Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Teori Permintaan Uang Klasik
Teori permintaan uang klasik tercermin dalam teori kuantitas uang. Pada awal
mulanya teori ini tidak bermaksud untuk menjelaskan mengapa masyarakat
menyimpan uang kas, tapi lebih pada peranan daripada uang. Dengan dengan
sederhana Irving Fisher merumuskan teori kuantitas uang sebagai berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Permintaan Uang Klasik
Teori permintaan uang klasik tercermin dalam teori kuantitas uang. Pada awal
mulanya teori ini tidak bermaksud untuk menjelaskan mengapa masyarakat
menyimpan uang kas, tapi lebih pada peranan daripada uang. Dengan dengan
sederhana Irving Fisher merumuskan teori kuantitas uang sebagai berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Permintaan Uang Klasik
Teori permintaan uang klasik tercermin dalam teori kuantitas uang. Pada awal
mulanya teori ini tidak bermaksud untuk menjelaskan mengapa masyarakat
menyimpan uang kas, tapi lebih pada peranan daripada uang. Dengan dengan
sederhana Irving Fisher merumuskan teori kuantitas uang sebagai berikut
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Permintaan Uang Klasik
Teori permintaan uang klasik tercermin dalam teori kuantitas uang. Pada awal
mulanya teori ini tidak bermaksud untuk menjelaskan mengapa masyarakat
menyimpan uang kas, tapi lebih pada peranan daripada uang. Dengan dengan
sederhana Irving Fisher merumuskan teori kuantitas uang sebagai berikut
1. Teori Permintaan Uang Klasik

Teori permintaan uang klasik tercermin dalam teori kuantitas uang. Pada awalmulanya
teori ini tidak bermaksud untk menjelaskan mengapa masyarakatmenyimpan uang kas,
tapi lebih pada peranan daripada uang. Dengan dengansederhana Irving Fisher merumuskan teori
kuantitas uang sebagai berikut:

MV=PT

Dimana:

M = jumlah uang beredar

V = perputaran uang dari satu tangan ke tangan lain dalam satu periode

P = harga barang

T = volume barang yang diperdagangkan


Beberapa versi teori ini adalah:

Pertama dengan mengganti volume barang yang diperdagangan (T) denganoutput(O),


sehingga formulasi teori kuantitas menjadi:

MV = PO = Y

Y = PO = GNP nominal.

V = Tingkat perputaran pendapatan (income velocity of money).

Dengan menggunakan anggap bahwa ekonomi selalu dalam keadaankesempatan kerja


penuh / full employment) maka besarnya T tetap tidakberubah. Demikian V relatif
tetap ( V hanya berubah kalau terjadi perubahankelembagaan, seperti misalnya kebiasaan
meelakukan pembayaran sertaperubahan teknologi komunikasi). Konsekuensi dari kedua
anggapan ini, makaM hanyalah mempengaruhi T, dan pengaruhnya proporsional. Artinya
jika M naik dua kali maka T juga naik sebanyak dua kali.

Kedua, versi yang dikemukakan oleh A Marshall dari universitas Cambridgedengan formula
sebagai berikut:

M = Kpo

= kY dimana k = 1/V

Secara matematis formulasi ini sama dengan formulasi Irving Fisher, namunimplikasinya
berbeda. Marshall memandang bahwa masyarakat selalumenginginkan sebagian (proporsi)
terentu dari pendapatannya (Y) diwujudkandalam bentuk uang kas yang dinyatakan dengan k.
Sehingga kY merupakan keinginan masyarakat akan uang kas ( M d ). Secara matematis
dapatdiformulasikan sebagai :
d
M = kPO = kY

Dimana:
d
M = adalah permintaan uang kas.

Dengan formulasi tersebut teori Marshall merupakan awal dari teori permintaanakan uang.

