Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DAN EFIKASI DIRI DENGAN KUALITAS

HIDUP PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) YANG MENJALANI


HEMODIALISIS DI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH TAHUN
2019

CORRELATION BETWEEN ANXIETY, SELF EFFICACY AND QUALITY OF LIFE OF


PATIENTS WITH CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) UNDERGOING HEMODIALYSIS
AT RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH IN 2019

Elsarahmadian¹, Eni Widiastuti²

1. Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta


Jln. Cempaka Putih Tengah I No.1, Jakarta Pusat 10510
2. Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
Gmail : rahmadianelsa@gmail.com

ABSTRAK
Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan penurunan fungsi ginjal progresif berakhir dengan
hemodialisis, dan juga masalah kesehatan dunia termasuk Indonesia dengan beban biaya
kesehatan tinggi yang prevalensinya tiap tahun meningkat. CKD tidak hanya berdampak pada
gangguan fisik dan juga dapat berdampak pada gangguan psikis yaitu, kecemasan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kecemasan dan efikasi diri dengan kualitas
hidup pasien yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Desain
penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel
dalam penelitian ini sebanyak 132 responden yang menjalani hemodialisis. Hasil penelitian
menggunakan analisis uji T independent dengan batas kemaknaan α = 0,05, berdasarkan hasil
analisa bivariat terdapat hubungan signifikan antara kecemasan dengan kualitas hidup pasien
CKD menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Tahun 2019 dengan
nilai P value sebesar 0,000 (α < 0,05) dan juga terdapat hubungan signifikan antara kecemasan
dengan kualitas hidup pasien CKD menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Islam Jakarta
Cempaka Putih Tahun 2019 dengan nilai P value sebesar 0,000 (α < 0,05) . Saran: sebagai
sumber masukan pada perawat unit HD dalam melaksanakan asuhan keperawatan bukan hanya
fokus masalah fisik tetapi memperhatikan psikososial: kecemasan dan efikasi diri.

Kata Kunci :Chronic Kidney Disease, Kecemasan, Efikasi Diri, Kualitas Hidup
ABSTRACT
Chronic Kidney Disease (CKD) is a progressive decline in kidney function ending with
hemodialysis, and also world health problems including Indonesia with a high burden of health
costs whose prevalence increases every year. CKD does not only have an impact on physical
disorders and can also have an impact on psychological disorders namely, anxiety. This study
aims to identify the relationship between anxiety and self-efficacy with the quality of life of
patients undergoing hemodialysis at Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. The research
design used was descriptive analytic with cross sectional approach. The sample in this study
were 132 respondents who undergoing hemodialysis. The results of the study used independent T
test analysis with significance limits α = 0.05, based on the results of the bivariate analysis there
was a significant relationship between anxiety and the quality of life of CKD patients undergoing
hemodialysis at Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih in 2019 with a P value of 0,000 (α <
0.05) and there is also a significant relationship between anxiety and the quality of life of CKD
patients undergoing hemodialysis at Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih in 2019 with a P
value of 0,000 (α <0.05). Suggestion: as a source of input to HD nurses in implementing nursing
care not only focus on physical problems but pay attention to psychosocial: anxiety and self-
efficacy.

Key Words :Chronic Kidney Disease, Anxiety, Self Efficacy, Quality Of Life
PENDAHULUAN (Tokala, et al., 2015). Seseorang dengan
gangguan ansietas mengalami kerusakan
Penyakit ginjal kronik merupakan
pada fungsi dan kualitas pada hidupnya
masalah kesehatan dunia dengan beban
(Stuart, 2016 dalam Keliat, 2016).
biaya kesehatan tinggi. Chronic Kidney
Disease (CKD) keadaan dimana suatu Self efficacy (efikasi diri) adalah
ginjal tidak dapat melakukan fungsinya keyakinan perilaku dalam perubahan
kembali. Dengan dialisis atau pribadi yang merupakan dasar dari
transplantasi ginjal dapat motivasi dan tindakan diukur dalam 3
mempertahankan hidupnya walaupun parameter: besarnya, kekuatan dan
sedikit harapan hidupnya. Berdasarkan generalisasi (Pender et al., 2015).
Indonesian Renal Registry (IRR) tahun Individu dengan efikasi diri yang lebih
2016, sebesar 98% penderita gagal tinggi menggerakkan sumber daya
ginjal menjalani hemodialisis dan 2% pribadi dan sosial mereka secara proaktif
menjalani terapi peritoneal dialisis untuk mempertahankan dan lamanya
(Depkes, 2018). Prevalensi hasil hidup mereka (Abdul, 2018). self-
Riskesdas yang pernah/sedang cuci efficacy yang tinggi dikaitkan dengan
darah pada penduduk berumur ≥ 15 kemampuan beradaptasi dengan keadaan
tahun yang didiagnosis penyakit ginjal yang berbeda dan mengendalikan situasi
kronis di daerah DKI Jakarta sebesar yang mengancam.
38,7% dan hasil rata-rata di seluruh
provinsi Indonesia sebesar 19,3% Gagal ginjal dan terapinya secara
(Depkes, 2018). Hemodialisis untuk signifikan mempengaruhi kualitas hidup
ESRD jadwal hemodialisis harus klien. Kualitas hidup pada pasien gagal
diteruskan sepanjang hidup pasien ginjal kronik yang menjalani
kecuali transplantasi ginjal yang berhasil hemodialisis mengalami keburukan.
dilakukan. Jadwal hemodialisis khasnya Menurut Afandi (2018) dan Mailani
3 sampai 4 jam pengobatan dalam 3 kali (2015) menyatakan faktor-faktor yang
seminggu (Black & Hawks, 2014). Saat mempengaruhi kualitas hidup pasien
menjalani hemodialisis, kecemasan gagal ginjal kronik yang menjalani
timbul dari kurangnya pengetahuan yang hemodialisis adalah jenis kelamin, usia,
terjadi selama terapi, harapan yang tidak tingkat pendidikan, status pernikahan,
sesuai dengan hasil dari hemodialisis dan efikasi diri. Faktor lainnya depresi,
dan juga terjadi dampak yang akan kecemasan, beratnya/stage penyakit
ditimbulkan. Menurut Smeltzer, pada ginjal, lamanya menjalani hemodialisis,
pasien yang menjalani hemodialisa tidak patuh terhadap
sering mengalami masalah baik biologis pengobatan,dukungan sosial, dan
maupun masalah psikososial yang interdialytic weight gain.
muncul dalam kehidupan mereka seperti Berdasarkan studi pendahuluan di
kecemasan, depresi, isolasi sosial, Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka
kesepian, tidak berdaya dan putus asa Putih kepada 10 responden dengan
metode wawancara , 5 diantaranya, ANALISA UNIVARIAT
mengatakan pasien merasa gelisah, Tabel 5.1 Distribusi Usia dan Lama
pasien terkadang suka tegang, terkadang Hemodialisis Pasien HD Rumah Sakit
juga jantungnya berdebar-debar, suka Islam Jakarta Cempaka Putih Tahun
merasakan tangan dan kaki gemetar 2019
setelah menjalani hemodialisis, Minimal - 95%
Variabel Mean SD
Maksimal CI
merasakan pusing/sakit kepala , lemah,
dan belum stabil mengatur emosi 50,62
Usia 52,71 12,149 23-77 –
sehingga bisa sesak. Efikasinya sendiri 6 54,80
Lama HD 33,36
orang mengatakan tidak mampu dalam 39,11 33,399 1-156 –
memecahkan suatu masalah dan sulit bulan 44,86

mencari solusi, dalam kejadian tak


Usia
terduga saya tidak dapat menanganinya
dengan baik, dan sulit mengatur
Rata-rata usia responden adalah 52,71
emosional. Untuk kualitas hidupnya,
tahun dengan standar deviasi 12, 149
pasien mengatakan ada 6 orang yang
tahun. Usia termuda berumur 23 tahun
tidak menerima kondisinya seperti ini,
dan usia tertua 77 tahun (95% CI: 50,62
tidak puas dengan kondisi kesehatan
– 54,80) dari hasil estimasi interval
sekarang ini, sudah bosan dengan
dapat disimpulkan bahwa 95%.
penyakitnya, dan tidak dapat bekerja lagi
Berdasarkan hasil penelitian
karena aktivitas terbatas.
menunjukkan rata-rata usia responden 52
Berdasarkan fenomena yang sudah
tahun termasuk kategori masa lansia
dijelaskan peneliti tertarik untuk meneliti
awal (46-55 tahun), masa dimana, masa
hubungan antara kecemasan dan efikasi
peralihan menjadi tua juga terjadi
diri dengan kualitas hidup pasien gagal
penurunan dalam jumlah hormon dan
ginjal kronik yang menjalani
fungsi organ (Depkes RI 2009).
hemodialisis.
Hasil penelitian ini hampir sama dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
METODELOGI PENELITIAN
Cahyani et al (2016) yang berjudul
Penelitian ini merupakan penelitian
hubungan antara tingkat kecemasan
deskriptif korelasi dengan desain cross
dengan kualitas hidup pasien CKD yang
sectional. Populasi dalam penelitian ini
menjalani hemodialisis di RSD dr.
132 responden. Penelitian ini dilakukan
Soebandi Jember berdasarkan distribusi
bulan juli 2019. Penelitian ini dilakukan
frekuensi umur terbanyak kelompok usia
di unit hemodialisa Rumah Sakit Islam
51-60 tahun sebesar 33,3%.
Jakarta Cempaka Putih Jakarta Pusat.

Lama Hemodialisis
ANALISA DATA DAN
Dari analisa univariat pada penelitian ini
PEMBAHASAN
berdasarkan lama menjalani
hemodialisis rata- rata 39 bulan.
Semakin lama pasien menjalani terapi 2017 pasien yang menjalani hemodialisis
ini, pasien sudah menerima dan berdasarkan jenis kelamin yang
beradaptasi dengan baik kondisi terbanyak laki-laki sebesar 405,248 dan
penyakit tersebut (Almubarok et al, perempuan sebesar 296, 046.
2016) . Lamanya hemodialisis membuat
pasien semakin memahami pentingnya Status Perkawinan
kepatuhan menjalani hemodialisis Berdasarkan hasil penelitian responden
sehingga pasien merasakan manfaat dari rata- rata sebagian besar sudah menikah
terapi hemodialisis ( Sarastika et al., sebanyak 124 responden. Sejalan dengan
2019). Penelitian ini sejalan dengan penelitian Julianty et al (2014) bahwa
penelitian yang dilakukan oleh Supriadi didapatkan berdasarkan distribusi status
et al (2018) dalam hasil penelitiannya perkawinan responden yang paling
sebagian besar dari responden telah lama banyak yaitu menikah 52 orang.
menjalani HD (>24 bulan) sebesar
57,14%. Pekerjaan
Dari hasil penelitian berdasarkan
Tabel 5.2 pekerjaan analisa univariat rata- rata
Distribusi Frekuensi Karakteristik pasien bekerja (50,8%). Dalam
Pasien Rumah Sakit Islam Jakarta penelitian Kamil et al (2018) distribusi
Cempaka Putih Tahun 2019 pekerjaan responden terbanyak pada

Variabel Kategori Frekuensi Presentase

Jenis Kelamin Jenis Kelamin Laki-laki 67 50,8 %


Berdasarkan hasil penelitian ini Perempuan 65 49,2 %
Status Belum 8 6,1 %
mayoritas untuk jenis kelamin yaitu , Perkawinan Menikah 124 93,9 %
laki – laki sebesar 67 responden, Pendidikan
Menikah
Tidak 5 3,8 %
sedangkan perempuan 65 responden. Tamat 10 7,6 %
Tamat SD 25 18,9 %
Menurut Smeltzer & Bare (2008) laki- Tamat 48 36,4 %
SMP 44 33,3 %
laki lebih mempunyai kebiasaan yang Tamat
mempengaruhi kesehatan seperti SMA
Tamat
merokok, minum kopi, alkohol dan Perguruan
Tinggi
minuman suplemen yang dapat memicu Pekerjaan Tidak 65 49,2 %
Bekerja 67 50,8 %
terjadinya penyakit sistemik yang Bekerja
menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Total 132 100 %

Sejalan dengan penelitian sebelumnya pekerja swasta (44,3 %). Pekerjaan


yang dilakukan Tokala et al (2015) merupakan kegiatan atau aktifitas
bahwa didapatkan data jumlah seseorang yang bekerja pada orang lain
responden berdasarkan jenis kelamin atau instansi, kantor, perusahaan untuk
yaitu paling banyak responden laki-laki memperoleh penghasilan. Penghasilan
sebesar 88,2%. Lalu berdasarkan data rendah akan berhubungan dengan
dari Indonesia Renal Registry tahun pemanfaatan pelayanan kesehatan
(Lase,2011; Notoadmodjo, 2010 dalam sudah beradaptasi dengan kondisi
Butar, 2015). penyakit mereka.
Analisa peneliti sejalan dengan analisa
peneliti Hasanah et al (2017) yang
berjudul hubungan self efficacy dengan
Pendidikan kecemasan penderita Ginjal Kronik yang
Hasil pada penelitian ini rata-rata pasien menjalani hemodialisa di RSUD
berpendidikan tamat SMA sebesar JOMBANG yang dikatakan hal ini
36,4%. Begitu juga sejalan dengan dimungkinkan mereka sudah menerima
penelitian yang dilakukan oleh penyakitnya dan mau menjalani
Almubarok et al (2016) hasil hemodialisis secara terartur sesuai
penelitiannya mengatakan pendidikan jadwal dokter yang didukung seluruh
SMA terbanyak. Status pendidikan responden menjalani hemodialisa lebih
berpengaruh terhadap kemampuan dan dari beberapa bulan.
melaksanakan regiment teraupetik dari
penyakit ginjal (Wein&Kavoussi,2013; Efikasi Diri
Stone,2012 dalam Almubarok et al , Berdasarkan tabel 5.3 Hasil penelitian
2016). didapatkan berdasarkan variabel efikasi
diri rata-rata skor efikasi diri yaitu
Tabel 5.3 22,50. Rata-rata dari mereka masih bisa
Distribusi Berdasarkan Kecemasan menghadapi suatu masalah baik itu
dan Efikasi Diri Pasien Chronic terduga atau tidak terduga, dari fungsi
Kidney Disease Menjalani kognitif mereka masih mampu dalam
Hemodialisis di Rumah Sakit Islam memecahkan suatu masalah baik
Jakarta Cempaka Putih Jakarta masalah kesehatan mereka maupun
Pusat masalah lain.

No Variabel Mean SD Minimal - 95% CI


Maksimal
Kecemasan 1 Kecemasan 40,17 6,14 26 - 60 39,12 -
Berdasarkan tabel 5.3 Hasil penelitian 41,23
2 Efikasi Diri 22,50 9,55 10 - 40 20,86 –
menunjukkan pada variabel kecemasan 24,14

rata-rata kecemasan responden sebesar Sejalan dengan hasil penelitian wakhid


40, 17. Menurut analisa rata-rata dari et al (2018) yang berjudul hubungan
mereka hanya mengalami kecemasan antara efikasi diri dengan kualitas hidup
saat pertama kali menjalani pada pasien ginjal kronik menjalani
hemodialisis. Untuk itu dengan kondisi hemodialisa di RSUD Kabupaten
mereka sekarang yang sudah menjalani Semarang hasil menunjukkan mampu
rutin beberapa bulan lamanya menjalani dihadapkan dengan suatu masalah lalu
HD sudah tidak mengalami cemas dan bisa menemukan solusinya dan muda
bagi pasien untuk melakukan tugas dan
masalahnya tersebut pada efikasi diri
pada pasien RSUD Unggaran dan RSUD memiliki kualitas hidup baik sebesar
Ambarawa 51,4%. Penelitian Suparti & Solikhah
(2016) hasil penelitiannya didapatkan
Efikasi diri sebuah persepsi diri sendiri sekitar 66,7% memiliki kualitas hidup
mengenai seberapa bagus diri dapat yang berkualitas baik. Begitu juga
berfungsi dalam situasi tertentu yang dengan penelitian yang dilakukan
berhubungan dengan keyakinan diri Wakhid et al (2018) sebagian besar
memiliki kemampuan melakukan pasien ginjal kronik yang menjalani
tindakan yang diharapkan. Pengukuran hemodialisis memiliki kualitas hidup
efikasi diri dirancang untuk menguji baik sebesar 68,4%, hal ini dikarenakan
keyakinan individu untuk melakukan dukungan dari keluarga, kerabat dan
kegiatan yang diplih sebagai usaha yang pasangan yang baik serta hubungan
diinginkan (Kurniawan, et al., 2019). sosial dan personalnya merasa puas
sehingga pasien merasa masih ada yang
Tabel 5.4 memerhatikannya.
Distribusi frekuensi berdasarkan
kualitas hidup di Rumah Sakit Islam ANALISA BIVARIAT
Jakarta Cempaka Putih Tahun 2019
Uji T Independent
Variabel Frekuensi Persentase
Kualitas 65 49,2 % Tabel 5.5
hidup Hubungan antara Kecemasan dengan
buruk Kualitas Hidup pada Pasien
Kualitas 67 50,8 % Hemodialisis di Rumah Sakit Islam
hidup baik Jakarta Cempaka Putih
Variabel Variabel Mean SD SE P n
Independen Dependen valu
Kualitas Hidup e
Kecemasan Kualitas Hidup 42,45 6, 172 0,766 0,00 65
 Buruk 0
Berdasarkan hasil penelitian pada
variabel kualitas hidup rata-rata kualitas
hidup responden sebesar 50,8 %.  Baik 37,97 5,286 0,648 67
Berdasarkan analisa kualitas hidup
mereka mayoritas baik karena mereka
Hubungan Antara Kecemasan dengan
masih mampu dalam melakukan
Kualitas Hidup
kegiatan meskipun tahu batasannya
tetapi mereka bisa mengontrol kegiatan
Berdasarkan hasil uji T menunjukkan
jika fisik tak memungkinkan.
rata- rata kualitas hidup buruk adalah
42,45 sedangkan rata-rata kualitas hidup
Hasil penelitian ini sama dengan
baik adalah 37,97. Hasil uji statistik
penelitian yang dilakukan oleh Supriadi
didapatkan nilai p value = 0,000. Maka
et al (2018) sebagian dari respondennya
dapat disimpulkan terdapat hubungan
signifikan antara kecemasan dengan
kualitas hidup pasien Chronic Kidney Hubungan Antara Efikasi Diri dengan
Disease (CKD) menjalani hemodialisis. Kualitas Hidup
Penyakit Ginjal Kronik (CKD) dan Berdasarkan hasil uji T menunjukkan
terapinya secara signifikan menunjukkan rata- rata kualitas hidup
mempengaruhi kualitas hidupnya. Ada buruk adalah 15, 38 sedangkan untuk
banyak terjadi stressor dan perubahan rata-rata kualitas hidup baik adalah
hidup dari banyak perawatan yang 29,40. Hasil uji statistik didapatkan nilai
diperlukan bagi klien menjalani dialsis p value = 0,000. Maka dapat
berkaitan dengan aspek psikososial disimpulkan terdapat hubungan
(Black & Hawks, 2014). Tetapi signifikan antara efikasi diri dengan
berdasarkan analisa peneliti rata- rata kualitas hidup pasien Chronic Kidney
tidak mengalami kecemasan karena Disease (CKD) menjalani hemodialisis.
sudah terbiasa melakukan hemodialisis
bertahun-tahun. Kecemasan pada pasien Self efficacy sangat berpengaruh pada
HD terutama pada pasien baru beberapa kehidupan mereka terutama pasien
minggu menjalani hemodialisis. Tetapi penyakit kronik yang menjalani rutin
diantara mereka ada yang sudah terapi , salah satunya pasien CKD
mengerti dengan keadaan penyakitnya menjalani hemodialisis. Self efficacy
dan mau rutin menjalani hemodialisis sangat berpengaruh terhadap parameter
2x/minggu. psikologis dalam mengembangkan
strategi intervensi pada pasien ginjal
Analisa penelitian sejalan dengan kronik (Thomas & Castro, 2014). Efikasi
pendapat Hasanah et al (2017) diri juga memiliki peran inisiasi dan
mengemukakan analisisnya bahwa pemeliharaan perilaku kesehatan,
mereka sudah menerima penyakitnya sehingga diyakini bahwa peningkatan
dan mau menjalani hemodialisis secara efikasi diri pada perilaku kesehatan akan
terartur sesuai jadwal dokter yang mengakibatkan perbaikan kesehatan dan
didukung seluruh responden menjalani meningkatkan perilaku serta kualitas
hemodialisa lebih dari beberapa bulan. hidup (Wakhid, et al., 2018).

