Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH MATA KULIAH PERENCANAAN

PEMBELAJARAN DAN MICROTEACHING TERHADAP 8


KETERAMPILAN MENGAJAR MAHASISWA PGSD FKIP
UMS

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1


pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

IRMA RIZKI PUTRI SUTRIYANTI


A510160069

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH MATA KULIAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN


MICROTEACHING TERHADAP 8 KETERAMPILAN MENGAJAR
MAHASISWA PGSD FKIP UMS

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:
IRMA RIZKI PUTRI SUTRIYANTI
A510160069

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Dr. Sukartono, MM
NIK. 400.1800

i
ii
iii
PENGARUH MATA KULIAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN
MICROTEACHING TERHADAP 8 KETERAMPILAN MENGAJAR
MAHASISWA PGSD FKIP UMS

Abstrak
Tujuan dari penelitian: 1) untuk mengetahui pengaruh matakuliah perencanaan
pembelajaran terhadap 8 keterampilan mengajar FKIP UMS; 2) mengetahui
pengaruh matakuliah microteaching terhadap 8 keterampilan mengajar mahasiswa
PGSD FKIP UMS; 3) mengetahui pengaruh mata kuliah perencanaan
pembelajaran dan microteaching terhadap 8 keterampilan mengajar mahasiswa
PGSD FKIP UMS. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode
penelitian ini yang digunakan adalah korelasional. Subjek dari penelitian ini yaitu
mahasiswa FKIP UMS yang difokuskan pada mahasiswa program studi PGSD
yang sudah menempuh mata kuliah perencanaan pembelajaran dan
Microteaching. Teknik pengumpulan data dengan angket ceklis. Sebelum data di
analisis dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas dan uji linieritas.
Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan regresi linier sederhana,
regresi linier berganda, uji T, uji F, sumbangan relatif (SR), sumbangan efektif
(SE). Hasil penelitian menunjukan bahawa nilai thitung>ttabel = 10,213 > 1,989
pada uji t mata kuliah perencanaan pembelajaran, 2,086 > 1,989 pada uji t
microteaching, lalu di dapat hasil nilai F Hitung > F TABEL = 2,318> 2,08 pada
uji F. Dapat disimpulkan bahawa 1) terdapat pengaruh yang signifikan antara
mata kuliah perencanaan pembelajaran dengan 8 keterampilan mengajar FKIP
UMS; 2) terdapat pengaruh signifikan antara microteaching dengan 8
keterampilan mengajar FKIP UMS; 3) terdapat pengaruh mata kuliah perencanaan
pembelajaran dan microteaching terhadap 8 keterampilan mengajar FKIP UMS.

Kata kunci: Perencanaan pembelajaran, microteaching, 8 keterampilan mengajar.

Abstract
The objectives of the study are: 1) to determine the effect of the lesson planning
course on the 8 teaching skills of the FKIP UMS; 2) to know the effect of
microteaching courses on the 8 teaching skills of PGSD FKIP UMS students; 3)
to determine the effect of learning planning and microteaching courses on the 8
teaching skills of PGSD FKIP UMS students. This type of research is quantitative
research. This research method used is correlational. The subjects of this study
were FKIP UMS students who focused on PGSD study program students who had
already taken learning planning and microteaching courses. Data collection
techniques with a checklist questionnaire. Before the data is analyzed, the
prerequisite test for data analysis is carried out, namely the normality test and
linearity test. Furthermore, hypothesis testing is carried out using simple linear
regression, multiple linear regression, T test, F test, relative contribution (SR), and
effective contribution (SE). The results showed that the value of t count> t table =
10.213> 1.989 in the t test of the learning planning course, 2.086> 1.989 in the t
test of microteaching, then the results of the value of F Count> F TABLE =
2,318> 2.08 in the F test. It can be concluded that 1) there is a significant

1
influence between the lesson planning course with the 8 teaching skills of FKIP
UMS; 2) there is a significant influence between microteaching and the 8 teaching
skills of FKIP UMS; 3) there are an effect of learning planning and microteaching
courses on the 8 teaching skills of FKIP UMS.

Keywords: lesson planning, microteaching, 8 teaching skills.

1. PENDAHULUAN
Guru merupakan pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik
pada jalur pendidikan formal, pendidikan usia dini , pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah (UU RI tentang Guru dan Dosen No 14 tahun 2005).
Pembentukan guru yang profesioanl memerlukan waktu yang cukup lama. Secara
konseptual guru sebagai tenaga profesional harus memenuhi berbagai
persyaratan kompetensi untuk menjalankan tugas dan kewenangannya secara
profesioanl. Guru profesional adalah guru yang menyadari bahwa dirinya
adalah pribadi yang dipanggil untuk mendampingi peserta didik dalam belajar
(Jannah, 2014: 13). Guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan
dan keahlian Khusus dalam bidang keguruan, sehingga mampu melakukan tugas
dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal serta orang yang
terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di
bidangnya (Sofyan, dkk, 2019: 64). Pengembangan profesional calon guru adalah
proses berkelanjutan dimana guru terlibat untuk mengubah beberapa konsepsi
dan praktik mereka seputar kemampuan pedagogik, metodelogi dan diharuskan
untuk menemukan jalan baru yang memungkinkan untuk tercapainya profesioanl
mengajar guru (Angeleta Y dan Martinez L, 2016: 63).
Pengembangan profesional guru dipelajari dan disajikan dalam berbagai
cara, namun yang menjadi inti dari upaya tersebut adalah pemahaman
pengembangan profesional tentang pembelajaran guru, belajar tentang cara
belajar dan mengubah pengetahuan menjadi praktik untuk manfaat siswa dalam
pertumbuhan dan pengetahuan (Avalos B, 2010: 37). Selain itu pengembangan
profesional guru juga dapat dilaksanakan melalui kegiatan alternatif seperti

2
percakapan, gagasan pelajaran di kelas dan strategi pengajaran yang efektif
(Payne D dan Wolfson T, 2016: 23). Sehingga guru secara terus menerus perlu
mengembangkan pengetahuan tentang belajar mengajar bagaimana seharusnya
peserta didik tersebut belajar dengan strategi pengajarn efektif.
Jadi mengajar adalah membimbing aktivitas belajar siswa. Aktifitas siswa
dalam belajar sangat diperlukan agar belajar menjadi efektif dan mencapai hasil
yang optimal. Dengan demikian sebagai syarat untuk memenuhi ketrampilan
mengajar mahasiswa PGSD FKIP UMS calon guru agar memiliki kemampuan
mengajar yang baik maka mahasiswa pada jenjang pendidik S1 agar memiliki 8
ketrampilan mengajar harus ditempuh pada mata kuliah perencanaan
pembelajaran dan microteaching. Mata kuliah perencanaan pembelajaran yaitu
mata kuliah yang wajib di tempuh sebelum mengambil mata kuliah
microteaching.
Perencanaan pemelajaran berperan sebagai acuan bagi guru untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih terarah, efektif dan efesien.
Sehingga perencanaan pembelajaran juga dapat diartikan sebagai skenario proses
pembelajaran. Menurut Novalita (2014:57) berpendapat bahwa masih ada
mahasiswa yang belum mampu merumuskan tujuan pembelajaran, memahami
materi pembelajaran, penggunaan metode penggunaan media pembelajaran,
membuka pelajaran, pengelolaan kelas serta menutup pelajaran. Oleh karena itu
perencanaan pembelajaran sangat penting dan bersifat fleksibel serta memberi
kemungkinan bagi calon guru untuk menyesuaikan dengan respon siswa dalam
proses pembelajaran yang sesungguhnya. Maka dari itu mata kuliah perencanaan
ada di Pendidikan Guru Sekolah Dasar mempelajari mata kuliah perencanaan
pembelajaran.
Proses selanjutnya agar mempraktekan keterampilan mengajar yang
meliputi keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan
memberi variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup
pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan
mengelola kelas dan keterampilan mengajar kelompok kecil atau perorangan,
maka mahasiswa setelah menempuh mata kuliah perencanaan pemebalajran

3
kemudian harus menempuh matakuliah microteaching. Microteaching adalah
mata kuliah dengan beban 2 sks yang wajib di tempuh oleh mahasiswa PGSD
FKIP UMS. Dalam mata kuliah microteaching mahasiswa dilatih untuk dapat
melakukan pengajaran melalui pembelajaran kelompok kecil dengan teman
sebaya serta merupakan pelatihan tahap awal dalam tercapainya kompetensi dan
ketrampilan mengajar melalui pengaktualisasian kompetensi dasar mengajar.
sehingga microteaching dapat membantu calon guru atau mahasiswa untuk
meningkatkan kompetensi mengajar dalam proses pembelajaran, berlatih untuk
mengajar menggunakan materi, berlatih mengkondisikan kelas, dan berlatih
mengalokasikan waktu. Mata kuliah microteaching juga sebagai sarana untuk
berani tampil dalam menghadapi suasana di kelas, mengendalikan emosi, ritme
pembicaraan dan lain-lain.
Setelah mahasiswa menempuh mata kuliah perencanaan pembelajaran dan
microteaching sehingga mahasiswa akan memiliki luaran tentang keterampilan
mengajar. Keterampilan mengajar yaitu keterampilan yang berkaitan dengan
semua aspek kemampuan guru yang berkaitan erat dengan berbagai tugas guru
yang berbentuk keterampilan dalam rangka memberi rangsangan dan motivasi
kepada siswa untuk melaksanakan aktivitas. Dalam keterampilan dasar tersebut
ada 8 keterampilan yang meliputi keterampilan bertanya, keterampilan memberi
penguatan, keterampilan memberi variasi, keterampilan menjelaskan,
keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing
diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas dan keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan (Wahyulestari, 2018:202).
Berdasarkan uraian di atas maka diduga mata kuliah perencanaan
pembelajaran dan microteaching berpengaruh 8 ketrampilan mengajar mahasiswa
PGSD FKIP UMS. Masih jarang terdapat penelitian korelasi tentang mata kuliah
perencanaan pembelajaran dan microteaching dalam mencari tahu ada atau
tidaknya pengaruh terhadap 8 ketrampilan mengajar mahasiswa PGSD FKIP
UMS. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian tentang pengaruh mata
kuliah perencanaan pembelajaran dan microteaching terhadap 8 ketrampilan
mengajar mahasiswa PGSD FKIP UMS.

4
2. METODE
Jenis penelitan ini menggunakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif karena
penekanan pada analisis data-data numerikal (angka) kemudian diolah menjadi
data statistika. Menurut Nana (2010:318) pendekatan penelitian merupakan suatu
model atau sistem pencarian dengan menggunakan dasar pemikiran atau landasan
teori tertentu. Penelitian kuantitatif berdasarkan oleh filsafat positivisme yang
menekankan fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Desain penelitian
non-eksperimen yaitu komprasi kausal, untuk mengetahui pengaruh variabel satu
dengan variabel yang lainnya. Variabel independen yaitu mata kuliah perencanaan
pembelajaran dan mata kuliah microteaching dan variabel dependen adalah 8
keterampilan mengajar. Untuk itu menjelaskan hubungan antar variabele yang
dapat digunakan dengan teknik analisis data regresi ganda.
Untuk menjelaskan hubungan antar variabele yang dapat digunakan Uji
normalitas Menurut Budiyono (2016: 168) digunakan untuk mengetahui apakah
sempel penelitian dari populasi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan
metode Liliefors. Metode ini bertujuan untuk menunjukan apakah sampel
penelitian dari populasi normal atau tidak.
Uji linieritas ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk hubungan
antara variabel bebas dengan variabel terikat untuk menentukan suatu hubungan
yang linier atau tidak. Uji linieritas pada penelitian ini menggunakan F observasi
(Fobs).
Regresi linier sederhana dilakukan pada hubungan klausal antara satu
variabel independen dengan satu variabel dependen. Untuk menguji hipotesis 1
dan 2 menggunakan persamaan umum regresi linier sederhana. Analis Regresi
Linear Berganda Teknik statistika yang digunakan peneliti dalam menguji
hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Korelasi
ganda merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara
dua variabel atau lebih secara bersama–sama dengan variabel lain. Peneliti
menggunakan teknik tersebut karena dalam penelitian ini terdapat 3 variabel yang

