝑁𝑒 − 𝑁𝑟

(𝜏)
(12) 𝐷𝑟
𝑁𝐶𝑒 = (𝛽 (𝑟 − 𝑒) 𝑎̈ 𝑟 ) ( (𝜏) (𝜏)
)
𝑁𝑒 − 𝑁𝑟

Untuk Actuarial Liability berdasarkan metoda prospetif didefinisikan sebagai

𝐴𝐿𝑥 = 𝑃𝑉𝐹(𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡) − 𝑃𝑉𝐹(𝑁𝐶)


(𝜏) (𝜏) (𝜏)
𝐷𝑟 𝑁𝑥 − 𝑁𝑟
𝐴𝐿𝑥 = (𝜏) (𝐵𝑟 ) − 𝑁𝐶𝑒 ( (𝜏)
)
𝐷𝑥 𝐷𝑥

(𝜏) (𝜏) (𝜏)


𝐷𝑟 𝑁 −𝑁
𝐴𝐿𝑥 = 𝛽 (𝜏)
(𝑟 − 𝑒) 𝑎̈ 𝑟(12) − 𝑁𝐶𝑒 ( 𝑥 (𝜏) 𝑟 )
𝐷𝑥 𝐷𝑥

SOAL 3.4: Dana pensiun dibentuk pada tanggal 1 Januari 2000 dengan dana awal sebesar Rp. 1 juta.
Manfaat Pensiun secara anuitas seumur hidup dengan besaran sebesar Rp. 2 Juta rupiah per tahun dikali
jumlah masa kerja yang dilaluinya. Jika saat itu ada 25 pekerja mulai bekerja dan semua pekerja langsung
didaftarkan pada saat yang sama. Asumsi semua peserta aktif sampai akhir tahun 2002 dan tidak ada
pekerja baru.

(𝝉) (𝝉)
Usia Pekerja 𝑫𝒙 𝑵𝒙
25 10 orang 10.571,41 111.906,30
26 9 orang 9.585,65 101.334,89
27 6 orang 8.691,63 91.746,24
28 - 7.880,92 83.054,61
29 - 7.145,61 75.173,70
30 - 6.478,84 68.028,09
31 - 5.874,16 61.549,25
56 - 476,39 4.451,00

a. Tentukan besarnya iuran normal tahunan (per orang).

Usia Masuk Iuran Normal


25
26
27
b. Tentukan besarnya kewajiban aktuaria pada akhir tahun 2001 dan 2002.

Usia Masuk 31 Des 2001 31 Des 2002


25
26
27

SOAL 3.5: Gunakan informasi soal 3.4a, tentukan besarnya akumulasi dana pada akhir tahun 2002. Jika
diketahui bahwa hasil investasi aktual sebesar 8% per tahun. Diasumsikan bahwa total actual iuran yang
dibayar sama dengan iuran normal yang dihitung dan dibayarkan pada 1 juli setiap tahunnya.

Tahun Dana Awal Tahun Total NC Dana Akhir Tahun


2000 1 Juta
2001
2002

SOAL 3.6: Gunakan informasi soal 3.4, jika diketahui dana yang tersedia pada awal akhir tahun 2002
sebesar nilai pada jawaban soal 3.5. Tentukan besarnya unfunded actuarial liability (UAL) dengan
perhitungan secara individual jika

a. Semua peserta hidup sampai akhir tahun 2002

25 orang 25 orang 25 orang

2000 2001 2002

b. 1 orang peserta usia masuk 26 tahun meninggal dunia diakhir tahun 2002 dan diberikan santuan
dari sebesar Rp. 10 juta x masa kerja.

1 orang meninggal dunia


25 orang 25 orang 25 orang

2000 2001 2002

c. Pada tahun 2001, 2 orang peserta yang berusia 28 tahun keluar tanpa manfaat pensiun dan
digantikan oleh 2 orang pekerja yang berusia 25 tahun.

2 orang keluar diganti 2 orang baru

25 orang 25 orang 25 orang

2000 2001 2002


Kondisi Unfunded actuarial liability atau ketidak-cukupan kewajiban aktuaria yang terjadi pada akhir
tahun ke t didefinikan sebagai selisih antara Actuarial Liability dikurangi akumulasi dana yang terkumpul.

𝑈𝐴𝐿𝑡 = 𝑇𝐴𝐿𝑡 − 𝐹𝑡

Selain memanambahkan iuran tambahan dapat juga dilakukan perubahan asumsi aktuaria yang dilakukan
untuk menghitung ulang kewajiban aktuaria yang timbul. Untuk Actuarial Liability berdasarkan metoda
prospetif didefinisikan sebagai

(𝜏) (𝜏) (𝜏)


𝐷𝑟 (12) 𝑁𝑟 − 𝑁𝑥
𝐴𝐿𝑥 = 𝛽 (𝜏)
(𝑟 − 𝑒) 𝑎̈ 𝑟 − 𝑁𝐶𝑒 ( (𝜏)
)
𝐷𝑥 𝐷𝑥

Perbandingan komputasi aktuaria terkait perubahan asumsi usia pensiun yang berubah. Perubahan ini
dapat dilihat perbandingan sebagai berikut

(𝜏) (𝜏) (𝜏) (𝜏) (𝜏) (𝜏)


𝐷60 < 𝐷56 < 𝐷50 dan 𝑁60 < 𝑁56 < 𝑁50

Oleh karena itu jika usia pensiun di percepat ke usia 50 tahun akan berakibat normal cost membesar
sedangkan jika usai pensiun dijadikan usia 60 tahun maka normal cost tersebut akan lebih kecil dari
normal cost sebelumnya.

𝑁𝐶𝑒 (𝑟 = 60) < 𝑁𝐶𝑒 (𝑟 = 56) < 𝑁𝐶𝑒 (𝑟 = 50)

𝐴𝐿𝑥 (𝑟 = 60) < 𝐴𝐿𝑥 (𝑟 = 56) < 𝐴𝐿𝑥 (𝑟 = 50)

Sehubungan dengan dana akumulasi yang terkumpul tidak berubah maka dapat disimupkan hal sebagai
berikut:

𝑈𝐴𝐿𝑥 (𝑟 = 60) < 𝑈𝐴𝐿𝑥 (𝑟 = 56) < 𝑈𝐴𝐿𝑥 (𝑟 = 50)

Jadi jika ingin mengurangi ketidak cukupan kewajiban aktuaria dapat dilakukan dengan mengubah asumsi
usia pensiun yang lebih tua dari asumsi sebelumnya.

SOAL 3.7: Gunakan informasi soal 3.4, jika diketahui dana yang tersedia pada awal akhir tahun 2002
sebesar nilai pada jawaban soal 3.6.a dan tidak ada pengurangan atau penambahan pegawai. Tentukan
besarnya unfunded actuarial liability (UAL)
a. Pada tahun 2002, dilakukan perubahan usia pensiun normal yang sebelumnya 56 tahun menjadi
50 tahun.
b. Pada tahun 2002, dilakukan perubahan usia pensiun normal yang sebelumnya 56 tahun menjadi
60 tahun.

(𝝉) (𝝉)
Usia 𝑫𝒙 𝑵𝒙
50 1.446,79 15.561,00
56 476,39 4.451,00
60 276,24 2.245,00

Usia Kewajiban Akumulasi Dana Unfunded Actuarial


pensiun Aktuaria Liability (UAL)
normal
50 Akumulasi dana pada
56 soal 3.5
60

3.5. Manfaat Pensiun Anuitas Berdasarkan Upah Terakhir


Pada kasus ini manfaat pensiun yang ditetapkan berdasarkan masa kerja dan upah. Didefinisikan manfaat
pensiun saat seseorang berusi 𝑥 tahun sebagai berikut:

𝐵𝑟 = 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖(𝑀𝐾, 𝑈𝑝) = 𝛼 𝑀𝐾 𝑈𝑝

Dimana α kontanta persentasi, 𝑀𝐾 = (𝑟 − 𝑒) masa kerja yang akan dilalu dari usia masuk bekerja sampai
dengan usia pension dan 𝑈𝑝𝑟 upah terakhir pada usia pensiun.

𝐵𝑟 = 𝛼 (𝑟 − 𝑒) 𝑈𝑝𝑟

Karena dihitung berdasarkan upah bulanan maka manfaat merupakan perkalian 12 dari manfaat bulanan.
Pada umumnya upah akan mengalami perubahan. Jika persamaan tersebut diatas diperumum dengan
notasi 𝑈𝑝𝑥 adalah notasi untuk besarnya upah saat pekerja berusia 𝑥 tahun dan (𝑥 − 𝑒) adalah masa
kerja yang dilalui dari usia masuk 𝑒 tahun sampai dengan usia saat ini 𝑥 tahun.

(12)
𝐵𝑟 = 12𝛼 (𝑟 − 𝑒) 𝑈𝑝𝑟 𝑎̈ 𝑟

Terkait dengan proyeksi upah saat pekerja mencapai usia pensiun maka diasumsikan kenaikan upah
sebesar 𝑠 > 0 maka proyeksi upah saat pensiun di usia 56 berdasarkan upah saat peserta masuk atau
mulai bekerja adalah sebagai berikut:

𝑈𝑝𝑟 = 𝑈𝑝𝑒 (1 + 𝑠)(𝑟−1)−𝑒

Sehingga dapat diperoleh persamaan benefit saat pensiun sebagai berikut:


(12)
𝐵𝑟 = 12𝛼 (𝑟 − 𝑒) 𝑈𝑝𝑒 (1 + 𝑠)(𝑟−1)−𝑒 𝑎̈ 𝑟

Besar iuran dalam Nominal Rupiah


Berdasarkan persamaan benefit tersebut, dapat diperoleh iuran normal yang dihitung menggunakan
metoda ini adalah

(𝜏)
𝐷𝑟
𝑁𝐶𝑒 = (𝐵𝑟 ) ( (𝜏) (𝜏)
)
𝑁𝑒 − 𝑁𝑟

(𝜏)
(𝑟−1)−𝑒 (12) 𝐷𝑟
𝑁𝐶𝑒 = (12𝛼 (𝑟 − 𝑒) 𝑈𝑝𝑒 (1 + 𝑠) 𝑎̈ 𝑟 ) ( (𝜏) (𝜏)
)
𝑁𝑒 − 𝑁𝑟

Terkait bahwa iuran normal tersebut diatas dihitung berdasarkan tahunan maka untuk iuran normal
bulanan ditentukan sebagai berikut.

(𝜏)
(12) 𝑁𝐶𝑒 (12) 𝐷𝑟
𝑁𝐶𝑒 = = 𝛼 (𝑟 − 𝑒) 𝑈𝑝𝑒 (1 + 𝑠)(𝑟−1)−𝑒 𝑎̈ 𝑟 ( (𝜏) (𝜏)
)
12 𝑁 −𝑁 𝑒 𝑟

Untuk Actuarial Liability berdasarkan metoda prospektif didefinisikan sebagai

𝐴𝐿𝑥 = 𝑃𝑉𝐹(𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡) − 𝑃𝑉𝐹(𝑁𝐶)


(𝜏) (𝜏) (𝜏)
𝐷𝑟 𝑁 −𝑁
𝐴𝐿𝑥 = 12𝛼 (𝜏)
(𝑟 − 𝑒) 𝑈𝑝𝑥 (1 + 𝑠)(𝑟−1)−𝑥 𝑎̈ 𝑟(12) − 𝑁𝐶𝑒 ( 𝑥 (𝜏) 𝑟 )
𝐷𝑥 𝐷𝑥

Sehubungan dengan Actuarial Liability berupa kewajiban akumulasi sampai dengan tanggal valuasi maka
tidak ada nilai bulanan atau persentasi dari upah saat itu.

Besar Iuran dalam Persentasi Upah


Terkait iuran normal yang dihitung berdasarkan persentase upah saat usia 𝑥 tahun maka persamaan
diatas akan dimodifikasi menggunakan iuran normal bulanan dibagi dengan upah bulanan yang diterima
saat usia e sehingga iuran normal berdasarkan presentasi upah adalah sebagai berikut.

