Anda di halaman 1dari 5

Nama : Felmi Adam

NIM : 041406607

Mata Kuliah : Komunikasi Internasional (SKOM4435.05)

Program Studi : Ilmu Komunikasi

TUGAS 1

1. Bagaimana praktik komunikasi homofili dan heterofili dalam komunikasi


internasional perspektif propaganda? Sertakan contoh kasusnya!
2. Jelaskan perbedaan perspektif diplomatik, perspektif propaganda, dan
perspektif jurnalistik dalam komunikasi internasional!
3. Bagaimana teknologi komunikasi yang digunakan oleh negara-negara
maju dan berkembang?
4. Bagaimana keterkaitan perspektif jurnalistik dengan konsep pesan dan
tujuan pesan dalam komunikasi internasional? Sertakan contoh kasusnya!

Penjelasan:
1. - Homofili adalah derajat persamaan dalam beberapa hal tertentu
seperti keyakinan, nilai, pendidikan, status sosial dan lain-lain,
antara pasangan-pasangan individu yang berinteraksi. Menurut
Wakidul Kohar, homofili adalah kesamaan derajat antara individu-
individu yang terlibat dalam interaksi antarpribadi. Mereka saling
percaya, tanpa sebuah kecurigaan. Sisi lain untuk menjelaskan
keadaan di atas (yang masih terkait dengan homofili) adalah
persepsi dalam proses komunikasi antar budaya. Unsur yang
menjadikan interaksi seseorang lebih akrab dan komunikasi lebih
terbuka adalah persepsi atas kesamaan dari berbagai hal yang
meliputi keyakinan, nilai, sikap, pendidikan, status sosial.
Perasaan-perasaan ini memungkinkan untuk tercapainya persepsi
dan makna yang sama terhadap sesuatu objek atau peristiwa.
Contoh dari homofili disini adalah komunikasi interpersonal akan
efektif jika sesuai dengan prinsip homifili (kesamaan), seperti: asal
daerah, bahasa, kepercayaan, tingkat pendidikan, dsb.

- heterofili merupakan kebalikan dari homofili. Heterofili adalah


suatu keadaan pasangan komunikasi berinteraksi dalam proses
komunikasi yang berbeda dalam sifat-sifat tertentu. Adapun
faktor yang menyebabkan terjadinya heterofili adalah adanya
perubahan dan perkembangan masyarakat yang menyebabkan
banyak nilai-nilai berubah tapi ada yang tetap mempertahankan
nilai lama.Dalam perkembangannya masyarakat tersebut tidak
memberikan kesempatan yang merata bagi seluruh anggota
masyarakatnya dalam hal pendidikan, maupun peningkatan
penghasilan, hanya untuk orangorang yang mempunyai potensi
dan pandai memanfaatkan peluang dan kesempatan saja.

2. Perspektif diplomatik
Persepektif diplomatik adalah praktik negoisasi yang dilakukan oleh
seseorang yang biasanya mewakili negara atau organisasi. Hal
tersebut dilakukan bertujuan untuk menjalin kerjasama antar negara
atau memberikan citra positif terhadap negara agar dapat membantu
negaranya maju baik dari sektor ekonomi, politik, dan peryahanan.
Diplomatik tersebut biasanya dilakukan dengan cara melakukan
pertemuan secara formal atau pun non formal seperti konfrensi pers
dan lain-lain.
Dalam perspektif Diplomatik, komunikasi internasional adalah
kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah atau negara
dengan pemerintah atau negara lain melalui saluran diplomatik.
Dalam perspektif Diplomatik, komunikasi internasional lazimnya
dilakukan secara interpersonal atau kelompok kecil.
Tujuan komunikasi internasional dalam perspektif diplomatik:
a. Menghindari konflik antarnegara
b. Mengembangkan kerjasama (bilateral/multilateral)
c. Memperkuat posisi tawar-menawar (bargaining position)
d. Meningkatkan citra dan reputasi suatu negara
e. Memelihara perdamaian dunia
f. Mengembangkan pembangungan internasional.
Komunikasi Internasional dalam Perspektif Diplomatik lazim
digolongkan ke dalam:
a. First track diplomacy (komunikasi ditujukan kepada pemerintah
negara)
b. Second track diplomacy (komunikasi berhubungan langsung
dengan penduduk atau masyarakat setempat)