5
akan diteliti serta yang ingin diketahui kuatnya hubungan antara variabel X dan
variabel Y.
Uji Parsial (Uji T) digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel
matakuliah perencanaan pembelajaran terhadap 8 keterampilan mengajar dan
microteaching terhadap 8 ketrampilan mengajar.
Uji F Untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel perencanaan
pembelajaran dan microteaching terhadap 8 ketrampilan mengajar ( Y )
maka dilakukan uji keberartian regresi linier ganda atau uji F. Menurut
Nurgiyanto (2012:321) “sumbangan relatif dan efektif digunakan untuk
mengetahui kontribusi dari setiap variabel X1 dan X2 terhadap Y.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil penelitian menunjukan hasil analisis data dengan melibatkan 42
mahasiswa sebagai responden untuk mengetahui apakah ada pengaruh mata
kuliah perencanaan pembelajaran dan microteaching terhadap 8 keterampilan
mengajar mahasiswa PGSD FKIP UMS, dengan taraf signifikan 0,05 menunjukan
ada pengaruh perencanaan pembelajaran dan microteaching terhadap 8
keterampilan mengajar mahasiswa PGSD FKIP UMS. Penarikan kesimpulan
tersebut dengan hasil pemberian angket pada mahasiswa mahasiswa PGSD FKIP
UMS dengan masing-masing variabel, mata kuliah perencanaan pembelajaran 17
uraian valid, microteaching 15 uraian valid dan 8 keterampilan mengajar 15
uraian valid. Hasil realibel instrumen matakuliah perencanaan pembelajaran
1,528, microteaching 2,970 dan 8 keterampilan mengajar 62,944 sehingga semua
dinyatakan reliabel. Hipotesis yang diuji akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Pengaruh perencanaan pembelajaran (X1) terhadap 8 keterampilan mengajar
(Y).
Berdasarkan hasil penelitian didapat nilai koefisien regresi mata kuliah
perencanaan pembelajaran bernilai positif sebesar 6860875,402, seingga mata
kuliah perencanaan pembelajaran mempunyai pengaruh psitif terhadap 8
keterampilan mengajar mahasiswa PGSD FKIP UMS. Berdasarkan hasil uji t,
menunjukan bahwa nilai thitung > ttabel = 10,213 > 1,986 sehingga dapat

6
disimpulakn terdapat pengaruh yang signifikan antara mata kuliah perencanaan
pembelajaran dengan 8 ketererampilan mengajar mahasiswa PGSD FKIP UMS.
Dan hasil perhitungan SE sebesar 4,459% serta hasil perhitungan SR sebesar
1,000%
Berdasarkan permendikbud nomor 22 tahun 2016 perencanaan
pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang mengacu pada standar isi. Perencanaan pembelajaran
meliputi penyususnan rencana pelaksanaan pembelajaran, penyiapan media,
sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran
serta merupakan implementasi dari (RPP). Perencanaan pembelajaran merupakan
suatu tahapan dalam proses pembelajaran yang sangat bergantung pada kompetensi
keguruan seorang guru. Menurut pendapat Dolong (2016: 71) mengatakan bahwa
perencanaan pengajaran adalah bagian yang sangat penting dalam proses
pembelajaran, dan tentunya sangat menentukan tercapainya tujuan pembelajaran
itu sendiri. Guru yang baik berusaha untuk membuat pengajaran itu berhasil. Salah
satunya untuk mencapai keberhasilan tersebut guru sebelum masuk kedalam
kelas sudah membuat perencanaan pembelajaran sebelumnya yang akan di
sampaikan didalam kelas sehingga mata kuliah perencanaan pembelajaran yang
ditempuh oleh mahasiswa akan mempengaruhi 8 keterampilan mengajar yang
dimilikinya semakin jelas dan paham akan mata kuliah perencanaan pembelajaran
maka pengaruhnya terhadap 8 keterampilan yang dimiliki akan semakin baik
sehingga akan memudahkan ketika kelak menjadi guru saat melakukan pengajaran
didalam maupun luar kelas.
Hasil penelitian seperti yang dilakukan oleh Novalita (2014) dengan hasil
pengaruh perencanaan pembelajaran terhadap pelaksanaan pembelajaran
berpengaruh positive dimana thitung > ttabel = 95,41 > 60,4, dan Penelitian
Lisnasari, S.F. (2018) tentang pengaruh perencanaan pembelajaran terhadap
peningkatan kualitas mengajar Guru dengan hasil penelitian perencanaan
pembelajaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas mengajar
guru di SD Negeri 060938 Medan Johor hal ini tercermin pada siswa atau murid

