Anda di halaman 1dari 18

KONSEP PENDIDIKAN AKIDAH ISLAMIYAH MENURUT

ABDULLAH NASHIH 'ULWAN

PROPOSAL
Diajukan Kepada:
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Oleh
RISKA VIANTO
NIM:16150242

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH BBTIDArVAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2019
KONSEP PENDIDIKAN AKIDAH ISLAMIYAH MENURUT
ABDULLAH NASHIH 'ULWAN

PROPOSAL
Diajiikan Kepada:
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyali Ponorogo

Oleh
RISKA VIANTO
M M : 16150242

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAFif AH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2019
KON S EP P EN D ID IKAN AKI D AH I S LAM I YAH M EN U R U T
AB D U LLAH N A S H f f l 'U LW A N

1^ 0

1
1
P ROP OS AL
Diajukan Kepada:
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Oleh
R I S K A VI AN TO
N I M : 16150242

Telah disetujui oleh:


Pembimbing

K^ni, M.Pd.I Tanggal, zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTS

NIDN: 19830515 200902 14 .}.\:T.'^ .M..


.% lr zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCB

pgram Studi

A\k Arianto, M.Pd.I Tanggal,

MDN: 19880526 201509 13


1

IDENTITAS PENGUSUL
Nama : RISKA VIANTO
MM : 16150242

JUDUL SKRIPSI
Judul : KONSEPPENDIDIKANAKIDAHISLAMIYAH
MENURUT ABDULLAH NASHIH 'ULWAN

RINGKASAN
Pendidikan Akidah Islamiyah merupakati suatii hal yang sanggatzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVU
urgent
bagi umat Islam, dikarenakan dengan Pendidikan Akidah Islamiyali, seorang
muslim dapat terbentuk jiwanya untuk menjadi pribadi yang beraklilakul karimah,
serta menjadi pribadi yang mulia, dan bertakwa kepada Allah Swt. Melalui
Pendidikan Akidah Islamiyah dapat menjadikan seorang manusia yang
berperilaku dan bertindak serta mengotrol emosinya berdasarkan ajaran Islam
yang dimana hal tersebut merupakan bentuk realisasi dari ajaran Islam yang mulia
iai.
Semenjak wahyu pertama diturunkan Islam sudah berbicara tentang
pentingnya pendidikan bagj umatnya. Dengan demikian pendidikan merupakan
suatu hal yang sanggat penting dan dibutuhkan umat Islam sejak dini hingga Hang
lahat. Abdullah NashUi 'Ulwan menyatakan tanggungjawab terpenting orangtua
terhadap anaknya merupakan tangimgg jawab pendidikan.^
Dengan demikian Pendidikan Akidah Islamiyah merupakan pendidikan
urgent yang hams dilalui oleh setiap muslim. Karena dengan belajar Akidah
Islamiyali maka seorang muslim akan terbentuk kepribadianya sebagai seorang
muslim sejati yang berpedoman pada al-Qur'an dan al-Hadist. Serta menjalankan
ideologi yang dianutnya dengan sempuma sesuai tuntunanya.

' Abdullah Nashih Ulwan,zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA


Tarbiyat al-Auladfi al-Islam, Mesir, Dar al-Salam,
1997, hal 113
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ketertinggalan Pendidikan Islam saat ini terjadi salah satunya
disebabkan penyempitan akan pemahaman Islam yang berorientasi kepada
kehidupan ukin-awi semata. Sehingga Pendidikan Islam hanya dimaknai
sebagai pendidikan yang hanya urusan akhirat semata. Sedangkan musan
dunia akan diatur oleh peraturan dan perundang-imdangan di dunia atau
negara. Oleh sebab itu akan nampak kontras antara pemisahan pendidikan
yang berorentasi dunia dengan yang berorientasi agama.
Istilah kata pendidikan berasal dari kata "didik" yang bermakna
pelihara dan latih.-^ Konsep pendidikan dalam praktiknya berorientasi kepada
suatu proses. Sedangkan jika dimaknai secara historisnya Pendidikan berasal
dari bahasa YunanizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
"peadagogie" yang berarti bimbingan yang diberikan
' kepada anak.^
Sedangkan makna pendidikan dalam bahasa Arab berasal kata rabba-
yambbi-tarbiyatan, yang bermakna mendidik, mengasuh dan memelihara.'*
Dalam isitilah baliasa arab pendidikan juga diambil dari Istilali kata 'alama
dan addana. Isitilah allama bermakna mengajar atau (menyampaikan sebuah
pengetahuan),
Secara bahasa ada beberarapa pengertian tentang pendidikan yang
dikemukakan oleh para ahU, diantaranya adalah Abdullah Nashih 'Ulwan
memaknai, pendidikan merupakan faktor penting terhadap eksistensi
peradaban. ^ Sedangkan menurut Imam Ghazali pendidikan adalah proses
memanusiakan manusia sejak masa kejadinaya sampai akhir hayatnya melalui

^ Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Bahasa,zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJ


Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hal. 263.
^ Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), hal. 1.
•* Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir, (Yogyakarta: PP. Al Munawwir,
1989), hal. 504.
^Abdullah Nashih 'Ulwan, Pendidikan AnakDalam Islam, (Solo: Insan Kamil, 2017), hal.
m.
3

berbagai ilmu pengetahuaii yang disampaikan dalam bentuk pengajaran secara


bertahap, dimana proses pendidikan itu merapakan tangxmgjawan kedua orang
tua dan masyarakat. Yang dimana tujuan pendidikan tersebut adalah supaya
anak menjadi dekat kepada sang pencipta Allah Swt.
Pendidikan pada intinya ialah upaya seorang manusia untuk
memantangkan potensi fitrah manusia, supaya ketika fitrah sebagai seorang
manusia terbentuk, maka akan menjalani kehidupan layaknya manusia yang
beriman, bermoral, dan berakal, serta dapat mempertangungjawabkan
perbuatanya dihadapan manusia dan sang pencipta Allah Swt.
Sedangkan pengertian Akidah secara bahasa bennakna mengikat hati
pada sesuatu dan melekat kepadanya. Di dalam al-Hadist dipaparkan,zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXW
al-
khailu ma 'qudun fi nm'ashihal khairu; pada ubun-uhun kuda itu terikat
kebaikan. Kata ma 'qudun pada hadist tersebut bennakna melakat seolah-olah
terikat denganya. Ketika kita meyakini sesuatu maka keyakinan tersebut akan
menjadi kuat, kokoh, dan melekat. Dengan demikian dapat dimaknai bahwa
' segala sesuatu yang menjadi kemantapan hati yang dipeangang kuat itu
disebut kayakinan.*'
Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy mengatakan akidali adalah:
"Yaitu sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia

berdasarkan akal, wahyu, dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan di dalam hati
dan diyakini kesahihan dan keberadaannya secara pasti, dan ditolak segala
sesuatu yang hertentangan dengan kebenaran itu.
Akidah dapat dimaknai suatu hal yang dibenarkan oleh hati (fitrah
manusia) sebagai hamba yang terpatri kuat di dalam lubuk jiwa yang dapat
menjadikan manusia taat dan tunduk kepada suatu yang diyakininya atau dalil
dan tidak dapat di guncangkan oleh badai subhat atau samar.^ Maka demikan
akan menimbulkan rasa tentram dan tetang keyakinanya di dalam hati. Dengan

* Muhammad Husain Isa, Syarah 10 Muwashafat, (Solo: PT Era Adicitra Intermedia,


2017), hal. 1.
' Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan
Pengamalan Islam (LPPI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 1993), hal 1-2.
4

begitu maka kepercayaan dati keyakinan tersebut nantinya akan menjadi


landasan untuk melakukan aktifitas sebagai seorang manusia. Sehingga dapat
melakukan aktifitas tidak bertentangan keyakinan yang dipercayai dan
diyakini tesebut.
Berdasarkan pengertian makna pendidikan serta akidali di atas, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa Pendidikan Akidah Islamiyah merupakan
suatu usaha yang dilakukan dengan cara pengajaran, bimbingan, pengarahan,
pembinaan kepada manusia supaya dapat memahami, menghayati, dan
mengamalkan akidah atau ideologi yang telali diyakini secara menyelunxh,
dengan berpedoaman kepada al-Qur'an dan al-Hadist.
Jika peneliti melihat fenomena yang terjadi di era milenial saat ini
maka akan tumbuh kekhwatiran yang begitu mendalam. Dikarenakan di era
sekarang permasalahan semakin kompleks yang dihadapi oleh manusia.
Diantaranya masalah akan kehilangan sifat manusiawi yang tunduk dan patuh
pada Tuhan. Tetapi lebih kepada manusia modem yang membanggakan akan
• pencapaianya dan menggangap pencapainya tanpa campur tanggan tuhan..
Salah satu tantangan dakwah saat ini adalah tentang terhadap dakwah
akidah atau tabid. Dikarenakan banyaknya muncul kelompok yang
menyebarkan fahamzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
sekulerisme, liberasilme kepada generasi penerus
muslim. Sehingga banyak generasi muslim yang kehilangan akan jati dirinya
sebagai seorang muslim. Generasi muslim akan malu akan ideologi yang
mereka anut, dikarena ketidak faham an secara metang atau menyeluruh akan
ideolignya sendiri, dan minimnya fasilitas pendidikan yang mengarah kepada
pembenaran akidah.
Salah satu problematika utama pendidikan hidonesia saat
ketidakfahaman di dalam mempelajari ideologi yang dianutya, atau dalam
istilah Islam dapat disebut dengan pendidikan akidah islamiyah. Hal tersebut
memicu ketidak seimbangan antara semanggat berbangsa sebagai bangsa
Indonesia dan semangat beragama sebagai umat Muslim,
Ketidak seimbangan antara semanggat bernegara dan beragama
tersebut memicu berbagai konflik ideology, sehingga banyak generasi muslim
7

yang terbawa arus oleh konflik ideologi yang berada di Indonesia saat ini.
Bagi mereka yang bersemangat bemegara akan mengatakan agama tidak boleh
dicampur dalam urusan negara, begitu sebaliknya dengan yang bersemangat
beragama mengatakan bahwa negara itu adalah sistem yang tidak
mencenninkan hidup sebagai manusia yang beragama.
Masalah tersebut timbul bukan karena semata-mata ada tanpa sebab.
Tetapi masalah konflik ideologi di Indonesia sendiri datang karena kurang
tepatnya umat Islam sendiri di dalam mempelajari akidali yang mejadi landasa
berfikimya, sehingga banyak generasi muslim yang kurang percaya diri
terhadap ideologi yang dianutnya sendiri.
Diantara langkah yang penting diambil dalam menyelesaikan masalah
tersebut adalah bagaimana seorang muslim mempelajari ideologi yang
dianutnya secara baik dan benar sesuai tuntunan Islam. Maksud peneliti dari
konsep pendikan Akidah Islamiyah adalah upaya untuk memahami Akidah
Islam seorang muslim yang mengikat pada dasar-dasar keimanan, rukun
Islam, dan dasar-dasar syariat semenjak anak dapat mengerti perbedaan
anatara yang baik dan yang benar. ^ Hingga menjadi seorang muslim seutuhnya
yang memegang akidah secara untuh dan benar hingga akhir hayatnya.
Di dalam bukuzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Tarhiyatul Ruhiyah kaiya Abdullah Nashili 'Ulwan
menawarkan konsep Pendidikan Akidah Islamiyah > ^ g bagi peneliti itu
merupakan konsep untuk menerapkan Pendidikan Akidah Islamiyah yang
relevan untuk dijadikan acuan di dalam proses pembelajaran Akidah pada saat
ini. Selain itu dipadukan dengan kitab Tarhiyatul Aulad Fit Islam yang
memuat prosedur Pendidikan yang bertahap semenjak dari memilih pasangan
hidup, hingga seorang anak akan menempuh pendidikan sebagai salah satu
kebutuhan hidupnya.
Konsep yang ditawarkan mudah dipahami bagi kalangan umum
maupun dari kalangan pendidik atau intelek. Hal tersebut dapat di jumpai dari
sistematika penulisan yang berurutan serta diberikan penegasan makna yang

