Anda di halaman 1dari 33

BAB VII

Gelombang Elektromagnetik

Dalam bab ini, kamu akan mempelajari:

7.1 Pengertian Gelombang ElektromagnetiK


7.2 Sifat Gelombang Elektromagnetik
7.3 Macam Macam Gelombang Elektromagnetik
7.4 Rumus Gelombang Elektromagnetik
7.5 Contoh Spektrum Elektromagnetik
7.6 Penerapan Gelombang Elektromagnetik Dalam Kehidupan Sehari-Hari
7.7 Aplikasi Dan Manfaatnya Gelombang Elektromagnetik Pada Kehidupan Sehari-Hari

I.1 Pengertian gelombang elektromagnetik

Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak


ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter
yang bisa diukur, yaitu: panjang gelombang/wavelength, frekuensi, amplitude/amplitude,
kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak
antara dua puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu
satuan waktu.
Frekuensi tergantung dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena kecepatan energi
elektromagnetik adalah konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang dan frekuensi
berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah frekuensinya, dan
semakin pendek suatu gelombang semakin tinggi frekuensinya.

Energi elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, oleh semua masa di alam semesta pada
level yang berbedabeda. Semakin tinggi level energi dalam suatu sumber energi, semakin
rendah panjang gelombang dari energi yang dihasilkan, dan semakin tinggi frekuensinya.
Perbedaan karakteristik energi gelombang digunakan untuk mengelompokkan energi
elektromagnetik.

Menurut Christian Huygens (1629-1695) seorang ilmuwan berkebangsaan Belanda, menyatakan


bahwa cahaya pada dasarnya sama dengan bunyi dan berupa gelombang. Perbedaan cahaya
dan bunyi hanya terletak pada panjang gelombang dan frekuensinya. Pada teori ini Huygens
menganggap bahwa setiap titik pada sebuah muka gelombang dapat dianggap sebagai sebuah
sumber gelombang yang baru dan arah muka gelombang ini selalu tegak lurus tehadap muka
gelombang yang bersangkutan.

Pada teori Huygens ini peristiwa pemantulan, pembiasan, interferensi, ataupun difraksi cahaya
dapat dijelaskan secara tepat, namun dalam teori Huygens ada kesulitan dalam penjelasan
tentang sifat cahaya yang merambat lurus.

Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh
James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika medan
elektromagnetik (bahasa Inggris: A dynamical theory of the electromagnetic field), berdasarkan
hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865.

Percobaan James Clerk Maxwell (1831 – 1879) seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris
(Scotlandia) menyatakan bahwa cepat rambat gelombang elektromagnetik sama dengan cepat
rambat cahaya yaitu 3×108 m/s, oleh karena itu Maxwell berkesimpulan bahwa cahaya
merupakan gelombang elektromagnetik. Kesimpulan Maxwell ini di dukung oleh :

 Seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman, Heinrich Rudolph Hertz (1857 – 1894) yang
membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik merupakan gelombang tranversal.Hal
ini sesuai dengan kenyataan bahwa cahaya dapat menunjukkan gejala polarisasi.

 Percobaan seorang ilmuwan berkebangsaan Belanda, Peter Zeeman (1852 – 1943) yang
menyatakan bahwa medan magnet yang sangat kuat dapat berpengaruh terhadap
berkas cahaya.

 Percobaan Stark (1874 – 1957), seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman yang


mengungkapkan bahwa medan listrik yang sangat kuat dapat mempengaruhi berkas
cahaya.

Inti teori Maxwell mengenai gelombang elektromagnetik adalah:


a. Perubahan medan listrik dapat menghasilkan medan magnet.
b. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik.

Percobaan-percobaan yang teliti membawa kesimpulan :

1. Pola gelombang elektromagnetik sama dengan pola gelombang transversal dengan vektor
perubahan medan listrik tegak lurus pada vektor perubahan medan magnet.

2. Gelombang elektromagnetik menunjukkan gejala-gejala pemantulan, pembiasan, difraksi,


polarisasi seperti halnya pada cahaya.

3. Diserap oleh konduktor dan diteruskan oleh isolator.

Gelombang elektromagnetik lahir sebagai paduan daya imajinasi dan ketajaman akal pikiran
berlandaskan keyakinan akan keteraturan dan kerapian aturan-aturan alam.

Hasil-hasil percobaan yang mendahuluinya telah mengungkapkan tiga aturan gejala kelistrikan ,
antara lain sebagai berikut.

 Hukum Coulomb : Muatan listrik menghasilkan medan listrik yang kuat.


 Hukum Biot-Savart : Aliran muatan (arus) listrik menghasilkan medan magnet
disekitarnya.
 Hukum Faraday : Perubahan medan magnet (B) dapat menimbulkan medan listrik
(E).

I.2 Sifat Gelombang Elektromagnetik

 Perubahan medan listrik dan medan magnet terjadi pada saat yang bersamaan.
 Arah medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus.
 Kuat medan listrik dan magnet besarnya berbanding lurus satu dengan yang lain, yaitu
menurut hubungan E = c.B.
 Arah perambatan gelombang elektromagnetik selalu tegak lurus arah medan listrik
dan medan magnet.
 Gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam ruang hampa.
 Gelombang elektromagnetik merambat dengan laju yang hanya bergantung pada sifat-
sifat listrik dan magnet medium.
 Laju rambat gelombang elektromagnetik dalam ruang hampa merupakan tetapan
umum dan nilainyac = 3 x 108 m/s.
 Gelombang elektromagnetik adalah berupa gelombang transversal.
 Gelombang elektromagnetik dapat mengalami proses pemantulan,
pembiasan, polarisasi, interferensi, dan difraksi (lenturan).

Cahaya yang tampak oleh mata bukan semata jenis yang memungkinkan radiasi
elektromagnetik. Pendapat James Clerk Maxwell menunjukkan bahwa gelombang
elektromagnetik lain, berbeda dengan cahaya yang tampak oleh mata dalam dia punya panjang
gelombang dan frekuensi, bisa saja ada. Kesimpulan teoritis ini secara mengagumkan diperkuat
oleh Heinrich Hertz, yang sanggup menghasilkan dan menemui kedua gelombang yang tampak
oleh mata yang diramalkan oleh Maxwell itu.

Beberapa tahun kemudian Guglielmo Marconi memperagakan bahwa gelombang yang tak
terlihat mata itu dapat digunakan buat komunikasi tanpa kawat sehingga menjelmalah apa yang
namanya radio itu. Kini, kita gunakan juga buat televisi, sinar X, sinar gamma, sinar infra, sinar
ultraviolet adalah contoh-contoh dari radiasi elektromagnetik. Semuanya bisa dipelajari lewat
hasil pemikiran Maxwell.

7. 3 Macam-Macam Gelombang Elektromagnetik

1. Gelombang radio

Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek
bermuatan listrik dari gelombang osilator (gelombang pembawa) dimodulasi dengan gelombang
audio (ditumpangkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang
radio (RF) pada suatu spektrum elektromagnetik, dan radiasi elektromagnetiknya bergerak
dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.

