Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

OLAHRAGA RENANG

Disusun oleh:
Destiani
Deti Puspitasari
Dita
Julia
Nadia Novifitrianti
Naysilla Kartija
Rani
Tria Nabila
Zachrah Edwina
Jefri Munir Maulana
Kevin Jordy
M. Aril Khulam
Maulana Yusuf
M. Khadafi
Rafli Ardiansyah
Riziq Maulana
Yuda Maulana

SMA NEGERI 1 TELUK GELAM

2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi M.aha Penyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Olahraga Renang.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

Latar Belakang.............................................................................................................................4
Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
Tujuan............................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................5
Pengertian dan Sejarah...............................................................................................................5
Teknik Dasar.................................................................................................................................6

Jenis-jenis Gaya...........................................................................................................................6

Peraturan......................................................................................................................................8

Manfaat.........................................................................................................................................9

BAB III PENUTUP.................................................................................................................................10

Kesimpulan.................................................................................................................................10

Saran...........................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Di Indonesia mengenai berenang baru mulai terkenal setelah kemerdekaan, sedangkan


sebelumnya hanya dikenal oleh bangsa kulit putih saja. Berenang merupakan cabang olahraga yang
penting untuk dipelajari dan dikuasai, sebab manusia hidup didunia ini, sehari-harinya tidak lepas dari
pada air. Air adalah salah satu unsur yang penting di dalam kehidupan kita, sebab bila tidak ada air tentu
semua mahluk tidak dapat hidup. Selain itu berenang merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi
mereka yang kelebihan berat badan (obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang
atau arthritis. Berenang dapat memberikan banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita
melakukannya secara benar dan rutin.
Namun kenyataannya, banyak yang enggan mempelajari cabang olahraga tersebut, karena di
anggap berbahaya. Padahal berenang terbilang minim resiko, olahraga renang membuat tubuh sehat
karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.
Untuk menghindari terjadinya bahaya yang di khawatirkan, dianjurkan melakukan gerakan
pemanasan sebelum memulai olahraga ini, agar tidak kram otot sekaligus juga berfungsi untuk
meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung secara bertahap danjuga lakukan pendinginan setelah
selesai berenang agar suhu tubuh dan detak jantung tidak menurun secara drastis dengan cara
berenang perlahan-lahan selama 5menit.

2. Rumusan Masalah

1) Apa pengertian dan bagaimana sejarah cabang olahraga renang?


2) Apa saja tehnik dan jenis-jenis gaya dalam olahraga renang?
3) Apa saja sarana dan prasarana yang diperlukan dalam olahraga renang?
4) Peraturan apa saja yang ada dalam olahraga renang?
5) Apa saja manfaat olahraga renang?

3. Tujuan

Untuk mengetahui segala hal tentang cabang olahraga renang mulai dari pengertian, sejarah,
tehnik, jenis-jenis gaya, peraturan, sarana dan prasarana, serta manfaat.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian dan Sejarah

Ada banyak pendapat yang menjelaskan pengertian mengenai olahraga ini, namun ringkasnya
renang merupakan olahraga yang dilakukan di air, dengan menggerakkan tubuh (tangan dan kaki) agar
tidak tenggelam.
Jauh sebelum olahraga renang di-launching secara resmi, renang sudah dilakukan berabad
sebelumnya. Ditemukannya lukisan perenang di dinding Gua Perenang yang tidak jauh dari Wadi Sora,
Gilf Kebir, Mesir, menjadi bukti adanya renang sudah terdokumentasi dengan jelas sejak zaman
prasejarah. Lukisan-lukisan di gua tersebut menggambarkan orang-orang yang berenang dengan gaya
bebas dan gaya yang menyerupai binatang saat berenang.
Menurut Badruzzaman, adanya stempel lilin yang menggambarkan empat orang perenang
menggunakan gaya bebas pada tahun 400 sampai 900 SM, dapat dijadikan bukti bahwa gaya bebas telah
ada sejak dulu kala.
Orang-orang Romawi dan Yunani jaman dahulu menjadikan kemampuan berenang sebagai
penilaian mendasar untuk kepentingan militer. Seorang tentara diharuskan dapat bertahan hidup dalam
kondisi apapun, termasuk tenggelam ataupun menyelamatkan diri di air. Para pendekar, ksatria, dan
samurai dituntut untuk bisa menunggang kuda, memasak, memanah, berburu, bersyair, dan berenang.
Menurut catatan sejarah, pertandingan tertua renang diadakan oleh Kaisar Sigui pada tahun 36
SM. Namun seorang profesor Bahasa, Nikolaus Wynmann menulis buku tentang renang pada tahun
1538. Buku tersebut ia beri judul Der Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die Schwimmkunst
(Perenang atau Dialog mengenai Seni Berenang). Buku tersebut dibaca banyak orang dan sejak itulah,
mulai banyak yang mempelajari olahraga renang.
Sementara itu, olahraga renang dikembangkan secara serius oleh masyarakat modern di London,
Inggris pada abad ke-19. Awalnya, di kota tersebut hanya terdapat enam kolam renang. Seiring dengan
perkembangannya, mulai berdiri beberapa asosiasi renang.
Kepopuleran renang semakin tersebar setelah seorang kapten Angkatan Laut Inggris, Matthew
Webb, berhasil menyeberangi Teluk Inggris dengan berenang tanpa menggunakan alat bantuan. Pada
tahun 1875, ia berenang mengarungi perairan yang menghubungkan Perancis dan Inggris tersebut
sejauh 34 km selama 21 jam 45 menit. Keberhasilannya tersebut membuatnya tersohor dan menjadikan
olahraga renang semakin diminati. Pada tahun 1896, untuk pertama kalinya renang diikutsertakan
dalam kejuaran olimpiade di Athena, Yunani.
Organisasi induk internasional renang bernama Fédération Internationale de Natation (FINA)
didirikan pada tanggal 19 Juli 1908 di Hotel Manchester, London, Inggris. Saat itu, FINA diprakarsai oleh
delapan federasi renang, yakni Belgia, Denmark, Finlandia, Hungaria, Inggris Raya, Jerman, Prancis, dan
Swedia. Organisasi ini juga menaungi selam, polo air, renang indah, dan renang perairan terbuka.
Sekarang organisasi ini berpusat di Lausanne, Swiss. Cabang-cabang olahraga tersebut yang
diikutsertakan oleh FINA dalam Kejuaraan Renang Dunia FINA.
Untuk skala nasional, olahraga renang dan sejenisnya berada dalam naungan Persatuan Renang
Seluruh Indonesia (PRSI). Organisasi ini didirikan di Jakarta pada tanggal 21 Maret 1951. Awalnya, di
Indonesia hanya ada beberapa kolam renang. Namun sarana tersebut masih sangat jarang karena hanya
bisa diakses oleh kaum bangsawan dan orang-orang Belanda.
Namun saat Jepang datang ke Indonesia, kolam renang dibuka aksesnya untuk masyarakat
umum. Sejak saat itulah, semakin banyak rakyat Indonesia yang bisa melakukan olahraga renang di
kolam renang.
2. Teknik Dasar
a. Teknik Mengapung

Ketika melakukannya untuk pertama kali atau masih awal-awal latihan, biasanya tubuh masih
kaku. Kunci melakukan teknik ini ada badan diharuskan rileks dan tetap tenang. Semakin panik, maka
semakin besar kemungkinan tubuh akan tenggelam.
Untuk berlatih teknik ini, bisa melakukannya dengan dua macam cara, yaitu mengapung berdiri
atau mengapung telentang.
Untuk melatih kemampuan mengapung berdiri, kita perlu berdiri di pinggir kolam. Untuk
keamanan, pilihlah kolam renang yang tidak terlalu dalam. Pastikan semuanya aman dan secara
perlahan, mulailah menyelam dengan tangan berpegangan pada tepi kolam.
Setelah itu, tarik nafas dalam-dalam dan coba dorong badan menjauh dari tepi kolam. Posisikan
tangan dan kaki sejajar di permukaan air. Jangan lupa gerakkan tangan seperti kepakan sayap ayam dan
kaki bergerak seperti gerakan kaki saat melakukan gaya dada.

b. Teknik Pernapasan

Pernafasan sangat penting dalam olahraga renang karena kekuatan dan kecepatan seorang
perenang sangat dipengaruhi oleh kekuatan nafas. Pertama, Grameds berdiri di tepi kolam dengan
rendah, namun pastikan wajah tetap berada di atas permukaan air.
Kedua, bernafaslah melalui mulut. Tahan beberapa waktu dan masukkan kepala Grameds ke
dalam air. Jangan lupa hembuskan melalui hidung. Yang perlu diingat adalah menghirup nafas melalui
mulut dan menghembuskannya melalui hidung.
Ketiga, yang tidak kalah penting, melakukan latihan terus-menerus hingga menemukan pola
bernafas yang khas sesuai kemampuan sendiri. Disarankan para ahli, latihan pernafasan dilakukan 10-15
kali setelah latihan agar nafas Grameds kuat.

c. Teknik Meluncur

Teknik ini merupakan upaya untuk menyeimbangkan tubuh di awal renang. Teknik meluncur
dilakukan dengan meluncurkan tubuh secara horizontal di bawah permukaan air.
Pertama, masuk ke dalam kolam dan berdiri dengan posisi membelakangi dinding kolam.
Kemudian salah satu telapak kaki ditempelkan ke dinding dengan jari-jari kaki menghadap ke bawah.
Posisi ini sangat penting untuk memperbesar luas permukaan gaya tolakan saat meluncur.
Kedua, dengan menggunakan kaki, doronglah badan untuk meluncur. Kemudian posisikan kedua
tangan sejajar lurus ke depan untuk memecah air sehingga tidak banyak gaya yang terbuang karena
halangan air. Sebisa mungkin, atur kepala masuk ke dalam air dan telinga tingginya sejajar dengan kedua
lengan.

3. Jenis-jenis Gaya
a. Gaya Bebas (Freestyle/ Front Crawl)

Gaya ini menjadi gaya yang pertama kali diajarkan dalam kurikulum olahraga renang. Gaya ini
dikenal efektif dan efisien karena pergerakan perenang lebih cepat. Meski demikian, gaya bebas
melibatkan hampir seluruh anggota tubuh untuk ikut bergerak. Gaya bebas tidak terikat gerakan
tertentu. Kalaupun, syarat untuk melakukannya tidak banyak.
Cara melakukan gaya bebas:

 Berdiri di pinggir kolam untuk meluncur.


 Setelah meluncur, posisikan dada dan wajah menghadap ke dalam air.
 Gerakkan kaki seakan menendang kaki dari atas ke bawah dan bawah ke atas secara terus-
menerus. Pastikan kaki sejajar dengan air.
 Gerakkan tangan secara bergantian kanan kiri seperti orang mengayuh.
 Ambil nafas dengan cara menoleh ke kanan atau kiri. Supaya oksigen yang dihirup banyak dan
mulut tidak kemasukan air, saat mengambil nafas, pastikan posisi mulut di atas permukaan air.
b. Gaya Dada atau Gaya Katak (Breaststroke)

Di awal abad 19, di sekolah-sekolah militer gaya yang diajarkan dalam berenang adalah gaya
dada dan gaya bebas. Sehingga kedua gaya tersebut seringkali disebut juga dengan gaya sekolah.
Cara melakukan gaya katak adalah:

 Setelah meluncur, tetap kondisikan dada dan kepala menghadap ke air.


 Buka kedua belah kaki dengan cara menendang keluar.
 Buka kedua belah tangan ke samping agar air dapat terbelah sehingga badan lebih cepat melaju
ke depan.
 Saat gerakan tangan sudah selesai, kedua belah kaki menendang air ke arah luar seperti kaki
katak menendang air.
 Kaki dan tangan digerakkan secara bergantian. Saat kaki bergerak, tangan diam dengan posisi
lurus ke depan. Saat tangan bergerak, kaki diam lurus ke belakang.
c. Gaya Punggung (Backstroke)

Gerakan gaya punggung sebenarnya hampir mirip dengan gaya bebas. Namun arahnya
berkebalikan. Jika gaya bebas, dada menghadap ke air, maka dalam gaya punggung, punggung yang
menghadap ke air.
Cara melakukan renang menggunakan gaya punggung adalah:

 Posisikan tubuh telentang di air.


 Meluncur dengan posisi tersebut. Setelah itu, secara bergantian, gerakkan kedua belah tangan
dari belakang kepala menuju pinggang. Agar kecepatannya lebih tinggi, gerakan tangan
dikondisikan seperti mengayuh.
 Kaki menendang air dari ata ke bawah secara bergantian.
 Lakukan dengan tenang. Tidak hanya itu, badan juga diharuskan lentur dan tidak kaku.

d. Gaya Kupu-Kupu atau Lumba-Lumba (Butterfly Stroke)

Tidak bisa dipungkiri bahwa gaya ini cukup menantang. Pasalnya selain memerlukan kekuatan
otot tangan dan kaki, gaya kupu-kupu juga memerlukan konsentrasi tinggi. Sebab memerlukan
koordinasi yang baik antara tangan dan kaki.
Cara melakukan gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba adalah:

 Setelah meluncur, arahkan kedua belah lengan dari atas ke bawah dengan digerakkan keluar
sebelum mengayun ke depan.
 Secara bersamaan dan terus-menerus, gerakkan kaki menendang atas dan bawah seperti
gerakan ekor ikan lumba-lumba.
 Saat kepala muncul di atas permukaan air, hirup oksigen melalui mulut sebelum kepala masuk
lagi ke dalam air.
 Saat kepala masih di dalam air dan akan muncul ke atas permukaan air, hembuskan udara
melalui mulut dan hidung. Dan bersiaplah untuk menghirup oksigen setelah ini.
4. Peraturan
Dalam olahraga renang terdapat beberapa peraturan yang diterapkan dalam kejuaraan. Berikut
ini adalah beberapa peraturannya:

1) Pemain dipersilakan naik ke balok start (gaya bebas, punggung, dada) begitu wasit memberi
aba-aba dengan meniupkan peluit panjang. Jika yang diperlombakan gaya punggung, peserta
masuk ke kolam untuk bersiap-siap dengan menghadap ke dinding.
2) Untuk melompat atau meluncur, peserta harus menunggu aba-aba. Selama belum ada aba-aba
untuk memulai, peserta tetap berada dalam posisi start. Instruksi wasit berupa instruksi “siap”.
3) Perlu diketahui, posisi start untuk gaya punggung adalah dengan memegang besi di bagian
bawah balok start. Sementara itu kaki perenang ditumpukan pada dinding kolam. Lutut
dikondisikan menekuk di antara dua lengan.

Untuk renang gaya bebas, dada, dan kupu-kupu, posisi start membungkuk ke arah air di atas
balok start. Pastikan lutut juga ditekuk.

1) Ketika pistol ditembakkan, artinya perenang sudah bisa mulai masuk ke kolam dan mulai
berenang.
2) Pastikan posisi perenang berada dalam lintasan masing-masing yang telah ditentukan pada saat
undian ataupun ketentuan panitia.
3) Mengganggu peserta lain dengan cara memotong lintasan ataupun dengan cara yang tidak
diperbolehkan akan dicatat sebagai pelanggaran.
4) Jika terjadi pelanggaran yang membuat peserta kehilangan kesempatan untuk menang, ketua
pertandingan dapat memberikan keputusan untuk mempersilakan peserta mengulang di babak
berikutnya.
5) Setelah sampai di ujung kolam, peserta kembali ke titik awal dengan melakukannya dari dinding.
Tidak cukup berbalik dari dasar kolam.
6) Pada saat tertentu, mungkin perenang perlu berdiri di kolam. Selama peserta tidak berjalan di
kolam, hal tersebut tidak akan membuat peserta terkena diskualifikasi.
7) Gaya punggung, gaya dada, gaya kupu-kupu, dan gaya bebas merupakan urutan dalam lomba
renang estafet.
8) Pada renang estafet, perenang yang akan melanjutkan estafet tidak diperbolehkan untuk
melompat atau kaki tidak menyentuh tempat start lebih dulu sebelum perenang sebelumnya
menyentuh dinding kolam. Jika dilakukan, maka regu tersebut dapat didiskualifikasi. Jika
perenang tersebut mengulangi lagi posisinya, tidak menjadi masalah.
9) Masing-masing peserta renang menyelesaikan lomba harus di satu lintasan yang sama.
5. Sarana dan Prasarana

Ukuran kolam renang menurut standar FINA adalah sebagai berikut:


 Panjang kolam renang: 50 m
 Lebar kolam renang: 25 m
 Lebar setiap lintasan kolam renang: 2,5 m
 Jumlah lintasan kolam renang: 8
 Kedalaman minimal kolam renang: 1,35 m – 2 m
 Temperatur air kolam renang: 25-28° C

Peralatan yang dibutuhkan dalam berenang adalah:


 Pakaian renang
 Pelampung
 Kacamata renang
 Lintasan
 Pencatat Waktu
 Balok Start
6. Manfaat
1) Menghilangkan Stress
Selain meningkatkan energi tubuh, berenang membuat tubuh dan pikiran menjadi rileks. Tak
heran jika banyak orang yang merasa lebih santai dan terbebas dari rasa stres dengan berenang.

2) Meningkatkan Stamina Tubuh


Berenang secara rutin akan membuat stamina tubuh meningkat dan daya tahanjantung pun
menjadi lebih baik. Selain itu, orang yang rajin berenang lebih mudah sembuh saat mengalami cedera
otot. Jika Anda merasa sering mudah lelah, cobalah berenang untuk membantu memperbaiki stamina
tubuh.

3) Meringankan Sakit dan Nyeri


Aktivitas berenang membuat tidak membuat jaringan ikat dalam tubuh menjadi tegang sehingga
olahraga ini sangat baik dilakukan oleh orang yang memiliki keterbatasan fisik. Berenang juga berguna
untuk meringankan sakit dan nyeri pada penderita sakit punggung kronis, artritis, dan osteoporosis.

4) Mencegah Obesitas
Jika Anda adalah penderita obesitas dan ingin menurunkan berat badan, cobalah untuk berenang
secara rutin. Gerakan renang membuat hampir seluruh bagian tubuh bekerja sehingga jumlah kalori
yang dibakar sangat besar. Berenang selama 1 jam dapat membakar 800–900 kalori.

5) Sarana Bermain dan Rekreasi


Hampir semua anak dan balita sangat menyukai permainan air. Karena itu, kolam renang dapat
menjadi sarana bermain, rekreasi, dan belajar anak. Selain menyehatkan, berenang bisa merangsang
gerakan motorik anak, otot anak akan berkembang, tubuhnya lentur, dan pertumbuhan badan
meningkat.

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Renang merupajan cabang dari salah satu olah raga air yang telah di perlombakan sejak tahun
1800 setelah dibangunnya kolam-kolam renang. Adapun bukti tertua mengenai berenang adalah
lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu telah ditemukan di "guaperenang" yang berdekatan
dengan Wadi Soradi Gilf Kebir, Mesir Barat Daya. Catatan tertua mengenai berenang berasal dari 2000
SM. Berenangmempunyai beberapa macam gaya diantaranya yaitu gaya bebas, gaya punggung, gaya
dada dan gaya kupu-kupu.
Gaya berenang tersebut mempunyai ciri khas tersendiri dan teknik yang berbeda-beda untuk
dapat mencapai kecepatan dalam berenang yang maksimal. Berenang dapat membugarkan tubuh dan
untuk yang professional dapat mencetak prestasi dari tingkat nasional maupun internasional.
Namun sebaiknya dalam memulai dan sesudah nya agar tubuh tidak terjangkit efek buruk dari
berenang seperti kejang-kejang. Adapun manfaat berenang itu sendiri adalah meningkatkan kualitas
jantung dan peredaran darah, serta meningkatkan kapasitas vital paru-paru.

2. Saran

Hendaknya ketika melakukan olahraga renang, ada pengawas yang sudah handal dalam bidang
tersebut agar terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.romadecade.org/sejarah-renang/

https://salamadian.com/pengertian-renang

https://id.wikipedia.org/wiki/Renang_(olahraga)

https://annisawally0208.blogspot.com/2018/10/contoh-makalah-tentang-renang.html

https://docs.google.com/document/u/0/d/1uEsFPI1raUci2Sw_XGNn4-11wn3x8dqMIH2wjLX6MTA/
mobilebasic

Anda mungkin juga menyukai