Anda di halaman 1dari 8

PERATURAN PENCEGAHAN

TUBRUKAN DI LAUT (P2TL)


&
DINAS JAGA
Desy Yuli Aryani
Bagian B : Aturan-Aturan Mengemudikan dan Melayarkan Kapal

Seksi I - Sikap kapal-kapal dalam semua kondisi penglihatan

Aturan 4 Aturan-aturan dalam seksi ini berlaku untuk semua kondisi jarak penglihatan.
Pemberlakuan “semua kondisi penglihatan” artinya, kondisi penglihatan “saling melihat” dan “tampak terbatas”.

Aturan 5
Setiap kapal wajib senantiasa melakukan pengamatan keliling yang layak dengan
Pengamatan
Keliling
menggunakan penglihatan dan pendengaran serta menggunakan semua peralatan navigasi
yang tepat sesuai dengan keadaan dan kondisi yang ada, sehingga mampu memberi penilaian
terhadap situasi dan resiko tubrukan.
Aturan 5 hanya berlaku pada saat kapal berlayar, baik kapal memiliki kecepatan terhadap air maupun tidak.
Hal ini berarti aturan 5 tidak diberlakukan untuk kapal yang sedang berlabuh jangkar, kandas maupun
waktu kapal sandar.
ILUSTRASI ATURAN 5 (PENGAMATAN KELILING)
Bagian B : Aturan-Aturan Mengemudikan dan Melayarkan Kapal

Aturan 6
Setiap kapal harus selalu melaju dengan kecepatan aman sehingga ia mampu bertindak tepat
dan efektif untuk menghindari tubrukan dan dapat berhenti pada jarak yang tepat sesuai
Kecepatan dengan keadaan dan kondisi yang ada.
Aman
Dalam menentukan kecepatan aman, faktor-faktor berikut harus menjadi pertimbangan :

a. Oleh semua kapal :

• Kondisi penglihatan

• Kepadatan lalu lintas, termasuk adanya kapal-kapal penangkap ikan dan kapal-kapal lainnya

• Kemampuan olah gerak kapal dengan memperhatikan jarak henti dan kemampuan berputar dalam
kondisi yang ada

• Pada malam hari, adanya latar penerangan (pantulan) seperti penerangan dari pantai/daratan atau
pantulan penerangan kapal sendiri

• Kondisi angin, laut dan arus dan perkiraan adanya bahaya navigasi

• Sarat kapal, hubungannya dengan kedalaman air


Bagian B : Aturan-Aturan Mengemudikan dan Melayarkan Kapal

Aturan 6
b. Sebagai tambahan, oleh kapal yang menggunakan radar :
Kecepatan
Aman • Karakteristik, efisiensi dan keterbatasan peralatan radar

• Kendala yang terjadi dari pada jarak jangkau radar yang digunakan (radar range scale in use)

• Hasil dari deteksi radar atas adanya gangguan keadaan laut (ombak atau gelombang laut), cuaca
dan gangguan lainnya

• Kemungkinan adanya kapal-kapal kecil, es dan benda terapung lainnya yang mungkin tidak
terdeteksi oleh radar pada jarak tertentu

• Jumlah, lokasi dan gerakan kapal-kapal yang terdeteksi oleh radar

• Melakukan penilaian yang lebih tepa, bila dimungkinkan dengan penglihatan, bila radar digunakan
untuk menentukan jarak terhadap kapal-kapal atau benda-benda disekitar kapal

Menetapkan kecepatan aman pada saat berlayar, tidak ada rumus yang pasti atau ketentuan tertulis, karena tiap-tiap kapal memiliki
karakteristik olah gerak yang berbeda-beda. Dibutuhkan kecakapan pelaut yang baik (good practice of seamanship).
Bagian B : Aturan-Aturan Mengemudikan dan Melayarkan Kapal

Setiap kapal harus menggunakan semua peralatan yang ada sesuai dengan keadaan dan kondisi yang ada
Aturan 7 untuk menentukan ada tidaknya reiko tubrukan.
Bahaya Tubrukan Apabila ada keraguan, maka resiko tubrukan harus dianggap ada.

Apabila ada dan dioperasikan, radar harus digunakan secara benar, termasuk pindaian jarak jauh untuk
menentukan peringatan dini adanya resiko tubrukan, plotting radar atau observasi sistematis equivalent
terhadap objek yang terdeteksi.

Perkiraan tidak boleh didasarkan atas informasi yang meragukan, terutama informasi meragukan dari
radar.

Dalam menentukan ada tidaknya resiko tubrukan hal-hal berikut harus menjadi perhatian :
✓ Resiko tubrukan harus dianggap ada apabila baringan pedoman terhadap kapal yang mendekat tidak
menunjukkan perubahan yang berarti
✓ Resiko tubrukan kadang-kadang terjadi walaupun baringan pedoman (kompas) menunjukkan
perubahan yang berarti, terutama bila mendekati kapal sangat besar atau tundaan atau Ketika
mendekati kapal dalam jarak yang sangat dekat.
ILUSTRASI ATURAN 7 (BAHAYA TUBRUKAN)
Bahaya tubrukan dianggap ada apabila :
1. Timbul keragu-raguan Perhatikan gambar dibawah ini !
2. Baringan pedoman tidak menunjukkan perubahan yang berarti
3. Mendekati sebuah tundaan
4. Mendekati kapal besar
Kapal B
5. Mendekati kapal dengan jarak dekat 040

040

Keterangan gambar :
09.09 040
“baringan kapal yang mednekat tidak menunjukkan perubahan yang 040
berarti” apabila sebuah kapal mendekat di baring berulang ulang baringan 09.06
tetap (atau hamper tetap) maka dapat diputuskan adanya resiko
tubrukan. 09.03
Pada jam 09.00 kapal B di baring 040, kemudian 09.03 , 09.06, 09.09
09.00
baringan tetap 040, maka dapat diputuskan adanya resiko tubrukan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai