Anda di halaman 1dari 15

METODOLOGI RISET

Systematic Review

Disususun untuk memenuhi ujian UAS


dosen pengampu : Dr. Drg. Diyah Fatmasari, MDSc

Oleh

ST.NUR ENI

NIM. P1337425319027

Magister Terapan Terapis Gigi Dan Mulut

Politeknik Kesehatan Semarang

2019
1
Analisis jurnal (pertama) dengan judul : “MOGIGU (MENGGOSOK GIGI ASYIK
DENGAN LAGU) TO INCREASE BRUSHING TEETH OF THE ELEMENTARY
SCHOOL”

Dalam melakukan kritik yang sistematis pada sebuah artikel pada jurnal ilmiah, tahapannya
adalah sebagai berikut:

A. Tahap Pengumpulan Informasi Awal


Pada tahap awal ini, perlu dikumpulkan informasi-informasi yang paling mendasar pada
sebuah jurnal, seperti:
1. Nama penulis
Dalam penelitian ini Nama penulis/peneliti secara lengkap dituliskan beserta dengan
instansi tempat penulis/peneliti tersebut bekerja.
Diyah Fatmasari, Rasipin, Bedjo Santoso, Supriyana, Wahyu Jati Dyah Utami
Poltekkes Kemenkes Semarang.
Dalam penulisan nama penulis didalam jurnal lengkap karena penulisan nama sudah
disertai dengan instansi penulis tersebut bekerja.

2. Judul jurnal : “MOGIGU (MENGGOSOK GIGI ASYIK DENGAN LAGU) TO


INCREASE BRUSHING TEETH OF THE ELEMENTARY SCHOOL”.
 Dalam judul tersebut sudah menggambarkan keseluruhan isi penelitian yang akan
dilakukan.
 Ditulis dalam kalimat atau frase yang sederhana dan tidak terlalu panjang.
 Tidak menggunakan singkatan.
 Judul ditulis dalam kalimat positif.
 Penelitian tersebut dilakukan di Semarang, Indonesia. Didalam jurnal tersebut
peneliti ingin mengatahui (menggosok gigi asyik dengan lagu) untuk
meningkatkan menggosok gigi disekolah elementary
 Jadi penulis mengkhususkan hasil penelitian ini di Semarang.

3. Nama jurnal, nomor volume, tanggal, bulan dan nomor halaman


Tidak ada dicantumkan nama jurnal, nomor volume, tanggal, bulan dan nomor
halaman.

2
4. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ditulis dengan jelas dalam penulisan abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk Peningkatan program dalam aspek perilaku perlu
dilakukan untuk meningkatkan tingkat kesehatan gigi siswa sekolah dasar.

5. Hasil/Temuan utama
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan eksperimen Quasy dengan pretest dan
posttest dengan desain kelompok kontrol. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, model
audiovisual pada kelompok intervensi, dan program menyikat gigi pada kelompok
kontrol. Perlakuan dilakukan selama 21 hari, pengukuran dilakukan pra-eksperimen,
25 dan 35 hari. Data diuji menggunakan tes freedman post hoc Wilcoxon, ulang Man
Whitney dan Kruskal.Pada pengukuran 25 hari perubahan signifikan dalam cara
variabel, lama menyikat gigi p <0,05. Pada pengukuran hari ke-35, ada perubahan
yang signifikan dalam variabel metode, menyikat gigi di pagi hari p <0,05. Model ini
efektif terhadap pembentukan kebiasaan menyikat gigi yang ditunjukkan oleh p
<0,001.

6. Kesimpulan umum
Model Mogigu memiliki potensi sebagai alternatif untuk menyikat gigi bersama di
sekolah sehingga dapat diterapkan di School Dental Health Business.

B. Tahap Analisis
Beberapa pertanyaan dibawah ini dapat menjadi acuan dalam menganalisis
sebuah jurnal antara lain:
1. Apakah judul jurnal sesuai dan jelas?
Judul jurnal sudah ditulis sesuai dengan tujuan penelitiannya dan jelas.

2. Apakah isi abstrak tergambarkan dengan spesifik? representatif dengan isi artikel?
dan dibuat dengan format yang benar?
Umumnya sebuah abstrak penelitian :
a. Ditulis dengan singkat dan jelas (250-300 kata)
Jumlah kata dalam abstrak penelitian tersebut sebanyak 283 kata sehingga sudah
memenuhi kaidahnya.
3
b. Diketik dengan huruf normal
Penulisan abstrak ditulis dengan huruf normal sehingga untuk penulisan
sehingga dinilai sudah memenuhi kaidahnya.
c. Jarak 1 spasi
Jarak spasi penulisan sudah memenuhi kaidahnya yaitu 1 spasi.
d. Disertai 3-5 kata kunci (keywords)
Dalam penulisan hasil penelitian tersebut, keywords yang dituliskan adalah:
Menyikat gigi, siswa Sekolah Dasar, Audiovisual yang berarti ada 3 kata kunci.
e. Abstracknya hanya tidulis dengan bahasa inggris, harusnya dibuat dalam bentuk
bahasa Indonesia juga.

Komponen abstrak terdiri dari :


a. Latar belakang (background)
Latar belakang dituliskan dalam penulisan abstrak.
b. Tujuan (objective)
Tujuan penelitian dituliskan dalam awal penulisan abstrak.
c. Metode (method)
Metode dituliskan dalam penulisan abstrak, dan dituliskan dalam pembahasan
tersendiri.
d. Hasil (results)
Hasil penelitian secara utama sudah dituliskan dalam dalam penulisan
abstrak.dan dituliskan lagi secara lengkap di bagian hasil penelitian
f. Kesimpulan (conclusion)
Kesimpulan utama ditulisakan dalam penulisan abstrak.

3. Apakah tujuan jurnal dipaparkan dengan jelas?


Jawab: Tujuan penelitian dipaparkan dengan jelas diawal penulisan abstrak:
bertujuan untuk Peningkatan program dalam aspek perilaku perlu dilakukan untuk
meningkatkan tingkat kesehatan gigi siswa sekolah dasar.

4
4. Apakah ide/ isu yang diangkat relevan dan penting?
Jawab: Ide/isu dari penelitian tersebut adalah untuk untuk Peningkatan program
dalam aspek perilaku menyikat gigi tingkat kesehatan gigi siswa sekolah dasar. Latar
belakang penelitian ini didasari oleh beberapa alasan :
menggosok gigi bersama mendapat dukungan secara International oleh Federation
Dentaire Internationale (FDI), World Health Organisation (WHO), dan
International Association for Dental Research (IADR) melalui Global Oral Health
Programme (GOHP) serta revolusi sidang World Health Assembly (WHA) ke-60
tahun 2007 mengembangkan dan mengimplementasikan promosi kesehatan gigi dan
mulut serta pencegahan penyakit gigi dan mulut sebagai bagian dari kegiatan
promosi kesehatan dengan fokus pada Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan
praktik perawatan diri sendiri di sekolah, yaitu dengan pelaksanaan menggosok gigi
setiap hari di sekolah.

5. Apakah desain dan metode penelitian sesuai dengan tujuan penelitian?


Desain penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Desain penelitian yang digunakan
Desain penelitian quasy experiment dengan pretest and posttest with control
group design non Randomized Control Group Pretest and Posttest Design ( Non
Equivalent Control Group). Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, mogigu model
pada kelompok intervensi , dan program menggosok gigi pada kelompok kontrol.
Pemberian perlakuan dilaksanakan selama 21 hari, pengukuran dilaksanakan pre-
ekperiment, hari ke-25 dan hari ke-35. Data diuji menggunakan uji man whitney
berulang, dan Kruskall Wallis
b. Populasi siswa Sekolah Dasar SD Padangsari 1 Kecamatan Banyumanik Kota
Semarang. SD Padangsari 1 dijadikan populasi dalam penelitian ini karena
berdasarkan laporan data UKGS di Puskesmas Padangsari SD ini memiliki rata
rata score DMF-T≤ 2, def-t <2, OHI-S≤ 1,2, dibawah target nasional tahun 2010.

c. Sampel Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, mogigu model pada kelompok


intervensi, dan program menggosok gigi pada kelompok kontrol. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah purposive sampling.

