Anda di halaman 1dari 13

MEI

------
Kadang pengen ngeluh, pengen nangis, pengen diem aja
pokoknya seharian.

Kadang mikir gini, kenapa ya, orang di luar sana, kebanyakan


hanya ingin tahu isi ceritanya.

Kadang mikir gini, kenapa ya, kenapa beberapa dari mereka lebih
suka didengerin daripada ngedengerin.

---

Tidak perlu takut untuk memulai sesuatu, karena takut gagal


tanpa memulai, adalah kalah tanpa mencoba.

---

Pernah suatu hari, seseorang menanyakan bentuk takdir, "inikah


yang terbaik?"

Jika lintasmu adalah lautan, maka samudera terbaik ada berbaik


sangka dan bersyukur, lalu menemukan dermaga yang telah
ditempuh berhari—atau berjam lamanya.

Dan kita tiba, untuk menempuh perjalanan berikutnya.

Sempet terlempar pertanyaan seperti ini "Kak gimana caranya,


agar kita bisa memaafkan masa lalu?" berdamai sama diri
sendiri dulu. Allah saja Maha pemaaf, kenapa kita tidak.

Marah, kecewa boleh, wajar. Sebab kita hanya sebatas manusia.


---

"Alasan masih bertahan apa?"

Kebanyakan orang menjawab sayang, terlanjur nyaman.

Karena mengulang belum tentu menemukan yang sama. (Bukan


berarti) tidak bisa mendapatkan yang jauh lebih baik ya.

kunci agar tetap bersama adalah saling menghargai,


membersamai, saling mendoakan, menurunkan ego, jauh-jauh
sama (ah dipendam aja). Karena kita enggak akan menemukan
pintu keluar jika sirkel yang diperangi adalah pikirannya sendiri.

Hehe selamat overthingking.

Becanda ya.
Alasanku enggak pernah mau jauh sama dia adalah, aku pernah
merelakan bapak pergi, dan harus menunggu berbulan-bulan agar
bisa bertemu (bersama).

Setelah itu, aku kehilangannya.

---

Aku meyakini, bahwa akan terasa sulit membuka lembaran


berikutnya dalam buku, jika bukan (dia) yang akan kamu baca.

Terasa akn begitu sakit, apabila menjalani hari besok, jika harus
terbiasa tanpa dia yang hampir 24 jam notif tentangnya memenuhi
beranda ponsel.

Kita enggak pernah tahu, rencana Allah besok. Kita hanya perlu
menyakini, bahwa apa—pun, siapapun yang ditakdirkan
untukmu, tidak akan melewatkan satu langkah tanpamu.

Betapa baiknya Allah bukan, (Bismillah ya) semoga, Allah tidak


menggantikanmu dengan siapa-siapa.

---

(Sebuah buku tanpa sampul), yang terbaca adalah robekan


halaman awal.

1/365

Karena setiap pertemuan adalah apa yang sudah Allah tetapkan.

---
Dikit-dikit nangis, dikit-dikit takut sama kehidupan, dikit-dikit,
marah sama diri sendiri.

(Aku).

---

(Aku yakin, suatu saat) akan ada di mana luangmu membaca


ini. Ini sengaja aku tulis untuk kamu.

Kamu adalah (berharga), maaf ya. Aku sering buat kamu marah,
kesel, dan kadang bingung. (Aku minta maaf).

Jika diutarakan sebesar apa (sayang) yang aku punya. Kamu


adalah separuhku. Separuhnya lagi, bapak, dan ibu.

Mungkin, di saat-saat seperti ini, membaca apa yang aku tuliskan


ini, akan terasa rancu tapi sekarang ini, aku hanya berusaha
menguatkan kedua kakiku untuk tetap berdiri.

Meskipun aku tidak tahu, harus menjawab apa setelah ini.

Aku cuma ingin bilang. (Jangan pergi ya) apa pun yang akan
terjadi, aku cuma ingin bilang itu. Karena aku enggak tahu,
semarah apa kamu nanti, saat aku mengutarakan banyak
kesalahanku.

Tidak ada yang tidak tulus dan terluka, saat dua orang sama-sama
saling menaruh rasa, menghabiskan waktu bersama.

Jaga diri ya, kamu adalah apa yang selalu aku doakan setiap hari.
Kamu adalah apa yang selalu kutunggui.

Membuka dan membaca pesanmu, adalah apa yang kusukai setiap


pagi.
Jaga kesehatan ya, kita jauh, tapi aku ingin bilang, kalau setiap
bertemu, aku selalu menakuti pertemuan kita.

