Anda di halaman 1dari 4

a.

Faktor heredokonstitusionil
Gen yang terdapat di dalam nucleus dari telur yang dibuahi pada masa
embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil
perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk
gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter.
Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu
dari dwarfisme adalah akibat akibat transmisi gen yang abnormal. Haruslah
diingat bahwa beberapa anak bertubuh kecil karena konstitusi genetiknya
dan bukan karena gangguan endokrin atau gizi. Peranan genetik pada sifat
perkembangan mental masih merupakan hal yang diperdebatkan.
Sifat-sifat emosional seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen
lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.
1. Jenis kelamin
Pada umur tertentu, pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran besar,
kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lainnya sehingga
memerlukan ukuran-ukuran normal tersendiri. Wanita menjadi dewasa
lebih dini, yaitu mulai adolesensi pada umur 10 tahun, sedangkan pria
mulai umur 12 tahun.
2. Ras dan bangsa
Oleh beberapa ahli antropologi disebutkan bahwa ras kuning
mempunyai tendensi lebih pendek dibandingkan dengan ras kulit putih.
3. Keluarga
Tidak jarang dijumpai dalam suatu keluarga terdapat anggota keluarga
yang pendek sedangakn anggota keluarga lainnya tinggi.
4. Umur
Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa
bayi, dan masa adolesensi.
b. Faktor lingkungan
a) Faktor prenatal
1. Gizi
Anak yang lahir dari ibu yang gizinya kurang dan hidup dilingkungan
miskin maka akan mengalami kurang gizi juga dan mudah terkena
infeksi.
2. Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan
bawaan pada bayi yang dilahirkan. Demikian pula dengan posisi janin
pada uterus dapat mengakibatkan talipes, dislokasi panggul, tortikolis
kongenital, palsi fasialis, atau craniotabes.
3. Toksin/zat kimia
Obat-obatan seperti thalidomid, phenitoin, methadion, obat-obat anti
kanker, dan lain sebagainya dapat menyebabkan kelainan bawaan.
Demikian pula dengan ibu hamil yang perokok berat, peminum alkohol
kronis sering melahirkan bayi dengan BBLR, lahir mati, cacat, atau
retardasi mental.
4. Endokrin
Cacat bawaan sering terjadi pada ibu diabetes yang hamil dan tidak
mendapat pengobatan pada trimester I kehamilan, umur ibu kurang dari
18 tahun atau lebih dari 35 tahun, defisiensi yodium waktu hamil, PKU
(phenylketonuria).
5. Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat
menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat
bawaan lainnya.
6. Infeksi
Infeksi intra uterina yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah
TORCH (toxoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, hepres simpleks).
Sedangkan infeksi lainnya yang juga dapat menyebabkan penyakit pada
janin adalah varicella, coxackie, echovirus, dan sebagainya.
7. Stres
Stres yang dialami pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh
kembang janin antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan, dll.
8. Imunitas
Rhesus atau ABO inkontabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops
fetalis, kern ikterus, atau lahir mati.
9. Anoksia embrio
Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali
pusat menyebabkan BBLR.
b) Faktor pascanatal
1. Gizi (masukan makanan secara kualitatif dan kuantitatif)
Termasuk dalm hal ini bahan pembangun tubuh yaitu protein,
karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin.
2. Penyakit kronis dan kelainan kongenital
Beberapa penyakit kronis seperti glomerulonefritis kronik, tuberkolosis
paru, dan penyakit celiac dapat mengakibatkan retardasi pertumbuhan
jasmani. Hal yang sam juga dapat terjadi pada penderita kelainan
jantung bawaan.
3. Keadaan sosial ekonomi
Hal ini memegang peranan penting dalam pertumbuhan anak. Jelas
dapat terlihat pada ukuran bayi yang lahir dari golongan orang tua
dengan keadaan sosial ekonomi yang kurang, yang lebih rendah
dibandingkan dengan bayi dari keluarga dengan sosial ekonomi yang
cukup.
4. Musim
Di negeri yang mempunyai 4 musim terdapat perbedaan kecepatan
tumbuh berat badan dan tinggi. Pertumbuhan tinggi terbesar pada
musim semi dan paling rendah pada musim gugur. Sebaliknya
penambahan penambahan berat badan terbesar terjadi pada musim
gugur dan terkecil pada musim semi.
5. Lain-lain
Banyak faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak, antara lain pengawasan medis, perbaikan sanitasi,
pendidikan, faktor psikologis, dll.
1. Referensi : Moersintowarti B. Narendra dkk. Tumbuh Kembang Anak dan
Remaja Tahun 2010. CV Sagung Seto: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai