DI PUSKESMAS CIWIDEY
BAB I
PENDAHULUAN
Monitoring dan evaluasi sudah dilaksanakan pada akhir tahun 2014 dan menemukan
beberapa permasalahan penting yang harus segera ditindaklanjuti demi perbaikan kinerja
penyelenggaraan imunisasi. Permasalahan utama yang diangkat sebagai prioritas untuk
perbaikan adalah rendahnya angka cakupan imunisasi dasar bayi. Dan melalui pembahasan
yang efektif antara penanggung jawab program imunisasi, tim manajamen mutu, pelaksana
imunisasi dan Kepala Puskesmas, maka ditemukan beberapa penyebab yang mendasari
permasalahan tersebut serta dibuat perencanaan untuk mengatasinya.
Dengan kerja keras semua elemen di Puskesmas serta melibatkan peran serta aktif lintas
sector, masyarakat serta sasaran, maka proses perbaikan tersebut membuahkan hasil yang
membanggakan dengan ditandai oleh meningkatnya angka cakupan imunisasi hingga
melebihi batas minimal yang ditetapkan pemerintah, yaiyu 90% dari jumlah sasaran bayi.
Dengan keberhasilan yang telah dicapai, perlu kiranya upaya untuk menjaga stabilitas
1.2 Tujuan
1. Menemukan
1.3 Manfaat
BAB II
a. Perangkat desa
b. Tokoh masyarakat
c. Kader kesehatan
d. Sasaran program
e. PLKB
f. PKK
B. Pengadaan Logistik
c. Safety Box: 25
d. Cold Chain: 2
e. Emergency Kit: 0
2. Distribusi logistic sering terlambat.
Sebab:
a. Stok di Dinas Kesehatan sering kosong
b. Pelaksana vaksin (Bidan dan Perawat Desa) kadang mengambil vaksin tidak
berdasarkan kebutuhan sasaran.
c. Koordinator Imunisasi tidak melakukan kontrol penerimaan logistic dan
pengeluaran logistic.
8. Ada Lemari es and freezer untuk penyimpanan vaksin dan upaya untuk menjaga
kestabilan suhu.
9. Petugas menggunakan Cold Box pada saat membawa vaksin.
10. Petugas menggunakan Vaksin Carrier untuk membawa/mengirim vaksin dari
puskesmas ke posyandu.
12. Pemeliharaan sarana cold chain dilakukan rutin secara harian, mingguan dan bulanan
C. Tenaga pengelola
3. Koordinator imunisasi dan surveilence KIPI serta pengelola vaksin sudah mendapatkan
pelatihan Imunisasi?
a. Pustu
b. Polindes
15. Dalam pelaksanaan imunisasi, pelaksana vaksin juga melakukan penyuluhan imunisasi
namun tidak menggunakan media penyuluhan.
Berdasarkan analisis prioritas, masalah utama yang akan diatasi oleh Puskesmas Ciwidey adalah
Cakupan Imunisasi rendah.
Target minimal yang ditetapkan oleh pemerintah dalam cakupan imunisasi berdasarkan Peraturan
menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 tahun 2013 adalah sebesar 90% untuk semua
jenis imunisasi dasar bayi yang terdiri dari imunisasi Polio 1, Polio 2, Polio 3, Polio 4, DPT-HB 1,
DPT-HB 2, DPT- HB dan Campak. Maka target perbaikan dalam upaya perbaikan ini sebesar
90% untuk semua jenis imunisasi dasar bayi. Sehingga upaya perbaikan
penyelenggaraan imunisasi dapat disimpulkan sebagai berikut:
“Meningkatkan cakupan imunisasi sampai lebih dari 90% untuk semua jenis imunisasi dasar
bayi.”
3.3 Analisis Sebab Akibat
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi hambatan, maka penyebab dari masalah cakupan imunisasi
dasar bayi yang rendah, dapat di analisis sebagai
berikut:
Tabel Analisis Sebab Akibat
Utama Interme
diate
1 Caku Imuni Logis 1. Pengambilan Vaksin Tidak didasarkan kebutuhan sasaran
yang disebabkan oleh:
Ka pan sasi tik
2. Meningkatnya kebutuhan sasaran yang disebabkan oleh:
sus Imuni tidak serin
a. UPKS tidak difasilitasi
PD sasi dilaku g b. Tidak ada kebijakan kapus untuk memfasilitasi UPKS
3I Rend kan terla 3. Kurangnya control terhadap logistic yang disebabkan oleh
kurangnya pengawasan saat
ah saat mbat
pengambilan vaksin dan logistic oleh Koordinator Imunisasi
posy
andu sebagai akibat dari:
a. Kartu Stok Jarang diisi sebab koordinator
merangkap tugas dan tidak ada petugas khusus
pengelola logistik
b. Koordinator Imunisasi tidak kompeten sebab petugas
tidak berlatar belakang medis atau kesehatan lainnya
c. Koordinator Imunisasi merangkap tugas
d. Tidak ada petugas khusus untuk mengelola vaksin.
4. Vaksin banyak tidak terpakai saat posyandu
disebabkan oleh kunjungan posyandu dipengaruhi
musim (musim tanam, musim panen, musim
pernikahan dan kegiatan keagamaan)
No Dampak Masalah Penyeb Penyebab Paling Dasar
Penyebab
ab
Utama
Intermed
iate
2 Caku Orang Pengeta 1. Tingkat pendidikan dan status social ekonomi masyarakat
rendah pada beberapa desa
Ka pan tua huan
2. Kurangnya kegiatan promosi kesehatan tentang imunisasi
sus Imuni bayi masyara yang disebabkan oleh:
PD sasi menolak kat a. Rendahnya ketrampilan pelaksana vaksinasi dalam
asar mbi
kebutu
tidak lan
kebut han
diimunis vak
uhan sasara
asi saat sin.
sasar n
posyand
an menye u.
babkan
banyak
vaksin
terbuang
karena
tidak
terpakai
saat
posyand
sehingg
menyeb
abkan
keterlam
Kepala r v d m a p sebulan sekali
Puskesmas
Ciwidey membuat u a a u
kebijakan 2. Koordinator imunisasi
s k n n k
pen melakukan validasi data
s i o
gam kebutuhan vaksin dan
m i p s o
bilan perencanaan pelaksanaan
e n e a r
vaks imunisasi
m r s d
in 3. Koordinator Imunisasi
berd b b e i i
melakukan monitoring
asar u e n n
ketepatan jadwal imunisasi,
kan a r c s a
jumlah vaksin dan logistic
keb t d a e t
yang keluar, jumlah
utuh a n l o
cakupan dan
an u s a a r
perhitungan indeks pemakaian vaksin.
sasa s a a m
ran u r n a i
den l k m
gan a a p s u
pros n n e e n
edur l b i
: k k a u s
e e k l a
1. P
b b s a s
el
u u a n i
ak
t t n
sa
u u a k s
na
h h a e e
va
a a n p t
ks
n n a i
in
i d a
ha
8. Pengunj keterlaMew Pelaksa 7 masyarakat harus dilakukan tiap bulan.
ajibk hari
ung mbatan an na
Posyan atau a al
Fluktuati
du kehabi vaksi 11
f
ung meli 17
tertentu
tertentu an uari
abkan
kebu 201
banyak
tuha 5).
vaksin
n Unt
tidak
uk
sasa
jan
ran gka
terpakai
pan
dala
sebab jang
:
m
pe
mem mbu
atan
buat
jumlah jad
wal
jadw
kunjung
pos
al
an
yan
kegi
sedikit
du
atan
sehingg
den
posy
a andu
.
gan
berakib
mel
at sering
ibat
terjadi
kan
Pelaksana 1. Sosi b a b r tuhan masyarakat. Dengan
alisa
vaksinasi si u t a a tujuan agar posyandu
kepa
da a u t n dilaksanakan pada hari-hari
pela
ksan
a t k yang memungkinkan
vaks
inasi b a a sasaran bisa berkunjung ke
agar
j u n g posyandu.
a l a 2. Pelaksana vaksinasi melibatkan sasaran
p
dalam
d a p r
e pembuatan jadwal
w n e
l posyandu dan memenuhi
a r d
a kebutuhan sasaran.
l k a a
k
3. Pelaksana vaksinasi
e n p
s
bekerja sama dengan
p d a
a
perangkat desa, kader dan
o e s t
n
tokoh masyarakat dalam
s p e
a
rangka meningkatkan
y a r m
jumlah kunjungan posyandu
a n t e
v
oleh sasaran.
n a n
a
d d j
k
u e a a
s
n k r
i
s g t i
n
e a i n
a
l n f g
s
a
i
m m s k
a e a e
m
l s b
e
s i a u
m
BAB 5
PELAKSANAAN
PERBAIKAN
No Perencanaan
Tanggal
Jadwal Kriteria Hasil Hasil Kegiatan Kesimpulan Tindak lanjut
Realisasi
1. Dikeluarkan SK Ind
1. Pengganti Tang Tangg Diangkatnya Kepala eks Sesuai dengan
an gal 2 al 2 Penanggung Puskesmas Pe kriteria hasil
koordinato Janua Janua jawab No ………. mak
r Imunisasi ri ri program yang Tentang Penetapan aian
dengan baru dan penanggung
2015 2015 vak
koordinato penanggung jawab program
jawab program yang sin
r imunisasi imunisasi unt
baru menjalankan menggantikan SK uk
yang rekomendasi Kepala bah
kompeten perbaikan
an
(berlatar dalam Puskesmas per
belakang pengawasan dan No enc
pendidikan kendali logistic …………………… ana
kesehatan imunisasi serta 2. Menetapkan dan an
) survey cakupan menegaskan keb
imunisasi. uraian tugas utuh
an
penanggung
vaks
jawab in.
program yang
baru: 1. Koord
a. Melakukan
inator
pengawasan
Prom
pengambilan
osi
vaksin
dan Kese
penggunaan hatan
logistic dan Sesuai dengan
b. Melaksanakan Pemb kriteria hasil
Tang
erday
gal 8,
Tangg sosialisasi aan
9 dan
al 8, 9 imunisasi dan Kese
10
dan 10 menjalin kerja hatan
Janua
2. Memberik Janua sama dengan Masy
ri
an ri lintas sector dan arakat
pelatihan Semua pelaksana lintas program memf
penyuluha vaksinasi mengikuti dalam upaya asilita
n pelatihan teknik meningkatkan si
promosi kesehatan partisipasi lintas
untuk imunisasi sector, lintas
dan dapat program dan
masyarakat
dalam
penyelenggaraa
n imunisasi.
c. Melakukan
survey cakupan
imunisasi dan
Melakukan
pemantauan
terhadap kinerja
penanggung
jawab program
yang baru
khususnya
terhadap
rekomendasi
yang sudah
diberikan.
Melakukan
pemantauan
terhadap
pelaksana
vaksinasi dalam
penerapan
promosi
kesehatan 2015 2015 menerapkannya di lapangan. pelaksanaan kesehatan yang
kepada pelatihan bagi seluruh efektif tentang
semua pelaksana vaksinasi tentang teknik imunisasi.
pelaksana promosi kesehatan. Nara sumber
vaksinasi adalah
(bidan ………………
desa, 2. Pelaksanaan
perawat diikuti oleh semua
desa dan pelaksana
bidan KIA) vaksinasi selama
3 hari di Aula
Puskesmas
Ciwidey yang
dikoordinir oleh
koordinator
Promosi
Kesehatan
dan
Pemberdayaan
Kesehatan
Masyarakat
dengan
mendatangkan
nara sumber dari
Dinas Kesehatan.
3. Menetapkan
kebijakan kepala
puskesmas
tentang kewajiban
pelaksana
vaksinasi untuk
untuk menerapkan
teknik promosi
kesehatan yang
efektif kepada
sasaran program
imunisasi
3. Melengkapi Tangg Tanggal 2 Januari Tanggal 4, 5 1. Terse alat bantu
media al 4, penyuluhan
dan 6 dia
peny 4. Me 5 dan oleh
Januari 2015 media
uluha n pelaksana
n g6 penyu
vaksinasi
a Janua luhan
imuni
n ri imuni 2. Dana SILPA
sasi g 2015 sasi anggaran JKN
k yang tahun 2014
a yang
cukup
t
(mini diakumulasika
s mal 3 n dengan
e media anggaran JKN
o ) tahun 2015
r pada digunakan
a untuk
setiap
n penyedian
g posya
ndu media
petug
dan penyuluhan
as
da lam rangka
digun
Tanggal 2 keperluan
pengel akan
ola Januari 2015 jagka panjang.
