Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Peneliti dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

Penelitian kualitatif akan menghasilkan deskripsi bentuk kata-kata dan bahasa

yang dihasilkan dari wawancara observasi dan dokumentasi berdasarkan

prilaku yang diamati. Penelitian kualitatif bertumpu pada fenomena dan

menggali makna dalam penelitian. Sugiono menjelaskan bahwa penelitian

kualitatif berlandaskan filsafat postpositivisme dan digunakan untuk meneliti

pada objek alamiah. Dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan instrumen

kunci.1

Selain itu, dengan pendekatan kualitatif diharapkan dapat

diungkapkan situasi dan permasalahan yang dihadapi dalam analisis kaidah

fikih akad rahn menurut madzhab syafi'i terhadap status barang kreditan yang

di jadikan jaminan di Kp. Pacet Babakan Desa Cipendawa Kec. Pacet. Sesuai

dengan tema yang peneliti bahas jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian lapangan (field research). Yaitu peneliti berangkat ke lapangan

untuk mengadakan pengamatan tentang suatu fenomena dalam suatu keadaan

ilmiah2.

1
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2012),
h. 9
Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung :PT Remaja ROsdakarya,
2?

2006), h 26
31
32

Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun jenis pendekatan

penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang

berdasarkan data-data.

Jenis penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan pada penelitian

ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi dalam analisis kaidah fikih

akad rahn menurut madzhab syafi'i terhadap status barang kreditan yang di

jadikan jaminan di Kp. Pacet Babakan Desa Cipendawa Kec. Pacet. Alasan

peneliti menggunakan jenis penelitian ini adalah peneliti bermaksud untuk

melakukan analisis secara mendalam dibantu dengan data empiris yang

diperoleh di lapangan sesuai dengan teori yang relevan yang pada akhirnya

bisa melakukan simpulan.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

a. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dalam penelitian ini pada bulan Oktober 2022

sampai November 2022

Tabel 1
Waktu Penelitian
No Kegiatan Feb Mart April Okt Des
2022 2022 2022 2022 2022
1. Pra Penelitian X
Penyusunan Proposal
2. X
Penelitian
Seminar Usulan/Proposal
3. X
Penelitian
4. Izin Penelitian X
33

No Kegiatan Feb Mart April Okt Des


2022 2022 2022 2022 2022
5. Pelaksanaan Penelitian
a. Wawancara X
b. Pengumpulan dan
Pengolahan Data
6. Analisis Data X
7. Sidang Skripsi X

b. Lokasi Penelitian

Latar penelitian ini dilaksanakan di Kp Pacet Babakan Desa

Cipendwa Kecamatan Pacet. Kabupaten Cianjur. Hal ini dikarenakan

bahan penelitian tersedia di lokasi penelitian.

C. Deskripsi Posisi Penelitian

Penelitian kualitatif merupakan pendekatan yang menekankan pada

hasil pengamatan peneliti. Sehingga peran manusia sebagai instrumen

penelitian menjadi suatu keharusan. Dalam penelitian kualitatif, posisi

peneliti menjadi instrumen kunci (the key instrument). Untuk itu, validitas

dan reliabilitas data kualitatif banyak tergantung pada ketrampilan

metodologis, kepekaan, dan integritas peneliti sendiri.

Kehadiran peneliti sangat diperlukan. Selain itu, peneliti sendiri

bertindak sebagai instrumen kunci penelitian. Kehadiran peneliti di lapangan

terkait dengan jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian kualitatif. Dalam

penelitian ini, peneliti merencanakan, melaksanakan pengumpulan data,

menganalisis data, menafsirkan data dan pada akhirnya peneliti yang menjadi

pelapor hasil penelitiannya.

D. Data dan Sumber Data


34

Sumber data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.

