A. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi dan unjuk kerja siswa dapat menerapkan teknik animasi tweening 2D
sesuai SOP secara jujur mandiri dan bertanggung jawab
B. Langkah-langkah pembelajaran
Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
2. Melakukan pengkondisian peserta didik
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
4. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
5. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
6. Melakukan pre-test
Inti
1. Guru menayangkan gambar/foto/video tentang teknik tweening
2. Peserta didik mengamati video tweening yang ditampilkan ( rasa ingin tahu )
3. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
4. Guru membagikan Lembar kerja
5. Peserta didik membaca dan mengisi lembar kerja dengan memanfaatkan internet yang
ada
6. Peserta didik mengajukan pertanyaan mengenai animasi
7. Guru melengkapi pemahaman peserta didik dengan menjelaskan animasi tweening
8. Peserta didik membuat animasi 2D menggunakan teknik tweening
9. Guru memonitor pekerjaan peserta didik dan mendiskusikannya
10. Siswa menyajikan hasil kerjanya ke depan kelas secara berkelompok
Penutup
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik
untuk mempelajari materi berikutnya.
4. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
C. Asesmen
1. Sikap : Lembar observasi
2. Pengetahuan : Tes tertulis (Soal uraian)
3. Keterampilan : Penilaian Kinerja
Teknik Animasi Tweening
Padang Sibusuk, Juni 2021
Mengetahui Guru Mapel
Kepala Sekolah
Shape Tween adalah perubahan bentuk dari suatu objek ke objek lain. Untuk
Shape Tween objek yang dianimasikan harus berjenis Shape, untuk ukuran file
yang dihasilkan Shape Tween lebih besar dibandingkan motion Tween. Shape
tweening biasa digunakan untuk membuat animasi perubahan bentuk. Sebagai
contoh di dalam frame awal terdapat obyek bintang, kemudian di dalam frame akhir
terdapat obyek bulan sabit. Dengan menggunakan shape tweening, program akan
menganimasi dan menentukan transisi perubahan bentuk dari bintang menjadi
bulan sabit secara otomatis. Yang perlu diperhatikan, shape tweening hanya dapat
diterapkan untuk menganimasi obyek shape. Jadi tidak untuk melakukan Shape
tween untuk group, symbol, atau teks. Untuk hasil yang baik biasanya digunakan
satu shape. Jika Anda menggunakan banyak shape, semuanya harus dalam layer
yang sama.Hal ini akan memudahkan jika ingin melakukan perubahan. Shape
tweening juga memperbolehkan untuk mengubah warna.
c. Animasi masking
1. Buka halaman baru File > New > File Flash > OK
2. Pada menu Propeties tentukan size atau ukuran stage 550 x 200 pixel, warna
Background Putih dan jumlah Frame per detik 12
3. Ubahlah nama untuk Layer 1 dengan nama layer “Bola”.
4. Seleksi drame 1 pada layer Bola
Rujukan
Siswati, M.Agus Salim. 2013. Teknik Animasi 2 Dimensi, Kelas XI Semester 2. Jakarta:
Kementerian Pendidikan & Kebudayaan.
B. PENILAIAN
1. Sikap
a. Aspek yang diamati
Rasa syukur, kejujuran, mandiri, kerjasama, tanggung jawab, percaya diri
b. Teknik : Observasi sikap
c. Instrumen penilaian
2. Pengetahuan
Soal
1. Jelaskan secara tertulis pengertian tweening.
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
........................................................................................
5. Jelaskan secara tertulis fungsi teknik gerakan in between dan Teknik gerakan morphing
onion skinning.
................................................................................................................................................
............................................................................................................................................
6. Jelaskan secara tertulis konseptual, fungsi dan penggunaan teknik animasi tweening.
................................................................................................................................................
..........................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
1. Pengertian tweening:
Proses membuat sebuah animasi pergerakan dengan cara memberikan perubahan pada
bentuk atau posisi objek dengan menentukankeyframe awal dan akhir sehingga dapat
terbentuk frame-frame baru.
2. Fungsiutama tweening:
Untuk menggerakkan objek dari satu titik ke titik lainnya.
3. Kemudahan teknik tweening:
Memberikan kemudahan dalam menggambarkan ratusan frame. Seorang animator
komputer cukup menggambarkan frame kunci danmenguploadnya ke dalam program.
5. Fungsi teknik gerakan inbetween dan teknik gerakan morphing onion skinning.
Fungsi Teknik gerakan inbetween: sebagai penghalus suatu gerakan,
Fungsi Teknik gerakan morphing onion skinning: beberapa layer dengan gambar
posisiberkesinambungan supaya ilusi gerak dalam dapat ditangkap.
Konsep shape Tween : Perubahan bentuk dari suatu objek ke objek lain.
Penggunaan : Dengan menggunakan shape tweening, program akan
menganimasi dan menentukan transisi perubahan bentuk dari
sesuatu menjadi bentuk lain secara otomatis. Shape tweening
hanya dapat diterapkan untuk menganimasi obyek shape.
Kelebihan : Shape tweening memperbolehkan untuk mengubah warna.
Kekurangan : Shape tween tidak dapat melakukan perubahan bentuk dari
suatu objek ke objek lainuntuk group, symbol, atau teks.
Proses
Prosedur:
Skor Assesmen
Skor
No Rincian Tugas Kinerja Oleh Siswa
Maksimum Oleh Guru
Sendiri
Siswa Guru,
( ) ( )
Nama : NIS : Tanggal :
Keterampilan
Prosedur:
Skor Assesmen
Skor
No Rincian Tugas Kinerja Oleh Siswa
Maksimum Oleh Guru
Sendiri
Siswa Guru
( ) ( )