Anda di halaman 1dari 52

Pedoman Penyelenggaraan

Pelayanan Persalinan 2020


Dwirani Amelia, SpOG
Outline
• Latar Belakang
• Ruang Lingkup Pedoman
• Standar Penyelenggaraan Pelayanan Persalinan
• Tim penolong persalinan
• Kompetensi Penolong persalinan
• Tempat persalinan
• Sistem rujukan
• Tingkat Pelayanan Persalinan
• Tingkat Pelayanan Neonatal
• Jenis dan skema rujukan persalinan
• Jejaring rujukan persalinan
• Indikator kinerja
Latar belakang
Tempat Kematian
Tenaga Penolong Persalinan Geografis
akomodasi

• Tempat Ibu hamil


• Penolong dan keluarga

• Rujukan JKN

Kualitas Pelayanan Persalinan


Ruang lingkup
• Lingkup Tata Kelola klinis:
• Fungsi manajemen, audit klinis, risiko klinis berbasis bukti,
peningkatan kinerja, pengelolaan keluhan, monitoring hasil
layanan, akreditasi
• Lingkup Tata Kelola manajemen:
• Penerapan fungsi manajemen yang transparan, akuntabel,
independent dan responsif
• Lingkup Tata Kelola Program:
• Pengaturan dan koordinasi di tingkat kab/kota dan propinsi
Standar Penyelenggaraan Pelayanan Persalinan

• Tim penolong persalinan


• Kompetensi Penolong persalinan
• Tempat persalinan
• Sistem rujukan
Tim Penolong Persalinan Tim Tugas
Dokter mengawal proses persalinan hingga
kelahiran bayi yang sehat serta ibu dalam
• IDEAL: dokter – bidan – keadaan sehat, dengan kemampuan
perawat mengenali, mengantisipasi potensi-potensi
penyulit dan memberikan tatalaksana yang
• Sub-ideal: dokter – bidan, tepat, berdasarkan data dan informasi
dokter - perawat, bidan – yang disediakan bidan dan perawat
bidan, bidan - perawat
Bidan tanggung jawab dalam memberikan
asuhan kebidanan sesuai kompetensi dan
kewenangannya, yaitu menolong proses
persalinan
Perawat memberikan asuhan keperawatan bagi
pemenuhan kebutuhan ibu melahirkan dan
neonatus.
Kompetensi Penolong Persalinan
• melakukan observasi sepanjang proses persalinan,
melahirkan bayi dan melakukan asuhan pasca persalinan
• Kompetensi dasar lain yang harus dimiliki TIM adalah:
• Resusitasi neonates
• Mengenali tanda awal komplikasi/penyulit selama persalinan dan
pasca persalinan
• Melakukan stabilisasi awal komplikasi/penyulit serta
kegawatdaruratan hingga proses perujukan bila dibutuhkan

Upaya Menjaga Kualitas


Level Pelayanan Persalinan
Level Pelayanan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Keterangan
Persalinan
Pelayanan Puskesmas Pelayanan dasar
level 1 Praktik Mandiri Bidan
Klinik Pratama
PMB
Pustu
Praktik Bidan Desa
Pelayanan Puskesmas Pelayanan dasar dan khusus
level 2 Klinik Pratama *
Klinik Utama *

Pelayanan Rumah Sakit ** Pelayanan Spesialistis


level 3
Pelayanan Rumah Sakit Rujukan Sekunder Pelayanan Multi Spesialistis dan
level 4 atau sub-spesialistis

