SPO/UMUM-K3/008 00 1/3 Ditetapkan: Direktur Tanggal terbit: Standar Prosedur Operasional 24 Februari 2017 dr. Libra Soetomo, MM Pengertian Penyimpanan bahan beracun dan berbahaya adalah teknik kegiatan penempatan B3 untuk menjaga kualitas dan kuantitas B3 dan atau mencegah dampak negatif B3 terhadap lingkungan hidup, kesehatan manusia, dan mahluk lainnya.
Tujuan 1. Melindungi sekaligus menjamin keselamatan setiap orang yang berada
ditempat kerja serta sarana dan prasarana yang berada di daerah kerja terpelihara dan dapat dipergunakan secara aman dan efisien. 2. Menekan angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Kebijakan 1. Kepmenkes RI No. 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Syarat Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit. 2. PP No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.
Prosedur A. Penyimpanan B3 secara umum
1. Kenali dengan seksama jenis bahan yang akan disimpan. 2. Baca petunjuk/lihat golongan hazards melalui kemasan/MSDS (Material Safety Data Sheet) atau petunjuk lain mengenai penyimpanan. 3. Letakkan bahan sesuai dengan ketentuan mengikuti seperti FIFO (First In First Out). 4. Perhatikan suhu lemari atau ruang penyimpanan dan pastikan suhu lemari/ ruangan sudah sesuai dengan yang ditentukan dalam petunjuk. 5. Perhatikan batas waktu pemakaian bahan yang disimpan. 6. Jangan menyimpan bahan satu dengan yang lainya jika dapat menimbulkan reaksi diantara bahan. 7. Pastikan kerja aman dalam pengambilan dan penempatan bahan, hindari terjadinya tumbahan bahan atau kebocoran. 8. Laporkan bila menemukan adanya kebocoran bahan kimia maupun gas kepada koordinator, K3RS dan maintenace. 9. Laporkan segala kejadian maupun kemungkinan kejadian yang menimbulkan bahaya atau kecelakaan Koordinator dan K3RS.
B. Penyimpanan B3 dalam gudang farmasi
1. Persyaratan tempat penyimpanan : a. Kedap air, tidak bocor, ada ventilasi untuk mencegah akumulasi gas, lubang angin harus dilengkapi dengan kasa penutup agar burung dan binatang tidak masuk dan dilengkapi penerangan yang mencukupi. b. Instalasi penerangan harus tidak menimbulkan ledakan, dengan memasang lampu penerangan minimal 1 meter diatas kemasan dan semua saklar untuk ruang bahan mudah terbakar harus terpasang dari sisi luar. c. Tersedia sarana pencucian yang dekat lokasi dan memadai misalnya wastafel untuk membilas mata atau bagian tubuh lainnya yang terpapar bahan berbahaya dan beracun. d. Tersedia sistim pemadam kebakaran dan deteksi kebakaran yang sesuai dengan luas ruang dan jenis bahan yang disimpan. e. Tersedia fasilitas pertolongan pertama pada kecelakaan dalam jumlah dan jenis yang memadai. f. Peralatan komunikasi dalam ruang penyimpanan harus tersedia agar PENYIMPANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA No. Dokumen: Revisi: Halaman: SPO/UMUM-K3/008 00 2/3
memudahkan komunikasi dengan bagian lain.
g. Tersedia pengontrol suhu dan kelembaban disetiap ruang penyimpanan bahan berbahaya dan beracun. h. Ruangan penyimpanan tidak boleh terkena cahaya matahari secara langsung karena dapat menyebabkan terjadinya reaksi kimia pada bahan bahan kimia yang tidak stabil. i. Ruangan penyimpanan bahan berbahaya dan beracun dinyatakan sebagai “restricted area” sehingga setiap orang yang tidak berkepentingan tidak diperkenankan masuk. j. Semua sistim pengamanan ruangan penyimpanan bahan kimia harus diperiksa sekurang kurangnya setiap bulan. 2. Cara penyimpanan: a. Disimpan dengan menggunakan rak dan lemari tahan api dimana masing-masing rak hanya terdapat 1 jenis B3 atau lebih dengan syarat B3 yang ditempatkan dalam 1 rak tidak akan bereaksi satu dan lainya. b. Maksimum tumpukan 3 lapis, kecuali untuk bahan kimia yang disimpan dalam wadah botol, tidak diperkenankan untuk disimpan bersusun. c. Jarak kemasan terluar tidak boleh kurang 1 meter dari atap. d. Kemasan B3 yang tidak saling cocok harus disimpan terpisah, tidak dalam 1 blok untuk menghindari terjadinya reaksi kimia yang membahayakan. e. Penampatan kemasan harus dengan syarat tidak ada kemungkinan tumpah ke kemasan lain. f. Dalam menyimpan dan menggunakan B3 petugas harus memperhatikan petunjuk dari MSDS. 3. Penyimpanan berdasarkan jenis B3 a. Bahan Beracun Ruangan penyimpanan harus dingin dan berventilasi Jauhkan dari bahan lain yang dapat bereaksi Tersedia alat pelindung diri b. Bahan Korosif Ruangan penyimpanan harus dingin dan berventilasi Bahan disimpan dalam wadah tertutup dan berlabel Tersedia alat pelindung diri c. Bahan Mudah Terbakar Ruangan penyimpanan harus dingin dan berventilasi Ruangan/bahan harus jauh dari sumber api/panas Hindari terjadinya loncatan api listrik atau bara rokok Tersedia alat pemadam kebakaran Penyimpanan harus dijauhkan dari bahan kimia oksidator Tersedia alat pelindung diri d. Bahan Mudah Meledak Ruangan penyimpanan harus dingin dan berventilasi Ruangan/bahan harus jauh dari sumber api/panas Tersedia alat pemadam kebakaran Tempat penyimpanan tidak menimbulkan gesekan atau benturan mekanis Tersedia alat pelindung diri e. Bahan Oksidator Ruangan penyimpanan harus dingin dan berventilasi Ruangan/bahan harus jauh dari sumber api/panas PENYIMPANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA No. Dokumen: Revisi: Halaman: SPO/UMUM-K3/008 00 3/3
Hindari terjadinya loncatan api listrik atau bara rokok
Penyimpanan harus terpisah dengan bahan mudah terbakar atau bahan pereduksi Tersedia alat pelindung diri f. Bahan Reaktif Ruangan penyimpanan harus dingin, kering dan berventilasi Ruangan/bahan harus jauh dari sumber api/panas Ruangan harus kedap air Tersedia alat pemadam kebakaran Tersedia alat pelindung diri
C. Penyimpanan B3 di unit kerja
1. Penyimpanan B3 di unit kerja disimpan dalam lemari tahan api tersendiri yang tidak boleh dicampur dengan bahan dan peralatan lain dan disertai dengan MSDS. 2. Lemari penyimpanan harus kering, tidak lembab dan terhindar dari tetesan air. 3. Lemari penyimpanan harus diberi label dan simbol sesuai kriteria B3 yang disimpan. 4. Jumlah B3 yang disimpan di unit kerja tidak boleh melebihi kapasitas yang telah ditentukan. 5. Dalam menyimpan dan menggunakan B3 petugas harus memperhatikan petunjuk dari MSDS.