1. Kalimantan Barat
Raya. Provinsi Kalimantan Barat memiliki hutan yang cukup luas dimanan
24
25
Kalbar dengan negara bagian Serawak cukup panjang, yaitu sekitar 966
km26. Dengan kondisi cukup panjangnya garis batas Kalbar dengan Negara
26
.http://blogberinfo.blogspot.com/2016/12/5-provinsi-di-indonesia-yang-berbatasan-darat-
dengan-negara-tetangga.html diakses pada tanggal 12 Nopember 2018 pukul 09.20 wib.
26
hingga tahun 1999 terdapat beberapa spesies hewan atau Satwa yang
dilindungi yaitu :
berlebihan serta perburuan terhadap satwa liar yang ada di hutan. Kondisi
satwa – satwa terutama satwa liar yang dilindungi terkhususnya satwa liar
eksploitasi ilegal satwa liar dan tingkat perburuan liar sangat tinggi.
harga yang tinggi untuk jenis-jenis satwa tertentu yang sangat langka.
bahwa yang disebut Satwa liar adalah semua binatang yang hidup di darat,
manusia ini yang dapat mengancam kepunahan dari satwa langka yang
serta diperdagangkan, hal ini untuk menjaga kelestarian satwa tersebut dari
hampir punah, hanya menjadi cerita bagi anak cucu kita nantinya karena
diperolehnya.
dan pemasaran satwa liar secara ilegal yang dapat dikelompokkan menjadi
3 (tiga), yaitu :
2) Kelompok Perantara
air untuk melakukan negosiasi dan memesan berbagai satwa liar yang
kehutanan terhadap satwa liar yang dilindungi, atau yang lebih sering
oleh beberapa faktor, yakni faktor ekonomi, mentalitas dari manusia itu
27
27. Tarsoen Waryono, Aspek Pengendalian Perdagangan Ilegal Satwa Liar yang Dilindungi di
Propinsi DKI Jakarta, Seminar Nasional Strategi dan Aplikasi Pemberdayaan Kebijakan
Perlindungan Satwa Liar di Indonesia, Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam,
Jakarta, 2001, hlm. 2 – 3.
30
mendapat perhatian besar dan prioritas dari para akademisi dan praktisi
- Kucing Dampak;
31
- Macan Dahan;
- Tarsius;
- Lutung Silver;
- Kelasi;
- Pesut;
- Dungong;
- Burung Cekaka
- Rusa (Cervidae);
- Landak (Rodentia);
- Kijang (Muntiacus);
berbagai jenis satwa liar khususnya yang ada di Provinsi Kalimantan Barat
satwa dilindungi menurut Peraturan Menteri LHK No. P.92 tahun 2018
Kehutanan Nomor P.20 tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa
hewan pemakan serangga baik rayap maupun semut, hewan ini merupakan
salah satu hewan yang juga menyusui (Mamalia), termasuk dalam Ordo
hewan yang hanya hidup di daerah tropis banyak dijumpai di seluruh Asia
mamalia pada umumnya, dan 20 % (dua puluh persen) dari berat tubuhnya
adalah sisik yang dijadikan sebagai perisai bagi trenggiling saat dirinya
Asia Tenggara tersebut diincar oleh banyak orang untuk diambil sisiknya
karena menjadi barang yang memiliki harga jual yang cukup tinggi
harganya bisa mencapai puluhan juta per kilonya karena Sisik Trenggiling
bisa menghasilkan bahan pembuatan narkoba jenis sabu - sabu dan dapat
nyeri hebat, baik akut ataupun kronis dan nyeri pasca operasi serta Sisik
34
lain sebagainya29.
berikut30:
pembuatan tablet lepas lambat ini tidaklah larut di air dan dapat
menjalani operasi. Selain itu, zat ini juga berfungsi untuk mengatasi
pembuatan jeans;
29
. https://www.boombastis.com/manfaat-sisik-trenggiling/167190, diakses pada tanggal 19
September 2018 jam 22.30 wib.
30
https://manfaat.co.id/manfaat-kulit-trenggiling diakses pada tanggal 19 September 2018 jam
22.45 wib.
35
seperti yang terjadi di Afrika. Bentuknya yang unik dan cantik tentu
ini;
Barat terus saja terjadi, terbukti pada bulan Mei tahun 2018 yang lalu
Kalimantan Barat.
36
tidak sebatas sisik saja, tetapi juga daging dan organ dalam trenggiling
untuk sisik dan daging trenggiling menjadikan mamalia ini sebagai satwa
Barat saat ini karena sisik trenggiling tersebut memiliki harga ekonomis
Kalimantan seksi III Pontianak melalui Tim Satuan Polhut Reaksi Cepat
Seksi III Pontianak bekerja sama dengan berbagai pihak antara lain pihak
Polri dalam hal ini oleh Direktorat Kriminal Khusus Polda Kalimantan
Barat dan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), baik
proses penegakan hukum harus berjalan efisien dan sinergis antar instansi
1. BPPHLHK
kehutanan;
dan kehutanan;
31
. Pasal 3 peraturan menteri lingkungan hidup dan kehutanan republik Indonesia nomor :
P.15/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016
39
2. KORWAS PPNS
C. Penegakan Hukum
hukum dan sekaligus nilai - nilai yang ada dibelakang norma tersebut.
tersebut berarti bahwa penegakkan hukum tidak bisa dilihat sebagai proses
32
Hasil wawancara peneliti denga Kompol K.E. Tambunan KasiKorwas PPNS Ditkrimsus Polda
Kalbar
33
. Barda Nawawi Arief, Kebijakan Hukum Pidana Perkembangan Penyusunan Konsep KUHP
Baru, Kencana: Jakarta, 2011, hlm 192.
40
tidak secara ketat diatur oleh kaidah hukum, akan tetapi mempunyai unsur
peraturan yang ada di Indonesia ditaati oleh semua pihak terutama bagi
dibedakan menjadi :
peradilan pidana34.
pidana harus melalui beberapa tahap yang dilihat sebagai usaha atau
yang merupakan suatu jalinan mata rantai aktifitas yang tidak termasuk
a) Tahap Formulasi
dengan keadaan dan situasi masa kini dan yang akan datang, kemudian
paling baik dalam arti memenuhi syarat keadilan dan daya guna. Tahap
b) Tahap Aplikasi
teguh pada nilai-nilai keadilan dan daya guna. Tahap ini disebut
c) Tahap Eksekusi
positif maupun dampak negatif. dilihat dari segi faktor penegakan hukum
penerapannya.
menerapkan hukum
pelaksanaanya;
sebagai petugas, dalam hal ini adalah penegak hukumnya sendiri. Ada
petugasnya saja.
Faktor Kebudayaan, yaitu sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang
35
Soerjono Soekanto.Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum.Jakarta: Rajawali
Press.2010. hlm. 70
46
negatif. Dalam hal ini factor penegak hukum bersifat sentral. Hal ini
tersebut;
36
M Husen. Harun . Kejahatan dan Penegakan Hukum Di Indonesia. Rineka Cipta. Jakarta.1990.
hlm. 41
47
hukum.
belaka. Dasar yuridis bagi negara Indonesia sebagai negara hukum tertera
hukum Eropa, hukum Agama dan hukum Adat. Sebagian besar sistem
yang dianut, baik perdata maupun pidana, berbasis pada hukum Eropa
dan warisan. Selain itu, di Indonesia juga berlaku sistem hukum Adat yang
Salah satu bidang hukum yang mengatur hak dan kewajiban yang
dimiliki pada subyek hukum dan hubungan antara subyek hukum. Hukum
perdata disebut pula hukum privat atau hukum sipil sebagai lawan dari
hukum publik. Jika hukum publik mengatur hal-hal yang berkaitan dengan
negara serta kepentingan umum (misalnya politik dan pemilu (hukum tata
lainnya37.
pidana materiil;
37
.https://hidrojaka.wordpress.com/2012/12/05/definisi-hukum/ diakses pada tanggal 13
Nopember 2018 jam 10.30 wib
38
. Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, Renika Cipta: Jakarta, 2008, hlm. 1
49
b) Menentukan kapan dan dalam hal apa kepada mereka yang telah
formil.
mana disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu, bagi barang
dengan delik, yang berasal dari bahasa latin yakni kata delictum.
39
Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet. ke-2 , Jakarta, Balai Pustaka,
1989. Hal. 219
40
S.R. Sianturi, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapan, Cet. 3, Jakarta Storia
Grafika, 2002, Hal 204
50
Hal-hal tersebut terdapat juga seseorang untuk tidak berbuat, akan tetapi
dengan tidak berbuatnya dia, dia telah melakukan tindak pidana. Mengenai
undang menentukan pada Pasal 164 KUHP, ketentuan dalam pasal ini
yaitu : “perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum, larangan mana
disertai ancaman sanksi yang berupa pidana tertentu, bagi barang siapa
larangan tersebut41.
Istilah tindak pidana ini timbul dan berkembang dari pihak Kementrian
41
C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil, Pokok-pokok Hukum Pidana, Jakarta, Pradnya Paramita,
2004 Hal 54
42
Satochid Kartanegara, Hukum Pidana Bagian Pertama, Jakarta, Balai Lektur Mahasiswa, 1955,
Hal. 4
51
lebih pendek dari pada perbuatan, akan tetapi tindak pidana menunjukkan
kata yang abstrak seperti perbuatan, tetapi hanya menunjukkan hal yang
konkrit43.
Unsur - unsur tindak pidana terdiri dari unsur Objektif dan unsur
a) Unsur Objektif
43
Wiryono Prodjodikoro, Tindak-tindak Pidana Tertentu di Indonesia, Bandung, PT.Refika
Aditama. 2003, Hal.79
44
Sudarto, Hukum Pidana I, Semarang, Yayasan Sudarto, 1990 Hal. 38
45
Teguh Prasetyo, Hukum Pidana, Jakarta, Rajawali Pers, 2010 Hal 48-49
52
b) Unsur Subjektif
Unsur Subjektif yaitu unsure yang terdapat atau melekat pada diri
ayat 1 KUHP;
Salah satu pihak lain berpendapat bahwa masalah ini merupakan unsur
adalah semua jenis sumber daya alam hewani yang hidup di darat dan/atau
air dan/atau udara. Sedangkan satwa liar adalah semua binatang yang
hidup di darat dan/atau air dan/atau udara yang masih mempunyai sifat-
sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang dipelihara oleh manusia46.
Dalam kehidupan sehari hari kita mengenal istilah satwa liar yang
dilindungi dan satwa liar yang tidak dilindungi, dimana menurut Pasal 20
dilindungi adalah satwa yang populasinya jarang atau satwa yang berada
kegiatan tukar menukar barang atau jasa atau keduanya yang berdasarkan
21 ayat (2) huruf d UU Nomor 5 Tahun 1990 yakni setiap orang dilarang
bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari
dilindungi dalam penelitian ini adalah satwa liar jenis Trenggiling (manis
Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar, terkhususnya dalam pasal 18 ayat (1)
jenis satwa liar yang tidak dilindungi, sehingga dapat disimpulakan bahwa
pelaksanaan tugas.
priorite yang diambil dari kata prioritas. Prioritas memiliki kata dasar prior
yang berarti primer atau dasar atau yang utama. Dalam kehidupan sehari-
hari, banyaknya kesibukan yang kita miliki menuntut kita untuk menyusun
penting bagi sebagian besar masyarakat, karena akan membuat kita lebih
prioritas adalah sesuatu yang didahulukan dan diutamakan dari pada hal
yang lain.
sesuatu yang dirasa lebih penting daripada yang lain yang harus dikerjakan
hal ini Satuan Polhut Reaksi Cepat (SPORC) Brigade Bekantan Balai
dan Satwa Liar ) sebagai salah satu prioritas dalam penegakan hukum
Kalimantan Barat.
berasal dari kata dasar optimal yang berarti terbaik, tertinggi, paling
selalu keuntungan yang paling tinggi yang bisa dicapai jika tujuan
biaya yang paling kecil yang bisa ditekan jika tujuan pengoptimalan
1. Tujuan
2. Alternatif Keputusan
tujuan.
49
Hotniar Siringoringo, Pemograman Linear: Seri Teknik Riset Operasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2005), hal. 4
57
proses optimalisasi.
Manfaat Optimalisasi:
1. Mengidentifiksi tujuan;
2. Mengatasi kendala;
Seksi III Pontianak yang diberi tugas untuk melakukan penyidikan tindak
dan tata kerja balai pengamanan dan penegakan hukum lingkungan hidup
adalah sesuatu yang dapat menghalangi kemajuan atau pencapaian suatu hal.
sebagai hal, keadaan yang dapat merintangi, menahan dan menghalangi proses
masyarakat tentang resiko yang akan timbul atau terjadi akibat dari perburuan
dan perdagangan satwa liar terutama sisik trenggiling secara illegal serta
satwa satwa liar, akan tetapi bukan berarti Balai Pengamanan dan Penegakan
saja setiap ada informasi tentang adanya tindak pidana perdagangan satwa liar