Adapun sumber data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian, atau yang

bersangkutan yang memerlukannnya. Data primer disebut juga data asli atau

data baru. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh atau

dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dan sumber data yang

telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari laporan-laporan penelitian

terdahulu. Data sekunder disebut juga dengan data tersedia.3

Data primer merupakan data yang didapati dari sumber pertama baik

dari individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara yang bisa dilakukan

oleh peneliti. 4 Data primer dari penelitian ini adalah hasil wawancara dengan

pihak pemberi pinjaman (murtahin) dan masyarakat yang membutuhkan

pinjaman uang (rahn) lebih bisa terfokus pada pokok permasalahan, yaitu

dalam analisis kaidah fikih akad rahn menurut madzhab syafi'i terhadap status

barang kreditan yang di jadikan jaminan di Kp. Pacet Babakan Desa

Cipendawa Kec. Pacet. Selain itu dilengkapi juga dengan penelitian terdahulu

dan juga buku Kaidah Fikih Muamalah karangan Enang Hidayat, M.Ag.

Sedangkan data sekunder merupakan data primer yang telah diolah

lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh

pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data

sekunder adalah sejumlah data yang diperoleh dari pihak lain. Data sekunder

3
M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasi,(Jakarta; Ghalia
Indonesia, 2002), h. 82
4
Husein Umar, Metode Penelitian untuk skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Rajawali
Press,2009), h. 42
35

biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia. 5

Pada umumnya data sekunder sebagai penunjang data primer.

Dalam penelitian ini data sekunder antara lain berupa data, buku-

buku, jurnal dan sumber lain yang dianggap relevan dengan permasalahan.

Dalam penulisan ini, penulis akan menggunakan sumber data primer yang

langsung penulis ambil dari hasil wawancara secara langsung.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara
Metode wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka dengan

pihak yang bersangkutan6.

Tujuan teknik wawancara untuk mendapatkan data wawancara

kepada pemberi pinjaman (murtahin) dan masyarakat yang membutuhkan

pinjaman uang (rahn) lebih bisa terfokus pada pokok permasalahan, yaitu

dalam analisis kaidah fikih akad rahn menurut Madzhab Syafi'i terhadap

status barang kreditan yang di jadikan jaminan di Kp. Pacet Babakan Desa

Cipendawa Kec. Pacet. Wawancara dilakukan dari bulan Oktober 2022.

Tabel 1
Waktu Kegiatan Wawancara
No Waktu Responden Teknik
1 Oktober 2022 Murtahin Wawancara
2 Oktober 2022 Peminjam Wawancara

5
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R & D, (Bandung, Alfabeta: 2008),
h. 137.
6
Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmiah, (Jakarta: Budi Aksara, 2002), h 113
36

Teknik wawancara dilakukan dari awal sampai akhir bulan Oktober

2022 dengan teknik wawancara terbuka dan tidak terstruktur artinya

dilakukan pendalaman terhadap jawaban yang dihasilkan. Digunakannya

wawancara tidak terstruktur dalam penelitian ini disebabkan adanya

beberapa kelebihan, yaitu dapat dilakukan secara lebih personal yang

memungkinkan perolehan informasi sebanyak-banyaknya.

Pendekatan wawancara dalam penelitian ini kadang-kadang

dilakukan berdasarkan perjanjian atau spontan sesuai dengan peluang

waktu yang diberikan oleh informan. Apabila diperkenankan informan dan

diperlukan oleh peneliti, maka selama berlangsungnya wawancara

digunakan buku pencatat, Hp (Handphone), dan pengambilan foto dengan

digital kamera.

Wawancara diperoleh dari hasil perekaman dengan informan.

Untuk mendukung pelaksanaan wawancara, peneliti juga menggunakan

sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada informan untuk

memperoleh data penelitian.

Wawancara dilakukan melalui proses percatatan selama wawancara

berlangsung dan menjauhkan tentang masalah pribadi yang akan

mempengaruhi hasil wawancara. Dari wawancara tersebut juga peneliti

akan belajar dari informan tentang budaya, dan bahasa, pada proses

melakukan wawancara tidak terstruktur ini. Pertanyaan-pertanyaan dalam

proses wawancara dilakukan secara bebas pada pertanyaan-pertanyaan

umum tentang kondisi yang ada di lapangan.