untuk
3. Koordinator 1. Me 5 sin dengan Sesuai dengan 1. Mela Melakukan
Imunisasi, me rekomendasi
dia kriteria hasil kuka
Koordinator mua tugas. pemantauan
promkes dan pen t n
kinerja
Tim manajemen yul pen pem
pengelola
mutu membuat uha yedi anta
vaksin dan
Standar n aan uan
Prosedur sud med terha
Operasional ah ia dap
(SPO) dic pen pela
penyuluhan eta yulu ksan
imunisasi. k han a
dan vaksi
1. Diangkat imu nasi
didi terha
seorang nisa dap
stri si. peng
pengelola vaksin
bus gunaa
dengan 3. SP
n
ika
rekomendasi O media
n
yang pen peny
seb
yulu uluha
any
han Sesuai dengan n
ak dalam
imu kriteria hasil
3 x rangk
nisa
68 a
si
jum prom
dibu
lah osi
at
pos keseh
oleh
yan atan
Koo
du yang
rdin
sert efektif
ator
a tenta
Imu
sud ng
nisa
ah imuni
si,
dig sasi.
Koo
una rdin 2. Mela
kan ator kuka
unt pro n
uk mke pem
alat s anta
ban dan uan
tu Tim kese
dal man suai
am aje an
pe men pros
nyul
uha mut es
n
imu u. peny
nisa uluha
si n
oleh denga
pel n
SPO
aks peny
ana uluha
vak n
sina 1. imunis
si. Sud asi.
ah
2. An
gga dian
ran gkat
JK pen
N gelo
tah la
un vak
201
BAB 7 MEMBUAT
STANDAR BARU
Tujuan: Menjamin ketersediaan vaksin dan logistic imunisasi sesuai kebutuhan sasaran
Standart Prosedur:
1. Uraian Tugas Penanggung Jawab Program Imunisasi dan Surveilence KIPI
a. Melakukan pengawasan pengambilan vaksin dan penggunaan logistic
b. Melaksanakan sosialisasi imunisasi dan menjalin kerja sama dengan lintas sector dan lintas
program dalam upaya meningkatkan partisipasi lintas sector, lintas program dan
masyarakat dalam penyelenggaraan imunisasi.
c. Melakukan survey cakupan imunisasi dan Indeks Pemakaian vaksin untuk bahan
perencanaan kebutuhan vaksin.
Standart Hasil:
4. Perawatan lemari es dan cold box yang baik dapat mencegah kerusakan vaksin sehingga
tidak terjadi pemborosan vaksin yang berakibat kehabisan stok vaksin.
5. Pengawasan tanggal kadaluarsa bermanfaat untuk menentukan prioritas penggunaan vaksin
berdasarkan tanggal kadaluarsa sehingga dapat mencegah vaksin kadaluarsa sebelum
digunakan. Hasil akhirnya adalah dapat mencegah terjadinya pemborosan vaksin yang
berakibat kehabisan stok vaksin.
INSTRUMEN PENYELENGGARAAN IMUNISASI DI
PUSKESMAS CIWIDEY
I. Perencanaan
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
Jika ya:
Apakah rencana kegiatan imunisasi memfasilitasi kebutuhan masyarakat?
Jika tidak memfasilitasi kebutuhan masyarakat, apa alasannya?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
2. Apakah dalam perencanaan kegiatan Imunisasi melibatkan peran serta lintas sector,
lintas program dan masyarakat serta sasaran?
Jika Ya, sebutkan yang dilibatkan!
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
Jika tidak, apa alasannya?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
Jika Ya, berapa sasarannya?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
Jika Ya, berapa sasarannya?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
Jika Ya:
Berapa Kebutuhan Vaksin?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
b. Apakah ada perencanaan Auto Disable Syringe?
Jika Tidak, sebutkan alasannya!
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
Jika Ya:
19. Adakah lemari es and freezer untuk penyimpanan vaksin?
Jika tidak, apa alasannya?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
Jika Ya:
Apakah melakukan kegiatan menjaga kestabilan suhu?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
Jika tidak, apa alasannya?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
Cold pack cair apakah disimpan di suhu +20C s/d +80C selama minimal 24 Jam?
