Anda di halaman 1dari 5

Put Your Trust in Allah

Yakinlah kepada Allah.

Teman teman yang dirahmati Allah..

Gimana caranya menjadi kita orang yang mampu melalui hal hal yang berat, mampu untuk
woles, mampu untuk berani dengan modal atsiqoh billah. Percaya kepada Allah ta’ala.
Sebagaimana kita aja percaya sama makhluk. Kaya misalnya kita pergi ke suatu tempat, kita
percaya banget sama temen kita karena dia tau banget jalan itu. Menguasai banget medan
jalan itu. Ga perlu googlemaps lagi.

Kadang pakai googlemaps aja suka salah..entah ditutup sementara missal ada acara hajatan.
Karena apa? Karena gmaps kan gak update sampai situ ya. Nah kalau sama teman local situ
kan dia udah tau banget jalan mana yang ga rusak, yang bagus, ada hambatan ga.. dia
update banget jalan situ . nah kita aja bisa trust banget ke dia. Apakah kita bisa trust ke Allah
sampai segitunya?

Kita percaya jalan yang dipilih sama Allah, karena Allah lebih tau apa yang baik untuk kita.
Allah lebih upate tentang masa depan kita. Allah tau kelebihan kita, kekurangan kita. Inilah
atsiqoh billah.

Gimana membangun ini?

Harus dilatih ya adik adik.. kita harus latihan dari hal yang terkecil. Kaya kita percaya gaya
gravitasi. Kita percaya banget kalau suatu benda kita jatuhin, pasti akan jatuh kan?

Nah semestinya kita lebih trust ke Allah lebih dari itu. Lebih dari kita percaya kepada Allah.

ُ‫َو َم ْن يَتَ َو َّكلْ َعلَى هَّللا ِ فَهُ َو َح ْسبُه‬

barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (segala
keperluan)nya” (QS ath-Thalaaq:3).
Artinya, barangsiapa yang percaya kepada Allah dalam menyerahkan (semua) urusan
kepada-Nya maka Dia akan mencukupi (segala) keperluannya

Kaya misalnya ketika kita galau dijauhin temen, dibully temen, dapat nilai yang gak sesuai
harapan, dan lain lain.

Gimana kita mengkondisikan hati kita kalau kita diuji dengan ujian yang mengguncang hati
kita. Dengan temen2 yang ngediemin kita di grup, dengan temen2 yang tiba2 unfollow kita,
tiba2 nge hate kita. Caranya gimana? Atsiqoh billah.

Ini yang dinamakan belajar iman..atau iman challenge.

Sama seperti kisah hijrah nabi Muhammad SAW.

Nabi hijrah bukan dengan umar bin khathab yang pemberani dan petarung handal saat itu.
Kenapa ya nabi hijrahnya dengan abu bakar? Kenapa ga sama umar aja?

Coba gimana umar hijrah, dia ibaratnya posting..

Yaa ahlulmakkah.. yaa abu jahal, ya abu lahab, ya abuu sufyan, ketahuilah saya mau hijrah.
Siapa yg istrinya mau jadi janda, anaknya mau jadi yatim.. tunggu saya di belakang bukit itu.

Ada yang berani komen ga? Ga ada.. nge like aja ga berani. Karena umar itu salah satu jawara
mekkah saat itu.

Tapi kenapa Nabi malah hijrah sama abu bakar?

Trus kenapa engga sama hamzah? Yang statusnya juga sama jawara juga. Beliau pamannya
Rasulullah sendiri.

Atau kenapa ga sama utsman? Yang hijrahnya VIP.. nyaman, ga perlu kehujanan,kepanasan,
fasilitas mewah kenapa ga sama utsman?

Kenapa abu bakar assidiq?

Padahal abu bakar di mekkah tidak dikenal sebagai petarung, malah dikenal sebagai orang
yang lembut. Abu bakar sebelum hijrah kaya, tapi ketika ingin hijrah meninggalkan hartanya
Supaya Rasulullah mengajarkan kita.. atsiqohnya bukan ke umar, bukan ke hamzah, bukan
ke utsman.. tapi hijrahnya murni mengandalkan Allah SWT.

Dan diantara semua orang islam saat itu, iman Abu bakar lebih berat dari yang lainnya. Yang
paling taat kepada Allah setelah Rasulullah.

Rasul mengajarkan kita Atsiqoh billah.

Saat di gua.. pasukan quraisy sempat hampir melihat mereka. Sampai sampai abu bakar
sangat takut. Sehingga rasulullah mengingatkan.. yaa abu bakar, apa kamu fikir kita hanya
berdua? Sesungguhnya Allah bertiga bersama kita. Innallaha ma’anaa..

Seketika itu abu bakar merasa tenang.. sebenarnya abu bakar bukan khawatir kepada
dirinya sendiri. Ia khawatir dengan keadaan Rasulullah.

Sama juga seperti saat perang badar. Dimana jumlah kaum muslimin 300 orang, menghadapi
pasukan kaum kafir quraisy 1000 orang. Kalau pakai logika, kayaknya ga mungkin menang.
Apalagi saat itu kaum muslimin baru aja hijrah ke Madinah, belum punya apa-apa..masih
merintis dan bahkan pasukan kaum kafir quraisy itu kebanyakan para petarung handal,
mereka kaya dan punya alat perang yang canggih.

Tapi karena mereka benar2 yakin kepada Allah.. sampai Rasulullah berdoa :

"Allahumma ya Allah. Kaum Quraisy kini datang dengan segala keangkuhannya, berusaha
mendustakan Rasul-Mu. Ya Allah, pertolongan-Mu juga yang Engkau janjikan kepadaku. Ya
Allah, jika pasukan Islam ini binasa, tak lagi ada ibadah kepada-Mu di muka bumi."

Rasulullah berdoa sangat lirih, sepanjang malam.. Selagi Nabi SAW masih larut dalam
munajatnya kepada Allah SWT, tangan beliau merentangkan sembari menghadap kiblat.
Dan, mantelnya pun terjatuh. Melihat itu, Abu Bakar segera meletakkan kembali mantel itu
ke bahu Rasulullah SAW, seraya berkata, Ya Rasulullah, dengan doamu itu Allah akan
mengabulkan apa yang telah dijanjikan kepadamu.
Nabi Muhammad SAW justru semakin terbawa dalam khusyuknya doa. Beliau bersimpuh
penuh kesungguhan hati kepada Allah SWT. Memohonkan isyarat dan pertolongan-Nya
dalam menghadapi permusuhan kaum musyrikin. Beberapa saat kemudian, turun lah wahyu
Allah SWT.

ْ ‫ف ِمنَ ْال َماَل ِئ َك ِة ُمرْ ِدفِينَ َو َما َج َعلَهُ هَّللا ُ ِإاَّل بُ ْش َر ٰى َولِت‬
‫َط َمِئ َّن بِ ِه قُلُوبُ ُك ْم ۚ َو َما النَّصْ ُر ِإاَّل‬ ٍ ‫اب لَ ُك ْم َأنِّي ُم ِم ُّد ُك ْم بَِأ ْل‬
َ ‫ِإ ْذ تَ ْستَ ِغيثُونَ َربَّ ُك ْم فَا ْستَ َج‬
‫َزي ٌز َح ِكي ٌم‬ِ ‫ِم ْن ِع ْن ِد هَّللا ِ ۚ ِإ َّن هَّللا َ ع‬

"(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenan kan-Nya
bagimu, 'Sungguh, Aku (Allah) akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu
malaikat yang datang berturut-turut.' Dan tidaklah Allah menjadikannya melainkan sebagai
kabar gembira agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan, kemenangan itu hanyalah dari
sisi Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana." (QS al-Anfal: 9-10).

Wajah Nabi SAW pun dipenuhi rasa gembira. Beliau langsung keluar menemui sahabat-
sahabatnya seraya menyerukan, Demi Dia yang memegang hidup Muhammad! Setiap orang
yang sekarang bertempur dengan tabah, bertahan mati-matian, terus maju dan pantang
mundur, kemudian ia gugur, maka Allah akan menempatkannya dalam surga! Mendengar
itu, mata seluruh kaum Muslimin berbinar.

Mereka bertambah semangat dalam memperjuangkan kebenaran. Tak gentar meskipun


jumlah musuh Allah jauh lebih banyak dari mereka. Pagi itu, Jumat, 17 Ramadhan, kedua
pasukan saling bertempur dengan sengit.

Saat perang berkecamuk di Lembah Badar, Allah SWT menurunkan seribuan malaikat dari
langit sebagai bantuan kepada umat Islam. Kemenangan nyata bagi kaum Muslimin. Tak
kurang dari 70 orang musyrikin ditawan, selebihnya kabur tunggang-langgang.
Yakin aja sama Allah, pasti ada jalan keluar. Seyakin kita lempar sebuah benda pasti jatuh
karena gaya gravitasi.

Kalau diimplementasikan dalam kehidupan kita, kita psti pernah ada di posisi sangat sulit,
gelap, no hope, tapi Allah yang memberikan kita jalan keluar. Tentunya diawali dengan doa
dan usaha.

Anda mungkin juga menyukai