7
yang berkualitas dan mempunyai tingkat pemahaman sangat baik dan hanya 6%
orang, guru yang memberi remidi.
Berdasarkan hasil diatas, maka dapat disimpulkan bahwa mata kuliah
perencanaan pembelajara berpengaruh secara signifikan terhadap 8 keterampilan
mengajar mahasiswa PGSD FKIP UMS. sehingga mata kuliah perencanaan
pembelajaran mampu menambah pengetahuan untuk dipelajari bagi mahasiswa
agar kelak menjadi bekal dalam mengajar serta memiliki tambahan kemampuan 8
keterampilan mengajar.
b. Pengaruh Microteaching (X2) terhadap 8 keterampilan mengajar (Y).
Berdasarkan hasil penelitian didapat hasil nilai koefisien regresi microteaching
bernilai positif sebesar 1,081, sehingga microteaching mempunyai pengaruh
positif terhadap 8 keterampilan mengajar mahasiswa PGSD FKIP UMS.
Berdasarkan hasil uji t, menunjukan bahwa nilai thitung > ttabel = 2,086 > 1,989,
sehingga dapat disimpilan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
microteaching dengan 8 keterampilan mengajar FKIP UMS. Dan hasil
perhitungan SE sebesar 28,069% dan hasil perhitungan SR 6,295%.
Menurut (Tabunan, 2012: 22) Microteaching juga sering disebut dengan
teacher preparation program atau program persiapa diri sebagai guru untuk
memiliki kemampuan teaching methods dalam ketrampilan saat mengajar,
biasanya dalam pelaknakan microteacing ini disediakan ruangan sendiri untuk
melaksanakannya. Aktifitas yang dilakukan didalamnya yaitu menyajikan
informasi teknis dan metode . Menurut Karckay (2019: 12) Pengajaran micro
adalah teknik yang dapat digunakan untuk berbagai jenis pengembangan
profesional yang berbeda yang berguna untuk mengembangkan keterampilan
dalam mengajar. Sedangkan menurut Mertoğlu (2020: 2) Pembelajaran
microteaching juga praktis untuk memungkinkan guru meningkatkan teknik
mengajar, Microteaching adalah metode penting karena memberikan kesempatan
untuk memprakterkan keterampilan mengajar dalam lingkungan buatan (Bakir,
2014: 17).
Hasil penelitian seperti yang dilakukan oleh Rindrayani (2016) dengan
hasil pengaruh microteaching terhadap kemampungan mengajar mahasiswa

