Suntikan Ganda - ITAGI 12042022 Final
Suntikan Ganda - ITAGI 12042022 Final
• Pendidikan
– Dokter umum – FK.UNPAD 1972
– Spesialis anak – FK.UI 1983
– Doktor – FK.UI 1996
– Guru Besar – FK.UI 2000
• Organisasi
– Ketua ITAGI
– Anggota Satgas Imunisasi IDAI
Prof Dr dr Sri Rezeki S – Pengurus Badan Penerbit IDAI
Hadinegoro Sp.A(K) – Anggota Dewan Etik IDAI
– Anggota KOMNAS PP KIPI – KEMKES
– Board member of Asian Society of Pediatric Infectious Disease
(ASPID)
– Member of Asia-Pacific Dengue Prevention Board (APDPB)
– Member of Asia Dengue Voice and Action (ADVA)
– President of International Society of Tropical Pediatrics (ISTP)
Suntikan Ganda
(Multiple Injection)
Indonesia Technical Advisory Group on Immunization
(ITAGI)
Imunisasi pada
anak banyak yang
tertinggal Ancaman KLB ‘Kejar
(termasuk PD3I Imunisasi’
Indonesia, WHO) (terutama (catch-up)
difteri, dengan
Cakupan imunisasi campak, polio) suntikan ganda
menurun
Masalah Imunisasi di Masa Pandemi
Mengurangi kunjungan
pemberian imunisasi secara bersamaan berarti ortu
dan anak tidak perlu datang berulang kali
Lebih efisien
petugas kesehatan mempunyai waktu lebih banyak
untuk melakukan program kesehatan lainnya
Penting
sikap petugas
kesehatan dalam
memberikanD
edukasi
pada orang tua
harus informatif, tegas,
dan tidak ragu
(1) Apakah pada pemberian
imunisasi ganda terasa lebih
sakit?
(2)
Apakah vaksin yang Pertanyaan
yang sering
?
diberikan bersamaan
mempunyai khasiatnya yang ditanyakan
sama dibandingkan jika
diberikan terpisah? oleh orang
tua
(3) Apakah imunisasi ganda
mengakibatkan KIPI yang lebih
berat dibandingkan jika
diberikan terpisah?
Ref. Global Polio Eradication Initiative: protecting infants as soon as possible, February 2014
Apakah pada imunisasi ganda lebih sakit
dari imunisasi terpisah?
• Petugas kesehatan harus memberitahukan pada anak bahwa
mungkin akan sedikit lebih sakit pada imunisasi ganda
o Perlu dijelaskan bahwa sakit/merasa tidak nyaman hanya
akan dirasakan sebentar
o Kadangkala bayi/anak tidak memperhatikan pada suntikan
yang diberikan
o Dibandingkan jika harus datang lagi, mungkin masih
teringat rasa sakit pada suntikan yang lalu
Physical interventions and injection techniques for reducing
injection pain during routine childhood immunizations:
systematic review of randomized controlled trials and quasi-
randomized controlled trials
Taddio A, Ilersich AL, Ipp M, Kikuta A, Shah V, HELPinKIDS
J Clinthera 2009; Supl 2:S48-76.
Method
Systematic review: 19 RCTs, 2814 infants and children (0-18 years of age)
Result
• Sitting children up or having parents hold infants appeared to cause less pain than
the supine position (4 studies, n=481)
• Stroking the skin close to the injection site before and during injection reduced
pain (p<0.05)
• DPTaP-Hib and pneumococcus were injected sequentially during the same office
visit, observer and parent reported pain scores were lower when DPTaP-Hib was
injected first (p<0.03)
• Comparing rapid intramuscular injection without aspiration and slow intramuscular
injection with aspiration, the rapid injection without aspiration was associated with
less pain (p<0.05)
• Tanyakan pada anak posisi apa
yang diinginkan: duduk sendiri
atau dipangku
Teknik • Usap (dengan halus) lalu tekan
daerah dekat tempat penyuntikan
mengurangi pada melakukan suntikan
rasa sakit saat • Vaksin yang tidak menimbulkan
rasa sakit disuntikkan terlebih
disuntik dulu
J Clinthera 2009; Supl 2:S48-76 • Suntik intramuskular secara cepat
tanpa melakukan aspirasi (aspirasi
menyebabkan rasa sakit)
Vaccine 2020; 38:1962-7
Geometric Mean Titer (GMT) Antibodi
poliovirus tipe 1, 2, 3 pre-pasca imunisasi
Kejadian ikutan
pasca imunisasi
reaksi sistemik
tidak berbeda
antara suntikan
tunggal dan
suntikan ganda
Tujuan
• Menilai kejadian ikutan pasca imunisasi
• Untuk reaksi sistemik dan reaksi lokal
Hasil
Kadar antibodi baik campak
maupun JE pada
ketiga kelompok tidak
berbeda
Imunisasi ganda
vaksin Campak dan
JE di Filipina
Keamanan vaksin
Metode
• Penilaian keamanan
vaksin lokal dan
sistemik pada 3
kelompok pemberian
Hasil
Keamanan vaksin baik lokal
maupun sistemik pada
ketiga kelompok tidak
berbeda
Suntikan ganda
2 bulan DPT-HB-Hib 1, OPV 2 + PCV 1
3 bulan DPT-HB-Hib 2, OPV 3 + PCV 2
4 bulan DPT-HB-Hib 3, OPV 4 & IPV
9 bulan MR 1, JE
12 bulan PCV 3
18 bulan MR 2, DPT-HB-Hib 4
SD kl 1 DT, MR
SD kl 2 Td
SD kl 5 Td, HPV1
SD kl 6 HPV2
Suntikan Ganda
pada suntikan intra muskular
Suntikan kedua