FILM DOKUMENTER
Durasi : 30 Menit
2015/BC/4043
PENDAHULUAN
Topic : Budaya
Tema : Peninggalan Purbakala
Judul : EKSOTISME DAN SEJARAH CANDI CETHO
Candi adalah istilah dalam Bahasa Indonesia yang merujuk kepada sebuah bangunan keagamaan
tempat ibadah peninggalan purbakala yang berasal dari peradaban Hindu-Buddha.[1] Bangunan
ini digunakan sebagai tempat pemujaan dewa-dewi ataupun memuliakan Buddha. Akan tetapi,
istilah 'candi' tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempat ibadah saja,
banyak situs-situs purbakala non-religius dari masa Hindu-Buddha Indonesia klasik, baik sebagai
istana (kraton), pemandian (petirtaan), gapura, dan sebagainya, juga disebut dengan istilah candi.
Candi merupakan bangunan replika tempat tinggal para dewa yang sebenarnya, yaitu Gunung
Mahameru. Karena itu, seni arsitekturnya dihias dengan berbagai macam ukiran dan pahatan
berupa pola hias yang disesuaikan dengan alam Gunung Mahameru.Candi-candi dan pesan yang
disampaikan lewat arsitektur, relief, serta arca-arcanya tak pernah lepas dari unsur spiritualitas,
daya cipta, dan keterampilan para pembuatnya dan candi cetho salah bukti peninggalan
bersejarah yang mempunyai banyak cerita yang unik untuk di ungkap.
Candi Cetho merupakan candi bercorak agama Hindu yang diduga kuat dibangun pada masa-masa akhir
era Majapahit (abad ke-15 Masehi). Lokasi candi berada di lereng Gunung Lawu pada ketinggian 1496 m
di atas permukaan laut, dan secara administratif berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan
Jenawi, Kabupaten Karanganyar.
Kompleks candi digunakan oleh penduduk setempat dan juga peziarah yang beragama Hindu sebagai
tempat pemujaan. Candi ini juga merupakan tempat pertapaan bagi kalangan penganut kepercayaan asli
Jawa/Kejawen
B. SASARAN PROGAM
- Masyarakat Indonesia
- Para turis lokal maupun mancanegara
- Untuk semua kalangan dari anak-anak hingga dewasa
-
C. Tujuan Progam
- Memberikan informasi kepada masyarakat tentang potensi wista dan juga pelestarian
budaya Indonesia
- Memberi wawasan masyarakat tentang kebudayaan daerah
- Mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan peninggalan nenek moyang
- Memeperkenalkan kekayaan budaya dan alam Indonesia
D. Manfaat
- Mengedukasi masyarakat tentang kearifan budaya
- Untuk kru teknik dan produksi, film ini untuk media pembelajaran untuk tugas tugas
produksi
BAB II
RANCANGAN PRODUKSI
A. Desain Progam
1. Topic : Budaya
2. Tema : Peninggalan Purbakala
3. Judul : EKSOTISME DAN SEJARAH CANDI CETHO
4. Media : Televisi
5. Kategori Progam : Education
6. Format Progam : Film Dokumenter
7. Durasi : 24 Menit
8. Target Audience :
a. Usia : 5 – 60 tahun (semua Umur)
b. Strata Ekonomi : Mencangkup semua strata ekonomi
c. Strata Pendidikan : Mencangkup semua strata pendidikan dengan TK
sebagai strata pendidikan terendah.
d. Geografis :
- Masyarakat Indonesia
- Para turis lokal maupun mancanegara
- Untuk semua kalangan dari anak-anak hingga dewasa
9. Garis besar materi progam
a. Merupakan progam film documenter
b. Penekanan dalam hal sejarah dan keindahan candi cetho
c. Bekerjasama dengan Balai Pelestarian Purbakala provinsi jawa tengah
d. Progam di kemas sangat ringan dengan menggunakan narasumber yang
berkopetent
10. Komponen Acara
a. Statement Narasumber / Masyarakat sekitar
b. Penjelasan tetntang detail detail situs candi
c. Promo progam
d. Triller opening dan Kesimpulan penutup
B. Desain Produksi
1. Karakter Acara : Recording –Tape
2. Format Produksi : Outdoor – bertempat di Kompleks Situs
Menggali tentang kekayaan negeri ini banyak sekali peninggalan sejarah tentang
agama hindu atau peninggalan kerjaan kerajan di Indonesia, Terutama di daerah Jawa
Tengah, dapat disebut sebagai daerah yang berjuta budaya dan sejarah peninggalan
kebudayaan Indonesia. Bagi masyarakat sekitar sudah bukan hal asing lagi ketika
mengunjungi candi-candi di Jawa.
