Anda di halaman 1dari 28

PANDUAN

KEPUASAN KARYAWAN

Rumah Sakit Panti Bhaktiningsih Charitas


Belitang

Jl. Charitas No. 1 BK 10 Tegalrejo Belitang


Kabupaten OKU Timur – 32382 Sumatera Selatan
Telp./Fax (0735) 450066, 452269
Email : rscharitasbelitang@gmail.com
Website : rscharitasbelitang@wordpress.com
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................ i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
BAB I. PENGERTIAN ............................................................................... 1
BAB II. RUANG LINGKUP MANAJEMEN RESIKO............................. 6
BAB III.TATA LAKSANA ........................................................................ 7

BAB IV. DOKUMENTASI ........................................................................ 17


DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 19
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin-Nya
penyusunan Panduan Kepuasan Pegawai di Rumah Sakit Panti Bhaktiningsih
Chraitas Belitang ini dapat terwujud.
Dalam melakukan survey kepuasan karyawan sering digunakan untuk menilai
persepsi karyawan perihal kebijakan yang berlaku di Rumah Sakit Panti
Bhaktiningsih Charitas Belitang. Hasil yang diperoleh di pandang sebagai feed
back para karyawan RS atas kebijakan yang berlaku saat ini.
Dengan demikian hasil dari survey ini merupakan input bagi manajemen dalam
menentukan kebijakan terutama yang berkenan dengan upaya peningkatan
produktivitas karyawan
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang terlibat langsung
maupun tidak langsung sejak penyusunan materi sampai di tetapkannya panduan
ini.
Semoga panduan ini dapat bermamfaat bagi kita semua, amin.

Belitang,
BAB I
PENGERTIAN
1. Menurut Wijono (19990 dalam ( Syaiin,2008 : 22), Kepuasan adalah tingkat
keadaan yang dirasakan sesorang yang mempunyai hasil dari
membandingkan penampilan atau otcome produk yang dirasakan dalam
hubungannya dengan harapan sesorang.
2. Menurut Sutrisno Hadi (2001) dalam ( Syaiin,2008:23), kepuasan kerja pada
dasarnya adalah rasa aman (secure feeling) dan mempunyai segi ekonomi
( gaji dan jaminan sosial)dan segi sosial ( kesempatan untuk maju,
kesempatan mendapatkan pekerjaan, berhubungan dengan masalah
pengawasan, berhubungan dengan pergaulan atara karyawan dengan
atasannya.

Kepuasan kerja tidak hanya dipengaruhi oleh pekerjaan semata melainkan juga
factor sosial dan diri individu karyawan itu sendiri. Adapun factor-factor yang
mempengaruhi kepuasan kerja ( syaiin ,2008:26) adalah upah , kondisi kerja,
mutu pengawasan, teman kerja , jenis pekerjaan, keamanan kerja dan kesempatan
untuk maju.

Sedangkan kinerja itu sendiri menurut Sedarmayanti (2004) dalam


( Syaiin,2008:8) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan
secara illegal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika..

Adapun factor-factor yang mempengaruhi kinerja ( syaiin, 2008;9) adalah:

1. Karakteristik individu : umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status


perkawinan, dan masa kerja.
2. Karakteristik psikologis; motivasi dan persepsi terhadap pekerjaan
3. Karakteristik organisasi: sumber daya, kepemimpinan, imbalan, supervisi,
dan fasilitas kerja.

