Anda di halaman 1dari 8

Review Teori Gerakan : Relative Deprivation Theory

MATA KULIAH : Gerakan Transnasionalisme

DOSEN PENGAMPU : Muh. Asy’ari, S.Ip, MA.

DISUSUN OLEH

NAMA : MUH. FIQRY AHSABANNUR AMRI

NIM : 4520023017
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan sebuah Tugas berbentuk
Review Teori Gerakan, yang disusun untuk memenuhi Tugas harian Mata Kuliah Gerakan
Transnasionalisme.

Saya sebagai penulis menyadari bahwa Tugas Review ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penyusunan, kaidah bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
saya mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna menjadi
acuan untuk menjadi lebih baik dalam pembuatan Tugas kedepannya.

Akhir kata, semoga Review Teori Gerakan ini dapat meningkatkan wawasan dan
bermanfaat oleh siapapun yang membacanya. Saya memohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata yang kurang berkenan.

Atas waktu dan perhatiannya, saya mengucapkan terima kasih.

Makassar, 13 Oktober 2022

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................. i

Daftar Isi ........................................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan

1) Latar Belakang ........................................................................................................ 1

2) Rumusan Masalah ................................................................................................... 1

3) Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 2

BAB II Pembahasan

a) Pengertian Teori Deprivasi Relatif ........................................................................... 2

b) Perkembangan Teori Deprivasi Relatif .................................................................... 3

BAB III Penutup

Kesimpulan………………………………………………………………………… 4

Referensi ……………………………………………………………………………5

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Adanya Kesenjangan ataupun ketidakseimbangan tentunya melahirkan situasi
yang tidak adil bagi individu atau kelompok-kelompok tertentu. Berbagai reaksi yang
timbul dari kesenjangan itu, misalnya ada yang memilih untuk tetap diam saja dan
menerimanya, ada yang tidak menerima dan merasa dirinya harus menyelesaikan isu-
isu kesenjangan itu. Mulai dari aksi individu yang memprotes segala sesuatu yang
bersifat tidak adil baginya. Kemudian muncul pihak-pihak lainnya dengan latar
belakang dan masalah yang sama berada dalam kumpulan massa dan tidak menutup
kemungkinan akan tergabung dalam satu kelompok gerakan yang memperjuangkan
isu-isu lokal yang dianggapnya mendesak dan harus segera diatasi pemangku
kepentingan setempat. Apabila isu-isu lokal ini ternyata meluas hingga menjadi isu
global, tentunya akan memperbesar peluang sebuah isu untuk mendapatkan perhatian
di berbagai negara dan memunculkan gerakan-gerakan transnasionalisme oleh
kelompok-kelompok berbeda di penjuru dengan suatu isu yang sama. Gerakan-gerakan
sosial hadir untuk melanjutkan interaksi aktor-aktor dai masa sebelumnya.

Gerakan Sosial dapat diartikan sebagai tindakan kolektif untuk mencapai


keinginan yang menjadi cita-cita bersama. Selain keadilan atau kesenjangan, gerakan
sosial juga berakar dari pengabaian hak yang seharusnya dimiliki oleh individu atau
kelompok, hingga kekerasan sipil politik. Gerakan-gerakan sosial memiliki beragam
teori, misalnya yang berbasis ideologis, ada teori Mass Society, Repertoir, contentious
politics. Kemudian teori yang berbasis Psikologis-identitas, seperti Teori Pilihan
Rasional, Teori perilaku kolektif, hingga teori deprivasi relatif. Gerakan yang akan
dibahas lebih lanjut adalah Relative Deprivation Theory, mulai dari Pengertiannya
hingga perkembangan gerakannya, baik di level lokal ataupun di level global.

2. Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan Relative Deprivation Theory?
b) Bagaimana Perkembangan Relative Deprivation Theory ?

1
3. Tujuan Penulisan
a) Untuk memahami Relative Deprivation Theory itu seperti apa
b) Untuk memahami Sejauh mana perkembangan Relative Deprivation Theory
dalam Gerakan sosial baik di level lokal maupun Global.

BAB 2

PEMBAHASAN

a) Pengertian Relative Deprivation Theory

Menurut Kamu Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Deprivasi merupakan


kekurangan atas sesuatu yang dianggap penting bagi kesejahteraan Psikologis.
Deprivasi Relatif diartikan sebagai kondisi kurangnya Sumber daya yang
dimiliki seperti uang, hak, kesetaraan sosial yang sangat diperlukan untuk
mempertahankan kualitas hidup yang dianggap khas oleh kelompok sosial
ekonomi tertentu. Beberapa aktor seperti Negara, Organisasi Internasionl, dan
lainnya dianggap bisa mewujudkan cita-cita dan tujuan dari kelompok gerakan-
gerakan sosial.

Teori Deprivasi Relatif Menurut beberapa para ahli adalah sebagai berikut:

Menurut Brown, Deprivasi Relatif adalah sebuah keadaan psikologis, di mana


seseorang merasakan kesenjangan yang bersifat subyektif pada saat
membandingkan keadaan kelompoknya dengan kelompok lainnya. Deprivasi
bisa saja memunculkan persepsi ketidakadilan, karena mendorong adanya
ketidakpuasan.

Meurut Tedd Gurr , Deprevasi Relatif merupakan kesenjangan yang tejadi dan
dipersepsikan antara nilai harapan (Value Expextation) dan nilai kemampuan
(Value ability). Nilain atau value disebut sebagai peristiwa, obyek, dan kondisi
yang diperjuangkan orang. Kemudian Gurr menganggap ketidakpuasan sebagai
akibat dari adanya persepsi mengenai sesuatu yang hilang.

2
Menurut Walker & Smith, Deprivasi relative adalah suatu pengalaman dari
seseorang yang merasakan kekurangan terhadap sesuatu, padahal dia telah
meyakini bahwa sesuatu tersebut berhak untuk diraihnya.

Menurut Schaefer, Deprivasi Relatif dianggap sebagai suatu pengalaman sadar


tentang perbedaan negative antara harapan dengan kenyataan yang ada.

Menurut Stouffler, Deprivasi Relatif menekankan pada pengalaman individu


dan kelompok berada kondisi kekurangan (deprivasi) dan “kurang beruntung
‘;(disadvantage).

b) Perkembangan Relative Deprivation Theory


Konsep Deprivasi relatif sering dikaitkan dengan sosiolog Amerika Robert K.
Merton, yang studinya tentang tentara Amerika selama Perang Dunia II
mengungkapkan bahwa tentara di Polisi Militer jauh lebih tidak puas dengan
peluang mereka untuk dipromosikan daripada GI biasa. Dalam mengusulkan
salah satu definisi formal pertama dari deprivasi relatif, negarawan dan sosiolog
Inggris Walter Runciman mendaftarkan empat kondisi yang diperlukan:
 Seseorang tidak memiliki sesuatu.
 Orang itu tahu orang lain yang memiliki barang itu.
 Orang itu ingin memiliki barang itu.
 Orang itu percaya bahwa mereka memiliki peluang yang masuk akal
untuk mendapatkan barang itu.

Kritik terhadap Teori Deprivasi Relatif, yaitu bahwa teori tersebut gagal
menjelaskan mengapa beberapa orang yang meskipun kehilangan hak atau
sumber daya, gagal untuk mengambil bagian dalam gerakan sosial yang
dimaksudkan untuk mencapai hal-hal tersebut. Namun, para pendukung teori
deprivasi relatif berpendapat bahwa banyak dari orang-orang ini hanya ingin
menghindari konflik dan kesulitan hidup yang mungkin mereka hadapi dengan
bergabung dengan gerakan tanpa adanya jaminan kehidupan yang lebih baik
sebagai hasilnya. Selain itu, teori Deprivasi Relatif tidak memperhitungkan
orang-orang yang mengambil bagian dalam gerakan yang tidak menguntungkan
mereka secara langsung.

3
Contoh di Level Lokal adalah banyaknya aksii yang dilakukan oleh
kaum Buruh yang menuntut hak-haknya terpenuhi, seperti upah yang layak,
tunjangan kesehatan, fasilitas keselamatan kerja, pengangkatan menjadi buruh
tetap dan lainnya. Namun bisa dikatakan bahwa hampir semua kaum buruh yang
berada di seluruh dunia menghadapi masalah serupa. Pada Level Global, saya
mengambil contoh Gerakan dari kaum LGBTQ yang menuntut keadilan untuk
tetap dihargai hak-haknya, seperti kesetaraan gender, hak berpendapat, hak
sebagai manusia dan minoritas, dan jaminan mendapatkan perlindungan dari
perlakuan represif. Namun tidak semua negara menerima keberadaan
Komunitas LGBTQ. Isu Global yang hampir pasti dialami oleh seluruh dunia,
yaitu keberadaan kaum atau etnis minoritas di berbagai negara yang
terpinggirkan dan tentunya merasakan kekurangan yang dapat dilihat dari garis
kemiskinannya.

BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan :

Gerakan sosial muncul sebagai penetralisir yang


memperjuangkan keselarasan sosial tanpa kesenjangan. Gerakan
sosial sangat berpengaruh bagi kebijakan politik global di era
kontemporer saat ini. Perkembanganya yang didukung oleh arus
globalisasi yang pesat dan membuat gerakan sosial masuk bukan ke
dalam level lokal saja tetapi mengglobal atau transnasional. Aksi
dari gerakan sosial merupakan bentuk protes terhadap kesenjangan
sosial yang disebabkan oleh kebijakan pihak berkuasa (politik). Hal
ini menimbulkan adanya perkembangan bagi plotik global dan
kapabilitas negara sebagai aktor hubungan internasional. Teori
Deprivasi Relatif menunjukkan gerakan yang dilakukan oleh
sekelompok orang untuk mendedikasikan perjuangan memperoleh

4
apa yang selama ini dianggap kurang seperti mendapatkan status,
hak, suara politik hingga keuangan, dan lainnya.

Referensi:

Apipah.com. (22 Agustus, 2022). “Contoh Teori Deprivasi Relatif”. Diakses melalui
https://apipah.com/contoh-teori-deprivasi-relatif.html -
:~:text=Contoh%20diatas%20menggambarkan%20timbulnya%20prasangka%2
0akibat%20dari%20deprivasi,dimana%20penduduk%20asli%20tinggal%20tida
k%20jauh%20dari%20sana.

Duclos, Jean-Yves. (2001)."Absolute and Relative Deprivation and the Measurement of


Poverty." University Laval, Canada

Haq, A. T., Syahdan, P., & Abdullah, H. (2021). Strategi Gerakan Sosial Transnasioal dalam
Kampanye Perdamaian Internasional (Studi Kasus: Food Not Bombs).
Hasanuddin Journal of International Affairs, 1(1), 36-52.

Runciman, Walter Garrison. (1966). "Relative deprivation and social justice: a study of
attitudes to social inequality in twentieth-century England." Routledge & Kegan
Paul ISBN-10: 9780710039231.

Wuwur, Anrry. (27, Januari, 2022). Peran Penting Gerakan Sosial dalam Politik Global di Era
Kontemporer. Diakses melalui
https://www.kompasiana.com/anrry35030/61f23d1b06310e6bb06a5b53/peran-
penting-gerakan-sosial-dalam-politik-global-di-era-kontemporer -
:~:text=Gerakan%20sosial%20merupakan%20gerakan%20kolektif%20non%20
pemerintah%20yang,terutama%20dalam%20proses%20perubahan%2C%20refo
rmasi%20atau%20aksi%20perdamaian.

Anda mungkin juga menyukai