Anda di halaman 1dari 3

No Dokumen : PT–BPU – 26

PROTAP Tanggal Terbit : 01– 05 –


2007
No Revisi : 00
PUSKESMAS DIABETES MELITUS (DM)
Halaman :1/3
DEPOK II
Dibuat Oleh Disetujui Oleh Disahkan Oleh
Management Kepala Puskesmas
Representative Depok II

dr. Sofia Suhartini dr. Ais Fauziyah R. drg. Isa D, M.Kes


NIP. 620 038 431 NIP. 490 034 775 NIP. 140 258 379
RUANG LINGKUP Protap ini mencakup diagnosis dan penatalaksanaan DM.

TUJUAN Memberikan penatalaksanaan yang menyeluruh.

KEBIJAKAN Tiap bulan perlu diperiksa GDN, GD2jpp dan urin rutin.

PETUGAS Dokter

1. Tensimeter
PERALATAN
2.Stetoskop

PROSEDUR 1. Anamnesis:
1.1. Keluhan khas : poliuria,polidipsi,polifagi, penurunan berat badan
yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.
1.2. Keluhan tidak khas DM: lemah, kesemutan, gatal, penglihatan
kabur, disfungsi ereksi, pruritus vulva.

2. Faktor resiko DM tipe 2:


2.1. Usia > 45 tahun
2.2. Berat badan > 110% BB ideal/ IMT > 23 kg/m2
2.3. Hipertensi (TD≥140/90 mmHg)
2.4. Riwayat DM dalam garis keturunan
2.5. Riwayat abortus berulang, melahirkan bayi cacat/ BB lahir bayi >
4 kg
2.6. Riwayat DM gestational
2.7. Riwayat toleransi glukosa terganggu/ glukosa darah puasa
terganggu.
2.8. Penderita penyakit jantung koroner, TBC, hipertiroidisme.
2.9. Cholesterol HDL ≤ 35 mg/dl

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative dan Kepala Puskesmas Depok II
No Dokumen : PT–BPU – 26
PROTAP
Tanggal Terbit : 01– 05 – 2007

No Revisi : 00
PUSKESMAS DIABETES MELITUS (DM)
Halaman :2/3
DEPOK II
PROSEDUR 3. Pemeriksaan fisik:
3.1. TB, BB, tekanan darah
3.2. Keadaan kaki ( termasuk rabaan nadi kaki) , kulit dan kuku
4. Kriteria diagnosis DM dan gangguan toleransi glukosa:
4.1. GDS (plasma vena) > 200 mg/dl atau
4.2. GDN (plasma vena) > 126 mg/dl atau
5. Pemeriksaan penunjang :
5.1. Hb, AL, KED, GDN, GD2jpp, urin rutin, cholesterol
6. Penatalaksanaan:
6.1. Edukasi : tentang penyakit DM, perlunya pengendalian dan
pemantauan DM, penyulit DM , intervensi farmakologis.
6.2. Perencanaan diet: mencapai dan mempertahankan berat badan
ideal, diet dengan komposisi seimbang (bila perlu rujuk ke poli gizi)
6.3. Latihan jasmani: olahraga teratur dan disesuaikan kondisi
6.4. Intervensi farmakologis
6.5. Jika diet sesuai aturan dan olah raga dengan baik selama 1-6 bulan
tapi diabetesnya belum terkontrol, maka penderita ditambahkan
obat antidiabetik:
1) Glibenklamid dosis awal 2.5 mg sampai maks. 15 mg/hr atau
2) Bila dengan OAD glibenklamid tidak terkendali, lakukan
evaluasi diet dan olah raga, bila tetap tak ada perbaikan rujuk
ke rumah sakit.
6.6. Kunjungan ulang dilakukan tiap bulan diperiksa GDN dan GD2jpp,
urin rutin dan tiap tahun periksa kolesterol, dan urinalisa (bila
diperlukan)
7. Indikasi ke rumah sakit:
7.1. Bila kadar gula darah sangat tinggi (>350 mg/dl) dengan gejala
mencolok.
7.2. Timbul komplikasi berat (koma diabetic, koma hipoglikemia,
gangren, gagal ginjal).

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative dan Kepala Puskesmas Depok II
No Dokumen : PT–BPU – 26
PROTAP
Tanggal Terbit : 01– 05 – 2007

No Revisi : 00
PUSKESMAS DIABETES MELITUS (DM)
Halaman :3/3
DEPOK II
PROSEDUR 8. Kriteria pengendalian DM:

Unsur Pemeriksaan Baik Sedang Buruk

GDN (mg/dl) 80 - 109 110 - 125 ≥ 126

GD2jpp (mg/dl) 80 - 144 145 - 179 ≥ 180

Kolesterol total (mg/dl) < 200 200 - 239 ≥ 240


130 - 140
Tek. Darah (mmHg) < 130/80 > 140/ 90
80 - 90

REFERENSI Panduan Pelayanan Medik, PAPDI,hal 9-14, 2006

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative dan Kepala Puskesmas Depok II

Anda mungkin juga menyukai