Anda di halaman 1dari 21

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan


peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Dalam pelaksanaannya para siswa/siswi akan
diberikan teori dan pembekalan untuk kedepannya melaksanakan praktek kerja lapangan.

Praktek kerja lapangan ini adalah salah satu bentuk implementasi sistematis dalam program
pendidikan khususnya SMK serta penguasaan keahlian siswa/siswi yang diperoleh melalui kegiatan kerja
lapangan langsung didunia kerja. Materi keahlian yang di ajarkan disekolah bisa dipraktekan di dunia kerja
yang sebenarnya. Praktek Kerja Lapangan ( PKL) ini di laksanakan untuk melatih dan memberikan
pengajaran kepada siswa/siswi terkait kompetensi keahlian atau keterampilan yang sudah diperoleh selama
disekolah, dan diterapkan dikantor.

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini, penulis ditempatkan pada Oditurat Militer III-14 Kupang,
bertangung jawab terhadap setiap pembagian bidang kerja, termaksud jaringan, computer, dan printer.
Dalam kegiatan praktek kerja lapangan yang dilaksanakan selama 3 bulan dari tanggal 28 January 2022 s/d
23 April 2022 di Oditurat Militer III-14 Kupang jln. Palapa No. 12 Oebobo.

B. Maksud dan Tujuan

Adapun Maksud dan Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan yang saya lakukan pada kegiatan PKL di
kantor Oditurat Militer III-14 Kupang di antaranya:

1. Maksud :

Adapun maksud dari penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Oditurat
Militer III-14 Kupang adalah :

a. Untuk mempratekkan serta mengaplikasikan pelajaran yang telah didapat dari belajar
mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Kupang; dan

b. Melakukan Praktek Kerja Lapangan sesuai dengan kemampuan yang didapat


disekolahan yaitu sebagai siswa/siswi yang mengambil jurusan Teknik Komputer Jaringan
(TKJ), sehingga dapat mengaplikasikan pengetahuan tentang komputer dan jaringan dalam
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Oditurat Militer III-14 Kupang.
2

2. Tujuan :

Adapun tujuan Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Oditurat
Militer III-14 Kupang adalah :

a. Bahwa Praktek Kerja Lapangan merupakan salah satu syarat untuk mengikuti Ujian
Nasional dalam menentukan kelulusan siswa/siswi; dan

b. Memberikan pengalaman kepada siswa/siswi dimana setelah lulus Sekolah dapat


mengaplikasikan ilmu yang telah didapat didalam sekolahan maupun didalam Praktek Kerja
Lapangan (PKL), sehingga dapat berguna didalam bermasyarakat.

C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan :


Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada Semester Genap yang berlangsung
selama 3 bulan dari tanggal 25 Januari sampai 23 April 2022. Waktu dan tempat pelaksanaan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Oditurat Militer III-14 Kupang yaitu setiap hari senin sampai kamis
pukul 07.15 sampai 15.30 WIB dan pada hari jumat pukul 07.15 sampai 16.00 WIB.
3

BAB II

PROFIL ODITURAT MILITER III-14

A. Sejarah Berdiri Oditurat Militer III-14 Kupang.

Kantor Oditurat Militer III-14 Kupang berdiri pada tanggal 3 Maret Tahun 1978, yang bertempat
di Jalan. Palapa No. 12 Oebobo Kec. Oebobo Kota. Kupang Provinsi NTT. Sejak diundangkannya Undang-
Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pertahanan Negara, yang mengamanatkan Angkatan Perang
mempunyai badan peradilan sendiri, namun pada saat itu TNI belum memiliki sumber daya manusia untuk
melaksanakan peradilan, maka sampai dengan tahun 1961, pejabat-pejabat inti dalam badan peradilan
Angkatan Perang dirangkap oleh pejabat - pejabat dari Peradilan Umum.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1964 tentang Pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman,


ditetapkan bahwa Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh 4 lingkungan peradilan, yaitu : Peradilan Umum,
Peradilan Agama, Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara. Peradilan-peradilan tersebut secara
teknis berada di bawah Mahkamah Agung RI, sedangkan secara organisatoris, administratif dan finansiil
berada di bawah departemennya masing-masing. Pada saat itu Angkatan/ Polri masing - masing merupakan
departemen yang berdiri sendiri, dengan demikian badan yang melakukan pembinaan hukum masih dibawah
Angkatan masing - masing.

Pada tahun 1967 diadakan reorganisasi, yang merupakan pengintegrasian unsur-unsur ABRI, yaitu
dengan Keppres Nomor 132 Tahun 1967, kemudian Keppres Nomor 79 Tahun 1969. Sebagai pelaksanaan
Keppres Nomor 79 Tahun 1969, dibentuk : Asbinkum, sebagai unsur staf umum di lingkungan Dephankam.
Oditurat Jenderal ABRI dan Kehakiman ABRI sebagai badan pelaksana pusat Dephankam. Dengan
ditetapkannya Keppres RI Nomor 7 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Organisasi dan Prosedur Dephankam,
untuk pertama kalinya ditetapkan adanya Babinkum ABRI sebagai Balakpus dan sebagai penjabaran
Keppres RItersebut, dikeluarkan Keputusan Menhankam/Pangab Nomor Kep/44/XII/1975, tanggal 3
Desember 1975 tentang Pokok - pokok Organisasi dan Prosedur Babinkum ABRI.