Tujuan di lakukan survey kepuasan karyawan adalah:

1. Mengukur tingkat kepuasan dan komitemen karyawan terhadap


pekerjaannya.
2. Mengetahui tingkat kepuasan karyawan di tiap satuan kerja, lama kerja,
usia, dan jenis kelamin
3. Sebagai masukan bagi pihak manajemen untuk melakukan perbaikan dan
peningkatan kualitas kerja karyawan ditinjau berdasarkan harapan
karyawan
4. Meningkatkan profil Rumah Sakit sebagai dampak dari peningkatan
produktivitas dan komitmen karyawan.
Mamfaat survey kepuasan karyawan adalah pegawai dapat memberikan masukan
kepada Rumah Sakit terkait pengelolaan pegawai oleh manajemen Rumah Sakit
Panti Bhaktiningsih Charitas Belitang, sehingga kepuasan pegawai akan
berdampak pada kinerja pegawai dan Rumah Sakit Panti Bhaktiningsih Charitas
Belitang
BAB II
RUANG LINGKUP
BAB III
TATALAKSANA

.     GAMBARAN TEORI DUA FAKTOR HYGIENE – MOTIVATOR


(FREDERICK IRVING HERZBERG 1923-2000)

Teori Dua Faktor (juga dikenal sebagai teori motivasi Herzberg atau teori
hygiene-motivator). Teori ini dikembangkan oleh Frederick Irving Herzberg
(1923-2000), seorang psikolog asal Amerika Serikat. Ia dianggap sebagai salah
satu pemikir besar dalam bidang manajemen dan teori motivasi.
Frederick Herzberg menyatakan bahwa ada faktor-faktor tertentu di tempat kerja
yang menyebabkan kepuasan kerja, sementara pada bagian lain ada pula faktor
lain yang menyebabkan ketidakpuasan. Dengan kata lain kepuasan dan
ketidakpuasan kerja berhubungan satu sama lain.
Faktor-faktor tertentu di tempat kerja tersebut oleh Frederick Herzberg
diidentifikasi sebagai hygiene factors (faktor kesehatan) dan motivation factors
(faktor pemuas).

Dua faktor ini oleh Frederick Herzberg dialamatkan kepada faktor intrinsik dan
faktor ekstrinsik, dimana faktor intrinsik adalah faktor yang mendorong karyawan
termotivasi, yaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing orang,
dan faktor ekstrinsik yaitu daya dorong yang datang dari luar diri seseorang,
terutama dari organisasi tempatnya bekerja.

Teori ini merupakan pengembangan dari teori hirarki kebutuhan Maslow. Dan
juga berhubungan erat dengan teori tiga faktor sosial McClelland.
 Hygiene Factors
Hygiene factors (faktor kesehatan) adalah faktor pekerjaan yang penting untuk
adanya motivasi di tempat kerja. Faktor ini tidak mengarah pada kepuasan positif
untuk jangka panjang. Tetapi jika faktor-faktor ini tidak hadir, maka muncul
ketidakpuasan. Faktor ini adalah faktor ekstrinsik untuk bekerja. Faktor higienis
juga disebut sebagai dissatisfiers atau faktor pemeliharaan yang diperlukan untuk
menghindari ketidakpuasan. Hygiene factors (faktor kesehatan) adalah gambaran
kebutuhan fisiologis individu yang diharapkan untuk dipenuhi. Hygiene factors
(faktor kesehatan) meliputi gaji, kehidupan pribadi, kualitas supervisi, kondisi
kerja, jaminan kerja, hubungan antar pribadi, kebijaksanaan dan administrasi
perusahaan.

Motivation Factors

Menurut Herzberg, hygiene factors (faktor kesehatan) tidak dapat dianggap


sebagai motivator. Faktor motivasi harus menghasilkan kepuasan positif. Faktor-
faktor yang melekat dalam pekerjaan dan memotivasi karyawan untuk sebuah
kinerja yang unggul disebut sebagai faktor pemuas. Karyawan hanya menemukan
faktor-faktor intrinsik yang berharga pada motivation factors (faktor pemuas).
Para motivator melambangkan kebutuhan psikologis yang dirasakan sebagai
manfaat tambahan. Faktor motivasi dikaitkan dengan isi pekerjaan mencakup
keberhasilan, pengakuan, pekerjaan yang menantang, peningkatan dan
pertumbuhan dalam pekerjaan.