Pelayanan level 5 Rumah Sakit Rujukan Tersier Pelayanan multi spesialistis dan
sub-spesialistis, kasus dengan
kompleksitas tinggi
* mampu PONED (memiliki tim yang ada dokter)
**memiliki dokter SpOG, SpA dan SpAn
LEVEL
Kualifikasi Level Pelayanan Persalinan
Kemampuan:
• Pengawasan persalinan menggunakan partograf
• Persalinan normal
• Perawatan rutin bayi baru lahir
• Resusitasi neonatus
• Inisiasi menyusu dini
• Pelayanan KB Pasca Persalinan (KBPP)
• Rawat gabung
• Mengenali dan melakukan stabilisasi awal pada kasus
kegawatdaruratan/komplikasi yang ditemukan dan melakukan rujukan
• Memiliki fasilitas untuk melakukan pemeriksaan darah dan urin meliputi
pemeriksaan Hb, golongan darah, glukoprotein urin yang tersedia 24 jam.
LEVEL
Kualifikasi Level Pelayanan Persalinan
Kemampuan Rujukan
• Stabilisasi pra-rujukan dan kemampuan rujukan jika diperlukan setiap
waktu:
• Berada dalam jejaring pelayanan persalinan di wilayahnya.
• Mempersiapkan berbagai mekanisme dan prosedur untuk pemindahan
pasien ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi, termasuk konsultasi langsung
2 arah.
• Sistem komunikasi yang terpercaya, dapat diandalkan, akurat dan
komprehensif di antara jejaring faskes, staf dan tim transport.
• Kemampuan untuk memulai dan mempertahankan pelatihan
berkelanjutan bagi tenaga kesehatannya dan program peningkatan kualitas
berkolaborasi dengan fasyankes lain dalam jejaringnya secara horizontal
maupun vertikal.
LEVEL
Kualifikasi Level Pelayanan Persalinan
Sumber Daya
• Setiap persalinan minimal ditolong oleh 2 orang terdiri dari, bidan – bidan
atau bidan – perawat
• Dokter bertugas sesuai kompetensi dan kewenangannya untuk konsultasi
• Dinas kesehatan kab/kota melakukan pembinaan dalam tatakelola program
dan tatakelola manajemen.
• Dokter spesialis obstetri dan dokter spesialis anak dalam jejaring rujukan
persalinan melakukan pembinaan tatakelola klinis dan tatakelola
manajemen.
• Terdapat pelaporan secara efektif dan berkelanjutan dengan Puskesmas
• Pemenuhan kebutuhan SDM, sarana prasarana, alat dan obat untuk
pelayanan persalinan mengacu pada standar yang berlaku.
LEVEL
Kualifikasi Level Pelayanan Persalinan
Kemampuan • Pengawasan persalinan menggunakan
partograf
• Pengawasan persalinan menggunakan
partograf • Interval kehamilan >10 tahun
• USG terbatas untuk membantu tindakan • Persalinan ≥4 kali
dalam kondisi kegawatdaruratan obstetrik • Riwayat obstetrik jelek (keguguran / gagal
kehamilan 1x) atau terdapat komplikasi
• Persalinan normal pada persalinan yang lalu (riwayat vakum /
• Persalinan pervaginam pada beberapa forsep, perdarahan pasca salin dan atau
faktor risiko seperti: transfusi)
• Usia ibu ≤16 tahun • Perawatan rutin bayi baru lahir
• Usia ibu ≥35 tahun • Resusitasi neonatus
• Anak terkecil ≤2 tahun • Inisiasi menyusu dini
• Terlalu lama punya anak pertama ≥4 tahun
• Rawat gabung
LEVEL
Kualifikasi Level Pelayanan Persalinan
Kemampuan Terkait Rujukan
• Stabilisasi pra rujukan dan kemampuan rujukan jika diperlukan setiap
waktu:
• Berada dalam jejaring pelayanan persalinan di wilayahnya
• Memiliki skema rujukan serta koordinasi dengan fasilitas pelayanan
kesehatan rujukan di tingkat berikut.
• Mempersiapkan berbagai mekanisme dan prosedur untuk pemindahan
pasien ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi, termasuk konsultasi langsung
2 arah.
• Sistem komunikasi yang terpercaya, dapat diandalkan, akurat dan
komprehensif di antara jejaring faskes, staf dan tim transport.
• Kemampuan untuk memulai dan mempertahankan pelatihan
berkelanjutan bagi tenaga kesehatannya dan program peningkatan kualitas
berkolaborasi dengan fasyankes lain dalam jejaringnya secara horizontal
maupun vertikal.
LEVEL
