ABSTRAK
Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan penurunan fungsi ginjal progresif berakhir dengan
hemodialisis, dan juga masalah kesehatan dunia termasuk Indonesia dengan beban biaya
kesehatan tinggi yang prevalensinya tiap tahun meningkat. CKD tidak hanya berdampak pada
gangguan fisik dan juga dapat berdampak pada gangguan psikis yaitu, kecemasan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kecemasan dan efikasi diri dengan kualitas
hidup pasien yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Desain
penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel
dalam penelitian ini sebanyak 132 responden yang menjalani hemodialisis. Hasil penelitian
menggunakan analisis uji T independent dengan batas kemaknaan α = 0,05, berdasarkan hasil
analisa bivariat terdapat hubungan signifikan antara kecemasan dengan kualitas hidup pasien
CKD menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Tahun 2019 dengan
nilai P value sebesar 0,000 (α < 0,05) dan juga terdapat hubungan signifikan antara kecemasan
dengan kualitas hidup pasien CKD menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Islam Jakarta
Cempaka Putih Tahun 2019 dengan nilai P value sebesar 0,000 (α < 0,05) . Saran: sebagai
sumber masukan pada perawat unit HD dalam melaksanakan asuhan keperawatan bukan hanya
fokus masalah fisik tetapi memperhatikan psikososial: kecemasan dan efikasi diri.
Kata Kunci :Chronic Kidney Disease, Kecemasan, Efikasi Diri, Kualitas Hidup
ABSTRACT
Chronic Kidney Disease (CKD) is a progressive decline in kidney function ending with
hemodialysis, and also world health problems including Indonesia with a high burden of health
costs whose prevalence increases every year. CKD does not only have an impact on physical
disorders and can also have an impact on psychological disorders namely, anxiety. This study
aims to identify the relationship between anxiety and self-efficacy with the quality of life of
patients undergoing hemodialysis at Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. The research
design used was descriptive analytic with cross sectional approach. The sample in this study
were 132 respondents who undergoing hemodialysis. The results of the study used independent T
test analysis with significance limits α = 0.05, based on the results of the bivariate analysis there
was a significant relationship between anxiety and the quality of life of CKD patients undergoing
hemodialysis at Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih in 2019 with a P value of 0,000 (α <
0.05) and there is also a significant relationship between anxiety and the quality of life of CKD
patients undergoing hemodialysis at Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih in 2019 with a P
value of 0,000 (α <0.05). Suggestion: as a source of input to HD nurses in implementing nursing
care not only focus on physical problems but pay attention to psychosocial: anxiety and self-
efficacy.
Key Words :Chronic Kidney Disease, Anxiety, Self Efficacy, Quality Of Life
PENDAHULUAN (Tokala, et al., 2015). Seseorang dengan
gangguan ansietas mengalami kerusakan
Penyakit ginjal kronik merupakan
pada fungsi dan kualitas pada hidupnya
masalah kesehatan dunia dengan beban
(Stuart, 2016 dalam Keliat, 2016).
biaya kesehatan tinggi. Chronic Kidney
Disease (CKD) keadaan dimana suatu Self efficacy (efikasi diri) adalah
ginjal tidak dapat melakukan fungsinya keyakinan perilaku dalam perubahan
kembali. Dengan dialisis atau pribadi yang merupakan dasar dari
transplantasi ginjal dapat motivasi dan tindakan diukur dalam 3
mempertahankan hidupnya walaupun parameter: besarnya, kekuatan dan
sedikit harapan hidupnya. Berdasarkan generalisasi (Pender et al., 2015).
Indonesian Renal Registry (IRR) tahun Individu dengan efikasi diri yang lebih
2016, sebesar 98% penderita gagal tinggi menggerakkan sumber daya
ginjal menjalani hemodialisis dan 2% pribadi dan sosial mereka secara proaktif
menjalani terapi peritoneal dialisis untuk mempertahankan dan lamanya
(Depkes, 2018). Prevalensi hasil hidup mereka (Abdul, 2018). self-
Riskesdas yang pernah/sedang cuci efficacy yang tinggi dikaitkan dengan
darah pada penduduk berumur ≥ 15 kemampuan beradaptasi dengan keadaan
tahun yang didiagnosis penyakit ginjal yang berbeda dan mengendalikan situasi
kronis di daerah DKI Jakarta sebesar yang mengancam.
