Anda di halaman 1dari 5

Hubungan Pulpitis dengan Nyeri Kepala Pada

Umur 20-44 Tahun

Oleh:

Prayoga Ridha Faizal P1337425319009

PRODI MAGISTER TERAPIS GIGI DAN MULUT


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN AJARAN 201

1
2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karies merupakan suatu penyakit jaringan karies gigi, yaitu email,

dentin, dan cementum, yang disebabkan oleh aktifitas suatu jasad renik dalam

suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya adalah adanya

demineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan

bahan organiknya. Akibatnya, terjadi invasi bakteri dan kematian pupa serta

penyebaran infeksinya ke jaringan periapeks yang dapat menyebabkan nyeri

(Kidd, EAM. dan Bechal., 1991).

Pulpitis adalah proses radang pada jaringan pulpa gigi, yang pada

umumnya merupakan kelanjutan dari proses karies. Jaringan pulpa terletak di

dalam jaringan keras gigi sehingga bila mengalami proses radang, secara

klinik sulit untuk menentukan seberapa jauh proses radang tersebut terjadi

(Widodo, T., 2005).

Sakit gigi atau nyeri odontogenik merupakan penyakit yang biasanya

menyerang jaringan pulpa atau struktur periodontal. Nyeri gigi menempati

urutan kedua (17,6%) dibanding dengan nyeri kepala, nyeri otot,nyeri sendi

dan nyeri otot (Fauziah, A., 2015).

Berdasarkan data yang sudah diambil di Desa Sungai Karias Amuntai

di dapatkan data pasien yang menderita pulpitis sampai nyeri ke kepala

sebanyak 13 dari 15 orang pada usia 20-44 tahun


3

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang Hubungan Pulpitis dengan Nyeri Kepala Pada Umur 20-44

Tahun di Puskemas Sungai Karias Amuntai.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah :”Apakah ada

Hubungan Pulpitis dengan Nyeri Kepala Pada Umur 20-44 Tahun ?”

C. Tujuan Penelitian

1. TujuanUmum

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan

Pulpitis dengan Nyeri Kepala Pada Umur 20-44 Tahun.

2. TujuanKhusus :

a. Untuk mengetahui Tingkat Assessment Nyeri Pulpitis dengan Nyeri

Kepala Pada Umur 20-44 Tahun.

b. Untuk mengetahui Tingkat Nyeri Kepala Pada Umur 20-44 Tahun.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau

tambahan bacaan untuk meningkatkan referensi pengetahuan bagi para

pembaca dalam melakukan penelitian lanjutan dimasa yang akan

datang

b. Diharapkan berguna bagi pengembangan keilmuan, khususnya

berkaitan tentang Hubungan Pulpitis dengan Nyeri Kepala Pada Umur

20-44 Tahun.
4

2. Manfaat Praktis

a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk perencanaan

penghambat dalam penatalaksanaan nyeri yang tepat.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat menjadi bahan

masukan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut

serta meningkatkan edukasi dan prilaku hidup sehat dalam kesehatan

gigi dan mulut pada Masyarakat.

BAB II

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

A. KERANGKA KONSEP

Tingkatan karies pada gigi

- Karies pada lapisan email


- Karies pada dentin
- Karies pada pulpa
- Karies pada akar gigi
-

Berdasarkan Keparahan atau


Nyeri Kepala
Kecepatan Berkembangnya

- Iritasi Pulpa
- Hiperemia Pulpa
- Pulpitis Assessment Nyeri

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Keterangan :

Diteliti

Tidak Diteliti
5

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat Kualitatif karena untuk mengetahui

Hubungan Pulpitis dengan Nyeri Kepala Pada Umur 20-44 Tahun.

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu semua

variabel penelitian diperoleh secara langsung pada waktu yang sama

(Notoatmodjo, S., 2010).

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah pasien yang berkunjung di poli gigi

berjumlah 150 orang dan 62 dengan diagnosa pulpitis.

2. Sampel Penelitian

Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan Purposive

sampling, yang berarti pengambilan sampel secara Purposive didasarkan

pada suatu pertimbangan tertentu di buat oleh peneliti sendiri, jumlah

sampel yang digunakan pada pasien, berdasarkan ciri atau sifat-sifat

populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoadmodjo, S, 2010).

Anda mungkin juga menyukai