Kualifikasi Level Pelayanan Persalinan
Sumber Daya
• Terdapat tim : dokter umum, bidan dan perawat pada setiap shift-nya
• Tim dipimpin oleh dokter yang telah dibekali dengan kompetensi dalam
menangani kasus kegawat daruratan maternal dan neonatal dasar
• Tim dibekali dengan kompetensi tambahan sesuai dengan ketentuan
penyelenggaraan Puskesmas mampu PONED
• Dinas Kesehatan Kab/Kota melakukan pembinaan dalam tatakelola
program dan tatakelola manajemen.
• Dokter spesialis obstetri dan dokter spesialis anak dalam jejaring rujukan
persalinan melakukan pembinaan tatakelola klinis dan tatakelola
manajemen
• Terdapat koordinasi secara efektif dan berkelanjutan dengan jejaring
• Pemenuhan kebutuhan SDM, sarana prasarana, alat dan obat untuk
pelayanan persalinan mengacu pada standar yang berlaku.
LEVEL
Kualifikasi Level Pelayanan Persalinan
• Tempat pelayanan persalinan bagi kehamilan dengan potensi risiko
tinggi antepartum, intrapartum dan postpartum dan membutuhkan
penanganan spesialistik.
• Memiliki kemampuan untuk mendeteksi, melakukan stabilisasi
hingga penatalaksanaan definitif atau menginisiasi penatalaksanaan
dari masalah obstetri atau komplikasi neonatus pada periode
sebelum persalinan, intrapartum atau post partum yang tidak dapat
diduga sebelumnya sampai dengan pasien dapat dirujuk ke faskes
dengan level pelayanan lebih tinggi.
LEVEL
Kualifikasi Level Pelayanan Persalinan
Kemampuan
• USG Obstetri 24/7
• SC darurat 24/7
• Laboratorium, bank darah internal dan protocol transfuse
• Kemampuan untuk tatalaksana pencegahan morbiditas maternal seperti:
perdarahan obstetri, hipertensi dalam kehamilan, dan beberapa
kegawatdaruratan obstetrik lainnya
• Transportasi rujukan memadai
• Kolaborasi dengan FKRTL secara horizontal dan vertical
• Pelayanan intensif minimal HCU
LEVEL
Kualifikasi Level Pelayanan Persalinan
Sumber Daya
• Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dokter spesialis anak dan
Dokter spesialis anestesi
• Dokter umum,
• Bidan
• Perawat
LEVEL
Kualifikasi Level Pelayanan Persalinan
• Tempat pelayanan persalinan sesuai dengan fasilitas
kesehatan rujukan multi-spesialistis dan sub-spesialistis
ditambah kemampuan dalam melakukan perawatan kondisi
medis yang lebih kompleks, komplikasi obstetri serta
permasalahan pada janin
LEVEL
Kualifikasi Level Pelayanan Persalinan
Kemampuan • Beberapa kondisi yang dapat
• USG Dasar dan Lanjut, termasuk dilakukan di Faskes Pelayanan tingkat
pemeriksaan USG Doppler 4 adalah sama dengan yang dilakukan
• Pemeriksaan radiologi tambahan di tingkat di bawahnya ditambah
seperti echocardiografi, CT scan, MRI dengan kondisi yang kompleks seperti:
yang dapat diperlukan pada kasus • Kelainan jantung pada kehamilan
khusus pada janin • Plasenta previa pada bekas operasi sesar
• Tersedia ICU • ARDS dan gangguan pernapasan lainnya
• Memiliki pengaturan laboratorium, • Acute fatty liver pada kehamilan
bank darah internal dan kemampuan • Gangguan pembekuan darah
melakukan protokol transfusi • Gangguan autoimun dan hematologi
• Kemampuan berkolaborasi dengan kompleks
fasilitas kesehatan tingkat pertama • Preeklampsia perawatan konservatif
dan RS level dibawah dan diatasnya • Preeklampsia berat/eklampsia dengan
komplikasi
LEVEL
Kualifikasi Level Pelayanan Persalinan
Sumber Daya
• Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi
• Dokter spesialis anak sesuai dengan level rujukan neonatal
• Dokter sub-spesialis fetomaternal
• Dokter spesialis penunjang lain seperti dokter yang ahli dibidang critical
care, nefrologi, kardiologi, neurologi, penyakit dalam KHOM, bedah
urologi dan bedah digestif.
• Dokter umum,
• Bidan
• Perawat dan perawat intensive care
LEVEL
Kualifikasi Level Pelayanan Persalinan