® Abdullah Nashih Ulwan,zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA


Tarbiyat al-Anladft al-Islam, (Dar al-Salam: Mesk
1997), hal. 111.
6

menjadi objek pembahasan. Selain itu jiiga ada penguatati terhadap konsep
yang dipaparkan dengan dalil yang diambil dari sumber utama agama ini yaitu
al-Qur'an dan al-Hadist.
Perpaduan kosep tersebut meniirut peneiiti merapakan suatu hal yang
baik. Sehingga peneiiti bermaksud menuliskan dan mengambarkan bagaimana
konsep Pendidikan Akidali yang di cetiiskan oleh Abdullah Nashih 'Ulwan
tersebut di raealisasikan dalam proses Pendidikan anak usia SD/MI. Baik di
lingkungan keluarga, masyarakat, maupun sekolah pada anak usia SD/MI.
Demikian peneiiti bermaksud memaparkan dari konsep dan metode
pengajaran Akidah Islamiyah yang telah di buat oleh Abdullah Nashih 'Ulwan
tersebut kedalam konsep Pendidikan Akidali Islamiyah yang nantinya akan di
lalui oleh setiap seorang muslim semenjak kecil hingga mejadi manusia
dewasa yang sempimia dan bertangimg jawab atas keimananya terhadap sang
maha pencipta Allah Swt.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas
makadapat dirumuskan masalah sebagai berikut;
1. Bagaimana konsep materi Pendidikan Akidah Islamiyah menurut
Abdullah Nashih 'Ulwan?
2. Bagaimana metode Pendidikan Akidah Islamiyah menurut Abdullah
Nashih 'Ulwan?
3. Bagaimana konsep hngkungan yang mendukung Pendidikan Akidah
Islamiyah menurut Abdullah Nashih 'Ulwan?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalali yang telah dijelaskan diatas maka
tujuan dari penelitan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tentang bagaimana konsep materi Pendidikan Akidah
Islamiyah menurut Abdullah Nashih 'Ulwan,
7

2. Untuk mengetahui metode Pendidikan Akidah Islamiyah menunrt


Abdullah Nashih 'Ulwan.
3. Untuk mengetahui konsep lingkungan yang mendukung Pendidikan
Akidah Islamiyali menurut AbduUali Nashih 'Ulwan.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian adalah :
1. Manfaat teoritis
a. Dengan adanya penelitian ini akan lebih mudah dalam memahami
konsep Pendidikan Akidah Islamiyah menurut Abdullah Nashih
'Ulwan.
b. Dengan adanya penelitian ini maka bisa dijadikan sebuah panduan
dalam mengajarkan Akidali Islamiyah di lingkup dunia Pendidikan
maupun keluarga.
c. Dengan adanya penelitain ini diharapkan akan kesadaran akan
pentingya Pendidikan Akidah bagi seorang mulsim.
2. Manfaat secara Praktek
a. Sebagai siunbangan dan tambahan pengetahuan tentang bagaimana
mendidik dengan landasan Akidah Islamiyali, agar peserta didik
menjadi manusia yang ber Akidali yang lums.
b. Sebagai masukan bempa koleski pustaka Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

E. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan upaya yang dilakukan dengan system
aturan atau tatanan yang bertujuan supaya kegiatan prkatis terlaksana dengan
rasional dan terarah dapat mencapai hasil yang optimal. Atau dapat dimaknai
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu.
1. Jenis Penehtian
Jenis penelitian ini adalah penelitan kepustakaanzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTS
(library
research), yaitu meneliti bahan-bahan kepustakaan atau literature yang
8

berkaitan dengan masalah penelitian dengan memilih, membaca, menelaah


dan meneliti buku-buku atau sember tertulis lainya yang relevan dengan
judul penelitian yang terdapat dalam siunber. Metode kepustakaan adalah
metode dalam pencarian data, atau cara pengamatan secara mendalam
untuk mendapatkan jawaban tentang masalah yang sedang diteliti. Jadi
yang dimaksud dengan penelitian kepustakaan adalali hanya berdasarkan
atas karya tulis atau memperdalam kajian teoritis.
2. Metode Pengumpulan Data
Dikarenakan jenis penelitan perpustakaan mumi maka metode
pengumpulan data ulang digunakan adalah study kepustakaan, yaitu
dengan mengkaji dan menelaah belbagai buku maupun tulisan-tulisan,
baik jumal maupun majalah, yang mempunyai relevansi dengan tema
sentral dalam pembahasan proposal skripsi ini. Adapim yang biasa
dijadikan sumber data dapat dikelompokan menjadi dua bagian
sebagaimana berikut:
a. Sumber primer
Sumber primer menipakan sebuah infonnasi yang mempunyai
wewenang dan tanggung jawab terhadap pengumpulan dan
penyimpanan data. Adapim fokus dari penelitan ini adalah tentang
Konsep Pendidikan Akidah Islamiyah menurut Abdullah Nashih
'Ulwan. Dengan demikian maka yang menjadi sumber primer dalam
penulisan proposal skripsi ini adalahzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
"Kitab tarbiyah ruhiyah " Karya
Abdullah Nashih 'Ulwan yang di terbitkan oleh Robbani Pres Jakarta.
Yang di terjemahkan oleh AJid Muslim, Serta "Kitab tarbiyatul aulad
fill Islam" Karya Abdullah Nashih 'Ulwan yang di terbitkan oleh
Penerbit Insan Kamil Solo. Yang diterjemalikan oleh Arif Rahman
Hakim dalam satu jilid, penulis memilih buku tersebut dikarenakan
buku tersebut sanggat erat kaitanya dengan konsep Pendidikan akidah
yang ingin penulis tulis, dan kedua buku tersebut memiliki penjelasan
yang mudah dipahami.
9

b. Sumber Sekunder
Sumber skunder adalah sebuh informasi yang tidak secara
langsung mempimyai wewenang dan tanggimg jawab terhadap
infonnasi yang ada. Buku sekunder diantamya buku karangan Jasiman
Lc. Dengan judulzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
"Syarah Rasmul Bayan" penerbit Era Adicitra
Intermedia, Muhammad Husain Isa Ali Manshur "Syarah 10
Muwashafat" penerbit Era Adicitra Intermedia, Muhammad Suwaid
"Mendidik Anak Bersama Nabi" penerbit Pustaka Arafah. Abdullah
Nashih 'Ulwan "Pesan Untiik Pemuda Islam ". Selain itu juga tulisan-
tulisan yang terkait dengan tema pembaliasan proposal skripsi ini,
baik, jumal, majalah, maupun data dari internet.

F. Penegasan Istilah

Peneiiti untuk memudahkan pembaca dalam memahami judul yang


akan dibahas diatas, maka peneiiti memberikan penegasan istilah yang
• terkandung dalam judul penelitian tentang Konsep Pendidikan Akidah
Islamiyah adalah:
1. Konsep

Disini diartikan sebagai rancangan atau conceptum dalam bahasa


latin yang artinya sesuatu yang dipahami. Konsep juga bisa dimaknai
sebagai bagian dari pengetahuan yang dibangun dari berbagai macam
karakteristik.
Dalam "The Classical theory of concepts" Aristoteles menyatakan
bahwa konsep merupakan penyusunan utama dalam pembentukan
pengetahuan ilmiah dan filsafat pemikiran manusia. Konsep merupakan
abstraksi suatu ide atau gambaran mental, yang dinyatakan dalam bentuk
kata atau simbol.
Dengan demikian konsep yang kami maksud disini adalah
rancangan konsep pendidikan yang bertujuan untuk membangun

Jacobsen, D.A., Eggen, P., dan Kauchak, D,zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA


Melode-Metode PengajaranMeningkatkan
BelajarSiswa TK-SMA, (Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 2009), hal. 8.
10

pendidikan yang berorientasi pada ideologj atau akidali peserta didik.


Sehingga nanti ketika peserta didik selesai dalam proses pendidikan akan
menemukan jati diri sebagai seorang muslim sejati yang berpegang pada
ajara al-Qur'an dan al-Hadist.
2. Pendidikan
Makna pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah
sebuah proses pembenahan terhadap sikap dan perilaku seseorang ataupm
kelompok dalam upaya untuk mendewasakan manusia secara sempuma
atau sesuai i5tralmya. Dengan cara pengajaran dan pelatihan secara
berkala.
Adapun makna pendidikan yang dimaksud disini adalali upaya
untuk menanamka Akidah Islamiyah yang benar sesuai ajaran al-Qur'an
dan al-Hadist, dimana nantinya akan membentuk ideologi yang menancap
di dalam jiwa seorang muslim yang menjalani kehidupan sesuai iitrah
manusia. Dimana fitrah yang mencerminkan berkepribadian dan watak
sebagai seorang muslim sejati yang memiliki dan mengamalkan nilai-nilai
agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.^^
Pendidikan merupakan faktorzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
urgent terhadap eksistensi sebuali
peradaban. Balikan dapat dikatakan pendidikan merapakan suatu hal yang
tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Karena sifatnya pendidikan
sendiri melekat pada kehidupan manusia semenjak dilahirkan liingga liang
lahat. Dan dengan melalui pendidikan yang benar maka akan tercapainya
sebuah peradaban yang mencemiinkan akan kehidupan yang bermanfaat
bagi seluruh alam.
3. Akidah Islamiyah

Akidah dalam bahasa arab al-'aqidah dalam istilah Islam


bermakna iman. Sedangkan kata akidah atau 'tiqod secara baliasa berasal
dari kata al 'aqdu yang artinya berputar sekitar makna koko, kuat, dan erat.
Adapun dalam istilah umum. Kata akidali bermakna kayakinan yang

Aziz Erwati,zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Upaya Melestarikan Lingkungan Hicbip Melalui Pendidikan Isalam,
(Yogyakarta: Pustaka Belaj ar), hal. 17.
11

kokoh akan sesuatu, tanpa ada keraguan sedikitpun. Apabila keyakinan


tersebut sama dengan realitas yang ada maka akidah tersebut adalah benar,
namun jika tidak sesuai dengan makna tersebut maka bathil.
Setiap pemeluk suatu agama memiliki keyakinan akan
mempercayai sesuautu dengan kuat. Namun kebenaran hanya pada akidah
Islam semata. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah Azza wa Jalla :

"Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah


herselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitah, kecuali setelah mereka
rnemperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa yang
ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat
perhitungan-Nya."zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
[Ali 'Imran: 19]

Dikarenakan hanya Islam agama yang tiirun dari Dzat yang Malia
Mengetahui yaitu Allah ta 'ala. Sehingga karenanya tidak ada perbedaan
antara akidah yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul dari masa kemasa.
Adapaun akidah yang bathil disini, mencakup semua akidah yang
bertentangan dengan wahyu. Yaitu akidah yang hanya bersumber dari akal
manusai, atau berasal dari waliyu namim dinibah dan diselewengkanya.
Seperti akidahnya orang-orang yahudi bahwa Uzair dijadikan sebagai anak
Allah, atau akidalmya omg Nasrhroni yang menjadikan al masih adalah
anak Allah, ataupxm juga akidah syiah yang berkeyakinan baliwa Allah
menyesel setelah berkehendak, yang akidah tersebut dinamakan akidah
bada'.
Dalam definisi syar'i, akidah dalam agama Islam bermakna
masalah-masalali Ilmiyah yang berasal dari Allali dan Rasulnya, yang

'2 Ibnu Utsaimin, Syarhul AMdah Wasathiyah, (Dar Tsuroyya Linnasyr, cet. 2 1426 H) 15
(Dar Imam Ahmad, cet 1,1429 H), hal. 37.
" Sulaiman Umar Al Asyqor, Akidah FiUah, (Dar Nufasaa, cet 15 1423 H, Urdim), hal.
12

wajib bagi setiap muslim untuk meyakininya sebagai pembenaran terhadap


Allah dan Rasul Nya.
Meskipun istilali kata akidah sendiri merupakan istilah baru. Yang
tidak dikenal dalam al-Qur'an maupun Sunnah namun para ulama
menggunakan istilali ini. Yang menunjukan kebolehan istilali ini. Dan
tidak ada masalah dalam penggunaan istilah tersebut jika maknanya
dipahami.
Diantara para ulama yang menggunakan istilah ini adalali hnam Al
Laalakaai (418 H) dalam kitabnya Syarhul ushul I'tiqod ahlu simnah wal
jama'ah, kemudian hnam As Shobuni (449 H) dalam kitabnya Aqidas
Salaf Ashaabul Hadits.
4. Abdullah Nashih 'Ulwan

Abdullah Nashih 'Ulwan adalah seorang ulama', fakih, da'I dan


pendidik. Beliau dilahirkan di desa Qodhi 'Askar dikota Halab, suriah
pada tahun 1347 H/1928 M, disebuali keluarga yang taat beragama, yang
sudali terkenal dengan ketakwaan dan kesholehannya. Nasabnya sampai
kepada Al-husain bin 'Ali bin Abi Thalib. ra.
Abdullah Nashih Ulwan mendapat pendidikan dasar (Ibtidaiyah)
di Bandar Halb. Setelah berusia 15 tahxm, ayahnya menyekolahkan behau
ke Madrasali Agama untuk mempelajari ilmu agama dengan cara yang
lebih luas. Ketika itu, behau sudah menghafai Al-Quran dan sudah mampu
menguasai ilmu bahasa arab dengan baik. Semasa di madrasah, beliau
menerima asuhan dari guru-guru yang menjadi mursyid. Beliau juga
seorang yang aktif dalam organisasi dengan kemampuan berpidato dan
menjadi pimpinan redaksi penerbitan yang bertanggung jawab
menerbitkan sebaran ilmiyah kepada masyarakat sekitar.
5. Kitab Tarbiyatul Ruhiyah