2. Gelombang Mikro (Micro Wave)

Gelombang Mikro (Micro Wave) adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super
tinggi (Super High Frequency) yaitu diatas 3 GHz (3×109 Hz)

Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, akan muncul efek pemanasan pada benda
tersebut. Jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro, makanan menjadi panas dan masak
dalam waktu singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam oven microwave.

Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada radar. Radar digunakan untuk mencari dan
menentukan jejak suatu benda dengan gelombang mikro denganfrekuensi sekitar 1010 Hz.

3. Sinar Inframerah (Infra Red)

Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya
tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya (dari bahasa Latin infra,
“bawah”), merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi
inframerah memiliki jangkauan tiga “order” dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm
dan 1 mm. Inframerah ditemukan secara tidak sengaja oleh Sir William Herschell, astronom
kerajaan Inggris ketika ia sedang mengadakan penelitian mencari bahan penyaring optik yang
akan digunakan untuk mengurangi kecerahan gambar matahari dalam tata surya teleskop.

7.4 Rumus Gelombang Elektromagnetik


Maxwell menyatakan bahwa kecepatan gelombang elektromagnetik memenuhi persamaan :

Persamaan Kecepatan Gelombang Elektromagnetik

Dari rumus diatas ternyata kecepatan perambatan gelombang elektromagnetik bergantung


pada permitivitas listrik dan permeabilitas magnetik medium. Maka, secara umum persamaan
kecepatan perambatan gelombang elektromagnetik untuk berbagai medium adalah:

 TEORI MAXWELL
Konsep yang bisa menjelaskan fenomena ini adalah konsep gelombang elektromagnetik. Dan,
konsep gelombang elektromagnetik ternyata sangat luas tidak hanya berkaitan dengan TV atau
ponsel saja, melainkan banyak aplikasi lain yang bisa sering kita temukan sehari-hari di sekitar
kita. Aplikasi tersebut meliputi microwave, radio, radar, atau sinar-x.Dua hukum dasarnya
adalah yang menghubungkan gejala kelistrikan dan kemagnetan.

Pertama, arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Ini dikenal sebagai
gejala induksi magnet. Peletak dasar konsep ini adalah Oersted yang telah menemukan gejala
ini secara eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnet
dikenal sebagai Hukum Ampere.

Michael Faraday, penemu induksi elektromagnetik


Kedua, medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi)
medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala induksi elektromagnet.
Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen oleh Michael Faraday dan
dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry. Hukum induksi elektromagnet sendiri kemudian
dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry.

Dari kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan mempertimbangkan konsep simetri
yang berlaku dalam hukum alam, James Clerk Maxwell mengajukan suatu usulan. Usulan yang
dikemukakan Maxwell, yaitu bahwa jika medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat
menghasilkan medan listrik maka hal sebaliknya boleh jadi dapat terjadi. Dengan demikian
Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan
(menginduksi) medan magnet. Usulan Maxwell ini kemudian menjadi hukum ketiga yang
menghubungkan antara kelistrikan dan kemagnetan.

James Clerk Maxwell peletak dasar teori gelombang elektromagnetik


Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan
medan magnet. Prinsip ketiga ini yang dikemukakan oleh Maxwell pada dasarnya merupakan
pengembangan dari rumusan hukum Ampere. Oleh karena itu, prinsip ini dikenal dengan nama
Hukum Ampere-Maxwell.

Jika proses ini berlangsung secara kontinu maka akan dihasilkan medan magnet dan medan
listrik secara kontinu. Jika medan magnet dan medan listrik ini secara serempak merambat
(menyebar) di dalam ruang ke segala arah maka ini merupakan gejala gelombang. Gelombang
semacam ini disebut gelombang elektromagnetik karena terdiri dari medan listrik dan medan
magnet yang merambat dalam ruang.

Pada mulanya gelombang elektromagnetik masih berupa ramalan dari Maxwell yang dengan
intuisinya mampu melihat adanya pola dasar dalam kelistrikan dan kemagnetan, sebagaimana
telah dibahas di atas. Kenyataan ini menjadikan J C Maxwell dianggap sebagai penemu dan
perumus dasar-dasar gelombang elektromagnetik.

Teori Maxwell tentang listrik dan magnet meramalkan adanya gelombang elektromgnetik
Beberapa kaidah tentang kemagnetan dan kelistrikan yang mendukung perkembangan konsep
gelombang elektromagnetik antara lain:

1. Hukum Coulomb mengemukakan : “Muatan listrik statik dapat menghasilkan


medan listrik.”.
2. Hukum Biot & Savart mengemukakan : “Aliran muatan listrik (arus listrik) dapat
menghasilkan medan magnet”.
3. Hukum Faraday mengemukakan : “Perubahan medan magnet dapat menghasilkan
medan listrik”.

Berdasarkan Hukum Faraday, Maxwell mengemukakan hipotesa sebagai berikut:


”Perubahan medan listrik dapat menimbulkan medan magnet”. Hipotesa ini sudah teruji dan
disebut dengan Teori Maxwell. Inti teori Maxwell mengenai gelombang elektromagnetik adalah:

1. Perubahan medan listrik dapat menghasilkan medan magnet.


2. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik. Cepat rambat gelombang
elektromagnetik (c) tergantung dari permitivitas (e) dan permeabilitas (μ) zat.

Menurut Maxwell, kecepatan rambat gelombang elektromagnetik dirumuskan sebagai berikut:

Persamaan Kecepatan Gelombang Elektromagnetik

Dari rumus diatas ternyata kecepatan perambatan gelombang elektromagnetik bergantung


pada permitivitas listrik dan permeabilitas magnetik medium. Maka, secara umum persamaan
kecepatan perambatan gelombang elektromagnetik untuk berbagai medium adalah:
Ternyata perubahan medan listrik menimbulkan medan magnet yang tidak tetap besarannya
atau berubah-ubah. Sehingga perubahan medan magnet tersebut akan menghasilkan lagi
medan listrik yang berubah-ubah.

Proses terjadinya medan listrik dan medan magnet berlangsung secara bersama-sama dan
menjalar kesegala arah. Arah getar vektor medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus.
Jadi gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dihasilkan dari perubahan medan
magnet dan medan listrik secara berurutan, dimana arah getar vektor medan listrik dan medan
magnet saling tegak lurus.

Bila dalam kawat PQ terjadi perubahan-perubahan tegangan


baik besar maupun arahnya, maka dalam kawat PQ elektron bergerak bolak-balik, dengan kata
lain dalam kawat PQ terjadi getaran listrik. Perubahan tegangan menimbulkan perubahan
medan listrik dalam ruangan disekitar kawat, sedangkan perubahan arus listrik menimbulkan
perubahan medan magnet. Perubahan medan listrik dan medan magnet itu merambat ke
segala jurusan.

Karena rambatan perubahan medan magnet dan medan listrik secara periodik maka rambatan
perubahan medan listrik dan medan magnet lazim disebut gelombang elektromagnetik. (GEM)

Percobaan-percobaan yang teliti membawa kesimpulan :


Pola gelombang elektromagnetik sama
dengan pola gelombang transversal dengan vektor perubahan medan listrik tegak lurus pada
vektor perubahan medan magnet.