2. Teori Permintaan Uang Keynes


a) Permintaan uang untuk tujuan transaksi
Individu atau perusahaan memerlukan uang kas untuk membelanjai
transaksi karena mereka pikir bahwa pengeluaran ini sering terjadi lebihdulu dari
uang masuk. Pengeluaran ini seringkali tidak bisa diperkirakanterlebih dahulu,
sehingga sangat diperlukan adanya uang kas ditangan.Meskipun seandainya
pengeluaran dan penerimaan itu dapat diperkirakandengan tepat, namun uang
kas ditangan tetap diperlukan. Sebab,penerimaan yang didapatkan mungkin
tidak jadi diterima atau pengeluaranuntuk transaksi yang sangat penting perlu
dilakukan sebelum penerimaandatang.
Keynes menyatakan bahwa permintaan uang kas untuk tujuan transaksi
initergantung dari pendapatan. Seseorang atau masyarakat yang

tingkatpendapatannya tinggi, biasanya melakuka ❑ n transaksi yang lebih
banyakdibandingkan seseorang atau masyarakat yang pendapatannya lebih
rendah.

Permintaan uang untuk transaksi ditunjukkan dengan L1. Meskipunhubungan antar


permintaan uang untuk transaksi dengan pendapatan rilldigambarkan dengan garis lurus (L1L1),
namun dalam kenyataannya tidaklurus demikian. Dari sini jelas bahwa keynes mengikuti jejak
kaum klasikbahwa permintaan uang untuk transaksi tergantung dari pendapatan.Namun
Keynes berbeda dengan kaum klasik dalam hal penekanan padamotif spekulasi dan peranan
tingkat bunga dalam permintaan uang untukspekulasi.

b) Permintaan uang untuk tujuan spekulasi

Keynes juga menyadari bahwa masyarakat menghendaki jumlah uang kasyang


melebihi untuk keperluan transaksi , karena ingin untuk menyimpankekayaannya
dalam bentuk yang paling lancar. Uang kas yang disimpa inimemenuhi fungsi
uang sebagai alat penimbun kekayaan. Dalam istilahyang lebih modern disebut :
permintaan uang untuk penimbun kekayaan(asset demand for money).Permintaan
uang untuk tujuan spekulasi ini menurut Keynes ditentukanoleh tingkat bunga,
makin tinggi tingkat bunga rendah keinginanmasyarakat akan uang kas untuk
tujuan spekulasi. Alasannya pertmaapabila tingkat bunga naik, berarti ongkos
memegang uang kas akanmakin besar, sehingga keinginan masyarakat akan uang
kas akan semakinkecil. Kedua hipotesa Keynes bahwa masyarakat menganggap
akanadanya tingkat bunga “normal” berdasarkan pengalaman, terutama
pengalaman tingkat bunga yang baru-baru terjadi. Tingkatt bungan normalartinya
suatu tingkat bunga akan terjadi suatu tingkat bunga yang diharapkan kembali ke
tingkat bunga normal ini manakala terjadiperubahan. Jadi apabila tingkat bunga
kenyataanya berada diatas tingkatnormal ini, maka masyarakat mengharapkan
tingkat bunga tidak akan naiklagi, bahkan diperkirakan akan turun kembali
ketingkat bunga normal.Sehingga diperkirakan harga surat berharga diperkirakan
akan naik,akibatnya masyarakat menginginkan untuk membeli surat berharga
lebihbanyak dan dengan demikian permintaan uang kas semakin kecil,demikian
sebaliknya.

Tingkat
Bunga (r)

L2
fL

L2 L2
(a)

3. Teori pengembangan dari teori Keynes

Teori permintaan uang Keynes mendasarkan pada adanya dua motifmemegang uang kas yakni
motif transaksi dan spekulasi. Motif transaksitergantung dari pendapatan sedangkan motif
spekulasi tergantung dari tingkatbunga. Perkembangan selanjutnya dari teori Keynes ini
didasarkan atas duapembagian tersebut, yang masing-masing dilakukan oleh william J. Baumol
danJames Tobin. Dalam menganalisis permintaan uang keduanya menggunakanpendekatan yang
berbeda-beda sehingga implikasi kebijaksanaannya ounberbeda-beda.

a) Permintaan uang untuk tujuan transaksi


Baumol menggunakan teori penentuan persedian barang yang biasadipakai dalam dunia
perusahaan. Dia menganalisa tingkah laku individudan menganggap bahwa pendapatan
mereka diterima sekali misalnya satukali dalam sebulan. Masalahnya adalah penentuan
berapa besarnya uangkas yang harus dipegang setiap saat dalam mana ongkosnya paling
rendah. Hal ini mengingat bahwa kekayaan individu tersebut selain berupauang kas.

