Anda di halaman 1dari 48

Peran Asuransi Asei dalam

Mitigasi Risiko Ekspor


PT Asuransi Asei Indonesia

Solo, 17 Maret 2022


Company Profile

2
Pendirian Asuransi Asei

• ASEI memiliki
PENGALAMAN SELAMA
36 TAHUN di bidang
Asuransi Perdagangan;

• Asuransi Asei didirikan


sebagai BUMN Asuransi
Ekspor dalam rangka
mendukung program
pengembangan dan
peningkatan ekspor non
migas nasional.

3
Kepemilikan Saham

0.002% PT Asuransi Asei Indonesia didirikan dengan modal dasar


Rp 800 miliar dan modal disetor Rp 550 miliar.

Komposisi pemegang saham :


99.998% • PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) 99,998%;
• Koperasi Pegawai ASEI 0,002%

4
Profile Dewan Komisaris & Direksi
Asuransi Asei

Dewan Komisaris Direksi

5
Asei dalam Organisasi Internasional

Asuransi Asei bergabung dalam Asosiasi Asuransi Ekspor


Negara-Negara di Dunia

Asuransi Asei bergabung dalam Asosiasi Asuransi Ekspor


Negara-Negara anggota OKI

6
Mekanisme
Reasuransi
Kolaborasi & Partnership
Asuransi Asei

8
Kolaborasi Asei Tahun 2022

Latar Belakang Penguatan Kerjasama Asei dan Kemendag Dirjen PEN

1 Telah Adanya MOU 2 Telah dilakukan diskusi dgn 3 Sinergi diantara semua
sebelumnya yang telah Direktur Kerja Sama Lembaga dan Bidang
dirintis dan belum Optimal Pengembangan Ekspor dalam upaya peningkatan
nya Kerjasama Asei Dirjend PEN dalam hal : Ekspor Nasional seperti :
dengan Dirjen PEN (Bpen) Himbauan agar para UMKM Kemendag Dirjen PEN,
yg melaksanakan ekspor LPEI, Bea Cukai, Kadin,
memproteksi kerugian dan atar Kementrian dan
dengan menggunakan Lembaga
Asuransi Perdagangan

9
Kolaborasi Asei Tahun 2022

Langkah dan Upaya Telah Dilakukan Asei dalam Rangka Mendukung


Program Peningkatan Ekspor Nasional

1 Kerjasama dengan
2 Sinergi antar BUMN dengan
3 Cabang - Cabang Asei
Made In Indonesia Sarinah Group, dalam telah merapat Ke Dinas
untuk mengakomodir upaya mendorong Brand Perindustrian dan
UMKM yang memliki UKM lebih menglobal. Perdagangan, dalam upaya
pengalaman terbatas Mengajak BUMN mendapatkan Data dan
namun melalui Digital /Kementrian lain untuk membantu Eksportir
dapat melakukan Mendukung Peningkatan pemula yang masih
Ekspor Ekspor Nasional membutuhkan konsultasi
perihal Risiko Gagal Bayar

10
Kolaborasi Asei Tahun 2022

Harapan dan Sasaran dalam Jangka Pendek

1 Akses Data Eksportir dan


2 Adanya Keberpihakan
3 Intensitas Publikasi dan
Buyer per Komoditas dan kepada Asei dan LPEI Kerjasama Serta
per Negara Tujuan dalam Melakukan upaya Komunikasi antara Tim
Penetrasi Kepada Para Asei dan Tim Kemendag
Eksportir baik Kebijakan dalam Acara-acara yang
& Regulasi terkait terukur
Asuransi Ekspor

11
Kolaborasi Asei Tahun 2022

8 Area Kerjasama Strategis Dirjen PEN Kemendag dengan Asuransi Asei :

1 2 3 4
Sosialisasi Produk Kerjasama pada acara Pameran Produksi Kerjasama dengan
Asuransi Ekspor kepada Misi Dagang Indonesia, Ekspor Indonesia, Turut Atache Perdagangan
Calon Eksportir di Pusat Asei Melakukan serta Bersama Stand dan Indonesian Trade
dengan Dirjen PEN dan Pembekalan kepada Dirjen PEN, dan Promotion Center
didaerah bersama Dinas Calon Peserta Misi sebagai Narasumber (ITPC) yang tersebar di
Perdagangan terkait, Dagang yang akan Workshop diacara PPEI, berbagai negara dalam
Asei turut di dalam menuju ke negara serta event lainnya rangka memperoleh
Event yang diadakan tertentu terkait Pengembangan Informasi Pathner
Dirjen PEN Kemendag Ekspor Nasional dagang di negara
tersebut

12
Kolaborasi Asei Tahun 2022

8 Area Kerjasama Strategis Dirjen PEN Kemendag dengan Asuransi Asei :

5 6 7 8
Asei menjadi salah satu Akses Daftar Direktori Link Website antara Dalam kegiatan kegiatan
Narasumber di Pusat Eksportir secara Website Kemendag dengan yang bersifat Nasional
Pelatihan Ekspor “Online” dan data Website Asei, sehingga yang terkait Ekspor
Indoonesia (PPEI) Dirjen Ekspor lainnya memudahkan Eksportir Kemendag akan
PEN, Kemendag yang untuk mendapatkan mengikutsertakan Asei
secara Rutin melakukan informasi terkait Ekspor pada kegiatan / Event
Pelatihan Kepada Para tersebut
Eksportir Indonesia

13
Partnership Asei

14
Mitigasi Risiko Ekspor

15
Perubahan Prilaku
Konsumen sebagai
Tantangan Utama Selama
dan Pasca Pandemi Covid

Sumber : Kementerian Perdagangan

Mitigasi Risiko atas Perubahan Prilaku Konsumen Potensi Risiko Proteksi Risiko
Perubahan Prilaku Konsumen Konsumen lebih selektif - Adanya penolakan menerima barang
Asuransi Perdagangan
(food safety, higienitas) - Adanya quota impor dari negara konsumen
- Tidak dilakukan pembayaran
Peningkatan transaksi
- Importir mengalami pailit
perdagangan Asuransi Perdagangan
- Adanya kebijakan larangan transfer dari
dilakukan secara online
negara pembayar 16
Risiko Eksportir

Risiko Terbesar Eksportir

TIDAK DIBAYAR, menjadi Risiko TERBESAR


yang paling dihindari EKPORTIR dalam
Transaksi Perdagangan

17
Mitigasi Risiko Gagal Bayar

Mitigasi perlu dilakukan


untuk mengurangi
kerugian yang dapat
timbul dari dampak
risiko
Indonesia Export Credit Agency

18
Produk Utama Asuransi Asei

Produk Asuransi Perdagangan

Export Credit Insurance (ECI) Produk Pendukung Lainnya

Export Bill Insurance (EBI) Asuransi Marine Cargo

Domestic Credit Insurance (DCI) Asuransi Properti

Domestic Credit Insurance &


Finance (DCIF)

19
Asuransi Perdagangan Risiko yang Ditanggung

Asuransi Perdagangan adalah jenis


asuransi yang memberikan ganti rugi Commercial Risk
kepada Eksportir/Penjual/Bank
terhadap kemungkinan risiko kerugian
1. Importir/Bank Penerbit L/C pailit (bangkrut)
akibat tidak menerima pelunasan
2. Importir/Bank Penerbit L/C tidak membayar (cidera janji)
pembayaran dari Importir/Pembeli
atau Bank pembuka L/C yang 3. Importir menolak menerima barang (bukan karena
kesalahan eksportir)
disebabkan oleh Risiko Komersial
dan/atau Risiko Politik.
Political Risk

1. Larangan transfer dari negara pembayar


2. Pembatasan quota impor dari negara pembayar
3. Pencabutan izin usaha impor dari negara pembayar
4. Perang atau tindakan permusuhan lainnya dari
negara pembayar
20
Export Credit
Insurance

Asuransi yang memberikan


pertanggungan kepada Eksportir
(selaku Tertanggung atas kerugian
yang disebabkan kegagalan
pembayaran oleh Importir sesuai
dengan Perjanjian ekspor antara
Eksportir dengan Importir, di mana
kegagalan pembayaran tersebut
diakibatkan oleh risiko yang
ditanggung, yakni risiko komersial
dan risiko politik

21
Export Credit
Insurance

Besaran Ganti Rugi


Manfaat Produk Objek yang Ditanggung
(Coverage Pertanggungan)