1. Gelombang elektromagnetik menunjukkan gejala-gejala pemantulan, pembiasan,


difraksi, polarisasi seperti halnya pada cahaya.
2. Diserap oleh konduktor dan diteruskan oleh isolator.

Ramalan Maxwell tentang gelombang elektromagnetik ternyata benar-benar terbukti. Adalah


Heinrich Hertz yang membuktikan adanya gelombang elektromagnetik melalui eksperimennya.
Eksperimen Hertz sendiri berupa pembangkitan gelombang elektromagnetik dari sebuah dipol
listrik (dua kutub bermuatan listrik dengan muatan yang berbeda, positif dan negatif yang
berdekatan) sebagai pemancar dan dipol listrik lain sebagai penerima. Antena pemancar dan
penerima yang ada saat ini menggunakan prinsip seperti ini.

 PERCOBAAN HERTZ TENTANG GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

Heinrich Hertz adalah orang yang pertama kali menguji hipotesis Maxwell mengenai gelombang
elektromagnetik. Eksperimen Hertz telah membuktikan kebenaran hipotesis Maxwell. Maka
akhirnya nama beliau ditetapkan sebagai satuan frekuensi dalam SI yaitu HERTZ (Hz).

Melalui eksperimennya ini Hertz berhasil membangkitkan gelombang elektromagnetik dan


terdeteksi oleh bagian penerimanya. Eksperimen ini berhasil membuktikan bahwa gelombang
elektromagnetik yang awalnya hanya berupa rumusan teoritis dari Maxwell, benar-benar ada
sekaligus mengukuhkan teori Maxwell tentang gelombang elektromagnetik.

7.5 Contoh Spektrum elektromagnetik:

 Gelombang Radio
Gelombang radio dikelompokkan menurut panjang gelombang atau frekuensinya. Jika panjang
gelombang tinggi, maka pasti frekuensinya rendah atau sebaliknya. Frekuensi gelombang radio
mulai dari 30 kHz ke atas dan dikelompokkan berdasarkan lebar frekuensinya. Gelombang radio
dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat melalui kawat-kawat penghantar.
Muatan-muatan ini dibangkitkan oleh rangkaian elektronika yang disebut osilator.

Gelombang radio ini dipancarkan dari antena dan diterima oleh antena pula. Kamu tidak dapat
mendengar radio secara langsung, tetapi penerima radio akan mengubah terlebih dahulu energi
gelombang menjadi energi bunyi.

 Gelombang mikro
Gelombang mikro (mikrowaves) adalah gelombang radio dengan frekuensi paling tinggi yaitu
diatas 3 GHz. Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, maka akan muncul efek
pemanasan pada benda itu. Jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro, maka makanan
menjadi panas dalam selang waktu yang sangat singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam
microwave oven untuk memasak makanan dengan cepat dan ekonomis.

Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada pesawat RADAR (Radio Detection and Ranging)
RADAR berarti mencari dan menentukan jejak sebuah benda dengan menggunakan gelombang
mikro. Pesawat radar memanfaatkan sifat pemantulan gelombang mikro. Karena cepat rambat
glombang elektromagnetik c = 3 X 108 m/s, maka dengan mengamati selang waktu antara
pemancaran dengan penerimaan.

Antena radar dapat berputar ke segala arah yang dapat berfungsi sebagai pemancar dan
sekaligus pemancar gelombang elektromagnetik. Apabila selang waktu pengiriman pulsa ke
sasaran dan penerimaan pulsa pantulan dari sasaran adalah ▲t, maka jarak sasaran ke
pusatradar s dapat ditentukan dengan rumus:

s = c▲t

 Sinar Inframerah
Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011Hz sampai 1014 Hz atau daerah panjang
gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm. jika kamu memeriksa spektrum yang dihasilkan oleh
sebuah lampu pijar dengan detektor yang dihubungkan pada miliampermeter, maka jarum
ampermeter sedikit diatas ujung spektrum merah. Sinar yang tidak dilihat tetapi dapat dideteksi
di atas spektrum merah itu disebut radiasi inframerah.

Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul yang bergetar karena benda
diipanaskan. Jadi setiap benda panas pasti memancarkan sinar inframerah. Jumlah sinar
inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu dan warna benda.
 Sinar Tampak/ Cahaya
Sinar tampak atau cahaya adalah sinar yang dapat membantu penglihatan kita . Perbedaan
sensasi pada mata akibat cahaya yang berbeda frekuensi atau panjang gelombangnya akan
menimbulkan warna yang berbeda. Spektrum warna cahaya berdasarkan urutan kenaikan
panjang gelombang adalah :

 Ungu (390nm-455nm)
 Biru (455nm-492nm)
 Hijau (492nm-577nm)
 Kuning (577nm-597nm)
 Jingga (597nm-622nm)
 Merah (622nm-780nm)

 Sinar ultraviolet
Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1015 Hz sampai 1016 Hz atau dalam
daerah panjang gelombagn 10-8 m 10-7 m. gelombang ini dihasilkan oleh atom dan molekul
dalam nyala listrik. Matahari adalah sumber utama yang memancarkan sinar ultraviolet
dipermukaan bumi,lapisan ozon yang ada dalam lapisan atas atmosferlah yang berfungsi
menyerap sinar ultraviolet dan meneruskan sinar ultraviolet yang tidak membahayakan
kehidupan makluk hidup di bumi.

 Sinar X
Sinar X mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz . panjang gelombangnya sangat pendek
yaitu 10 cm sampai 10 cm. meskipun seperti itu tapi sinar X mempunyai daya tembus kuat,
dapat menembus buku tebal, kayu tebal beberapa sentimeter dan pelat aluminium setebal 1
cm.

 Sinar Gamma
Sinar gamma mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz atau panjang gelombang antara
10 cm sampai 10 cm. Daya tembus paling besar, yang menyebabkan efek yang serius jika diserap
oleh jaringan tubuh.
7.6 Penerapan gelombang elektromagnetik dalam kehidupan
sehari- hari :

 Radio
Radio energi adalah bentuk level energi elektromagnetik terendah, dengan kisaran panjang
gelombang dari ribuan kilometer sampai kurang dari satu meter. Penggunaan paling banyak
adalah komunikasi, untuk meneliti luar angkasa dan sistem radar. Radar berguna untuk
mempelajari pola cuaca, badai, membuat peta 3D permukaan bumi, mengukur curah hujan,
pergerakan es di daerah kutub dan memonitor lingkungan. Panjang gelombang radar berkisar
antara 0.8 – 100 cm.

 Microwave
Panjang gelombang radiasi microwave berkisar antara 0.3 – 300 cm. Penggunaannya terutama
dalam bidang komunikasi dan pengiriman informasi melalui ruang terbuka, memasak, dan
sistem PJ aktif. Pada sistem PJ aktif, pulsa microwave ditembakkan kepada sebuah target dan
refleksinya diukur untuk mempelajari karakteristik target. Sebagai contoh aplikasi adalah
Tropical Rainfall Measuring Mission’s (TRMM) Microwave Imager (TMI), yang mengukur
radiasi microwave yang dipancarkan dari Spektrum elektromagnetik Energi elektromagnetik
atmosfer bumi untuk mengukur penguapan, kandungan air di awan dan intensitas hujan.

 Infrared
Kondisi-kondisi kesehatan dapat didiagnosis dengan menyelidiki pancaran inframerah dari
tubuh. Foto inframerah khusus disebut termogram digunakan untuk mendeteksi masalah
sirkulasi darah, radang sendi dan kanker. Radiasi inframerah dapat juga digunakan dalam alarm
pencuri. Seorang pencuri tanpa sepengetahuannya akan menghalangi sinar dan
menyembunyikan alarm. Remote control berkomunikasi dengan TV melalui radiasi sinar
inframerah yang dihasilkan oleh LED ( Light Emiting Diode ) yang terdapat dalam unit, sehingga
kita dapat menyalakan TV dari jarak jauh dengan menggunakan remote control.
 Ultraviolet
Sinar UV diperlukan dalam asimilasi tumbuhan dan dapat membunuh kuman-kuman penyakit
kulit.

 Sinar X
Sinar X ini biasa digunakan dalam bidang kedokteran untuk memotret kedudukan
tulang dalam badan terutama untuk menentukan tulang yang patah. Akan tetapi penggunaan
sinar X harus hati-hati sebab jaringan sel-sel manusia dapat rusak akibat penggunaan sinar X
yang terlalu lama.

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa begitu besar peranan gelombang
elektromagnetik yang bermanfaat dalam kehidupan kita sehari-hari, tanpa kita sadari
keberadaannya.

Spektrum elektromagnetik adalah rentang semua radiasi elektromagnetik yang mungkin.


Spektrum elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang gelombang, frekuensi, atau tenaga
per foton. Spektrum ini secara langsung berkaitan :

* Panjang gelombang dikalikan dengan frekuensi ialah kecepatan cahaya: 300 Mm/s, yaitu
300 MmHz

* Energi dari foton adalah 4.1 feV per Hz, yaitu 4.1µeV/GHz

* Panjang gelombang dikalikan dengan energy per foton adalah 1.24 µeVm

Spektrum elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa daerah yang terentang dari sinar
gamma gelombang pendek berenergi tinggi sampai pada gelombang mikro dan gelombang radio
dengan panjang gelombang sangat panjang. Pembagian ini sebenarnya tidak begitu tegas dan
tumbuh dari penggunaan praktis yang secara historis berasal dari berbagai macam metode
deteksi.

Biasanya dalam mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik dinyatakan dalam


elektronvolt untuk foton berenergi tinggi (di atas 100 eV), dalam panjang gelombang untuk
energi menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah (? = 0,5 mm). Istilah “spektrum
optik” juga masih digunakan secara luas dalam merujuk spektrum elektromagnetik, walaupun
sebenarnya hanya mencakup sebagian rentang panjang gelombang saja (320 – 700 nm)[1].

Dan beberapa contoh spektrum elektromagnetik seperti :

Radar
(Radio Detection And Ranging),digunakan sebagai pemancar dan penerima gelombang.
Infra Merah
Dihasilkan dari getaran atom dalam bahan dan dimanfaatkan untuk mempelajari struktur
molekul

Sinar tampak
mempunyai panjang gelombang 3990 Aº – 7800 Aº.

Ultra ungu
dimanfaatkan untuk pengenalan unsur suatu bahan dengan teknik spektroskopi.

7.7 Aplikasi Dan Manfaatnya Gelombang Elektromagnetik


pada Kehidupan Sehari-hari

Beberapa contoh aplikasi gelombang elektromagnetik pada kehidupan sehari-hari diuraikan


sebagai berikut :

Sebuah teleskop infra merah Space Infrared Telescope Facility (SIRTF) atau Fasilitas Teleskop
Infra Merah Ruang Angkasa. SIRTF adalah sistem peneropongan bintang keempat yang
diluncurkan NASA. Sebelumnya badan angkasa luar Amerika Sserikat itu telah meluncurkan
Teleskop Angkasa Hubble, diorbitkan pesawat ulang alik tahun 1990; Gamma Ray Observatory,
diluncurkan tahun 1991; dan Chandra X-Ray Observatory diluncurkan tahun 1999.
Masing-masing sistem peneropongan itu digunakan untuk mengamati cahaya-cahaya dengan
warna yang berbeda, yang tidak dapat dilihat dari permukaan Bumi. Masing-masing sistem juga
memiliki fungsi berbeda satu dengan lainnya.

Dengan Teleskop Hubble, para peneliti mencari obyek “paling merah” yang berarti jaraknya
sangat jauh. Dengan SIRTF akan bisa melihat populasi bintang di dalam obyek sangat jauh
tersebut karena SIRTF akan bekerja dalam gelombang cahaya infra merah.

Sebelum itu pada tahun 1983 kerja sama antara Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris telah
meluncurkan IRAS (the Infrared Astronomical Satellite) atau Satelit Astronomi Inframerah, yang
juga masih berfungsi sampai dengan sekarang.

 Diagnosa Menggunakan sinar X


Patah tulang, penyakit dalam dapat dideteksi dan didiagnosa oleh dokter dengan akurat dengan
bantuan sinar X atau sinar Röntgen.

Sejak ditemukan sinar X pada tahun 1895 oleh Wilhelm Conrad Röntgen , dunia medis
mendapatkan kemajuan pesat untuk mengobati penyakit dalam atau sakit patah tulang. Dengan
hasil images film sinar X tim dokter mendapat informasi jelas bagian mana yang harus
mendapatkan penanganan.

 Teleskop Radio

Teleskop radio untuk menangkap gelombang radio dan mendeteksi sinyal-sinyal lain (pulsar)
dari angkasa luar. Penemuan gelombang radio yang datang dari angkasa luar dan berhasil
dideteksi di bumi oleh Karl Jansky seorang insinyur listrik dari laboratorium Telepon Bell pada
tahun 1931, telah berhasil mengembangkan astronomi radio. Deretan teleskop radio sebanyak
27 buah dibangun dekat Socorro di New Meksiko.
Untuk beberapa dekade astronomi radio mengalami kemajuan pesat dan berhasil memberikan
gambaran tentang alam semesta dengan banyak dideteksinya spektrum gelombang lain yang
datang dari angkasa luar seperti infa merah, ultraungu, sinar X, sinar gamma, dan pulsar-pulsar
lain hingga berhasil ditemukannya bintang netron. Lebih jauh lagi bahkan berhasil menguak
banyak hal tentang sinar-sinar kosmik yang akhirnya diteliti mendalam oleh ilmuwan-ilmuwan
fisika inti khususnya partikel elementer.

 Pemanfaatan Solar Sel Untuk Menangkap Energi Cahaya Matahari

Gelombang elektromagnetik dari matahari dalam bentuk cahaya tampak pada siang hari dapat
ditangkap oleh sel surya yang terbuat dari bahan semikonduktor misalnya silikon. Sel surya akan
mengubah energi panas ini menjadi energi listrik dan dapat menghasilkan tegangan listrik.

Pada siang hari tegangan listrik disimpan dalam baterei atau accumulator sehingga pada malam
hari dapat dimanfaatkan untuk menyalakan peralatan listrik atau memanaskan air. Solar sel juga
dikembangkan untuk menggerakkan mobil tanpa bahan bakar migas.

 Oscilator Penghasil Gelombang Elektromagnetik


Gelombang elektromagnetik telah diketahui keberadaannya. Permasalahannya dapatkah
gelombang elektromagnetik diproduksi terus-menerus. Berdasarkan hukum Ampere dan hukum
Faraday berhasil diketemukan bahwa rangkaian oscilasi listrik dapat menghasilkan gelombang
elektromagnetik terus menerus. Frekuensi yang dihasilkan gelombang elektromagnetik disebut
frekuensi resonansi, untuk rangkaian LC dirumuskan

Prinsip ini dipakai dalam teknologi penyiaran baik gelombang TV , gelombang radar, gelombang
mikro, maupun gelombang radio. Gambar 21 menunjukkan rangkaian pengirim gelombang
elektromagnetik. Di sisi lain gelombang elektromagnetik yang terpancar itu dapat ditangkap
melalui rangkaian penerima gelombang elektromagnetik.

Contoh Soal:
Gelombang elektromagnetik dalam suatu medium memiliki kelajuan 2,8 x 108 m/s.Jika
permitivitas medium 12,76 x 10–7 wb/Am, tentukanlah permeabilitas medium tersebut.

Jawaban:

Diketahui:

c = 2,8 x 108 m/s,

ε = 12,76 x 10–7 wb/Am.

Dengan menggunakan Persamaan Maxwell, diperoleh:

Penyelesaian:

Itulah ulasan tentang Gelombang Elektromagnetik : Pengertian, Sifat, Macam, Dan Rumus
Beserta Contoh Soalnya Lengkap Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat. sekian dan Terima
Kasih.
BAB VIII

PENGARUH RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

Radiasi pada dasanya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke
lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Gelombang radio, sinyal televisi, sinar radar,
cahaya tak terlihat, sinar-x dan sinar gamma merupakan contoh-contoh gelombang
elektromagnetik. Tingkat paparan gelombang elektromagnetik dari berbagai frekuensi berubah
secara signifikan sejalan dengan perkembangan teknologi yang menimbulkan kekhawatiran
bahwa paparan dari gelombang elektromagnetik ini dapat berpengaruh buruk terhadap
kesehatan fisik manusia. Banyak kalangan mengklaim bahwa gelombang elektromagnetik yang
dipancarkan oleh alat-alat listrik dapat mengganggu kesehatan pengguna dan orang-orang yang
berdiri di sekitarnya. Anggapan ini dibenarkan oleh para ahli bidang telekomunikasi, namun
tidak sedikit pula bantahan-bantahan oleh beberapa pihak yang menyangkal sebaliknya.

Dalam bab ini, kamu akan mempelajari:

8.1 Aplikasi Gelombang Elektromagnetik serta Dampak terhadap Kesehatan Manusia.

8.2 Radiasi Elektromagnetik Dari Telepon Seluler..

8.3 Radiasi Elektromagnetik dari SaluranTransmisi Tenaga Listrik (PT. PLN, 2006).

8.1 Aplikasi Gelombang Elektromagnetik serta Dampak


terhadap Kesehatan Manusia.

Manusia telah menemukan peralatan yang menghasilkan energi elektromagnetik untuk


komunikasi, sensor dan deteksi, serta keperluan lain. Apapun tujuannya, sebuah sistem harus
menstransmisikan energi tersebut dalam cara yang diinginkan. Beberapa cara mentransmisikan
adalah melalui saluran transmisi, dengan mengirimkannya melalui udara, atau dengan cara
microwave titik ketitik. Kemajuan teknologi komunikasi akan diikuti oleh tingkat kehidupan yang
lebih baik, yang akan menuju ke tingkat kemudahan-kemudahan dalam berkomunikasi, dengan
diciptakannya telepon seluler (ponsel). Ponsel merupakan alat komunikasi dua arah dengan
menggunakan gelombang radio yang juga dikenal dengan radio frequency (RF), dimanapun Anda
melakukan panggilan suara akan ditulis dalam sebuah kode tertentu ke dalam gelombang radio
dan selanjutnya diteruskan melalui antena ponsel menuju ke base station terdekat dimana anda
melakukan panggilan. Gelombang radio inilah yang menimbulkan radiasi dan banyak kontroversi
dari berbagai kalangan tentang keamanan dalam menggunakan ponsel.

Secara garis besar, radiasi total yang diserap oleh tubuh manusia
Adalah tergantung pada beberapa hal:

1. rekuensi dan panjang gelombang medan elektromagnetik.


2. polarisasi medan elektromagnetik.
3. jarak antara badan dan sumber radiasi elektromagnetik dalam hal ini handphone.
4. keadaan paparan radiasi, seperti adanya benda lain disekitar sumber radiasi
5. sifat-sifat elektrik tubuh. Hal ini sangat tergantung pada kadar air didalam tubuh, radiasi
akan lebih banyak diserap pada media dengan konstan dielektri tinggi seperti otak, otot dan
jaringan lainnya dengan kadar air tinggi.

Menurut The National Radiological Protection Board (NPRB) UK, Inggris. Efek yang ditimbulkan
oleh radiasi gelombang elektromagnetik dari telepon seluler dibagi menjadi dua yaitu :

 Efek fisiologis
Efek fisiologis merupakan efek yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang
elektromagnetik tersebut yang mengakibatkan gangguan pada organ-organ tubuh
manusia berupa, kangker otak dan pendengaran, tumor, perubahan pada jaringan
mata, termasuk retina dan lensa mata, gangguan pada reproduksi, hilang ingatan,
kepala pening.

 Efek psikologis
Merupakan efek kejiwaan yang ditimbulkan oleh radiasi tersebut misalnya timbulnya
stress dan ketaknyamanan karena penyinaran radiasi berulang-ulang.

8.2 Radiasi Elektromagnetik Dari Telepon Seluler


Telepon seluler (ponsel) mentransmisikan dan menerima sinyal dari dan ke substasiun yang
ditempatkan di tengah kota. Substasiun yang menerima sinyal paling jernih dari telepon seluler
memberikan pesan ke jaringan telepon local jarak jauh. Jaringan Personal Communication
Services (PCS) mirip dengan system telepon seluler. PCS menyediakan komunikasi suara dan
data didesain untuk menjangkau daerah yang luas. Pita frekuensi 800 sampai dengan 3000 MHz
telah dijatahkan untuk peralatan komunikasi ini (Kobb,1993).