Rp.200.000,00
C
( Rp.100.000,00
)
2

b) Elastisitas permintaanuang kas untuk tujuan transaksi terhadap tingkatbunga


Baumol telah menunjukkan bahwa permintaan uang kas untuk tujuantransaksi itu
tergantung juga terhadap tingkat bunga. Dengan cara lain,James Tobin menganalisa
ketergantungan ini. Menurut dia,ketidakbersamaan antara pengeluaran dengan
penerimaan penghasilanmemaksa individu untuk menyediakan alat pembayaran guna
membiayatransaksinya.
c) Permintaan uang untuk tujuan spekulasi
Menurut Keynes harapan (expectation) ditentukan oleh tingkat/keadaannormal. Jadi
apabila tingkat bunga yang berlaku makin rendah, makakemungkinan pendapatan total
yang didapatkan (e) akan negatif sehinggaindividu memegang uang kas. Sebaliknya
apabila tingkat bunga yangberlaku makin tinggi, maka kemungkinan besar e positif,
sehingga individutersebut akan memegang obligasi. Dengan demikian jelas
bahwapermintaan uang untuk tujuan spekulasi berbanding terbalik dengan bungyang
berlaku. Namun demikian pernyataan Keynes ini memiliki beberapapermasalahan
diantaranya:
 Implikasi dari analisa ini adalah bahwa individu investor akanmemegang uang kas
semua atau obligasi semua, tanpa adanyakemungkinan diversifikasi (yakni
sebagian uang kas dan sebagianobligasi).
 Menurut Keynes harapan dari beberapa individu sama, sehinggatidak
dimungkinkan adanya diversifikasi bentuk kekayaan.Diversifikasi kekayaan akan
timbul apabila adanya peredaan dalamharapan diantara para individu investor.
 Analisa Keynes mendasarkan pada anggapan bahwa individupenuh dengan
keyakinan, sehingga dia tidak memperhatikanadanya risiko yang berhubungan
dengan pemilikan bentukkekayaan (portofolio choice-nya).

Teori portofolio dikembangkan guna mengatasi ketiga masalah diatas.

Teori portofolio mulai dengan suatu anggapan bahwa seseorang individulebih suka pendapatan
(return) yang makin tinggi, tetapi sebaliknya tidaksuka dengan risiko. Sehingga pendapatan rata-
rata yang diharapkan makinbesar cukup guna mengimbangi makin besarnya risiko yang
ditanggung,yakni dengan menaikkan pendapatan untuk pilihan yang mengandungrisiko yang
makin besar, dapatlah akhirnya diperoleh/dibuat seorangindividu itu tak ada bedanya
(indifferent) antara pilihan tertentu denganrisiko tertentu. Masalah yang dihadapi oleh seorang
individu adalahmemilih komposisi yang tepat sehingga kepuasan maksimum.

Pernyataan kembali teori kuantitas uang (Friedman)Milton Friedman mencoba menghidupkan


kembali teori kuantitas uangklasik dengan membuat suatu pernyataan bahwa teori kuantitas
adalahteori tentang permintaan uang, bukan teori tentang penentuan produk,pendapatan maupun
harga. Menurtu dia uang itu merupakan suatu bentukkekayaan yang lain. Disamping itu bagi
seorang pengusaha uang itumerupakan suatu yang produktif. Apabila uang dikombinasikan
denganfaktor produksi yang lain dapat menghasilkan barang yang lain. Dengandemikian, teori
permintaan uang dapat pula dipandang sebagai teoritentang modal.

Dipandang dari seorang pemilik kekayaan teori tentang permintaan uangdapat disamakan dengan
teori permintaan akan barang konsumsi.Sehingga permintaan akan uang kas tergantung tiga
faktor utama yakni :

 Jumlah total kekayaan merupakan semacam budget constantdalam teori permintaan akan
barang konsumsi.
 Harga dan pendapatan dari berbagai alternatif, bentuk kekayaandan
 Selera dan kesukaan dari pemilik kekayaan.

Friedman memberikan definisi kekayaan meliputi segala sesuatu yangdapat merupakan sumber
pendapatan. Salah satu pendapatan ini adalahmanusia itu sendiri, sehingga diri manusia itu
(kepandaian) merupakansalah satu bentuk kekayaan, disamping bentuk lain seperti surat
berharga,tanah, perhiasan dan lain-lainnya. Dari sudut pandang ini maka tingkatbunga
menunjukkan suatu hubungan antara jumlah (stock) kekayaandengan aliran (flow) pendapatan.

Seorang pemilik kekayaan akan selalu berusaha untuk memilih bentuk-bentuk kekayaan
sehingga mencapai kepuasan yang maksimum. Hal inidapat dicapai apabila tingkat substitusi
antara stu bentuk kekayaan denganbentuk kekayaan lain sama dengan tingkat subsitusi yang dia
inginkan.Karena suatu bentuk kekayaan itu berbeda dengan bentuk yang lain dalamhal adanya
aliran pendapatan maka perbedaan inilah yang mendasarikepuasan seseorang pemilik kekayaan.
Konsekuensinya, kepuasan tidakhanya dipengaruhi harga daripada bentuk kekayaan tersebut
tetapi jugapendapatn yang diperoleh. Harga suatu bentuk kekayaan untuk mudahnyadapat
dinyatakan dengan kesatuan saut mata uang.

Friedman membagi bentuk kekayaan dalam lima kategori yakni:

 Uang kas (M)


 Obligasi (B)
 Saham (E)
 Kekayaan yang berbentuk fisik misalnya tanah, mesin (G)
 Kekayaan yang berbentuk manusia misalnya seperti kepandaian.

Seperti halnya pada analisa permintaan akan barang dan jasa yangmendasarkan diri pada
maksimisasi kepuasan, biasanya permintaan inididasarkan atas besaran-besaran riil.
Konsekuensinya, permintaan akanuang tidak akan terpengaruh oleh besaran-besaran nominal.
Jadi apabilamisalnya harga-harga barang dan pendapatan naik dua kali makapermintaan uang
juga akan naik dua kali.

Dalam teori permintaan uang oleh klasik teoriini meyakini bahwa perputaran uang dari sau
tangan ke tanga lain dalam satu periodetertentu akan selalu tetap, dengan asumsi keadaan
kesempatan kerja penuh atau full employment, namun hal ini memiliki kelemahan antara lain
dengan didapatnya fakta bahwa perputaran uang dari tangan ke tangan lain dalam satu periode
tidak selalutetap melainkan selalu berubah, tidak hanya itu teori ini juga tidak
menghubungkanpengaruh tingkat bunga dengan permintaan akan uang yang mana pada
kenyataannyatingkat bunga sangat mempengaruhi permintaan uang.

Teori kedua menurut Keynespermintaan akan uang dibagi menjadi dua kebutuhan yaitu
kebutuhan uang untuktransaksi dan kebutuhan uang untuk spekulasi. Menurut Keynes
permintaan uanguntuk transaksi akan tergantung dengan pendapatan, semakin tinggi
pendapatansemakin tinggi pula permintaan uang untuk transaksi demikian sebaliknya.
Sementaraitu permintaan uang untuk spekulasi didasari pada keinginan masyarakat
untukmenyimpan kekayaan atau penimbun kekayaan.

Selanjutnya adalah teori pengembangdari teori permintaan uang menurut Keynes. Pada
pengembangan selanjutnya untukpermintaan uang dengan tujuan transaksi teori ini meyakini
tingkat bunga sangatmempengaruhi permintaan uang pada masyarakat, sementara itu untuk
permintaanuang dengan tujuan spekulasi juga sangat dipengaruhi oleh tingkat bunga dan
risiko.Untuk tambahan dari teori ini ada teori dari Friedman yang menyatakan bahwapermintaan
uang akan dipengaruhi oleh besaran-besaran riil

Anda mungkin juga menyukai