TUGAS 1
Kompatibilitas (compatibility)
Kompatibilitas adalah derajat di mana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-
nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh, jika
suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku,
inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah sebagaimana halnya dengan inovasi yang
sesuai (compatible).
Kerumitan (complexity)
Kerumitan adalah derajat di mana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk
dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat
dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah
dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi.
Kemampuan Diujicobakan (trialability)
Kemampuan untuk diujicobakan adalah derajat di mana suatu inovasi dapat diuji coba
batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat diujicobakan dalam seting sesungguhnya
umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi
harus mampu mengemukakan keunggulannya.
Kemampuan untuk Diamati (observability)
Kemampuan untuk diamati adalah derajat di mana hasil suatu inovasi dapat dilihat orang
lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil suatu inovasi, semakin besar kemungkinan
orang atau sekelompok orang tersebut mengadopsi.
2. Dalam kaitannya dengan virus “Covid 19” Anda sebagai seorang calon sarjana komunikasi
diminta untuk memberikan penjelasan di salah satu daerah tertinggal di wilayah yang masih
belum begitu maju, agar proses komunikasi inovasi dapat berhasil, Anda melakukan
pendekatan dengan opinion leader.
a. Identifikasi ciri-ciri dari opinion leader
Tingkat energi yang tinggi dan tolerasi terhadap tekanan
Tingkat energi tinggi dan toleransi terhadap tekanan membantu para opinion leader
menanggulangi tingkat kecepatan yang tinggi. Permasalahan pribadi serta kelompok yang
dihadapi kebanyakan membuat seorang pemimpin tertekan. Oleh karena itu vitalitas fisik
dan keuletan emosional membuatnya lebih mudah untuk menanggulangi antar pribadi
yang menekan.
Rasa Percaya diri
Rasa percaya diri berhubungan secara positif dengan efektivitas dan kemajuan diri sendiri.
Rasa percaya diri memudahkan efektivittas kepemimpinan. Tanpa adanya rasa percaya diri
yang kuat, seorang komunikator berkemungkinan lebih kecil untuk membuat upaya
mempengaruhi komunikan.
Pusat kendali internal
Orang yang memiliki pusat kendali internal yang kuat yakin bahwa peristiwa dalam hidup
mereka lebih banyak ditentukan oleh tindakan mereka sendiri daripada oleh kebetulan atau
kekuatan yang tidak dapat dikendalikan.
Orang yang memiliki kendali internal memiliki perspektif maju ke depan sehingga
kemungkinan untuk membuat suatu rencana baru untuk kemajuannya jauh lebih besar
daripada orang dengan kendali eksternal. Mereka percaya dengan kemampuannya dan
dapat mempengaruhi orang lain dengan bujukan bukannya manipulasi.
Kestabilan dan kematangan emosional
Istilah kematangan emosional dapat didefinisikan dengan kematangan seseorang dalam
aspek psikologis, dapat menyesuaikan diri dengan baik dan tidak menderita kekacauan
psikologis yang berat. Mereka cenderung memiliki kesadaran yang lebih tepat mengenai
kekuatan dan kelemahan mereka. 12 Orang dengan kematangan emosi tidak terlalu
egosentris (memikirkan diri sendiri dan lebih memikirkan orang lain). Mereka tidak
impulsif, lebih stabil dan memiliki kendali terhadap dirinya sendiri. Mereka juga dapat
menerima saran dari orang lain dan bersifat lebih terbuka terhadap perubahan. Oleh karena
mereka lebih banyak mempunyai hubungan baik dengan orang lain dan wawasannya jauh
lebih luas.
Integritas pribadi
Integritas adalah perilaku seseorang yang konsisten dengan nilai yang menyertainya.