• Tempat pelayanan persalinan dengan level kompetensi tertinggi,
dapat memberikan pelayanan sebagaimana level di bawahnya
ditambah kemampuan dalam melakukan perawatan kondisi medis
yang paling kompleks dan kondisi kritis ibu hamil dan janin pada
antepartum, intrapartum dan postpartum
LEVEL
Kualifikasi Level Pelayanan Persalinan
Kemampuan
• Kemampuan penatalaksanaan dan perawatan medis dan bedah pada
kondisi maternal yang kompleks
• Pelayanan obstetri intensif maupun non-intensif dalam perawatan dokter
SpOG dengan atau tanpa konsultan fetomaternal.
• Beberapa kondisi yang dapat dilakukan sebagaimana pada level pelayanan
di bawahnya ditambah kehamilan dengan kondisi yang lebih kompleks
seperti:
• Gangguan perlekatan plasenta / plasenta akreta
• Kelainan jantung berat
• Kelainan paru berat
• Kehamilan yang membutuhkan pembedahan jantung atau bedah saraf
• Komplikasi medis maupun akibat kehamilan yang melibatkan lebih dari 2
sistem organ
LEVEL
Kualifikasi Level Pelayanan Persalinan
Sumber Daya
• Dokter SpOG, SpA sesuai dengan level rujukan neonatal dan SpAn
• Dokter sub-spesialis fetomaternal dan sub-spesialis obstetri lainnya
• Dokter spesialis penunjang lain seperti dokter yang ahli dibidang
critical care, nefrologi, kardiologi, neurologi, penyakit dalam KHOM,
bedah urologi dan bedah digestif.
• Dokter umum,
• Bidan
• Perawat dan perawat intensive care
Tingkat Pelayanan Neonatus
FKTP à I A dan I B
Kompetensi tenaga kesehatan:
• Dokter: kompetensi dasar pelayanan neonatal.
• Bidan: asuhan persalinan normal, Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal (IA); plus PONED (IB)
• Perawat: asuhan perawatan neonataus normal, Kegawatdaruratan
Maternal Neonatal (IA); plus PONED (IB)
FKTP
Kapasitas/Kemampuan Pelayanan
• Adanya tim GADAR untuk Fasyankes yang berjarak tempuh ≤30 menit dari
RS rujukan KIA à kapasitas layanan neonatal tingkat IA
• Adanya tim GADAR dan kemampuan PONED untuk Fasyankes yang berjarak
tempuh >30 menit à kapasitas layanan neonatal tingkat IB
• Adanya kemampuan menolong persalinan normal, dengan taksiran berat
janin >2500 – <4000 gram atau usia kehamilan >37 – <42 minggu.
• Evaluasi dan perawatan pasca lahir neonatus bugar pasca resusitasi.
• Perawatan neonatal esensial pada neonatus sehat
• Identifikasi tanda bahaya pada neonatus
• Stabilisasi neonatus sakit sampai dilaksanakan proses rujukan ke RS dengan
tingkat layanan spesialistik.
FKRTL Sekunder à Tingkat IIA
• Memiliki tingkat kompetensi dan kapasitas layanan neonatal IB
ditambah:
Kompetensi tenaga kesehatan:
• Dokter: kompetensi spesialistik pelayanan neonatal à dokter
spesialis anak
• Bidan, sama dengan IB
• Perawat, sama dengan IB
FKRTL Sekunder à tingkat II A
Kapasitas atau kemampuan pelayanan:
• Adanya tim GADAR dan PONED di IGD dan unit layanan persalinan
• Adanya kemampuan menolong persalinan normal, dengan taksiran
berat janin >1800 – <4000 gram atau usia kehamilan >36 – <42
minggu.
• Evaluasi dan perawatan pasca lahir neonatus bugar pasca resusitasi.
• Perawatan neonatal esensial pada neonatus sehat
• Identifikasi tanda bahaya pada neonatus
• Stabilisasi neonatus sakit sampai dilaksanakan proses rujukan ke RS
dengan tingkat layanan spesialistik.
FKRTL Sekunder à tingkat II B
• Memiliki tingkat kompetensi dan kapasitas layanan neonatal IIA
ditambah:
• Kompetensi tenaga kesehatan:
• Dokter: PONEK, kompetensi spesialistik pelayanan neonatal dengan
kualifikasi tambahan di bidang neonatal dasar à dokter spesialis anak
STR-KT Neonatologi Dasar
• Bidan, sama dengan IB plus PONEK
• Perawat, sama dengan IB plus PONEK
FKRTL Sekunder à tingkat II B
Kapasitas atau kemampuan • Identifikasi tanda bahaya pada
pelayanan: neonatus
• Adanya tim GADAR dan
