TUGAS UAS
SOAL :
Jurnal 1
Analisiskan jurnal penelitian dengan judul: “MOGIGU (MENGGOSOK GIGI ASYIK
DENGAN LAGU) TO INCREASE BRUSHING TEETH OF THE ELEMENTARY
SCHOOL”
JAWAB :
Dalam melakukan kritik yang sistematis pada sebuah artikel pada jurnal ilmiah, tahapannya
adalah sebagai berikut:
A. Tahap Pengumpulan Informasi Awal
Pada tahap awal ini, perlu dikumpulkan informasi-informasi yang paling mendasar pada
sebuah artikel penelitian ilmiah, seperti:
1. Nama penulis
Dalam penelitian ini Nama penulis/peneliti secara lengkap tetapi instansi tempat
penulis/peneliti tersebut bekerja tidak di camtumkan
Diyah Fatmasari1), Rasipin2), Bedjo Santoso3) , Supriyana4) , Wahyu Jati Dyah Utami5)
Dalam penulisan nama penulis didalam jurnal tidak lengkap karena penulisan tidak di
disertai dengan instansi penulis tersebut bekerja.
2. Judul artikel
Judul artikel tersebut adalah: MOGIGU (MENGGOSOK GIGI ASYIK DENGAN
LAGU) TO INCREASE BRUSHING TEETH OF THE ELEMENTARY SCHOOL:
Dalam judul tersebut sudah menggambarkan keseluruhan isi penelitian yang akan
dilakukan.
1
Ditulis dalam kalimat atau frase yang sederhana dan tidak terlalu panjang.
Tidak menggunakan singkatan.
Judul ditulis dalam kalimat positif .
Penelitian tersebut dilakukan di Semarang, Indonesia. Didalam jurnal tersebut
peneliti ingin menganalisis efektifitas mogigu models terhadap keterampilan menggosok
gigi siswa Sekolah Dasar. Jadi penulis mengkhususkan hasil penelitian ini di
Semarang.
4. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian tidak ditulis dalam penulisan abstrak :-
5. Hasil/Temuan utama
Hasil/Temuan utama dituliskan dalam abstrak penelitian secara lengkap:
Data were tested using the test freedman post hoc Wilcoxon, Man Whitney repeated,
and Kruskal. On the 25th-day measurement of significant changes in variable ways,
long brushing teeth p <0,05 At the 35th day measurement, there was a significant
change in the method variable, morning brushing teeth p<0.05 This model is effective
against the formation of the habit of brushing teeth indicated by p <0.001
Data diuji menggunakan tes freedman post hoc Wilcoxon, ulang Man Whitney, dan
Kruskal. Pada pengukuran 25 hari perubahan signifikan dalam cara variabel, lama
menyikat gigi p <0,05 Pada pengukuran hari ke-35, ada perubahan signifikan dalam
metode variabel, pagi menyikat gigi p <0,05 Model ini efektif terhadap pembentukan
dari kebiasaan menyikat gigi yang ditunjukkan oleh p <0,001
6. Kesimpulan umum
Kesimpulan secara umum terdapat didalam abstrak dan dituliskan secara singkat
Model Mogigu memiliki potensi sebagai alternatif untuk menyikat gigi bersama di
sekolah sehingga bisa diterapkan di Sekolah Kesehatan Gigi Bisnis.
2
B. Tahap Analisis
Beberapa pertanyaan dibawah ini dapat menjadi acuan dalam menganalisis
sebuah artikel ilmiah, antara lain:
1. Apakah judul artikel sesuai dan jelas?
Judul artikel sudah ditulis sesuai dengan tujuan penelitiannya dan jelas.
P : elementry school
I : mogigu
C: tidak ada
O:brushing teeth
2. Apakah isi abstrak tergambarkan dengan spesifik? representatif dengan isi artikel?
dan dibuat dengan format yang benar?
Umumnya sebuah abstrak penelitian :
a. Ditulis dengan sangat singkat dan jelas (250-300 kata)
Jumlah kata dalam abstrak penelitian tersebut sebanyak 179 kata sehingga tidak
memenuhi kaidahnya.
b. Diketik dengan huruf normal
Penulisan abstrak tidak ditulis dengan huruf normal sehingga untuk penulisan
dinilai sudah memenuhi kaidahnya.
c. Jarak 1 spasi
Jarak spasi penulisan sudah memenuhi kaidahnya yaitu 1 spasi.
3
Latar belakang dituliskan dalam penulisan abstrak.
b. Tujuan (objective)
Tujuan penelitian tidak dituliskan dalam penulisan abstrak.
c. Metode (method)
Metode dituliskan dalam penulisan abstrak, dan dituliskan dalam pembahasan
tersendiri.
d. Hasil (results)
Hasil penelitian secara utama sudah dituliskan dalam dalam penulisan
abstrak.dan dituliskan lagi secara lengkap di bagian hasil penelitian
f. Kesimpulan (conclusion)
Kesimpulan utama ditulisakan dalam penulisan abstrak.
4
Program menggosok gigi di Sekolah Dasar Kota Semarang belum rutin
dilaksanakan, rata rata dilakukan dalam 1 tahun sekali bersaman dengan Program
UKGS .(9) Hasil studi pendahuluan di SD Padangsari 1 Banyumanik 95% siswa
memiliki keterampilan menggosok gigi saat mandi, 90% siswa tidak terampil dalam
menggosok gigi, rata rata nilai OHI-S = 1,3; DMF-T= 1.09, def-t= 1,78, kondisi
tersebut belum memenuhi target nasional 2010 yaitu DMF-T≤ 2, def-t <2 OHI-S≤
1,2 .(10) Berdasarkan data tersebut program menggosok gigi yang selama ini sudah
dijalankan di sekolah belum mampu mengubah perilaku menggosok gigi siswa
sekolah dasar menjadi lebih baik dan benar.
Desain penelitian quasy experiment dengan pretest and posttest with control group
design non Randomized Control Group Pretest and Posttest Design ( Non Equivalent
Control Group). Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, mogigu model pada kelompok
intervensi , dan program menggosok gigi pada kelompok kontrol. Pemberian
perlakuan dilaksanakan selama 21 hari, pengukuran dilaksanakan preekperiment, hari
ke-25 dan hari ke-35. Data diuji menggunakan uji man whitney berulang, dan
Kruskall Wallis. Populasi siswa Sekolah Dasar SD Padangsari 1 Kecamatan
Banyumanik Kota Semarang.
6. Apakah ditemukan kesalahan/ error atas fakta dan interpretasi hasil penelitian?
Tidak ditemukan kesalahan/eror berdasarkan interpretasi hasil penelitian tesebut.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diketahui nilai rata rata cara menggosok gigi
mengalami peningkatan antara sebelum dan setelah intervensi pada kelompok
perlakuan. Hasil uji statistik menunjukan ada perbedaan cara menggosok gigi setelah
25 hari intervensi (p=0.033, p<0.05)
7. Apakah pembahasan terhadap hasil/ temuan relevan?
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang terdapat didalam artikel, pembahasan sudah
sesuai dengan hasil temuan yang ada di dalam tabel.dengan hasil analisis dengan uji
Kruskal Wallis diatas didapatkan nilai p <0.001 sehingga dapat disimpulkan
bahwa mogigu modelsefektif terhadap keterampilan menggosok gigisiswa sekolah
dasar. Variabel keterampilan menggosok gigimeliputi lama menggosok gigi, dan
cara menggosok gigi antara kelompok intervensi dan kontrol, p<0,001.
8. Apakah penulis/ peneliti menggunakan kepustakaan yang berkaitan dengan topik
penelitian? Apakah peneliti menggunakan kepustakaan yang tidak relevan? Bila
ditemukan, sarankan untuk di hilangkan!
Tidak ditemukan kepustakaan yang tidak relavan. Keseluruhan daftar pustaka sudah
berkaitan dengan topik penelitian.
10. Apakah beberapa bagian artikel yang masih dapat dipaparkan lebih lanjut? Atau
perlu disederhanakan dan dipadatkan? Atau mungkin dihapus?
Pada bagian pembahasan telah memberikan hasil-hasil penelitian yang telah
dilakukan sehingga bisa menjadi pembanding atau menjadi pendukung untuk hasil
penelitian yang sudah ada, serta teori-teori yang sudah ada untuk mendasari hasil
penelitian tersebut
6
Pada hasil penelitian tidak ada variable pengganggu yang dinilai terhadap efektifitas
mogigu models terhadap keterampilan menggosok gigi siswa Sekolah Dasar
11. Apakah pernyataan penulis/ peneliti jelas? Atau chalenging? Atau malah ambigous?
Bila ada, sarankan bagaimana cara membuatnya agar lebih jelas. Hati-hati, jangan
sekedar mengganti pernyataan penulis dengan pernyataan anda!
Pernyataan penulis dalam penelitian ini dinilai sudah cukup jelas dengan fakta yang
jelas.
14. Apakah kesimpulan jelas? Singkat dan padat? Serta merefleksikan temuan/ hasil
penelitian?
Kesimpulan yang telah dituliskan di dalam penelitian ini sudah cukup jelas dan
memaparkan temuan atau hasil penelitian efektifitas mogigu models terhadap
keterampilan menggosok gigi siswa Sekolah Dasar .
Interest dari penelitian tersebut adalah. membandingkan perbedaan perubahan
keterampilan menggosok gigi siswa Sekolah Dasar
Latar belakang penelitian ini didasari oleh survey yang dilakukan sebelumnya :
Data were tested using the test freedman post hoc Wilcoxon, Man Whitney repeated,
and Kruskal. On the 25th-day measurement of significant changes in variable ways,
long brushing teeth p <0,05 At the 35th day measurement, there was a significant
change in the method variable, morning brushing teeth p<0.05 This model is effective
against the formation of the habit of brushing teeth indicated by p <0.001
Data diuji menggunakan tes freedman post hoc Wilcoxon, ulang Man Whitney, dan
Kruskal. Pada pengukuran 25 hari perubahan signifikan dalam cara variabel, lama
7
menyikat gigi p <0,05 Pada pengukuran hari ke-35, ada perubahan signifikan dalam
metode variabel, pagi menyikat gigi p <0,05 Model ini efektif terhadap pembentukan
dari kebiasaan menyikat gigi yang ditunjukkan oleh p <0,001
a. Desain penelitian quasy experiment dengan pretest and posttest with control
group design non Randomized Control Group Pretest and Posttest Design (
Non Equivalent Control Group). Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, mogigu
model pada kelompok intervensi , dan program menggosok gigi pada
kelompok kontrol. Pemberian perlakuan dilaksanakan selama 21 hari,
pengukuran dilaksanakan preekperiment, hari ke-25 dan hari ke-35. Data diuji
menggunakan uji man whitney berulang, dan Kruskall Wallis. Populasi siswa
Sekolah Dasar SD Padangsari 1 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.
b. Populasi siswa Sekolah Dasar SD Padangsari 1 Kecamatan Banyumanik Kota
Semarang.
e. Hasil penelitian ditampilkan secara deskriptif dan asosiatif:
a. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diketahui nilai rata rata cara menggosok
gigi mengalami peningkatan antara sebelum dan setelah intervensi pada kelompok
perlakuan. Hasil uji statistik menunjukan ada perbedaan cara menggosok gigi
setelah 25 hari intervensi (p=0.033, p<0.05).
b. hasil analisis dengan uji Kruskal Wallis diatas didapatkan nilai p<0.001 sehingga
dapat disimpulkan bahwa mogigu modelsefektif terhadap keterampilan
menggosok gigisiswa sekolah dasar. Variabel keterampilan menggosok
gigimeliputi lama menggosok gigi, dan cara menggosok gigi antara kelompok
intervensi dan kontrol, p p<0.001
c. Setelah diamati pre dan post test Hasil ini menunjukkan bahwa peningkatan
keterampilan menggosok gigi siswa Sekolah Dasar lebih efektif menggunakan
mogigu model terhadap keterampilan menggosok gigi
f. Simpulan dari penelitian ini adalah :
Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan Mogigu model terbukti efektif dalam
meningkatkan keterampilan menggosok gigi Siswa Sekolah Dasar. Terbukti bahwa
unsur audio visual yang ada dalam mogigu models, merangsang indera pendengaran
dan penglihatan dalam menyerap Informasi, dan praktek menggosok gigi selama 21
8
hari membentuk memori dan memerintah tubuh melakukan suatu kebiasaan, sehingga
terjadi peningkatan pengetahuan, terbentuk sikap yang baik, dan memunculkan
perubahan perilaku dalam keterampilan menggosok gigisiswa sekolah dasar. Model
ini dapat digunakan sebagai alternatif dari model menggosok gigi bersama di sekolah
yang selama ini dilakukan.
Jurnal 2
Analisiskan jurnal penelitian dengan judul: “MEDIA PERMAINAN TEBAK
GAMBAR EFEKTIF DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN
TINDAKAN MENYIKAT GIGI DIBANDINGKAN MEDIA BOOKLET”
JAWAB :
Dalam melakukan kritik yang sistematis pada sebuah artikel pada jurnal ilmiah, tahapannya
adalah sebagai berikut:
C. Tahap Pengumpulan Informasi Awal
Pada tahap awal ini, perlu dikumpulkan informasi-informasi yang paling mendasar pada
sebuah artikel penelitian ilmiah, seperti:
7. Nama penulis
Dalam penelitian ini Nama penulis/peneliti secara lengkap dituliskan beserta dengan
instansi tempat penulis/peneliti tersebut bekerja.
Diyah Fatmasari, Agustina Purba, Salikun
Mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Semarang, Indonesia
Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Semarang, Indonesia
Dalam penulisan nama penulis didalam jurnal lengkap karena penulisan nama sudah
disertai dengan instansi penulis tersebut bekerja.
8. Judul artikel
Judul artikel tersebut adalah: Media Permainan Tebak Gambar Efektif Dalam
Peningkatan Pengetahuan Dan Tindakan Menyikat Gigi Dibandingkan Media
Booklet:
Dalam judul tersebut sudah menggambarkan keseluruhan isi penelitian yang akan
dilakukan.
Ditulis dalam kalimat atau frase yang sederhana dan tidak terlalu panjang.
Tidak menggunakan singkatan.
9
Judul ditulis dalam kalimat positif .
Penelitian tersebut dilakukan di Semarang, Indonesia. Didalam jurnal tersebut
peneliti ingin mengatahui Permainan Media Tebak Gambar lebih efektif
dibanding media booklet dalam peningkatan pengetahuan dan tindakan menyikat
gigi. Jadi penulis mengkhususkan hasil penelitian ini di Semarang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan efektifitas media buklet dan
permainan menebak gambar untuk meningkatkan pengetahuan dan tindakan
menyikat gigi gigi untuk siswa di SDN Padangsari 02 Semarang
10
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dan uji MannWhitney. Ada
perbedaan signifikan dengan nilai p = 0,000 antara pengetahuan dan tindakan sebelum dan
sesudah kedua kelompok. , The Mann-Whitney Test menunjukkan perbedaan dalam
keefektifan antara dua media. Gambar tebakan game lebih efektif daripada buklet dengan
peringkat rata-rata gambar tebakan game dan booklte adalah 29,27 dan 24,25.
D. Tahap Analisis
Beberapa pertanyaan dibawah ini dapat menjadi acuan dalam menganalisis
sebuah artikel ilmiah, antara lain:
15. Apakah judul artikel sesuai dan jelas?
Judul artikel sudah ditulis sesuai dengan tujuan penelitiannya dan jelas.
P : tidak ada
C: booklet
O: Tingkat pengetahuan dan tindakan menyikat gigi
16. Apakah isi abstrak tergambarkan dengan spesifik? representatif dengan isi artikel?
dan dibuat dengan format yang benar?
Umumnya sebuah abstrak penelitian :
g. Ditulis dengan singkat dan jelas (250-300 kata)
Jumlah kata dalam abstrak penelitian tersebut sebanyak 202 kata sehingga tidak
memenuhi kaidahnya.
h. Diketik dengan huruf normal
Penulisan abstrak tidak ditulis dengan huruf normal sehingga untuk penulisan
sehingga dinilai sudah memenuhi kaidahnya.
i. Jarak 1 spasi
Jarak spasi penulisan sudah memenuhi kaidahnya yaitu 1 spasi.
11
Dalam penulisan hasil penelitian tersebut, keywords yang dituliskan adalah:
Booklet; Permainan Tebak Gambar; Pengetahuan; Tindakans; Menyikat Gigi
Dalam hal ini keywords yang terdapat pada abstrak lebih dari 5 kata yang artinya
penulisan belum memenuhi kaidahnya
k. Abstracknya hanya tidulis dengan bahasa inggris, harusnya dibuat pula dalam
bentuk bahasa Indonesia
12
yang tepat yaitu pada pagi setelah makan dan malam sebelum tidur. (Kemenkes,
2013).
19. Apakah desain dan metode penelitian sesuai dengan tujuan penelitian?
Desain penelitian ini adalah sebagai berikut :
20. Jika penelitian menggunakan desain eksperimen/ quasi eksperimen, apakah metode
tergambarkan dengan jelas? Apakah cukup detail jika sewaktu-waktu penelitian
tersebut diulang?
Penelitian ini menggunakan design eksperiment dengan metode yang telah
digambarkan dengan jelas, kelompok dibagi menjadi 2 yaitu kelompok A dan
kelompok B. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok A diberi penyuluhan
dengan media booklet dan kelompok B permainan tebak gambar. Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas IV dan kelas V di SDN Padangsari 02 Semarang
yang berjumlah 50 siswa, Pengetahuan dan tindakan menyikat gigi di ukur
sebelum dan setelah penyuluhan yang dilakukan selama 15 menit.
13
- sebaiknya juga mempertimbangkan variable pengganggu yang dinilai akan
mempengaruhi hasil dari penelitian tersebut.
21. Apakah ditemukan kesalahan/ error atas fakta dan interpretasi hasil penelitian?
Tidak ditemukan kesalahan/eror berdasarkan interpretasi hasil penelitian tesebut.
Hasil nilai rata-rata peningkatan skor siswa SDN Padansgsari 02 yang diberikan
intervensi media booklet sebesar 24,25 sedangkan rata-rata peningkatan skor siswa
yang diberikan intervensi permainan tebak gambar sebesar 29,27. Hasil ini
menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan dan tindakan siswa yang diberikan
permainan tebak gambar lebih besar dibandingkan siswa yang diberikan media
booklet..
23. Apakah penulis/ peneliti menggunakan kepustakaan yang berkaitan dengan topik
penelitian? Apakah peneliti menggunakan kepustakaan yang tidak relevan? Bila
ditemukan, sarankan untuk di hilangkan!
Tidak ditemukan kepustakaan yang tidak relavan. Keseluruhan daftar pustaka sudah
berkaitan dengan topik penelitian.
24. Apakah ditemukan ide yang terlalu dilebih-lebihkan atau sebaliknya tidak
terpaparkan? Bila ditemukan, saranakan untuk revisi yang lebih spesifik?
Ide yang tidak terpaparkan adalah variable pengganggu pada penelitian tersebut,
karena penulis hanya menuliskan media tebak gambar dan booklet untuk mengetahui
pengetahuan dan tindakan menyikat gigi di ukur sebelum dan setelah penyuluhan
yang dilakukan selama 15 menit. tetapi penulis tidak menjelaskan apakah ada
variable pengganggu yang mungkin bisa mengganggu hasil dari penelitian tersebut.
14
25. Apakah beberapa bagian artikel yang masih dapat dipaparkan lebih lanjut? Atau
perlu disederhanakan dan dipadatkan? Atau mungkin dihapus?
Pada bagian pembahasan telah memberikan hasil-hasil penelitian yang telah
dilakukan sehingga bisa menjadi pembanding atau menjadi pendukung untuk hasil
penelitian yang sudah ada, serta teori-teori yang sudah ada untuk mendasari hasil
penelitian tersebut
Pada hasil penelitian tidak ada variable pengganggu yang dinilai dapat
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan tindakan menyikat gigi dengan media tebak
gambar atau booklet.
26. Apakah pernyataan penulis/ peneliti jelas? Atau chalenging? Atau malah ambigous?
Bila ada, sarankan bagaimana cara membuatnya agar lebih jelas. Hati-hati, jangan
sekedar mengganti pernyataan penulis dengan pernyataan anda!
Pernyataan penulis dalam penelitian ini dinilai sudah cukup jelas dengan fakta yang
jelas.
29. Apakah kesimpulan jelas? Singkat dan padat? Serta merefleksikan temuan/ hasil
penelitian?
Kesimpulan yang telah dituliskan di dalam penelitian ini sudah cukup jelas dan
memaparkan temuan atau hasil penelitian, Penyuluhan dengan permainan tebak
gambar lebih efektif dibandingkan penyuluhan dengan media booklet dalam hal
peningkatan pengetahuan dan tindakan menyikat gigi.
15
2. Interest dari penelitian tersebut adalah. membandingkan perbedaan perubahan
pengetahuan dan tindakan menyikat gigi
Latar belakang penelitian ini didasari oleh survey yang dilakukan sebelumnya :
Data hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Tahun 2013 mencatat sebesar
25,4% penduduk Jawa Tengah mengalami masalah gigi dan mulut yang mendekati
angka prevalensi nasional yaitu sebesar 25,9%, dengan besarnya masalah gigi dan
mulut pada anak usia 5-9 tahun masih berada diatas prevalensi nasional yaitu sebesar
28,9%. Hanya 2,3% masyarakat di Jateng yang melakukan menyikat gigi di waktu
yang tepat yaitu pada pagi setelah makan dan malam sebelum tidur. (Kemenkes,
2013)
17