Kitab tarbiyah ruhiyah merupakan kitab karya Abdullah Nashih


'Ulwan yang membahas tentang sisi ruhiyah manusia supaya dapat
13

menjalani hidup ini dengan mudah dan ringan. Bukii ini di tulis pada tahun
1986 M dan diterbitkan oleh penerbit Danis-Salam, Kairo.
Di dalam buku tarbiyah ruhiah tersebut menyebutkan lima faktor
penting upaya manusia di dalam memperoleh ketakwaan. Diantaranya
adalah ; mu'ahadali, muraqabali, muhasabah, muaqabah, mujahadah
Secara garis besar buku tersebut terbagi menjadi oleh lima bagian.
Dalam setiap bagian terdapat beberapa pasal penjelasan. Yang dimana
penjelasan tersebut dapat memudahkan para penuntut ilmu untuk bisa
mengali ihnu yang dituliskan oleh Abdullah Nashih 'Ulwan dengan
mudah dan enak dipaliami.

6. Kitab Tarbiyatul Aulad Fiil Islam

Kitab tarbiyatul aulad fiil islam adalah sebuah kitab karangan


Abdullah Nashih 'Ulwan pada tahun 1981, membahas tentang pedoman
mendidik anak dalam islam.
Islam adalali agama yang sempuma yang didalamnya mengatur
tentang bagaimana upaya orang tua dalam mendidik anak, uraian yang
terkandung didalam kitab tarbiyatul aulad fiil islam yang di karang oleh
Abdullah nashih 'ulwan sangat lengkap dan tidak ada satu bagian pun
dalam kitab tersebut yang uraiannya tidak didasarkan atas dasar-dasar dan
kaidah-kaidah nash.
Secara garis besar buku ini terbagi menjadi tiga bagian. Dalam
setiap bagian terdapat beberapa pasal penjelas yang tersusun secara urut.
Uniknya meski bertema pendidikan anak, penulis temyata memulainya
dengan pembahasan yang mengulas tentang pemikahan ideal didalam
islam. Hal ini disebabkan, pemikahan adalali langkah awal dalam memulai
proses pendidikan anak. Selain itu dijelaskan juga tentang pendidikan
seksual terhadap anak yang tak jarang masih dipandang tabu oleh beberapa
orang.
14

G. Sistematika Pembahasan
Peneliti untuk mempennudah penyajian hasil dari sebuali penelitan ini,
maka sistematikanya disusun sebagai berikut:
Bab Pertama, berisi pendahxiluan, yang memuat: latar belakang,
nimusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian,
penegasan istilah, sistematika penulisan.
Bab Kedua, meliputi biografi (berisi biografi tokoh dan setting sosial)
biografi Abdullah Nashih 'Ulwan
Bab Ketiga, meliputi deskripsi pemikiran, tentang bagaimana
pemikiran tokoh yaitu Abdullah Nashih 'Ulwan
Bab Keempat, meliputi pembahasan yang memuat signifikasi
pemikiran, relevansi pemikiran, dan implikasi.
Bab Kelima, meliputi penutup yang memuat kesimpulan dan saran-
saran.
DAFTAR PUSTAKA

'Ulwan, Abdullah Nashih,zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA


"Tarhiyat al-Auladfi al-Islam", Mesir: Dar al-Salam,
1997.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Bahasa, ''Kamus Besar Bahasa


/«<io«e5^/a", Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Ramayulis, Pendidikan Islam ", Jakarta: Kalam Mulia, 1994)

Aliinad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir, Yogyakarta: PP. Al


Munawwir, 1989.

Isa, Muhammad Husain, Syarah 10 Muwashafat, Solo: PT Era Adicitra


Intermedia, 2017.

Eyas, Yunahar, ''Kuliah Aqidah Islam ", Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan
Pengamalan Islam (LPPI) Universitas Muhammadiyali Yogyakarta,
1993.

Jacobsen, D.A., Eggen, P., dan Kauchak, D. "Metode-Metode Pengajaran


Meningkatkan Belajar Siswa TK-SMA", Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2009.

Erwati , Aziz, ''Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup Melalui Pendidikan


Zsa/am ".Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Al Asyqor ,Sulaiman Umar, "Akidah Fillah ", Dar Nufasaa, cet 15 1423 H,
Urdun.

Anda mungkin juga menyukai