(𝜏)
𝑁𝐶𝑒 (12) 𝑁𝐶𝑒 (12) 𝐷𝑟
𝑁𝐶𝑒 (%) = = = 𝛼 (𝑟 − 𝑒) (1 + 𝑠)(𝑟−1)−𝑒 𝑎̈ 𝑟 ( (𝜏) (𝜏)
)
𝑈𝑝𝑒 12 𝑈𝑝𝑒 𝑁 −𝑁 𝑒 𝑟

Untuk Actuarial Liability berdasarkan perhitungan level persentasi iuran normal didefinisikan sebagai

𝐴𝐿𝑥 = 𝑃𝑉𝐹(𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡) − 𝑃𝑉𝐹(𝑁𝐶)


(𝜏) (𝜏) (𝜏)
𝐷𝑟 (𝑟−1)−𝑥 (12) (%) 𝑁𝑥 − 𝑁𝑟
𝐴𝐿𝑥 = 12𝛼 (𝜏)
(𝑟 − 𝑒) 𝑈𝑝𝑥 (1 + 𝑠) 𝑎̈ 𝑟 − (12 𝑁𝐶𝑒 𝑈𝑝𝑥 ) ( (𝜏)
)
𝐷𝑥 𝐷𝑥

Sehubungan dengan Actuarial Liability berupa kewajiban akumulasi sampai dengan tanggal valuasi maka
tidak ada nilai bulanan atau persentasi dari upah saat itu.

Contoh 3.3: Misalkan saat ini seorang pekerja usai 36 tahun yang masuk bekerja pada usia 26
tahun dengan upah Rp. 5 juta/bulan dan pensiun normal diusia 56 tahun. Jika manfaat pensiun
dihitung sebesar 2% x masa kerja x upah terakhir dibayar anuitas. Tentukan besarnya persentase
Normal Contrbution dari upah terakhir, jika Kenaikan upah 𝑠 = 5% pertahun, 𝑎 = 𝑒 dan
(12)
𝑎̈ 56 = 10.

(𝜏)
(12) 𝑁𝐶𝑒 (12) 𝐷𝑟
𝑁𝐶𝑒 = = 𝛼 (𝑟 − 𝑒) 𝑈𝑝𝑒 (1 + 𝑠)(𝑟−1)−𝑒 𝑎̈ 𝑟 ( (𝜏) (𝜏)
)
12 𝑁 −𝑁 𝑒 𝑟

(𝜏)
(12) 56−1−26
𝐷56
𝑁𝐶26 = 2% (56 − 26) × 𝑅𝑝 5 𝑗𝑢𝑡𝑎 × (1 + 5%) × 10 ( (𝜏) (𝜏)
)
𝑁26 − 𝑁56

(𝜏)
(12) 𝐷56
𝑁𝐶36 = (𝑅𝑝. 129,66 𝑗𝑢𝑡𝑎) ( (𝜏) (𝜏)
)
𝑁26 − 𝑁56
(𝜏) (𝜏) (𝜏)
Jika diketahui 𝑁56 = 2.505 , 𝑁26 = 73.685 dan 𝐷56 = 286 dapat diperoleh besarnya iuran normal
tahunan sebesar

(12) 286
𝑁𝐶26 = (𝑅𝑝 129,66 𝑗𝑢𝑡𝑎 ) ( ) = 𝑅𝑝. 520.971, −
73.685 − 2.505
(12)
(%) 𝑁𝐶26 520.971
𝑁𝐶26 = = = 10.41%
𝑈𝑝26 5.000.000

