Anda di halaman 1dari 18

Bismillahirrahmanorrahim

Segala puji bagi Allah dan keselamatan semoga selalu terlimpah kepada para hamba-Nya
yang dipilih-Nya. Inilah buku kumpulan enam puluh hadits yang saya beri judul “Ihya’ al-
Mayyit bi Fadha’il Ahl al-Bait”.

HADITS PERTAMA

Sa’id bin Manshur dalam Sunannya meriwayatkan sebuah hadits dari Sa’id bin Jubair r.a.
tentang fir,an Allah Swt. Yang berbunyi, “Katakanlah, ‘aku tidak meminta kepadamu sesuatu
upah pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan.’” (QS. Asy-Syura:23)
Maka ia berkata bahwa yang dimaksudkandengan ayat tersebut adalah dalam keluarga
Rasulullah Saw..

Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Imam ath-Thabari dalam Jami’ al-Bayan jilid 11 hal.
144, Juga dalam kitab Dzakha’ir al-‘Uqba, hal 33, dalam kitab ad-Durr al-Mantsur, jilid 5,
hal 701, serta dalam kitab Shahih al-Bukhari, jilid 3 hal. 128.

HADITS KEDUA

Ibnu al-Mundzir, Ibnu Abi Hatim, dan Ibnu Mardawaih dalam tafsirnya, serta Imam ath-
Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir meriwayatkansebuah hadits dari Ibnu ‘Abbas r.a., bahwa
ketika turun firman Allah Swt. yang berbunyi, “Katakanlah, ‘aku tidak meminta kepadamu
sesuatu upah pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan.’” (QS. Asy-
Syura:23), maka para sahabt bertanya kepada Rasulullah Saw., “Wahai Rasulullah, siapakah
kerabat engkau yang wajib kitakasih sayangi? Rasulullah Saw. Lalu menjawab, “’Ali,
Fatimah, dan kedua anak mereka.”

Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Imam al-Qurthubi dalam al-Jami’ li Ahkam al-
Qur’an, jilid 8, hal. 21, juga al-Fakhr ar- Razi dalam at-Tafsir al-Kabir, jilid 27, hal. 166,
juga ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, jilid 3, hal. 48, juga al-Haitsami dalam
Mu’jam az-Zawa’id, jilid 9 hal. 168, serta ad-Durr al-Mantsur, jilid 5, hal. 701.

HADITS KETIGA

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu ‘Abbas r.a tentang firman Allah Swt.
yang berbunyi, “Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya
kebaikan pada kebaikannya itu.” Ia berkata, “Yang dimaksud dengan ayat tersebut adalah
memberikan kasih sayang kepada keluarga Nabi Saw..”

Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Imam al-Qurthubi dalam al-Jami’ li Ahkam al Qur’an,
jilid 8, hal. 24, juga as-Samhudi dalam Jawahir al ‘Uqdain jilid 2, hal. 13, juga ad-Daulabi
dalam adz-Dzuriyyah ath-Thahirah, hal. 74, hadits no. 121 dan perkataan Hasan bin Ali, juga
dalam kitab ad-Durr al-Mantsur, jilid 5 hal. 701.

HADITS KEEMPAT

Imam Ahmad bin Hambal, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, dan al-Hakim meriwayatkan sebuah hadits
dari al-Muthalib bin Rabi’ah r.a., ia berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Demi Allah
iman itu tidak akan masuk ke dalam hati seorang mukmin sehingga ia mencintai kalian
karena Allah serta mencintai kerabataku.”

Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad, jilid 1, hal. 342 (hadits
1780), at-Tirmidzi dalam Sunan-nya, jilid 5 hal. 610 (hadits 3758), an-Nasa’i dalam as-Sunan
al-Kubra, jilid 5 hal. 51 (hadits 8175), dan al-Hakimdalam al-Mustadrak, jilid 4, hal.85
(hadits 6960)

HADITS KELIMA

Imam Muslim, at-Tirmidzi, dan an-Nasa’i meriwayatkan sebuah hadits dari Zaid bin ‘Arqam
r.a. bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Aku ingatkan kelian kepada Allah mengenai
ahlibaitku (keluargaku).”

Hadits tersebut terdapat dalam Shahih Muslim, jilid 1, hal. 36 (hadits 1873). Sunan an-Nasa’i,
jilid 5, hal. 51 (hadits 8175), Musnad Imam Ahmad, jilid 5 hal. 392 (hadits 18780), dan Ibnu
Khuzaimah dalam Shahih-nya, jilid 4, hal.62 (hadits 2357)

HADITS KEENAM

Imam at-Tirmidzi dan al-Hakim meriwayatkan sebuah hadits dari Zaid bin Arqam r.a., ia
berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya tlah aku tinggalkan kepada kalian
sesuatu yang jika kalian berpegang teguh kepadanya sepeninggalanku, kalian tidak akan
sesat. Kitabullah dan keturunanku (Ahlulbaitku). Keduanmya tidak akan berpisah hingga saat
kembali kepadaku di telaga Haudh (di surga). Hendaknya kalian memperhatikan bagaimana
kalian menjaga dua hal itu sepeninggalanku.”

Hadits tersebut terdapat dalam Sunan at-Tirmidzi, jilid 5, hal. 622 (hadits 3788), ia berkata
bahwa hadits tersebut adalah hadits hasan gharib. Dalam riwayat lain setelah kalimay “jika
kalian berpegang teguh kepadanya sepeninggalanku, kalian tidak akan sesat” ada kalimat
lagi yang berbunyi, “Kitabullah adlaah tali yang terbentang antara langit dan bumi ...” Hal itu
sebagaimana tertera dalam Mustadrak al-Hakim, jilid 3, hal. 160 (hadits 4711) dan ia berkata
bahwa hadits tersebut adalah hadits shahih.

HADITS KETUJUH
‘Abd bin Humaid dalam Musnad-nya meriwayatkan sebuah hadits dari Zaid bin Tsabit e.a., ia
berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Sesengguhnya kepada kalian telah tinggalkan
kepada kalian sesuatu yang jika kalian berpegang teguh kepadanya sepeninggalanku, kalian
tidak akan sesat. Kitabullah dan keturunanku (Ahlulbaitku). Kedua-duanya itu sungguh tidak
akan berpisah hingga saat kembali kepadaku di telaga Haudh (di surga).”