37

Peneliti dalam menetapkan informan pertama sebagai dasar atau

pangkal yang memiliki pengetahuan khusus, informatif, dan mengerti

dengan kondisi lapangan. Oleh karena itu, Pemilik motor merupakan

subyek pertama yang peneliti asumsikan memiliki banyak informasi,

hingga dapat dikatakan sebagai informan kunci (key informan).

Setelah wawancara dianggap cukup, peneliti meminta arahan

pemilik motor untuk menunjukkan satu atau lebih informan lain yang

dianggapnya memiliki informasi yang dibutuhkan, relevan dan memadai,

serta dapat dijadikan informan berikutnya.

Berdasarkan informan yang ditunjuk oleh pemilik motor, dilakukan

wawancara secukupnya, dan dimohonkan untuk menyebut sumber lain

yang dapat dijadikan informan berikutnya. Demikian seterusnya dalam

proses pengembilan data, sehingga informasi yang diperoleh semakin

besar seperti bola salju dan sesuai dengan tujuan yang terdapat dalam

fokus penelitian.

Materi wawancara yang lebih terstruktur diangkat dari seperangkat

isu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Pertanyaan wawancara

diperdalam (probing) sehingga diperoleh lebih dalam lagi tentang hal-hal

yang diwawancarakan dan menjaga kemungkinan terjadinya kesalahan

atau sebagai konfirmasi dari berbagai instrument.

Selanjutnya sebagai usaha pendalaman hasil wawancara apabila

ada hal-hal yang melenceng, maka dilakukanlah pendalaman yang saling

mempertentangkan yang secara persuasif akan ditunjukkan pada informan


38

bahwa informasi yang diberikan kurang konsisten dan menunjukkan

pertentangan di antara jawaban. Oleh karena itu, topik wawancara tetap

diarahkan pada unsur-unsur pertanyaan berorientasi pada fokus. Proses

tersebut dimaksudkan agar topik wawancara tidak melantur dan tetap

berpedoman pada prinsip keterbukaan (open mindedness), bukan

kekosongan (blank mindledness) atau keterpatokan logis (rigorous logic).

2. Observasi
Observasi adalah suatu pengamatan langsung terhadap manusia

dengan memperhatikan tingkah lakunya dalam pembelajaran kelompok,

kerjasama serta komunikasi antara manusia, sehingga peneliti memperoleh

gambaran suasana dilapangan, Metode observasi dapat diartikan sebagai

pencatatan sistematis fonemana-fonomena yang diselidik.7

Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data kondisi

tentang praktik gadai dengan barang kreditan yang di jadikan jaminan di

Kp. Pacet Babakan Desa Cipendawa Kec. Pacet. Observasi yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi partisipatif yakni peneliti

ikut melakukan kegiatan yang dilakukan narasumber.

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara melakukan

pengamatan dan pencatatan mengenai bagaimana praktik gadai dengan

barang kreditan yang dijadikan jaminan di Kp. Pacet Babakan Desa

Cipendawa Kec. Pacet. Observasi dilakukan bersamaan dengan

wawancara.

7
Soetrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta : Andi Offset, 1994), h. 136.
39

Observasi partisipan yang dilakukan dalam penelitian ini terbagi

tiga tahapan observasi yaitu dimulai dari kegiatan observasi deskriptif

secara luas dengan melukiskan secara umum situasi sosial yang terjadi di

Kp. Pacet Babakan sebagai setting penelitian.

Setelah perekaman dan analisis data pertama, diadakan

penyempitan pengumpulan datanya serta mulai melakukan observasi

terfokus untuk menemukan kategori-kategori. Dan akhirnya, setelah

dilakukan analisis secara berulang-rulang disertai dengan observasi,

diadakan proses penyempitan kembali dengan melakukan observasi

selektif dengan mencari persamaan dan perbedaan di antara kategori-

kategori lain yang terkait.

3. Studi Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari

data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

agenda atau lain sebagainya8. Teknik Studi dokumentasi dimaksudkan

untuk memperoleh data dokumentasi di lapangan seperti berupa; foto, dan

data desa di Kp. Pacet Babakan. Untuk menjadi sumber data yang kuat

bagi penelitian terhadap data dokumenter. Dokumentasi dilakukan

bersamaan dengan wawancara.

4. Literatur

Studi pustaka dilakukan dengan mencari referensi yang sesuai

dengan topik yang diteliti. Studi pustaka digunakan sebagai penunjang dari
8
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), h 20
40

kelengkapan data yang telah diambil dari sumber-sumber lain yang

relevan. Kepustakaan atau literatur merupakan data yang diperoleh melalui

kajian literatur seperti karya ilmiah, surat kabar, majalah, skripsi dan lain-

lain untuk memperoleh teori-teori dan konsep yang berhubungan dengan

permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini. Kegiatan ini

dilakukan untuk mencari sumber data sekunder yang mendukung

penelitian dengan menggunakan bahan dokumentasi. 9

F. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

KISI-KISI WAWANCARA
NO Konsep Indikator Sumber Metode
Praktik gadai Wawancara
dengan barang Observasi
1. Tujuan 1. Pelaku
kreditan yang Dokumentasu
2. Proses Gadai
1 dijadikan di Kp.
3. Pemanfaatan 2. Penerima
Pacet Babakan
Gadai
Desa Cipendawa
Kec. Pacet
analisis kaidah 1. Buku
fikih madzhab Kaidah
syafi'i terhadap Fikih
status barang Muamalah
kreditan yang di 2. Buku
2 Hukum Literatur
jadikan jaminan Metodologi
di Kp. Pacet Kaidah
Babakan Desa Fiqih
Cipendawa Kec. Muamalah
Pacet

G. Teknik Analisis Data

Tahap selanjutnya setelah pengumpulan data selesai adalah metode

analisis data merupakan tahap yang penting dalam suatu penelitian. Karena

9
Lexy J. Meleong, Loc. Cit, h 217
41

dengan analisis data ini data yang diperoleh akan diolah untuk mendapatkan

jawaban dari permasalahan yang ada.

Teknik analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah–milahnya menjadi

satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan apa yang penting dan

apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang

lain10.

Pada tahap ini data dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa

sampai berhasil menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai

untuk menjawab pertanyaan atau persoalan yang diajukan dalam penelitian.

Adapun metode yang digunakan untuk mengelola data kualitatif adalah

dengan menggunakan metode induktif. Metode induktif adalah berangkat

dari fakta yang khusus, peristiwa yang konkret, kemudian dari fakta atau

peristiwa yang konkret itu ditarik generalisasi yang mempunyai sifat umum11.

Metode kualitatif sebenarnya merupakan tata cara penelitian yang

menghasilkan data deskriptif yaitu apa yang dinyatakan responden secara

tertulis dan lisan dan perilaku nyata. Yang diteliti dan dipelajari adalah obyek

penelitian yang utuh. Sesuai dengan data yang diperoleh adalah data kualitatif

maka dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis data kualitatif, yaitu

mengumpulkan, mengklasifikasikan data yang diperoleh dari hasil penelitian

lapangan kemudian dicari dengan teori yang berhubungan dengan masalah

yang diteliti selanjutnya ditarik kesimpulannya guna menentukan hasilnya.

Lexy J. Moleong, Op Cit, h 248


10

Utrisno Hadi, Metodologi Research 1 Penulisan Paper, Skripsi, Thesis, dan Disertasi,
11

(Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1986), h 87


42

Analisi data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam

periode tertentu. Miles dan Huberman 1984 dalam Sugiyono mengatakan,

“aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

dilakukan secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah

jenuh”. Aktivitas dalam analisis data meliputi: data reduction, data display,

dan conclusion drawing/verification. Berikut alur kegiatan dalam proses

analisis data kualitatif: 12

1. Reduksi data yaitu merupakan proses pemilihan, perumusan perhatian,

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang

diperoleh dari catatan tertulis di lapangan.

