id 12
digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
dan pendekatan yang tepat agar sesuai dengan objek kajian. Teori digunakan
bertindak atau bereaksi. Drama berarti perbuatan, tindakan atau action (Waluyo,
2006: 2). Dari segi etimologisnya drama mengutamakan perbuatan, gerak yang
merupakan inti hakekat karangan berbentuk drama. Tidaklah heran jika Moulton
(dalam Soediro Satoto, 1991:3) mengatakan bahwa “Drama adalah hidup yang
ditampilkan dalam gerak” (life presented in action). Jika dalam sastra jenis prosa
pendengar atau penonton. Arti kedua, didasarkan pada beberapa pendapat tentang
drama menurut:
commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
action.
Arti ketiga, drama adalah cerita konflik dalam bentuk dialog yang diproyeksikan
yang biasanya diselingi dengan lagu-lagu dan diiringi dengan gamelan Jawa.
drama. unsur-unsur pembangun itu antara lain tema, alur (plot), penokohan, latar
(setting), dan dialog yang terdapat di dalam naskah. Drama dan ketoprak
berangkat atau bermula dari naskah, yang berisi dialog antar tokoh yang kemudian
menggunakan bahasa jawa mengingat ketoprak lahir dan tumbuh di jawa tengah,
sedangkan drama menggunkan bahasa Indonesia. Kostum dan tata rias antara
ataupun kondisi sumber cerita yang diangkat dalam pementasan. Dalam ketoprak
selalu ada gerak tari dan ada babak yang menyuguhkan banyolan yang mampu
mencairkan suasana, adegan ini dinamakan dhagelan (lawak). Selain itu, juga
menggunakan tembang yang digunakan pada adegan tertentu. Sumber cerita dari
ketoprak diambil dari cerita-cerita sejarah, cerita rakyat, dan juga babad yang
drama, karena terdapat unsur yang serupa, seperti unsur pembangun cerita yang
terdiri dari tema, alur, latar (setting), penokohan, dan dialog. Selain itu ketoprak
dan drama berangkat dari sebuah naskah yang kemudian belanjut untuk
B. Pendekatan Struktural
drama adalah tema dan amanat, penokohan, plot, latar yang terbagi atas aspek
ruang; aspek waktu; dan aspek suasana, tikaian, cakapan (Satoto, 1991: 41-42).
tiga bahan pokok, yaitu Premise (tema), Character (penokohan), Plot (alur)
salah satu genre sastra, drama naskah dibangun oleh struktur fisik (kebahasaan)
dan struktur batin (makna) yang meliputi plot, penokohan dan perwatakan, dialog,
(2006: 6-30).
bahan yang paling atktif yang menjadi penggerak jalan cerita. Character adalah
tokoh yang hidup, bukan mati karena character merupakan sebuah pribadi,
a. Keadaan fisik, yang meliputi usia, jenis kelamin, keadaan tubuh, ciri-ciri
ideologi.
commit
keinginan, tempramen, moral, to user
perasaan pribadi.
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
"Kyai Kala Gumarang" karya Trisno Santoso meliputi unsur: tema, karakter, plot.
menurut kebutuhan analisis naskah "Kyai Kala Gumarang" karya Trisno Santoso,
sebagai berikut.
alur dramatik dalam plot melalui tokoh protagonis dan antagonis dengan
tema adalah gagasan, idea atau pikiran utama dalam karya sastra baik
terungkap secara tersirat maupun tersurat. Tema tidak sama dengan pokok
masalah atau topik, tetapi tema dapat dijabarkan ke dalam beberapa pokok.
sebagai landasan idiel dalam menentukan arah tujuan cerita. Ditinjau dari
24). Tema yang baik tidak hanya berisi perembangan suatu peristiwa, tetapi
juga berisi tentang problem masyarakat atau kelompok yang sedang terjadi.
Tema dipandang sebgai dasar cerita yang umum pada suatu karya sastra.
dalam cerita,namun bukan berarti setiap masalah atau konflik yang muncul
dalam cerita dapat dikatakan sebagai tema. Tema hanya terdapat pada salah
satu konflik yang dibangun dalam cerita, dan salah satu konflik tersebut
Serangkaian hubungan sebab akibat yang bergerak dari awal hingga akhir.
membangun cerita tersebut. Plot merupakan jalinan cerita atau kerangka dari
awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh yang
dalam cerita. Klimaks adalah saat dimana konflik tersebut akan terasa
penyelesaiannya.
Pada drama modern akhir cerita akan berhenti pada klimaks, jika
a. Protasis
watak dan motif lakon yang di bawakan oleh masing-masing tokoh. Tahap
b. Epitasio
menanjak akan tetapi konflik belum mancapai klimaks dan lakon belum
selesai.
c. Catastasis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
action).
wayang kulit. Dalam tahap ini, ada ulasan pendapat terhadap seluruh kisah
lakon itu.