Hadits tersebut terdapat dalam al-Muntakbah, 107/240, al-Musnid ar-Ruwayyani, jilid 6, hal.
232 (hadits 21068), dan Mujma’ az-Zawa’id, jilid 9, hal. 162.

HADITS KEDELAPAN

Imam Ahmad bin Hambal dan Abu Ya’la meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Sa’id al-
Khudri r.a. bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Aku merasa hampir dipanggil dan aku akan
penuhi panggilan tersebut. Sesungguhnya telah aku tinggalkan kepada kalian dua bekal, yaitu
Kitabullah dan keturunanku (Ahlulbaitku). Allah Swt. Yang Mahlembut lagi Maha
Mengetahui telah memberi tahu kepadaku bahwa keduanya tidak akan berpisah hingga saat
kembali kepadaku di telaga Haudh (di surga). Hendaknya kalian memperhatikan bagai mana
kalian menjaga dua hal itu sepeninggalanku.”

Hadits Tersebut terdapat dalam Musnad Imam Ahmad, jilid 3, hal. 393 (hadits 10747) dan
Abu Ya’la, jilid 2, hla. 6 (hadits 1017) / hal. 9 (haidts 1023) / hal. 47 (hadits 1135).

HADITS KESEMBILAN

Imam at-Tirmidzi dan ath-Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu ‘Abbas r.a., ia
berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Cintailah Allah agar kalian memperoleh sebagian
nikmat-Nya, cintailah aku agar kalian memperoleh cinta Allah, dan cintailah keluargaku
(ahlulbaitku) agar kalian memperoleh cintaku.”

Hadits tersebut terdapat dalam Sunan at-Tirmidzi, jilid 5 hal. 622 (hadits 3789), ia berkata
bahwa hadits tersebut adalah hadits hasan gharib. Selain itu juga terdapat dalam al-Mu’jam
al-Kabir karya ath-Thabrani, jilid 3 hal. 46 (hadits 2638). Hadits tersebut juga diriwayatkan
oleh al-Hakim dalam al-Mustadrak, jilid 3 hal. 162 (hadits 4716), menurutnya hadits tersebut
adalah shahih al-isnad, namun adz-Dzahabi tidak meriwayatkan dan tidak pula
menyepakatinya. Hadits tersebut juga dimuat oleh al-Baihaqi dalam Sya’b al-Iman, jilid 2,
hal. 130 (hadits 1378). Setelah mengemukakan hadits tersebut, As-Samhudi dalam Jawahir
al-Uqdain, jilid 2, hal. 228 menyatakan, “Anehnya , Ibnu Jauzi menyatakan bahwa hadits
tersebut adalah hadits yang ‘cacat penuh’.”

HADITS KESEPULUH
Imama Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Bakar ash-Shiddiq r.a., ia berkata,
“Jagalah Muhammad Saw. dengan menjaga keluarganya.”

Bab “Manaqib Qarabah Rasulillah Saw”, jilid 3, hal. 25 (hadits 3713). Bab “Manqib al-
Hasan wa al-Husain r.a.”, hal. 32 (hadits 3751). Dalam Jawahir al-‘Uqdain, jilid 2, hal. 311,
setelah menyebutkan hadits sebelumnya dan menisbatkannya kepada hadits Shahih al-
Bukhari as-Samhudi berkata, “Ad-Daruquthni meriwayatkan hadits ini dari sanad yang
beragam. Dalam riwayat Ibnu ‘Umar r.a. disebutkan dengan menggunakan kata urqubu,
sedangkan dalam riwayat yang lain disebutkan dengan kata ihfazhu.

HADITS KESEBELAS

Ath-Thabrani dan al-Hakim meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu ‘Abbas r.a., ia berkata
bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Wahai Bani Abdul Muthalib, aku telah meminta tiga hal
kepada Allah Swt. untuk kalian, (1) memantapkan hati kalian, (2) memberi pelajaran bagi
orang yang bodoh dari kalian, dan (3) memberi petunjuk bagi orang yang sesat dari kalian.
Aku juga meminta kepada Allah Swt. agar menjadikan kalian orang yang dermawan, suka
menolong, dan orang yang penuh kasih. Sehingga jika ada salah seorang yang menjajarkan
kedua telapak kakinya di antara Rukun Yamani dan Maqam Ibrahim, lalu ia salat dan puasa,
kemudian meninggal dengan menaruh kebencian kepada ahlulbait Muhammad Saw., maka ia
akan masuk neraka.”

Hadits tersebut terdapat dalam al-Mu’jam al-Kabibr, jilid 11, hal 142(hadits 11412), al-
Mustadrak, jilid 3 hal. 161 (hadits 4712) dan ini dikategorikan shahih sesuai syarat-syarat
yang ditentukan oleh Muslim. Adz-Dzahabi sepakat dengan hal ini. Dalam kedua kitab hadits
tersebut disebutkan dengan redaksi kata “qaimakum” sebagai ganti dari kata “qulubakum”.
Begitulah yang termaktub dalam sebagian besar naskah tulisan, kecuali naskah pertama.

HADITS KEDUA BELAS

Ath-Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu ‘Abbas r.a. bahwa Rasulullah Saw.
brsabda, “Membenci Bani Hasyim dan kaum Anshar merupakan kekufuran. Sedangkan
membenci orang Arab merupakan kemunafikan.”

Hadits tersebut terdapat dalam al-Mu’jam al-Kabir, jilid 11, hal. 118 (hadits 11312).

HADITS KETIGA BELAS

Ibnu ‘Adi dalam al-Iklil meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Sa’id al-Khudri r.a., ia berkata
bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barang siapa membenci ahlulbait, maka ia termasuk orang
munafik.”
Hadits tersebut diriwayatkan oleh as-Samhudi dalam Jawahir al-‘Uqdain, jilid 2, hal. 250
dan merujuk kepada ad-Dailami dalam al-Musnad. As-Samhudi menyatakan, “Ada komentar
dari Jabir r.a. mengenai hadits ini, ‘Kami tidak mengidentifikasi orang munafik kecuali
karena kebencian mereka kepada ‘Ali r.a..’ Diriwayatkan oleh Ahmad dan at-Tirmidzi.

HADITS KEEMPAT BELAS

Ibnu Hibban dan al-Hakim meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Sa’id r.a. yang menyatakan
bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Demi Dzat yang menggenggam jiwaku, tidak ada
balasan bagi orang yang membenci kami, ahlulbait, kecuali Allah Swt. memasukkannya ke
dalam neraka.”

Hadits tersebut terdapat dalam Shahih Ibnu Hibban (bab al-Ihsan), jilid 15, hal. 435 (hadits
6978), juga terdapat dalam al-Mustadrak, jilid 3, hal. 162 (hadits 4717) dan dikatakan bahwa
ini adalah hadits shahih menurut ketentuan Muslim, namun keduanya tidak mentakhrijny,
sementara adz-Dzahabi tidak memberikan komentar apapun.

HADITS KELIMA BELAS

Ath-Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dari Hasan bin ‘Ali r.a., ia berkata kepada
Mu’awiyah bin Khudaij, “Wahai Mu’awiyah bin Khudaij, hindarilah engkau benci terhadap
kami, karena Rasulullah Saw. telah bersabda, ‘Tidak ada balasan bagi seseorang yang
membenci dan dengki kepada kami (ahlulbait), kecuali kelak di Hari Kiamat ia akan diusir
dari telaga Haudh (di surga) dengan cambuk api.”

Hadits tersebut terdapat dalam al-Mu’jam al-Kabir, jilid 3, hal. 81 (hadits 2726) dan al-
Mu’jam al-Ausath, jilid 3, hal. 203 (hadits 2426).

HADITS KEENAM BELAS

Ibnu ‘Adi dan al-Baihaqi dalam Sya’b al-Iman meriwayatkan sebuah hadits dari ‘Ali r.a.
yang berkata bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Barang siapa yang tidak mengetahui
hak keturunanku dan kaum Anshar berarti ia termasuk salah satu dari tiga golongan berikut:
bisa jadi ia orang munafik, anak zina, atau anak yang lahir dari seorang ibu yang dikumpuli
oleh suaminya dalam keadaan tidak suci.”

Hadits tersebut dimuat oleh Ibnu ‘Adi dalm al-Kamil, jilid 3, hal. 1060, juga oleh al-Baihaqi
dalam Sya’b al-Iman, jilid 2 hal. 232 (hadits 1614). Selain itu juga diriwayatkan oleh ad-
Dailami dalam al-Firdaus, jilid 3, hal. 662 (hadits 5955). Begitu pula as-Samhudi dalam
Jawahir al-‘Uqdain, jilid 2, hal. 240.
HADITS KETUJUH BELAS

Ath-Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dalam al-Ausath dari Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Di
antara kalimat terakhur yang diucapkan oleh Rasulullah Saw. adalah ‘Jagalah ahlulbaitku
sepeninggalanku.’”

Hadits tersebut terdapat dalam Majma’ az-Zawa’id karya al-Haitsami, jilid 9, hal 163. Al-
Haitsami mengategorikan hadits ini sebagai hadits dha’if.

HADITS KEDELAPAN BELAS

Dalam al-Ausath, ath-Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dari Hasan bin ‘Ali r.a., bahwa
Rasulullah Saw. bersabda, “Perhatikanlah rasa cinta kalian kepada ahlulbait, karena barang
siapa berjumpa dengan Allah Swt, sementara ia mencintai kami, maka ia akan masuk surga
dengan syafaat kami. Demi Dzat yang menggenggam jiwaku, ketahuilah bahwa perbuatan
seorang hamba tidakakan berguna baginya kecuali ia mengetahui hak kami.”

Hadits tersebut terdapat dalam al-Mu’jam al-Ausath, jilid 3 hal. 122 (hadits 2251), al-Qadhi
‘Iyadh dalam asySyafa, jilid 2, hal. 48 mengatakan, “Sebagianulama menyebutkan bahwa
mengetahui mereka adalah mengetahui kedudukan (silsilah) mereka dari Nabi Saw.. Setelah
hal itu diketahui maka telah jelas pula keharusan untuk membenarkan dan memuliakannya.”

HADITS KESEMBILAN BELAS

Dalam al-Ausath, ath-Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dari Jabir bin Abdullah r.a., ia
berkata, “ rasulullah Saw. berkhotbah di hadapan kami sementara kami mendengarkannya.
Beliau saat itu berseru, ‘Wahai manusia, barang siapa membenci kami, ahlulbait, maka di
Hari Kiamat kelak Allah Swt. akan menggiringnya seperti orang Yahudi.”

Hadits tersebut terdapat dalam al-Mu’jam al-Ausath, jilid 5, hal. 14 (hadits 4011).

HADITS KEDUA PULUH

Dalam al-Ausath, ath-Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dari Abdullah bian Ja’far r.a., ia
berkata, “Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda, “Wahai Bani Hasyim, aku telah
memintakan untuk kalian kepada Allah Swt. agar dijadikan sebagai penolong dan pengasih.
Aku juga meminta kepada-Nya agar Dia memberi petunjuk kepada kalian yang merasa takut,
dan mengenyangkan kalian yang kelaparan. Demi Dzat yang menggenggam jiwaku, sungguh
tidak sempurna iman seseorang sehingga ia mencintai kalian layaknya mencintai diriku.
Apakah kalian mengharapkan masuk surga dengan syafaatku, atau tidak mengharapkannya
sebagaimana bani Muthalib?”

Hadits tersebut terdapat dalam al-Mu’jam al-Ausath, jilid 8, hal. 3737 (hadits 7757).
HADITS KEDUA PULUH SATU

Ibnu Abi Syaibah dan Musaddad dalam masing-masing Musnad-nya, al-Hakim dan at-
Tirmidzi dalam Nawadir al-Ushul, Abu Ya’la, serta ath-Thabrani telah meriwayatkan sebuah
hadits dari Salmah bin al-Akwa’ r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah
bersabda, “Bintang menjadi pelindung bagi penduduk langit, sementara ahlulbaitku menjadi
pelindung bagi umatku.”

Hadits tersebut dimuat oleh Ibn Hajar dalam al-Muthalib al-‘Aliyah, jilid 4, ha, 262 (hadits
3972). Selain itu juga terdapat dalam Mukhtashar Ittihaf as-Sa’adah al-Maharah karya al-
Bushiri, jilid 5, hal 210 (hadits 7536), juga dalam Nawadir al-Ushul, jilid 2, hal. 199, serta al-
Mu’jam al-Kabir karya ath-Thabrani, jilid 7, jal. 22 (hadits 6260).