Salah satu peninggalan sejarah di Jawa tengah Yaitu Candi Cetho. Candi Cetho terletak
di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. salah satu
peninggalan sejarah sekaligus tempat wisata untuk di kunjungi yang berada dilereng
gunung lawu. Komplek candi sering dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai
tempat ziarah maupun tempat pemujaan. Candi Cetho dibuat pertama kali oleh Van de
Vlies pada tahun 1842. Berdasarkan keadaannya saat reruntuhannya diteliti, candi ini
diperkirakan sudah berusia tidak jauh berbeda dari Candi Sukuh, yang cukup berdekatan
lokasinya.
Berdasarkan penelitian arkeolog dan ilmuwan, candi cetho diperkirakan dibangun pada
1451 – 1470 saat raja barawijaya V di majapahit berkuasa, candi cetho di perkirakan
dibangun untuk ritual tolak balak atau ruwatan.
6. Treatment : terlampir
7. Naskah : terlampir
8. Shooting Scrip : terlampir
9. Jadwal Produksi : terlampir
10. Anggaran Produksi : terlampir
11. Kerabat Kerja : terlampir
12. Peralatan : terlampir
13. Pustaka : terlampir
Lampiran 1
TREATMENT
Sejarah dan Eksotisme Candi Cetho
Durasi : 30 Menit
Media : Televisi
Sequence 1
Memberi gambaran (penjelasan) tentang candi atau bagunan bersejarah sebagai peninggalan adat istiadat
dan budaya serta kearifan lokal yang adi luhung.
Shot-shot penting
1. Suasana atau gambaran lokasi candi cetho dari atas ketinggian
2. Gambaran matahari terbit
3. Suasana perbukitan dilereng gunung lawu
Sequence 2
Candi cetho merupakan peninggalan jaman purbakala yang berbentuk banguan atau keindahan seni
arsitektur jaman dulu dan juga artefak-artefak serta arca yang merupakan peninggalan dari kerajaan
kerajan kuno Indonesia jaman dulu yang memiliki pengaruh tentang agama hindu dan budha.Yang
memeiliki nilai sejarah dan kearifan yang sangat tinggi.
Shot-shot penting
1. Kompleks Situs Candi Cetho dari atas ketinggian
2. Kompleks Situs Candi Cetho
Sequence 3
Penjelasan tentang (Geografis dan astronomis) Candi Cetho terletak di Dusun Ceto, Desa Gumeng,
Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. salah satu peninggalan sejarah sekaligus tempat wisata
untuk di kunjungi yang berada dilereng gunung lawu sekitar 1496 MDPL. Komplek candi sering
dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai tempat ziarah maupun tempat pemujaan.
Shot-shot penting
1. Lokasi kompleks situs candi cetho dari ketinggian
2. Animasi tentang geografis dan astronomis Candi Cetho
3. Statement Warga Sekitar Komplek Candi Cetho
4. Shot Gunung Lawu
Sequence 4
Candi cetho dibangun, yaitu pada tahun 1397 Saka atau dalam Masehi 1475 Masehi.Namun berdasarkan
penelitian arkeolog dan ilmuwan, candi cetho diperkirakan dibangun pada 1451 – 1470 saat raja
barawijaya V di majapahit berkuasa daarcan di perkirakan dibangun untuk ritual tolak balak atau ruwatan
Shot-shot penting
1. Tokoh Raja Brawijaya V
2. Statment Dr. Daud aris tanudirjo (Arkeolog UGM)
3. Shot detail candi cetho
Sequence 5
Kompleks percandian saat pertama kali ditemukan oleh van der vlis dengan reruntuhan batu pada 13
teras/punden bertingkat, memanjang dari barat ke timur.dengana panjang 190 meter dan lebar 30
meter.Dan pada akhir 1970-an dilakukan pembaharuan oleh Sudjono Humardani,asisten pribadi Suharto
dengan mengubah banyak struktur asli candi
Shot-shot penting
1. Tokoh Penemu pertama kali Lokasi candi Cetho (Van der vlis)
2. Tokoh Sudjono Humardani
3. Shot detail Kompleks candi
4. Shot detail bebatuan candi
Sequence 6
Situs candi cetho merupakan peninggalan pemerintahan majapahit dimana dikompleks candi
cetho terdiri dari tiga tingkatan berundak dengan tingkatan nista mandala,madya mandala dan
mandala utama.
Shot-shot penting
Di tingkatan Nista mandala terdapat enam teras di teras pertama terdapat gapura besar berbentuk
candi bentar, terlihat dua pasang arca penjaga. Aras pertama setelah gapura masuk merupakan
halaman candi. Aras kedua masih berupa halaman dan aras ketiga terdapat petilasan atau prasasti
Ki Ageng Krincingwesi(tokoh masyarakat sekitar) dimana pada tingktan ini sering di gunakan
sebagai ritual nista atau membuang keburukan. Pada dinding kanan gapura terdapat inskripsi
dengan aksara Jawa Kuno berbunyi Pelling Padamel irikang buku tirtasunya hawakira ya hilang
saka kalanya wiku goh anaut iku. Tafsiran dari tulisan tersebut adalah fungsi candi untuk
menyucikan diri (ruwat) dan peyebutan tahun pembuatan gapura.
Shot-shot penting
Sequence 8
Pada tingkatan widya mandala terdiri dari teras ketujuh sampai teras ke 12.di Diteras ketujuh
terdapat sebuah tataan batu mendatar di permukaan tanah yang menggambarkan seekor burung
dan diatas badan burung terdapat kura-kura raksasa, surya Majapahit. Kura-kura adalah lambang
penciptaan alam semesta sedangkan penis merupakan simbol penciptaan manusia. Terdapat
penggambaran hewan-hewan lain, seperti mimi, katak, dan ketam. Pada aras ke delapan terdapat
arca phallus ( disebut “kuntobimo”) disisi utara dan arca Sang Prabu Brawijaya V dalam wujud
Mahadewa. Di teras ke Sembilan dan kesepuluh terdapat joglo yang biasa digunakan sebagai
ritual nyepi oleh umat hindu.dan diteras ke sebelas terdapat sepasang arca yaitu sakda pulon dan
dana yagenggong yang menurut mitos merupakan para penasehat kerajaan majapahit masa
lampau. Dan diteras ke dua belas terdapat arca Pri Kertabumi yang merupakan raja majapahit ke
V dan arca pallus (penis) sebagai simbol kesuburan
Shot-shot penting
Sequence 9
Dan yang terakhir adalah tingkatan mandala utama aras ke tiga belas merupakan aras tertinggi
sebagai tempat pemanjatan doa. Disini terdapat bangunan batu berbentuk kubus yang sering
disebut parahyangan oelh umat hindu atau sebagai puncak kehidupan.dan menurut mitos
mandala utama memiliki cerita yang berkesinambungan dengan kekratonan Surakarta dimana di
mandala utama terdapat petilasan sunan lawu. Dan oleh masyarakat sekitar digunakan sebagai
persembahan setiap musim panen tiba.
Shot-shot penting
Lampiran 3
Skenario / Naskah
Opening:
Memperlihatkan kawasan Lereng Gunung lawu + wisata kompelek Candi Cetho + back sound +
pengisi suara
Waktu : Pagi
Pemain:Suara Narator
Salah satu peninggalan sejarah di Jawa tengah adalah di kota Karanganyar, Yaitu Candi Cetho.
Candi Cetho terletak di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten
Karanganyar. Candi cetho adalah salah satu peninggalan sejarah sekaligus tempat wisata untuk
di kunjungi yang berada dilereng gunung lawu. Komplek candi sering dimanfaatkan oleh
masyarakat sekitar atau penduduk setempat sebagai tempat ziarah maupun tempat
pemujaan. Candi Ceto dibuat pertama kali oleh Van de Vlies pada tahun 1842.
