Indonesia dengan kekayaan laut dan area terumbu karang terbesar di dunia memiliki potensi
pengembangan lobster alam di laut yang begitu besar. Salah satu daerah sumber dan penghasil
lobster dengan potensi terbesar di Indonesia adalah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB),
khususnya wilayah Lombok Timur.
Potensi
Potensi kelautan di daerah Nusa Tenggara Timur sangat menjanjikan melalui sektor perikanan,
tercatat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mampu memproduksi hingga 68.01 Ton Lobster,
dengan area budidaya yang termanfaatkan <10%. Potensi benih yang begitu besar membuat
Provinsi NTB mendapatkan perhatian begitu istimewa, tidak hanya dari pemerintah, tapi juga
dari beberapa investor yang ingin bergelut dengan kegiatan budidaya lobster.
Berdasarkan data potensi tahun 2020, luas perairan yang potensial untuk pengembangan
budidaya lobster terdapat di Teluk Jukung dan Teluk Ekas, Lombok Timur seluas 1.375,68 ha
dan baru termanfaatkan kurang dari 10 persen. Sedangkan jumlah pembudidaya yang ada
sebanyak 1.809 orang, jumlah petakan keramba jaring apung sebanyak 8.400 lubang dan
produksinya mencapai 82 ton.
https://news.detik.com/x/detail/intermeso/20211231/Asa-di-Kampung-Lobster/
Indonesia mengekspor lobster jenis Panulirus spp. sebesar US$ 28,5 juta pada 2018. Dari jumlah
tersebut, hampir setengahnya diekspor ke Taiwan, yakni US$ 10,6 juta. Nilai ekspor ke
Tiongkok berada di urutan kedua, yakni US$ 9,1 juta.
Di Asia Tenggara, Indonesia paling banyak mengekspor lobster ke Singapura. Sepanjang tahun
lalu, nilainya mencapai US$ 1,6 juta. Malaysia, Thailand, dan Vietnam juga menjadi tujuan
utama ekspor lobster Panulirus dari Indonesia.
https://kkp.go.id/sosek/artikel/38578-produksi-budi-daya-lobster-tahun-2020