A. Rahmawati1,Mawardi2, S. Astuti3
1,2,3
Pendidikan Guru Sekolah Dasar,Universitas Kristen SatyaWacana, Salatiga
auliarahmawati057@gmail.com1,
mawardi@gmail.com2,suhandiastuti15@gmail.com 3
ABSTRAK
ABSTRACT
This classroom action research aims to improve students' communicating skills through
the application of the Group To Group Exchange (GGE) learning model. Data
collection techniques to measure student’s skills using questionnaires. The
questionnaire has been tested validity aand reliability using SPSS 16.0 for windows.
The results showed an average score of pre cycle communicating ability of 20.36. in
cycle I increased to 59.31 and at cycle II 75.28. Thus the results of this study indicate
that there is improvement of students’ communicating skills through the application of
GGE learning model. The magnitude of the increase from cycle I to cycle II of 27%.
miliki kepada siswa, guru ataupun orang yang pembelajaran harus memberikan makna yang
ada disekitarnya sehingga terjadi utuh kepada siswa yang tercermin pada
comunicating yang efektif.Hutagalung, berbagai tema yanag tersedia (Kurniawati dan
( 2007: 68) berpendapat bahwa comunicating Wakhyudin, 2014: 60).
yang efektif memiliki tata cara antara lain (1) Pendekatan saintifik berkaitan erat
melihat lawan bicara, (2) suara jelas, (3) dengan metode saintifik yang melibatkan
ekspresi yang menyenangkan, (4) bahasa yang kegiatan pengamatan atau observasi untuk
baik, (5) singkat, jels dan mudah dimengerti. perumusan atau pengumpulan datasecara
Keberhasilan kemampuan comunicating siswa langsung yang membutuhkan kerjasama,baik
dapat diukur melalui indicator kemampuan sesama anggota kelompok maupun dengan
comunicating. anggota masyarakat. Pendekatan ini meliputi
Indikator comunicating menurut (1) Mengamati, (2) Menanya, (3) Mencoba
Hutagalung ( 2007: 68) berdasarkan motif dan atau Mengumpulkan Informasi, (4) Menalar
comunicating yang efektif maka dapat atau Asosiasi dan (5) Membantuk jejaring
disimpulkan menjadi dua yang pertama adalah atau Melakukan Komunikasi. Melalui
kemampuan berkomunikasi verbal meliputi pembelajaran saintifik diharapkan siswa
(1) melakukan diskusi, (2) mempresentasikan memiiliki kemampuan berkomunikasi atau
hasil diskusi, (3) menyampaikan pendapat, (4) communicating melalui kegiatan mengamati,
menjawabpertanyaan, (5) menanya, mengumpulkan informasi dan
menuliskanhasilakhirdiskusi, (6)tata bahasa menalar.
yang baik, (7) pembicaraansingkat, jelasdan Berdasarkan hasil observasi yang
mudah dimengertidan (8) suaraterdengar jelas. dilakukan di SDN Mangunsari 03
Kemudian yang kedua adalah kemampuan menunjukkan belum sesuai dengan harapan.
komunikasi nonverbal Kemampuan comunicating siswa masih
meliputi(1)melihatlawan bicara, (2) rendah. Guru belum menerapkan model-
ekspresiwajahyangramah, dan (3) model pembelajaran yang mampu mewadahi
gerakantanganyang sesuai dengan kata- kebutuhan, melatih dan mengembangkan
katayangdiucapkan. Indikator tersebut kemampuan comunicating siswa.
digunakan peneliti untuk mengetahui kondisi Pembelajaran yang telah berlangsung masih
awal kemampuan comunicating siswa. menggunakan ceramah dan penugasan terlihat
Sesuai dengan Kurikulum 2013, pada saat pembelajaran dikelas, siswa
Comunicating merupakan salah satu unsur cenderung diam ketika diminta menjawab
dalam pendekatan saintifik, dimana dalam pertanyaan dari guru, siswa dalam belajar
pembelajaran tematik pendekatan saintifik kelompok juga kurang mampu berdiskusi,
haruslah digunakan dalam pembelajaran. menyampaikan hasil dari materi yang sudah
Menurut Rusman (2012: 254) pembelajaran dipelajarinya kepada siswa lain dan terlihat
tematik merupakan model pembelajaran jelas kurang adanya rasa percaya diri dalam
terpadu yang memungkinkan siswa baik presentasi maupun mengemukakan pendapat
individu maupun kelompok aktif dalam dengan hasil uji statistik deskriptif dapat
mengikuti pembelajaran.Dengan demikian dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 ini merupakan hasil dari pada pra siklus memperoleh skor rata-rata
pengisian indikator kemampuan comunicating 20.36 dengan nilai terrendah 16, nilai tertinggi
siswa SDN Mangunsari 03 sebagai data awal 30 dan standar deviasinya seberar 3.32. Hasil
penelitian. Berdasarkaan tabel 1dapat dilihat uji statistik deskriptif dapat diperjelas pada
bahwa dengan jumlah (N) sebanyak 38 siswa tabel 2.