Aku hanya akan tersenyum, untuk melanjutkan hidupku.


(Aku), tidak akan mendahului ketentuan, dan takdir Allah, semua
sudah ada yang mengatur bukan, yang pergi darimu, adalah apa
yang datang hanya untuk mengujimu, yang datang
menyembuhkanmu, menerimamu, adalah apa yang telah lama
kamu doakan, dan Allah siapkan.
Tidur yang cukup ya, jangan begadang.

---

Kita terlalu berharga, untuk mengurusi mereka yang tidak


menyukai, (hehe).

---

(Aku mau cerita).

Tahu tidak, kemarin aku begitu mencemaskan senyumanmu.

Bagaimana jika aku tidak mendapatinya lagi nanti.

Bagaimana jika notifikasi yang biasa buru-buru kubuka, tidak


ada.

(Jangan ke mana-mana ya), tetap di posisimu sekarang ini.

---
Mau sampai kapan, selalu ingin jadi orang lain. —kalau
mensyukuri menjadi diri sendiri jauh lebih baik.
Kesuksesan, dan kemampuan lain, adalah motivasi buat kita.
Inget setiap kita punya kapasitas masing-masing. Berhenti
membanding-bandingkan dan mengharuskan.
Berjalan semampunya, jangan muluk-muluk

Sudah waktunya berhenti. Berhenti ingin selalu dipahami.


Berhenti, selalu ingin dimengerti.

Karena yang mencintaimu, tanpa diminta akan menghargaimu


dengan baik.

---

Ah, rasanya seharian ini memeluk payah.

Semoga nanti, apa yang menjadi rahasia tetap terjaga dengan


baik. Jangan karena dekat, apa-apa selalu diceritakan.

---

Kerap—kali kita mengeluh karena tidak bisa memiliki apa yang


orang lain miliki. Sementara, kita lupa bersyukur, memiliki apa
yang orang lain tidak bisa miliki.

---

Manusia yang gampang enggak enakan sama orang lain, adalah


mereka yang sering lupa sama dirinya sendiri.

Semangat ya.
---

Dan yang lebih sakit dari menjalani hidup, adalah terlihat baik
padahal hancur.

---

Begitu banyak peristiwa yang sudah aku lewati, selama


perjalanan, satu tahun terakhir ini.Banyak pelajaran yang
didapatkan. Mulai dari, kehilangan, lalu kembali menemukan.

Meskipun, kita sebagai, manusia, tidak pernah tahu, takdir apa


yang akan Allah tetapkan setelah ini. Namun, tidak ada yang
salah, menitipkan harapan, pada doa yang baik, untuk dilangitkan.

---

Pengen banget pergi yang jauh. Biar kalau pulang, enggak lagi
nemuin yang namanya, masalah, serba salah, serba ngalah.

Biar enggak lagi nangis terus-terusan.

(Prasangka)

---

Pernah ditanya seorang, teman gini Katamu kamu suka hujan,


kenapa meneduh.

Karena ibu telah menyetrika rapi baju seragamku, dn sudh


berpesan, pakai jas hujanmu, atau berteduh.
Jika ini jam pulang sekolah, mungkin aku memilih hujan-hujan,
bukan meneduh karena menyenangkan bisa kuyup karenanya
(hujan).

Hai (kamu).

Aku tidak pernah meminta Allah berlebih, kecuali untuk tidak


menggantikanmu lagi dengan siapa—pun. Aku tidak tahu, akan
jadi seperti apa kehidupanku setiap hari jika kita ditakdirkan
untuk tidak sama-sama lagi nantinya.

(Semoga), hanya kematian saja yang membuat kita terpisah.


Bukan apa—pun.

Aku tidak pernah ingin melukaimu. Tidak pernah ingin


membuatmu terluka. Aku hanya tidak mampu membahasakan
kesalahanku.

Sayang dengar! Jika nanti kamu tahu, aku memang tidak pernah
bisa menjadi apa yang kamu ingin, maaf ya. Aku sudah dan
sedang berusaha.

(Mei), tahun ini, aku hanya sedang tidak karuan.

Tetap menjadi penyemangat, penguat, dan cerita yang


menyenangkan di hidupku.

---

"Kalau kesempatan tidak bisa diciptakan kedua kali, kenapa


masih sering mengabaikan?"

---

Padahal, perihal waktu, kita akan tetap sampai pada takdir kita.
Mungkin bukan tujuanku yang terlalu jauh, melainkan sabarku
yang kurang.

---

Ada orang yang cuma diem, pas denger omongan ngga enak dari
lawan bicaranya. Bukannya dia nggak mampu menyaingi segala
ucapan orang tersebut, dia hanya mikir, (buat apa),
mendengarkan hal-hal yang kuramg perlu. Selain melukai diri
sendiri, dia hanya sedang memperlihatkan, sifat aslinya, dengan
caranya bersikap, dan bercakap.

(Sehat-sehat orang baik).

---

Orang yang membencimu, akan terus mencari kesalahanmu,


mencari-cari kekuranganmu, membicarakan segala keburukanmu,
ah rasa-rasanya menyebalkan bukan, tak apa. Mereka hanya tidak
mengenali dirinya sendiri. Melupakan kelebihannya, dengan
mengirikan apa yang dimiliki orang lain.

Semoga saja, kita dijauhkan hal-hal tersebut.


Tulisan; semoga
Perihal hari ini, kita berdua menangis. Aku tidak tahu, Tuhan
sedang merencanakan apa. Kita bersama, atau tidak. Yang jelas
doaku tetap sama; kamu.

(Hai Mas) enggak tahu, kenapa aku selalu ingin menuliskanmu.


Sejak sebelum kita bertemu, aku merasa kita memang tidak—lah
asing. Kemudian. Allah mempertemukan kita kembali lewat cara-
Nya. Susah ya mau sama-sama.

(Sabar). Ini ujian katanya. Kalau kita enggak saling nguatin,


siapa lagi. Apapun keputusannya. Itu yang terbaik bukan.

---

Aku, kalau nangis terus bilang gapapa, itu tandanya, aku udah
nggak bisa lagi menceritakan apa yang lagi dirasain.

---

Yang paling menyebalkan ketika memotong poni, adalah


kependekan.
2023.

Semoga menjadi tahun yang penuh berkah, dan di sekelilingi


orang yang baik. Amin

---

Hiduplah sewajarnya, jangan suka jelek-jelekin orang gabaik.


Giliran di klarifikasi, bilangnya jangan hubungin si a, b, c,
buatlah cerita yang baik. Agar hal-hal baik datang kepada kita.

Biar disimak kan, tim screnshoot. Hehe.

---

Ibuku yang cantik

"Bu, terima kasih telah menjadi sekolah pertamaku, mengenal


mana mulut, mata, tangan, kedua kaki, dan maaf kerap kali
manja, ingin ini dan itu. Kerap kali bising, karena tangisanku.
Jangan bosan ya Bu, aku menyebalkan memang, saat masih
menjadi anak kecilmu. Tahu enggak Bu, pagi ini keinget banget
sama ibu. Baik-baik sama Allah ya, cuma mau nulis ini aja Bu”.

---

2023, tinggalin hal-hal toxic.


---
Yang lebih parahnya sekarang, orang-orang kalau ada masalah
bukannya diselesaikan tapi malah diceritain ke mana-mana. Entah
cari pembenaran, atau apa itu.

—Semangat.

01.40

Apapun harapanmu hari ini, semoga Allah mempermudah. Amin.

---

Kadaang-kadang ya ... yang sulit dari memahami, adalah pikiran


kita sendiri.

Gimana overthinkingnya?

---

Apapun hal baik, akan kembali pada siapa yang menanamnya.

---
Pukul enam pagi, rasanya mulai merasa sama yang namanya, lega
banget ya, setelah tahu siapa aja orang yang gaksuka sama kita,
sama orang yang dateng pas perlu, sama orang yang suka
menjelekan manusia lainnya, akhirnya semua lega-lega itu
berakhir lapang.

Karena lapang yang sebenarnya adalah ikhlas. —Allah


menciptakan pikiran bukan untuk berburuk sangka. Melainkan
untuk menanamkan hal-hal positif baik lainnya.

Semoga Sabtumu bahagia.


Semoga apapun doamu, terjawab, oleh-Nya. Segala doa baik,
harapan baik, di tahun ini lekas terlaksana.

---

Selalu akan ada seseorang yang menerimamu dengan baik.


Kekurangan-kekuranganmu.

Karena setiap kita selalu punya kekurangan yang tidak semua


nampak.

---

Sebenarnya sudah dikubur pelan-pelan, langkah-langkah kecil


yang pernah mematahkan. Pernah dihapus paksa, agar tidak
mampir. Dikunci rapat-rapat, tapi siapa yang bisa menafsir mimpi
malam yang tidak pernah dipersilakan, justru datang.

---

Anda mungkin juga menyukai