3. Penokohan
tokoh, yang dijelaskan terlebih dahulu adalah nama, umur, jenis kelamin,
2006 :16).
disebut tokoh adalah bahan yang paling aktif menjadi penggerak jalan
cerita. Character disini adalah tokoh yang hidup, bukan mati, dia adalah
commit
jamannya, karena cenderung to user keadaan masyaraktnya.dalam
memantulkan
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
bahwa setiap teks sastra mengandung resonansi sosial, historis dan politik.
kekuasaan adalah salah satu bagian dari kehidupan masyarakat yang juga
sebagai berikut:
b. Sosiologi karya sastra, memasalahkan karya sastra itu sendiri dan yang
menjadi pokok masalah adalah apa yang tersirat dalam karya sastra serta
Klasifikasi tersebut tidak jauh berbeda dengan bagan yang dibuat oleh
Ian Watt (dalam Faruk, 2010: 4) dengan melihat hubungan timbale balik
antara sastrawan, sastra, dan masyarakat. Telaah suatu karya sastra menurut
commit
mana sastra dianggap sebagai to user keadaan masyarakat.
pencerminan
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
c. Fungsi sosial sastra, dalam hal ini ditelaah sampai seberapa jauh nilai
sastra berkaitan dengan nilai sosial, dan sampai seberapa jauh pula sastra
bahwa sastra tidak hanya sebagai cerminan masyarakat, tetapi pengarang juga
tersebut. Bahkan karya sastra menerima pengaruh dari masyarakat dan juga
D. Pengertian Konflik
587). Konflik berasal dari kata kerja bahasa latin yaitu configure yang berarti
antara dua orang atau lebih bisa juga kelompok, dimana salah satu pihak
tidak berdaya. Jika dilihat definisi secara sosiologis, konflik senantiasa ada
keadaan dan berbagai tingkat kompleksitas (Pruitt dan Rubin, 2004: 9-10).
berikut:
bila persoalan sosial, ekonomi politik dan budaya yang dapat terjawab
(Ikhwan, 2004:118-119).
respon tidak langsung terhadap struktur sosial baik karena adanya kontrol
menjadi frustasi maupun karena tidak adanya kontrol sosial yang diperlukan,
plot sebuah karya naratif akan dipengaruhi untuk tidak dikatakan, ditentukan
oleh wujud dan isi konflik, bangunan konflik yang ditampilkan. Kemampuan
dalam cerita.
antara dua kekuatan yang seimbang menyiratkan aksi balasan (Wellek dan
yang normal wajar dan actual artinya bukan dalam cerita atau drama
mengarah pada situasi negatif atau sesuatu yang tidak menyenangkan. Suatu
tersebut dapat disimpulkan bahwa konflik selalu bersifat merusak dan konflik
sendiri mendorong timbulnya berbagai macam konflik yang lain atau konflik
dan konflik berkaitan erat dan saling menyebabkan terjadinya satu dengan
a. Konflik fisik ataupun batin, yaitu yang terjadi dalam hati, jiwa seorang
tokoh.
b. Konflik terbuka, yaitu konflik yang terjadi dimana seorang tokoh dengan
manusia.
c. Konflik tertutup, yaitu konflik yang terjadi dalam diri snediri dan orang
yang terlibat dalam koflik, tanpa melibatkan banyak tokoh atau orang yang
lain:
2004:4-6).
untuk berdamai.
yang ada pada Naskah Ketoprak "Kyai Kala Gumarang" ini adalah Kerajaan
kekuasaan Kerajaan Madiun yang pada saat itu dipimpin oleh Adipati Madiun
E. Pengertian Kekuasaan
sendiri sekalipun mengalami perlawanan, dan apa pun dasar kemampuan ini.
Dalam hal ini Max Weber mengartikan kekuasaan itu adalah sebuah
kemampuan untuk membuat orang lain mau menerima dan melakukan apa
yang menjadi kemauan kita walau mungkin hal tersebut tidak disetujui,
bahkan ditentang.
Setiap bentuk kekuasaan itu akan ada yang lebih mendominasi, walau
mungkin tak dapat dikatakan bahwa salah satu dari yang berkompetisi lebih
berkuasa, namun secara kasar atau penglihatan dasar, akan ada salah satu
orang untuk mempengaruhi yang lain dalam sistem yang ada. Ada dua
konsepsi berbeda tentang kekuasaan yang dianut dalam bahasa awam, yaitu:
lain.
keputusan kolektif.
Kita sering mengatakan bahwa seseorang memiliki kekuasaan atas orang lain,
yang berarti bahwa orang pertama dapat membuat orang kedua bertindak
menurut apa yang diinginkan oleh orang pertama,dan orang kedua bertindak
menurut apa yang diinginkan oleh orang pertama,dan orang kedua tidak bisa
timpang. Salah satu bentuk hubungan asimetris dilandasi pada daya tarik dari
satu pihak yang mempunyai kualitas tertentu terhadap pihak lain. Bentuk
kedua, hubungan asimetris terjadi melalui tekanan dari atas dan kepatuhan
dari bawah.
commit to user