8
magang berpengaruh positiv dimana thitung > ttabel = 4,930 > 2,00 dan
Penelitian Royal, S.W (2019) tentang pengaruh microteaching pada pra-layanan
Guru kompetensi mengajar-kasus dengan hasil penelitian ini menghasilkan
peningkatan yang signifikan dalam tanda postest penulisan laporan analisis diikuti
oleh peningkatan konsekuensi dalam kinerja ketrampilan mengajar dan analisis ini
dipertahankan bahawa peningkatan dalam penulisan laporan menghasilkan hasil
positif pada penilaian keseluruhan kinerja ketrampilan mengajar.
Berdasarkan hasil diatas maka microteaching sangat berpengaruh terhadap
8 keterampilan mengajar mahasiswa PGSD FKIP UMS. Sehingga mata kuliah
microteaching sangat dibutuhkan untuk mahasiswa PGSD FKIP UMS untuk
menambah pengetahuan dan bekal ketika lulus dan menjadi pendidik. Karena
kemampuan saat microteaching dapat membantu untuk menambah keterampilan
yang dimiliki mahasiswa yang sesuai yaitu 8 keterampilan mengajar.
c. Pengaruh mata kuliah perencanaan pembelajaran (X1) dan microteaching
(X2) terhadap 8 keterampilan mengajar mahasiswa PGSD FKIP UMS (Y).
Berdasarkan hasil penelitian didapat hasil nilai Fhitung = 2,318 dan Ftabel = 2,08
hal ini menunjukanbahwa nilai thitung > ttabel sehingga dapat disimpulkan
bahwa hipoteisis pertama ditolak dan kedua diterima yang berarti terdapat
pengaruh secara bersama-sama antara variabel mata kuliah perencanaan
pembelajaran dan microteaching terhadap 8 keterampilan mengajar.
Mata kuliah perencana pembelajaran dan microteaching sangat
berpengaruh terhadap 8 keterampilan mengajar yang harus dimiliki oleh
mahasiswa. Karena didalam matakuliah perencanaan pembelajaran terdapat
beberapa hal berisi tentang rangkaian putusan yang luas dan beberapa penjelasan
dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penetuan metode, serta
prosedur tertentu untuk suatu kegiatan berdasarkan kegiatan sehari-hari kemudian
hal tersebut dapat dipelajari atau disimulasikan didalam microteaching sehingga
calon guru menguasai setiap komponen satu persatu dalam situasi yang
disederhanakan. dapat digambarkan sebagai situasi mengajar dalam skala kecil,
dimana seorang calon guru mengajarkan dalam skala kecil, dimana dimana
seorang calon guru mengajarkan materi pelajaran secara singkat kepada kelompok

9
kecil perserta didik atau bahkan peserta didiknya dapat sesama temannya.
Kemudian pembelajaran dapat berlangsung dengan waktu yng dipersingkat yaitu
sekitar 10-15 menit. Maka hal ini akan membuat mahasiswa mempunyai
kemampuan 8 keterampilan mengajar yang meliputi keterampilan (1) bertanya, (2)
memberikan penguatan, (3) mengadakan variasi, (4) menjelaskan, (5) membuka
dan menutup pelajaran, (6) membimbing diskusi kelompok kecil, (7) mengelola
kelas, (8) mengajar kelompok kecil dan perorangan. Hal ini akan memudahkan
mahasiswa atau calon guru kelak mengajar di kelas maupun diluar kelas
(Wahyulestari, 2018:202).

3. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang “matakuliah perencanaan
pembelajaran dan microteaching terhadap 8 keterampilan mengajar mahasiswa
PGSD FKIP UMS” maka dapat disimpulkan:
a. Terdapat pengaruh mata kuliah perencanaan pembelajaran terhadap 8
keterampilan mengajar mahasiswa PGSD FKIP UMS, dengan nilai thitung >
ttabel = 10,213 > 1,986.
b. Terdapat pengaruh microteaching terhadap 8 keterampilan mengajar
mahasiswa P GSD FKIP UMS, sebesar thitung > ttabel = 2,086 > 1,989.
c. Terdapat pengaruh mata kuliah perencanaan pemeblajaran dan
microteaching terhadap 8 keterampilan mengajar mahasiswa PGSD FKIP
UMS, dengan nilai Fhitung = 2,318 dan Ftabel = 2,08.

DAFTAR PUSTAKA

Angelita, Y. & Martinez, L. (2016). The Role Of Collaborative Action Research


In Teachers Profesional Development. PROFILE, 18(1) ISSN 1657-0790
(printed)2256-5760(online),hh.39-54.
http://www.scielo.org.co/scielo.php?pid=S165707902016000100003&script=
sci_abstract&tlng=pt
Avalos, B, (2010), Teacher Profesional Development In Teaching An Teacher
Education Over Ten Years. Elsevier 27 (2011), hh. 10-20.
https://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.466.6330&rep=re
p1&type=pdf

10
Budiyono. (2016). Statistika Untuk Penelitian. Surakarta : UNS Press.

Bakir, S. (2014). The Effect Of Microteaching On The Teaching Skills Of Pre-


Service Scince Teacher. Journal of Baltic Science Education, 13(6) ISSN
1648–3898,hh.789-801.
http://www.scientiasocialis.lt/jbse/files/pdf/vol13/789-
801.Bakir_JBSE_Vol.13_No.6.pdf
Dolong, J. (2016). Sudut Pandang Perencanaan Dalam Pengembangan
Pembelajaran. Jurnal Inspiratif Pendidikan, 5(1) ISSN (Print): 2337-
6767 ISSN (Electronic): 2655-4445, hh.65-76. http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/Inspiratif-Pendidikan/article/view/3213
Jannah, L. (2014). Pengembangan Profesionalisme Guru Melalui Karya Tulis
Ilmiah Bagi Guru Profesional di SMA Negeri 1 Kauman Ka Tulungagung.
Jurnal Humanity. 10(1) ISSN 0216-8995, hh.97-114.
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/article/view/2459
Karkay, T.A. (2019). The Effect Of Microteaching Application On The
Preservice Teachers. Procedia Social and Behavioral Sciences, 1(2009), hh.
844-847. doi:10.1016/j.sbspro.2009.01.151
Lisnasari, S.F. (2018) Pengaruh Perencanaan Pembelajaran terhadap Peningkatan
Kualitas Mengajar Guru Di SD Negeri 060938 Medan Johor. SCHOOL
EDUCATION JOURNAL, 8(1) p-ISSN : 2355-1720 | e-ISSN : 2407-4926, hh.
73-80. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/school
/article/view/9772/9224
Mertoğlu, dkk . (2020). The Effect of Microteaching Practices on Preservice
Teachors’ Sentiments Attitudes and Concerns. European Journal of Special
Education Research, 5(4) ISSN: 2501-2428, hh,1-15
https://oapub.org/edu/index.php/ejse/article/view/2916/5554
Nana, S.S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Novalita, R. (2014) Pengaruh Perencanaan Pembelajaran Terhadap Pelaksanaan
Pembelajaran (suatu penelitian terhadap mahasiswa PPL program studi
pendidikan geografi FKIP universitas Almuslim). UIN Alaudin Makassar:
Skripsi
Nurgianto, Dkk.(2012). Statistika Terapan. Jogjakarta: Gajah Mada University

Payne, D. Wolfon, T. (2016). The Profesional Development- The Principals


Critical Role.NASSP Bulletin, 84(618), hh. 13-21.
https://www.researchgate.net/publication/249794731_Teacher_Professional_
Development--The_Principal's_Critical_Role
Permendikbud Republik Indonesia No. 21,22,23,24 (2016). Tentang Standar
Kompetensi Kelulusan.

11
Rindrayani, S.R. (2016). Pengaruh Microteaching dan Bimbingan Guru Pamong
Terhadap Kemampuan Mengajar Mahasiswa Magang Program Studi
Pendidikan Ekonomi STKIP Tulungagung. Equilibrium : Jurnal Ilmiah
Ekonomi dan Pembelajarannya, 4(2) ISSN: 2303-1565 (printed), E-ISSN:
2502-1575 (Online), hh. 582-595. http://e-
journal.unipma.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/650
Royal, S . W . (2019). Effects of Microteaching on the Pre-Service
Teachers’Teaching Competence- A Case in Bhutan. International Journal of
Education and Development, 15(1) ISSN: 1814-0556.
https://eric.ed.gov/?id=EJ1214270
Sofyan, A. Sutama, Harun, J.P, Sukartono. (2019). Kompetensi Profesional
Guru Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Kendal. Varia Pendidikan,
31(1), hh. 63-72. file:///C:/Users/hp/Downloads/8906-23598-1-SM.pdf
Tambunan, E. (2012) Microteaching dan Roalteaching : Panduan PPL I, II dan
Siswa Berkebutuahan Khusus. Yogyakarta : Illumination Publishing.
Undang-Undang Republik Indonesia No 14 tahun (2005), Pendidikan Dasar Dan
Menengah, Tentang Guru dan Dosen.
Wahyulestari, M.R.D. (2018). Keterampilan Dasar Mengajar di Sekolah Dasar.
PROSIDING Seminar Nasional Pendidikan Era Revolusi “Membangun
Sinergitas dalam Penguatan Pendidikan Karakter pada Era IR 4.0”, ISSN :
2621-6477, hh. 199-210. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/SN
P/article/viewFile/2770/2267

12

Anda mungkin juga menyukai