Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PANCASILA

KUNJUNGAN KE MUSEUM NEGERI BENGKULU

Disusun oleh:
KELOMPOK 2 (Dua)
1. Reffo Aries Dwika A (E1F023014)
2. Ogilvie Ivanovich E (E1F023011)
3. M. Arya Dwi Pangga W (E1F023026)
4. Yeni Renita (E1F023010)
5. Dini Rahmawati (E1F023017)
6. Leony Carvio Rahma D (E1F023012)
7. Nurvika Nazhela (E1F023028)
8. Revalina Selvia (E1F023022)
9. Aulia Dhiya Izzati (E1F023034)
10. Zalwa Nabilla Nayla S (E1F023024)
Dosen Pengampung : Ganefi,S.H.,M.Hum

PROGRAM STUDI ILMU TANAH


FALKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena dengan
Rakmat dan Hidayahnya, kita semua diberikan kemudahan dan kelancaran untuk
menyelesaikan tugas menyusun laporan mata kuliah Pendidikan Pancasila dengan
Judul “Kunjungan Ke Musuem Negeri Bengkulu”, sebelum nya kami ucapkan
banyak terima kasih kepada dosen Pengampu Ganefi,S.H.,M.Hum mata kuliah
Pendidikan Pancasila karena telah memberikan pengajaran, hal yang berkaitan
dengan Pendidikan Pancasila sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan
ini tepat waktu Selanjutnya semoga dengan penyusunan laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan khususnya seluruh Mahasiswa fakultas pertanian
dan Ilmu tanah universitas bengkulu jika dalam penyusunan laporan ini terjadi
banyak kekuraangan atau kesalahan yang disengaja ataupun tidak disengaja.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kunjungan ini dilaksanakan untuk menambahkan pengalaman mahasiswa
dalam memaknai nilai patriotisme dan nasionalisme. Masa kini ini sudah
berkurang rasa nasionalisme generasi muda bangsa Indonesia terhadap nilai nilai
luhur yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan pendahulu. Berdirinya
museum jejak perjuangan Kemerdekaan Bangsa Indonesia sudah tidak lagi ramai
dikunjungi khususnya oleh para generasi mudanya, mereka lebih tertarik pergi ke
tempat-tempat wisata ataupun pusat berbelanjaan.
Padahal di dalam museum itu terdapat nilai-nilai sejarah bangsa yang harus
dilestarikan oleh generasi mudanya. Antusiasme untuk mengunjungi museum saat
ini juga mulai berkurang, ha lini terbukti dengan sepinya peminat museum. Hal ini
terjadi oleh banyak sebab, di mungkinkan fasilitas di Museum yang kurang
terawat sehingga membuat pengunjung tidak nyaman atau karena kurangnya
sosialisasi pentingnya mengunjungi museum.

1.2 Rumusan Masalah


Apa Makna Nasionalme dan Patriotisme dijaman modern?

1.3Tujuan
Untuk mengetahui secara langsung Makna nasionalisme dan patriotisme
dijaman modern.
BAB II
PEMBAHASAN

A.Sejarah Museum Negeri Bengkulu


Museum Negeri Bengkulu yang beralamatkan di Jalan Pembangunan No.
08 Padang Harapan Bengkulu dibangun mengikuti gaya arsitektur rumah
tradisional Melayu Bengkulu, yaitu Rumah Bubungan Limo dengan dasar rumah
panggung yang dimodifikasi menjadi bangunan berlantai dua. Museum didirikan
pada tanggal 1 April 1978, tetapi mulai berfungsi sebagai museum pada tanggal 3
Mei 1980 menempati lokasi sementara di belakang benteng Malborought. Koleksi
awal berjumlah 51 koleksi (43 koleksi etnografika, 6 keramik, dan 2 reflika).
Sejak tanggal 3 Januari 1983 menempati gedung baru yang berlokasi di jalan
Pembangunan No. 08 Padang Harapan Bengkulu. Berdasarkan SK Mendikbud RI
Nomor 0754/0/1987 ditingkatkan statusnya menjadi museum Negeri Bengkulu
dengan klasifikasi museum umum tipe C, sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT)
dibawah Direktorat Permesuman Direktorat Jenderal Kebudayaan Departeman
Pendidikan dan Kebudayaan 47 Republik Indonesia. Peresmian penegeriannya
dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 1988 oleh Direktur Jenderal Kebudayaaan
Drs. G.B.P.H. Poeger dengan nama Museum Negeri Provinsi Bengkulu.
Setelah pelaksanaan otonomi daerah tahun 2001, berdasarkan Peraturan
Daerah Provinsi Bengkulu nomor 14 tahun 2001 tentang organisasi Dinas
Pendidikan Nasional Provinsi Bengkulu, Museum Negeri Provinsi Bengkulu
dengan nama Museum Negeri Bengkulu menjadi Unit Pelaksana Teknis Daerah
(UPTD) Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Bengkulu dengan nama Museum
Bengkulu. Saat ini Museum Bengkulu merupakan UPTD Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi Bengkulu berdasarkan Perda No.7 tahun 2008.
B. Hasil Kunjungan