B.     PENERAPAN TEORI DUA FAKTOR DI RUMAH SAKIT PANTI


BHAKTININGSIH CHARITAS BELITANG
1.      Teknik pelaksanaan
Kepuasan pegawai adalah pernyataan puas oleh pegawai terhadap elemen
Two Factor Theory “hygiene” dan “motivasi” yang ditetapkan rumah sakit
dengan indeks kepuasan ≥ 4.
Pegawai yang dimaksud adalah pegawai yang telah bekerja minimal 1
tahun, tidak sedang cuti, dan secara aktif masih bekerja di Rumah Sakit
Panti Bhaktiningsih Charitas Belitang
Dalam pelaksanaannya yang menjadi target populasi survei adalah Rumah
Sakit Panti Bhaktiningsih Charitas Belitang dengan sampel yaitu seluruh
karyawan Rumah Sakit Panti Bhaktiningsih Charitas Belitang dengan masa
kerja minimal 1 tahun. Dari penjelasan diatas dikatakan bahwa yang
dilakukan survei yaitu berlaku untuk seluruh karyawan dengan masa kerja
≥1 tahun.
Pengumpulan data dilakukan dengan sampling, sampel yang digunakan
dengan proporsi minimal 15% dari keseluruhan populasi. Survei dilakukan
dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada seluruh karyawan dengan
kriteria yang telah ditentukan tersebut.
Adapun yang menjadi penanggung jawab pengumpulan data adalah Kepala
Sub Bagian Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Panti Bhaktiningsih
Charitas Belitang
2.      Jadwal Pelaksanaan
Survei kepuasan kerja dilakukan dengan periode satu kali dalam satu tahun
dan dilakukan di setiap awal tahun atau di bulan januari untuk penilaian
kepuasan kerja di tahun sebelumnya.
3.      Point penilaian
Dalam penilaiannya, kepuasan kerja karyawan dinilai berdasarkan dua
faktor teori yaitu ; hygiene faktor (faktor kesehatan) dan faktor motivasi.
Adapun point penilaian yang di ambil adalah sebagai berikut ;
a)     Hygiene Faktor (faktor kesehatan), terdiri dari :
  Salary
Yaitu penghasilan/ hak pendapatan yang diterima oleh setiap karyawan yang
sesuai dengan kesepakatan atau kontrak kerja sama.
  Kondisi kerja
Yaitu lingkungan fisik kerja ditempat karyawan tersebut ditempatkan
  Jaminan kerja
Yaitu fasilitas kesehatan yang diberikan atau yang menjadi hak setiap
karyawan seperti misalnya jaminan kesehatan karyawan.
  hubungan antar pribadi
Yaitu hubungan kerja antar sesama rekan kerja baik internal di setiap bagian
maupun dengan bagian-bagian terkait lainnya
  kebijaksanaan dan administrasi perusahaan.
Yaitu terkait kebijakan yang diterapkan terhadap karyawan serta peraturan
perusahaan yang berlaku dalam pelaksanaan proses kerja.
b)     Faktor motivasi, dikaitkan dengan isi pekerjaan mencakup keberhasilan,
pengakuan, pekerjaan yang menantang, peningkatan dan pertumbuhan
dalam pekerjaan. Dalam hal ini merupakan pengakuan ataupun ungkapan
kepuasan terhadap prilaku penerimaan atasan terkait terhadap tugas-tugas
yang telah diselesaikan.
4.      Bentuk Kuesioner (Terlampir)
5.      Evaluasi
Hasil survei akan di kumpulkan oleh bagian SDM untuk kemudian di
analisis dan nantinya akan dijadikan sebagai bahan dalam perencanaan
pengembangan SDM selanjutnya, serta penentuan indikator mutu manajerial
yakni pada indikator harapan dan kepuasan staf dengan standar >90% dari
seluruh sampel survei, adapun formula penilaian yaitu Jumlah pegawai yang
menyatakan puas terhadap elemen – elemen tingkat kepuasan pegawai yang
ditetapkan rumah sakit (indeks kepuasan ≥4) dalam 1 tahun (orang) dibagi
dengan jumlah seluruh karyawan yang disurvei dalam 1 tahun tersebut