Tabel 5.6 Sejalan dengan hasil penelitian


Hubungan antara Efikasi Diri dengan sebelumnya yang dilakukan Wakhid et
Kualitas Hidup pada Pasien al (2018) berdasarkan hasil persilangan
Hemodialisis di unit dialisis Rumah analisa bivariate dengan menggunakan
Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
uji kolmogorov smirnov diperoleh p-
Variab Variabel Dependen Mean SD SE P n value 0,000 < α (0,05) menunjukkan ada
el val
Indepe ue hubungan yang signifikan antara efikasi
nden
Efikasi Kualitas Hidup 15,38 5,631 0,698 0,0 65
diri dengan kualitas hidup pada pasien
Diri  Buruk 00 ginjal kronik menjalani hemodialisa di
 Baik 29,40 7,213 0,881 67
RSUD Kabupaten Semarang. Hasil
penelitian sejalan dengan penelitian yang 4. Hasil penelitian didapatkan kualitas
dilakukan Kurniawan et al (2019) hidup pada responden CKD yang
dengan hasil uji analisa menggunakan menjalani hemodialisis di Rumah
uji kendall tau didapatkan nilai p-value Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
0,003 terdapat hubungan self efficacy Tahun 2019 rata- rata kualitas hidup
dengan kualitas hidup pasien ginjal baik sebesar 50,8%.
kronik menjalani terapi hemodialisis. 5. Hasil analisis dengan uji T
independen didapatkan P value 0,000
KESIMPULAN DAN SARAN < α (α= 0,05) hal ini menunjukkan
bahwa terdapat hubungan signifikan
1. Berdasarkan karakteristik responden antara kecemasan dengan kualitas
Chronic Kidney Disease (CKD) yang hidup pasien Chronic Kidney
menjalani hemodialisis di Rumah Disease (CKD) menjalani
Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih hemodialisis di Rumah Sakit Islam
rata-rata berusia 52 tahun menurut Jakarta Cempaka Putih Tahun 2019.
depkes RI (2009) termasuk kategori 6. Hasil analisis dengan uji T
masa lansia awal (46-55 tahun) independen didapatkan P value 0,000
dimana usia tersebut sudah < α (α= 0,05) hal ini menunjukkan
memasuki penurunan hormon dan bahwa terdapat hubungan signifikan
fungsi organ dengan jenis kelamin antara efikasi diri dengan kualitas
mayoritas adalah Laki-laki sebanyak hidup pasien Chronic Kidney
50,8 %, sebagian besar sudah Disease (CKD) menjalani
menikah dan bekerja, tingkat hemodialisis di Rumah Sakit Islam
pendidikan terbanyak yaitu SMA Jakarta Cempaka Putih Tahun 2019.
36,4%, dengan durasi rata-rata
menjalani hemodialisis adalah 39
bulan. SARAN
2. Hasil penelitian didapatkan
Bagi Pelayanan Keperawatan
kecemasan pada responden CKD
yang menjalani hemodialisis di Hasil penelitian ini sebagai bahan
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka masukan untuk perawat unit
hemodialisis dalam memberikan asuhan
Putih Tahun 2019 rata – rata skor
keperawatan kepada pasien khususnya
kecemasan 40,17 ini menunjukkan pasien Chronic Kidney Disease (CKD)
normal/ tidak cemas. yang menjalani hemodialisis bukan
3. Hasil penelitian didapatkan efikasi hanya fokus masalah fisik tetapi
diri pada responden CKD yang memperhatikan psikososial: kecemasan
menjalani hemodialisis di Rumah dan efikasi diri. Dalam kecemasan bisa
Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih mengkaji pasien, lalu memberikan
motivasi pada efikasi diri pasien
Tahun 2019 rata-rata skor GSE
sebelum melakukan proses hemodialisis
adalah 22,50 ini menunjukkan skor
efikasi diri tinggi.
agar dapat memperoleh kualitas hidup Blood Pressure Research, 42, 717-
lebih baik. 727. dx.doi.org/10.1159/000484115

Bagi Pendidikan Keperawatan Guo, YJ., Tang, Q., Gu, Y. (2017).


Measurements of Self Efficacy in
Diharapkan penelitian ini dapat
Patients with Chronic Kidney Disease:
dijadikan sebagai sumber tambahan
A Literature Review. Nephrology
informasi dalam dunia keperawatan
Nursing Journal, 44(2), 159-176.
terutama dalam mata ajar keperawatan
dx.doi.org/
medikal bedah mengenai hubungan
kecemasan dan efikasi diri dengan
Keliat, Budi Anna. (2016). Prinsip dan
kualitas hidup pasien ginjal kronik yang
Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa
menjalani hemodialisis kepada
Stuart. Singapore: Elsevier
mahasiswa keperawatan. Penelitian ini
dijadikan juga sebagai bahan bacaan
Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian
untuk menambah wawasan bagi
Ilmu Keperawatan: Pendekatan
mahasiswa.
Praktis Edisi 3. Jakarta: Salemba
Bagi Penelitian Keperawatan Medika

Diharapkan hasil penelitian ini menjadi Setiati et al., (2015). Buku Ajar Ilmu
data dasar untuk meneliti selanjutnya Penyakit Dalam Edisi Keenam Jilid II.
Jakarta: InternaPublishing
dengan variabel yang berbeda dapat
mempengaruhi kualitas hidup pasien Black, J.M & Hawks, J.H. (2014).
ginjal kronik menjalani hemodialisis dan Keperawatan Medikal Bedah
menjadikan bahan referensi Manajemen Klinis Untuk Hasil Yang
dilakukannya dalam pengembangan Diharapkan Edisi 8 Buku 2.
penelitian selanjutnya. Singapura: Elsevier

Lemone, Priscilla. (2015). Buku ajar


DAFTAR PUSTAKA
keperawatan medikal bedah. Jakarta:
EGC
Wright, LS. & Wilson, L. (2015). Quality of
Hasanah, U., Maryati, H., & Nahariani, P.
Life and Self – Efficacy in Three
(2017). Hubungan Self Efficacy
Dialysis Modalities: Incenter
Dengan Kecemasan Penderita Gagal
Hemodialysis, Home Hemodialysis,
Ginjal Kronik Yang Menjalani
and Home Peritoneal Dialysis.
Hemodialisa di RSUD Jombang.
Nephrology Nursing Journal, 42(5),
Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 10,
463-476. dx.doi.org/
No.1, Hal 8-15
Zazzeroni, L., Pasquinelli, G., Nanni, E.,
Cremonini, V., Rubbi, I. (2017).
Yanti, E.K & Miswadi. (2018). Faktor-
Comparison of Quality of Life in
Faktor Yang Berhubungan Dengan
Patients Undergoing Hemodialysis and
Kecemasan Pada Pasien Gagal Ginjal
Peritoneal Dialysis: a Systematic
Kronik Yang Akan Menjalani Terapi
Review and Meta-Analysis. Kidney &
Hemodialisis Di Ruangan
Hemodialisis RSUD Bengkalis Tahun Septiady, A.Y & Suhana. (2015). Hubungan
2016. Junal Ners, Vol 2, No. 1, Hal Antara Health Locus Of Control Dan
28-40 Self Efficacy Pada Pasien Gagal
Ginjal Akut Yang Menjalani
Wakhid, A., Wijayanti, E.L., & Hemodialisa Di Rumah Sakit Al-Islam
Liliyanovitasari. (2018). Hubungan Bandung.Prosiding Penelitian Sivitas
Efikasi Diri Dengan Kualitas Hidup Akademika UNISBA, Vol 2, Hal 500-
Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang 590
Menjalani Hemodialisis. Jurnal of
Holistic Nursing Science (JHNS), Vol Sulistyaningsih, D.R. (2012). Efektivitas
2, No.2, Hal 56-63 Training Efikasi Diri Pada Pasien
Penyakit Ginjal Kronik Dalam
Cahyani, D.N., Tyaswati, E.J., & Meningkatkan Kepatuhan Terhadap
Rachmawati, A.D. (2016). Hubungan Intake Cairan. Majalah Ilmiah Sultan
Antara Tingkat Kecemasan Dengan Agung, Vol 50, No.128
Kualitas Hidup Pada Pasien Chronic
Kidney Disease (CKD) Yang Meiner, Sue.E. (2015). Gerontologic
Menjalani Hemodialisis di RSD dr. Nursing Fifth Edition. United States of
Soebandi Jember. e- Jurnal Pustaka America: Elsevier
Kesehatan, Vol 4 (no.2), Hal 210-217
Pender, et al., (2015). Health Promotion In Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi
Nursing Practice. South California: Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Pearson Education Cipta

Priyoto. (2014). Teori Sikap Dan Perilaku Sari, K.D. (2016). Hubungan Lama
Dalam Kesehatan Dilengkapi Dengan Menjalani Terapi Hemodialisis
Contoh Kuesioner. Yogyakarta: Nuha Dengan Kualitas Hidup Pasien
Medika Penyakit Ginjal Kronik Di Instalasi
Hemodialysis RSUD ABDUL
Baradero, M. (2015). Kesehatan Mental MOELOEK Provinsi Lampung Tahun
Psikiatri. Jakarta: EGC 2016. Diunduh 19 Mei 2019, Tersedia
dari website :
Nurhalimah. (2016). Keperawatan Jiwa. https://www.digilib.unila.ac.id
Jakarta: KEMENKES RI
Tokala, et al., (2015). Hubungan Antara
Indonesia Renal Registry. (2016). 9𝑡ℎ Lamanya Menjalani Hemodialisis
Report of Indonesian Renal Registry. Dengan Tingkat Kecemasan Pada
Laporan Kejadian Penyakit Ginjal. Pasien Dengan Penyakit Ginjal Kronik
6(1).11-12 Di RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU.
Jurnal E- Clinic, Vol 3, No. 1
KEMENKES RI. (2018). Hasil Utama
Riskesdas 2018. Riskesdas. Hal. 55- Butar-Butar. A & Siregar, T.C. (2015).
56, Diunduh 13 Maret 2019, website: Karakteristik Pasien Dan Kualitas
https://www.depkes.go.id Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik
Yang Menjalani Terapi Hemodialisa.
Jurnal Online. URL : https://
download. portalgaruda. org/ pada Yang Menjalani Hemodialisis Dengan
tanggal 4 November 2015. Metode Single-Use Dan Re-Use Di
RSPAD GATOT SUBROTO Dan RS
Mailani, F. (2015). Kualitas Hidup Pasien PGI CIKINI JAKARTA. Ners Jurnal
Penyakit Ginjal Kronik Yang Keperawatan, Vol 12, No.2
Menjalani Hemodialisis: Systematic
Review. Ners Jurnal Keperawatan, Supriadi, D., Hutabarat, E., & Arifin, N.M.
Vol 11, No. 1 (2018). Hubungan Lama Menjalani
Hemodialisa Dan Anemia Dengan
Mousa, I., Ataba, R., Al-ali, K., Alkaiyat, Kualitas Hidup Pada Pasien GGK
A., Zyoud, H.S., (2018). Dialysis- Yang Menjalani Hemodialisa Di Unit
related factors affecting self efficacy Hemodialisa RUMAH SAKIT TK . II
and quality of life in patients on 03.05.01 DUSTIRA. Jurnal Skolastik
haemodialysis: a cross-sectional study Keperawatan Vol 4, No.1
from Palestine. Open Access Renal
Replacement Therapy. Sarastika, Y., Kisan., Mendrofa, O., &
https://doi.org/10.1186/s41100-018- Siahaan, J.V. (2019). Faktor-Faktor
0162-y Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup
Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK)
Jos, W. (2016). Kualitas hidup pasien yang Yang Menjalani Terapi Hemodialisa
menjalani hemodialisis rutin di RSUD DI RSU ROYAL PRIMA MEDAN.
Tarakan, Kalimantan Utara, 2014. Jurnal Riset Hesti Medan Akper
Artikel Penelitian, Vol 4, No.2. Kesdam I, Vol 4, No.1

Suprayitno et al., (2017). Gambaran Efikasi Kurniawan, T.S., Andini, S.I., & Wahyu,
Diri Dengan Peak Expiratory Flow R.A. (2019). Hubungan Self Efficacy
Rate Pasien Penyakit Paru Obstruktif Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal
Kronis. Media Ilmu Kesehatan, Vol 6, Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi
No.1 Hemodialisa Di RSUD
SUKOHARJO. Jurnal Kesehatan
United States Renal Data System . (2017). Kusuma Husada.
Annual Data Report ESRD in the
United State chapter 7. Vol.1. 267- Luana, N.A., Panggabean, S., Lengkong,
268. Retrieved 13 Maret 2019, from JVM., & Christine, I. (2012).
https://www.usrds.org Kecemasan Pada Penderita Penyakit
Ginjal Kronik Yang Menjalani
Sagala, Deddy. (2015). Analisa Faktor- Hemodialisis di RS Universitas
Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Kristen Indonesia. Artikel Media
Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Medika Indonesiana, Vol 46, No.3
Yang Menjalani Hemodialisa Di
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Dewi, S.P. (2015). Hubungan Lamanya
Malik Medan. Jurnal Ilmiah Hemodialisa Dengan Kualitas Hidup
Keperawatan IMELDA, Vol 1, No. 1 Pasien Gagal Ginjal Di RS PKU
MUHAMMADIYAH
Almubarok, M.F., & Sukmarini, L. (2016). YOGYAKARTA. Naskah Pubikasi,
Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
Diunduh 14 Mei 2019 dari
https://www.digilib.unisayogya.ac.id

Suparti, S., & Solikhah, U. (2016).


Perbedaan Kualitas Hidup Pasien
Gagal Ginjal Kronik Ditinjau Dari
Tingkat Pendidikan, Frekuensi Dan
Lama Hemodialisis Di RSUD
GOETENG TAROENADIBRATA
PURBALINGGA. Jurnal Ilmiah Ilmu-
Ilmu Kesehatan, Vol 14 No.2

Kamil, et al., (2018). Gambaran Tingkat


Kecemasan Pasien Gagal Ginjal
Kronik Yang Menjalani Hemodialisis
Di RSUD Ulin Banjarmasin,
Dinamika Kesehatan, Vol 9, No. 12

Marik, P.E., & Baram, M. (2008).


Noninvasive hemodynamic monitoring
in the Intensive Care Unit. Critical
Care Clinics, 23, 383-400

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2009). Metode


Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisis Data. Jakarta: Salemba
Medika

Anda mungkin juga menyukai