HADITS KEDUA PULUH DUA

Al-Bazar meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah r.a., ia berkata bahwa Rasulullah
Saw. bersabda, “Sungguh aku meninggalkan untuk kalian dua hal yang dengannya kalian
tidak akan tersesat selamanya, yaitu Kitabullah dan keturunanku. Keduanya tidak akan
berpisah hingga saat kembali kepadaku di telaga Haudh (di surga).

Hadits tersebut terdapat dalam Kasyf al-Astar karya al-Haitsami, jilid 3, hal. 223 (hadits
2617). Al-Haitsami juga memasukkannya dalam Majma’ az-Zawa’id, jilid 9, hal. 163.

HADITS KEDUA PULUH TIGA

Al-Bazar meriwayatkan sebuah hadits dari ‘Ali r.a., ia berkata bahwa Rasulullah Saw.
bersabda, “Aku adalah orang yang tertawan, dan aku telah meninggalkan dua hal untuk
kalian, yaitu Kitabullah dan ahlulbaitku. Kalian tidak akan tersesat setelah (mengikuti)
keduanya.”

Hadits tersebut terdapat dalam Kasyf al-Astar, jilid 3, hal. 221 (hadits 2616) dan dalam
Majma’ az-Zawa’id, jilid 9, hal. 163.

HADITS KEDUA PULUH EMPAT

Al-Bazar meriwayatkan sebuah hadits dari ‘Abdillah bin Zubair r.a., bahwa Rasulullah Saw.
bersabda, “Perumpamaan ahlulbaitku adalah seperti bahtera Nabi Nuh a.s.. Barang siapa
menaikinya maka ia akan selamat dan barang siapa meninggalkannya maka ia akan
tenggelam.”
Hadits tersebut terdapat dalam Kasyf al-Astar karya al-Haitsami jilid 3, hal. 222 (hadits
2613). Begitu pula al-Haitsami juga memasukkannya dalam Majma’ az-Zawa’id, jilid 9, hal.
168.

HADITS KEDUA PULUH LIMA

Al-Bazar meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu ‘Abbas r.a., ia berkata bahwa Rasulullah
Saw. bersabda, ‘Perumpamaan ahlulbaitku adalah seperti bahtera Nabi Nuh a.s.. Barang siapa
menaikinya maka ia akan selamat dan barang siapa meninggalkannya maka ia akan
tenggelam.”

Hadits tersebut terdapat dalam Kasyf al-Astar karya al-Haitsami jilid 3, hal. 222 (hadits
2615). Begitu pula al-Haitsami juga memasukkannya dalam Majma’ az-Zawa’id, jilid 9, hal.
168. Hadits ini juga diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, jilid 3, hal.
46 (hadits 2638) dan oleh Abu Na’im dalam Hilyah al-Auliya’, jilid 4, hal. 306.

HADITS KEDUA PULUH ENAM

Ath-Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Dzar r.a. yang mengatakan, “Saya
Pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda, ‘Perumpamaan ahlulbaitku adalah seperti
bahtera Nabi Nuh a.s.. Barang siapa menaikinya maka ia akan selamat dan barang siapa
meninggalkannya maka ia akan binasa. Selain itu, mereka juga seperti pintu pengampunan
Bani Isra’il.’”

Hadits tersebut terdapat dalam al-Mu’jam al-‘Ausath, jilid 4, hal. 283 (hadits 3502), serta jilid
6 hal. 251 (hadits 5532), dan juga termuat dalam al-Mu’jam ash-Shaghir, jilid 1, hal. 139. Al-
Hakim juga meriwayatkannya dalam al-Mustadrak, jilid 2, hal. 373 (hadits 3312), begitu pula
al-Bushiri dalam Mukhtashar Ittihaf al-Khairah, jilid 5, hal. 211 (hadits 7540), dan al-
Haitsami dalam Kasyf al-Astar, jilid 3, hal 222 (hadits 2614).

HADITS KEDUA PULUH TUJUH

Ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-‘Ausath meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Sa’id al
Khudri r.a yang mengatakan, “Saya pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda,
‘Perumpamaan ahlulbaitku adalah seperti bahtera Nabi Nuh a.s.. Barang siapa menaikinya
maka ia akan selamat dan barang siapa meninggalkannya maka ia akan tenggelam. Mereka
juga seperti pintu pengampunan Bani Isra’il. Barang siapa memasukinya maka ia akan
diampuni dosanya.’”

Hadits tersebut terdapat dalam al-Mu’jam al-‘Ausath, jilid 6 hal. 406 (hadits 8566), dan juga
dalam al-Mu’jam ash-Shaghir, jilid 2, hal. 22.
HADITS KEDUA PULUH DELAPAN

Al-Bukhari dalam Tarikh-nya meriwayatkan sebuah hadits dari Hasan bin ‘Ali r.a., ia berkata
bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Segala sesuatu pasti ada pondasinya, dan pondasi Islam
adalah cinta kepada para sahabat Rasulullah Saw. serta cinta kepada ahlulbaitnya.”

Dalam ad-Durr al-Mantsur, as-Suyuthi menyandarkan hadits tersebut pada Ibnu Najjar
dalam Tarikh-nya yag berasal dari Hasan bin ‘Ali r.a.

HADITS KEDUA PULUH SEMBILAN

Ath-Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dari Umar r.a., ia berkata bahwa Rasulullah Saw.
bersabda, “Setiap keturunan dari wanita maka garis keturunannya ikut kepada ikut kepada
ayahnya, kecuali putera Fathimah. Karena akulah garis keturunan mereka, maka akulah yang
menjadi ayah mereka.”

Hadits tersebut terdapat dalam al-Mu’jam al-Kabir, jilid 3, hal. 44 (hadits 2631) dan
diriwayatkan oleh al_Haitsami dalam Majma’ az-Zawa’id, jilid 4, hal. 224.

HADITS KETIGA PULUH

Ath-Thabrani1 meriwayatkan sebuah hadits dari Fathimah az-Zahra’, ia berkata bahwa


Rasulullah Saw. bersabda, “Setiap anak yang terlahir dari seorang ibu maka mereka
dinisbatkan kepada garis keturunannya, kecuali kedua putera Fathimah, karena akulah wali
dan garis keturunan mereka.”

Hadits tersebut terdapat dalam al-Mu’jam al-Kabir, jilid 3, hal. 44 (hadits 2632), dan
diriwayatkan oleh Abu Ya’la, jilid 6, hal. 161 (hadits 6709), serta oleh Khathib al-Baghdadi
dalam Trikh Baghdad, jilid 11, hal. 285.

Petelah pernyataannya tentang hadits ini berasal dari jalur sanad yang bermacam-macam dan
menisbatkannya kepada berbagai sumbernya, As-Sakhawi dalam al-Maqashid al-Hasanah,
hal. 381,menyebutkan, “...sebagian jalur sanad itu memperkuat yang lainnya.”
1
Dalam edisi cetak tertulis, “al-Hakim meriwayatkan dari Jabir... dst, sama dengan yang
terdapat hadits ketiga puluh satu selanjutnya. Demikian juga dengan yang terdapat dalam dua
naskah tertulis, akan tetapi pada naskah lainnya redaksinya sama dengan redaksi yang
disebutkan di sini, yakni sesuai dengan yang termaktub dalam buku-buku referensi.
Barangkali ini merupakan klarifikasi dari penyusun atasnkoreksi dari buku yng sudah
terlanjur didistribusikan. Wallahu a’lam bi ash-shawab.
HADITS KETIGA PULUH SATU

Al-Hakim meriwayatkan sebuah hadits dari Jabir, ia berkata bahwa Rasulullah Saw. pernah
bersabda, “Setiap anak yang terlahir dari seorang ibu maka meke mereka dinisbatkan kepada
garis keturunannya, kecuali kedua putera Fathimah, karena akulah wali garis keturunan
mereka.”

Hadits tersebut terdapat dalam al-Mustadrak, jilid 3 hal. 179 (4770) yang kemudian diikuti
oleh adz-Dzahabi.

HADITS KETIGA PULUH DUA

Ath-Thabrani dalam al-‘Ausath meriwayatkan sebuah hadits dari Jabir r.a., ia mendengar
‘Umar bin al-Khaththab r.a. berkata kepada orang-orang ketika ia menikahi salah seorang
puteri ‘Ali r.a.,”Apakah kalian tidak mengucapkan selamat kepadaku?” Aku mendengar
Rasulullah Saw. bersabda, “Pada Hari Kiamat setiap hubugan kekerabatan dan pertalian
darah akan putus kecuali kekerabatan dan pertalian darahku.”

Hadits tersebut terdapat dalam all-Mu’jam al-‘Ausath, jilid 5, hal. 282 (hadits 5602). Juga
telah diriwayatkan al-Baihaqi dalam as-Sunan al-Kubra, jilid 7, hal. 101 (hadit 13393) / jilid
7, hal. 185 (hadit 13660), juga ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, jilid 3, hal. 45 (hadits
2635) / jilid 3, hal. 44 (hadits 2633), serta dimuat oleh ad-Daulabi dalam adz-Dzurriyyah, hal.
115 (hadits 219).

HADITS KETIGA PULUH TIGA

Ath-Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu ‘Abbas r.a. yang mengatakan bahwa
Rasulullah Saw. bersabda, “Setiap pertlaian dan nasab akan terputus di Hari Kiamat kelak,
kecuali pertalianku dan nasabku.”

Hadits tersebut diriwayatkan oleh al-Haitsami dalam Majma’ az-Zawa’id, jilid 9, hal. 173.
Juga oleh ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, jilid 20, hal. 27 (hadits 33) dari riwayat
al-Mansur binMakhramah. Di samping itu, ath-Thabrani juga memuatnya dalam al-Mu’jam
al-Kabir, jilid 3, hal. 45 (hadits 2634) dan dalam al-Mu’jam al’Ausath, jilid 6, hal. 282
(hadits 5602). Begitu pula al-Baihaqi dalam as-Sunan al-Kubra, jilid 7, hal. 102 (hadits
13394) / hal. 185 (hadits 13360).

HADITS KETIGA PULUH EMPAT

Ibnu ‘Asakir salam Tarikh-nya meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu ‘Umar r.a., ia berkata
bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Setiap pertalian darah dan hubungan kekerabatan
perkawinan pada Hari Kiamat akan putus, kecuali pertalian darahku dan hubungan hubungan
kekerabatan darahku.”

Hadits tersebut diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, jilid 3, hal. 45
(hadits 2634), ar-Razi dalam al-Fawa’id, jilid 2, hal. 233 (hadits 1603), al-Baihaqi dalam as-
Sunan al-Kubra, jilid 7, hal. 102 (hadits 13395 / 13396).

HADITS KETIGA PULUH LIMA

Al-Hakim meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu ‘Abbas r.a., ia berkata bahwa Rasulullah
Saw. bersabda, “Bintang menjadi pelindung bagi penduduk langit dari tenggelam, sedangkan
ahlulbaitku menjdai pelindung bagi umatku dari perselisihan. Karenanya, jika satu kelompok
berselisih dengan ahlulbaitku, maka mereka menjadi kelompok iblis.”

Hadits tersebut tedapat dalam al-Mustadrak, jilid 3, hal. 162 (4715).

HADITS KETIGA PULUH ENAM

Al-Hakim meriwayatkan sebuah hadits dari Anasa r.a., ia berkata bahwa Rasulullah Saw.
bersabda. “Tuhanku telah berjanji kepadaku tentang Ahlulbaitku. Barang siapa di antara
mereka mengesakan Allah Swt. dan mengakuiku sebagai penyampai risalah-Nya, maka Allah
tidak akan menyiksanya.”

Hedits tersebut terdapat dalam al-Mustadrak, jilid 3, hal. 163 (4718).

HADITS KETIGA PULUH TUJUH

Ibnu Jarir dalam Tafsir-nya meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu ‘Abbas r.a. tentang firman
Allah Swt., “Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu
menjadi puas.” Ibnu ‘Abbas r.a. berkata, “Di antara kepuasan hati Rasulullah Saw. adalah
tidak ada satu pun dari ahlulbaitnya yang akan masuk neraka.”

Hadits tersebut terdapat dalam Jami’ al-Bayan, karya Ibnu Jarir, jilid 12, hal. 624 (hadits
3715). As-Suyuthi sendiri telah meriwayatkannya dalam ad-Durr al-Mantsur, jilid 6, hal.
610. Begitu pula al-Qurthubi dalam al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an, jilid 10, hal. 84. Sedangkan
ad-Dailami meriwayatkan dalam al-Firdaus, jilid 2, hal 310 (hadits 3403) dari Imran bin
Hashin r.a., ia berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Aku memohon kepada Allah Swt.
agar tidak memasukkan seorang pun dari ahlulbaitku ke neraka, lalu Dia mengabulkan
permohonanku.”