INSTRUMEN
Instrumen yang dimaksud adalah instrumen kuesioner untuk para karyawan,
sebagai instrumen utamauntuk menggali informasi secara mendasar terkait
dengan kepuasan karyawan, dengan penekanan pada pemahaman factor-factor
penentu kepuasan dan sekaligus untuk memperoleh masukan sederhana dari
karyawan.
Sementara butir-butir pertanyaan kuesioner di buat dalam bentuk pilihan ganda
dimana setiap butir pertanyaan terdiri dari empat alternatif jawaban . Penilaian
dilakukan dengan skala penilaian 1-5 arti dari masing-masing skala dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Skala 5 diartikan sangat setuju, dalam hal ini karyawan menilai dengan
skala penilaian sangat tinggi/baik sekali. Kebijakan manajemen
terhadap karyawan dinilai sangat sesuai dengan harapan karyawan.
2. Skala 4 diartikan setuju, dalam hal ini karyawan menilai dengan skala
penilaian baik. Kebijakan manajemen terhadap karyawan dinilai sudah
sesuai dengan harapan karyawan.
3. Skala 3 diartikan netral, dalam hal ini karyawan menilai tidak tahu
4. Skala 2 diartikan kurang setuju, dalam hal ini karyawan menilai
dengan skala penilaian kurang baik. Ada beberapa kebijakan
manajemen terhadap karyawan yang dinilai perlu di benahi.
5. Skala 1 diartikan tidak setuju, dalam hal ini karyawan menilai skala
penilaian sangat tidak baik. Ada beberapa kebijakan manajemen
terhadap karyawan yang di nilai sangat perlu di benahi.
Dalam menjawab tiap-tiap pertanyaan karyawanmelakukan penilaian
dengan mengaitkan kesesuaian antara harapan mengenai
fasilitas/kebijakan /sistem/mamfaat dengan kenyataan yang
diterimanya.

TEKNIK PENGUKURAN SURVEY

Teknik pengukuran survey ini menggunakan:

1. Data primer yang didapat dari kuesioenr yang disebarkan kepada seluruh
karyawan Rumah Sakit Panti Bhaktiningsih Charitas Belitang di masing-
masing satuan kerja, berupa pertanyaan –pertanyaan yang menyangkut
pekerjaan karyawan di Rumah Sakit Panti Bhaktiningsih Charitas Belitang
2. Data sekundernya adalah menggunakan data yang berasal dari bagian
SDM mengenai jumlah karyawan yang bekerja di Rumah Sakit Panti
Bhaktiningsih Charitas Belitang sampai tahun ini.
TEKNIK PENGELOLAAN DATA
Kuesioner yang disebarkan ke karyawan di masing-masing satuan kerja,
akan dikumpulkan menjadi satu dan diolah datanya dengan menggunakan
SPSS secara descriptive statistic, SPSS merupakan sofware statistika yang
canggih untuk analisis data, terutama analisis dalam bidang ilmu sosial.
Adapun variabel-variabel yang digunakan, antara lain:
1. Jenis kelamin
2. Usia
3. Masa Kerja
4. Tingkat pendidikan
5. Budaya dan nilai organisasi, peluang, komunikasi, kepemimpinan,
aktivitas kerja, lingkungan kerja dan kompensasi dengan pilihan 1-5.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Kuisioner yang telah diisi akan diolah dan dianalisis menggunakan SPSS for
Windows release 11 secara deskriptif dengan Cross Tabulation dan Chi Square
Test
BABIV

DOKUMENTASI

Penerapan survei kepuasan kerja karyawan dalam menilai harapan dan kepuasan
staf menjadi salah satu elemen dalam standar penilaian indikator mutu manajerial
di Rumah Sakit Panti Bhaktiningsih Charitas Belitang dengan menggunakan teori
dua faktor hygiene – motivator (frederick irving herzberg 1923-2000) ini dibuat
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan dan harapan dari seluruh
karyawan Rumah Sakit Panti Bhaktiningsih Charitas Belitang .
Diharapkan melalui survei ini dapat memberikan gambaran terkait kepuasan dan
harapan dari Karyawan Rumah Sakit Panti Bhaktiningsih Charitas Belitang yang
nantinya akan bermanfaat dalam penyusunan strategi pengembangan Sumber
Daya Manusia selanjutnya. Dan juga merupakan salah satu indikator dalam upaya
peningkatan mutu Rumah Sakit Panti Bhaktiningsih Charitas Belitang yakni
dibidang mutu manajerial pada indikator kepuasan dan harapan staf.
Dalam pelaksanaannya nanti mungkin banyak terdapat kekhilafan dan ketidak
sempurnaan, untuk itu kami berharap akan selalu ada kritik dan saran untuk
perbaikan dikemudian hari.

Adapun Dokumen Panduan Survey Kepuasan Pegawai Rumah Sakit Panti


Bhaktiningsih Charitas Belitang :

1. Indikator Manajerial Rumah Sakit Panti Bhaktiningsih Charitas Belitang


2. Profil Indikator Mutu : Kepuasan Pegawai
3. Form Survei Kepuasan Pegawai
NO 1. AREA MANAJEMEN RESIKO
AREA MANAJEMEN INDIKATOR STANDAR
RESIKO
1. Pengadaan rutin Kesalahan penyerahan 0%
peralatan kesehatan dan perbekalan farmasi
obat penting untuk
memenuhi kebutuhan
pasien
2. Pelaporan aktifitas yang Angka kejadian hasil 0%
di wajibkan oleh laboratorium pemeriksaaan
peraturan perundang- limbah cair RS yang tidak
undangan sesuai dengan baku mutu
limbah cair
3. Manajemen Resiko Penanganan pasien 0%
tuberculosis yang tidak sesuai
strategi DOTS
4. Manajemen penggunaan Kejadian Kegagalan 0%
Sumber Daya Pelayanan Rontgen
Penulisan resep sesuai dengan 100%
formularium nasional
5. Harapan dan kepuasan Kepuasan pasien dan keluarga ≥85 %
pasien dan keluarga
6. Harapan dan kepuasan Kepuasan Pegawai ≥ 85%
staf
7. Demografi pasien dan Pencatatan dan pelaporan ≥ 75%
diagnosis klinis infeksi nosokomial di RS
8. Manajemen Keuangan Ketidaklengkapan dokumen 0%
pendukung penangihan
9. Pencegahan dan Ketepatan waktu kalibrasi alat 100%
Pengendalian dari Ketersediaan APD di setiap 80%
kejadian yang dapat Instalansi
menimbulkan masalah
bagi keselamatan pasien,
keluarga pasien dan staf