5
6. Jika penelitian menggunakan desain eksperimen/ quasi eksperimen, apakah metode
tergambarkan dengan jelas? Apakah cukup detail jika sewaktu-waktu penelitian
tersebut diulang?
Jawab: penelitian ini menggunakan desain eksperimen/ quasi eksperimen, metode
yang di tuliskan sangat jelas.

7. Apakah ditemukan kesalahan/ error atas fakta dan interpretasi hasil penelitian?
Jawab: saya tidak menemukan kesalahan eror atas fakta dan intervensi semua sesuai
dengan data yang dilampirkan.

8. Apakah pembahasan terhadap hasil/ temuan relevan?


Jawab: Hasil dengan pembahasan relevan, Berdasarkan hasil uji efektivitas mogigu
modelsterhadap keterampilan menggosok gigididapatkan perubahan bermakna
(p<0.05), hal ini menunjukan mogigu modelsefektif terhadap keterampilan
menggosok gigi gigi. Efektivitas mogigu model ini dikarenakan model ini
menggunakan media yang melibatkan audio, dan visual. Dimana Audio melibatkan
telinga sedangkan visual melibatkan mata sebagai pancaindera.

9. Apakah penulis/ peneliti menggunakan kepustakaan yang berkaitan dengan topik


penelitian? Apakah peneliti menggunakan kepustakaan yang tidak relevan? Bila
ditemukan, sarankan untuk di hilangkan!
Jawab: semua kepustakaan yang relevan dengan topik penelitian.

10. Apakah ditemukan ide yang terlalu dilebih-lebihkan atau sebaliknya tidak
terpaparkan? Bila ditemukan, saranakan untuk revisi yang lebih spesifik?
Jawab: Tidak ditemukan ide yang berlebihan

11. Apakah beberapa bagian jurnal yang masih dapat dipaparkan lebih lanjut? Atau
perlu disederhanakan dan dipadatkan? Atau mungkin dihapus?
Jawab: penelitian tersebut memberikan anjuran untuk dipaparkan lebih lanjut.

6
12. Apakah pernyataan penulis/ peneliti jelas? Atau chalenging? Atau malah ambigous?
Bila ada, sarankan bagaimana cara membuatnya agar lebih jelas. Hati-hati, jangan
sekedar mengganti pernyataan penulis dengan pernyataan anda!
Jawab: Tidak perlu, karena jurnal telah dipaparkan dengan lengkap secara sederhana
dan padat.

13. Apakah asumsi yang mendasari pemikiran penulis/ peneliti?


Jawab: Hal-hal yang mendasari pemikiran penulis dalam penelitian ini adalah
penelitian sebelumnya dan survey yang telah di jelaskan di bagian latar belakang

14. Apakah penulis/ peneliti telah objektif pada pembahasan hasil?


Jawab: objektif, karena hasil dari pembahasan sesuai dengan hasil yang diperoleh
dalam penelitian

15. Apakah kesimpulan jelas? Singkat dan padat? Serta merefleksikan temuan/ hasil
penelitian?
Jawab: Mogigu model terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan
menggosok gigi Siswa Sekolah Dasar. Terbukti bahwa unsur audio visual yang ada
dalam mogigu models, merangsang indera pendengaran dan penglihatan dalam
menyerap Informasi, dan praktek menggosok gigi selama 21 hari membentuk
memori dan memerintah tubuh melakukan suatu kebiasaan, sehingga terjadi
peningkatan pengetahuan, terbentuk sikap yang baik, dan memunculkan perubahan
perilaku dalam keterampilan menggosok gigisiswa sekolah dasar.
1. Interest dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui meningkatkan mengosok
gigi disekolah dasar. Latar belakang penelitian ini didasari oleh beberapa penelitian
sebelumnya :
menggosok gigi bersama mendapat dukungan secara International oleh Federation
Dentaire Internationale (FDI), World Health Organisation (WHO), dan International
Association for Dental Research (IADR) melalui Global Oral Health Programme
(GOHP) serta revolusi sidang World Health Assembly (WHA) ke-60 tahun 2007
mengembangkan dan mengimplementasikan promosi kesehatan gigi dan mulut serta
pencegahan penyakit gigi dan mulut sebagai bagian dari kegiatan promosi kesehatan
dengan fokus pada Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan praktik perawatan
7
diri sendiri di sekolah, yaitu dengan pelaksanaan menggosok gigi setiap hari di
sekolah

2. Desain penelitian ini adalah sebagai berikut :


d. Desain penelitian yang digunakan adalah quasy experiment dengan pretest and
posttest with control group design non Randomized Control Group Pretest and
Posttest Design ( Non Equivalent Control Group). Sampel dibagi menjadi 2
kelompok, mogigu model pada kelompok intervensi , dan program menggosok
gigi pada kelompok kontrol. Pemberian perlakuan dilaksanakan selama 21 hari,
pengukuran dilaksanakan pre-ekperiment, hari ke-25 dan hari ke-35. Data diuji
menggunakan uji man whitney berulang, dan Kruskall Wallis.

e. Populasi penelitian adalah siswa Sekolah Dasar SD Padangsari 1 Kecamatan


Banyumanik Kota Semarang. SD Padangsari 1 dijadikan populasi dalam
penelitian ini karena berdasarkan laporan data UKGS di Puskesmas Padangsari
SD ini memiliki rata rata score DMF-T≤ 2, def-t <2, OHI-S≤ 1,2, dibawah target
nasional tahun 2010.

f. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, mogigu model pada kelompok intervensi, dan
program menggosok gigi pada kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan peneliti adalah purposive sampling.

3. Simpulan dari penelitian ini adalah :


Mogigu model terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan menggosok gigi
Siswa Sekolah Dasar. Terbukti bahwa unsur audio visual yang ada dalam mogigu
models, merangsang indera pendengaran dan penglihatan dalam menyerap Informasi,
dan praktek menggosok gigi selama 21 hari membentuk memori dan memerintah
tubuh melakukan suatu kebiasaan, sehingga terjadi peningkatan pengetahuan,
terbentuk sikap yang baik, dan memunculkan perubahan perilaku dalam keterampilan
menggosok gigisiswa sekolah dasar. Model ini dapat digunakan sebagai alternatif dari
model menggosok gigi bersama di sekolah.

8
Analisis jurnal (kedua) dengan judul : “MEDIA PERMAINAN TEBAK GAMBAR
EFEKTIF DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN TINDAKAN
MENYIKAT GIGI DIBANDINGKAN MEDIA BOOKLET”
Dalam melakukan kritik yang sistematis pada sebuah artikel pada jurnal ilmiah, tahapannya
adalah sebagai berikut:

A. Tahap Pengumpulan Informasi Awal


Pada tahap awal ini, perlu dikumpulkan informasi-informasi yang paling mendasar pada
sebuah jurnal, seperti:
1. Nama penulis
Dalam penelitian ini Nama penulis/peneliti secara lengkap dituliskan beserta
dengan instansi tempat penulis/peneliti tersebut bekerja.
Diyah Fatmasari, Agustina Purba, Salikun
Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Semarang, Indonesia

Dalam penulisan nama penulis didalam jurnal lengkap karena penulisan nama
sudah disertai dengan instansi penulis tersebut bekerja.

2. Judul jurnal : Media Permainan Tebak Gambar Efektif Dalam Peningkatan


Pengetahuan Dan Tindakan Menyikat Gigi Dibandingkan Media Booklet:
 Dalam judul tersebut sudah menggambarkan keseluruhan isi penelitian yang
akan dilakukan.
 Ditulis dalam kalimat atau frase yang sederhana dan tidak terlalu panjang.
 Tidak menggunakan singkatan.
 Judul ditulis dalam kalimat positif .
 Penelitian tersebut dilakukan di Semarang, Indonesia. Didalam jurnal tersebut
peneliti ingin mengatahui Permainan Media Tebak Gambar lebih efektif
dibanding media booklet dalam peningkatan pengetahuan dan tindakan
menyikat gigi. Jadi penulis mengkhususkan hasil penelitian ini di Semarang.

3. Nama jurnal, nomor volume, tanggal, bulan dan nomor halaman


Jurnal Kesehatan Gigi 6 (2019) 75-79
Received: May 27th , 2019; Revised: May 29th , 2019; Accepted: May 30th ,
2019.
Nama jurnal ,nomor volume, tanggal, bulan dan nomor halaman , semua ada di
jurnal.
9
4. Tujuan penelitian
untuk mengetahui efektivitas media booklet dan permainan menebak gambar
untuk meningkatkan pengetahuan dan tindakan menyikat gigi untuk siswa di
SDN Padangsari 02 Semarang.

5. Hasil/Temuan utama
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dan uji MannWhitney.
Ada perbedaan signifikan dengan nilai p = 0,000 antara pengetahuan dan tindakan
sebelum dan sesudah kedua kelompok. , The Mann-Whitney Test menunjukkan
perbedaan dalam keefektifan antara dua media. Gambar tebakan game lebih
efektif daripada buklet dengan peringkat rata-rata gambar tebakan game dan
booklte adalah 29,27 dan 24,25.

6. Kesimpulan umum
Kesimpulan secara umum terdapat didalam abstrak dan dituliskan secara lengkap
Gambar tebakan game lebih efektif daripada buklet dengan peringkat rata-rata
gambar tebakan game dan booklte adalah 29,27 dan 24,25 dalam meningkatkan
pengetahuan dan tindakan menyikat gigi pada anak.

B. Tahap Analisis
Beberapa pertanyaan dibawah ini dapat menjadi acuan dalam menganalisis
sebuah jurnal antara lain:
1. Apakah judul jurnal sesuai dan jelas?
Judul jurnal sudah ditulis sesuai dengan tujuan penelitiannya dan jelas.

2. Apakah isi abstrak tergambarkan dengan spesifik? representatif dengan isi


artikel? dan dibuat dengan format yang benar?
Umumnya sebuah abstrak penelitian :
a. Ditulis dengan singkat dan jelas (250-300 kata)
Jumlah kata dalam abstrak penelitian tersebut sebanyak 185 kata sehingga
tidak memenuhi kaidahnya.

10
b. Diketik dengan huruf normal
Penulisan abstrak ditulis dengan huruf normal sehingga untuk penulisan
sehingga dinilai sudah memenuhi kaidahnya.
c. Jarak 1 spasi
Jarak spasi penulisan sudah memenuhi kaidahnya yaitu 1 spasi.
d. Disertai 3-5 kata kunci (keywords)
Dalam penulisan hasil penelitian tersebut, keywords yang dituliskan adalah:
Booklet; Permainan Tebak Gambar; Pengetahuan; Tindakans; Menyikat Gigi.
Ada 5 kata kunci.
e. Abstracknya hanya tidulis dengan bahasa inggris, harusnya dibuat dalam
bentuk bahasa Indonesia juga.

Komponen abstrak terdiri dari :


a. Latar belakang (background)
Latar belakang dituliskan dalam penulisan abstrak.
b. Tujuan (objective)
Tujuan penelitian dituliskan dalam awal penulisan abstrak.
c. Metode (method)
Metode dituliskan dalam penulisan abstrak, dan dituliskan dalam pembahasan
tersendiri.
d. Hasil (results)
Hasil penelitian secara utama sudah dituliskan dalam dalam penulisan
abstrak.dan dituliskan lagi secara lengkap di bagian hasil penelitian
e. Kesimpulan (conclusion)
Kesimpulan utama ditulisakan dalam penulisan abstrak.

3. Apakah tujuan jurnal dipaparkan dengan jelas?


Tujuan penelitian dipaparkan dengan jelas diawal penulisan abstrak untuk
menentukan efektifitas media buklet dan permainan menebak gambar untuk
meningkatkan pengetahuan dan tindakan menyikat gigi gigi untuk siswa.

4. Apakah ide/ isu yang diangkat relevan dan penting?

11
Ide/isu dari penelitian tersebut adalah untuk membandingkan efektifitas media tebak
gambar dan booklet terhadap pengetahuan dan tindakan menyikat gigi. Latar
belakang penelitian ini didasari oleh beberapa alasan :
survey tersebut dapat di kesetahui bahwa penduduk Jawa Tengah mengalami
masalah gigi dan mulut yang mendekati angka prevalensi nasional yaitu sebesar
25,9%, dengan besarnya masalah gigi dan mulut pada anak usia 5-9 tahun masih
berada diatas prevalensi nasional yaitu sebesar 28,9%, sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa penelitian ini penting untuk dilakukan supaya bisa mengatasi
masalah pengetahuan dan tindakan menyikat gigi yang tepat.

5. Apakah desain dan metode penelitian sesuai dengan tujuan penelitian?


Desain penelitian ini adalah sebagai berikut :

Desain penelitian yang digunakan adalah esperimen dengan rancangan


penelitian pre and post test with two group design yang digunakan adalah dengan
menggunakan uji Mann Whitney. . Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok A
diberi penyuluhan dengan media booklet dan kelompok B permainan tebak gambar.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV dan kelas V di SDN Padangsari 02
Semarang yang berjumlah 50 siswa, Pengetahuan dan tindakan menyikat gigi di ukur
sebelum dan setelah penyuluhan yang dilakukan selama 15 menit.
6. Populasi siswa kelas 4 dan 5 di SDN Padangsari 02 Semarang..

7. Sampel Sampel diambil secara purposive sampling sebanyak 50 siswa, dibagi menjadi
dua kelompok, yaitu 25 siswa pada kelompok buklet dan 25 siswa pada kelompok
permainan menebak.

8. Jika penelitian menggunakan desain eksperimen/ quasi eksperimen, apakah metode


tergambarkan dengan jelas? Apakah cukup detail jika sewaktu-waktu penelitian
tersebut diulang?
Jawab: penelitian ini menggunakan desain eksperimen/ quasi eksperimen, metode
yang di tuliskan sangat jelas.

12
9. Apakah ditemukan kesalahan/ error atas fakta dan interpretasi hasil penelitian?
Jawab: saya tidak menemukan kesalahan eror atas fakta dan intervensi semua sesuai
dengan data yang dilampirkan.

10. Apakah pembahasan terhadap hasil/ temuan relevan?


Jawab: pembahasan sudah sesuai dengan hasil temuan yang ada di dalam tabel.dengan
penjelasan Kedua gambar tentang penggunaan media booklet dan tebak gambar
menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan tindakan menyikat gigi, dari yang
sebelum penyuluah ada yg dalam kategoro buruk dan setelah nya menjadi 0. Kategori
baik mengalami peningkatan frekuensi.

11. Apakah penulis/ peneliti menggunakan kepustakaan yang berkaitan dengan topik
penelitian? Apakah peneliti menggunakan kepustakaan yang tidak relevan? Bila
ditemukan, sarankan untuk di hilangkan!
Jawab: semua kepustakaan yang relevan dengan topik penelitian.

12. Apakah ditemukan ide yang terlalu dilebih-lebihkan atau sebaliknya tidak
terpaparkan? Bila ditemukan, saranakan untuk revisi yang lebih spesifik?
Jawab: Tidak ditemukan ide yang berlebihan

13. Apakah beberapa bagian jurnal yang masih dapat dipaparkan lebih lanjut? Atau
perlu disederhanakan dan dipadatkan? Atau mungkin dihapus?
Jawab: penelitian tersebut memberikan anjuran untuk dipaparkan lebih lanjut.

14. Apakah pernyataan penulis/ peneliti jelas? Atau chalenging? Atau malah ambigous?
Bila ada, sarankan bagaimana cara membuatnya agar lebih jelas. Hati-hati, jangan
sekedar mengganti pernyataan penulis dengan pernyataan anda!
Jawab: Tidak perlu, karena jurnal telah dipaparkan dengan lengkap secara sederhana
dan padat.

15. Apakah asumsi yang mendasari pemikiran penulis/ peneliti?


Hal-hal yang mendasari pemikiran penulis dalam penelitian ini adalah penelitian
sebelumnya dan survey yang telah di jelaskan di bagian latar belakang
13
16. Apakah penulis/ peneliti telah objektif pada pembahasan hasil?
objektif, karena hasil dari pembahasan sesuai dengan hasil yang diperoleh dalam
penelitian

17. Apakah kesimpulan jelas? Singkat dan padat? Serta merefleksikan temuan/ hasil
penelitian?
menunjukkan perbedaan efektivitas antara kedua media. Game tebak gambar lebih
efektif daripada buklet dengan peringkat rata-rata gambar tebak game dan booklte
adalah 29,27 dan 24,25.

1. Interest dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui meningkatkan mengosok


gigi disekolah dasar. Latar belakang penelitian ini didasari oleh beberapa penelitian
sebelumnya :
Berdasarkan survey tersebut dapat di kesetahui bahwa penduduk Jawa Tengah
mengalami masalah gigi dan mulut yang mendekati angka prevalensi nasional yaitu
sebesar 25,9%, dengan besarnya masalah gigi dan mulut pada anak usia 5-9 tahun
masih berada diatas prevalensi nasional yaitu sebesar 28,9%, sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa penelitian ini penting untuk dilakukan supaya bisa mengatasi
masalah pengetahuan dan tindakan menyikat gigi yang tepat
2. Desain penelitian ini adalah sebagai berikut :
Desain penelitian yang digunakan adalah esperimen dengan rancangan penelitian pre
and post test with two group design yang digunakan adalah dengan menggunakan uji
Mann Whitney. .Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok A diberi penyuluhan
dengan media booklet dan kelompok B permainan tebak gambar. Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas IV dan kelas V di SDN Padangsari 02 Semarang
yang berjumlah 50 siswa, Pengetahuan dan tindakan menyikat gigi di ukur sebelum
dan setelah penyuluhan yang dilakukan selama 15 menit

3. Hasil penelitian ditampilkan secara deskriptif dan asosiatif:


a. Hasil nilai rata-rata peningkatan skor siswa SDN Padansgsari 02 yang diberikan
intervensi media booklet sebesar 24,25 sedangkan rata-rata peningkatan skor
siswa yang diberikan intervensi permainan tebak gambar sebesar 29,27. Hasil ini
14
menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan dan tindakan siswa yang diberikan
permainan tebak gambar lebih besar dibandingkan siswa yang diberikan media
booklet. Terbukti juga dengan signifikansi uji Mann Whitney
b. Berdasarkan uji Mann Whitney menunjukkan perbedaan yang signifikan antara
intervensi media booklet sebesar 24,25 sedangkan rata-rata peningkatan skor
siswa yang diberikan intervensi permainan tebak gambar sebesar 29,27
c. Setelah diamati pre dan post test Hasil ini menunjukkan bahwa peningkatan
pengetahuan dan tindakan siswa yang diberikan permainan tebak gambar lebih
besar dibandingkan siswa yang diberikan media booklet
d. Simpulan dari penelitian ini adalah :
Penyuluhan dengan permainan tebak gambar lebih efektif dibandingkan
penyuluhan dengan media booklet dalam hal peningkatan pengetahuan dan
tindakan menyikat gigi.

15

Anda mungkin juga menyukai