HADITS KETIGA PULUH DELAPAN


Al-Bazar, Abu Ya’la, al-Uqaili, ath-Thabrani, dan Ibnu Syahin dari Ibnu Mas’ud r.a., ia
berkata bahwa Rsaulullah Saw. bersabda, “Fathimah menjaga kehormatannya, karenanya
Allah Swt. mengharamkan anak turunnya masuk neraka.”

Hadits tersebut dimuat oleh al-Haitsami dalam Kasyf al-‘Astar, jilid 3, hal. 235 (hadits 2651),
juga oleh ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, jilid 3, hal. 41 (hadits 2625). Ibnu Hajar
juga memuatnya dalam al-Muthalib al-‘Aliyah-nya, jilid 4, hal. 258 (hadits 3959) dan hadits
tersebut dinisbatkan pada Abu Ya’la dan al-Bazar. Hadits ini juga telah diriwayatkan oleh ar-
Razi dalam al-Fawa’id, jilid 1, hal 154 (hadits 356) / hal 155 (hadits 357), al-Bushiri dalam
Mukhtashar Ittihaf al-Khairah, jilid 9, hal 217 (hadits 7564), serta Abu Na;im dalam Hilyah
al-Auliya’, jilid 4, hal. 188.

HADITS KETIGA PULUH SEMBILAN

Ath-Thabrani meriwayatkan sevuah hadits dari Ibnu ‘Abbas r.a., ia berkata bahwa Rasulullah
Saw. berkata kepada Fathimah, “Sesungguhnya Allah Swt. bukanlah penyiksamu dan juga
penyiksa anak keturunanmu.”

Hadits tersebut terdapat dalam al-Mu’jam al-Kabir, jilid 11, hal. 210 (hadits 11685)

HADITS KEEMPAT PULUH

At-Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits dari Jabir r.a., ia berkata bahwa Rasulullah Saw.
bersabda, “Wahai orang-orang, aku tinggalkan untuk kalian sesuatu yang jika kalian
memegangnya tidak akan tersesat, yakni Kitabullah dan keturunanku.”

Hadits tersebut dimuat oleh at-Tirmidai dalam al-Jami’ ash-Shahih, jilid 5, hal. 621 (hadits
3786). Lihat pula takhrij hadits keenam, ketujuh, dan kedelapan.

HADITS KEEMPAT PULUH SATU

Al-Khatib dlam Tarikh-nya meriwayatkan sebuah hadits dari ‘Ali r.a., ia berkata bahwa
Rasulullah Saw. bersabda, “Syafaatku kepada umatku, adalah untuk orang-orang yang
mencintai ahlulbaitku.”

Hadits ini terdapat dalam Tarikh Baghdad, jilid 2, hal. 146.

HADITS KEEMPAT PULUH DUA

Ath-Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Umar r.a., ia berkata bahwa Rasulullah
Saw. bersabda, “Pertama kali orang yang aku beri syafaat dari umatku adalah ahlulbaitku.”
Hadits ini terdapat dalam al-Mu’jam al-Kabir, jilid 12, hal. 321 (hadits 13550). Hadits ini
juga telah diriwayatkan oleh al-Haitsami dalam Majma’ az-Zawa’id, jilid 1, hal. 380, dan
oleh al-Khathib al-Baghdadi dalam al-Maudhah, jilid 2, hal. 48, dan oleh ad-Dailami dalam
al-Firdaus bi Ma’tsur al-Khitab, jilid 1, hal. 23 (hadits 29). Tak ketinggalan, Ibn ‘Adi juga
memuatnya dalam al-Kamil, jilid 2, hal. 790.

HADITS KEEMPAT PULUH TIGA

Ath-Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dari Muthalib bin ‘Abdullah bin Hanthab dari
ayahnya, ia berkata, “Rasulullah Saw. pernah berkhotbah di hadapan kami saat di Juhfah.
Beliau bertanya, ‘Bukankah aku lebih utama dari pada kalian semua?’ Mereka menjawab,
‘benar, ya Rasul.’ Beliau lalu berkata, ‘Akuadalah orang yang akan bertanya kepada kalian
tentang dua hal, yakni Al Qur’an dan keturunanku.’”

Hadits ini telah diriwayatkan oleh al-Haitsami dalam Majma’ az-Zawa’id, jilid 5, hal. 195.

HADITS KEEMPAT PULUH EMPAT

Ath-Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu ‘Abbas r.a., ia berkata bahwa Rasulullah
Saw. bersabda, “Kedua kaki seorang hamba tidak akan beranjak hingga ia ditanya empat hal,
yakni tentang umurnya yang telah ia habiskan, tentang tubuhnya yang telah ia rentakan,
tentang harta yang telah ia nafkahkan dan dari mana ia dapatkan, serta tentang kecintaannya
kepada kami, ahlulbait.”

Hadits tersebut terdapat dalam Mu’jam al-Kabir, jilid 11, hal. 83 (hadits 11177), dan al-
Mu’jam al-‘Ausath, jilid 10, hal. 185 (hadits 9402). Hadits ini juga telah diriwayatkan oleh al-
Haitsami dalam Majma’ az-Zawa’id, jilid 10, hal. 346 dari riwayat Abu Hurairah. Di sini ia
menambahkan, “dikatakan, ‘Ya Rasulullah, apa yang menjadi tanda cinta kepadamu?’
Kemudian beliau melingkarkan tangannya ke pundak ‘Ali r.a.”

HADITS KEEMPAT PULUH LIMA

Ad-Dailami meriwayatkan sebuah hadits dari ‘Ali r.a. bahwasanya ia mendengar Rasulullah
Saw. bersabda, “Orang yang pertama kali kembali kepadaku di telaga Haudh (di surga)
adalah ahlulbaitku.”

Hadits tersebut telah disebutkan oleh al-Muttaqi al-Hindi dalam Kanz al-‘Ummal, jilid 12,
hal. 100 (hadits 34178).