2. Profil Indikator Mutu: Kepuasan Pegawai


1. Judul Indikator : Kepuasan Pegawai
2. Definisi Operasional : Kepuasan Pegawai adalah pernyataan puas
oleh pegawai terhadap elemen Two Factor
Theory ‘ Higiene’ dan “ Motivasi” yang di
tetapkan rumah sakit dengan indeks
kepuasan >4, Factor Hygiene ( Faktor
kesehatanterdiri dari
Solary( penghasilan/hak pendapatan yang
diterima oleh setiap karyawan yang sesuai
dengan kesepakatan atau kontrak kerja
sama)kondisi kerja ( lingkungan fisik kerja
di tempat karyawan tersebut ditempatkan),
Jaminan Kerja ( fasilitas kesehatan yang di
berikan atau yang menjadi hak setiap
karyawan seperti misalnya jaminan
kesehatan karyawan), hubungan antar
pribadi ( hubungan kerja antar sesama
rekan kerja baik internal di setiap bagian
maupun dengan bagian-bagian yang terkait
lainnya) , kebijakan dan administrasi RS
( kebijakan yang diterapkan terhadap
karyawan serta peraturan RS yang berlaku
dalam pelaksanaan proses kerja), Faktor
motivasi : isi, pekerjaan mencakup
keberhasilan, pengakuan, pekerjaan yang
menantang, dalam hal ini merupakan
pengakuan ataupun ungkapan kepuasan
terhadap perilaku penerimaan atasan
terkait terhadap tugas-tugas yang telah di
selesaikan). Pegawai yang telah bekerja
minimal 1 tahun, tidak sedang cuti , dan
secara aktif masih bekerja di RS.
3. Tujuan : Tergambarnya kepedulian dan kepuasan
pegawai selama bekerja di RS
4. Dimensi Mutu : Efisiensi, Efektivitas dan Mutu Pelayanan
5. Alasan Pemilihan : Tergambarnya kepedulian dan kepuasan
Indikator pegawai selama bekerja di RS
6. Formula Pengukuran :
i. Numerator : Jumlah seluruh pegawai yang menyatakan
puas terhadap elemen-elemen tingkat
kepuasan pegawai yang ditetapkan RS
( Indeks kepuasan >4)
ii. Denominator : Jumlah seluruh pegawai RS yang di survei
dalam periode yang sama
7. Metodologi pengumpulan : Survei kepuasan kerja karyawan dengan
data proporsi minimal 15 % dari keseluruhan
populasi
8. Cakupan data : -
9. Frekuensi pengumpulan : Per bulan
data
10 Frekuensi Analisis Data : Tri wulan
.
11 Metodologi analisis data : -
.
12 sumber data : Survei kepuasan seluruh Area RS
.
13 penanggung jawab : Personalia
. pengumpul data
14 publikasi data : Internal melalui laporan RS
.
15 Standar : ≥ 85%
.

3. Form Survey Kepuasan pegawai

RUMAH SAKIT PANTI BHAKTININGSIH CHARITAS


(CHARITAS HOSPITAL BELITANG)
Jl. Charitas No.1 BK 10 Tegalrejo Belitang
Kabupaten OKU Timur - 32382 Sumatera Selatan
Telp./Fax (0735) 450066, 452269 E-mail : rscharitasbelitang@gmail.com

KUISIONER KEPUASAN KARYAWAN RUMAH SAKIT PANTI


BHAKTININGSIH CHARITAS BELITANG

Dengan Hormat,

Survey kepuasan karyawan dilakukan untuk menilai persepsi karyawan perihal


kebijakan yang berlaku di Rumah Sakit. Hasil dari survey ini merupakan input
bagi manajemen dalam menentukan kebijakan nterutama yang berkenaan dengan
upaya peningkatakn produktivitas karyawan. Untuk itu kami mohon kesediaan
Anda untuk dapat mengisi kuesioner ini.

Beri tanda silang huruf yang tersedia.

Jenis Kelamin

1. Pria
2. Wanita
Usia
1. 20-30 tahun
2. 30-40 tahun
3. 40-50 tahun
4. 50-60 tahun
5. > 60 tahun

Masa kerja di Rumah Sakit

1. < 5 tahun
2. 5- ≤ 9 tahun
3. 9 - ≤ 13 tahun
4. 13 - ≤ 17 tahun
5. >17 tahun

Pendidikan tertinggi yang berhasil diselesaikan:

1. SLTA
2. Akademi/D3
3. S1
4. S2
5. S3
N PERNYATAAN SS S TS STS TT
O
Budaya dan Nilai 5 4 3 2 1
Organisasi( Organizationa
l culture and values)
1. Rumah sakit ini adalah
tempat yang baik
untuk bekerja
2. Rumah sakit
memberikan
penghargaan pada
karyawan yang
berprestasi
3 Saya bangga
menceritakan kepada
orang lain tentang apa
yang diinginkan
Rumah Sakit dari
karyawan-
karyawannya
4 Setiap orang yang
senang bekerja
memang akan senang
bekerja di Rumah
Sakit ini
5 Saya mendukung apa
yang ingin di capai
Rumah Sakit ini
6. Rumah sakit ini
menghargai setiap
karyawannya yang
bekerja keras
7. Saya cukup
memahami visi dan
misi Rumah Sakit ini
8. Umumnya rekan kerja
yang posisinya sama
dengan saya cukup
memahami visi dan
misi Rumah Sakit ini
9. Walaupun ada
tawarankerja dari
Rumah Sakit lain
sejenis, saya memilih
untuk bekerja di
Rumah Sakit ini
10. Umumnya rekan kerja
yang posisinya sama
dengan saya akan
emmilih untuk pindah
kerja bila memang
terbuka kesempatan
untuk itu
11. Rumah Sakit memberi
kesempatan pada
karyawan untuk
memberikan ide demi
kemajuan bersama
12. Sejak bekerja di
Rumah Sakit ini,
semangat kerja dan
produktivitas saya
semakin baik
SS S TS STS TT
Peluang ( Opportunity) 5 4 3 2 1
1. Rumah Sakit memberi
kesempatan luas bagi
karyawan yang ingin
maju dalam karir
2. Dibandingkan dengan
mereka yang
berpendidikan tinggi,
karyawan yang
berpendidikan lebih
rendah memiliki lebih
sedikit peluang untuk
maju dalam karir
3. Dibandingkan dengan
Rumah Sakit sejenis,
peluang untuk
majudalam karirbagi
karyawan seperti saya
di Rumah Sakit ini
lebih terbatas
4. Rumah Sakit memberi
kesempatan luas bagi
karyawan yang ingin
maju dalam karir
5. Di Rumah Sakit ini,
yang pandai
menyenangkan hati
atasan, akan mendapat
peluang lebih besar
untuk maju dalam
karir
6. Kalau boleh
memilih,saya lebih
suka mendapatkan
atasan yang berbeda
dengan yang saat ini
saya miliki
7. Saya memiliki
kesempatan untuk
memperlihatkan
potensi kerja yang
sebaik-baiknya di
Rumah Sakit ini
8. Dalam bekerja, saya
memiliki kesempatan
untuk memperlihatkan
potensi diri yang saya
miliki
SS S TS STS TT
Komunikasi 5 4 3 2 1
1. Diantara sesama
karyawan di Rumah
Sakit ini ada saling
keterbukaan dan kerja
sama
2. Atasan saya
memperlakukan
bawahan bukan
sebagai bawahan
tetapi sebagai rekan
kerja
3. Rekan kerja saya tidak
dapat mengungkapkan
pendapat mereka
tentang keputusan
yang dikeluarkan
atasan kami
4. Pola komunikasi yang
terjadi di unit kerja
saya umumnya
terbuka
5. Informasi penting
yang menyangkut hak
karyawan disampaikan
kepada kami
6. Informasi penting
yang menyangkut
kewajiban karyawan
lebih di tekankan
daripada informasi
tentang hak karyawan
SS S TS STS TT
Kepemimpinan/Leadership) 5 4 3 2 1
1. Saya bebas
mengungkapkan ide-
ide sayauntuk
kemajuan Rumah
Sakit kepada atasan
saya
2. Saya tahu apa yang
diharapkan atasan saya
kepada saya
3. Bila atasan saya
meminta pendapat
saya mengenai
keputusannya, saya
dapat memberikan
jawaban yang jujur
walaupun hal tersebut
tidak berkenan
padanya.
4. Sebelum menetapkan
keputusan , atasan
saya biasanya
meminta masukan dari
bawahan
5. Atasan saya
memperlihatkan
perilaku menghindar
untuk melibatkan diri
bila ada berbagai
masalah penting dalam
pekerjaan
6. Atasan saya membuat
kesepakatan dengan
bawahannya tentang
apa akibatnya jika
mereka tidak
melakukan yang
seharusnya
7. Atasan saya memantau
dari dekat cara kerja
bawahannya untuk
melihat apakah terjadi
kesalahan
8. Atasan saya lebih
menekankan
penegakan disiplin
daripada
pengembangan kreatif
9. Atasan saya menolak
untuk menyatakan
pendapatnya mengenai
masalah-masalah yang
penting
10. Beberapa kali atasan
saya tidak mengambil
tindakan apapun
walaupun masalah
yang berkaitan dengan
pekerjaan semakin
memburuk
SS S TS STS TT
Aktivitas Kerja ( Work 5 4 3 2 1
Activites)
1. Saya cukup sering
bekerja lembur karena
banyaknya tugas yang
harus di selesaikan
2. Saya sedang bekerja,
pikiran saya sering
melayang ke hal-hal
laindi luar pekerjaan
3. Waktu terasa berjalan
lambatsaat saya
sedang bekerja
4. Saya menantikan
dengan tidak sabar
kapan tugas harian
saya selesai waktunya
5. Pekerjaan saya penuh
dengan tantangan
menarik
6. Semangat kerja saya
tergolong tinggi
7. Saya tidka mau
menghabiskan waktu
belajar lebih lanjut
tentang hal-hal yang
berkaitan dengan
pekerjaan saya saat ini
8. Selama jam kerja
berlangsung, rekan-
rekan kerja saya
memiliki cukup,
banyak waktu luang
untuk mngerjakan hal-
hal lain
9. Gaya kerja saya cocok
dengan apa yang
diharapkan oleh
Rumah Sakit ini
10. Saya menunggu
dengan tidak sabar,
kapan tibanya saat cuti
SS S TS STS TT
Lingkungan Kerja ( Work 5 4 3 2 1
Environment)
1. Ditempat kerja saya
para karyawan
memiliki panduan
keselamatan kerja
yang jelas
2. Suasana kerja di unit
saya tergolong
nyaman
3. Bila terjadi
kecelakaan kerja,
semua karyawan di
tempat saya tahu apa
yang harus di lakukan
4. Karyawan yang baru
di berikan informasi
penting tentang
keselamatan kerja.
5. Lokasi Rumah Sakit
ini menyulitkan
karyawan yang tidak
memiliki kendaraan
pribadi
6. Karyawan yang
bekerja pada shift
malam mengalami
kesulitan untuk
mencapai lokasi
Rumah Sakit ini
7. Cara Rumah Sakit
menjalin hubungan
dengan masyarakat di
sekitar lokasi Rumah
Sakit ini tergolong
tidak baik
8. Rumah Sakit ini
memiliki penanganan
limbah produksi yang
emmenuhi standar
SS S TS STS TT
Kompensasi 5 4 3 2 1
1. Dibandingkan dengan
3 tahun yang lalu, gaji
dan tunjangan yang
saya terima pada saat
ini tergolong cukup
2. Rekan –rekan kerja
saya umunya puas
dengan gaji dan
tunjangan yang
mereka peroleh saat
ini
3. Karyawan Rumah
Sakit lain dengan
posisi yang sama
seperti saya
mendaptkan gaji dan
tunjangan yang lebih
baik
4. Ide saya tentang gaji
dan tunjangan
karyawan di Rumah
Sakit ini dapat saya
sampaikan pada pihak
yang berwenag
5. Di Rumah sakit ini,
karyawanyang bekerja
keras memang
memperoleh insentif
yang memadai
6. Dengan gaji dan
tunjangan yang saya
peroleh, saya merasa
bahwa Rumah Sakit
lebih menekankan
kewajiban saya
sebagai karyawan
daripada hak-hak yang
seharusnya saya miliki

DAFTAR PUSTAK A

Syaiin, Subakti.2008. Tesis: Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja


Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan Tahun 2007. Sekolah Pascasarjana
Universitas Utara Medan

Uyanto, Stanisiaus S, Phd.2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS.


Yokyakarta: PT. Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai