Anda di halaman 1dari 18

SANGAT RAHASIA

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN LATIHAN POLRI


PUSAT PENDIDIKAN INTELIJEN KEAMANAN Copy ke :
Dari : copies

LAPORAN OPERASI KONTRA INTELIJEN


Nomor : SR/ / II / 2019 /Pusdik Intelkam
Bidang : Keamanan
Perihal : MENUMPAS AKTIVITAS PUNGLI YANG
DILAKUKAN PREMAN TERHADAP PEDAGANG
DAN SOPIR ANGKUTAN BARANG DI PASAR
INDUK CARINGIN JALAN SOEKARNO HATTA
KEC. BABAKAN CIPARAY KOTA BANDUNG

Nama OPERASI : “ 119 CLEAR ”

I. TUGAS :

A. Tugas Pokok :

Melaksanakan Operasi Kontra Intelijen untuk menumpas aktifitas pungli yang


dilakukan preman terhadap pedagang dan sopir angkutan barang di pasar
induk caringin jalan soekarno hatta kec. babakan ciparay kota bandung

II. PERSIAPAN DAN PERENCANAAN


A. Analisa Data Operasional :

1. Tahap Pendalaman Data Operasional


a. Luas Pasar Induk caringin mencapai 12,7 hektar dengan jumlah los
dan lapak sebanyak 2189 los yang terbagi dalam 8 blok yakni blok
A sampai dengan Blok H dan jumlah pedagang sekitar 3117
pedagang., Kegiatan proses jual beli di Pasar Induk Caringin terjadi
pada malam hari dimana pasar tersebut menyerap tenaga kerja
cukup banyak dan beberapa pedagang diantaranya merupakan
pelaku-pelaku premanisme yang selama ini sangat meresahkan
para pedagang dan sopir truk..

b. Para premanisme di dalam pasar Induk Caringin cukup banyak


namun terdapat beberapa orang yang dituakan dan disegani oleh
para preman pasar Induk Caringin, memiliki kekompakan dan
mampu menggerakan para pedagang, satpam-satpam pasar,
tukang parkir, karyawan pengelola pasar dan pihak-pihak yang
berkepentingan mengambil keuntungan dari kegiatan premanisme
SANGAT RAHASIA
2

di dalam pasar seperti pejabat oknum aparat keamanan dan ormas


Manggala Garuda Putih.

c. Setiap blok di Pasar induk Caringin terdapat beberapa orang


preman dan disetiap blok ada terdapat pimpinan premannya.
Kegiatan premanisme di dalam pasar Induk Caringin dilakukan
secara terstruktur namun tidak nampak dipermukaan, dibalik aksi-
aksi premanisme di Pasar induk caringin terdapat oknum aparat
keamanan yang membackingi kegiatan tersebut yakni diketahui
bernama Mayor TNI Asep Sulaiman (Anggota Kodam Siliwangi,
Serma Sunaryo (Intel Kodim) dan Oknum Kopasus berpangkat
Kapten, selain itu juga terdapat Ormas Manggala Garuda Putih
yang berada dibelakang sasaran (preman pasar Induk Caringin).

d. Salah satu pimpinan Preman atau yang dituakan dan disegani oleh
para preman di pasar Induk Caringin adalah Sdr. Ujang Roxi umur
62 tahun.suku Sunda agama Islam kelahiran Garut Jawa Barat
bertempat tinggal di Ruko Blok E3 Nomor 75 Pasar Induk Caringin
(Lantai 2). Sdr. Ujang Roxi merupakan salah satu tokoh / preman
pasar yang memiliki pengaruh atau disegani baik dari kalangan
pedagang maupun preman-preman Pasar Induk Caringin Kota
Bandung.

e. Kegiatan praktek premanisme dan pemerasan terhadap transportasi


dan lapak-lapak pedagang di pasar Induk Caringin sampai saat ini
masih terus terjadi, hal ini disebabkan adanya kelemahan dari pihak
keamanan pengelola pasar dan adanya oknum-oknum aparat
keamanan yang membackingi sehingga para preman tersebut
merasa terlindungi.

f. Para preman secara aktif dan terstruktur melakukan pemungutan


liar diluar ketentuan pihak pengelola pasar dengan sasaran para
pedagang di lapak dan sopir-sopir angkutan muatan barang yang
ada di dalam Pasar Induk Caringin.

g. Tingginya biaya tiket masuk pasar khususnya untuk truk-truk


angkutan barang yang ditetapkan oleh pihak pengelola pasar telah
dikeluhkan oleh para sopir namun mereka tidak bisa melakukan
protes karena kebijakan tersebut sudah ditentukan oleh pihak
pengelola pasar (milik pribadi/swasta).

SANGAT RAHASIA
SANGAT RAHASIA
3

h. Modus Operandi :
Setiap blok di Pasar induk Caringin terdapat beberapa orang
preman dan disetiap blok ada terdapat pimpinan premannya.
Kegiatan premanisme di dalam pasar Induk Caringin dilakukan
secara terstruktur namun tidak nampak dipermukaan dan kegiatan
mereka terlihat secara leluasa.

i. Keadaan Medan

1. Karakteristik Geografi

a. Gambaran kondisi geografi daerah Aktivitas.

Pada musim hujan kondisi di area sasaran (khususnya di


dalam area pasar) kondisinya cenderung becek dan berlumpur
terutama di bagian tengah dan belakang pasar.

b. Gambaran kondisi geografi daerah Binaan.

Lokasi sasaran mudah dijangkau dengan berbagai jenis


transportasi sebab berada dipusat keramaian dan padat
kendaraan serta disekitar lokasi sasaran terdapat pemukiman
masyarakat (rumah, toko dan ruko), Masyarakat sekitar lokasi
sasaran pada umumnya ramah, akan tetapi sebagian
masyarakat sensitif dan cenderung tertutup terhadap
pendatang baru. Bahasa yang dipergunakan dalam
komunikasi sehari-hari mayoritas menggunakan bahasa
Sunda dan sebagian kecil menggunakan bahasa Indonesia
dan mayoritas bersagama Islam. Komunitas dan Etnis
masyarakat di Pasar Ciparay Kel. Babakan Ciparay, Kec.
Babakan Ciparay adalah heterogen yaitu berasal dari suku
Sunda, Jawa, Minang, Batak, keturunan China dan lain-lain.
Kehidupan masyarakat memiliki toleransi tinggi antar
kelompok maupun masyarakat yang lainnya.

c. Gambaran kondisi geografi daerah Pengaruh.

Lokasi sasaran berada di Pasar Induk Caringin Jalan


Soekarno Hatta no.20 Kec. Babakan Ciparay Kota Bandung
Prov. Jawa Barat, Lokasi sasaran berada di tengah Kota dan
disekitarnya merupakan jalur padat kendaraan, terdapat
bangunan ruko, kios/warung, SPBU yang banyak dikunjungi

SANGAT RAHASIA
SANGAT RAHASIA
4

warga masyarakat, Lokasi sasaran mudah dijangkau dengan


menggunakan semua jenis kendaraan baik angkutan umum
maupun kendaraan pribadi baik R2 maupun R4, Pada
umumnya kondisi jalan menuju lokasi sasaran beraspal dan
merupakan jalur jalan protokol.

d. Gambaran akses di lingkungan sasaran.

Luas Pasar Induk caringin mencapai 12,7 hektar dengan


jumlah los dan lapak sebanyak 2189 los yang terbagi dalam 8
blok yakni blok A sampai dengan Blok H dan jumlah pedagang
sekitar 3117 pedagang, Lokasi sasaran mudah dijangkau
dengan menggunakan semua jenis kendaraan baik angkutan
umum maupun kendaraan pribadi baik R2 maupun R4, Pada
umumnya kondisi jalan menuju lokasi sasaran beraspal dan
merupakan jalur jalan protokol.

2. Karakteristk Ancaman dan Gangguan aktif dilingkungan Geografi


dan demografi sasaran

a. Akses lalulintas menuju lokasi sasaran sangat padat dan


sering terjadi kemacetan arus Lalu Lintas.
b. Para pelaku aksi premanisme merupakan putra daerah namun
untuk para ketuanya di setiap blok adalah warga pendatang
yang merupakan oposisi aktif yang bisa menghambat dan
menjadi ancaman dalam ops KI.

3. Karakteristik Masyarakat
Masyarakat sekitar dikategorikan sebagai masyarakat yang
heterogen, namun mayoritas merupakan suku sunda, secara
umum bersifat individu namun masyarakat setempat dapat
berbahasa Indonesia dengan baik dan gambaran secara umum
karateristik Demografi lingkungan Sasaran sebagai berikut :

a. Agama
Mayoritas yang dianut masyarakat setempat merupakan
agama Islam sisanya adalah agama Nasrani, Hindu dan
Budha.

b. Pendidikan
Masyarakat setempat berpendidikan SMP dan SMU dan
Sarjana.

SANGAT RAHASIA
SANGAT RAHASIA
5

c. Suku
Didaerah sasaran di dominani oleh Suku Sunda dan ada
beberapa penjaga toko yang bersuku Minang, Jawa dan
Batak.

d. Mata Pencarian
Rata-rata masyarakat yang berada di lingkungan tersebut
terdiri dari berbagai lapisan sosial dengan mata pencarian
berdagang dan serabutan

j. Komunikasi dan Transportasi Daerah Sasaran


1. Komunikasi
a. Secara Umum
Sarana komunikasi yang digunakan di lingkungan sasaran antara
lain :
Pada umumnya masyarakat di Pasar Indu Caringin
berkomunikasi dengan bahasa Indonesia akan tetapi lebih
dominan menggunakan bahasa Sunda dengan jenis alat
komunikasi teknelogi yang bisa digunakan yaitu Handphone(Hp),
Telpon dan Internet.

2. Secara Khusus
Pada umumnya masyarakat Jl. Braga berkomunikasi dengan
bahasa Indonesia akan tetapi lebih dominan menggunakan
bahasa Sunda dengan jenis alat komunikasi teknelogi yang bisa
digunakan yaitu Handphone(Hp), Telpon dan Internet

3. Transportasi

a. Secara Umum
Sarana transportasi/moda transportasi yang dapat digunakan
dilingkungan sasaran antara lain : kendaraan R2 dan R 4,
angkutan umum ( angkot ), taksi, namun saat ini masyarakat
sekitar lebih mengutamakan jasa angkutan umum Online Grab
dan Gojek.

b. Secara Khusus
Sarana transportasi/moda transportasi yang dapat digunakan
dilingkungan sasaran antara lain : kendaraan R2 dan R 4,
angkutan umum ( angkot ), taksi, namun saat ini masyarakat
sekitar lebih mengutamakan jasa angkutan umum Online Grab
dan Gojek.

SANGAT RAHASIA
SANGAT RAHASIA
6

k. Kerawanan Yang dapat Menimbukan Oposisi

1. ORANG :

a). Oposisi Aktif :


- Security yang ada di pintu masuk PIC
- Pelaku Premanisme PIC

b). Oposisi Pasif :


- Pedagang kaki lima yang didalam PIC
- Petugas Parkir PIC

c). Opisisi Pembantu :


- Sopir Truk Angkutan barang (buah, sayur dan lainnya)
- Masyarakat sekitar PIC

2. TEKNOLOGI / IT
a). Oposisi Aktif :
- CCTV
- Polisi Tidur
- Portal

b). Oposisi Pasif :


- Portal
- Polisi tidur

c). Opisisi Pembantu :


- CCTV

l. Kesimpulan Data Operasi (DO)


a. Kegiatan praktek premanisme yang cenderung meresahkan
para pedagang dan lingkungan pasar Induk Caringin masih
akan terus terjadi selama kelompok preman yang ada di dalam
pasar masih berleluasa melakukan kegiatan dan aktifitas
mereka, Para preman setempat cenderung memperlihatkan
tingkah laku yang cenderung memperlihatkan sikap-sikap
arogansinya dan Masyarakat / para pedagang cenderung pasif
dan menyikapi bahwa aktifitas para preman tersebut dinilai
wajar walaupun dalam keadaan terpaksa karena tidak ada
keberanian untuk melakukan perlawanan secara prontal.

b. Perlu dilakukan penindakan hukum terhadap para pelaku


premanisme namun ada efek yang akan timbul jika dilakukan
penindakan yaitu adanya bentuk gangguan yang kemungkinan
SANGAT RAHASIA
SANGAT RAHASIA
7

dapat dilakukan oleh anggota premanisme adalah


menggerakan seluruh kelompok preman yang ada di Pasar
Induk Caringin untuk melakukan aksi protes maupun kekerasan
yang menimbulkan konflik, perlawanan dari para pedagang dan
sopir-sopir angkutan barang, intervensi dari kelompok preman,
Pihak pengelola pasar yang memiliki kepentingan pribadi,
sehingga dalam hal ini harus segera dilakukan Operasi Kontra
Intelijen dengan Unit Team khusus.

c. Pentingnya melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait


seperti pihak pengelola pasar, perwakilan para pedagang serta
pihak-pihak yang berkepentingan di pasar Induk Caringin yang
difasilitasi oleh pemerintah daerah Kota Bandung, untuk
melakukan penertiban dan penataan kembali pasar Induk
Caringin agar masyarakat bisa memanfaatkan pasar dengan
nyaman dan aman untuk menggerakan roda perekonomian di
pasar Induk Caringin serta bebas dari pungutan liar dari para
premanisme yang memberatkan pedagang.

2. Perencanaan Sistem Pengamanan dan sistem komunikasi operasi

a. Lokasi SH dan MP yang digunakan

1. Safe House(unit): - Wisma Intech, Jl. Kopo 528 Bandung

2. MP Unit V Richeese Factory Jl. Soekarno-Hatta Nomor 252


Babakan Ciparay Bandung

SANGAT RAHASIA
SANGAT RAHASIA
8

3. SP Unit V SPBU Jl. Soekarno-Hatta Babakan Ciparay Bandung

4. DD R : berada di sekitar meja makan luar


(Sudut kanan bawah meja nomor 3)

5. DD A : Dibawah kursi tunggu nomor 2

SANGAT RAHASIA
SANGAT RAHASIA
9

6. DD E : Dibelakang mesin ATM Mandiri

b. mekanisme Tanda Saluran Baket :


1) Isi : Tanda Siang :X
2) Aman : Tanda silang dilingkari :X
3) Tidak aman/bahaya : Tanda silang dicoret :X
4) Alternatif : Tanda Panah arah :

B. TAHAPAN DAN TIMELINE PELAKSANAAN

1. TAHAP DETEKSI ( dari tanggal 05 s/d 07 Februari 2019

a. Perencanaan Tahapan Deteksi

a). Kesimpulan dan rekomendasi pendalaman DO :


Data kurang akurat sehingga unit membuat UUK
b). Penentuan Baket(IBB) tahapan Deteksi
Sesuai dengan kebutuhan operasi KI
c). Perencanaan Penjabaran Tugas tahapan Deteksi
Disesuaikan time line waktu yang diberikan

SANGAT RAHASIA
SANGAT RAHASIA
10

b. Hasil Deteksi

1) Fakta Deteksi

a. Ciri Organisasi
AdanyakKelompok preman di Pasar Induk Caringin
yang diketuai oleh Sdr. Ujang Roxi.

b. Ciri Struktur
Disetiap blok yang ada di pasar induk Caringin
terdapat koordinatornya dan bermuara ke Sdr. Ujang
Roxi.

c. Ciri Mekanisme
Bergerak sendiri sendiri di bawah kendali koordinator
lapangan masing masing blok dan akan bermuara ke
ketua preman.

c. Kesimpulan Deteksi
Pasar Induk Caringin dikelola oleh pihak swasta namun kondisinya
sangat meresahkan para pedagang baik pedagang yang membawa
barang dengan menggunakan truk mau pun mobil open cup serta
para pedagang di ruko dan lapak di dalam pasar karena adanya
pungutan - pungutan yang harus dibayar kepada para preman di
dalam pasar dengan modus penjualan air mineral Aqua botol
600ml. Para preman setempat cenderung memperlihatkan tingkah
laku yang cenderung memperlihatkan sikap-sikap arogansinya dan
Masyarakat / para pedagang cenderung pasif dan menyikapi bahwa
aktifitas para preman tersebut dinilai wajar walaupun dalam
keadaan terpaksa karena tidak ada keberanian untuk melakukan
perlawanan secara prontal.

d. Rekomendasi
Penyelidikan lebih lanjut untuk memperoleh bukti – bukti kuat
terkait aksi pungutan liar yang dilakukan oleh preman di kawasan
Pasar Induk Caringin, sehingga dapat dijadikan bukti kuat untuk
dilakukan penindakan hukum terhadap para pelaku premanisme
(dalam hal ini harus segera dilakukan Operasi Kontra Intelijen
dengan Unit Team khusus).

SANGAT RAHASIA
SANGAT RAHASIA
11

2. TAHAP INVESTIGASI (dari tanggal 08 s/d 10 Februari 2019 )

1) Perencanaan Tahapan Investigasi

a. Penentuan Baket(IBB) tahapan Investigasi


Terdaapat dalan Ren Investigasi

b. Perencanaan Penjabaran Tugas tahapan Investigasi


Terdapat dalam Bargas

2) Hasil Investigasi

a. Bukti hasil Investigasi


Terdapat dalam produk Infosus dan LI Investigasi

b. Bukti Organisasi
Adanya kelompok preman dan coordinator di setiap Blok
Pasar Induk Caringin

b. Bukti Struktur
Sdr. Ujang Roxi selaku ketua preman yang selama ini memiliki
pengaruh dan disegani oleh para pedagang serta para
preman di Pasar Induk Caringin.

c. Bukti Mekanisme
Para pelaku lapangan bekerja berdasarkan perintah dari
masing masing koordinator Blok Pasar Induk Caringin yang
bermuara kepada ketua Sdr. Ujang Roxi, modus pungutan liar
kepada para pedagang dan sopir angkutan barang dengan
memberikan/menjual air mineral Aqua botol 600ml dengan
harga Rp. 5.000,- yang sifatnya harus dibeli.

3) Kesimpulan Investigasi
a. Pungutan dengan modus pembelian air mineral berupa Aqua
botol 600 ml serta biaya penarikan untuk kendaraan bongkar
muat di pasar Induk caringin sehingga para sopir-sopir
kendaraan yang membawa barang masuk kedalam pasar
merasa berat namun dengan terpaksa dibayar demi untuk
keamanan dan kelancaran usaha.

b. Meskipun Pasar Induk Caringin milik swasta namun kondisi


dalam pasar Induk caringin sangat meresahkan para
pedagang baik pedagang yang membawa barang dengan
menggunakan truk mau pun mobil open cup maupun para
pedagang di ruko dan lapak di dalam pasar karena banyaknya

SANGAT RAHASIA
SANGAT RAHASIA
12

pungutan - pungutan yang harus dibayar kepada para preman


di dalam pasar.

c. Keberadaan para preman yang terkordinir dan terstruktur


secara konsep tual di Pasar Induk Caringin sudah sangat jelas
berdasarkan keterangan-keterangan yang diperoleh
sebelumnya baik dari para pedagang, sopir angkutan barang
maupun orang-orang yang berada di dalam lingkungan pasar.

4) Rekomendasi
Ciri dan bukti – bukti kuat yang telah didapat maka segera
menyusun rencana kegiatan dan scenario untuk mengatur strategi
yang kuat dalam rangka menumpas preman dan kegiatannya
pungli. Dalam proses penumpasan premanisme di Pasar Induk
Caringin dapat dilakukan dengan cara OGD / OGL dengan
melibatkan pemerintah daerah, Kepolisian Bandung Kota,
Pengelola pasar yang didukung para pedagang dan sopir angkutan
barang

5) Analisa Kajian Legal

Dengan fakta dan dokumentasi hasil Investigasi yang ada, maka


dipastikan bahwa sasaran berdasarkan :
a. Kegiatan premanisme telah sangat mengganggu dan
meresahkan para pedagang dan para sopir angkutan barang di
Pasar Induk Caringin.
b. Pasal kuat yang dapat menghukum sekaligus menghentikan
aktivtas secara keseluruhan adalah tindak pidana pemerasan
dan perbuatan mengganggu ketertiban umum.

6) Analisa Kajian Ektra Legal(Sosial agitasi)

Dengan kelemahan kedudukan dan kekuatan pasal penghukuman


aktivitas sasaran, maka dengan kekuatan fakta :
a. Fakta dan dokumentasi foto berupa: kelemahan sasaran yang
telah menimbulkan kekuatan sosial untuk menentang aktivitas
tersebut melalui gerakan masyarakat/pedagang yang didukung
oleh percepatan media sosial yang ada dan digunakan oleh
pihak sasaran, berupa : twitter.
b. Fakta dan dokumentasi foto dan video dapat diarahkan untuk
terjadinya kehancuran dengan kekuatan Ops KI dalam bentuk
penyebaran dan penyebaran stiker

SANGAT RAHASIA
SANGAT RAHASIA
13

III. PELAKSANAAN TAHAPAN EKSPLOITASI

A. TAHAP EKSPLOTASI

1. Penentuan Taktik Operasi

a. Rencana Operasi garis Dalam(OGD)

1) Fakta dan dokumen pendukung

(a) Bukti Organisasi ( terlampir )


(b) Bukti Struktur ( terlampir )
(c) Bukti Mekanisme peran kerja ( terlampir )

2) Kelompok Sosial pendukung yang telah dikuasai


(a) Kelompok pedagang Majalaya.
(b) Kelompok Sopir Angkutan barang dari Jawa

3) Teknik yang digunakan :

(a) Propaganda, berupa stiker.


(b) Sosial agitasi, berupa :
(1) Penyebaran Issue, berupa dari orang ke orang.
(2) Penyebaran Desas Desus dari orang ke orang individu
(3) Penyebaran Gosip berupa dari individu ke individu.
(c) Teror, berupa melalui surat kaleng dan medsos bodong

4) Taktik yang digunakan


(a) Negosiasi
(b) Penekanan
(c) Distribusi (publikasi sosial)
(d) Whistle Blower (gunakan orang pihak sasaran untuk
melaporkan/adudomba)

5) Media yang digunakan


(a) Strategis, berupa :
(1) Radio elsinta fm
(2) Upload situs/Web.
(3) Tweeter kijoko ganteng

(b) Taktis, Berupa :


(1) Selebaran
(2) Stiker water resistant
(3) Vandalisme

SANGAT RAHASIA
SANGAT RAHASIA
14

6) Sarana yang digunakan :


(a) Ranmor : R2 tiga unit.
(b) Alsus : HP Android pribadi masing masing.

7) Lokasi Ofensif di : (sesuaikan dengan Media yang digunakan)


(a) Kios pedagang kelompok Majalaya, tempat parkir truk
dan Kantor BP3C Caringin
(b) Kantor Sat Pol PP Kota Bandung

8) Target Eksploitasi OGD


Kelompok Preman yang ada di Pasar Induk Caringin

9) Pelaksana dan Waktu Pelaksanaan

a. Waktu Pelaksanaan : 13 s/d 16 Februari 2019


b. Pelaksana Lapangan :
1. ADITYA Cover Name ADIT Cover Job Konsumen /
pembeli, mencari sayuran dan buah-buahan untuk acara
hajatan (penyusup)
2. ANDRIO Cover Name RIO, Mencari Pekerjaan (kernet),
Pengaman
3. WAHYU Cover Name WAHYU, Kuli angkut, mencari
pekerjaan dan belajar berjualan buah manggis
(Penyusup)
4. HENDRI EKO S Cover Name ANDRE Cover Job
Konsumen / pembeli, mencari sayuran dan buah-buahan
untuk acara hajatan. (Peran sebagai Kanit)
5. SUSILA YUDIANTA Cover Name YUDI, menawarkan
buah salak dari Jogja, (Pengaman)

10) Sistem pengamanan Pelaksanaan

Sistem komunikasi yang digunakan antara pelaksana


dengan pengamanan :
a. * = Aman, pengamanan oleh internal Unit
b. **= Aman, pengamanan sistem Principal Agent(PA)
c. ***= tindakan pengamanan dari Sistem organisasi(AH)

11) Skenario : terlampir

b. Rencana Operasi garis Luar(OGL)

1) Fakta dan dokumen pendukung

(a) Bukti Organisasi ( terlampir )

SANGAT RAHASIA
SANGAT RAHASIA
15

(b) Bukti Struktur


(c) Bukti Mekanisme peran kerja

2) Kelompok Sosial pendukung yang telah dikuasai


(a) Pejabat ( terlampir jelas di ren ops )
(b) Kelompok Sosial

3) Teknik yang digunakan :

(a) Propaganda, berupa spanduk / stiker


(b) Sosial agitasi, berupa :
(1) Penyebaran Issue, berupa dr orang per orang
(2) Penyebaran Desas Desus sebar berita bohong
(3) Penyebaran Gosip berupa dari individu
(4) Teror berupa surat kaleng

4) Taktik yang digunakan


(a) Negosiasi
(b) Penekanan
(c) Distribusi(publikasi sosial)
(d) Whistle Blower(gunakan orang pihak sasaran untuk
melaporkan/adudomba)

5) Media yang digunakan


(a) Strategis, berupa :
(1) Radio elshinta
(2) Upload situs/Web facebook
(3) Twetter

(b) Taktis, Berupa :


(1) Selebaran, dengan fakta : ( konsep ).
(2) Stiker water resistant,
(3) Vandalisme
(4) Surat kaleng

6) Sarana yang digunakan :


(a) Ranmor : 3 unit
(b) Alsus : HP Android

7) Lokasi Ofensif di : (sesuaikan dengan Media yang digunakan)


(a) Pingir jalan ( Pintu Masuk Utama, Pintu Keluar sisi Barat,
pintu keluar sisi selatan / belakang) Pasar Induk Caringin
(b) Kantor Pemkot Bandung
(c) Kantor Sat Pol PP kota bandung
(d) Polrestabes bandung
(e) Kantor BP3C

SANGAT RAHASIA
SANGAT RAHASIA
16

(f) Kios / Lapak Kelompok Pedagang Majalaya

8) Target Eksploitasi OGL


(a) Pejabat Pemkot Kota bandung (Sat Pol PP)
(b) Pejabat penegak Hukum (Polrestabes Bandung)
(c) Pejabat formal lingkungan sasaran (Pengelola Pasar)
(d) Kelompok pedagang Majalaya.

9) Pelaksana dan Waktu Pelaksanaan


(a) Waktu Pelaksanaan : 13 s/d 16 Februari 2019
(b) Pelaksana Lapangan :
1. ADITYA Cover Name ADIT Cover Job Konsumen /
pembeli, mencari sayuran dan buah-buahan untuk
acara hajatan (penyusup)
2. ANDRIO Cover Name RIO, Mencari Pekerjaan
(kernet), Pengaman
3. WAHYU Cover Name WAHYU, Kuli angkut, mencari
pekerjaan dan belajar berjualan buah manggis
(Penyusup)
4. HENDRI EKO S Cover Name ANDRE Cover Job
Konsumen / pembeli, mencari sayuran dan buah-
buahan untuk acara hajatan. (Peran sebagai Kanit)
5. SUSILA YUDIANTA Cover Name YUDI,
menawarkan buah salak dari Jogja, (Pengaman)

10) Sistem pengamanan Pelaksanaan

Sistem komunikasi yang digunakan antara pelaksana dengan


pengamanan :
a. * = Aman, pengamanan oleh internal Unit
b. **= Aman, pengamanan sistem Principal Agent(PA)
c. ***= tindakan pengamanan dari Sistem organisasi(AH)

11) Skenario : terlampir

B. TAHAP NEGASI

1. LEGAL

a. Indikator Hasil yang harus terjadi :


1) Berhenti :
berhentinya kegiatan Aksi Premanisme / pungli terhadap para
sopir dan pedagang.

SANGAT RAHASIA
SANGAT RAHASIA
17

2) Bubar
Bubarkan kelompok preman yang ada di pasar Induk Caringin
3) Hancur
Hancurkan aksi Premanisme di Pasar Induk Caringin dengan
propaganda
4) Musnah
Hentikan, bubarkan, hancurkan dan musnahkan hingga lenyaps
ehingga tidak muncul kembali.

b. Skenario : terlampir

2. EKSTRA LEGAL

a. Indikator Hasil yang harus terjadi :


1) Berhenti :
berhenti dari aksi kegiatan pungli yang dialkukan preman
2) Bubar
dibubarkannnya kelompok preman di Pasar Induk Caringin
3) Hancur
Hancurkan kelompok preman (ketua – pelaksana lapangan).
4) Musnah
Musnahkan dari Kota Bandung.

b. Skenario : terlampir

IV. PENGENDALIAN OPERASI

1. Posko Operasi : BK1.


2. Koordinasi : Internal dan Eksternal seijin PA
dan HA
3. Administrasi dan Produk yang dihasilkan : Lapgas Dan Memo Intelijen
4. Authentikasi dan Klasifikasi konfidensial : Sangat Rahasia
a) USER : Kapusdik/Waka Pusdik Intelkam
b) HA : Ka tim Gadik KI(selaku Supervisor)
c) PA : IPDA ANDRE NIKSON
d) SA :
e) AA : BA KI Unit V Gel 1 TA 2019

V. CATATAN

1. Operasi Kontra Intelijen ini bersifat Sangat Rahasia


2. Seluruh struktur operasi menggunakan Taktik pengamanan (cover desepsi)

SANGAT RAHASIA
SANGAT RAHASIA
18

3. Administrasi dan produk yang dilaporkan bersifat Sangat rahasia


4. Semua jenis adminstrasi telah melalui Authentikasi pejabat operasi.
5. Semua proses operasi melalui kondinasi bertingkat sesuai struktur operasi dan
bersifat “ KLANDESTIN”
6. Koordinasi bersifat staf, hanya dilaksanakan oleh pengambil kebijakan
7. Semua konsep dan Rencana operasi telah di setujui dan dapat dimengerti,
kemudian diparaf oleh pejabat operasi :
b. Handler Agent(HA) : ........
c. Principal Agent(PA) : ........
d. Kanit Opsnal : ........

Bandung, Februari 2019


Kanit V KI

HENDRI EKO SUSANTO


NOSIS 201901072010

SANGAT RAHASIA

Anda mungkin juga menyukai