38,7% dan hasil rata-rata di seluruh
provinsi Indonesia sebesar 19,3% Gagal ginjal dan terapinya secara
(Depkes, 2018). Hemodialisis untuk signifikan mempengaruhi kualitas hidup
ESRD jadwal hemodialisis harus klien. Kualitas hidup pada pasien gagal
diteruskan sepanjang hidup pasien ginjal kronik yang menjalani
kecuali transplantasi ginjal yang berhasil hemodialisis mengalami keburukan.
dilakukan. Jadwal hemodialisis khasnya Menurut Afandi (2018) dan Mailani
3 sampai 4 jam pengobatan dalam 3 kali (2015) menyatakan faktor-faktor yang
seminggu (Black & Hawks, 2014). Saat mempengaruhi kualitas hidup pasien
menjalani hemodialisis, kecemasan gagal ginjal kronik yang menjalani
timbul dari kurangnya pengetahuan yang hemodialisis adalah jenis kelamin, usia,
terjadi selama terapi, harapan yang tidak tingkat pendidikan, status pernikahan,
sesuai dengan hasil dari hemodialisis dan efikasi diri. Faktor lainnya depresi,
dan juga terjadi dampak yang akan kecemasan, beratnya/stage penyakit
ditimbulkan. Menurut Smeltzer, pada ginjal, lamanya menjalani hemodialisis,
pasien yang menjalani hemodialisa tidak patuh terhadap
sering mengalami masalah baik biologis pengobatan,dukungan sosial, dan
maupun masalah psikososial yang interdialytic weight gain.
muncul dalam kehidupan mereka seperti Berdasarkan studi pendahuluan di
kecemasan, depresi, isolasi sosial, Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka
kesepian, tidak berdaya dan putus asa Putih kepada 10 responden dengan
metode wawancara , 5 diantaranya, ANALISA UNIVARIAT
mengatakan pasien merasa gelisah, Tabel 5.1 Distribusi Usia dan Lama
pasien terkadang suka tegang, terkadang Hemodialisis Pasien HD Rumah Sakit
juga jantungnya berdebar-debar, suka Islam Jakarta Cempaka Putih Tahun
merasakan tangan dan kaki gemetar 2019
setelah menjalani hemodialisis, Minimal - 95%
Variabel Mean SD
Maksimal CI
merasakan pusing/sakit kepala , lemah,
dan belum stabil mengatur emosi 50,62
Usia 52,71 12,149 23-77 –
sehingga bisa sesak. Efikasinya sendiri 6 54,80
Lama HD 33,36
orang mengatakan tidak mampu dalam 39,11 33,399 1-156 –
memecahkan suatu masalah dan sulit bulan 44,86
Lama Hemodialisis
ANALISA DATA DAN
Dari analisa univariat pada penelitian ini
PEMBAHASAN
berdasarkan lama menjalani
hemodialisis rata- rata 39 bulan.
Semakin lama pasien menjalani terapi 2017 pasien yang menjalani hemodialisis
ini, pasien sudah menerima dan berdasarkan jenis kelamin yang
beradaptasi dengan baik kondisi terbanyak laki-laki sebesar 405,248 dan
penyakit tersebut (Almubarok et al, perempuan sebesar 296, 046.
2016) . Lamanya hemodialisis membuat
pasien semakin memahami pentingnya Status Perkawinan
kepatuhan menjalani hemodialisis Berdasarkan hasil penelitian responden
sehingga pasien merasakan manfaat dari rata- rata sebagian besar sudah menikah
terapi hemodialisis ( Sarastika et al., sebanyak 124 responden. Sejalan dengan
2019). Penelitian ini sejalan dengan penelitian Julianty et al (2014) bahwa
penelitian yang dilakukan oleh Supriadi didapatkan berdasarkan distribusi status
et al (2018) dalam hasil penelitiannya perkawinan responden yang paling
sebagian besar dari responden telah lama banyak yaitu menikah 52 orang.
menjalani HD (>24 bulan) sebesar
57,14%. Pekerjaan
Dari hasil penelitian berdasarkan
Tabel 5.2 pekerjaan analisa univariat rata- rata
Distribusi Frekuensi Karakteristik pasien bekerja (50,8%). Dalam
Pasien Rumah Sakit Islam Jakarta penelitian Kamil et al (2018) distribusi
Cempaka Putih Tahun 2019 pekerjaan responden terbanyak pada
Diharapkan hasil penelitian ini menjadi Setiati et al., (2015). Buku Ajar Ilmu
data dasar untuk meneliti selanjutnya Penyakit Dalam Edisi Keenam Jilid II.