heterogen,siswa merasa tidak enak dengan sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya
anggota kelompok yang dipilih guru, (2) suatu perencanaan sampai penilaian terhadap
Dalam kerja kelompok terkadang pemimpin tindakan nyata di dalam kelas yang berupa
kelompok sulit menjelaskan dan mengadakan kegiatanbelajar mengajar, untuk memperbaiki
pembagian kerja, anggota kelompok kadang- dan meningkatkan kondisi pembelajaran yang
kadang tidak mematuhi tugas yang diberikan dilakukan (Iskandar, 2012: 21).
oleh pemimpin kelompok dan dalam belajar Penelitian tindakan kelas ini dilakukan
kelompok sering tidak terkendali sehingga dengan 4 tahap yaitu perencanaan,
menyimpang dari rencana yang telah pelaksanaan, observasi dan refleksi (Arikunto
ditentukan. , 2013:16). Prosedur ini tidak hanya ber-
Untuk mengantisipasi kelemahan model langsung satu kali, tetapi dilakukan beberapa
pembelajaran tersebut peneliti menggunakan kali hingga mencapai tujuan yang diharapkan.
poin bintang. Siswa yang tidak mematuhi Penelitian dilaksanakan di kelas 4 SDN
tugas, tidak aktif dalam diskusi kelompok, Mangunsari 03, Salatiga semester II tahun
tidak mau bertanya atau tidak memperhatikan ajaran 2017/2018, dengan total siswa 38
maka akan mengurangi bintang yang terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 15 siswa
diperoleh kelompok. Begitupula sebaliknya perempuan. Tempat penelitian yaitu di SDN
jika siswa akatif dalam kelompok maka akan Mangunsari 03 yang terletak di kelurahan
menambah poin bintang yang sudah Mangunsari kecamatan Sidomukti kota madya
diperoleh. Salatiga Jawa Tengah. Waktu pelaksanaan
Model pembelajaran GGE ini telah diawalidengan pembuatan proposalpada
diteliti oleh beberapa peneliti lainnya, temuan bulanNovember -Desember dan penyusunan
bahwa model ini mampu meningkatkan hasil instrument pada Januari- Maretminggu,
belajar siswa dalam berbagai mata pelajaran. selanjutnya
Berdasarkan ciri khas dari model GGE ini dilaksanakanpengumpulandatapada bulan
yang menuntut siswa belajar aktif, mandiri April 2018 minggu ke-1 dan 2.
(mengumpulkan informasi dari berbagai Data penelitiandiperoleh melalui hasil
sumber), diskusi, dan bertukar informasi maka observasi, angket kemampuan comunicating
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dan tes evalusai menggunakan: (1) lembar
model GGE ini tidak hanya mampu observasi kegiatan guru dan siswa dalam
meningkatkan hasil belajar siswa, namun penerapan model pembelajaran Group To
melalui penerapan langkat-langkah model Group Exchange, (2) angket kemampuan
GGE, arahan dari guru, dan penambahan comunicating siswa dalam penerapan model
sumber belajar, siswa mampu meningkatkan Group To Group Exchange, (3) soal tes
kemampuan comunicating yang dimilikinya evaluasi sebagai dampak dari adanya
yang berpengaruh terhadap hasil belajar peningkatan kemampuan comunicating.
siswa. Penelitian ini fokus utamanya adalah
Tujuan dari penelitian ini adalah peningkatan kemampuan comunicating siswa
meningkatkan kemampuan comunicating yang di ukur menggunakan angket. Angket
siswa melalui penerapan model pembelajaran tersebut sudah melalui tahap uji validitas dan
Group To Group Exchange pada siswa kelas 4 reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas
SDN Mangunsari 03, Salatiga semester II tersebut dilakukan di SD Sidorejo Lor 03.