HADITS KEEMPAT PULUH ENAM


Ad-dilami meriwayatkan sebuah hadits dari ‘Ali r.a., ia berkata bahwa Rasulullah Saw.
bersabda, “ajarkanlah anakl-anakmu tiga hal: mencintai Nabi kalian, mencintai ahlulbaitnya,
dan menghafal Al Qur’an. Karena hafalan Al Qur’an berada di bawah naungan Allah Swt.
pada hari di mana tiada lagi nanungan kecuali naungan-Nya, bersama para Nabi dan orang-
orang terpilih-Nya.”

Hadits tersebut telah dimuat oleh al-Muttaqi al-Hindi dalam Kanz al-‘Ummal, jilid 16, hal.
456 (hadits 45409) dan terdapat juga dalam Kasyf al-Khafa, jilid 1, hal. 74 (hadits 174) karya
al-‘Ajluni

HADITS KEEMPAT PULUH TUJUH

Ad-Dailami meriwayatkan sebuah hadits dari ‘Ali r.a., ia berkata bahwa Rasulullah Saw.
bersabda, “Orang yang paling mantap di antara kalian ketika melewati jembatan sirath adalah
di antara kalian yang paling cinta kepada ahlulbaitku dan para sahabatku.”

Hadits tersebut juga telah dikemukakan oleh Ibn ‘Adi dalam al-Kamil, jilid 6, hal. 2304 dan
juga oleh al-Muttaqi al-Hindi, Kanz al-‘Ummal, jilid 12, hal. 96 (hadits 34157).

HADITS KEEMPAT PULUH DELAPAN

Ad-Dailami meriwayatkan sebuah hadits dari ‘Ali r.a., ia berkata bahwa Rasulullah Saw.
bersabda, “Empat golongan yang akan aku tolong kelak di Hari Kiamat adalah orang yang
memuliakan keturunanku, orang yang berusaha memenuhi kebutuhan mereka, orang yang
berusaha membantu segala urusan mereka ketika terdesak, serta para pecinta mereka dengan
hati dan lisannya.”

Haits tersebut juga telah dikemukakan oleh ath-Thabari dalam Dzakha’ir al-‘Uqba, hal. 50
dan juga oleh alMuttaqi al-Hindi, Kanz al-‘Ummal, jilid 12, hal. 100 (hadits 34180). Az-
Zubaidi juga telah memuatnya dalam Ittihaf as-Saddah al-Muttaqin, jilid 8, hal. 73. Demikian
pula as-Samhudi, juga telah memuat hadits tersebut dalam kitabnya, Jawahir al-‘Uqdain, jilid
2, hal 283. Ia mengungkapkan bahwa hadits tersebut sanadnya dha’if.

HADITS KEEMPAT PULUH SEMBILAN

Ad-Dailammi meriwayatkan hadits dari Abu Sa’id r.a., ia berkata bahwa Rasulullah Saw.
bersabda, “Kemurkaan Allah Swt. amat besar kepada orang menyakitiku dengan cara
menyakiti keturunanku.”

Al-Muttaqi al-Hindi meriwayatkannya dalam Kanz al-‘Ummal, jilid 12, hal. 93 (34143). Ath-
Thabari dalam Dzakha’ir al-‘Uqba, hjal. 83 meriwayatkan sebuah hadits dari ‘Ali r.a. bahwa
Rasulullah Saw. bersabda, “Allah sangat murka, begitu pula rasul dan malaikat-Nya juga
murka kepada orang-orang yang menumpahkan darah seorsng nabi atau menyakitinya dengan
cara menyakiti keturunannya.”

HADITS KELIMA PULUH

Ad-Dailami meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah r.a., ia berkata bahwa Rasulullah
Saw. bersabda, “Allah murka kepada orang yang makan di atas kelaparannya, orang yang
lalai taat kepada Tuhannya, orang yang meninggalkan sunnah Nabinya, orang yang tidak
memenuhi tanggungannya, orang yang membenci keturunan Nabinya, dan orang yang
menyakiti tetangganya.”

Al-Muttaqi al-Hindi telah meriwayatkannya dalam Kanz al-‘Ummal, jilid 6, jal. 87 (hadits
44029) dan menisbatkannya kepada ad-Dailami. Hadits ini juga telah dijelaskan dalam
hadits-hadits nomor 14, 15, 19, dan 49 sebagai penguat sebagian redaksi hadits ini.

HADITS KELIMA PULUH SATU

Ad-Dailami meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Sa’id r.a., ia berkata bahwa Rasulullah
Saw. bersabda, “Ahlulbaitku dan kaum Anshar adalah keluargaku, aibku, sahabatku, serta
tempat menjaga rahasia dan amanahku. Karena itu terimalah kebaikan mereka dan lupakanlah
keburukan mereka.”

Hedits tersebut terdapat dalam al-Firdaus al-Ma’tsur al-Khitab karya Ad-Dailami jilid 1, hal.
407 (hadits 1645). At-Tirmidzi meriwayatkan dalam jilid 5, hal. 671 dari Abu Sa’id r.a. di
mana Rasulullah Saw. bersabda, “Ingatlah, aib yang aku lindungi adalah ahlulbaitku,
sedangkan keluargaku adalah kaum Anshar. Karenanya, maafkanlah kesalahan mereka dan
teriamalah yang baik dari mereka.” Ia menyatakan bahwa ini adalah hadits hasan.

HADITS KELIMA PULUH DUA

Abu Na’im meriwayatkan sebuah hadits dari ‘Utsman bin ‘Affan r.a., ia berkata bahwa
Rasulullah Saw. bersabda, “Barang siapa berbuat baik kepada salah seorang dari bani
Muthalib di dunia, sementyara salah seorang dari mereka (bani Muthalib) tidak mampu
membalasnya, maka akulah yang akan membalasnya kelak di Hari Kiamat.

Hadits tersebut terdapat dalam Hilyah al-Auliya’ karya Abu Na’im, jilid 10, hal. 366.

HADITS KELIMA PULUH TIGA

Al-Khatib meriwayatkan sebiuah hadits dari ‘Utsaman bin ‘Affan r.a., ia berkata bahwa
Rasulullah Saw. bersabda, “Barang siapa melakukan sesuatu kepada seorang dari keturunan
Abdul Muthalib di dunia, maka akulah yang berkewajiban membalasnya ketika ia berjumpa
denganku.”

Hadits tersebut terdapat dalam Tarikh Baghdad, jilid 10, hal. 103. Demikian pula ath-
Thabrani telah meriwayatkannya dalam Mu’jam al-Ausath, jilid 2, hal. 265 (hadits 1469).

