Tentang
( Proses Penyusunan MoU di Kantor Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung )
Di susun oleh :
NAMA : Alvin Hendi Hendriatno
NPM : 151000264
Dosen Pembimbing :
Rosa Tedjabuana, S.H., M.H.
NIPY : 151.106.05
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2018
LAPORAN KULIAH KERJA MAHASISWA (KKM)
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN
TAHUN AKADEMIK 2018/2019 DI INTANSI STAF AHLI DAN
BAGIAN KERJASAMA PEMERINTAH KOTA BANDUNG
Tentang
( Proses Penyusunan MoU di Kantor Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung )
Di susun oleh :
NAMA : Alvin Hendi Hendriatno
NPM : 151000264
Dosen Pembimbing :
Rosa Tedjabuana, S.H., M.H.
NIPY : 151.106.05
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Mahasiswa di Kantor Bagian Kerjasama
Pemerintah Kota Bandung.
Laporan akhir kegiatan program magang adalah salah satu tahapan yang harus
ditempuh oleh setiap mahasiswa program studi Ilmu Hukum di Fakultas Hukum
Universitas Pasundan Bandung. Laporan ini merupakan hasil akhir dari kegiatan yang
dimulai sejak tanggal 6 Agustus 2018 sampai dengan 25 September 2018 di Kantor
Bagian Kerjasama Pemerintah Daerah Kota Bandung.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang mendukung dan
membantu kami dalam Program Magang ini kepada:
1. Ibu Tuti Wachyuti dan Bapak Ratno selaku orangtua yang selalu memberikan
do’a dan semangat;
2. Dr. Dedy Hernawan, S.H., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Pasundan Bandung;
3. Dr. Anthon Fredy Susanto, S.H., M.Hum. selaku Wakil Dekan Fakultas Hukum
Universitas Pasundan Bandung;
4. Drs. Ahmad Abdul Gani, S.H., M.Ag. selaku Ketua Pelaksana Kegiatan Kuliah
Kerja Nyata Fakultas Hukum Universitas Pasundan Bandung;
5. Rosa Tedjabuana, S.H., M.H. selaku pembimbing dari kampus Universitas
Pasundan Bandung beserta seluruh pihak yang terlibat ataupun mendukung
jalannya pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata (Magang);
6. Dodit Ardian Pancapana, ST, M.Sc selaku Kepala Bagian Kerjsama;
7. Yana Supriatna, SP selaku Kepala Sub BAgian Kerjasama Dalam Negeri;
8. K. Donny Djatmiko, S.H. selaku Kepala Sub Bagian Administrasi, Dokumentasi
dan Evaluasi Kerjasama;
9. Seluruh staf yang ada di kantor Sub Bagian Kerjasama Pemerintah Kota
Bandung;
10. Rekan satu instansi Ulfa Prasatya Putri; dan
11. Kepada teman-teman tercinta yang selalu memberi semangat dan doa kepada
penulis, Sarah Azka Saffanah dan Laras Nurwinda P
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
penulis dapat memperbaiki laporan Kuliah Kerja Mahasiswa ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan Kuliah Kerja Mahasiswa di
Kantor Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
KATA PENGANTAR..................................................................................................iv
DAFTAR ISI................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
2.1.2 Visi dan Misi Kantor Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung............9
2.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung....10
2.1.6 Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Bagian Kerjasama Kota Bandung...........14
2.3 Hal-hal lain yang perlu dimuat dalam rencana program kerja.......................25
3.3.3 Pengamatan...................................................................................................27
3.3.4 Partisipasi......................................................................................................28
BAB IV PENUTUP....................................................................................................35
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................35
4.2 Saran......................................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................37
LAMPIRAN................................................................................................................38
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
(KKN) Desa dan di Sekolah, yang merupakan perpaduan signifikan dari unsur-unsur
Tri Dharma Perguruan Tinggi, meliputi Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian serta
Pengabdian pada Masyarakat, dalam satu paket kegiatan yang mengarah pada
terciptanya tiga komponen kecerdasan utama manusia secara utuh yaitu Kecerdasan
Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual.
Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) adalah bentuk penyelenggaraan perkuliahan
yang pelaksanaannya merupakan perpaduan yang harmonis antara pengetahuan
teoritis dengan pemahaman praktis, antara belajar di bangku kuliah dengan belajar di
instansi. Kegiatan ini sekaligus melibatkan berbagai media/sarana dengan bantuan
instansi serta berbagai struktur kelembagaan lainnya dimana mahasiswa langsung
terlibat didalamnya yang hasilnya diharapkan terjadi hubungan signifikan antara
dunia kerja dengan lulusan yang dihasilkan lembaga pendidikan.
Kuliah Kejra Mahasiswa (KKM) di Fakultas Hukum Universitas Pasundan
Bandung merupakan kegiatan intra kulikuler yang wajib diikuti seluruh mahasiswa,
sebagai konsekuensi di keluarkannya SK Mendiknas RI No. 232/U/2000 tentang
Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa.
Praktek Magang yang dilakukan selama sekitar tiga minggu yang merupakkan
suatu kegiatan praktek lapangan yang dilakukan mahasiswa Ilmu Hukum guna
melengkapi prasyarat memperoleh strata satu (S1). Kegiatan Magang juga
dimaksudkan untuk mendorong semangat mahasiswa didalam mempersiapkan
langkah-langkah untuk dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan kerja di masa yang
akan datang. Adapun praktek magang ini dilaksanakan mulai tanggsl 6 Agustus 2018
sampai dengan 25 Agustus 2018 di Kantor Bagian Kerjasama Pemerintah Kota
Bandung yang bertempat di Jalan Aceh No.51 Bandung. Waktu pelaksanaannya pun
dilakukan sesuai dengan jam kerja yaitu dari hari Senin hingga Jumat mulai pukul
08.00 s/d 16.30 WIB.
Kegiatan Magang secara nyata akan mendorong kreativitas mahasiswa dalam
menjalankan tugasnya sebagai seorang tenaga kerja yang bekerja pada suatu tempat
3
atau instansi. Pada tahap ini pula, mahasiswa akan dituntut untuk menerapkan atau
mengaplikasikan apa yang telah mereka dapatkan selama mengikuti kegiatan
perkuliahan dan menerapkannya ke dalam dunia kerja nyata. Mahasiswa Program
Studi Strata Satu Ilmu Hukum Universitas Pasundan diharapkan mampu untuk
menerapkan teori maupun praktek hukum dengan baik pada saat menjalankan
perannya sebagai seorang tenaga kerja.
Dalam praktek magang di Kantor Bagiam Kerja Sama Kota Bandung
tugas yang mendominasi adalah penyusunan MoU. Mekanisme tersebut harus
mengikuti alur penyusunan terlebih dahulu sebagai bentuk tata cara pelaksanaan
kerjasama antar daerah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007.
4. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh penulis
untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang
akan atau sedang diteliti.
BAB I: PENDAHULUAN
Dalam bab I diuraikan mengenai latar belakang kegiatan, maksud dan
tujuan kegiatan, manfaat kegiatan, metode pelaksanaan kegiatan, dan
sistematika penulisan.
BAB II: RENCANA KEGIATAN KERJA
Dalam bab II diuraikan mengenai kondisi umum di Bagian Kerjasama
Pemerintah Kota Bandung yang berisi sejarah, visi dan misi, tugas
pokok dan fungsi Bagian Kerjasama, struktur organisasi dan program
kerja di Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung serta hal-hal lain
yang perlu dimuat dalam rencana kegiatan kerja.
BAB III: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
Dalam bab III diuraikan mengenai pelaksanaan program kerja di
Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung dan Pen MoU di Bagian
Kerja Sama.
8
9
2.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung
Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
lingkup kerjasama. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian
Kerjasama mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Penyusunan bahan pengoordinasian kebijakan Pemerintah Daerah lingkup
kerjasama luar negeri, kerjasama dalam negeri serta administrasi, dokumentasi
dan evaluasi kerjasama;
11
WALIKOTA
WAKIL WALIKOTA
SEKRETARIAT
DAERAH
Bagian
Pemerintahan
Bagian
Kesejahteraan
Rakyat dan
Kemasyarakatan Sub Bag.
Kerjasama Dalam
Bagian Hukum Negeri
Bagian
Bagian
Kerjasama Luar
Kerjasama
Negeri
Bagian
Kerjasama
Administrasi
13
2.1.6 Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Bagian Kerjasama Kota Bandung
a. Tugas Pokok dan Fungsi Ketua :
Merencanakan dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi Bagian Kerjasama
serta mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan
kebijaksanaan Asisten Pemerintahan.