tahun ajaran 2017/2018. Sugiyono (2010:267) mengatakan
bahwa validitas merupakan ketepatan antara
METODE PENELITIAN data yang akan diteliti dengan data yang dapat
Jenis penelitian ini digolongkan dalam dilaporkan oleh penelitian. Valid atau
penelitian deskriptifmenggunakan CAR tidaknya alat ukur digunakan pendekatan
(Class Room Action Research) atau Penelitian secara statistika, melalui nilai koefisien
Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas korelasi skor butir pertanyaan dengan skor
adalah kegiatan penelitian ilmiah yang total butir pertanyaan, apabila koefisiennya
dilakukan secara rasional, sistematis dan lebih dari atau sama dengan 0.30 maka
empiris reflektif terhadap berbagai tindakan pertanyaan tersebut dikatakan valid, apabila
yang dilakukan oleh guru atau dosen (tenaga kurang dari 0.30 maka pertanyaan tersebut
pendidik), kolaborasi (tim peneliti) yang dikatakan tidak valid. Berdasarkan ketentuan
JIPP, Volume 2 Nomor 2 Juli 2018 _______________________________________________________________ 124
Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran P-ISSN: 1858-4543 E-ISSN: 2615-6091
PPs Universitas Pendidikan Ganesha
uji validitas yang disampaikan oleh Sugiyono nyakan kabar siswa, menyanyikan lagu
(2010:267), uji validitas yaang telah Indonesia Raya, apersepsi, tanya jawab
dilaakukan menunjukkan hasil 4 butir menyampaikan tujuan dan topik pembe-
pertanyaan yang tidak valid atau < 0,30 dari lajaran.
keseluruhan 25 butir pertanyaan. Kemudian kegiatan inti dilakukan
Sugiyono, (2010:354) menyatakan penerapan model pembelajaran Group To
bahwa uji reliabilitas dilakukan untuk Group Exchange (GGE), pertama membagi
mengetahui seberapa konsisten alat ukur jika siswa dalam kelompok, guru menjelaskan
digunakan lebih dari satu kali. Uji reliabilitas tugas dalam belajar kelompok, siswa setiap
ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat kelompok mendapatkan meteri yang berbeda-
ukur yang sudah dibuat dalam bentuk angket beda. Setelah siswa atau setiap kelompok
ini dapat di gunakan berulang-ulang kali dan sudah memperoleh materi yang berbeda-beda
dapat di andalkan, maka untuk mengetahui itu kemudian siswa dengan bimbingan guru
dapat digunakan pendekatan secara statisika menyusun rumusan masalah sesuai dengan
melalui koefisien reliabilitas. Jika reliabilitas materi yang diproleh setiap kelompok. Setelah
suatu alat ukur lebih dari 0.60 maka merumuskan masalah siswa diminta
pertanyaan yang sudah dibuat dapat mengumpulkan informasi dari buku, guru,
digunakan berulang-ulang dan dapat internet dan lain sebagainya kemudian di
dikatakan handal. Berdasarkan uji reliabilitas diskusikan. Selanjutnya siswa diminta
yang disampaikan oleh Sugiyono (2010:354), mencatat dan membuat laporan berdasarkan
menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan informasi yang sudah diperoleh, kemudian
sudah mencapat kriteria yaitu lebih dari 0.60. laporan tersebut dikumpulkan. Siswa
Adapun hasil uji reliabilitas Cronbach’s Alpha mambuat media presentasi dan mem-
menunjukkan angka 0.838 dari 25 butir presentasikannya. Dalam semua kegiaatan
pertanyaan. yangdilakukan siswa akan memperoleh
Adapun indikator keberhasilan dalam bintang, jadi antar kelompok melakukan
penelitian ini adalah terjadinya peningkatan sebaik mungkin untuk memperoleh bintang
kemampuan comunicating siswa dalam yang banyak.
pembelajaran ≥ 25% dan peningkatan hasil Pada akhir kegiatan peneliti menanya-
belajar siswadengan ketuntasan ≥ 70% kan tentang pemahaman siswa apakah siswa
jumlaah siswa yang tuntas dengan kriteria paham atau tidak dengaan kegiatan pem-
KKM 75. belajaran, kemudian menyimpulkan, refleksi,
tes evaluasi dan pengisian angket yang
HASIL DAN PEMBAHASAN diberikan kepada siswa pada akhir siklus.
Hasil Penelitian Observasi yang telah dilakukan sebagai
Perencanaan dalam penelitian inidiawali data hasil aktifitas guru dan siswa dalam
dengan penyusunan RencanaPelaksanaan penerapan model pembelajaran Group To
Pembelajaran (RPP), bahan ajar, lembar Group Exchange (GGE), kemudian dilaku-
observasi, angket kemampuan comunicating kan refleksi untuk mengetahui keberhasilan,
siswa, tes evaluasi dan menyiapkan sarana kelebihan dan kelemahan pembelajaran.
prasarana yang digunakan dalam Berikut merupakan hasil observasi kegiatan
pembelajaran. guru pada siklus I dan II dapat dilihat pada
Pelaksanaan tindakansiklus I kegiatan tabel 3.