kemampuan PONED di IGD dan Unit • Stabilisasi neonatus sakit sampai
layanan persalinan dilaksanakan proses rujukan ke
• Adanya kemampuan menolong RS dengan tingkat layanan
persalinan pada bayi dengan spesialistik.
taksiran berat janin >1500 gram • PONEK
atau usia kehamilan >34 minggu.
• Evaluasi dan perawatan pasca lahir • Tatakelola klinis:
neonatus bugar pasca resusitasi. • Ventilasi non-invasif >96 jam
• Perawatan neonatal esensial pada • Ventilasi invasif ventilator
neonatus sehat konvensional ≤96 jam
• Akses vena perifer
FKRTL Tersier à tingkat IIIA
• Rujukan Regional.
• Memiliki tingkat kompetensi dan kapasitas layanan neonatal IIB
ditambah:
Kompetensi tenaga kesehatan:
• Dokter: PONEK, kompetensi spesialistik pelayanan neonatal dengan
kualifikasi tambahan di bidang neonatal lanjut à dokter spesialis
anak STR-KT Neonatologi lanjut
• Bidan, sama dengan IB plus PONEK
• Perawat, sama dengan IB plus PONEK, sertifikat pelatihan perawat
NICU
FKRTL Tersier à tingkat IIIA
Kapasitas atau kemampuan • Identifikasi tanda bahaya pada
pelayanan: neonatus
• Adanya tim GADAR dan
kemampuan PONED di IGD dan Unit • Stabilisasi neonatus sakit sampai
layanan persalinan dilaksanakan proses rujukan ke
• Adanya kemampuan menolong RS dengan tingkat layanan
persalinan pada bayi dengan spesialistik.
taksiran berat janin >1250 gram • PONEK
atau usia kehamilan >32 minggu.
• Evaluasi dan perawatan pasca lahir • Tatakelola klinis:
neonatus bugar pasca resusitasi. • Ventilasi invasif ventilator
• Perawatan neonatal esensial pada konvensional
neonatus sehat • Akses vena sentral
• Kasus bedah neonatal sederhana
FKRTL Tersier à tingkat IIIB
Rujukan provinsi non pendidikan.
Memiliki tingkat kompetensi dan kapasitas layanan
neonatal IIIA ditambah:
• Kompetensi tenaga kesehatan:
• Dokter: spesialis anak dengan kualifikasi tambahan
Neonatologi lanjut, atau konsultan neonatologi (Sp2)
• Bidan, sama dengan IB plus PONEK
• Perawat, sama dengan IB plus PONEK, kompetensi
tambahan NICU
FKRTL Tersier à tingkat IIIB
Kapasitas atau kemampuan • Identifikasi tanda bahaya pada
pelayanan: neonatus
• Adanya tim GADAR dan
kemampuan PONED di IGD dan Unit • Stabilisasi neonatus sakit sampai
layanan persalinan dilaksanakan proses rujukan ke
• Adanya kemampuan menolong RS dengan tingkat layanan
persalinan pada bayi dengan spesialistik.
taksiran berat janin >1000 gram • PONEK
atau usia kehamilan >28 minggu.
• Evaluasi dan perawatan pasca lahir • Tatakelola klinis:
neonatus bugar pasca resusitasi. • Ventilasi invasif ventilator
• Perawatan neonatal esensial pada konvensional
neonatus sehat • Akses vena sentralK
• kasus bedah neonatal kompleks
FKRTL Tersier à tingkat IIIC
Rujukan provinsi pendidikan.
Memiliki tingkat kompetensi dan kapasitas layanan
neonatal IIIB ditambah:
• Kompetensi tenaga kesehatan:
• Dokter: spesialis anak dengan kualifikasi tambahan
Neonatologi lanjut, atau konsultan neonatologi (Sp2)
• Bidan, sama dengan IB plus PONEK
• Perawat, sama dengan IB plus PONEK, kompetensi
tambahan NICU
FKRTL Tersier à tingkat IIIC
Kapasitas atau kemampuan pelayanan: • Identifikasi tanda bahaya pada
• Adanya tim GADAR dan kemampuan neonatus
PONED di IGD dan Unit layanan • Stabilisasi neonatus sakit sampai
persalinan dilaksanakan proses rujukan ke RS
• Adanya kemampuan menolong dengan tingkat layanan spesialistik.
persalinan pada bayi dengan taksiran
berat janin >1000 gram atau usia • PONEK
kehamilan >28 minggu. • Tatakelola klinis:
• Evaluasi dan perawatan pasca lahir • Ventilasi invasif ventilator konvensional
neonatus bugar pasca resusitasi. • Akses vena sentral
• Perawatan neonatal esensial pada • Kasus bedah neonatal kompleks
neonatus sehat • Kasus bedah jantung sederhana tanpa
• Identifikasi tanda bahaya pada ECMO
neonatus
FKRTL Tersier à tingkat IIID
• RS pusat pelayanan neonatal nasional.
• Memiliki tingkat kompetensi dan kapasitas layanan
neonatal IIIC ditambah:
• Kompetensi tenaga kesehatan:
• Dokter: spesialis anak dengan kualifikasi tambahan
Neonatologi lanjut, atau konsultan neonatologi (Sp2)
• Bidan, sama dengan IB plus PONEK
• Perawat, sama dengan IB plus PONEK, kompetensi
tambahan NICU
FKRTL Tersier à tingkat IIID
Kapasitas atau kemampuan • Identifikasi tanda bahaya pada
pelayanan: neonatus
• Adanya tim GADAR dan • Stabilisasi neonatus sakit sampai
kemampuan PONED di IGD dan Unit dilaksanakan proses rujukan ke RS
layanan persalinan
dengan tingkat layanan spesialistik.
• Adanya kemampuan menolong
persalinan pada bayi dengan • PONEK
taksiran berat janin >1000 gram • Tatakelola klinis:
atau usia kehamilan >28 minggu.
• Ventilasi invasif ventilator
• Evaluasi dan perawatan pasca lahir konvensional
neonatus bugar pasca resusitasi. • Akses vena sentral
• Perawatan neonatal esensial pada • Kasus bedah neonatal kompleks
neonatus sehat • Kasus bedah jantung kompleks dengan
ECMO
Jenis dan Skema Rujukan
Persalinan
Jenis skema Penjelasan
rujukan
Rujukan Primer Sebuah keadaan dimana ibu membutuhkan rujukan, baik konsultasi maupun
tatalaksana lebih lanjut di fasilitas pelayanan kesehatan layanan persalinan tingkat 1
atau 2, berupa SDM, sarana prasarana, penunjang diagnosis dan obat-obatan
Rujukan Sebuah keadaan dimana ibu membutuhkan konsultasi dan atau penatalaksanaan
lebih lanjut dengan level pelayanan spesialistis berdasarkan penilaian bidan/dokter
Konsultasi dari pelayanan persalinan level 1 dan 2 yang menangani sebelumnya. Jika kondisi
memungkinkan, maka ibu akan mendapatkan manfaat dari jejaring rujukan
pelayanan persalinan, dimana fasyankes pelayanan tingkat 3 akan bekerjasama
dengan pelayanan tingkat 2 dalam mengelola pasien.
Rujukan adalah sebuah keadaan dimana ibu membutuhkan rujukan transfer untuk
mendapatkan penatalaksanaan selanjutnya di tingkat pelayanan yang lebih tinggi,
Transfer atau ke tingkat pelayanan yang sederajat pada keadaan dimana fasyankes semula
mengalami kendala dalam pemberian layanan. sesuai dengan penilaian
bidan/dokter dari tingkat pelayanan yang lebih rendah berdasarkan kriteria yang
ada.
Rujukan adalah sebuah keadaan dimana ibu membutuhkan rujukan emergensi segera, untuk
segera mendapatkan tatalaksana di tingkat pelayanan yang lebih tinggi sesuai
Emergensi dengan penilaian bidan/dokter yang menangani di tingkat pelayanan yang lebih
rendah, sesuai dengan kriteria yang ada
Rujukan
Transfer
Rujukan
Emergensi
Indikator Kinerja
Maternal
• % ibu hamil dengan PEB atau Eklampsia yang mendapatkan
MgSO4
• % ibu melahirkan yang mendapatkan suntikan oksitosin 10U
IM segera setelah bayi lahir
• % persalinan lama yang terjadi
• Jumlah kejadian stillbirth intra partum
• % readmisi ibu nifas akibat infeksi
Neonatal
• % fasyankes yang memiliki alat C-PAP yang berfungsi
• % neonatus yang mendapatkan asuhan esensial bayi baru
lahir (dikeringkan segera setelah lahir, dilakukan skin-to-skin
kontak dengan ibu, menunda klem tali pusat setidaknya
selama 1 menit serta mendapatkan inisiasi menyusu dini)
• % fasyankes yang memberikan perawatan metode kanguru
• Neonatal mortality rate dikelompokkan berdasar BBL,
>4000g, 2500-3999g, 2000-2499g, 1599-1999 g
Indikator Umum
• % kematian ibu yang dilakukan kajian di fasyankes
• % kematian neonatus yang dilakukan kajian di Fasyankes
• % kasus rujukan yang dilakukan kajian di fasyankes
• % fasyankes yang dilengkapi dengan sistem pencegahan dan
pengendalian infeksi yang baik
• Ketersediaan bank darah
• % fasyankes dengan air bersih mengalir
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai