Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN KULIAH KERJA MAHASISWA (KKM)

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN


TAHUN AKADEMIK 2018/2019 DI INTANSI STAF AHLI DAN
BAGIAN KERJASAMA PEMERINTAH KOTA BANDUNG

Tentang
( Proses Penyusunan MoU di Kantor Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung )

Di susun oleh :
NAMA : Alvin Hendi Hendriatno
NPM : 151000264

Dosen Pembimbing :
Rosa Tedjabuana, S.H., M.H.
NIPY : 151.106.05

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2018
LAPORAN KULIAH KERJA MAHASISWA (KKM)
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN
TAHUN AKADEMIK 2018/2019 DI INTANSI STAF AHLI DAN
BAGIAN KERJASAMA PEMERINTAH KOTA BANDUNG

Tentang
( Proses Penyusunan MoU di Kantor Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung )

Di susun oleh :
NAMA : Alvin Hendi Hendriatno
NPM : 151000264

Dosen Pembimbing :
Rosa Tedjabuana, S.H., M.H.
NIPY : 151.106.05

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Bandung, September 2018

Mengetahui

Pembimbing Pimpinan Instansi

Rosa Tedjabuana, S.H., M.H. K. Donny Djatmiko, S.H.


NIPY : 151.106.05 NIP : 19812601 201101 1 009

Pusat Pengembangan Ilmu Hukum


Pengelolaan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM)
Fakultas Hukum Universitas Pasundan
Ketua,

Ahmad Abdul Gani, Drs.,S.H.,M.Ag.


NIPY: 151.101.34
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Mahasiswa di Kantor Bagian Kerjasama
Pemerintah Kota Bandung.
Laporan akhir kegiatan program magang adalah salah satu tahapan yang harus
ditempuh oleh setiap mahasiswa program studi Ilmu Hukum di Fakultas Hukum
Universitas Pasundan Bandung. Laporan ini merupakan hasil akhir dari kegiatan yang
dimulai sejak tanggal 6 Agustus 2018 sampai dengan 25 September 2018 di Kantor
Bagian Kerjasama Pemerintah Daerah Kota Bandung.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang mendukung dan
membantu kami dalam Program Magang ini kepada:
1. Ibu Tuti Wachyuti dan Bapak Ratno selaku orangtua yang selalu memberikan
do’a dan semangat;
2. Dr. Dedy Hernawan, S.H., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Pasundan Bandung;
3. Dr. Anthon Fredy Susanto, S.H., M.Hum. selaku Wakil Dekan Fakultas Hukum
Universitas Pasundan Bandung;
4. Drs. Ahmad Abdul Gani, S.H., M.Ag. selaku Ketua Pelaksana Kegiatan Kuliah
Kerja Nyata Fakultas Hukum Universitas Pasundan Bandung;
5. Rosa Tedjabuana, S.H., M.H. selaku pembimbing dari kampus Universitas
Pasundan Bandung beserta seluruh pihak yang terlibat ataupun mendukung
jalannya pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata (Magang);
6. Dodit Ardian Pancapana, ST, M.Sc selaku Kepala Bagian Kerjsama;
7. Yana Supriatna, SP selaku Kepala Sub BAgian Kerjasama Dalam Negeri;
8. K. Donny Djatmiko, S.H. selaku Kepala Sub Bagian Administrasi, Dokumentasi
dan Evaluasi Kerjasama;
9. Seluruh staf yang ada di kantor Sub Bagian Kerjasama Pemerintah Kota
Bandung;
10. Rekan satu instansi Ulfa Prasatya Putri; dan
11. Kepada teman-teman tercinta yang selalu memberi semangat dan doa kepada
penulis, Sarah Azka Saffanah dan Laras Nurwinda P

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
penulis dapat memperbaiki laporan Kuliah Kerja Mahasiswa ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan Kuliah Kerja Mahasiswa di
Kantor Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bandung, 6 September 2018

Alvin Hendi Hendriatno


NPM. 151000264
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................................i


HALAMAN JUDUL ................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................iii

KATA PENGANTAR..................................................................................................iv

DAFTAR ISI................................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................1

1.2 Maksud dan Tujuan Kegiatan...............................................................................3

1.3 Manfaat Kegiatan...................................................................................................4

1.4 Metode Pelaksanaan Kegiatan..............................................................................5

BAB II RENCANA KEGIATAN KERJA...............................................................8

2.1 Kondisi Umum di Lokasi Magang......................................................................8

2.1.1 Sejarah Kantor Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung......................8

2.1.2 Visi dan Misi Kantor Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung............9

2.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung....10

2.1.4 Struktur Organisasi Seketariat Daerah Kota Bandung.................................12

2.1.5 Struktur Organisasi Sub Bagian Kerjasama Kota Bandung.........................13

2.1.6 Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Bagian Kerjasama Kota Bandung...........14

2.2 Program Kerja di Pengadilan Agama Bandung...............................................21

2.3 Hal-hal lain yang perlu dimuat dalam rencana program kerja.......................25

BAB III PELAKSANAAN PROGRAM KERJA...................................................26

3.1 Pelaksanaan Program Kerja di Bagian Kerjasama Kota Bandung.................26


3.3.1 Pertemuan tatap awal dan diskusi program kerja..........................................26

3.3.2 Studi Kepustakaan.........................................................................................27

3.3.3 Pengamatan...................................................................................................27

3.3.4 Partisipasi......................................................................................................28

3.4 Penjelasan singkat Nota Kesepahaman (MoU).................................................28

3.5 Bentuk Kegiatan...................................................................................................30

3.6 Waktu Pelaksanaan..............................................................................................33

3.7 Analisis Kegiatan Pelaksanaan Magang............................................................34

BAB IV PENUTUP....................................................................................................35

4.1 Kesimpulan...........................................................................................................35

4.2 Saran......................................................................................................................35

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................37

LAMPIRAN................................................................................................................38
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan dunia dalam kemasan mitos globalisasi memacu pergerakan
pendidikan memasuki persaingan sangat ketat. Kondisi demikian menuntut
optimalisasi peran strategis yang diemban dunia pendidikan dalam membangun
sumber daya manusia. Konsekuensinya perlu akselerasi dan perpaduan yang koheren
dan penggunaan metode serta media belajar yang sesuai dengan perkembangan yang
terus berlangsung. Solusi terhadap tuntutan majemuk yang semakin berkembang
harus didukung oleh sikap akomodatif lembaga pendidikan terhadap msyarakat dan
pasar, yaitu terciptanya link and match (memiliki keterkaitan dan kesepadanan)
antara kemampuan teoritis yang diperoleh di bangku kuliah dengan kemampuan
praktik sebagai tuntutan pragmatis. Hal ini juga sesuai dengan apa yang telah
digariskan dalam konsep pembelajaran berbasis KKNI, yang saat ini tengah
dikembangkan di Indonesia.
Hal demikian dimaksudkan untuk mempersempit jurang serta memperkecil
distorsi yang mungkin timbul dalam pengetahuan teori dengan aktualisasi praktik.
Sehingga menimbulkan kesan bahwa ketika mahasiswa lulus dari perguruan tinggi
mereka harus kembali bealajar dari nol, artinya perguruan tinggi tidak pernah
memberikan solusi yang memadai terhadap persoalan kesenjangan yang terjadi dalam
dunia pasar kerja.
Alternatif yang dapat dijadikan acuan sekaligus solusi yang dapat
menjembatani maksud diatas, perlu dikembangkan model yang sepenuhnya bertujuan
membangun karakter serta kemampuan lulusan agar dapat beradaptasi serta memiliki
peluang yang mampu dimanfaatkan secara maksimal ketika mahasiswa selesai
menempuh studinya di perguruan tinggi. Salah satu model tersebut yaitu Kuliah Kerja
Mahasiswa (KKM) yang didalamnya terdapat magang instansi, Kuliah Kerja Nyata

1
2

(KKN) Desa dan di Sekolah, yang merupakan perpaduan signifikan dari unsur-unsur
Tri Dharma Perguruan Tinggi, meliputi Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian serta
Pengabdian pada Masyarakat, dalam satu paket kegiatan yang mengarah pada
terciptanya tiga komponen kecerdasan utama manusia secara utuh yaitu Kecerdasan
Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual.
Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) adalah bentuk penyelenggaraan perkuliahan
yang pelaksanaannya merupakan perpaduan yang harmonis antara pengetahuan
teoritis dengan pemahaman praktis, antara belajar di bangku kuliah dengan belajar di
instansi. Kegiatan ini sekaligus melibatkan berbagai media/sarana dengan bantuan
instansi serta berbagai struktur kelembagaan lainnya dimana mahasiswa langsung
terlibat didalamnya yang hasilnya diharapkan terjadi hubungan signifikan antara
dunia kerja dengan lulusan yang dihasilkan lembaga pendidikan.
Kuliah Kejra Mahasiswa (KKM) di Fakultas Hukum Universitas Pasundan
Bandung merupakan kegiatan intra kulikuler yang wajib diikuti seluruh mahasiswa,
sebagai konsekuensi di keluarkannya SK Mendiknas RI No. 232/U/2000 tentang
Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa.
Praktek Magang yang dilakukan selama sekitar tiga minggu yang merupakkan
suatu kegiatan praktek lapangan yang dilakukan mahasiswa Ilmu Hukum guna
melengkapi prasyarat memperoleh strata satu (S1). Kegiatan Magang juga
dimaksudkan untuk mendorong semangat mahasiswa didalam mempersiapkan
langkah-langkah untuk dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan kerja di masa yang
akan datang. Adapun praktek magang ini dilaksanakan mulai tanggsl 6 Agustus 2018
sampai dengan 25 Agustus 2018 di Kantor Bagian Kerjasama Pemerintah Kota
Bandung yang bertempat di Jalan Aceh No.51 Bandung. Waktu pelaksanaannya pun
dilakukan sesuai dengan jam kerja yaitu dari hari Senin hingga Jumat mulai pukul
08.00 s/d 16.30 WIB.
Kegiatan Magang secara nyata akan mendorong kreativitas mahasiswa dalam
menjalankan tugasnya sebagai seorang tenaga kerja yang bekerja pada suatu tempat
3

atau instansi. Pada tahap ini pula, mahasiswa akan dituntut untuk menerapkan atau
mengaplikasikan apa yang telah mereka dapatkan selama mengikuti kegiatan
perkuliahan dan menerapkannya ke dalam dunia kerja nyata. Mahasiswa Program
Studi Strata Satu Ilmu Hukum Universitas Pasundan diharapkan mampu untuk
menerapkan teori maupun praktek hukum dengan baik pada saat menjalankan
perannya sebagai seorang tenaga kerja.
Dalam praktek magang di Kantor Bagiam Kerja Sama Kota Bandung
tugas yang mendominasi adalah penyusunan MoU. Mekanisme tersebut harus
mengikuti alur penyusunan terlebih dahulu sebagai bentuk tata cara pelaksanaan
kerjasama antar daerah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007.

1.2 Maksud dan Tujuan Kegiatan


Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) adalah program intrakulikuler dengan
tujuan utama untuk memberikan pendidikan yang lebih spesifik dan mengarah kepada
kemampuan professional mahasiswa, yang pelaksanaannya berkolerasi dengan
peluang kerja, keterampilan serta pengembangan diri (Soft skill). Karenanya Kuliah
Kerja Mahasiswa (KKM) memiliki fungsi ganda yaitu :
a. Memberikan pemahaman praktis kepada mahasiswa tentang penanganan
berbagai persoalan di masyarakat dan memberikan solusinya; sekaligus
b. Membangun dan mengembangkan peluang kerja, serta lebih mendekatkan
mahasiswa dengan masyarakat.
Adapun secara eksplisit tujuan yang hendak di capai melalui program
Kuliah Kerja Mahsiswa (KKM) ialah :
1. Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian akademik dan profesional yang
sesuai dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat,
2. Memperkokoh kesepadanan antara dunia pendidikan dan dunia praktik,
3. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses pendidikan yang menuju
professionalisasi yang humanis,
4

4. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman bekerja di


instansi sebagai bagian dari proses belajar mengajar.
1.3 Manfaat Kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) mempunyai tiga sasaran yang dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
a. Meningkatkan kemampuan tentang cara berpikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya saling ketergantungan,
hubungan, dan kerja sama antar sektor;
b. Memperdalam pengertian dan penghayatan tentang manfaat ilmu, teknologi
dan seni yang dipelajarinya dalam melaksanakan pembangunan; dan
c. Mendewasakan cara berpikir serta meningkatkan daya nalar mahasiswa
dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah secara
pragmatis ilmiah.
2. Bagi Instansi dan Pemerintah Daerah
a. Bagi pemerintah daerah, kegiatan ini memberikan kontribusi yang kuat
mengenai program pembangunan yang tengah dilaksanakan terutama
kaitannya dengan usaha memperkecil angka pengangguran serta
pemberdayaan masyarakat menuju masyarakat yang berpartisipatif;
b. Menjalin kemitraan bahwa diantara dunia pendidikan tinggi dengan
pemerintah daerah memiliki tanggung jawab yang sama dalam membangun
dan mengembangkan sumber daya manusia sebagai usaha peningkatan
pembangunan daerah; dan
c. Bagi pemerintah daerah/swasta dapat menjalin sinergi kemitraan misalnya
pemanfaatan tim Biro Bantuan dan Konsultasi Hukum (BBKH), Clinical
Legal Education (CLE), Pusat Pengembangan Ilmu Hukum (PPIH), dll.
3. Perguruan Tinggi
a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswanya
dengan proses pembelajaran di lapangan kerja, sehingga kurikulum, materi
5

perkuliahan dan pengembangan ilmu yang dibina di perguruan tinggi dapat


disesuaikan dengan tuntutan peubahan;
b. Memperoleh berbagai kasus yang dapat dipergunakan sebagai meteri
perkuliahan dan menentukan berbagai masalah untuk pengembangan
penelitian; dan
c. Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerjasama dengan instansi serta
departemen terkait melalui rintisan kerjasama dan mahasiswa yang
melaksanakan magang.

1.4 Metode Pelaksanaan Kegiatan


Metode yang dipergunakan dalam pelaksanaan Magang ini penulis
menerapkan metode langsung yang dilakukan secara bertahap, yaitu:
1. Partisipasi
Partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada
pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya. Penulis
berpartisipasi selama kegiatan magang berlangsung.
2. Interview (Wawancara)
Wawancara atau interview merupakan tanya jawab secara lisan dimana
dua orang atau lebih berhadapan secara langsung. Dalam proses interview ada
dua pihak yang menempati kedudukan yang berbeda. Satu pihak sebagai pencari
informasi atau interviewer sedangkan pihak lain berfungsi sebagai pemberi
informasi atau informan (responden).1
Penulis melakukan proses wawancara dengan staff di bagiannya masing-
masing guna mendapatkan ilmu dasar dalam melaksanakan program magang dan
penyusunan laporannya guna kepentingan akademis.
3. Observasi Lapangan
Penulis melakukan observasi lapangan dengan cara melakukan
pengamatan di sekeliling kantor Bagian Kerjasama Kota Bandung.
1
Soemitro Romy H, Metodologi Penelitian Hukum (Surkarta: UMS Press, 2004), hl. 71.
6

4. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh penulis
untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang
akan atau sedang diteliti.

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan ini memuat uraian–uraian keseluruhan yang akan
disajikan dengan tujuan agar mempermudah dalam memperoleh gambaran
menyeluruh mengenai laporan kegiatan magang. Sistematika yang dipergunakan
dalam penulisan laporan kegiatan magang adalah sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN
Dalam bab I diuraikan mengenai latar belakang kegiatan, maksud dan
tujuan kegiatan, manfaat kegiatan, metode pelaksanaan kegiatan, dan
sistematika penulisan.
BAB II: RENCANA KEGIATAN KERJA
Dalam bab II diuraikan mengenai kondisi umum di Bagian Kerjasama
Pemerintah Kota Bandung yang berisi sejarah, visi dan misi, tugas
pokok dan fungsi Bagian Kerjasama, struktur organisasi dan program
kerja di Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung serta hal-hal lain
yang perlu dimuat dalam rencana kegiatan kerja.
BAB III: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
Dalam bab III diuraikan mengenai pelaksanaan program kerja di
Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung dan Pen MoU di Bagian
Kerja Sama.

BAB IV: PENUTUP


7

Dalam bab IV diuraikan mengenai kesimpulan dari kegiatan magang


yang dilaksanakan oleh penulis serta memberikan sumbangan pikiran
berupa saran yang berkaitan dengan pelaksanaan magang yang
merupakan tindak lanjut dalam pembenahan dan perbaikan.
BAB II
RENCANA KEGIATAN KERJA

2.1 Kondisi Umum di Lokasi Magang


2.1.1 Sejarah Kantor Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung
Sejak tahun 1998 reformasi dan desentralisasi telah menjadi pradigma
pembangunan, dengan keluarnya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 32
Tahun 2004 dan selanjutnya diubah dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
dan diubah lagi dengan Undang-undang Nomor 09 Tahun 2015 tentang Pemerintah
Daerah. Dalam Undang-undang Nomor 09 Tahun 2015 tentang Pemrintah Daerah,
pemerintah pusat memiliki wewenang untuk menentukan dan menjalankan kebijakan
pembangunan kepada pemerintah daerah di daerahnya masing-masing. Undang-
undang tersebut telah menciptakan fungsi dan tanggung jawab baru kepada
pemerintah daerah untuk menetukan arah kebijakan pembangunan daerah yang juga
menjadi peluang bagi pemerintah daerah untuk mandiri dan kreatif.
Salah satu kewenangan yang terdesentralisasi dalam kerangka otonomi daerah
adalah peluang adanya kerjasama baik dalam negeri maupun luar negeri. Hal inilah
yang menjadi pedoman bagi Pemerintah Kota Bandung dalam upaya perubahan
paradigma penyelenggaraan pemerintah daerah, dimana yang menjadi arus utama
salah satunya adalah kolaborasi dan sharing best practice yang bertujuan untuk
kemajuan bersama, percepatan dan pemerataan pembangunan serta peningkatan
kesejahteraan masyarakat, melalui peningkatan kerjasama antar daerah, baik itu
kerjasama dalam negeri maupun luar negeri.
Kebutuhan akan kerjasama Antar Daerah baru dirasakan pada tahun 1990an.
Muncul inisiatif dari daerah perkotaan di Indonesia untuk melaksanakan kerjasama
pada daerah yang berbatasan. Awalnya, pemicu dari kebutuhan ini lebih pada

8
9

keperluan integrasi pengelolaan infrastruktur perkotaan. Namun dalam


perkembangannya kerjasama ini berkembang pada aspek-aspek yang lebih luas.
Kondisi diatas mengilustrasikan dengan jelas bahwa kebijakan otonomi
daerah memberikan tanggungjawab dan beban kerja yang jauh lebih berat kepada
daerah. Hal tersebut mengharuskan pemerintah daerah untuk berpikir secara kreatif
dan inovatif untuk membangun sistem manajemen pemerintah yang lebih efektif dan
efisien.
Salah satu strategi yang dapat di tempuh yaitu dengan mengembangkan pola-pola
partisipasi, kerjasama, dan kemitraan dalam penyelenggaraan suatu urusan atau
kewenangan tertentu. Dengan kata lain, kerjasama daerah antar daerah merupakan
keniscayaan dalam manajemen pemerintahan daerah pada masa mendatang. Oleh
karena itu, perlu adanya suatu kajian yang cukup komprehensif dan mendalam
tentang berbagai hal yang berhubungan dengan kelembagaan kerjasama antar daerah.
Pelaksanaan kerjasama yang dilakukan oleh daerah ini tentunya
membutuhkan suatu struktur tertentu yang digunakan baik untuk memfasilitasi
terjadinya kerjasama antar daerah. Pemerintah Kota Bandung membentuk Tim
Koordinasi Kerja Sama Daerah atau disingkat (TKKSD) guna mempersiapkan segala
hal yang berkaitan dengan pengadaan kerjasama.
Untuk Kota Bandung, Sub Bagian Kerjasama Dalam Negeri yang berada pada
Bagian Kerjasama dalam lingkup Asisten Pemerintaham di bawah Seketariat Daerah
Kota Bandung merupakan penanggung jawab untuk masalah pelaksanaan kerjasama
internasional.
2.1.2 Visi dan Misi Kantor Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung
Kota Bandung merupakan ibukota Provinsi Jawa Barat dimana lokasi Kota
Bandung cukup strategis baik dari segi perekonomian, komunikasi, maupun
keamanan. Hal tersebut disebabkan karena letak geografis Kota Bandung terletak
pada pertemuan poros jalan raya Barat – Timur yang memudahkan hubungan dengan
ibukota Negara dan jalur Utara – Selatan yang memudahkan lalulintas ke daerah
perkebunan (Subang dan Pangalengan).
10

Sebagai kota yang mengandalkan sector ekonomi kreatif, Kota Bandung


termasuk salah satu kota yang dinamis. Kota Bandung disebut sebagai kota yag
dinamis karena Pemerintah Kota Bandung dapat bekerja sama dengan pihak lain guna
membangun dan memperbaiki tata letak kota. Salah satu contoh dalam hal ini ialah
Pemerintah Kota Bandung menyelenggarakan kegiatan sharing best practice dengan
berbagai pihak untuk kemajuan pembangunan kota dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Tujuan-tujuan tersebut dicapai melalui kerjasama teknis antar daerah,
baik itu kerjasama dalam negeri maupun kerjasama luar negeri.
Pelaksanaan kerja sama daerah tersebut mendukung tercapainya visi dan misi
yang dimiliki oleh Bagian Kerjasama Kota Bandung. Visi Bagian Kerjasama Kota
Bandung “Mewujudkan efektifitas dan efisiensi dalam fasilitasi dan koordinasi
penyelenggaraan kerjasama daerah dalam dan luar negeri”, sedangkan misinya antara
lain yaitu:
1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tataruang, pembangunan
infrastuktur serta pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas dan
berwawasan lingkungan.
2. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing.
3. Menghadirkan tata kelola pemerintah yang akuntabel bersih dan melayani.
4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan

2.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung
Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
lingkup kerjasama. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian
Kerjasama mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Penyusunan bahan pengoordinasian kebijakan Pemerintah Daerah lingkup
kerjasama luar negeri, kerjasama dalam negeri serta administrasi, dokumentasi
dan evaluasi kerjasama;
11

2. Pelaksanaan program dan kegiatan lingkup kerjasama luar negeri, kerjasama


dalam negeri serta administrasi, dokumentasi dan evaluasi kerjasama;
3. Pelaksanaan konsultasi, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas lingkup
kerjasama luar negeri, kerjasama dalam negeri serta administrasi, dokumentasi
dan evaluasi kerjasama;
4. Pembinaan, pemantauan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup kerjasama
luar negeri, kerjasama dalam negeri serta administrasi, dokumentasi dan evaluasi
kerjasama; dan
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
12

2.1.4 Struktur Organisasi Seketariat Daerah Kota Bandung


Berikut ini adalah bagan struktur organisasi Seketariat Daerah Kota Bandung
menurut Peraturan Walikota No.298 Tahun 2013 :

WALIKOTA

WAKIL WALIKOTA

SEKRETARIAT
DAERAH

ASISTEN ASISTEN PEREKONOMIAN ASISTEN ADMINISTRASI


PEMERINTAH dan dan PEMBANGUNAN UMUM

Bagian
Pemerintahan

Bagian
Kesejahteraan
Rakyat dan
Kemasyarakatan Sub Bag.
Kerjasama Dalam
Bagian Hukum Negeri

Bagian
Bagian
Kerjasama Luar
Kerjasama
Negeri

Bagian
Kerjasama
Administrasi
13

2.1.5 Struktur Organisasi Sub Bagian Kerjasama Kota Bandung


Bagian ini, penulis menguraikan struktur organisasi dari unit kerja tempat
penulis di tugaskan.

Kepala Bagian Kerjasama


Dodit Ardian Pancapana, ST., M.Sc

Kepala Sub Bagian Kerjasama Dalam Negeri Kepala Sub Bagian


Kerjasama Luar Negeri Yana Supriatna, S.P Kerjasama Administrasi,
Bariati Ratna Aju, SE., S.H. Dokumentasi & Evaluasi
Ketut Donny Djatmiko S.H.

Staf/Fungsional Umum Staf/Fungsional Umum Staf/Fungsional Umum


1. Diona Cinantya A. 1. Anggi Agasi P. S.I.Kom 1. Andri Susanto, A.Md
2. Iwan Sopha, S.IP 2. Tiktik Atikah, S.IP 2. Agus Permana
3. Christine Mugia R. S.IP 3. Hadi Cahyadi, S.S 3. Danila Rochmani
4. Nadia Adelliani E. S.S 4. Giri Hindersah

Pada bagan organisasi di atas penulis ditempatkan di bagian Kerjasama Dalam


Negeri yang dipimpin oleh Yana Supriatna, S.P. Penulis juga mendapatkan beberapa
tugas dari divisi Luar Negeri dan Administrasi, Dokumentasi dan Evaluasi sehingga
penulis memahi tugas dan fungsi bagian kerjasama. Pembimbing lapangan penulis
juga merekomendasikan untuk Mahasiswa/Mahasiswi membantu para staf dari ketiga
divisi.
14

2.1.6 Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Bagian Kerjasama Kota Bandung
a. Tugas Pokok dan Fungsi Ketua :
Merencanakan dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi Bagian Kerjasama
serta mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan
kebijaksanaan Asisten Pemerintahan.
Tugas Pokok dan Fungsi Ketua Antara lain :
1) Menyusun Program, Rencana Kerja (Renja) dan penetapan kinerja bagian kerja
sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan fungsi;
2) Memimpin, mengoordinasikan, membina dan mengawasi pelaksanaan tugas
Bagian Kerjasama;
3) Membagi tugas dan mengarahkan rencana kerja kepada bawahan agar program
dan kegiatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;
4) Mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Seketariat
Daerah agar tujuan dan sasaran tercapai;
5) Membina bawahan dengan cara memotivasi untuk meningkatkan produktivitas
kerja dan pengembangan karier bawahan lingkup Bagian Kerjasama
6) Melakukan pembinaan jasmani dan rohani, mengusulkan pemberian tanda
penghargaan, pembinaan pra dan pasca pension pegawai dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan pegawai lingkup Bagian Kerja Sama;
7) Menyusun rumusan kebijakan Pemerintah Daerah lingkup penyelenggaraan
kerjasama luar negeri, dalam negeri, serta informasi dan dokumentasi kejasama;
8) Melaksanakan fasilitasi penyusunan pedoman/petunjuk teknis dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah lingkup penyelenggaraan kerja sama
luar negeri, kerjasama dalam negeri, serta administrasi, dokumentasi dan evaluasi
kerjasama;
9) Melaksanakan dan mengoordinasikan fasilitasi konsultasi bagi perangkat daerah
bekaitan dengan pengkajian dan penyiapan bahan perikatan hokum antara
Pemerintah Daerah dengan pihak lain;
15

10) Mengoordinasikan fungsi dan peran Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah
(TKKSD)
11) Memproses pengajuan usulan persetujuan DPRD yang berkaitan dengan rencana
kerjasama yang memerlukan persetujuan DPRD kepada Walikota melalui
Seketaris Daerah;
12) Mengoordinasikan pelaksanaan tata usaha bagian;
13) Memeriksa, memaraf dan menandatangani konsep naskah dinas sesuai tugas,
fungsi dan kewenangannya;
14) Melaksanakan pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis kepada atasan;
15) Mengoordinasikan pelaksanaan monitoring dan evaluasi implementasi kerjasama
lingkup luar negeri dan dalam negeri;
16) Melaksanakan hubungan kerja pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah
terkait, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat sesuai dengan tugas dan
fungsinya;
17) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan
18) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sub Bagian Kerja Sama Luar Negeri
Sub Bagian Kerja Sama Luar Negeri dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian. Kepala Sub Bagian Kerja Sama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Kepala Bagian Kerja Sama lingkup kerjasama luar negeri. Untuk
melaksanakan tugasnya Kepala Sub Bagian Kerja Sama Luar Negeri
menyelenggarakan fungsi :
1) Penyusunan bahan kebijakan teknis operasional lingkup kerjasama luar negeri;
2) Pelaksanaan program dan kegiatan operasional lingkup kerjasama luar negeri;
3) Pelaksaan konsultasi, koordinasi, dan sinkronisasi pelaksanaan tugas operasional
lingkup kerja sama luar negeri;
4) Pembinaan, pemantauan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan operasional lingkup
kerja sama luar negeri; dan
16

5) Pelaksaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Uraian tugas Kepala Sub Bagian Kerja Sama Luar Negeri sebagai berikut :
1) Menyusun program dan Renja Sub Bagian Kerja Sama Luar Negeri;
2) Memimpin, mengoordinasikan, membina dan mengawasi pelaksaan tugas sesuai
dengan tugas dan fungsinya;
3) Membagi tugas dan mengarahkan rencana kerja kepada bawahan agar program
dan kegiatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;
4) Mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum secretariat
daerah agar tujuan dan sasaran tercapai;
5) Membina bawahan dengan cara memotivasi untuk meningkatkan produktivitas
kerja dan pengembangan karir bawahan lingkup Sub Bagian sesuai dengan tugas
dan fungsinya;
6) Melakukan pembinaan jasmani dan rohani, mengusulkan pemberian tanda
penghargaan, pembinaan, pra dan pasca pension pegawai dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan pegawai lingkup Sub Bagian sesuai dengan tugas dan
fungsinya;
7) Mengumpulkan dan menganalisa data bahan perumusan kebijakan pemerintah
daerah lingkup kerjasama luar negeri;
8) Melaksanakan fasilitasi pembinaan bagi Perangkat Daerah lingkup kerja sama luar
negeri;
9) Melaksanakan fasilitasi konsultasi bagi Perangkat Daerah berkaitan dengan
pengkajian dan penyiapan bahan perikatan hukum antara Pemerintah Daerah
dengan pihak lain lingkup kerja sama luar negeri;
10) Mengoordinasikan fungsi dan peran Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah lingkup
kerja sama luar negeri;
11) Menyiapkan pengajuan usulan persetujuan DPRD yang berkaitan dengan rencana
kerja sama dengan pihak luar negeri yang memerlukan persetujuan DPRD kepada
Walikota melalui Seketaris Daerah.
17

12) Melaksanakan fasilitasi penerapan peraturan perundang-undangan lingkup kerja


sama luar negeri;
13) Melaksanakan tugas ketatausahaan lingkup sub bagian;
14) Memeriksa, memaraf dan/atau menandatangani konsep naskah dinas sesuai
dengan tugas, fungsi dan kewenangannya;
15) Melaksanakan pengkajian/telaahan staf dan pemberian pertimbangan teknis
kepada atasan sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya;
16) Melaksanakan hubungan kerja pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah
terkait, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat sesuai dengan tugas dan
fungsinya;
17) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sub bagian; dan
18) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
c. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sub Bagian Kerja Sama Dalam Negeri
Sub Bagian Kerja Sama Dalam Negeri dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian. Kepala Sub Bagian Kerja Sama Dalam Negeri mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Kepala Bagian Kerja Sama lingkup kerja sama dalam
negeri. Untuk melaksanakan tugas Kepala Sub Bagian Kerja Sama Dalam Negeri
menyelenggarakan fungsi:
1) Penyusunan bahan kebijakan teknis operasional lingkup kerja sama dalam negeri;
2) Pelaksanaan program dan kegiatan lingkup kerja sama dalam negeri;
3) Pelaksanaan konsultasi, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas lingkup
kerja sama dalam negeri;
4) Pembinaan, pemantauan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup kerja sama
dalam negeri; dan
5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Uraian tugas Kepala Sub Bagian Kerja Sama Dalam Negeri adalah sebagai
berikut:
18

1) Menyusun program dan Renja Sub Bagian sesuai tugas dan fungsi sebagai
pedoman pelaksanaan;
2) Memimpin, mengoordinasikan, membina dan mengawasi pelaksanaan tugas Sub
Bagian sesuai dengan tugas dan fungsinya;
3) Membagi tugas dan mengarahkan rencana kerja kepada bawahan agar program
dan kegiatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;
4) Mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum
Sekretariat Daerah agar tujuan dan sasaran tercapai;
5) Membina bawahan dengan cara memotivasi untuk meningkatkan produktivitas
kerja dan pengembangan karier bawahan lingkup Sub Bagian sesuai dengan tugas
dan fungsinya;
6) Melakukan pembinaan jasmani dan rohani, mengusulkan pemberian tanda
penghargaan, pembinaan pra dan pasca pensiun pegawai dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan pegawai lingkup Sub Bagian sesuai dengan tugas dan
fungsinya;
7) Mengumpulkan dan menganalisa data bahan perumusan kebijakan Pemerintah
Daerah lingkup kerja sama dalam negeri;
8) Melaksanakan fasilitasi pembinaan bagi Perangkat Daerah lingkup kerja sama
dalam negeri;
9) Melaksanakan fasilitasi konsultasi bagi Perangkat Daerah berkaitan dengan
pengkajian dan penyiapan bahan perikatan hukum antara Pemerintah Daerah
dengan pihak lain lingkup kerja sama dalam negeri;
10) Mengoordinasikan fungsi dan peran Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah lingkup
kerja sama dalam negeri;
11) Menyiapkan pengajuan usulan persetujuan DPRD yang berkaitan dengan rencana
kerja sama dengan pihak lain lingkup dalam negeri yang memerlukan persetujuan
DPRD kepada Walikota melalui Seketaris Daerah.
12) Melaksanakan fasilitasi penerapan peraturan perundangundangan lingkup kerja
sama dalam negeri;
19

13) Melaksanakan tugas ketatausahaan lingkup sub bagian;


14) Memeriksa, memaraf dan/atau menandatangani konsep naskah dinas sesuai
dengan tugas, fungsi dan kewenangannya;
15) Melaksanakan pengkajian/telaahan staf dan pemberian pertimbangan teknis
kepada atasan sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya;
16) Melaksanakan hubungan kerja pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah
terkait, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat sesuai dengan tugas dan
fungsinya;
17) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sub bagian; dan
18) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
d. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sub Bagian Administrasi, Dokumentasi dan
Evaluasi Kerja Sama
Sub Bagian Administrasi, Dokumentasi dan Evaluasi Kerja Sama dipimpin
oleh seorang Kepala Sub Bagian. Kepala Sub Bagian Administrasi, Dokumentasi dan
Evaluasi Kerja Sama mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Bagian
Kerja Sama lingkup administrasi, dokumentasi dan evaluasi kerja sama.Untuk
melaksanakan tugas Kepala Sub Bagian Administrasi, Dokumentasi dan Evaluasi
Kerja Sama menyelenggarakan fungsi:
1) Penyusunan bahan kebijakan teknis operasional lingkup administrasi, dokumentasi
dan evaluasi kerja sama;
2) Pelaksanaan program dan kegiatan lingkup administrasi, dokumentasi dan evaluasi
kerja sama;
3) Pelaksanaan konsultasi, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas lingkup
administrasi, dokumentasi dan evaluasi kerja sama;
4) Pembinaan, pemantauan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup administrasi,
dokumentasi dan evaluasi kerja sama; dan
5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
20

Uraian tugas Kepala Sub Bagian Administrasi, Dokumentasi dan Evaluasi


Kerja Sama adalah sebagai berikut:
1) Menyusun program dan Renja Sub Bagian sesuai tugas dan fungsi sebagai
pedoman pelaksanaan;
2) Memimpin, mengoordinasikan, membina dan mengawasi pelaksanaan tugas Sub
Bagian sesuai dengan tugas dan fungsinya;
3) Membagi tugas dan mengarahkan rencana kerja kepada bawahan agar program
dan kegiatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;
4) Mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum
Sekretariat Daerah agar tujuan dan sasaran tercapai;
5) Membina bawahan dengan cara memotivasi untuk meningkatkan produktivitas
kerja dan pengembangan karier bawahan lingkup Sub Bagian sesuai dengan tugas
dan fungsinya;
6) Melakukan pembinaan jasmani dan rohani, mengusulkan pemberian tanda
penghargaan, pembinaan pra dan pasca pensiun pegawai dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan pegawai lingkup Sub Bagian sesuai dengan tugas dan
fungsinya;
7) Mengumpulkan data lingkup administrasi, dokumentasi dan evaluasi kerja sama
sebagai bahan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah;
8) Melaksanakan administrasi, dokumentasi dan evaluasi kerja sama lingkup luar dan
dalam negeri serta penghimpunan peraturan perundang-undangan terkait kerja
sama sebagai bahan kebijakan atasan;
9) Melaksanakan publikasi dan sosialisasi peraturan perundang-undangan terkait
kerja sama serta naskah kerja sama yang telah dibuat lingkup luar dan dalam
negeri kepada Perangkat Daerah;
10) Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan jaringan dokumentasi dan
informasi kerja sama; k. Melaksanakan pengoordinasian penyusunan rencana
anggaran bagian;
21

11) Melaksanakan pengelolaan administrasi dan pelayanan ketatausahaan sub bagian


dan bagian yang mencakup pengelolaan administrasi surat-menyurat,
kepegawaian, BMD, kearsipan, dan administrasi umum;
12) Melaksanakan koordinasi penyusunan rencana anggaran;
13) Melaksanakan koordinasi penyusunan bahan perumusan Rencana Kerja Bagian,
Laporan Akhir Kegiatan Bagian, Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan
Jangka Panjang Daerah, Rencana Strategis Sekretariat Daerah, Bahan LAKIP
Sekretariat Daerah, Penetapan kinerja Sekretariat Daerah, bahan LKPJ Walikota,
bahan LPPD dan bahan IPPD;
14) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sub bagian dan bagian.
15) Melaksanakan pengelolaan aplikasi teknologi informasi komunikasi Pemerintahan
Daerah untuk lingkup bagian;
16) Memeriksa, memaraf dan/atau menandatangani konsep naskah dinas sesuai
dengan tugas, fungsi dan kewenangannya;
17) Melaksanakan pengkajian/telaahan staf dan pemberian pertimbangan teknis
kepada atasan sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya;
18) Melaksanakan hubungan kerja pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah
terkait, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat sesuai dengan tugas dan
fungsinya;
19) Melaksanakan monitoring dan evaluasi implementasi kerja sama lingkup luar
negeri dan dalam negeri;
20) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.2 Program Kerja di Pengadilan Agama Bandung


Penulis melaksanakan kegiatan magang di Bagian Kerjasama
Pemerintah Kota Bandung pada tanggal 06 Agustues 2018 sampai tanggal 25
Agustus 2018 dengan uraian kegiatan sebagai berikut:
Pelaksanaan Program Kerja
NO. HARI/TANGGAL KEGIATAN
22

a. Briefing dan Perkenalan serta penempatan


posisi magang oleh instansi
b. Mencari surat kesepakatan antara Kota
Senin, 06 Agustus
1. Bandung dengan Legok Nangka
2018
c. Memeriksa nota dinas perihal tidak dapat
menghadiri acara dengan mengoreksi kalimat
yang masih rancu dalam nota tersebut
a. Menginput data MoU pemerintah Kota
Bandung ke dalam Microsoft Excel
Selasa, 07 Agustus b. Memberikan Nota dinas pada Asisten I Kota
2
2018 Bandung
c. Membuat kata sambutan untuk Bapak
Walikota Kota Bandung
a. Menginput data MoU pemerintah Kota
Bandung ke dalam Microsoft Excel
Rabu, 08 Agustus b. Memberikan Nota dinas pada Asisten I Kota
3
2018 Bandung
c. Membuat contoh poster untuk acara Korea Art
Festival
a. Menginput data MoU pemerintah Kota
Bandung ke dalam Microsoft Excel
Kamis, 09 Agustus b. Memberikan Nota dinas pada Asisten I Kota
4
2018 Bandung
c. Mengantarkan surat Nota Dinas ke bagian Tata
Usaha untuk meminta nomor surat

5 Jumat, 10 Agustus a. Mengambil surat dari KPP Sekda untuk


2018 Bagian Kerja Sama
23

b. Membuat Surat Ijin cuti


c. Membuat biodata Bapak Oded dan Bapak
Yana menggunakan Bahasa Inggris
a. Mengikuti briefing dengan Kepala Bagian
Senin, 13 Agustus
6 Kerja Sama
2018
b. Mengetik nomor nota dinas dan tanggalnya
a. Menginput data MoU pemerintah Kota
Bandung ke dalam Microsoft Excel
b. Mengirimkan data MoU tersebut ke Kepala
Selasa, 14 Agustus
7 Sub Bagian Dalam Negeri
2018
c. Mencari data MoU yang tidak lengkap
halamannya
d. Merapikan arsip kantor tahun 2017 dan 2018
a. Menginput data MoU pemerintah Kota
Bandung ke dalam Microsoft Excel
b. Memasukkan surat nota dinas dan surat
Rabu, 15 Agustus
8 undangan ke dalam map
2018
c. Mengetik nomor dan tanggal surat nota dinas
d. Membereskan map nota dinas agar terlihat
rapi
a. Membagikan undangan perihal rapat teknis
tindak lanjut kerja sama Sister City
b. Mengerjakan Implementing Agreement antara
Kamis, 16 Agustus
9 Kota Bandung dan Kota Toyota Jepang
2018
c. Mendampingi Bapak Hadi selaku pegawai di
Sub Bagian Kerja Sama Dalam Negeri untuk
memberikan nota dinas kepada Asisten I

10 a. Mencetak data MoU yang telah dikerjakan


Senin, 20 Agustus
24

untuk diperiksa oleh Kepala Sub Bagian Dalam


Negeri
2018
b. Menginput data MoU yang belum diinput ke
dalam Microsoft Excel
a. Meminta nomor untuk surat dinas ke Bagian
Tata Usaha
Selasa, 21 Agustus b. Memeriksa kalimat pada surat Perjanjian
11
2018 Kerja Sama
c. Mencari surat kesepakatan antara Kota
bandung dengan Kota Tasikmalaya
a. Mengikuti briefing dengan Kepala Bagian
Kamis, 23 Agustus Kerja Sama Kota Bandung
12
2018 b. Mengikuti rapat tentang Penyusunan Draft
Kerja Sama Pemerintah Kota Bandung
a. Mendampingi Bapak Hadi selaku pegawai Sub
Jumat, 24 Agustus
13 Bagian Kerja Sama Dalam Negeri ke KPP
2018
Sekda Pemerintah Kota Bandung

Rencana Program Kerja

N Jenis
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
o Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1

Pertemuan

1 awal dan x

diskusi

2 Studi x x x
25

Kepustakaa

3 Pengamatan x x x

Partisipasi

di Kantor
4 x x x x x x x x x x x x x
Bagian

Kerjasama

2.3 Hal-hal lain yang perlu dimuat dalam rencana program kerja
Selain program kerja yang di paparkan oleh penulis di atas, terdapat hal-hal
lain yang perlu dimuat dalam program kerja : Mengikuti acara Beberes Bandung
bersama staff dari Bagian Kerjasama, acara tersebut diselenggarakan oleh Bapak
Walikota Bandung.
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

3.1 Pelaksanaan Program Kerja di Bagian Kerjasama Kota Bandung


3.3.1 Pertemuan tatap awal dan diskusi program kerja
Hari Senin bertepatan pada tanggal 06 Agustus 2018 penulis bersama teman
peserta kuliah kerja magang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pasundan
Bandung di Bagian Kerjasama Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Bandung di Jalan
Aceh No.51 Bandung, Jawa Barat. untuk bertemu Kepala Sub Bagian Kerjasama
Administrasi, Dokumentasi dan Evaluasi (Ketut Donny Djatmiko S.H). Kami
disambut dengan baik lalu beliau menjelaskan mengenai keadaan dan kondisi Bagian
Kerjasama Kota Bandung. Setelah itu Kepala Bagian Kerjasama memerintahkan
untuk seluruh staf dan mahasiswa magang untuk mengikuti briefing. Pada saat
briefing setiap mahasiwa magang diperintahkan untuk memperkenalkan diri, Kepala
Bagian Kerjasama juga berpesan agar kami memanfaatkan momentum kegiatan
kuliah kerja magang ini dengan sebaik-baiknya karena sangat bermanfaat dalam
mendapatkan pengalaman baru khususnya praktek di lapangan dan dunia kerja. Lalu
menjadi pengetahuan berbeda dari yang didapatkan dalam kelas serta membantu
mengamalkan ilmu yang dimiliki dalam membantu masyarakat.
Setelah mengikuti briefing, peserta magang di Bagian Kerjasama Kota
Bandung di perkenalkan kepada seluruh staf/fungsional umum. Kemudian kami
ditempatkan di Sub Bagian Kerja Sama Dalam Negeri mengenai penyusunan MoU.
Pada awal penempatan oleh instansi penulis ditempatkan bersama Bapak Hadi
Cahyadi, S.S sebagai staf/fungsional Bagian Kerja Sama Dalam Negeri yang bertugas
membuat Nota Dinas dan Draft Kesepakatan Bersama.

26
27

3.3.2 Studi Kepustakaan


Studi kepustakaan yaitu pengumpulan data dengan mencari dokumen-
dokumen di tempat magang, data arsip, teori-teori, dan pendapat atau penemuan
yang berhubungan erat dengan pokok permasalahan. Kepustakaan berupa peraturan
perundangan, karya ilmiah para sarjana, laporan lembaga, dan lain-lain sumber.2
Selama melakukan kegiatan praktek kuliah kerja magang muncul
keingintahuan dalam benak penulis untuk mengetahui informasi tentang Bagian
Kerjasama Kota Bandung secara mendetail. Oleh karena itu, penulis mengakses situs
Bagian Kerjasama Bandung yang beralamat di http://www.kerjasama.bandung.go.id.
penulis juga mencari dasar hukum yang mengatur tentang kerjasama daerah, antara
lain: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun
2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah, dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Kerja Sama
Daerah.
Kemudian tiga hari terakhir kegitan magang di Bagian Kerjasama Kota
Bandung penulis diberi kesempatan untuk memulai mencari bahan-bahan apa saja
yang diperlukan untuk menunjang penyusunan laporan magang.

3.3.3 Pengamatan
Penulis mulai melakukan pengamatan ketika pertama kali datang ke Kantor
Bagian Kerjasama Kota Bandung dan mengelilingi setiap sisi kantor. Tampak depan
yaitu lahan parkir dan pos satpam. Kemudian bagian depan kantor adalah meja
informasi. Kantor tersebut terdapat 2 lantai, lantai 1 untuk Bagian Kerjasama Kota
Bandung dan Lantai 2 untuk Staf Ahli Kota Bandung. Kemudian masuk ke Bagian
Kerjasama terdapat ruang rapat, ruang Kepala Bagian Kerjasama, ruang Kepala Sub

2
Ronny Hanitijo Soemitro, S.H, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Ghalia Indonesia, hlm.
52.
28

Bagian Kerjasama Luar Negeri, ruang Kepala Sub Bagian Kerjasama Dalam Negeri,
ruang Administrasi dan ruangan staf dari masing-masing Sub Bagian kerjasama.
Setelah memahami setiap ruangan yang ada penulis juga mengamati cara
melakukan pekerjaan yang dipraktekkan terlebih dahulu oleh Bapak Hadi Cahyadi
S.S. yaitu cara membuat Nota Dinas. Selain itu pada tanggal 7 dan 15 penulis juga di
perintahkan untuk menginput nomor surat, tanggal, tentang Perjanjian Kerja Sama
dan Kesepakatan Bersama Pemerintah Kota Bandung ke Microsoft Excel.

3.3.4 Partisipasi
Keikutsertaan penulis dalam kegiatan magang ini dimulai dari pertama datang
ke Bagian Kerjasama Kota Bandung yaitu pada hari senin tanggal 06 Agustus 2018
hingga hari Jumat 24 Agustus 2018. Kegiatan yang dilakukan antara lain menginput
data MoU pemerintah Kota Bandung ke dalam Microsoft Excel, mengantarkan nota
dinas ke Asisten I, memfotokopi surat-surat dinas, mengetik nomor surat dan tanggal
nota dinas, meng-scan nota dinas, memberikan dan meminta nomor untuk nota dinas
ke Tata Usaha, memeriksa MoU yang tidak lengkap halamannya, mengikuti rapat.

3.4 Penjelasan singkat Nota Kesepahaman (MoU)


Penulis akan menjabarkan terlebih dahulu pengertian Nota Kesepakatan
(MoU) secara umum, menurut para ahli. Setelah itu dilanjutkan mengenai dasar
hukum berlakunya Nota Kesepahaman (MoU) di Bagian Kerjasama.
1. Pengertian Nota Kesepahaman (MoU)
Istilah MoU berasal dari dua kata, yaitu Memorandm dan Understanding.
Secara gramatikal MoU diartikan sebagai Nota Kesepahaman. MoU adalah dasar
penyusunan kontrak pada masa datang yang didasarkan pada hasil pemufakatan para
pihak, baik secara tertulis maupun lisan.
Munir Fuady, mengartikan MoU sebagai berikut :
“Perjanjian pendahuluan, dalam arti nantinya akan diikuti dan dijabarkan
dalam perjanjian lain yang mengaturnya secara detail, karena itu, memorandum of
29

understanding berisikan hal-hal yang pokok saja. Adapun mengenai lain-lain aspek
dari memorandum of understanding relative sama dengan perjanjian-perjanjian lain.”3
Erman Rajagukguk mengartikan MoU sebagai berikut.
“Dokumen yang memuat saling pengertian di antara para pihak sebelum
perjanjian dibuat. Isi dari memorandum of understanding harus dimasukan ke dalam
kontrak, sehingga ia mempunyai kekuatan mengikat” 4
I. Nyoman Sudana, mengartikan MoU sebagai berikut :
“MoU adalah sebagai suatu perjanjian pendahuluan, dalam arti akan diikuti
perjanjian lainnya, sehingga dirumuskan pengertian MoU adalah dasar penyusunan
kontrak pada masa daatang yang didasarkan hasil pemufakatan awal para pihak yang
akan mengikatkan diri, baik secara tertulis maupun lisan”.
Unsur-unsur yang terkandung dalam MoU ada tiga, ketiga unsur yang
dimaksud yaitu :
a. MoU sebagai perjanjian pendahuluan, yang merupakan perjanjian awal yang
dilakukan oleh para pihak;
b. Isi MoU adalah mengenai hal-hal yang pokok
c. Isi MoU dimasukan dalam Kontrak
Para pihak yang membuat MoU tersebut adalah subjek hukum, baik berupa
hukum publik maupun badan hukum privat. Badan hukum public, misalnya Negara,
Pemerintah Provinsi/kota/kabupaten. Adapun badan hukum privat, antara lain
Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, Yayasan. Wilayah keberlakuan dari MoU itu bisa
regional, nasional, maupun internasional. Substansi MoU adalah kerja sama dalam
berbagai aspek kehidupan dan jangka waktunya tertentu.

2. Dasar Hukum Memorandum of Understanding


Ketentuan khusus mengenai MoU tidak ditemukan dalam berbagai ketentuan
perundang-undangan, namun apabila diperhatikan substansi MoU, maka jelaslah
3
Munir Fuady, Hukum Kontrak (Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis), Citra Aditya Bakti,
Bandung. Hlm.91.
4
Ibid.Hlm.91.
30

bahwa didalamnya berisi kesepakatan para pihak tentang hal-hal yang bersifat umum.
Ketentuan yang mengatur tentang kesepakatan telah dituangkan dalam Pasal 1320
KUHPerdata ini isinya adalah tentang aturan yang mengatur mengenai syarat-
syaratsahnya suatu perjanjian.
Salah satu syarat sahnya perjanjian itu adalah adanya consensus para pihak, di
samping itu yang dapat dijadikan dasar hukum pembuatan MoU adalah Pasal 1338
KUHPerdata, yang berbunyi :
“Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang
bagi mereka yang membuatnya”
Asas kebebasan berkontrak, adalah suatu asas yang memberikan kebebasan
kepada para pihak untuk :
a. Membuat atau tidak membuat perjanjian;
b. Mengadakan perjanjian dengan siapapun;
c. Menentukan isi perjanjian, pelaksanaan, dan persyaratannya; dan
d. Menentukan bentuknya perjanjian, yaitu tertulis atau lisan.
Asas ini merupakan asas yang sangat penting dalam pembuatan MoU, karena
asas ini memperkenankan para pihak untuk melakukan atau membuat MoU yang
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dan tidak melanggar peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

3.5 Bentuk Kegiatan


Kegiatan magang di Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung setiap
orang mendapat waktu selama tiga minggu untuk belajar dan mempraktikkan peran-
peran kepegawaian yang ada di lingkungan Bagian Kerjasama Pemerintah Bandung.
Peserta magang di Bagian Kerjasama Kota Bandung memulai kegiatan disesuaikan
dengan kondisi di Bagian Kerjasama, karena Bagian Kerjasama menempatkan peserta
magang hanya di Sub Bagian Dalam Negeri dan Sub Bagian Luar Negeri. Maka
program kerja yang sudah dijadwalkan dapat dilaksanakan. Program kerja yang telah
direncanakan antara lain:
31

a. Mempelajari penyusunan MoU ;


b. Mengikuti rapat tentang pembuatan MoU;
c. Membantu dalam pengelolaan data MoU.
Sehingga program kerja yang telah dijadwalkan sesuai yang dibuat pada
masing-masing hari, mulai hari pertama sampai terakhir dapat dilaksanakan dengan
lancar tanpa hambatan. Adapun lebih rincinya kegiatan magang yang dilakukan
setiap peserta berbeda-beda sesuai pembagian peran yang diberikan kepadanya,
adalah sebagai berikut:
1. Laporan Kegiatan Hari I dan II
Pada hari pertama, peserta magang diperintahkan untuk mengikuti briefing
oleh Bapak Ketut Donny Djatmiko S.H. setelah selesai briefing peserta magang
dipersilahkan memperkenalkan kepada Kepala Bagian Kerjasama dan staf
Bagiankerjasama. Setelah itu peserta dimasukkan ke dalam unit-unit kerja untuk
mengamati dan mempraktikkan kegiatan pada Sub Bagian Dalam Negeri.
Kegiatan hari kedua bertepatan dengan hari Selasa, peserta magang diberi
kesempatan untuk mempelajari dan memahami terlebih dahulu cara menginput
MoU ke Microsoft Excel dan pembuatan Nota Dinas. Lalu mempelajari struktur dan
tugas-tugas kepegawaian yang ada di Sub Bagian Kerjasama Dalam Negeri. Peserta
mendapat penjelasan dari Bapak Hadi Cahyadi S.S. selaku staf Sub Bagian
Kerjasama Dalam Negeri.
2. Laporan Kegiatan Hari III
Pada hari ketiga, peserta magang diperintahkan Bapak Yana Supriatna, S.P.
selaku Kepala Sub Bagian Kerjasama Dalam Negeri untuk menginput berkas MoU
Kota Bandung, lalu penulis mengscan Nota Dinas sebelum Nota Dinas diantarkan
ke Asisten I. Setelah itu membuat contoh poster untuk acara Korea art festival.

3. Laporan Kegiatan Hari IV


32

Pada hari keempat peserta magang masih mengerjakan tugas menginput


berkas MoU Pemerintah Kota Bandung sejak tahun 2016-2018. Dan mengantarkan
Nota Dinas ke Asisten I.
4. Laporan Kegiatan Hari V
Pada hari kelima, peserta magang bersama Bapak Hadi Cahyadi S.S.
mengambil surat dari KPP Sekda untuk Bagian Kerja Sama. Setelah itu penulis
ditugaskan untuk membuat surat cuti Bapak Iwan Sopha, S.IP
5. Laporan Kegiatan Hari VI
Pada hari keenam bertepatan pada hari senin peserta magang seperti hari
sebelumnya di perintahkan mengikuti briefing dengan Kepala Bagian Kerjasama,
setelah Briefing peserta melanjutkan menginput data MoU.
6. Laporan Kegiatan VII
Pada hari ketujuh, melanjutkan tugas menginput berkas-berkas MoU dan
memeriksa kelengkapan halaman dari MoU tersebut. Setelah selesai di kirimkan
melalui emai kepada Kepala Bagian Kerjasama Dalam Negeri untuk di periksa
kembali.
7. Laporan Kegiatan Hari VIII
Pada hari kedelapan, melanjutkan tugas menginput berkas-berkas MoU yang
baru pada file sebelumnya. Setelah selesai penulis membantu Ibu Danila Rochamani
merapihkan surat Nota Dinas dan surat undangan agar terlihat rapih.
8. Laporan Kegiatan Hari IX
Pada hari kesembilan, penulis di beri tugas untuk mengantarkan undangan
perihal rapat teknis tindak lanjut kerjasama Sister City. Setelah membagikan
undangan penulis kembali ke kantor dan penulis di tugaskan untuk membuat surat
balasan perihal Implementing agreement antara kota Bandung dengan Kota Toyota
Jepang. Setelah itu penulis mendampingi Bapak Hadi Cahyadi, S.S untuk
memberikan surat Nota Dinas ke Asisten I. di perjalanan menuju Asisten I penulis
inisiatif untuk bertanya mengenai hal-hal apasaja yang terdapat dalam MoU
9. Laporan Kegiatan Hari X
33

Pada hari kesepuluh, penulis diperintahkan untuk mencetak data MoU yang
telah dikerjakan untuk di periksa oleh Kepala Sub Bagian Dalam Negeri. Setelah di
periksa ada tambahan berkas MoU yang belum di masukan.
10. Laporan Kegiatan Hari XI
Pada hari kesebelas penulis ditugaskan untuk meminta nomor untuk surat
Nota Dinas ke Bagian Tata Usaha, setelah itu penulis di tugaskan oleh Bapak Hadi
Cahyadi, S.S untuk memeriksa kalimat pada surat Perjanjian Kerja Sama. Setelah
itu penulis di perintahkan mencari surat kesepakatan antara Kota Bandung dengan
Kota Tasikmalaya.
11. Laporan Kegiatan Hari XII
Pada hari keduabelas, penulis mengikuti briefing dengan Kepala Bagian
Kerjasama dia memberi mootivasi bagi seluruh staf dan mahsiswa yang magang.
Setelah mengikuti briefing penulis diajak mengikuti rapat di ruang tengah (Ruang
Rapat Pemerintah Kota Bandung) tentang Penyusunan Draft Kerjasama Pemerintah
Kota Bandung
12. Laporan Kegiatan Hari XIII
Pada hari ketigabelas, penulis mendampingi Bapak Hadi Cahyadi, S.S ke KPP
Sekda.

3.6 Waktu Pelaksanaan


Kegiatan magang di Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung peserta
magang dari Universitas Pasundan berjumlah dua orang dan di tempatkan di Sub
Bagian Kerjasama Dalam Negeri, dalam pelaksanaannya dilaksanakan secara
bersamaan, mulai dari minggu pertama sampai minggu ketiga.
Kegiatan magang di Bagian Kerjasama dimulai dengan acara perkenalan diri
yang dilaksanakan hari Senin, 06 Agustus 2018 di Bagian Kerjasama Bandung.
Dalam acara perkenalan itu disaksikan oleh Kepala Bagian Kerjasama, Kepala Sub
Bagian Kerjasama Dalam negeri, Kepala Sub Bagian Luar Negeri dan Kepala Sub
34

Bagian Kerjsama Admnistrasi, Dokumentasi dan Evaluasi beserta seluruh staf bagian
kerjasama.
Kegiatan magang selesai ditandai dengan berfoto atau dokumentasi dan
makan-makan bersama dengan staff dan karyawan Bagian Kerjasama Pemerintah
Kota Bandung pada hari Jumat, 24 Agustus 2018.

3.7 Analisis Kegiatan Pelaksanaan Magang


Kegiatan magang di Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung dimulai
dengan mempelajari tugas dari Sub Bagian Kerjasama Dalam Negeri sehingga
peserta mengetahui kegiatan atau tugas yang dilakukan oleh Sub Bagian Dalam
Negeri. Setelah dianggap cukup dan menguasai, peserta magang mendiskusikan dari
hasil pengamatan yang diperoleh dan kemudian dijadikan modal awal untuk
mempelajari ke bagian penyusunan MoU.
Peserta mulai mengenal tugas-tugas Sub Bagian Kerja Sama Dalam Negeri,
dan mulai mempraktikkan peran-peran yang ada di dalamnya sebagai wujud aplikasi
dari teori yang diperoleh. Setelah para peserta bergiliran mengerjakan tugas di meja
komputer maka para peserta magang lebih jelas mengetahui tentang penyusunan
MoU.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Pelaksanaan Program kerja di Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Bandung
diawali dengan pertemuan tatap awal dan diskusi program kerja kemudian
melakukan observasi sekaligus diselingi studi kepustakaan. Penulis
berpartisipasi setiap harinya seperti menginput berkas MoU tahun 2016
hingga 2018, mengscan Nota Dinas, dan meminta nomor unutk Nota Dinas ke
Bagian Tata Usaha. Sehingga penulis dapat mengetahui cara penyusunan
MoU serta kewajiban bagi para pihak yang telah melakukan kerjasama. Selain
itu penulis juga mengetahui prosedur pengajuan kerjasama dan pembuatan
MoU di Bagian Kerjasama Bandung.
2. Penyusunan MoU di Bagian Kerjasama Kota Bandung diawali dengan surat
permohonan dari Kota pemohon (Kepala Darah) kepada Walikota Bandung
melalui Sekretaris Daerah Kota Bandung, adanya Surat Disposisi dari
pimpinan untuk tindak lanjut di rapatkan dalam TKKSD, lalu dibuat Surat
kesediaan kerjasama dari Kota Bandung, setelah itu dilakukan perumusan
naskah perjanjian kerjasama yang dihadiri oleh para pihak, jika perumusan
tersebut sesuai dengan kehendak para pihak maka dilakukan penandatangan
MoU.

4.2 Saran
1. Sebaiknya mahasiswa peserta magang diberi kesempatan dalam ikut serta
secara penuh dalam prosedur yang ada di ruang lingkup Bagian Kerjasama
Pemerintah Kota Bandung dari awal pembuatan perjanjian kerjasama. kecuali
hal-hal yang bersifat rahasia agar dapat lebih mengasah soft skill mahasiswa
tanpa terlepas dari bimbingan instansi.

35
36

2. Sebaiknya pelaksanaan Magang di Kantor Bagian Kerjasama dimasa yang


akan datang harus diberikannya intruksi yang jelas kepada mahsiswa magang
agar tidak bingun dan ragu. Dan pertimbangan dalam menempatkan
mahasiswa magang di masing-masing sub bagian untuk bertujuan pembagian
tugas yang di berikan lebih merata.
DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Romy H. Soemitro. Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri. Jakarta:


Ghalia Indonesia, 1990.

Munir Fuady, Hukum Kontrak (Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis), Citra
Aditya Bakti, Bandung. Hlm.91.

B. PERUNDANG-UNDANGAN
KUHPerdata

Undang-Undang Nomor 09 Tahun 20015 Tentang Pemerintahan Daerah

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2007 Tentang


Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah

C. SUMBER LAIN
Bagian Kerjasama Kota Bandung. 30 Agustus 2018.
http://www.kerjasama.bandung.go.id/

37
LAMPIRAN
Dokumentasi Magang

1. Menginput data MoU antara Pemerintah Kota Bandung dengan Pemerintah dan
Badan Hukum

2. Mengikuti Rapat Penyususunan Draft Kerjasama

38
39

3. Mengikuti Kegiatan BeberesBandung bersama staf Bagian Kerjasama yang


diselenggarakan oleh Bapak Walikota Bandung di Taman Radio

4. Hari Terakhir di Kantor Bagian Kerjasama


40

Anda mungkin juga menyukai