awalnya adalah berdoa, presensi dan mena-
Tabel 3. Hasil Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Tema 7 Indahnya Keragaman di Negeriku Pada Siklus I dan
Siklus II
105%
100%
95%
90%
85%
80%
Siklus I Siklus II
Gambar 1. Grafik Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Tema 7 Indahnya Keragaman di Negeriku pada Siklus I
dan Siklus II
Tabel 4. Hasil Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Tema 7 Indahnya Keragaman di Negeriku
pada Siklus I dan Siklus II
150%
100%
50%
0%
Siklus 1 Siklus II
Gambar 2. Grafik Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Tema 7 Indahnya Keragaman di Negeriku
pada Siklus I dan Siklus II
Tabel 5 ini merupakan hasil dari I meningkat menjadi 59.31 dan pada siklus
pengisian indikator kemampuan II mengalami peningkatan menjadi 75.28.
comunicating siswa SDN Mangunsari 03 Nilai deviasi pra siklus menunjukkan angka
sebagai data pra siklus, siklus I dan siklus II. 3.32, pada siklus I sebesar 5.13 dan pada
Berdasarkan tabel 5 terlihat adanya siklus II menjadi 2.62.
peningkatan kemampuan comunicating pada Hasil uji statistik deskriptif di atas
setiap siklus, dilihat dari rata-rata awal dapat diperjelas pada tabel 6.
hanya mencapai 20.36 kemudian pada siklus
Tabel 6. Hasil Angket Kemampuan Comunicating Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
1 Sangat 0 0% 2 5% 38 100%
Baik
2 Baik 1 3% 36 95% 0
3 Cukup 19 50% 0 0% 0 0%
4 Kurang 18 47% 0 0% 0 0%
Berdasarkan tabel 6 diatas menunjukkan yaitu sebanyak 36 siswa dengan rentang nilai
pada pra siklus tidak ada siswa yang mampu 51-65 atau sebesar 95% dari jumlah
mencapai kriteria sangat baik atau dengan keseluruhan 38 siswa, maka tidak ada satupun
persentase 0%, siswa yang mampu mencapai siswa yang berapada pada kriteria cukup dan
kriteria baik sebanyak 1 siswa atau 3% saja, kurang. Melihat adanya hasil pada siklus I
pada pra siklus ini siswa yang mencapai siswa yang berada pada kriteria sangat baik
kriteria cukup berjumlah 19 siswa atau 50%, hanya terdapat 5% maka dilakukanlah
dan 18 siswa atau sebanyak 47% berada tindakan pada siklus II yang memperoleh hasil
dalam kriteria kurang. Dengan adanya data semua siswa mampu berada pada kriteria
pra siklus yang menunjukkan rendahnya sangat baik dengan rentang nilai 66-80.
kemampuan comunicating siswa maka berdasarkan tabel 4 maka dapat
dilakukan tindakan siklus I dengan penerapan disimpulkan kemampuan comunicating siswa
model pembelajaran Group To Group dari hasil angket yang diisi oleh siswa mulai
Exchange dengan perolehan hasil siswa yang dari pra siklus, siklus I sampai dengan siklus
mampu mencapai kriteria sangat baik II menunjukkan adanya peningkatan
sebanyak 2 siswa dengan rentang nilai 66-80 kemampuan comunicating siswa kelas 4 SDN
atau hanya sebesar 5%, siswa yang mampu Mangunsari 03. Peningkatan tersebut dapat
mencapai kariteria baik hampir semua siswa diperjelas dengan gambar 3:
5%
3%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
Gambar 3. Grafik Peningkatan Kemampuan Comunicating Siswa Pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Tabel 7. Nilai Tes Siklus I dan Siklus II Tema 7 Indahnya Kragaman di Negeriku
2 26-50 0 0 0%
3 51-75 24 63% 1 3%
KKM 75 75
Rata-rata 75.86 79.14
Nilai Tertinggi 82 84
Nilai Terrendah 68 69
Berdasarkan tabel 7 nilai yang dari yaitu tidak ada satupun siswa yang berada
siklus I dan siklus II menunjukkan adanya pada rentang nilai 0-25 dan 26-50 sama
peningkatan. Pada siklus I tidak ada satupun seperti pada siklus I, siswa yang
siswa yang berada pada rentang nilai 0-25 memperoleh rentang nilai 51-75 berjumlah 1
dan 26-50, siswa yang memperoleh rentang siswa atau sebanyak 3%, sedangkan siswa
nilai 51-75 berjumlah 24 siswa atau yang memperoleh rentang nilai 76-100
sebanyak 63%, sedangkan siswa yang berjumlah 37 atau sebanyak 97% dengan
memperoleh rentang nilai 76-100 berjumlah rata-rata kelas 79.14. peningkatan hasil
14 siswa atau sebanyak 37% dengan rata- belajar siswa siklus I dan siklus II pada
rata kelas 75.86 dari total keseluruhaan 38 dapat diperjelas melalui gambar 4.
siswa. Pada siklus II mengalami peningkatan
40
30
20
10
0
0-25 26-50 51-75 76-100
Siklus I Siklus II