Karena telepon seluler atau unit PCS harus berhubungan dengan substasiun yang diletakkan
beberapa kilometer jauhnya, pancaran dari peralatan ini harus cukup kuat untuk memastikan
sinyalnya bagus. Peralatan ini memancarkan daya sekitar 0,1 sampai dengan 1,0 W. Tingkat daya
dari antena ini aman untuk kesehatan kepala (Fischetti, 1993). Kerapatan daya puncak dari
antena pada telepon seluler ini memdekati 4,8 W/m2 atau 0,48 mW/cm2 (IEEE C 95.1-1991).

Penelitian mengenai pengaruh gelombang mikro terhadap tubuh manusia menyatakan bahwa
untuk daya sampai dengan 10 mW/cm2 masih termasuk dalam nilai ambang batas aman
(Wardhana,2000).

Para ahli mengungkapkan radiasi yang ditimbulkan ponsel tidak seratus persen bisa
menyebabkan gangguan kesehatan terhadap manusia, mengingat masih banyak orang yang
masih setia menggunakan piranti wireless ini untuk memudahkan aktifitasnya dan tidak terjadi
suatu hal apapun bahkan boleh dibilang masih aman-aman saja. Namun kita juga tidak bisa
mengabaikan atas permasalahan ini, paling tidak sudah dibuktikan oleh salah satu negara yang
memiliki jumlah pengguna ponsel terbanyak dunia. Peraturan tersebut bisa dibilang sangat ketat
apalagi mengenai efek samping dari radiasi ponsel. Dengan menetapkan aturan ambang batas
toleransi radiasi ponsel, tentunya peraturan ini menimbulkan banyak perdebatan di kalangan
produsen dengan pemerintah setempat.

Paling tidak kedepan dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 220 juta jiwa dan baru 25
juta pelanggan saja yang sudah menggunakan telepon seluler (ponsel). Hal ini menunjukkan
bahwa industri seluler ditanah air semakin maju. Seiring semakin populernya telepon genggam
ini banyak orang sudah mulai mempertanyakan sebenarnya seberapa besar pengaruh radiasi
ponsel kepada kesehatan manusia?

Banyak pengguna ponsel yang mungkin tidak tahu bahwa ponsel yang mereka gunakan dapat
mengirimkan gelombang elektromagnetik ke dalam tubuh mereka. Sesungguhnya setiap ponsel
memiliki spesifikasi ukuran banyaknya energi gelombang mikro yang dapat menembus ke dalam
bagian tubuh seseorang tergantung pada seberapa dekat ponsel dengan kepala. Paling tidak
kurang lebih sebanyak 60 persen dari radiasi gelombang mikro yang diserap dan menembus
daerah sekitar kepala.

Pengukuran kadar radiasi sebuah ponsel umumnya disebut dengan Specific Absorption Rate
(SAR). Pengukur energi radio frekuensi atau RF yang diserap oleh jaringan tubuh pengguna
ponsel bisa dinyatakan sebagai units of watts perkilogram (W/kg). Batas SAR yang ditetapkan
oleh ICNIRP adalah 2.0W/kg (watts per kilogram). Sementara The Institute of Electrical and
Electronics Engineers (IEEE) juga telah menetapkan sebuah standart baru yang digunakan oleh
negara Amerika dan negara lain termasuk Indonesia adalah dengan menggunakan batas
1.6W/kg.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, dampak gelombang elektromagnetik tegangan


tinggi atau ponsel tidak berbahaya asal pancarannya kecil (UKDWNet Club). Para peneliti the
Kraeftens Bekaempelse mewawancarai 427 warga Denmark yang menderita kanker otak dan
822 orang yang tidak menderita tumor kepala tentang penggunaan ponsel. Hasil studi jelas
menunjukkan penggunaan ponsel sama sekali tidak meningkatkan risiko kanker otak.

8.3 Radiasi Elektromagnetik dari Saluran Transmisi Tenaga

Listrik (PT. PLN, 2006)


Dalam pembangunan sarana ketenagalistrikan, dimanapun akan selalu mempunyai dampak
langsung dan tidak langsung. Dampak tidak langsung sarana transmisi yang aman, dituangkan
dalam UU No.15 tahun 1985 tentang kenagalistrikan, Peraturan Menteri Pertambangan dan
Energi No. 01.P/47/MPE/1992 Tentang Ruang Bebas SUTT dannSUTET Untuk Penyaluran Tenaga
Listrik dan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 975 K/47/MPE/1999 Tentang
Perubahan Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 01.P/47/M.PE/1992 Tentang Ruang
Bebas SUTT dan SUTET Untuk Penyaluran Tenaga Listrik. Selain itu, pembangunan SUTET 500 kV
juga sudah mempunyai Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu SNI 04.6918-2002 tentang ruang
bebas dan jarak bebas minimum SUTT dan SUTET dan SNI 04.6950-2003 tentang Nilai Ambang
Batas Medan Listrik dan Medan Magnet SUTT dan SUTET.

Peraturan tersebut menunjukkan jarak atau ruang yang aman dari pengaruh medan listrik dan
medan magnet. Jadi masyarakat mengetahui daerah yang aman untuk beraktivitas. Jarak aman
ini diukur berdasarkan tingginya tegangan listrik, Untuk jaringan tegangan menengah dan
rendah (JTM/JTR) di daerah tersebut dapat digunakan rumus sederhana, yaitu 1 kV = 1 cm.
Artinya jika tegangan di kawat jaringan sebesar 20 kV maka jarak amanya adalah 20 cm atau 0,2
m. Untuk transmisi SUTT dan SUTET aturan jarak aman vertical (C) adalah untuk tegangan 70 kV
adalah 4,5 m, untuk 150 kV adalah 5,5 m, untuk 275 kV adalah 7,5 m dan untuk 500 kV adalah
9,5 m. Sedangkan jarak aman horizontal dari as/sumbu menara (D) adalah untuk tegangan 70 kV
adalah 7 m, untuk 150 kV adalah 10 m, untuk 275 kV adalah 13 m dan 500 kV adalah 17 m.

PLN sendiri telah membuat pagar pembatas untuk menjaga ruang bebas dan jarak aman serta
secara periodik melakukan pengukuran kuat medan listrik dengan menggunakan alat
Elektromagnetic Field Meter. Menurut WHO (World Health Organization) ambang batas
kekuatan medan listrik dan medan magnet yang tidak membahayakan tubuh manusia sebesar 5
kV/m untuk medan listrik dan 0,1 m Tesla untuk medan magnet. Dari hasil pengukuran yang
dilakukan PLN sampai saat ini, kekuatan medan listrik dan magnet di berbagai daerah SUTT dan
SUTET di Indonesia masih dibawah ambang batas tersebut. Selain pengukuran berkala, PLN juga
memberikan penyuluhan tentang aturan jarak aman kepada masyarakat. Penyuluhan ini
bertujuan memberikan pengertian yang benar tentang pengaruh medan listrik dan medan
magnet sehingga masyarakat yang bermikim di sekitar sarana transmisi ini, Memiliki persepsi
yang benar dan rasa aman tinggal di sekitarnya. Penyuluhan ini biasanya diberikan PLN pada
saat awal pengoperasian SUTT dan SUTET, Tetapi penyuluhan ini dapat juga diberikan pada
kesempatan lain jika masyarakat membutuhkanya.