Pribadi yang berintegritas tinggi memiliki sifat etis, jujur, menepati janji, tanggung jawab,
konsisten dan dapat dipercaya. Indikator-indikator tersebut harus dimiliki oleh seorang
opinion leader jika mereka berharap menjadi seseorang yang kredibel di bidang
kepemimpinan
Motivasi kekuasaan
Seringkali seseorang yang berharap akan kekuasaan yang tinggi cenderung senang untuk
mempengaruhi orang lain maupun peristiwa 13 dan besar pula kemungkinannya untuk
mendapatkan posisi otoritas. Orang yang memiliki kebutuhan yang kuat akan kekuasaan
akan mencari posisi dan otoritas kekuasaan serta membiasakan diri dengan organisasi atau
politik. Sifat-sifat yang dimiliki oleh orang dengan motivasi tinggi adalah, tidak terlalu
egoistis, lebih defensif, tidak beorientasi mengumpulkan materi, memiliki jangkauan
pandang yang luas, bersedia menerima kritik, saran serta nasihat, dan mampu menerima
keahlian orang lain secara relevan.
b. Berikan contoh opinion leader yang nyata yang Anda temukan di lapangan dalam
kaitannya dengan Covid 19 !
3. Jaringan komunikasi berperan sangat penting terhadap proses difusi inovasi dan adopsi
inovasi. Melalui jaringan komunikasi inilah, proses difusi inovasi terjadi dan dapat berujung
pada terjadinya adopsi inovasi dalam suatu sistem sosial, baik sistem sosial itu berupa
kelompok sosial, organisasi sosial, maupun komunitas atau masyarakat.
a. Bagaimanakah jaringan komunikasi itu berperan dalam komunikasi inovasi? Jelaskan
Jaringan komunikasi merupakan suatu pola yang teratur dari hubungan antar individu yang
dapat diidentifikasi sebagai pertukaran informasi yang dialami seseorang di dalam sistim
sosialnya (Berger dan Chaffe, 1987: 239). Sebuah jaringan komunikasi identik dengan
keterhubungan di antara dua aktor atau lebih. Studi jaringan komunikasi memberi
penekanan pada relasi antara satu actor dengan aktor yang lain dalam struktur sosial
tertentu. Wasserman dan Faust (1994: 2) lebih detail menjelaskan bahwa jaringan
komunikasi terdiri dari seperangkat aktor (node) dan hubungan (ties) di antara aktor. Aktor
(node) dapat berupa individu, kelompok, organisasi atau masyarakat. Sedangkan
hubungan (ties) mungkin terjadi di antara individu dengan individu atau terjadi di antara
individu dengan kelompok tertentu dan seterusnya
Jaringan komunikasi juga sangat erat kaitannya dengan inovasi. Hal ini menyangkut
proses sosial bagaimana inovasi (ide, praktik-praktik dan objek-objek baru) menjadi
diketahui dan tersebar ke seluruh sistim sosial dan pada akhirnya diadopsi oleh unit-unit
adopsi (Severin dan Tankard, 2009: 247). Dalam menentukan apakah akan mengadopsi
inovasi, evaluasi subjektif inovasi mengalir 3 melalui jaringan interpersonal karena
jaringan dapat berfungsi sebagai koneksi penting ke sumber informasi. Maka dalam difusi
inovasi hingga pada adopsi inovasi muncul peran-peran individu dalam jaringan, yang
disebut oleh Rogers sebagai struktur komunikasi
b. Identifikasi cara kerja jaringan komunikasi dalam suatu organisasi menurut Clark (2006)
Dalam terjadinya konflik peran antara pekerjaan dan keluarga ini, ada beberapa variabel
yang berinteraksi dalam hubungan terjadinya private demands karyawan dengan tingkat
penggunaan internet pribadi di tempat kerja (Clark, 2000). Beberapa variabel tersebut
diantaranya, seberapa kuat konflik antara pekerjaan dan hal di luar pekerjaan (border
strength), seberapa jauh pengaruh pada seorang karyawan (influence at the workplace),
seberapa besar karyawan mengidentifikasi pekerjaan mereka (identification with the job),
dan persepsi seberapa besar perilaku supervisor mendukung perilaku ini (perceive of
supervisor support for border-crossing).