CUT
Middle:
Waktu : -
Menjelaskan Sebelum gapura besar berbentuk candi bentar, terlihat dua pasang arca penjaga.
Aras pertama setelah gapura masuk merupakan halaman candi. Aras kedua masih berupa
halaman
CUT
Waktu : Pagi
CUT
Waktu : -
Narator akan Menjelaskan tentang jumlah teras dan kompleks candi ceto, terdiri dari sembilan
tingkatan berundak. dan petilasan Ki Ageng Krincingwesi, leluhur masyarakat dusun ceto. Pada
dinding kanan gapura terdapat inskripsi dengan aksara Jawa Kuno berbunyi Pelling Padamel
irikang buku tirtasunya hawakira ya hilang saka kalanya wiku goh anaut iku. Tafsiran dari tulisan
tersebut adalah fungsi candi untuk menyucikan diri (ruwat) dan peyebutan tahun pembuatan
gapura, yaitu pada tahun 1397 Saka atau dalam Masehi 1475 Masehi. Diteras ketujuh terdapat
sebuah tataan batu mendatar di permukaan tanah yang menggambarkan kura-kura raksasa, surya
Majapahit. Kura-kura adalah lambang penciptaan alam semesta sedangkan penis merupakan
simbol penciptaan manusia. Terdapat penggambaran hewan-hewan lain, seperti mimi, katak, dan
ketam. Pada aras ke delapan terdapat arca phallus ( disebut “kuntobimo”) disisi utara dan arca
Sang Prabu Brawijaya V dalam wujud Mahadewa
CUT
Waktu : -
CUT
Waktu : Siang
Menejelaskan tentang jumlah tingkatan berundak yang ada di kompleks situs candi cetho
Waktu : Siang
Menjelaskan tentang keberadaan makam Ki Ageng Krincing wesi di area situs candi cetho
CUT
Back sound + Makam Ki Ageng Krincing wesi
Waktu : Siang
Pemain : Narasi
CUT
Back sound + Komplek candi (Gapura bentar,pelataran teras ke 7,Makam Ki Ageng Krincing
wesi)
Waktu : Siang
Menejelaskan tentang hal – hal yang terdapat tingkatan di nista mandala yang ada di kompleks situs candi
cetho
CUT
Back sound + Komplek Situs Candi Cetho (pelataran nista mandala, gapura bentar, prasasti Ki ageng
krincing wesi, Arca pallus, arca Pri kertabumi, Arca Nayagenggong,)
Waktu : Siang
Menejelaskan tentang hal – hal yang terdapat tingkatan di Mandala Utama yang ada di kompleks situs
candi cetho
CUT
Waktu : Siang
Kesimpulan tentan
CUT
Penutu
Lampiran 4
Jadwal Produksi
Minggu / Bulan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kegiatan Maret April Mei
A. Pra Produksi
1. Penentuan materi
2. Recuitmen Crew
3. Riset Data
4. Pembuatan Treatment
5. Penulisan Skenario
6. Rapat Produksi
7. Survey Lokasi
8. Persiapan Peralatan
9. Perijinan
B. Produksi
11. Shooting
C. Post Produksi
12. Editing
13. Preview
14. Presentasi
Lampiran 5
ANGGARAN PRODUKSI
Mata Acara :
Pengisi Suara :
Shooting TgL : 10 Mei 2017
Durasi : 30 Menit
Producer : Irman Royandi
Lampiran 6
KERABAT KERJA
PRODUCTION DEPARTEMENT
DIRECTING DEPARTEMENT
TECHNICAL DEPARTEMENT
DOP :
POST PRODUCTION
LIST PERALATAN
Video Departement
Audio Departement
PUSTAKA
Rudi purnomo.2015. Candi Cetho Karanganyar : Mistis Dan Romantisme Di Lereng Gunung
Lawu. Di akses pukul 18.45 WIB
Wikipedia. 2007. Candi Cetho 28 Maret 2017 di akses pukul 18.40 WIB
Hendra susilo.blogspot.com .2013. Sejarah tentang candi cetho. Di akses pukul 18.45 WIB