Tugas Pokok dan Fungsi Ketua Antara lain :
1) Menyusun Program, Rencana Kerja (Renja) dan penetapan kinerja bagian kerja
sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan fungsi;
2) Memimpin, mengoordinasikan, membina dan mengawasi pelaksanaan tugas
Bagian Kerjasama;
3) Membagi tugas dan mengarahkan rencana kerja kepada bawahan agar program
dan kegiatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;
4) Mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Seketariat
Daerah agar tujuan dan sasaran tercapai;
5) Membina bawahan dengan cara memotivasi untuk meningkatkan produktivitas
kerja dan pengembangan karier bawahan lingkup Bagian Kerjasama
6) Melakukan pembinaan jasmani dan rohani, mengusulkan pemberian tanda
penghargaan, pembinaan pra dan pasca pension pegawai dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan pegawai lingkup Bagian Kerja Sama;
7) Menyusun rumusan kebijakan Pemerintah Daerah lingkup penyelenggaraan
kerjasama luar negeri, dalam negeri, serta informasi dan dokumentasi kejasama;
8) Melaksanakan fasilitasi penyusunan pedoman/petunjuk teknis dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah lingkup penyelenggaraan kerja sama
luar negeri, kerjasama dalam negeri, serta administrasi, dokumentasi dan evaluasi
kerjasama;
9) Melaksanakan dan mengoordinasikan fasilitasi konsultasi bagi perangkat daerah
bekaitan dengan pengkajian dan penyiapan bahan perikatan hokum antara
Pemerintah Daerah dengan pihak lain;
15
10) Mengoordinasikan fungsi dan peran Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah
(TKKSD)
11) Memproses pengajuan usulan persetujuan DPRD yang berkaitan dengan rencana
kerjasama yang memerlukan persetujuan DPRD kepada Walikota melalui
Seketaris Daerah;
12) Mengoordinasikan pelaksanaan tata usaha bagian;
13) Memeriksa, memaraf dan menandatangani konsep naskah dinas sesuai tugas,
fungsi dan kewenangannya;
14) Melaksanakan pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis kepada atasan;
15) Mengoordinasikan pelaksanaan monitoring dan evaluasi implementasi kerjasama
lingkup luar negeri dan dalam negeri;
16) Melaksanakan hubungan kerja pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah
terkait, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat sesuai dengan tugas dan
fungsinya;
17) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan
18) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sub Bagian Kerja Sama Luar Negeri
Sub Bagian Kerja Sama Luar Negeri dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian. Kepala Sub Bagian Kerja Sama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Kepala Bagian Kerja Sama lingkup kerjasama luar negeri. Untuk
melaksanakan tugasnya Kepala Sub Bagian Kerja Sama Luar Negeri
menyelenggarakan fungsi :
1) Penyusunan bahan kebijakan teknis operasional lingkup kerjasama luar negeri;
2) Pelaksanaan program dan kegiatan operasional lingkup kerjasama luar negeri;
3) Pelaksaan konsultasi, koordinasi, dan sinkronisasi pelaksanaan tugas operasional
lingkup kerja sama luar negeri;
4) Pembinaan, pemantauan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan operasional lingkup
kerja sama luar negeri; dan
16
5) Pelaksaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Uraian tugas Kepala Sub Bagian Kerja Sama Luar Negeri sebagai berikut :
1) Menyusun program dan Renja Sub Bagian Kerja Sama Luar Negeri;
2) Memimpin, mengoordinasikan, membina dan mengawasi pelaksaan tugas sesuai
dengan tugas dan fungsinya;
3) Membagi tugas dan mengarahkan rencana kerja kepada bawahan agar program
dan kegiatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;
4) Mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum secretariat
daerah agar tujuan dan sasaran tercapai;
5) Membina bawahan dengan cara memotivasi untuk meningkatkan produktivitas
kerja dan pengembangan karir bawahan lingkup Sub Bagian sesuai dengan tugas
dan fungsinya;
6) Melakukan pembinaan jasmani dan rohani, mengusulkan pemberian tanda
penghargaan, pembinaan, pra dan pasca pension pegawai dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan pegawai lingkup Sub Bagian sesuai dengan tugas dan
fungsinya;
7) Mengumpulkan dan menganalisa data bahan perumusan kebijakan pemerintah
daerah lingkup kerjasama luar negeri;
8) Melaksanakan fasilitasi pembinaan bagi Perangkat Daerah lingkup kerja sama luar
negeri;
9) Melaksanakan fasilitasi konsultasi bagi Perangkat Daerah berkaitan dengan
pengkajian dan penyiapan bahan perikatan hukum antara Pemerintah Daerah
dengan pihak lain lingkup kerja sama luar negeri;
10) Mengoordinasikan fungsi dan peran Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah lingkup
kerja sama luar negeri;
11) Menyiapkan pengajuan usulan persetujuan DPRD yang berkaitan dengan rencana
kerja sama dengan pihak luar negeri yang memerlukan persetujuan DPRD kepada
Walikota melalui Seketaris Daerah.
17
1) Menyusun program dan Renja Sub Bagian sesuai tugas dan fungsi sebagai
pedoman pelaksanaan;
2) Memimpin, mengoordinasikan, membina dan mengawasi pelaksanaan tugas Sub
Bagian sesuai dengan tugas dan fungsinya;
3) Membagi tugas dan mengarahkan rencana kerja kepada bawahan agar program
dan kegiatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;
4) Mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum
Sekretariat Daerah agar tujuan dan sasaran tercapai;
5) Membina bawahan dengan cara memotivasi untuk meningkatkan produktivitas
kerja dan pengembangan karier bawahan lingkup Sub Bagian sesuai dengan tugas
dan fungsinya;
6) Melakukan pembinaan jasmani dan rohani, mengusulkan pemberian tanda
penghargaan, pembinaan pra dan pasca pensiun pegawai dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan pegawai lingkup Sub Bagian sesuai dengan tugas dan
fungsinya;
7) Mengumpulkan dan menganalisa data bahan perumusan kebijakan Pemerintah
Daerah lingkup kerja sama dalam negeri;
8) Melaksanakan fasilitasi pembinaan bagi Perangkat Daerah lingkup kerja sama
dalam negeri;
9) Melaksanakan fasilitasi konsultasi bagi Perangkat Daerah berkaitan dengan
pengkajian dan penyiapan bahan perikatan hukum antara Pemerintah Daerah
dengan pihak lain lingkup kerja sama dalam negeri;
10) Mengoordinasikan fungsi dan peran Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah lingkup
kerja sama dalam negeri;
11) Menyiapkan pengajuan usulan persetujuan DPRD yang berkaitan dengan rencana
kerja sama dengan pihak lain lingkup dalam negeri yang memerlukan persetujuan
DPRD kepada Walikota melalui Seketaris Daerah.
12) Melaksanakan fasilitasi penerapan peraturan perundangundangan lingkup kerja
sama dalam negeri;
19
N Jenis
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
o Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
Pertemuan
1 awal dan x
diskusi
2 Studi x x x
25
Kepustakaa
3 Pengamatan x x x
Partisipasi
di Kantor
4 x x x x x x x x x x x x x
Bagian
Kerjasama
2.3 Hal-hal lain yang perlu dimuat dalam rencana program kerja
Selain program kerja yang di paparkan oleh penulis di atas, terdapat hal-hal
lain yang perlu dimuat dalam program kerja : Mengikuti acara Beberes Bandung
bersama staff dari Bagian Kerjasama, acara tersebut diselenggarakan oleh Bapak
Walikota Bandung.
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
26
27
3.3.3 Pengamatan
Penulis mulai melakukan pengamatan ketika pertama kali datang ke Kantor
Bagian Kerjasama Kota Bandung dan mengelilingi setiap sisi kantor. Tampak depan
yaitu lahan parkir dan pos satpam. Kemudian bagian depan kantor adalah meja
informasi. Kantor tersebut terdapat 2 lantai, lantai 1 untuk Bagian Kerjasama Kota
Bandung dan Lantai 2 untuk Staf Ahli Kota Bandung. Kemudian masuk ke Bagian
Kerjasama terdapat ruang rapat, ruang Kepala Bagian Kerjasama, ruang Kepala Sub
2
Ronny Hanitijo Soemitro, S.H, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Ghalia Indonesia, hlm.