2. Penyajian data (data display) yaitu setelah data direduksi, maka langkah

selanjutnya adalah menyajikan data. Penyajian data merupakan

kumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

3. Menarik kesimpulan dan verifikasi Langkah tahap penarikan kesimpulan

berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi data. Proses untuk

mendapatkan bukti–bukti yang mendukung tahap pengumpulan data

inilah yang disebut sebagai verifikasi data.

H. Validasi Data

Pemeriksaan terhadap keabsahan data pada dasarnya, selain digunakan

untuk menyanggah balik yang dituduhkan kepada penelitian kualitatif yang


12
Sugiyono, Loc. Cit, h 246
43

mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan sebagai unsur yang tidak terpisahkan

dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif. 13 Keabsahan data dilakukan untuk

membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar-benar merupakan

penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh. Uji keabsahan

data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility, transferability,

dependability, dan confirmability.14

1. Credibility

Uji credibility (kredibilitas) atau uji kepercayaan terhadap data hasil

penelitian yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan

tidak meragukan sebagai sebuah karya ilmiah dilakukan

Kredibilitas merupakan penetapan hasil penelitian kualitatif yang

kredibel atau dapat dipercaya dari persepektif partisipan dalam penelitian

tersebut. Strategi untuk meningkatkan kredibilitas data meliputi perpanjangan

pengamatan, ketekunan penelitian, triangulasi, diskusi teman sejawat, analisis

kasus negatif, dan memberchecking.

Sedangkan dalam uji kredibilitas digunakan triangulasi dengan sumber

berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode

kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil

wawancara. Dalam hal ini peneliti menggunakan triangulasi

teknik sumber.

Lexy J. Meleong, Loc. Cit, h 320


13

Sugiyono, Loc. Cit, h 270


14
44

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum

dengan apa yang dikatakannya secara pribadi

c. Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang.

d. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen

yang saling berkaitan.

2. Transferability

Transferability merupakan validitas eksternal dalam

penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat

ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi di

mana sampel tersebut diambil.15Pertanyaan yang berkaitan dengan

nilai transfer sampai saat ini masih dapat diterapkan/dipakai dalam

situasi lain. Bagi peneliti nilai transfer sangat bergantung pada si

pemakai, sehingga ketika penelitian dapat digunakan dalam konteks

yang berbeda di situasi sosial yang berbeda validitas nilai transfer

masih dapat dipertanggungjawabkan.

3. Dependability

Reliabilitas atau penelitian yang dapat dipercaya, dengan kata

lain beberapa percobaan yang dilakukan selalu mendapatkan hasil

yang sama. Penelitian yang dependability atau reliabilitas adalah

penelitian apabila penelitian yang dilakukan oleh orang lain dengan

proses penelitian yang sama akan memperoleh hasil yang sama

pula.
Ibid, h 276
15
45

Pengujian dependability dilakukan dengan cara melakukan

audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Dengan cara auditor

yang independen atau pembimbing yang independen mengaudit

keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan

penelitian. Misalnya bisa dimulai ketika bagaimana peneliti mulai

menentukan masalah, terjun ke lapangan, memilih sumber data,

melaksanakan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai

pada pembuatan laporan hasil pengamatan.

4. Confirmability

Objektivitas pengujian kualitatif disebut juga dengan uji

confirmability penelitian. Penelitian bisa dikatakan objektif apabila

hasil penelitian telah disepakati oleh lebih banyak orang. Penelitian

kualitatif uji confirmability berarti menguji hasil penelitian yang

dikaitkan dengan proses yang telah dilakukan. Apabila hasil

penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan,

maka penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability.

Validitas atau keabsahan data adalah data yang tidak berbeda antara

data yang diperoleh oleh peneliti dengan data yang terjadi

sesungguhnya pada objek penelitian sehingga keabsahan data yang

telah disajikan dapat dipertanggungjawabkan.

Anda mungkin juga menyukai