• Memberikan perasaan aman kepada Kegagalan pembayaran yang Asuransi Asei akan membayar ganti
Eksportir dalam menghadapi risiko disebabkan oleh kesalahan/ rugi maksimal sebesar 85% dari
ekspornya; ketidakmampuan Importir, bukan kerugian, sedangkan sisanya sebesar
• Meningkatkan keberanian untuk kesalahan atau sebab-sebab yang 15% menjadi self-retention atau
menembus pasar ekspor yang baru; masih dalam kemampuan, pertanggungan oleh Eksportir
• Memberikan keleluasaan bagi pengawasan dan pencegahan Eksportir
Eksportir dalam menawarkan dan
memenuhi keinginan Importir untuk
menggunakan terms of payment
dengan syarat pembayaran yang lunak Penanggung dan Tertanggung
(non L/C) namun relatif memiliki
tingkat risiko gagal bayar (default
• Penanggung : Asuransi Asei
payment) lebih tinggi seperti
• Tertanggung : Eksportir
Documents Against

22
Export Bill Insurance

Asuransi yang memberikan proteksi kepada Bank


yang mengambil alih (negosiasi tagihan ekspor
Nasabah/Debitur/Eksportir atas risiko kegagalan
pembayaran Importir yang disebabkan risiko
komersial dan/atau risiko politik

23
Export Bill Insurance

Besaran Ganti Rugi


Manfaat Produk Objek yang Ditanggung
(Coverage Pertanggungan)

Bagi Eksportir : Sebesar 80% dari kerugian yang


Objek yang ditanggung adalah
• Kemudahan dalam mendapatkan fasilitas diderita Bank atas pencairan fasilitas
negosiasi atau diskonto wesel/tagihan
pembiayaan wesel ekspor dari Bank. pembiayaan wesel ekspor kepada
ekspor Nasabah/Debitur/Eksportir oleh
• Membantu kebutuhan likuiditas (cash Nasabah/Debitur/Eksportir yang telah
pihak Bank, setelah Nasabah/Debitur/
flow) perusahaan karena tagihan ekspor diberikan limit pertanggungan oleh
Eksportir tersebut mendapatkan limit
dengan tenor (jangka waktu) pembayaran Asuransi Asei*
pertanggungan dari Asuransi Asei
berjangka telah didiskonto oleh Bank.
selaku Penanggung
Bagi Bank:
• Mendorong Bank dalam memberikan
pembiayaan wesel ekspor kepada Penanggung dan Tertanggung
Nasabah/Debitur/Eksportir.
• Mitigasi risiko bagi pihak Bank dalam
memberikan pembiayaan wesel ekspor. • Penanggung : Asuransi Asei
• Mengoptimalkan/meningkatkan • Tertanggung : Bank
pemberian fasilitas pembiayaan Non L/C
kepada nasabah. *sesuai dengan PKS

24
Domestic Credit
Insurance

Jenis asuransi yang memberikan ganti


rugi kepada Tertanggung (Penjual
terhadap risiko kerugian akibat tidak
diterimanya sebagian atau seluruh
pelunasan pembayaran dari pembeli
domestik yang disebabkan oleh risiko
komersial.

25
Domestic Credit
Insurance
Besaran Ganti Rugi
Manfaat Produk Objek yang Ditanggung
(Coverage Pertanggungan)

• Meningkatkan penjualan dan daya saing Obyek yang ditanggung adalah


Maksimal 90% dari nilai tagihan atau
penjual/seller melalui pemberian Piutang/Tagihan yang berkaitan
kerugian yang diderita Penjual
penawaran pembayaran yang lebih dengan komoditi/barang dan jasa yang
menarik kepada pembeli/buyer karena dijual di dalam negeri (domestik) yang
adanya rasa aman dari penjual terhadap syarat pembayarannya berjangka.
transaksi yang dilakukan
• Memberikan perlindungan atas
kemungkinan gagal bayar yang secara
tidak langsung melindungi stabilisasi
kondisi keuangan penjual/seller
Penanggung dan Tertanggung
• Memperbaiki manajemen kredit
• Penanggung : Asuransi Asei
• Tertanggung : Penjual

26
Domestic Credit
Insurance Finance

Memberikan ganti rugi kepada Bank terhadap risiko


komersial, khususnya dalam transaksi pengambilalihan
tagihan domestik untuk nasabah yang telah diberikan
limit tagihan transaksi domestik

27
Domestic Credit
Insurance Finance
Besaran Ganti Rugi
Manfaat Produk Objek yang Ditanggung
(Coverage Pertanggungan)

Bagi Penjual: Objek yang ditanggung adalah Apabila terjadi kerugian yang
Kemudahan dalam mendapatkan fasilitas pembiayaan tagihan domestik yang disebabkan oleh salah satu risiko
pembiayaan tagihan domestik dari Bank diberikan Bank kepada komersial, maka Asuransi Asei akan
Membantu kebutuhan likuiditas (cash flow) Nasabah/Debitur/Penjual. membayar ganti rugi maksimal sebesar
perusahaan karena tagihan domestik dengan 80% dari kerugian yang diderita Bank
tenor (jangka waktu) pembayaran berjangka atas pembiayaan tagihan domestik
telah didiskonto oleh Bank. (tidak termasuk bunga dan denda)*

Bagi Bank:
Mendorong Bank dalam memberikan Penanggung dan Tertanggung
pembiayaan post shipment atas tagihan
domestik kepada Nasabah/Debitur/Penjual • Penanggung : Asuransi Asei
Mitigasi risiko bagi pihak Bank dalam • Tertanggung : Bank
memberikan pembiayaan tagihan domestik
tanpa jaminan tambahan.

*sesuai dengan PKS

28
Skema dan Alur Proses Pertanggungan,
Pengajuan Buyer dan Deklarasi pada
produk ECI & DCI

29
Proses Aplikasi Pertanggungan

Polis
 Dibuat oleh Pemasaran KC
Disertai dengan  Persetujuan Kepala Cabang
penerbitan Nota Tagihan

Insured

Seller KYC

Surat Pengajuan Penutupan Pertanggungan (SP3)

 Dilengkapi dengan dokumen pendukung


SP3 
(Akta, legalitas, serta informasi sesuai SP3)
SOP, Laporan Keuangan, dsb.

30
Proses Pengajuan Buyer

Keputusan Limit Pertanggunan (KLP)

Disertai dengan Nota Tagihan Info Buyer Fee dan Deposti Premi (jika ada)

Insured

Seller Analisa Buyer

Buyers

 Disertai data pendukung (informasi mengenai Buyer, PO/Kontrak, dsb.)


 Track Record / Pengalaman transaksi
SPLP  Permintaan Limit
SPLP  Bersedia membayar Info Buyer Fee
31
Proses Deklarasi
Disertai data pendukung (Invoice + Dokumen Pengangkutan / BAST)
Untuk Deklarasi Bulanan  Rekapitulasi

Sesuai
dengan KLP?

Insured Apakah
Deklarasi sesuai?

Seller Apakah terdapat


tunggakan?

Nota Tagihan diterbitkan


untuk setiap Deklarasi

Biaya Pertanggungan
Deklarasi On Risk

32
Syarat Dokumen (Pembuktian) Klaim

1. Copy Tagihan (Invoice) yang telah diaksep oleh Buyer dan


tertunggak/tidak dibayar oleh Buyer
2. Copy BAST (berita acara serah terima) barang dan/atau jasa
sehubungan dengan tagihan yang tertunggak/tidak dibayar oleh
Buyer
3. Bukti korespondensi penagihan Tertanggung ke Buyer melalui
surat resmi, email dan/atau media tertulis lainnya)
4. Berita Kronologis terjadinya gagal bayar Importir/Buyer s/d upaya
penagihan Tertanggung kepada Buyer

33
Asuransi Marine Cargo

34
Asuransi Marine Cargo
Asuransi Marine Cargo

Asuransi yang memberikan proteksi atas


kerugian, kerusakan atau kehilangan barang
selama dalam perjalanan dari suatu tempat
ke tempat lain yang disebabkan oleh risiko
yang dijamin dalam Polis.

35
36
Asuransi Marine Cargo
Kepentingan yang Dapat Diasuransikan
• Harga pembelian barang
• Insurance Cost
• Biaya pengiriman barang (Freight)
• Keuntungan yang diharapkan (Imaginary Profit)

Yang Dapat Menjadi Tertanggung


• Pemilik barang
• Pihak yang dikuasakan pemilik untuk menguasai atau mengawasi kepentingannya
• Pihak yang memberikan pinjaman

37
Jenis Polis Asuransi Marine Cargo
Jenis - Jenis Polis Marine Cargo

1. Individual Policy/Facultative
- 1 polis untuk 1 pengiriman
- Surat Permintaan Penutupan Asuransi (SPPA)
2. Open Cover
- Penutupan dilakukan berdasarkan kontrak induk
- Umumnya untuk suatu periode tertentu 1 tahun
- Deklarasi pengiriman  certificate of insurance

3. Open Policy / Floating Policy


- Penutupan dilakukan berdasarkan kontrak induk
- Selesai jika barang sudah seluruhnya dikirim
- Deklarasi pengiriman  certificate of insurance

38
Duration / Transit Clause

Sejak barang bergerak meninggalkan gudang atau tempat penyimpanan


yang disebut dalam polis hingga:

• Diterima consignee di tempat yg disebutkan di polis


• Diterima consignee di tempat lain untuk penimbunan atau distribusi
• Setelah 60 hari sejak dibongkar (air cargo 30 hari)
• (mana yang lebih dulu)

39
Risiko yang Dikecualikan
• Kerugian karena kesalahan Tertanggung
• Kebocoran biasa, kerugian alami berat atau volume, aus (wear & tear)
• Kerugian akibat pembungkus kurang baik
• Kerugian akibat sifat alamiah barang (inherent vice)
• Kerugian akibat keterlambatan
• Kerugian akibat keadaan keuangan (insolvency) pemilik kapal, pencharter, operator kapal
• Tindakan sengaja merusak barang (tidak ada di ICC A)
• Kerugian akibat reaksi atom/nuklir

40
Asuransi Properti

41
Asuransi Properti

Objek Pertanggungan:

• Bangunan rumah (beserta isinya)

• Bangunan kantor (beserta isinya)

• Bangunan pabrik (beserta stok dan mesin)

• Lain-lain berupa property tidak bergerak

42
Asuransi Properti
Kelas Konstruksi

Kelas Konstruksi:

Konstruksi Kelas I: lantai, dinding, atap &


struktur tahan api (tidak termasuk jendela,
pintu, atau dinding partisi)
Konstruksi Kelas II: kriteria Kelas I dengan
kelonggaran: atap bisa dari kayu sirap, dinding
bisa dari bahan dapat terbakar maksimum 20%,
lantai & struktur penunjang boleh dari kayu)
Konstruksi Kelas III: semua bangunan selain
Kelas I & II

43
Asuransi Properti
Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia (PSAKI)

Luas jaminan:
• Kebakaran  dari barang itu sendiri, akibat arus pendek, atau kebakaran dari benda lain
• Sambaran Petir (khusus untuk mesin listrik, peralatan listrik atau elektronik dan instalasi
listrik  petir harus menimbulkan kebakaran)
• Ledakan  dari harta benda yang dipertanggungkan
• Kejatuhan Pesawat (termasuk helikopter dan benda yang jatuh dari padanya)
• Asap  dari harta benda yang dipertanggungkan

Disingkat FLEXAS (fire, lightning, explosion, aircraft, & smoke)


44
Asuransi Properti
Property All Risks / Industrial All Risks (PAR/IAR)

• Jaminan lebih luas dari PSAKI


• Jaminan all risks  menjamin kerusakan fisik benda
akibat dari semua risiko (kecuali yang dikecualikan
dalam Polis)
• Umumnya digunakan untuk penutupan gedung,
kantor, pabrik atau bangunan komersial lainnya

45
Asuransi Properti
Property All Risks / Industrial All Risks (PAR/IAR)

Rate/premi berdasarkan:

• Klas konstruksi  klas I, II, & III


• Okupasi  misalnya pabrik kertas, pabrik tekstil, plywood, kantor, rumah tinggal, dll
• Eksposur risiko  misalnya di daerah banjir, kerusuhan, dll
• Luas jaminan
• Periode pertanggungan
• Loss record

46
Asuransi Properti
Asuransi Gempa Bumi

Luas jaminan asuransi gempa bumi: Rate/premi berdasarkan:

• Lokasi  zona gempa bumi di Indonesia


• Gempa bumi dibagi 3
• Letusan gunung berapi
• Okupasi  manufacturing risks, simple
• Kebakaran dan peledakan akibat gempa risks & high rise building
bumi atau letusan gunung berapi
• Kelas konstruksi  reinforced concrete,
• Tsunami
steel frame & others
• Periode pertanggungan
• TSI  full value basis (sublimit basis) atau
first loss basis

47
Member Of:

Thank You

Anda mungkin juga menyukai