Ini hasil kunjungan kami ke Museum Negeri Bengkulu. Museum Negeri


Bengkulu merupakan tempat penyimpanan koleksi benda-benda bersejarah dan
adat budaya masing-masing suku yang terdapat di Bengkulu,Museum ini dibawah
pengelolaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu,museum ini
terletak Padang Harapan.

Peralatan untuk Peralatan Pertanian Alat Tenun Tradisyonal


Nelayan bertahan Alat pertanian Tenun adalah hasil
hidup sehari hari memainkan peran kerajinan berupa bahan yg
Tanah Bengkulu penting dalam terbuat dari benag sutra,
terkenal dengan meningkatkan evisiensi menenun sudah di kenal
lahannya yang subur hasil pertanian pada masa sejak zaman paleolitikum
sehingga bertani penjajah.Peralatan atau zaman batu tua, ketika
menjadi salah satu pertanian pada masa alat-alat batu buatan
mata pencarian utama. penjajahan di Bengkulu manusia untuk membuat
Selain itu, karena mencerminkan hidupnya masih di
Bengkulu berada perubahan dan kerjakan secara kasar.
dekat dengan lautan, modernisasi yang terjadi Di perkirakan di zaman ini
mata pencarian yang dalam praktik pertanian ,manusia menenun karena
tak kalah penting bagi di bawah pengaruh terinspirasi jaring laba-
masyarakat Bengkulu Belanda. laba ,dan sarang burung
adalah perikanan. Meskipun demikian, yang di buat olah berang-
Di sana terdapat penting untuk diingat berang sesuai kebutuhan
miniatur kapal dan bahwa peralatan manusia atas bahan
berbagai peralatan tradisional juga masih sandang, aktifitas
nelayan yang digunakan oleh petani menenun mulai tersebar ke
menggambarkan pada masa tersebut. berbagai tempat di dunia.
bagaimana masyarakat
Bengkulu dulu
memenuhi kebutuhan
pangan dari melaut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Museum sebagai sumber belajar dapat menjadi program pendidikan yang
mendorong kompetensi, belajar menilai, berpikir kritis dan untuk selanjutnya
mendorong mahasiswa agar berani untuk memberikan sebuah
tanggapantanggapan serta komentar-komentar terhadap sebuah peristiwa sejarah
yang telah terjadi sehingga proses pembelajaran terpusat pada Mahasiswa. Nilai
dari peninggalan sejarah yang terdapat di museum dapat menjadi salah satu
referensi kesadaran bagi bangsa Indonesia khususnya siswa sebagai generasi
penerus untuk membangun kehidupan masa depan yang lebih baik, tidak hanya
pada tatanan kemakmuran secara ekonomis, namun memiliki identitas kebangsaan
yang beradab. Selain itu menurut Mahasiswa manfaat berkunjung ke museum
dapat mengetahui kembali benda-benda peninggaln jaman dahulu, yang sudah
jarang ditemukan, dan hanya ada di museum.

3.2 Saran
Dari laporan kami ini ,penulisan laporan yg masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mohoh maap jika ada kesalahan kata dan
penulisan pada laporan ini
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai