Dua faktor ini oleh Frederick Herzberg dialamatkan kepada faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik,
dimana faktor intrinsik adalah faktor yang mendorong karyawan termotivasi, yaitu daya dorong
yang timbul dari dalam diri masing-masing orang, dan faktor ekstrinsik yaitu daya dorong yang
datang dari luar diri seseorang, terutama dari organisasi tempatnya bekerja
Hygiene Factors
Hygiene factors (faktor kesehatan) adalah faktor pekerjaan yang penting untuk adanya motivasi
di tempat kerja. Faktor ini tidak mengarah pada kepuasan positif untuk jangka panjang. Tetapi
jika faktor-faktor ini tidak hadir, maka muncul ketidakpuasan. Faktor ini adalah faktor ekstrinsik
untuk bekerja. Faktor higienis juga disebut sebagai dissatisfiers atau faktor pemeliharaan yang
diperlukan untuk menghindari ketidakpuasan. Hygiene factors (faktor kesehatan) adalah
gambaran kebutuhan fisiologis individu yang diharapkan untuk dipenuhi. Hygiene factors (faktor
kesehatan) meliputi gaji, kehidupan pribadi, kualitas supervisi, kondisi kerja, jaminan kerja,
hubungan antar pribadi, kebijaksanaan dan administrasi perusahaan.
Motivation Factors
Menurut Herzberg, hygiene factors (faktor kesehatan) tidak dapat dianggap sebagai motivator.
Faktor motivasi harus menghasilkan kepuasan positif. Faktor-faktor yang melekat dalam
pekerjaan dan memotivasi karyawan untuk sebuah kinerja yang unggul disebut sebagai faktor
pemuas. Karyawan hanya menemukan faktor-faktor intrinsik yang berharga pada motivation
factors (faktor pemuas). Para motivator melambangkan kebutuhan psikologis yang dirasakan
sebagai manfaat tambahan. Faktor motivasi dikaitkan dengan isi pekerjaan mencakup
keberhasilan, pengakuan, pekerjaan yang menantang, peningkatan dan pertumbuhan dalam
pekerjaan.
kesehatan ini menurut Herzberg merupakan kebutuhan yang berlangsung terusmenerus, karena
kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi.
Misalnya orang lapar akan makan, kemudian lapar lagi, lalu makan lagi dan
a. Gaji (salaries)
Menurut Mardi (2014:107) gaji adalah “sebuah bentuk pembayaran atau sebuah
hak yang diberikan oleh sebuah perusahaan atau instansi kepada pegawai atau
karyawan”.
wajib diberikan oleh perusahaan sebagai balas jasa. Gaji yang diberikan oleh
Balas jasa sesuai dengan yang telah dijanjikan yaitu diberikan secara bulanan
kepada karyawan pada setiap tanggal 25 diakhir bulan. Apabila hari tersebut jatuh
pada hari libur nasional, maka diberikan sebelum tanggal tersebut agar karyawan
tidak kecewa. Hasil kuesioner didapatkan angka 11,72 yaitu bahwa karyawan puas
Berdasarkan teori dan hasil observasi maka gaji yaitu balas jasa sesuai dengan
kerja, psikologis kerja dan peraturan kerja yang dapat mempengaruhi kepuasan
Kondisi kerja adalah aspek fisik kerja, psikologis kerja dan peraturan kerja
karyawan bagian produksi luas, adanya kantin, tempat ibadah yang membuat
administrasion)
“tingkat kesesuaian yang dirasakan tenaga kerja terhadap semua kebijakan dan
kesehatan seperti BPJS Kesehatan yang membuat karyawan merasa aman. Hasil
kuesioner didapatkan angka 11,31 yaitu bahwa karyawan puas atas kebijaksanaan
Dari teori dan hasil observasi maka kebijaksanaan dan administrasi perusahaan
dapat disimpulakan bahwa dengan kebijakan dan administrasi yang diberikan oleh
ketidakpuasan kerja.
senyum, sapa dan salam yang diterapkan oleh perusahaan, perusahaan mengadakan
menimbulkan keakraban.
tercipta pemahaman yang sama antara karyawan tersebut sehingga, dapat bekerja
sama dengan baik sesuai dengan teori tentunya mencegah timbulnya rasa
ketidakpuasaan kerja.
karyawan seperti observasi dan melihat laporan hasil kerja karyawan. Hasil
kuesioner didapatkan angka 11,59 yaitu bahwa karyawan puas atas kerja dari
supervisor.
yang wajar dari pimpinan, agar kepuasan dan kegairahan bekerja bawahan dapat
ditingkatkan.
apabila terdapat dalam pekerjaan akan menggerakan tingkat motivasi yang kuat,
yang dapat menghasilkan prestasi pekerjaan yang baik. Faktor motivasi ini
a. Prestasi (achievement)
Menurut Hasibuan (2014:160) prestasi, “prestasi kerja adalah suatu hasil kerja
Yaitu Keberhasilan seorang pegawai dapat dilihat dari prestasi yang diraihnya.
Dari hasil observasi berhasil dalam keberhasilan seorang karyawan dapat dilihat
dari prestasi yang diraihnya seperti bagian produksi dapat berhasil dalam
b. Pengakuan (recognition)
pernah absen dari pekerjaan memberikan hasil produksi yang baik sehingga