Jakarta: InternaPublishing
dengan variabel yang berbeda dapat
mempengaruhi kualitas hidup pasien Black, J.M & Hawks, J.H. (2014).
ginjal kronik menjalani hemodialisis dan Keperawatan Medikal Bedah
menjadikan bahan referensi Manajemen Klinis Untuk Hasil Yang
dilakukannya dalam pengembangan Diharapkan Edisi 8 Buku 2.
penelitian selanjutnya. Singapura: Elsevier
Priyoto. (2014). Teori Sikap Dan Perilaku Sari, K.D. (2016). Hubungan Lama
Dalam Kesehatan Dilengkapi Dengan Menjalani Terapi Hemodialisis
Contoh Kuesioner. Yogyakarta: Nuha Dengan Kualitas Hidup Pasien
Medika Penyakit Ginjal Kronik Di Instalasi
Hemodialysis RSUD ABDUL
Baradero, M. (2015). Kesehatan Mental MOELOEK Provinsi Lampung Tahun
Psikiatri. Jakarta: EGC 2016. Diunduh 19 Mei 2019, Tersedia
dari website :
Nurhalimah. (2016). Keperawatan Jiwa. https://www.digilib.unila.ac.id
Jakarta: KEMENKES RI
Tokala, et al., (2015). Hubungan Antara
Indonesia Renal Registry. (2016). 9𝑡ℎ Lamanya Menjalani Hemodialisis
Report of Indonesian Renal Registry. Dengan Tingkat Kecemasan Pada
Laporan Kejadian Penyakit Ginjal. Pasien Dengan Penyakit Ginjal Kronik
6(1).11-12 Di RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU.
Jurnal E- Clinic, Vol 3, No. 1
KEMENKES RI. (2018). Hasil Utama
Riskesdas 2018. Riskesdas. Hal. 55- Butar-Butar. A & Siregar, T.C. (2015).
56, Diunduh 13 Maret 2019, website: Karakteristik Pasien Dan Kualitas
https://www.depkes.go.id Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik
Yang Menjalani Terapi Hemodialisa.
Jurnal Online. URL : https://
download. portalgaruda. org/ pada Yang Menjalani Hemodialisis Dengan
tanggal 4 November 2015. Metode Single-Use Dan Re-Use Di
RSPAD GATOT SUBROTO Dan RS
Mailani, F. (2015). Kualitas Hidup Pasien PGI CIKINI JAKARTA. Ners Jurnal
Penyakit Ginjal Kronik Yang Keperawatan, Vol 12, No.2
Menjalani Hemodialisis: Systematic
Review. Ners Jurnal Keperawatan, Supriadi, D., Hutabarat, E., & Arifin, N.M.
Vol 11, No. 1 (2018). Hubungan Lama Menjalani
Hemodialisa Dan Anemia Dengan
Mousa, I., Ataba, R., Al-ali, K., Alkaiyat, Kualitas Hidup Pada Pasien GGK
A., Zyoud, H.S., (2018). Dialysis- Yang Menjalani Hemodialisa Di Unit
related factors affecting self efficacy Hemodialisa RUMAH SAKIT TK . II
and quality of life in patients on 03.05.01 DUSTIRA. Jurnal Skolastik
haemodialysis: a cross-sectional study Keperawatan Vol 4, No.1
from Palestine. Open Access Renal
Replacement Therapy. Sarastika, Y., Kisan., Mendrofa, O., &
https://doi.org/10.1186/s41100-018- Siahaan, J.V. (2019). Faktor-Faktor
0162-y Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup
Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK)
Jos, W. (2016). Kualitas hidup pasien yang Yang Menjalani Terapi Hemodialisa
menjalani hemodialisis rutin di RSUD DI RSU ROYAL PRIMA MEDAN.
Tarakan, Kalimantan Utara, 2014. Jurnal Riset Hesti Medan Akper
Artikel Penelitian, Vol 4, No.2. Kesdam I, Vol 4, No.1
Suprayitno et al., (2017). Gambaran Efikasi Kurniawan, T.S., Andini, S.I., & Wahyu,
Diri Dengan Peak Expiratory Flow R.A. (2019). Hubungan Self Efficacy
Rate Pasien Penyakit Paru Obstruktif Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal
Kronis. Media Ilmu Kesehatan, Vol 6, Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi
No.1 Hemodialisa Di RSUD
SUKOHARJO. Jurnal Kesehatan
United States Renal Data System . (2017). Kusuma Husada.
Annual Data Report ESRD in the
United State chapter 7. Vol.1. 267- Luana, N.A., Panggabean, S., Lengkong,
268. Retrieved 13 Maret 2019, from JVM., & Christine, I. (2012).
https://www.usrds.org Kecemasan Pada Penderita Penyakit
Ginjal Kronik Yang Menjalani
Sagala, Deddy. (2015). Analisa Faktor- Hemodialisis di RS Universitas
Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Kristen Indonesia. Artikel Media
Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Medika Indonesiana, Vol 46, No.3
Yang Menjalani Hemodialisa Di
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Dewi, S.P. (2015). Hubungan Lamanya
Malik Medan. Jurnal Ilmiah Hemodialisa Dengan Kualitas Hidup
Keperawatan IMELDA, Vol 1, No. 1 Pasien Gagal Ginjal Di RS PKU
MUHAMMADIYAH
Almubarok, M.F., & Sukmarini, L. (2016). YOGYAKARTA. Naskah Pubikasi,
Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
Diunduh 14 Mei 2019 dari
https://www.digilib.unisayogya.ac.id