------
Kadang pengen ngeluh, pengen nangis, pengen diem aja
pokoknya seharian.
Kadang mikir gini, kenapa ya, kenapa beberapa dari mereka lebih
suka didengerin daripada ngedengerin.
---
---
Becanda ya.
Alasanku enggak pernah mau jauh sama dia adalah, aku pernah
merelakan bapak pergi, dan harus menunggu berbulan-bulan agar
bisa bertemu (bersama).
---
Terasa akn begitu sakit, apabila menjalani hari besok, jika harus
terbiasa tanpa dia yang hampir 24 jam notif tentangnya memenuhi
beranda ponsel.
Kita enggak pernah tahu, rencana Allah besok. Kita hanya perlu
menyakini, bahwa apa—pun, siapapun yang ditakdirkan
untukmu, tidak akan melewatkan satu langkah tanpamu.
---
1/365
---
Dikit-dikit nangis, dikit-dikit takut sama kehidupan, dikit-dikit,
marah sama diri sendiri.
(Aku).
---
Kamu adalah (berharga), maaf ya. Aku sering buat kamu marah,
kesel, dan kadang bingung. (Aku minta maaf).
Aku cuma ingin bilang. (Jangan pergi ya) apa pun yang akan
terjadi, aku cuma ingin bilang itu. Karena aku enggak tahu,
semarah apa kamu nanti, saat aku mengutarakan banyak
kesalahanku.
Tidak ada yang tidak tulus dan terluka, saat dua orang sama-sama
saling menaruh rasa, menghabiskan waktu bersama.
Jaga diri ya, kamu adalah apa yang selalu aku doakan setiap hari.
Kamu adalah apa yang selalu kutunggui.
---
---
---
Mau sampai kapan, selalu ingin jadi orang lain. —kalau
mensyukuri menjadi diri sendiri jauh lebih baik.
Kesuksesan, dan kemampuan lain, adalah motivasi buat kita.
Inget setiap kita punya kapasitas masing-masing. Berhenti
membanding-bandingkan dan mengharuskan.
Berjalan semampunya, jangan muluk-muluk
---
---
---
Semangat ya.
---
Dan yang lebih sakit dari menjalani hidup, adalah terlihat baik
padahal hancur.
---
---
Pengen banget pergi yang jauh. Biar kalau pulang, enggak lagi
nemuin yang namanya, masalah, serba salah, serba ngalah.
(Prasangka)
---
Hai (kamu).
Sayang dengar! Jika nanti kamu tahu, aku memang tidak pernah
bisa menjadi apa yang kamu ingin, maaf ya. Aku sudah dan
sedang berusaha.
---
---
Padahal, perihal waktu, kita akan tetap sampai pada takdir kita.
Mungkin bukan tujuanku yang terlalu jauh, melainkan sabarku
yang kurang.
---
Ada orang yang cuma diem, pas denger omongan ngga enak dari
lawan bicaranya. Bukannya dia nggak mampu menyaingi segala
ucapan orang tersebut, dia hanya mikir, (buat apa),
mendengarkan hal-hal yang kuramg perlu. Selain melukai diri
sendiri, dia hanya sedang memperlihatkan, sifat aslinya, dengan
caranya bersikap, dan bercakap.
---
---
Aku, kalau nangis terus bilang gapapa, itu tandanya, aku udah
nggak bisa lagi menceritakan apa yang lagi dirasain.
---
---
---
---
—Semangat.
01.40
---
Gimana overthinkingnya?
---
---
Pukul enam pagi, rasanya mulai merasa sama yang namanya, lega
banget ya, setelah tahu siapa aja orang yang gaksuka sama kita,
sama orang yang dateng pas perlu, sama orang yang suka
menjelekan manusia lainnya, akhirnya semua lega-lega itu
berakhir lapang.
---
---
---