Contoh 3.4: Misalkan saat ini seorang pekerja usai 36 tahun dengan upah Rp. 8 juta/bulan yang
masuk bekerja pada usia 26 tahun dengan upah ketika masuk Rp. 5 juta/bulan dan pensiun normal
diusia 56 tahun. Jika manfaat pensiun dihitung sebesar 1% x masa kerja x upah terakhir dibayar
anuitas. Tentukan besarnya Actuarial Liability pada usia 36, jika kenaikan upah 𝑠 = 5%
(12)
pertahun, 𝑒 = 𝑎 dan 𝑎̈ 56 = 10.
(𝜏)
𝑁𝐶𝑒 𝐷𝑟
= 𝛼 (𝑟 − 𝑒) 𝑈𝑝𝑒 (1 + 𝑠)𝑟−1−𝑒 𝑎̈ 𝑟12 ( (𝜏)
(12) ( )
𝑁𝐶𝑒 = )
12 𝑁𝑒 − 𝑁(𝑟𝜏)
(𝜏)
(12) 𝐷56
𝑁𝐶26 = 1% × 30 × 5𝑗𝑢𝑡𝑎 × (1 + 5%)29 × 10 ( 𝜏
( ) (𝜏)
)
𝑁26 − 𝑁56

(12) 286
𝑁𝐶26 = (𝑅𝑝. 61,74 𝑗𝑢𝑡𝑎) ( ) = 𝑅𝑝. 248.070, −
73.685 − 2.505
(12)
(%) 𝑁𝐶26 248.070
𝑁𝐶26 = = = 4,96%
𝑈𝑝26 5.000.000

Selanjutnya menentukan besarnya kewajiban akutaria dari peserta tersebut

(12)
𝐵𝑟 = 12𝛼 (𝑟 − 𝑒) 𝑈𝑝𝑥 (1 + 𝑠)𝑟−1−𝑥 𝑎̈ 𝑟

𝐵𝑟 = 12 × 1% × (56 − 26) × 𝑅𝑝. 8 𝑗𝑢𝑡𝑎 × (1 + 5%)55−36 × 10

𝐵𝑟 = 12% × 30 × 𝑅𝑝. 21,23 𝑗𝑢𝑡𝑎 × 10 = 𝑅𝑝. 764,15 𝑗𝑢𝑡𝑎


(𝜏) (𝜏) (𝜏)
𝐷56 𝑁 −𝑁
𝐴𝐿36 = (𝜏) (𝑅𝑝. 764,15 𝑗𝑢𝑡𝑎 ) − (12 × 4,96% × 𝑅𝑝. 8𝑗𝑢𝑡𝑎 ) ( 36 (𝜏) 56 )
𝐷36 𝐷36

(𝜏) (𝜏)
Jika diketahui 𝑁36 = 24.757 dan 𝐷36 = 2.588 dapat diperoleh nilai kewajiban aktuaria sebesar

286 24.757 − 286


𝐴𝐿36 = (𝑅𝑝. 764,15 𝑗𝑢𝑡𝑎 ) − 𝑅𝑝. 4.761.600 ( )
2.588 2.588

= 84.446.223 − 45.023.614 = 𝑅𝑝. 39.422.609, −

SOAL 3.8: Dana pensiun dibentuk pada tanggal 1 Januari 2000 dengan dana awal nihil. Manfaat pensiun
anuitas didefinikan sebagai 2% dari gaji terakhir per bulan untuk setiap masa kerja yang dilaluinya. Jika
saat itu ada 25 pekerja mulai bekerja dan semua pekerja langsung didaftarkan pada saat yang sama.

(12)
Diketahui: kenaikan upah 𝒔 = 5% , ulang tahun di 30 Juni dan 𝑎̈ 56 = 10

(𝝉) (𝝉)
Usia Pekerja Upah/orang 𝑫𝒙 𝑵𝒙
25 15 orang Rp. 2 juta 10.571,41 111.906,30
26 10 orang Rp. 3 juta 9.585,65 101.334,89
27 - - 8.691,63 91.746,24
28 - - 7.880,92 83.054,61
29 - - 7.145,61 75.173,70
56 - - 476,39 4.451,00
a. Tentukan besarnya iuran normal dalam persentase upah untuk usia masuk 25
b. Tentukan besarnya iuran normal dalam persentase upah untuk usia masuk 26
c. Tentukan besarnya kewajiban aktuaria di akhir 2002 untuk usia saat valuasi 28 jika tidak ada
realisasi kenaikan upah atau gaji masih sama saat masuk.
d. Tentukan besarnya kewajiban aktuaria di akhir 2002 untuk usia saat valuasi 29 jika saat valuasi
gaji terakhir sebesar Rp. 3,3 juta.

Usia Normal Cost Kewajiban Aktuaria tahun


(e=a) Saat masuk & didaftarkan (e=a) 2002
25 Rp % Rp
26 Rp % Rp

SOAL 3.9: Gunakan informasi soal 3.7, jika diketahui sampai dengan akhir tahun 2002 tidak ada
karyawan baru dan semua karyawan masih aktif bekerja. Tentukan besarnya kewajiban aktuaria dan
unfunded actuarial liability 2002. Jika ada realisasi kenaikan upah untuk masing masing karyawan
sebesar 6% di tahun setiap awal tahun.

kenaikan upah 6% di 1 Jan

25 orang 25 orang 25 orang

2000 2001 2002

Akhir Kewajiban Realisasi Unfunded Actuarial


tahun Aktuaria Akumulasi Dana Liability (2002)
2002 Rp. 321 Juta

SOAL 3.10: Jika diketahui kondisi yang terjadi sesuai dengan soal 3.9. Tentukan besarnya Unfunded
Actuarial Liability (UAL) di tahun 2002, untuk kasus-kasus berikut

2 orang keluar diganti 2 orang baru di 1 jan


25 orang 25 orang 25 orang

2000 2001 2002

a. Pada akhir tahun 2001, 2 orang peserta yang berusia 27 tahun keluar tanpa manfaat pensiun dan
digantikan oleh 2 orang pekerja yang berusia 27 tahun dengan upah yang sama.
b. Pada akhir tahun 2001, 2 orang peserta yang berusia 27 tahun keluar dan digantikan oleh 2 orang
pekerja yang berusia 30 tahun dengan upah yang sama.
Situasi Kewajiban Realisasi Unfunded Actuarial
Aktuaria Akumulasi Dana Liability (2002)
a. Rp. 321 Juta
b. Rp. 321 juta

3.5. Jawaban Soal


Sebagai bagian dari proses Latihan mengerjakan soal berikut jawaban beberapa soal diatas.

JAWABAN 3.1: Untuk semua peserta aktif sampai akhir tahun 2002 dan tidak ada pekerja baru.

Usia Masuk Iuran Normal AL - 31 Des 2001 AL - 31 Des 2002


25 Rp. 2.748.694,- Rp. 6.375.541,- Rp. 10.062.845,-
26 Rp. 2.950.273,- Rp. 6.843.341,- Rp. 10.801.411,-

JAWABAN 3.2: Besarnya akumulasi dana pada akhir tahun 2002 sebesar Rp. 193.671.473,-.

JAWABAN 3.3: Besarnya unfunded actuarial liability (UAL)di tahun 2002 sebesar Rp. 9.199.409,-

JAWABAN 3.4: Jika semua peserta aktif dan tidak ada pekerja baru sampai dengan tahun 2002 maka
total actuarial liability adalah sebesar Rp. 81.071.624,- (2001) dan Rp. 170.485.775,- (2002).

JAWABAN 3.6: Besarnya unfunded actuarial liability (UAL) Jika:

a. Semua peserta hidup sampai akhir tahun 2002 adalah Rp. 20.929.642,-
b. 1 orang peserta usia masuk 26 tahun meninggal dunia diakhir tahun 2002 dan diberikan santuan
dari sebesar Rp. 10 juta x masa kerja adalah Rp. 43.290.299,- .
c. Pada tahun 2001, 2 orang peserta yang berusia 28 tahun keluar tanpa manfaat pensiun dan
digantikan oleh 2 orang pekerja yang berusia 25 tahun adalah Rp. 6.616.751,- (?)

JAWABAN 3.7: Besarnya unfunded actuarial liability (UAL) jika pada tahun 2002, dilakukan perubahan
usia pensiun normal yang sebelumnya 56 tahun menjadi 60 tahun adalah sebesar Rp. -27.638.317,-

Anda mungkin juga menyukai