I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Allianz adalah penyedia jasa asuransi, perbankan dan aset manajemen internasional.
Didirikan di Jerman pada tahun 1890, Allianz kini beroperasi di lebih dari 70 negara melayani
lebih dari 60 juta nasabah di seluruh dunia, termasuk hampir sebagian besar perusahaan dalam
daftar Fortune 500.
Di Indonesia, Allianz hadir pada tahun 1981 dengan kantor perwakilan di Jakarta yang
kemudian pada tahun 1989 menjadi perusahaan asuransi umum patungan PT Asuransi Allianz
Utama Indonesia. Allianz kemudian memperluas usahanya dengan masuk ke industri asuransi
jiwa dengan mendirikan PT Asuransi Allianz Life Indonesia pada tahun 1996. Saat ini, Allianz
Utama Indonesia memiliki 27 kantor di 21 kota di seluruh Indonesia dengan 3.000 tenaga
penjualan dan melayani lebih dari 38.000 nasabah individu dan korporasi. Allianz Life Indonesia
memiliki 80 kantor keagenan di 44 kota di Indonesia dan didukung oleh 5.800 Financial
Consultant yang melayani lebih dari 360.000 nasabah individu dan korporasi.
Allianz Utama Indonesia, perusahaan asuransi umum Allianz di Indonesia menawarkan
asuransi mobil dan property (untuk rumah tinggal dan UKM) mulai memberikan pelayanan
kepada nasabah pada kuartal kedua 2006 dan juga dengan hasil yang memuaskan. Allianz Utama
berhasil menerbitkan hampir 200 polis asuransi property dan 140 polis asuransi mobil dengan
jumlah total premi sebesar Rp 1.5 Milliar. Seperti halnya Allianz Life Indonesia, angka
penjualan ditahun 2006 terkonsentrasi di kota-kota besar Indonesia, khususnya Jakarta dan
Balikpapan. Tahun 2007 merupakan tahun yang luar biasa bagi Allianz Indonesia. Total
pendapatan premi gabungan (GWP) Allianz Utama dan Allianz Life mencapai RP 3,4 triliun di
tahun 2007.
1.2. Sasaran Perusahaan
Sasaran perusahaan adalah menjadi grup asuransi no.1 di Indonesia pada tahun 2010 atau
“The number ONE Insurance Group in Indonesia by 2010” dengan prioritas utama untuk fokus
pada kebutuhan nasabah dan memberikan solusi yang tepat sesuai kebutuhan.
1.3. Visi Perusahaan
Visi perusahaan adalah "The First Choice” for customers, business partners and
employees. We build long term relationships based on "Mutual Trust" (Pilihan pertama untuk
nasabah, mitra usaha, dan para karyawan dengan menjalin hubungan jangka panjang yang
berlandaskan kepercayaan).
1.4. Misi Perusahaan
Misi perusahaan adalah untuk membangun sebuah organisasi pembelajaran melalui:
a. Competency Development
b. Learning Capability Improvement
c. Career & Business Attractiveness
d. Change Management
Ancaman:
Masuknya pesaing baru 0,10 2 0,20 Tantangan Baru
Perbaiki Kinerja
Kinerja pesaing yang lebih baik 0,15 1 0,15
Reputasi pelayanan pesaing yang
baik 0,15 1 0,15
Lebih fokus customer
1,00 2,65
Tabel 2. Faktor Strategis internal
Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor Komentar
Kekuatan:
Keuangan perusahaan sehat 0,10 4 0,40 Reputasi baik
Jaringan pemasaran yang luas 0,15 4 0,60 Pelayanan
(nasional dan internasional)
sehingga klaim dapat dilakukan
di luar negeri
Memiliki nama yang baik
(nasional maupun internasional) 0,10 4 0,40 Pertahankan
Produk beragam, lengkap dan kualitas
unggul
Layanan penjualan online 0,10 3 0,30 Pelayanan
Program khusus untuk sistem
proteksi 0,05 3 0,15 Idem
Unit link lebih unggul 0,05 3 0,15 Idem
dibandingkan kompetitor Idem
(menduduki peringkat terbaik) 0,15 4 0,60 Pertahankan
layanan
Kelemahan:
Adanya agen yang tidak 0,15 1 0,15 Perbaiki SDM
bertanggung jawab
Penurunan laba bersih 0,05 2 0,10 Investasi
Proses klaim yang lama 0,10 1 0,10 Perbaiki layanan
1,00 2,95
Keterangan:
I (strategi konsentrasi melalui integrasi vertikal)
II (strategi konsentrasi melalui integrasi horizontal)
III (strategi turnaround)
IV (strategi stabilitas)
V (strategi konsentrasi melalui integrasi horizontal atau stabilitas)
VI (strategi divestasi)
VII (strategi diversifikasi konsentrik)
VIII (strategi diversifikasi konglomerat)
IX (strategi likuidasi atau bangkrut)
Sel V merupakan strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal. Suatu kegiatan untuk
memperluas perusahaan dengan cara meningkatkan akses pasar yang lebih luas, akses area
layanan, meningkatkan kualitas jasa, melakukan kemitraan, dan melakukan pengembangan
internal dan eksternal melalui akuisisi. Semuanya itu harus diarahkan berdasarkan asas customer
satisfaction.
+3
+18/5 -5/2
= +3,6 = -2,5
Keuntungan Kompetitif Kekuatan Industri (KI)
(KK)
Reputasi perusahaan baik -3 Kondisi keuangan sehat +4
Pelayanan -2 Potensi pertumbuhan +3
Kinerja SDM -2 Pangsa pasar +4
Variasi produk -3 Focus pada customer +4
-10/4 +15/4
= -2,5 = +3,75
Analisis:
Sumbu vertikal (sumbu Y) = Kekuatan keuangan + Stabilitas lingkungan
= + 3,6 – 2,5 = 1,1
Sumbu horizontal (sumbu X) = Kekuatan industri + Keuntungan kompetitif
= + 3,75 – 2,5 = 1,25
Y
(1,25 : 1,1)
KONSERVATIF
AGRESIF
DEFENSIF COMPETITIF
Eksternal Faktor
Peluang (O) SO Strategi WO Strategi
Pola hidup berubah Support pada bisnis partner Mengontrol kegiatan agen
Meningkatnya harapan Focus pada customer Menjamin rencana keuangan
hidup (membuka allianz center di nasabah dapat berjalan
Pertumbuhan pemukiman 7 kota besar di Indonesia aman dan nyaman hingga
Skup pesaing hanya yaitu di Jakarta, Bandung, usai
nasional Surabaya, Semarang, Meningkatkan area layanan
Denpasar, Medan, dan
Samarinda)
VI. Kesimpulan
Perusahaan Allianz merupakan perusahaan asuransi yang memiliki nama yang baik (good
will) baik lingkup nasional maupun internasional. Namun, hal ini tidak mengurangi tingkat
persaingan yang ketat. Para pesaing berlomba-lomba menunujukkan atau memberikan pelayanan
yang terbaik bagi nasabah. Oleh karena itu, untuk menghadapi pesaing yang semakin tinggi,
perusahaan Allianz harus lebih agresif untuk menarik nasabah untuk mempertahankan market
share.
Strategi –strategi yang bisa diterapkan adalah strategi integrasi horizontal dengan
meningkatkan akses pasar yang lebih luas, akses area layanan, meningkatkan kualitas jasa,
melakukan kemitraan, dan melakukan pengembangan internal dan eksternal melalui akuisisi.
Semuanya itu harus diarahkan berdasarkan asas customer satisfaction.