Berdasarkan Keppres RI Nomor 7 Tahun 1974 dan Keputusan Menhankam/Pangab Nomor


Kep/44/XII/1975 tersebut, Babinkum ABRI merupakan integrasi dari :

- Kehakiman ABRI beserta lembaga Kemahkamahan Militer


- Otjen ABRI beserta lembaga Keodituratan Militer
- Staf Pembinaan Hukum Dephankam
- AHM-PTHM
- Pemasyarakatan Militer
4

Berdasarkan Keppres Nomor 60 Tahun 1983, dalam jajaran Dephankam dibentuk Biro Hukum,
sedangkan AHM-PTHM dikembalikan ke jajaran TNI AD. Berdasarkan Lampiran “K” Keputusan Pangab
Nomor Kep/01/P/I/ 1984 tanggal 20 Januari 1984 dibentuk Babinkum ABRI, dengan susunan organisasi
sebagai berikut :

1. Ma Babinkum ABRI.

2. Bamahmil, meliputi :

- Mahmilgung

- 3 Mahmilti

- 10 Mahmil Type “A” dan 9 Type “B”, serta

- Mahmillub.

3. Baotmil, meliputi :

- Otjen ABRI

- 3 Otmilti

- 10 Otmil type “A” dan 9 type “B”, serta

- Otmillub.

4. Bamasmil, meliputi : Pusmasmil dan 4 Masmil.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997, susunan pengadilan dalam lingkungan


peradilan militer mengalami perubahan menjadi sebagai berikut :

1. Pengadilan meliputi

- Dilmiltama
- 3 Dilmilti
- 10 Dilmil type “A” dan 9 type “B”
- serta Dilmilpur
2. Oditurat meliputi :
- Otjen TNI

- 3 Otmilti

- 10 Otmil type “A” dan 9 type “B”

- serta Otmilpur

Pada saat pasca Reformasi terjadi lagi perubahan seiring dengan lahirnya TAP MRP Nomor VII
Tahun 2000 dan dengan diundangkannya Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian RI,
Polri tidak lagi termasuk dalam lingkungan Peradilan Militer. Berdasarkan Undang-undang Nomor 4 Tahun
2004 tentang Kekuasaaan Kehakiman, badan-badan peradilan berada di bawah Mahkamah Agung,
5

meliputi Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, dan Peradilan Tata Usaha Negara dan
berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 56 Tahun 2004 tanggal 9 Juli 2004, organisasi, administrasi dan
finansial pengadilan dalam lingkungan peradilan militer, terhitung sejak tanggal 30 Juni 2004 beralih dari
Mabes TNI ke Mahkamah Agung RI.

Dalam rangka memaksimalkan pencapaian tujuan organisasi yang efektif dan efisien sesuai
kerangka validasi organisasi TNI dan Balakpus TNI, telah dikeluarkan Keputusan Panglima TNI Nomor
Kep/24/VIII/2005 tanggal 10 Agustus 2005 tentang Pokok-pokok Organisasi dan Prosedur Babinkum TNI.
Sesuai Keputusan Panglima TNI tersebut di atas, tugas pokok Babinkum TNI adalah membantu Panglima
TNI dalam menyelenggarakan pembinaan hukum dan HAM, pembinaan penyelenggaraan Oditurat, dan pe-
masyarakatan militer dalam lingkungan peradilan militer, dengan susunan organisasi terdiri dari Ma
Babinkum TNI dengan pelaksana yustisi meliputi : Otjen TNI, Otmilti, Otmil, Otmilpur, Pusmasmil dan
Masmil.

Berdasarkan Peraturan Panglima TNI Nomor perpang/102/XII/2010 tanggal 29 Desember 2010


tentang Persetujuan dan pengesahan peningkatan kepangkatan dalam jabatan di lingkungan Pusat
Pemasyarakatan Militer dan Perubahan Dislokasi Pemasyarakatan Militer, ditetapkan persetujuan dan
pengesahan peningkatan kepangkatan jabatan di lingkungan Pusmasmil dan perubahan dislokasi Masmil
yang semula Masmil Jakarta diubah menjadi Masmil Banjarmasin dan Masmil Ambon diubah menjadi
Masmil Jayapura dengan tidak merubah kedudukan, tugas, fungsi, struktur organisasi dan komposisi
personel ditiap-tiap Masmil.