52.
28
Bagian Kerjasama Luar Negeri, ruang Kepala Sub Bagian Kerjasama Dalam Negeri,
ruang Administrasi dan ruangan staf dari masing-masing Sub Bagian kerjasama.
Setelah memahami setiap ruangan yang ada penulis juga mengamati cara
melakukan pekerjaan yang dipraktekkan terlebih dahulu oleh Bapak Hadi Cahyadi
S.S. yaitu cara membuat Nota Dinas. Selain itu pada tanggal 7 dan 15 penulis juga di
perintahkan untuk menginput nomor surat, tanggal, tentang Perjanjian Kerja Sama
dan Kesepakatan Bersama Pemerintah Kota Bandung ke Microsoft Excel.
3.3.4 Partisipasi
Keikutsertaan penulis dalam kegiatan magang ini dimulai dari pertama datang
ke Bagian Kerjasama Kota Bandung yaitu pada hari senin tanggal 06 Agustus 2018
hingga hari Jumat 24 Agustus 2018. Kegiatan yang dilakukan antara lain menginput
data MoU pemerintah Kota Bandung ke dalam Microsoft Excel, mengantarkan nota
dinas ke Asisten I, memfotokopi surat-surat dinas, mengetik nomor surat dan tanggal
nota dinas, meng-scan nota dinas, memberikan dan meminta nomor untuk nota dinas
ke Tata Usaha, memeriksa MoU yang tidak lengkap halamannya, mengikuti rapat.
understanding berisikan hal-hal yang pokok saja. Adapun mengenai lain-lain aspek
dari memorandum of understanding relative sama dengan perjanjian-perjanjian lain.”3
Erman Rajagukguk mengartikan MoU sebagai berikut.
“Dokumen yang memuat saling pengertian di antara para pihak sebelum
perjanjian dibuat. Isi dari memorandum of understanding harus dimasukan ke dalam
kontrak, sehingga ia mempunyai kekuatan mengikat” 4
I. Nyoman Sudana, mengartikan MoU sebagai berikut :
“MoU adalah sebagai suatu perjanjian pendahuluan, dalam arti akan diikuti
perjanjian lainnya, sehingga dirumuskan pengertian MoU adalah dasar penyusunan
kontrak pada masa daatang yang didasarkan hasil pemufakatan awal para pihak yang
akan mengikatkan diri, baik secara tertulis maupun lisan”.
Unsur-unsur yang terkandung dalam MoU ada tiga, ketiga unsur yang
dimaksud yaitu :
a. MoU sebagai perjanjian pendahuluan, yang merupakan perjanjian awal yang
dilakukan oleh para pihak;
b. Isi MoU adalah mengenai hal-hal yang pokok
c. Isi MoU dimasukan dalam Kontrak
Para pihak yang membuat MoU tersebut adalah subjek hukum, baik berupa
hukum publik maupun badan hukum privat. Badan hukum public, misalnya Negara,
Pemerintah Provinsi/kota/kabupaten. Adapun badan hukum privat, antara lain
Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, Yayasan. Wilayah keberlakuan dari MoU itu bisa
regional, nasional, maupun internasional. Substansi MoU adalah kerja sama dalam
berbagai aspek kehidupan dan jangka waktunya tertentu.
bahwa didalamnya berisi kesepakatan para pihak tentang hal-hal yang bersifat umum.
Ketentuan yang mengatur tentang kesepakatan telah dituangkan dalam Pasal 1320
KUHPerdata ini isinya adalah tentang aturan yang mengatur mengenai syarat-
syaratsahnya suatu perjanjian.
Salah satu syarat sahnya perjanjian itu adalah adanya consensus para pihak, di
samping itu yang dapat dijadikan dasar hukum pembuatan MoU adalah Pasal 1338
KUHPerdata, yang berbunyi :
“Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang
bagi mereka yang membuatnya”
Asas kebebasan berkontrak, adalah suatu asas yang memberikan kebebasan
kepada para pihak untuk :
a. Membuat atau tidak membuat perjanjian;
b. Mengadakan perjanjian dengan siapapun;
c. Menentukan isi perjanjian, pelaksanaan, dan persyaratannya; dan
d. Menentukan bentuknya perjanjian, yaitu tertulis atau lisan.
Asas ini merupakan asas yang sangat penting dalam pembuatan MoU, karena
asas ini memperkenankan para pihak untuk melakukan atau membuat MoU yang
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dan tidak melanggar peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pada hari kesepuluh, penulis diperintahkan untuk mencetak data MoU yang
telah dikerjakan untuk di periksa oleh Kepala Sub Bagian Dalam Negeri. Setelah di
periksa ada tambahan berkas MoU yang belum di masukan.
10. Laporan Kegiatan Hari XI
Pada hari kesebelas penulis ditugaskan untuk meminta nomor untuk surat
Nota Dinas ke Bagian Tata Usaha, setelah itu penulis di tugaskan oleh Bapak Hadi
Cahyadi, S.S untuk memeriksa kalimat pada surat Perjanjian Kerja Sama. Setelah
itu penulis di perintahkan mencari surat kesepakatan antara Kota Bandung dengan
Kota Tasikmalaya.
11. Laporan Kegiatan Hari XII
Pada hari keduabelas, penulis mengikuti briefing dengan Kepala Bagian
Kerjasama dia memberi mootivasi bagi seluruh staf dan mahsiswa yang magang.
Setelah mengikuti briefing penulis diajak mengikuti rapat di ruang tengah (Ruang
Rapat Pemerintah Kota Bandung) tentang Penyusunan Draft Kerjasama Pemerintah
Kota Bandung
12. Laporan Kegiatan Hari XIII
Pada hari ketigabelas, penulis mendampingi Bapak Hadi Cahyadi, S.S ke KPP
Sekda.
Bagian Kerjsama Admnistrasi, Dokumentasi dan Evaluasi beserta seluruh staf bagian
kerjasama.
Kegiatan magang selesai ditandai dengan berfoto atau dokumentasi dan
makan-makan bersama dengan staff dan karyawan Bagian Kerjasama Pemerintah
Kota Bandung pada hari Jumat, 24 Agustus 2018.
4.1 Kesimpulan
1. Pelaksanaan Program kerja di Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung
diawali dengan pertemuan tatap awal dan diskusi program kerja kemudian
melakukan observasi sekaligus diselingi studi kepustakaan. Penulis
berpartisipasi setiap harinya seperti menginput berkas MoU tahun 2016
hingga 2018, mengscan Nota Dinas, dan meminta nomor unutk Nota Dinas ke
Bagian Tata Usaha. Sehingga penulis dapat mengetahui cara penyusunan
MoU serta kewajiban bagi para pihak yang telah melakukan kerjasama. Selain
itu penulis juga mengetahui prosedur pengajuan kerjasama dan pembuatan
MoU di Bagian Kerjasama Bandung.
2. Penyusunan MoU di Bagian Kerjasama Kota Bandung diawali dengan surat
permohonan dari Kota pemohon (Kepala Darah) kepada Walikota Bandung
melalui Sekretaris Daerah Kota Bandung, adanya Surat Disposisi dari
pimpinan untuk tindak lanjut di rapatkan dalam TKKSD, lalu dibuat Surat
kesediaan kerjasama dari Kota Bandung, setelah itu dilakukan perumusan
naskah perjanjian kerjasama yang dihadiri oleh para pihak, jika perumusan
tersebut sesuai dengan kehendak para pihak maka dilakukan penandatangan
MoU.
4.2 Saran
1. Sebaiknya mahasiswa peserta magang diberi kesempatan dalam ikut serta
secara penuh dalam prosedur yang ada di ruang lingkup Bagian Kerjasama
Pemerintah Kota Bandung dari awal pembuatan perjanjian kerjasama. kecuali
hal-hal yang bersifat rahasia agar dapat lebih mengasah soft skill mahasiswa
tanpa terlepas dari bimbingan instansi.
35
36
A. BUKU
Munir Fuady, Hukum Kontrak (Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis), Citra
Aditya Bakti, Bandung. Hlm.91.
B. PERUNDANG-UNDANGAN
KUHPerdata
C. SUMBER LAIN
Bagian Kerjasama Kota Bandung. 30 Agustus 2018.
http://www.kerjasama.bandung.go.id/
37
LAMPIRAN
Dokumentasi Magang
1. Menginput data MoU antara Pemerintah Kota Bandung dengan Pemerintah dan
Badan Hukum
38
39