Jika tidak, apa alasannya?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
23. Apakah melakukan pemeliharaan sarana cold chain (harian, mingguan dan bulanan)?
K. Tenaga pengelola
…………………………………………………………………………..
Jika ada:
…………………………………………………………………………..
Jika tidak kompeten, apa alasannya?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
6. Apakah koordinator imunisasi dan surveilence KIPI serta pengelola vaksin sudah
mendapatkan pelatihan Imunisasi?
Jika tidak, apa alasannya?
…………………………………………………………………............
Jika ada, sebutkan pelatihan apa saja! Apakah ada rencana tindak lanjut dan tindak
lanjut terhadap hasil pelatihan?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
Jika tidak ada rencana tindak lanjut atau tindak lanjut, apa alassannya?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
Jika ada, apakah kebijakan tersebut ditindaklanjuti dengan analisis kebutuhan pelatihan
dan tindak lanjutnya?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
Jika tidak ada kebijakan, apa alasannya?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
Jika ya:
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………............
19. Apakah semua petugas pelaksana vaksinasi telah mendapatkan pelatihan untuk
melakukan vaksinasi?
Jika tidak, sebutkan dan apa alasannya?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
20. Apakah puskesmas memfasilitasi pengadaan logistic untuk Unit Pelayanan Kesehatan
Swasta (UPKS)?
Jika tidak, apa alasannya?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
Jika ya, apakah kebutuhan logistic didasarkan pada analisis kebutuhan (pemakaian
rata-rata bulanan ditambah 25%)
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
Jika tidak berdasarkan analisis, apa alasannya?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
Apakah puskesmas melakukan monitoring terhadap UPKS?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
Jika tidak, apa alasannya?
…………………………………………………………………............
………………………………………………………………………….. Jika ya,
apakah terjadwal dan ada petugas khusus untuk melakukan monitoring?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
21. Apakah puskesmas melibatkan peran mitra swasta sebagai provider/pemberi pelayanan
imunisasi untuk melengkapi peralatan sesuai standar minimal?
Jika Tidak, apa alasannya?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
25. Apakah petugas imunisasi selalu tepat dosis, cara pemberian dan tempat pemberian
imunisasi?
Jika tidak, apa alasannya?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
26. Apakah petugas imunisasi selalu memberikan imunisasi dalam rentang minimal 4
minggu?
Jika tidak, apa alasannya?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
27. Apakah petugas imunisasi selalu melaksanakan tindakan aspetik saat pemberian
imunisasi?
Jika tidak, apa alasannya?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
28. Apakah petugas imunisasi selalu memperhatikan kontra indikasi saat pemberian
imunisasi pada kelompok resiko?
Jika tidak, apa alasannya?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
29. Jika puskesmas menyelanggarakan pelayanan imunisasi baik luar gedung maupun
dalam gedung, apakah sesuai dengan jadwal yang telah dibuat (jika ada jadwal)?
Jika tidak, apa alasannya?
30. Apakah dalam pelaksanaan imunisasi, pelaksana vaksin juga melakukan penyuluhan
imunisasi?
Jika tidak, apa alasannya?
Jika ya, apakah menggunakan media penyuluhan (lembar balik, poster, leaflet, dll)?
…………………………………………………………………………..
Jika tidak memenuhi syarat, apa alasannya?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
9. Jika tidak menggunakan bak beton, apakah menggunakan alternative pengelolaan jarum
dan pengelolaan syringe?
Jika tidak, apa alasannya?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
10. Apakah limbah infeksius non tajam berupa sisa vaksin dikeluarkan dari dalam botol atau
ampul, kemudian dilakukan desinfeksi?
Jika Tidak, apa alasannya?
…………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………..
14. Pada poin 1, 2 dan 3 di atas, apabila tidak ada (satu atau sebagian), sebutkan alasannya!
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
15. Apakah status imunisasi juga dicatat dalam buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)?
Jika tidak, apa alasannya?
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
16. Apakah menggunakan teknologi atau komputerisasi dalam pencatatan dan laporan?
Jika tidak, apa alasannya?
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
17. Apakah hasil pencatatan dan visualisasi data digunakan untuk mengambil keputusan
dalam upaya perbaikan kinerja program?
Jika Ya, sebutkan upaya perbaikannya!
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
Jika Tidak, apa alasannya?
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..