Hingga saat ini, belum ada kesepakatan dari para ahli kesehatan dunia mengenai efek SUTET
terhadap kesehatan, termasuk kanker dan tumor pada anak dan orang dewasa. Karena
penelitian yang dilakukan diseluruh dunia, tidak ada yang bersifat eksperimental atau
percobaan. Yang dilakukan selama ini biasanyahanya mempelajari fakta yang berupa gejala,
gangguan penyakit yang dialami masyarakat kemudian dikaji hubungannya dengan SUTET.

Jadi, kemungkinan satu gejala penyakit terkait dengan banyak faktor. Contohnya penyakit
kanker darah. Dapat dihubungkan dengan faktor genetik, gizi, perilaku atau zat berbahaya
lainnya dalam lingkungan. Sangat sulit membuktikan hubungan sebab akibat antara efek SUTET
dengan kesehatan manusia karena manusia tidak bisa dijadikan objek penelitian yang bersifat
percobaan (eksperimental). Di samping bertentangan dengan kaidah dasar moral dan etika
kedokteran, juga bisa melanggar HAM. Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama ini,
gangguan kesehatan yang sering dikeluhkan masyarakat, seperti pusing, nyeri otot, gatal-gatal
pada kulit, sesak nafas, susah tidur, berdebar-debar, gangguan penglihatan dan lain-lain,
merupakan gangguan psikosomatik yang bersifat subyektif.

Gangguan psikis yang sangat populer dewasa ini berhubungan dengan SUTET disebut dengan
elektromagnetik hipersensitiviti, sebenarnya merupakan gangguan stres yang berlebihan yang
dihubungkan dengan banyak faktor yang mempengaruhi, termasuk faktor sosial. Adanya
sinyalemen yang beredar selama ini, bahwa SUTET dapat menyebabkan kanker dan tumor
(terutama pada anak) sampai saat ini belum dapat dibuktikan secara benar (berdasarkan hasil
riset).

Berdasarkan hasil penelitian tentang medan magnet dan medan listrik yang ada di daerah
pemukiman jalur SUTET, seperti jalur Saguling- Cibinong, Bandung Selatan-Ungaran dan Cirata-
Cibatu II, ditemukan angka yang sangat jauh dari Nilai Ambang Batas yang ditentukan IRPA,
INIRC dan WHO 1990 yaitu sebesar 0,1 mT (medan magnet) dan 5 kV/m (medan listrik). Untuk
medan Magnet, 3 wilayah tersebut paling tinggi hanya mencapai 0,009 mT. Sementara medan
listriknya hanya mencapai 3 kV/m.). Begitu juga penelitian komprehensif lain yang dilakukan di
jalur Muara Tawar-Cibatu dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta
menggunakan riset laboratorium, radiology, elektrokardiogram dan elektroensefalogram.
Adanya gangguan mental emosional (tidak puas dan tertekan) berkorelasi dengan meningkatnya
penghasilan. Sementara adanya infeksi dan anemia, berkorelasi dengan rendahnya tingkat
penghasilan sebagaimana yang ditemukan pada masyarakat umum lainnya.

Penemuan baru yang diwacanakan sebagai ”Trias Anies” menyimpulkan bahwa pajanan medan
elektromagnetik yang berasal dari SUTET 500 KV beresiko menimbulkan gangguan kesehatan
pada penduduk, yaitu sekumpulan gejala hipersensitivitas yang dikenal dengan electrical
sensitivity, yaitu berupa keluhan sakit kepala (headache), pening Penemuan baru yang
(dizziness), dan keletihan menahun (chronic fatigue syndrome). Lebih jauh menurut Anies
(2006), Radiasi elektromagnetik merupakan faktor lingkungan fisik yang perlu dicermati. Karena
itu, gangguan kesehatan bukan hanya berupa penyakit. Berbagai keluhan atau gejala fisik yang
dialami oleh seseorang, merupakan bentuk gangguan kesehatan. Bahkan berbagai fenomena
yang menyebabkan seseorang merasa tidak aman dan kurang nyaman, bahkan merasa cemas,
pada hakikatnya tidak dalam kondisi sehat atau mengalami gangguan kesehatan.
BAB IX

Saluran Transmisi & Pemandu Gelombang

Dalama bab ini, kamu akan mempejari:

9.1 Pengantar Jalur Transmisi (TL) & Waveguide (WG).

9.2 Pandu Gelombang Pelat Paralel

9.1 Pengenalan Jalur Transmisi (TL) & Waveguide (WG)


Penemuan dan pengembangan jalur transmisi dan pandu gelombang lainnya untuk transmisi
daya dengan rugi-rugi rendah pada frekuensi tinggi adalah di antara tonggak awal dalam sejarah
rekayasa gelombang mikro. Sebelumnya Frekuensi Radio dan studi terkait berkisar pada
berbagai jenis media transmisi. Ini memiliki kelebihan untuk mengendalikan daya tinggi. Namun
di sisi lain, hal itu tidak efisien dalam mengontrol pada nilai frekuensi yang lebih rendah.

Dua saluran kabel lebih murah, tetapi tidak memiliki pelindung. Ada kabel koaksial yang
dilindungi, tetapi sulit untuk membuat komponen gelombang mikro yang rumit. Keuntungan
dari garis Planar adalah memiliki berbagai versi. Garis slot, garis co planar, garis mikro-strip
adalah beberapa bentuknya. Jenis saluran transmisi ini kompak, ekonomis, dan mudah
diintegrasikan dengan perangkat sirkuit aktif.

Parameter seperti konstanta propagasi, impedansi karakteristik, konstanta atenuasi


mempertimbangkan bagaimana saluran transmisi akan berperilaku. Pada artikel ini, kita akan
belajar tentang berbagai jenisnya. Hampir semua jalur transmisi (yang memiliki banyak
konduktor) mampu mendukung gelombang elektromagnetik transversal. Komponen medan
longitudinal tidak tersedia untuk mereka. Properti khusus ini mencirikan garis TEM dan
pemandu gelombang. Mereka memiliki tegangan unik, arus, dan nilai impedansi karakteristik.
Pandu gelombang, memiliki konduktor tunggal, dapat mendukung TE (listrik transversal) atau
TM (magnet transversal), atau keduanya. Tidak seperti Now, mode Transverse Electric dan
Transverse Magnetic memiliki komponen medan longitudinal masing-masing. Mereka diwakili
oleh properti itu.

9.2 Jenis pandu gelombang(Waveguides)


Meskipun ada beberapa jenis pandu gelombang, beberapa yang paling populer tercantum di
bawah ini:

 Pandu Gelombang Pelat Paralel


Pandu gelombang pelat paralel adalah salah satu jenis pemandu gelombang yang populer, yang
mampu mengendalikan mode Transverse Electric dan Transverse magnetic. Salah satu alasan di
balik popularitas pandu gelombang pelat paralel adalah bahwa mereka memiliki aplikasi dalam
pembuatan model untuk mode orde besar dalam garis.

Representasi Geometris Pelat Paralel Pandu Gelombang, Jalur Transmisi dan Pandu Gelombang

Gambar di atas (Garis transmisi dan pandu gelombang) menunjukkan geometri pandu
gelombang pelat paralel. Di sini, lebar jalur adalah W dan dianggap lebih signifikan daripada
pemisahan d. Begitulah cara bidang fringing dan variabel x apa pun dapat dibatalkan. Celah
antara dua pelat diisi oleh bahan permeabilitas ε dan permeabilitas μ.

Modus TELAH
Solusi TEM Mode dihitung dengan bantuan solusi persamaan Laplace. Persamaan tersebut
dihitung dengan mempertimbangkan faktor tegangan elektrostatis yang terletak di antara pelat
konduktor.

Persamaan, Jalur Transmisi dan Waveguides

Pemecahan, persamaannya, medan listrik melintang menjadi:

e - (x, y) = ∇ t ϕ (x, y) = - y ^ V o / D.
Maka medan listrik total adalah: E- (x, y, z) = h- (x, y) e- jkz = dan^ (Vo / d) * e-jkz

k mewakili konstanta propagasi. Itu diberikan sebagai: k = w (μ * )

Persamaan medan magnet datang sebagai:


Di sini, η mengacu pada impedansi intrinsik media yang terletak di antara pelat konduktor
pandu gelombang pelat paralel. Diberikan sebagai: η = √ (μ / ε).

ModusTM
Mode magnetik transversal atau TM dapat dicirikan oleh H.z = 0 dan nilai medan listrik terbatas.

(∂ 2 / y 2 +k 2 c ) Dan z (x, y) = 0
Di sini kc adalah bilangan gelombang pemutusan dan diberikan oleh kc = (k2 - β2)

Setelah persamaan diselesaikan, Listrik mengajukan EX datang sebagai:

E z (x, y, z) = A n dosa (n * * y / d) * e - jβz


Komponen medan melintang dapat ditulis sebagai:

Hx = (jw / kc) SEBUAHn cos (nπy / d) e- jβz

E y = (-jB/k c ) SEBUAH n cos (nπy/d) e – jβz


Frekuensi cut off mode TM dapat ditulis sebagai:

f c = k c / (2π * √ (dengan)) = n / (2d * √ (dengan))


Impedansi gelombang datang sebagai ZTM = /

Kecepatan fase: vp = /

Pandu panjang gelombang: λ g = 2π /

Modus TE

H z (x, y) = B n cos (nπy / d) e - jβz


Persamaan bidang transversal tercantum di bawah ini

Konstanta propagasi β = √ (k2 - (nπ / d)2)

Batas frekuensi: fc = n/ ( 2d(µε))

Modus Impedansi TM : Z TE = E x / H y = k n / β = Ω / β

 Waveguide persegi panjang


The pandu gelombang persegi panjang adalah salah satu jenis utama pandu gelombang yang
digunakan untuk mengirimkan sinyal gelombang mikro, dan masih digunakan.
Dengan pengembangan miniaturisasi, pandu gelombang telah digantikan oleh jalur transmisi
planar seperti jalur strip dan jalur mikrostrip. Aplikasi yang menggunakan daya pengenal tinggi,
yang menggunakan teknologi gelombang milimeter, beberapa teknologi satelit tertentu masih
menggunakan pandu gelombang.

Karena pandu gelombang persegi panjang memiliki tidak lebih dari dua konduktor, ia hanya
mampu Mode Magnetik Transversal dan Listrik Transversal.

Geometri Pandu Gelombang Persegi Panjang, Jalur Transmisi dan Pandu Gelombang

Modus TE
Solusi untuk H.z datang sebagai: Hz (x, y, z) = Amn cos (mπx / a) cos (nπy / b) e- jβz

Amn adalah konstanta.

Komponen bidang mode TEmn tercantum di bawah ini:

Konstanta propagasi adalah,


ModusTM
Solusi untuk Ez datang sebagai: Ez (x, y, z) = Bmn sin (mπx / a) sin (nπy / b) e- jβz

Bmn konstan.

Komponen bidang mode TM dihitung seperti di bawah ini.

Propagasi konstan :

Impedansi gelombang: ZTM = Ex / Hy = -Ey / Hx = bη * / k

 Pandu Gelombang Melingkar


Pandu gelombang melingkar adalah struktur pipa bundar yang teredam. Ini mendukung mode
TE dan TM. Gambar di bawah ini merupakan deskripsi geometris dari pandu gelombang
melingkar. Ia memiliki radius bagian dalam 'a,' dan digunakan dalam koordinat silinder.

Geometri Pandu Gelombang Sirkular, Jalur Transmisi dan Pandu Gelombang

E ρ = (- j / k 2 c ) [β ∂E z / ∂ρ + (ωμ / ρ) ∂ H. z /

] E ϕ = (- j / k 2 c ) [β ∂E z / ∂ρ - (ωμ / ρ) ∂ H z /

] H ρ = ( j / k 2 c ) [(ωe / ρ) ∂E z / ∂φ - β ∂ H.z /

]
H ϕ = (-j / k2 c ) [(ωe / ρ) ∂E z / ∂φ + β ∂ H.z / ]

Modus TE
Persamaan gelombangnya adalah:
∇ 2 H z +k 2 H z =
0. k: e

Konstanta propagasi: Bmn = (k2 - kc 2)

Batas frekuensi: fc nm = k c /(2π*(µε))

Komponen medan melintang adalah:

E p = (- jωµn / k 2 c ρ) * (A cos nφ - B sin nφ) J n (k c ) e - jβz

H φ = (- jβn / k 2 c ρ) (A cos nφ - B sin nφ) J n (k c ) e - jβz

Impedansi gelombang adalah:

Z TE = E p / H ϕ = - E ϕ / H p = k /

ModusTM
Untuk menentukan persamaan yang diperlukan untuk pandu gelombang melingkar yang
beroperasi dalam mode magnet transversal, persamaan gelombang diselesaikan dan nilai Ez
dihitung. Persamaan diselesaikan dalam koordinat silinder.

[∂ 2 / ∂ρ 2 + (1 / ρ) ∂ / ∂ρ + (1 / ρ 2 ) 2 / 2 +k 2 c]e z = 0,

TMnm Konstanta Propagasi Mode ->

nm = (k2 - kc2) = (k2 - (halnm/Sebuah)2)

Frekuensi cutoff: fcNm = kc / (2π√µε) = pnm / (2πa )

Bidang transversal adalah:

E ρ = (- jβ / k c ) (A sin nϕ + B cos nϕ) J n / ( k c ) e - jβz

E φ = (- jβn / k 2 c ρ) (A cos nφ - B sin nφ) J n (k c ) e - jβz

H ρ = (jωen / k 2 c ρ) (A cos nφ - B sin nφ) J n (k c ) e - jβz


H φ = (- jωe / k c ) (A sin nφ + B cos nφ) Jn` (k c ) e - jβz

Impedansi gelombang adalah ZTM = Ep / Hφ = - Eϕ/Hp = ηβ / k

Contoh Soal:

Anda mungkin juga menyukai