Perspektif propaganda
Propagandistik Adalah pandangan yang hampir sama dengan
pandangan jurnalistik yaitu sifatnya persuasif yaitu menggunakan
media massa. Akan tetapi yang membedakan kedua pandangan
tersebut adalah tentang sasaran atau target persuasif itu sendiri.
Propagandistik lebih kepada penanaman idealis negara kepada
negara lain yang bertujuan untuk mempengaruhi tindakan, perasaan
dan pandangan mereka.
Perspektif jurnalistik
Dalam perspektif Jurnalistik, komunikasi internasional adalah
studi tentang berbagai macam interaksi yang lebih bersifat Mass
Mediated Communication (MMC) yang dilakukan antara dua atau
beberapa negara yang berbeda latar belakang budaya, bahasa,
ideologi, politik, tingkat perkembangan ekonomi, dan sebagainya.
Jurnalistik. Adalah pandangan yang bersifat informasi atau berita
yang menggunakan media. Dalam suatu negara tentunya akan
menggunakan media untuk memberitakan dan mengontrol seluruh
aspek yang ada dalam suatu negara. Sama halnya dengan
komunikasi internasional, jurnalistik juga bisa mengontrol seberapa
besar negara tersebut dapat mempengaruhi negara lain dengan
pemberitaannya.

3. Komunikasi massa sangat strategis dalam melakukan hubungan atau


komunikasi internasional, mengingat saat ini perkembangan teknologi
komunikasi semakin canggih, sehingga akan sangat efisien dan efektif
menggunakan media massa tersebut. Komunikasi propaganda untuk
memperluas kepentingan dan pengaruh dari suatu negara terhadap
negara lain dalam pertarungan kekuatan politik, beradu dalam
komunikasi massa ini.
Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang sangat
pesat, secara umum komunikasi internasional mampu membentuk
hubungan internasional yang dinamis di antara dua negara atau lebih,
khususnya dalam pencapaian tujuan dan kepentingan negara yang
terlibat di dalamnya. Media komunikasi internasional dalam perspektif
diplomasi biasa dilakukan dalam pertemuan-pertemuan politik antar
lembaga negara maupun antar kepala negara. Media massa koran dan
televisi di abad modern ini, memiliki peran dan posisi yang lebih besar
dan strategis untuk menunjang kelancaran komunikasi internasional.
Namun, seringkali terjadi ketimpangan yang sangat jauh mengenai arus
informasi dan komunikasi yang terjadi antara negara maju dan negara
berkembang. Mengingat dukungan fasilitas komunikasi yang lengkap
dan canggih dari negara maju.

Media komunikasi jurnalistik sering dipergunakan dalam aksi-aksi


propaganda yang ditujukan untuk melemahkan posisi suatu negara, dan
mengubah kebijakan-kebijakan suatu negara. Dalam perspektif
jurnalistik, media massa memainkan peranan yang sangat besar dalam
arus informasi dan pertarungan kepentingan suatu negara. Tak jarang
pesan-pesan propaganda yang dimainkan lewat media massa, mampu
membuat suatu konstruksi social dan citra sebuah negara.
Dalam media jurnalistik, komunikan dikenal dengan khalayak.
Khalayak adalah ladang tempat disebarkannya benih (pesan). Benih
mana yang akan tumbuh ditanah itu akan sangat bergantung pada
kondisi tanah itu, belum termasuk pengaruh dari cuaca dan musim,
begitupun komunikan. Pesan yang dikirim oleh komunikator, baik itu
media massa (komunikator yang terlembagakan), negara, ataupun
pihak luar, akan sangat bergantung pada kondisi komunikan, mencakup
sistem kognitif, yakni menyangkut nilai, sikap (public attitude),
keyakinan, opini (public opinion), kebiasaan, faktor-faktor usia,
pendidikan, jenis kelamin, status sosial, ras, serta wilayah geografis.
4. Manusia sebagai komunikan memiliki kecenderungan untuk selektif
dalam menerima pesan, hanya dalam hal-hal yang dapat memberikan
dukungan dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, seperti kebutuhan
sosial, kejelasan, kesederhanaan, agresivitas, harga diri. Selain itu,
keterikatan komunikan terhadap komunikator media, opini, media, gaya
dan situasi menjadi relevan untuk menentukan diterima atau tidaknya
pesan yang dikirimkan. Komunikasi yang berlangsung dalam media
diplomasi biasanya berlangsung dua arah, hal ini untuk menghindari
salah pengertian, ketidaksepakatan, konflik serta untuk memperkuat
posisi tawar-menawar dalam memelihara hubungan bilateral dan
internasional. Dalam perspektif jurnalistik, media massa biasanya
memiliki sifat hubungan atau komunikasi yang searah (karena umpan
balik, tanggapan atau reaksi dari khalayak atau komunikan memerlukan
tenggang waktu).

Anda mungkin juga menyukai