HADITS KELIMA PULUH EMPAT

Ibnu ‘Asakir meriwayatkan sebuah hadits dari ‘Ali r.a., ia berkata bahwa Rasulullah Saw.
bersabda, “Barang siapa tangannya telah berbuat sesuatu kepada seorang dari ahlulnanitku,
maka aku akan membalasnya pada Hari Kiamat kelak.”

Al-Muttaqi al-Hindi telah meriwayatkannya dalam Kanz al-‘Ummal, jilid 12, hal. 95 (hadits
34152).

HADITS KELIMA PULUH LIMA

Al-Barudi meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Sa’id r.a., ia berkata bahwa Rasulullah Saw.
bersabda, “aku tinggalkan kepada kalian sesuatu yang jika kalian memegangnya maka tidak
akan tersesat. Sesuatu itu adalah Kitabullah, ikatan yang satu sisinya ada di bawah kekuasaan
Allah Swt., dan sisi lainnya berada di bawah kalian, yaitu keturunanku, ahlulbaitku.
Keduanya tidak akan berpipsah hingga saat kembali kepadaku di telaga Haudh (du surga).

Hadits tersebut telah diriwayatkan oleh Ibn Abi ‘Ashim dalam kitab as-Sunnah, jilid 2, hal.
630 (hadits 1554), dimuat oleh al-Fasawi dalam al-Ma’rifah wa at-Tarikh, jilid 1, hal. 537,
dan juga oleh ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Ausath, jilid 4, hal. 262 (hadits 3463) / hal.
328 (hadits 3566). Begitu pula Imam Ahmad dalam al-Musnad, jilid 3, hal. 388 (hadit
10720).

HADITS KELIMA PULUH ENAM

Ahmad dan ath-Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dari Zaid bin Tsabit r.a., ia berkata
bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Aku meninggalkan untuk kalian dua pengganti, yaitu
Kitabullah, sebuah tali yang terhampar di antara langit dan bumi, dan keturunanku, yakni
ahlulbaitku. Keduanya tidak akan berpisah hingga saat kembali kepadaku di telaga Haudh (di
surga).

Hadits tersebut terdapat dalam al-Musnad, jilid 6, hal. 232 (hadits 21068) / hal. 245 (hadits
21153), dan juga dalam al-Mu’jam al-Kabir, jilid 5, hal. 154 (hadits 4923).

HADITS KELIMA PULUH TUJUH


At-Tirmidzi, al-Hakim, dan al-Baihaqi dalam Sya’b al-Iman meriwayatkan sebuah Hadits
dari ‘Aisyah r.a. dari Rasulullah Saw., “Enam kelompok yang dilaknat oleh Allah Swt. dan
setiap nabi yang mendoakannya akan dikabulkan adalah orang yang menambahi Kitabullah,
orang yang mengingkari qadar Allah Swt., orang yang sewenang-wenang dengan kekuasaan
sehingga dengannya ia diagungkan orang yang merendahkan Allah Swt. dan merendahkan
orang yang mengagungkan Allah Swt.., orang yang menghalalkan apa yang diharamkan
Allah Swt., orang yang membenarkan suatu perbuatan yang diharamkan oleh Allah terhadap
keturunanku, dan orang yang meninggalkan sunnahku.”

Hadits tersebut terdapat dalam al-Jami’ ash-Shahih, jilid 4, hal. 397 (hadits 2154), dan juga
dalam al-Mustadrak, jilid 1, hal. 91 (hadits 102) / jilid 2, hal 571 (hadits 3941) / jilid 4, hal.
101 (hadits 7011).

HADITS KELIMA PULUH DELAPAN

Ad-Dailami dalam al-Afarad dan al-Khatib dalam al Muttafaq meriwayatkan meriwayatkan


sebuah hadits dari ‘Ali r.a., ia berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Enam kelompok
yang dilaknat oleh Allah Swt. dan setiap nabi yang mendoakannya akan dikabulkan:orang
yang menambahi Kitabullah, orang yang mengingkari qadar Allah Swt., orang yang
membenci sunnahku dan melakukan bid’ah, orang yang membenarkan suatu perbuatan yang
diharamkan oleh Allah terhadap keturunanku, orang yang menindas umatku dengan
kekuasaan untuk mengagungkan orang yang merendahkan Allah Swt. dan merendahkan
orang yang mengagungkan Allah Swt., dan orang Arab yang murtad setelah hijrahnya.”

Hadits tersebut diriwayatkan oleh ad-Dailami dalam al-Firdaus, jilid 2, hal. 332 (hadits 3498)
dengan menggunakan kata sab’ah (tujuh) dan sedikit perbedaan dalam redaksi hadits. Al-
Hakim juga memuatnya dalam al-Mustadrak, jilid 2, hal 573 (hadits 3945). Sementara ath-
Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, jilid 17, hal. 43 (hadits 98) meriwayatkannya dari hadits
‘Umar bin Sa’wa’ al-Yafi’i dengan kata sab’ah (tujuh).

HADITS KELIMA PULUH SEMBILAN

Al-Hakim dalam Tarikh-nya dan juga ad-Dailami meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Sa’id
r.a., ia berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Ada tiga hal yang barang siapa
menjaganya, pasti Allah akan menjaga agama dan dunianya, dan barang siapa
mengabaikannya, pasti Allah juga tidak akan melindunginya sedikitpun. Tiga hal tersebut
adalah kehormatan Islam, kehormatanku, dan kehormatan keturunanku.”

Hadits tersebut telah diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, jilid 3, hal.
126 (hadits 2881), dan juga dalam al-Mu’jam al-Ausath, jilid 1, hal. 162 (hadits 205).

HADITS KEENAM PULUH


Ad-Dailami meriwayatkan sebuah hadits dari ‘Ali r.a., ia berkata bahwa Rasulullah Saw.
bersabda, “Orang yang terbaik adalah orang Arab, dan orang Arab yang terbaik adalah dari
suku Quraisy, dam suku Quraisy yang terbaik adalah dari Bani Hasyim.”

Hadits tersebut terdapat dalam al-Firdaus bi Ma’tsur al-Khitab, jilid 2, hal. 178 (hadits
2892).

Akhirnya selesai sudah buku ini. Wallahu a’lam.

Shalawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada pemimpin kita Rasulullah Muhammad
Saw., seluruh keluarganya, dan juga sahabatnya.

Anda mungkin juga menyukai