Berdasarkan perubahan I keputusan Panglima TNI Nomor Kep/792.a/XII/1997 tanggal 4 November


2013 tentang Rayonisasi Pemasyarakatan Militer Jayapura, ditetapkan Rayonisasi Masmil Makassar yang
semula meliputi penampungan dan pelaksanaan pembinaan terhadap Narapidana Militer yang berasal dari
daerah Kodam VII/Wirabuana dan Kodam VIII/Trikora sebagaimana tercantum dalam Bab V Lampiran
Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Skep/792/XII/1997 tanggal 31 Desember 1997, diubah menjadi yang
berasal dari daerah Kodam VII/Wirabuana dan Kodam XVI/Patimura. Rayonisasi Masmil Jayapura
diperuntukan sebagai penampungan dan pelaksanaan pembinaan terhadap Narapidana Militer yang berasal
dari daerah Kodam XVII/Cendrawasih. Bagian Atas Formulir Bagian Bawah Formulir

B. Oditurat Militer

Pengertian Oditurat Militer sesuai Pasal 1 angka 2 yang dimaksud Oditurat adalah Badan
dilingkungan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia yang melakukan kekuasaan pemerintahan negara di
bidang penuntutan dan penyidikan berdasarkan pelimpahan dari Panglima Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia.

Secara umum Oditurat melaksanakan kekuasaan pemerintahan negara di bidang penuntutan dan
penyidikan di Lingkungan Angkatan Bersenjata sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
6

Pengertian Oditurat Militer sesuai Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997
menentukan bahwa yang dimaksud dengan Oditur Militer adalah pejabat yang diberi wewenang untuk
bertindak sebagai penuntut umum, sebagai pelaksana putusan atau penetapan Pengadilan dalam lingkungan
peradilan militer atau Pengadilan dalam lingkungan peradilan umum dalam perkara pidana, dan sebagai
penyidik sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini.

Menyimak bunyi pasal tersebut di atas terdapat tiga hal yang menjadi tugas pokok Oditur Militer
yaitu:
1. sebagai pejabat negara yang melaksanakan tugas di bidang penuntutan;

2. sebagai pejabat negara yang melaksanakan penetapan pengadilan, baik penetapan peradilan
militer, maupun penetapan peradilan umum; dan

3. pejabat negara yang diserahi tugas untuk mengadakan penyidikan awal atau penyidikan
lanjutan.

Kekuasaan Oditurat :

1. Oditurat Militer

Oditurat Militer mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:

a. melakukan penuntutan dalam perkara pidana yang terdakwanya:

1) Prajurit yang berpangkat Kapten ke bawah;

2) yang berdasarkan Undang-Undang dipersamakan dengan Prajurit dengan tingkat


kepangkatan Kapten ke bawah;

3) anggota suatu golongan atau jawatan atau Badan atau yang dipersamakan atau
dianggap senagai Prajurit berdasarkan Undang-Undang dengan tingkat kepangkatan
Kapten ke bawah.

b. melaksanakan penetapan hakim atau putusan pengadilan dalam lingkungan Peradilan


Militer atau pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum;

c. melakukan pemeriksaan tambahan;

d. Oditurat Militer dapat berwenang melakukan penyidikan.

C. Kedudukan tugas dan wewenang

1. Dasar.

a. Peraturan Panglima TNI Nomor 33 tahun 2020 tanggal 29 Juni 2022 tentang
Organisasi dan tugas Badan Pembinaan Hukum Tentara Nasional Indonesia.
b. Perturan Panglima TNI Nomor 7 Tahun 2018 tanggal 22 Februari 2018 tentang Nama,
Tempat Kedudukan, dan Daerah Hukum Pengadilan Militer, Pengadilan Militer Tinggi dan
Pengadilan Militer Pertempuran serta Oditurat Militer, Oditurat Militer Tinggi, dan Oditurat
Militer Pertempuran.
7

2. Umum.

a. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Utama:

Berdasarkan Peraturan Panglima TNI Nomor 33 tahun 2020 tanggal 29 Juni 2020
tentang Organisasi dan tugas Badan Pembinaan Hukum Tentara Nasional Indonesia dan
Peraturan Panglima TNI Nomor 7 Tahun 2018 tanggal 22 Februari 2018 tentang Nama,
Tempat Kedudukan, dan Daerah Hukum Pengadilan Militer, Pengadilan Militer Tinggi dan
Pengadilan Militer Pertempuran serta Oditurat Militer, Oditurat Militer Tinggi, dan Oditurat
Militer Pertempuran. Otmil III-14 Kupang termasuk didalam Otmil tipe B adalah sebagai
berikut:

1) Suatu Badan Yustisi dalam lingkungan Oditurat Militer yang Organisatoris,


Administratif dan Finansial di lingkungan Mabes TNI dalam hal ini Babinkum TNI dan
secara teknis yustisial berada dibawah Otjen TNI.
2) Bertugas melaksanakan kekuasaan Negara dibidang penyidikan dan penuntutan di
lingkungan TNI sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3) Menyelenggarakan fungsi utama sebagai berikut :


a) Melakukan pemeriksaan dan penyidikan serta penuntutan dalam perkara
pidana yang tersangkanya termasuk wewenang Pengadilan Militer III-15
Kupang

b) Melakukan Pemeriksaan dan penyidikan serta penuntutan dalam perkara


khusus yang ditangani langsung oleh Otmil III-14 Kupang berdasarkan
petunjuk dan perintah Orjen TNI.

c) Melakukan pembinaan, pengendalian, dan pengawasan teknis Yustisial


terhadap tugas Ormil di daerah hukumnya.

b. Wilayah hukum

Kesatuan-kesatuan dan pasukan yang berada di daerah hukum Otmil III-14 Kupang
meliputi:

1. TNI-AD :
a) Di Bawah Korem 161/WS :

(1) Kodim 1601/Sumba Timur di Waingapu.


(2) Kodim 1602/Ende di Ende.
(3) Kodim 1603/Sikka di Maumere.
(4) Kodim 1604/Kupang di Kupang.
(5) Kodim 1605/Belu di Atambua
8

(6) Kodim 1612/Manggarai di Manggarai


(7) Kodim 1613/Sumba Barat di Waikabubak
(8) Kodim 1618/TTU di Kefamenanu
(9) Kodim 1621/TTS di Soe
(10) Kodim 1622/Alor di Kalabahi
(11) Kodim 1624/Flotim di Larantuka
(12) Kodim 1625/Ngada di Bajawa
(13) Kodim 1627/Rote Ndao di Ba’a
(14) Kodim 1629 /SBD di Tambolaka

b) Dibawah Brigif 21/Komodo :


(1) Yonif 743/Psy di Kupang
(2) Yonif RK 744/Syb di Atambua

c) Dibawah Kodam IX/Undayana :

(1) Kompi C Yonzipur 18/Ykr di Oelamasi


(2) Denkesyah di Kupang
(3) Denpal di Kupang
(4) Denpom IX1 Kupang di Kupang
(5) Denhub di Kupang
(6) Ajenrem 161/WS di Kupang
(7) Denbekang di Kupang
(8) Denzibang di Kupang.

2. TNI-AL :

a) Lantamal VII Kupang di Kupang.


b) Lanudal Kupang di Kupang
c) Lanal Maumere di Maumere
d) Lanal Rote di Rote
e) Yonmarhanlan di Kupang
f) Rumkital Lantamal VII Kupang di Kupang.

3. TNI-AU :
a) Lanud El Tari Kupang di Kupang
b) Satradar 241 Buraen di Buraen
c) Kipan C Yonko 466 Paskas di Kupang.
9

3. Struktur Instansi Oditurat Militer

Struktur Organisasi Oditurat Militer Militer Tipe “ B”

ORJEN TNI

WAKIL

KAOTMIL

WAKIL
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

UNSUR PELAYANAN
KAURTAUD

UNSUR PEMBANTU PIMPINAN

KAURLAKARA KAURTUT KAURMINKARA

KAPOK ORMIL UNSUR PELAKSANA

KA UPT
10

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Bidang Kerja

Bidang kerja yang terdapat di Kantor Oditurat Militer III-14 Kupang terdiri dari ;

1. Kaotmil

Berdasarkan Pasal 93 ayat 1 Peraturan Panglima TNI Nomor 33 Tahun 2020 tanggal 29 Juni
2020 Kepala Oditurat Militer sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 44 huruf a Selaku Oditur
Militer dan merupakan Pimpinan dengan tugas Sebagai berikut :

a. Memberikan pertimbangan dan saran kepada Oditur Jenderal TNI dan Kepala Babinkum
TNI mengenai hal-hal yang berkaitan dengan bidang tugasnya;

b. Memberikan pendapat dan saran hukum penyelesain perkara kepada perwira penyerah
Perkara;

c. Bertindak sebagai penuntut pada pengadilan Militer:

d. Melaksanakan Penetapan Hakim atau Putusan Pengadilan;

e. Mengendalikan, mengordinasikan, mengawasi dan memberikan pengarahan atas


penyelenggaraan fungsi Teknis Yustisi dilingkungan Oditurat Militer dan Unit Pelaksana
Teknis Oditurat Militer yang ada diwilayah Hukumnya;

f. Menyelenggarakan pengawalan dan pengamanan terhadap terdakwa /Terpidana berserta


barang Bukti;

g. Menyelenggarakan Koordinasi dengan kejaksaan Agung Republik Indonesia, Polisi


Militer dan Badan Hukum Lainnyadalam penyelesaian tindak Pidana tertentu;

h. Menyampaikan laporan berkala dan laporan khusus kepada oditurat jenderal TNi dan
Kepala Babinkum TNI; dan

i. Melaksanakan tugas Khusus yang diberikan oleh Oditurat Jenderal TNI dan Kepala
babinkum TNI

Berdasarkan Pasal 93 Ayat 2 Peraturan Panglima TNI Nomor 33 Tahun 2020 tanggal 29 Juni
2020 Kepala Oditurat Militer dalam pelaksanaan Pembinaan penyelenggaraan Oditur Bertanggung
jawab kepada Kepala Babinkum TNI dan dalam Pelaksanaan Teknis Yustisial bertanggung jawab
kepada Oditurat Jenderal TNI secara hierarkis.
11

2. Waka Otmil

Berdasarkan Pasal 94 Peraturan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor 33 Tahun 2020
Tanggal 29 Juni 2020 Wakil Kepala Oditurat Militer sebagai dimaksud dalam Pasal 44 huruf b Selaku
Oditur Militer dan merupakan wakil Pimpinan dengan tugas sebagai berikut ;

a. Memberikan pertimbangan dan saran kepada Oditurat Militer mengenai bidang tugasnya;

b. Mengoordinasikan, mengawasi pekerjaan dan kegiatan staf serta Administrasi Oditur


Militer ;

c. Melihara dan mengawasi pelaksanaan prosedur kerja dilingkungan Oditurat Militer;

d. Bertindak sebagai penuntut pada pengadilan Militer; dan

e. Mewakili kepala Oditurat Militer apabila Kepala Oditurat Militer berhalangan


melaksanakan tugasnya.

Berdasarkan Peraturan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor 33 Tahun 2020 Tanggal
29 Juni 2020 Pasal 94 Ayat 2 Wakil Kepala Oditurat Militer dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung
jawab kepada Kepala Oditurat Militer

3. Bidang Urusan Pengolahan Perkara (URLAHKARA)


Berdasarkan Pasal 95 Ayat 1 Perwira Seksi Pengolah Perkara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 45 huruf a sesuai dengan Peraturan Panglima TNI NOMOR 33 TAHUN 2020 Tanggal 29 Juni
2020 Tentang Organisasi Dan Tugas Babinkum TNI.
Tugas URLAHKARA sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan registrasi dan administrasi perkara;
b. Meneliti dan mengolah berkas perkara yang diterima dan melakukan tindakan yang
diperlukan, sehingga memenuhi persyaratan penuntutan atau penyelesaian di luar
pengadilan;
c. Menyiapkan pendapat dan sarah hukum penyelesaian perkara kepada perwira penyera
perkara;
d. Menyiapkan berkas perara yang akan dilimpahkan ke pengadilan militer;
e. Melakukan penyidikan perkara khusus yang ditangani langsung oleh Oditurat Militer atas
perinta Oditur Jenderal TNI; dan
f. Menyiapkan saran dan pertimbangan kepada perwira penyerah perkara mengenai usaha-
usaha pencegahan/penindakan terhadap tindak pidana yang terjadi di daerah hukumnya.
4. Bidang Urusan Penuntutan (URTUT)
Berdasarkan Pasal 96 Ayat 1 Perwira Seksi Penuntutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
45 huruf b sesuai dengan Peraturan Panglima TNI NOMOR 33 TAHUN 2020 Tanggal 29 Juni 2020
Tentang Organisasi Dan Tugas Babinkum TNI.
12

Tugas URTUT Sebagai Berikut:


a. Menyiapkan kegiatan yang berkaitan dengan penuntutan perkara berdasarkan penetapan
hari sidang dari Pengadilan Militer;
b. Melaksanakan penetapan hakim atau putusan pengadilan;
c. Melaksanakan pengawasan terhdap narapidana militer yang menjalani pidana bersyarat
dan memperoleh pembebasan bersyarat;
d. Menyelenggarakan administrasi keuangan hasil pelaksanaan penetapan hakim atau
putusan pengadilan; dan
e. Menyelenggarakan pengawalan dan pengamanan terhadap terdakwa/terpidana beserta
sbarang bukti.
5. Bidang Urusan Administrasi Perkara (URMINKARA)
Berdasarkan Pasal 97 Ayat 1 Perwira Seksi Administrasi Perkara sebagaimana dalam Pasal 45
huruf c sesuai dengan Peraturan Panglima TNI NOMOR 33 TAHUN 2020 Tanggal 29 Juni 2020
Tentang Organisasi Dan Tugas Babinkum TNI.
Tugas URMINKARA sebagai berikut :
a. Mengumpulkan, menyusun, memelihara dokumentasi dan data administrasi serta berkas
perkara yang telah diputus;
b. Mengumpulkan, menyusun, dan memelihara data Tersangka, Terdakwa, Terpidana dan
administrasi barang bukti yang perkaranya telah diputus; dan
c. Mengumpulkan dan memelihara data administrasi upaya hukum.

6. Bidang Urusan Tata Usaha dan Urusan Dalam (URTAUD)


Berdasarkan Pasal 98 ayat 1 Kepala Urausan Tata Usaha dan Urusan Dalam sebagaimana
dalam Pasal 46 sesuai dengan Peraturan Panglima TNI NOMOR 33 TAHUN 2020 Tanggal 29 Juni
2020 Tentang Organisasi Dan Tugas Babinkum TNI.
Tugas URTAUD sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan administrasi umum umum dan tata usaha;
b. Menyelenggarakan administrasi personel, material dan logistik;
c. Menyelenggarakan pertanggung jawaban pelaksanaan program kerja dan anggaran; dan
d. Menyelenggarakan pengamanan kegiatan urusan dalam.

B. Pelaksanaan Kerja
Dalam kegiatan praktek kerja lapangan yang dilaksanakan di Kantor Oditurat Militer III-14 Kupang,
penulis melaksanakan praktek dibagian Staf Urtaud. Adapun tugas Urtaud Berdasarkan Pasal 46 Peraturan
Panglima TNI NOMOR 33 TAHUN 2020 Tanggal 29 Juni 2020 Tentang Organisasi Dan Tugas Babinkum
TNI sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan administrasi umum umum dan tata usaha;
b. Menyelenggarakan administrasi personel, material dan logistik;
13

c. Menyelenggarakan pertanggungjawaban pelaksanaan program kerja dan anggaran; dan


d. Menyelenggarakan pengamanan kegiatan urusan dalam.

Bahwa selama penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Oditurat Militer III-
14 Kupang, banyak sekali pelajaran dan pengalaman hal-hal baru yang saya dapat dan saya berharap
pengalaman tersebut dapat menjadi bekal saya dalam melaksanakan kerja suatu saat nanti. Dalam
melaksanakan praktek saya berada di Staf Urtaud dan tugas saya membantu mengagendakan surat masuk
maupun surat keluar, mengantar surat ke kantor satuan tetangga, mengantar surat ke Pengadilan Militer
selain itu saya diajarkan kedisplinan seperti melaksanakan apel pagi dan apel siang serta berlatih PBB
selain itu saya juga diajarkan selalu menjaga kebersihan kantor dengan istilah Kurve yaitu pembersihan
disekitar area perkantoran dan saya juga wajib mengikuti kegiatan jasmani seperti melaksanakan olah raga
Volly, jalan dan senam pagi. Selanjutnya saya juga diajarkan cara saling menghargai dan menghormati
antara senior dengan junior serta juga keakraban antara Pimpinan, Staf anggota dan siswa/siswi Praktek
Kerja Lapangan (PKL) dengan cara kegiatan Family Gathering yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal
26 Maret 2022 di Pantai Oitune, karaoke bersama disela-sela waktu istirahat dan menceritakan ataupun
sharing dalam memecahkan suatu permasalahan. Saya harap dengan pengalaman yang saya dapat tersebut
menjadi bekal yang baik untuk kedepan saya dapat membawa diri dengan baik dalam dunia kerja

C. Cara Kerja Praktek Kerja Lapangan Di Oditurat Militer-III 14 Kupang.

1. Melaksanakan kegiatan Apel pagi


Apel pagi merupakan  suatu aktivitas yang wajib harus dilaksanakan setiap pagi oleh seluruh
anggota sebelum melaksanakan bekerja. Karena apel pagi bertujuan untuk melakukan pengecekan
kehadiran terhadap seluruh anggota selain adanya absen tanda tangan, di dalam melaksanakan apel
pagi berisi doa sebelum melaksanakan bekerja supaya dalam melaksanakan tugas/pekerjaan diberi
keselamatan dan didalam apel pagi sebagai penyampaian informasi maupun perintah dari atasan
terhadap seluruh anggota yang bersifat penekanan maupun penyampaian kegiatan.
14

2. Melaksanakan kegiatan Apel Siang


Apel siang juga wajib harus dilaksanakan oleh seluruh anggota sebelum melaksanakan
pulang, Karena apel siang bertujuan untuk melakukan pengecekan kehadiran terhadap seluruh
anggota selain adanya absen tanda tangan, di dalam melaksanakan apel siang ditutup dengan doa yang
berarti tanda sudah selesai bekerja dan supaya selamat dalam perjalanan pulang kerumah masing-
masing dan didalam kegiatan apel siang juga ada penyampaian informasi maupun perintah dari
atasan terhadap seluruh anggota yang bersifat penekanan maupun penyampaian kegiatan.

3. Melaksanakan kegiatan kurvei

Kurve merupakan kegiatan bersih-bersih yang dilakukan secara bersama-sama. Kegiatan kurve
di laksanakan setiap hari senin dan kamis setelah melaksanakan apel pagi karena kurve merupakan
kegiatan dalam rangka menjaga kebersihan didalam kantor serta di lingkungan kantor Oditurat
Militer III -14 Kupang.

4. Melaksanakan kegiatan ohlaraga.

Kegiatan olahraga merupakan kegiatan yang wajib dilakukan setiap seluruh anggota karena
untuk menjaga kebugaran fisik dan mental, yang mana kegiatan olah raga dilaksanakan pada hari
selasa, rabu, dan jumat kegiatan dilaksanakan setelah melaksanakan apel pagi. Dan kami sebagai
siswa/siswi yang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Oditurat Militer III-14
Kupang wajib mengikuti kegiatan tersebut sesuai dengan kemampuan fisik kami setiap pagi setelah
melaksanakan apel pagi.
15

Kegiatan olahraga berguna untuk memperlancar metabolisme, membangun ketangkasan,


kecepatan, dan keseimbangan tubuh, dan juga sebagai bentuk kebugaran jasmani serta hiburan bagi
para staf dan siswa/siswi PKL.

5. Melaksanakan kegiatan PBB


Pengertian dari baris berbaris adalah peraturan tata cara baris berbaris yang diwujudkan dalam
bentuk latihan fisik yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan disiplin, menambah rasa semangat
tinggi, serta tanggung jawab bagi para siswa/siswi sehingga di peroleh sikap lahir (ketanggapan,
ketangkasan, kelincahan, kerapian) dan sikap batin (ketaatan, keiklasan, disiplin) yang diharapkan.
Selama kami melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di kantor Oditurat Militer III-14
kami siswa/siswi pernah dilatihkan Kegiatan Peraturan Baris Berbaris (PBB) walaupun hanya
gerakan yang diperlukan untuk kegiatan sehari hari selama di dalam kantor seperti penghormatan
dan gerakan ditempat untuk melaksanakan apel pagi maupun apel siang.

6. Melaksanakan piket PTSP


Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yaitu menempatkan seluruh pelayanan perizinan dan
non perizinan dalam satu tempat mulai penerimaan berkas sampai terbitnya dokumen dalam satu
tempat.
Bahwa pada waktu melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di kantor Oditurat Militer III-
14 Kupang, saya membantu melaksanakan piket Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Dalam hal ini Saya
16

dan teman-teman Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang berada di Otmil III-14 Kupang secara
bergantian membantu melaksanakan piket dan tugas kami seperti menerima tamu kemudian
memeriksa identitas tamu dengan cara meminta KTP lalu menulisnya didalam buku tamu setelah itu
menanyakan kepada tamu tentang keperluannya dan setelah mengetahui keperluannya lalu saya
laporkan kepada Bapak/Ibu staf bagian ruangan, kemudian Bapak/Ibu staf ruangan mengambil alih
tamu tersebut selanjutnya saya kembali melanjutkan piket di PTSP.

7. Ikut serta dalam kegiatan Family Gathering di pantai Oetune (Kegiatan Kantor).

Kegiatan Family Gathering ini bertujuan untuk membina kekeluargaan antara atasan kepada
seluruh keluarga anggota Oditurat Militer III-14 agar saling mengenal dan kami selaku siswa/siswi
Praktek Kerja Lapangan (PKL) juga diajak mengikuti kegiatan Family Gathering karena kami sudah
dianggap sebagai keluarga besar Oditurat Militer III-14 Kupang, dimana Family Gathering
dilaksanakan pada hari Sabtu di Pantai Oetune Kupang.

Bahwa selain kegiatan Family Gathering, untuk menumbuhkan rasa kekeluargaan dan
kebersamaan bersama Atasan dan anggota Staf Oditurat Militer III-14, dikala waktu istirahat atau
setelah kegiatan kurve kami siswa siswi Praktek Kerja Lapangan (PKL) berkumpul di Aula Kantor
melaksanakan hiburan musik sehingga dapat menyalurkan hoby untuk menyanyi. Kami selain
melaksanakan hiburan musik bersama kami juga kadang kalanya melaksanakan masak-masak
bersama seluruh anggota Otmil III-14 Kupang dan itu membuat kami serasa memiliki keluarga besar
yaitu keluarga Oditurat Militer III-14 Kupang..
17

8. Membantu mengaggendakan surat-surat masuk

Dalam hal ini, saya membantu kepala ruangan dalam hal pengetikan, mengagendakan surat
masuk maupun keluar dan setelah di disposisi oleh Kaotmil ataupun Waka Otmil selanjutnya surat
tersebut baru di distribusikan sesaui dengan deposisi surat tersebut

9. Membantu foto copy


Disini kami membantu menyalin atau menggandakan dokumen, serta surat-surat masuk
maupun keluar sebelum mendistribusikan ke Kaotmil ataupun Waka Otmil dan membuat arsip untuk
ruangan.

ssss

10. Melihat Rekontrusksi Perkara Pembunuhan Bersama Tim Oditurat Militer III-14
Kupang di Desa Taloitan Kec. Nekamese.
Tujuan di adakan rekontruksi adalah untuk menggambarkan peristiwa yang terjadi dari awal
sampai ahkir sehingga tergambar jelas peristiwa yang terjadi sehingga menjadi gambaran bagi
penegak hukum guna menentukan siapa Tersangkanya dan pasal apa yang digunakan untuk menjerat
Tersangka.
18

11. Mengikuti persidangan di pengadilan Militer III-15 Kupang

Bahwa selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Kantor Oditurat Militer III-14
Kupang, saya dan siswa/siswi yang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Oditurat
Militer III-14 Kupang diajak oleh Waka Otmil III-14 Kupang untuk melihat jalannya persidangan di
Pengadilan Militer III-15 Kupang. Selanjutnya ketika saya berada diruang sidang Pengadilan Militer
III-15 Kupang saya melihat bereberapa petugas diantaranya satu orang Hakim Ketua, dua orang
Hakim Anggota,

Adapun perangkat-perangkat sidang sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesia Nomor
31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer dalam Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1 terdiri dari Hakim
Ketua, Hakim Anggota, Oditur Militer, Penasehat Hukum dan Panitera.

pengertian dalam perangkat sidang sesaui dengan UURI No 31 Tahun 1997 akan di jelaskan
sebagai berikut :
a. Pengadilan adalah badan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman di lingkungan
peradilan militer yang meliputi Pengadilan Militer, Pengadilan Militer Tinggi, Pengadilan
Militer Utama, dan Pengadilan Militer Pertempuran.
b. Hakim Ketua adalah Hakim yang mengetuai majelis hakim dalam persidangan
pengadilan.
c. Hakim Anggota adalah Hakim yang menjadi anggota majelis hakim di persidangan
pengadilan.
d. Oditur Militer adalah penuntut umum tertinggi di lingkungan Angkatan Bersenjata,
pimpinan dan penanggung jawab tertinggi Oditurat yang mengendalikan pelaksanaan tugas dan
wewenang Oditurat.
e. Penasihat hukum adalah seseorang yang menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, memenuhi persyaratan untuk memberikan bantuan hukum menurut
cara yang diatur dalam Undang-undang ini.
f. Panitera, panitera pengganti, dan juru sita adalah pejabat peradilan yang pengangkatan
dan pemberhentiannya serta tugas pokoknya diatur dalam undang-undang.
g. Terdakwa adalah seorang tersangka yang dituntut, diperiksa, dan diadili di sidang
Pengadilan dalam lingkungan peradilan militer atau Pengadilan dalam lingkungan peradilan
umum.
h. Saksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan,
penuntutan, dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri,
dan ia alami sendiri.

Adapun proses persidangan Militer tersebut, Oditur Militer berperan melakukan ;

a. Pembacaan Surat Dakwaan;


b. Pemanggilan dan Pemeriksaan Terdakwa dan para Saksi;
19

c. Pembacaan Tuntutan;
d. Melakukan upaya Hukum terhadap Putusan Pengadilan Militer apabila dirasa tidak
memenuhi rasa keadilan; dan
e. Melaksanakan perintah Putusan dalam hal ini melaksanakan Eksekusi terhadap Terpidana.
20

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Bahwa Praktek Kerja Lapangan itu sangat penting bagi pelajar Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) karena dapat terjun langsung ke lapangan, serta dituntut untuk bertanggung jawab atas apa yang
telah di laksanakannya praktek tersebut di kantor Oditurat Militer III-14. Melalui praktek ini saya dapat
menilai dan mengetahui kemampuan diri saya sendiri. kegiatan paktek ini juga dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan saya di bidang teknologi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja
yang sebenarnya. Kegiatan praktek juga dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi saya, serta dapat
mempraktikan ilmu yang telah dipelajari di sekolah. Teori yang di pergunakan di lapangan kerja pada
dasarnya mempunyai teori yang sama dengan apa yang di pelajari di sekolah.

B. Saran
1. Saran Untuk instansi :
Diharapkan kerja sama antara Sekolah dan Instansi lebih ditingkatkan dengan banyak
memberi peluang kepada siswa/siswi SMK untuk dapat melaksanakan Praktek Kerja Iapangan
(PKL). Saya mengakui dan menyadari bahwa saya sendiri juga kurang dalam pelaksanaan PKL
tersebut namun saya juga tidak mendapat dorongan Bapak/Ibu staf yang ada, diharapkan bila ada
tugas yang berhubungan dengan kompetensi kami untuk saling membantu agar kami juga berperan
aktif sesuai dengan kompetensi yang kami pelajari dan tidak sekedar menunggu, sedangkan kami
juga takut atau segan terhadap Bapak/Ibu yang ada di instansi. .
2. Saran Bagi Sekolah :
Diharapkan kepada pihak sekolah untuk sebelumnya dalam pembekalan materi fisik
maupun mental lebih ditingkatkan terutama untuk pembinaan mental, fisik, dan perilaku bagi
siswa/siswi sebelum memulai Praktek Kerja Lapangan (PKL), agar siswa/siswi tidak di anggap
teledor, tidak mampu dan malas dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).Padahalnya
guru sendiri yang kurang dalam memberikan pembinaan terhadap hal yang terkait. Tapi jika tidak
ada bimbingan atau pembinaan yang baik dari para guru secara langsung, jujur kami tidak bisa apa-
apa. Jadi diharapkan peran guru sangat penting dalam memberikan pebekalan terhadap siswa/siswi.
Sekolah perlu, memberikan penekanan pada penguasaan keterampilan yang berguna secara
langsung dengan kemajuan teknologi di dunia kerja saat ini, dengan demikian para siswa/siswi
dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang di perolehnya secara maksimal.
21

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang Undang Republik Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer;

2. Peraturan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor 33 Tahun 2020 Tanggal 29 Juni 2020; dan

3. Undang Undang Republik Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman.

Anda mungkin juga menyukai